BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian kuantitatif adalah sebuah metodologi yang menggunakan cara pengukuran berdasarkan variabel yang ada. Metode ini adalah metode ilmu pasti yang artinya menggunakan statistik-statistik berupa angka dan data-data yang bersifat exact. Metode ini merupakan metode yang sangat spesifik, digunakan untuk meneliti hubungan sebuah variabel dengan variabel lain, dan fokus kepada satu permasalahan. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk melakukan tes terhadap teori yang sudah ada sebelumnya dan melakukan pembuktian terhadap kebenaran teori tersebut. (Kriyanto: 2009) Dalam metode ini, periset harus bersikap objektif dan tidak ikut campur tangan terhadap data-data yang ada. Semua data yang digunakan tidak boleh berdasarkan penilaian subjektif si periset. Juga periset tidak boleh menentukan batasan dan alat ukur metode ini, karena semua batasan dan alat ukurnya harus mengacu pada prinsip validitas dan realiabilitas. Ciri-ciri penelitian kuantitatif: 1. Hubungan riset dengan subjek: jauh. Maksudnya adalah periset dengan subjek yang diteliti tidak boleh terlalu dekat, supaya penelitian bisa berjalan secara subjektif. 2. Riset bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis. Untuk itu periset tidak bisa membuat teori sendiri, tetapi menggunakan teori yang sudah ada dan dikembangkan kembali menurut hasil penelitian. 3. Riset harus dapat digeneralisasikan. Riset yang telah dihasilkan harus dapat digunakan secara umum, bukan hanya khusus untuk si periset atau kaum tertentu saja. 4. Prosedur riset rasional-empiris, artinya riset berangkat dari konsep-konsep atau teori-teori yang sudah ada. Konsep dan teori inilah yang akan dibuktikan dengan data yang dikumpulkan di lapangan. 33
34 3.2 Tipe Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan penulis gunakan adalah eksplanatif. Penelitian ini menghubungkan antara suatu penelitian (variabel x) terhadap suatu objek (variabel y) yang digunakan untuk mencari sebab akibat dari kedua variabel tersebut. Pada penelitian eksplanatif, pengujian yang dilakukan untuk menentukan variable-variabel tersebut dilakukan melalui pengujian hipotesis. Periset perlu melakukan kegiatan berteori untuk menghasilkan dugaan awal (hipotesis) antar variabel satu dengan yang lainnya (Kriyanto, 2006:69). Oleh karena itu, penelitian eksplanatif menggunakan sampel dan hipotesis. Dengan menggunakan penelitian eksplanatif, maka penelitian ini berusaha menjelaskan hubungan dan adanya pengaruh program Indonesian Idol terhadap minat menjadi idola pada masyarakat yang memfollow akun Twitter @IndonesianIdol. 3.3 Metode Penelitian Teknik pengujian akan dilakukan berdasar dari survey lapangan dan analisis data akan dilakukan secara univariat dan bivariat. Pada penelitian di lapangan kuesioner disampaikan dengan cara menyebarkan secara acak atau random kepada sampling-sampling yang ada, yakni followers twitter tersebut. Cara pengambilan data pada penelitian ini adalah dengan cara surveyor mengirimkan kuesioner online kepada followers twitter @IndonesianIdol yang dipilih secara acak yang memenuhi kriteria-kriteria dan membuat hipotesa awal dari hasil survey tersebut. Dalam menyusun kuesioner, peneliti menggunakan kuesioner tertutup dimana telah tersedia pilihan jawaban yang memudahkan responden dalam menjawab, juga memudahkan peneliti dalam menganalisis dan menyusun data-data hasil survey tersebut. Kuesioner akan didistribusikan secara langsung oleh peneliti, tanpa melalui perantara. Responden cukup mengisi kuesioner di layar monitor kumputernya dan setelah selesai langsung dapat mengirimkan dengan menekan tombol pengiriman yang sudah disediakan.
35 Peneliti akan menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaanpertanyaan seputar Indonesian Idol kepada masyarakat Indonesia yang mengikuti akun twitter @IndonesianIdol. Dari hasil jawaban survey tersebut, peneliti akan mengetahui apakah ada atau tidaknya pengaruh terhadap minat menjadi idola program Indonesian Idol bagi masyarakat yang memfollow akun @IndonesianIdol tersebut. Sarwono juga menyatakan bahwa keuntungan yang paling menonjol dalam melakukan penelitian di Internet ialah terletak pada kecepatan proses koleksi data dan tabulasinya yang dapat dilakukan secara otomatis oleh program. Karena tugas ini sudah diambil alih oleh mesin, maka peneliti berhemat biaya dengan tidak mempekerjakan surveyor pengambil data di lapangan. 3.4 Variabel Penelitian Variabel Bebas: variabel bebas dalam penelitian ini adalah program Indonesian Idol di RCTI. Variabel Terikat: variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat untuk menjadi seorang idola pada followers Twitter @IndonesianIdol. Variabel bebas atau yang dalam hal ini dikatakan sebagai variabel yang berpengaruh adalah program Indonesian Idol di RCTI, dan variable terikat yang dapat dikatakan variabel yang dipengaruhi adalah minat untuk menjadi seorang idola pada followers akun twitter @Indonesianidol. 3.5 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diambil kesimpulan (Sugiyono, 2007:55). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang memfollow akun twitter @IndonesianIdol yang berjumlah 790.000 orang (diakses tanggal 25 Maret 2014). Sampel adalah sebagian dari jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi dan sampel yang diambil dari populasi yang betul-betul representatif (mewakili). (Sugiyono, 2007:56). Demi alasan praktis, pihak peneliti akan meneliti hanya sebagian tertentu dari elemen-elemen populasi yang dianggap
36 sample, dan anggota sample dalam penelitian tersebut adalah benar-benar representatif atau mewakili populasi yang akan diteliti (Ruslan, 2006:140). Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti adalah teknik non probabilty sampling melalui teknik purposive sampling, dimana teknik pengambilan samplingnya disesuaikan dengan karakteristik penelitian, dimana peneliti akan memberikan kuesinoner secara online kepada followers akun twitter @IndonesianIdol yang akan dipilih secara acak, namun tidak setiap orang memiliki kenungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Karakteristik penelitian yang dipilih peneliti adalah followers yang memiliki kecenderungan menonton program IndonesianIdol. Karena jumlah populasi yang akan diteliti cukup banyak, maka peneliti menggunakan teknik penghitungan dengan rumus Taro Yamane. N n = N.d 2 + 1 Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi (d) 2 = derajat ketelitian (0,1) 2 Berdasarkan rumus diatas, dapat dihitung sebagai berikut: 790.000 n = 790.000(0,1) 2 + 1 790.000 n = 7901
37 Maka, n = 99,98734337426. Dibulatkan menjadi 100 sampel. Berdasarkan perhitungan diatas, maka sampel yang akan diteliti sebanyak 100 orang dari total populasi 790.000 orang masyarakat yang memfollow akun twitter @IndonesianIdol. 3.6 Teknik Pengumpulan Data, Jenis dan Sumber Data Di dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode penelitian kuesioner online. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada sejumlah pengguna akun twitter yang memfollow akun @IndonesianIdol. Kuesioner yang telah dibuat akan disebarkan melalui internet (online research), dimana peneliti akan menyebarkan kuesioner melalui media internet. Menurut Sugiyono (2008:136), pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau menghadapkan responden untuk memilih salah satu alternative jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia. Responden hanya diperbolehkan memilih satu jawaban dari beberapa jawaban yang telah disediakan. Hal ini dilakukan terhadap responden yang mewakili untuk penelitian. Penulis menyebarkan kuesioner tersebut secara langsung. Hal ini dimaksudkan agar penulis dapat memperoleh data yang akurat. Jenis data dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu: 1. Data Primer: adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti selama melakukan penelitian, bisa melalui observasi juga melalui kuesionare. Selain itu juga melalui survey yang diberikan langsung kepada 100 orang followers akun twitter @IndonesianIdol. 2. Data Sekunder adalah data penunjang yang memperkuat data primer, seperti studi kepustakaan dari buku-buku yang membantu penulis melakukan penelitian. Studi kepustakaan digunakan untuk memberikan dasar teoritis bagi penulis, tujuan tinjauan pustaka adalah menghubungkan penelitian dengan konteks penelitian yang lebih luas. (Rakhmat, 2006:107)
38 3.7 Metode Pengumpulan Data 3.7.1 Kuesioner (Angket) Penulis menggunakan metode kuesioner yang di distribusikan secara online dan random kepada pengguna twitter yang memfollow akun @IndonesianIdol. Total pengguna twitter yang memfollow akun tersebut sebanyak 790.000 orang, namun sampel yang akan diteliti oleh penulis berjumlah 100 orang. Penulis akan memilih secara acak sampel yang akan di survey, dengan demikian penulis akan menscroll dan memilih secara acak untuk dimintai mengisi survey mengenai program Indonesian Idol tersebut namun memiliki kecenderungan untuk menonton program Indonesian Idol. Apabila responden menjawab tidak menonton Indonesian Idol, maka peneliti akan mencari responden lain hingga mendapatkan 100 jawaban pernah menonton Indonesian Idol baru kemudian dilanjutkan ke penelitian selanjutnya. 3.7.2 Tabulasi Data Angket Penelitian ini meggunakan skala pengukuran instrumen likert. Skala Likert merupakan skala yang mengukur kesetujuan atau ketidaksetujuan seseorang terhadap serangkaian pernyataan berkaitan dengan keyakinan atau perilaku mengenai suatu obyek tertentu. Juga menggunakan skala pengukuran interval dimana setiap jarak dari skala tersebut bernilai sama. Setiap pertanyaan atau pernyataan tersebut dihubungkan dengan jawaban yang berupa dukungan atau pernyataan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata: sangat setuju (SS), setuju (S), Raguragu (RR), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Jawaban setiap item instrument diberi nilai sebagai berikut: 1) Apabila jawaban sangat setuju diberi nilai 5 2) Apabila jawaban setuju diberi nilai 4 3) Apabila jawaban ragu-ragu diberi nilai 3
39 4) Apabila jawaban tidak setuju diberi nilai 2 5) Apabila jawaban sangat tidak setuju diberi nilai 1 Untuk semua variabel yang diteliti, jawaban akan diukur menggunakan skala Likert (Likert scale). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008, p. 132). Berdasarkan skor pada masing masing penilaian yang didapat dari skala likert, maka dapat dituangkan ke dalam garis kontinum sebagai berikut: STS TS RR S SS 0 100 200 300 400 500 Sedangkan untuk presentase jawaban responden, dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut : Total Skor Jawaban Responden Skor Ideal X 100% Kriteria interpretasi skor adalah : Angka 0%-20% = Sangat Buruk (SBu) Angka 21%-40% = Buruk (Bu) Angka 41%-60% = Cukup (C) Angka 61%-80% = Baik (Ba) Angka 81%-100% = Sangat Baik (SBa) SBu Bu C Ba SBa 0 20% 40% 60% 80% 100%
40 3.8 Teknik Analisis Data Berikut adalah beberapa jenis dari teknik analisis data : 1. Analisis Univariat Analisis univariat adalah analisis terhadap satu variabel. Jenis analisis ini dilakukan untuk riset deskriptif, dan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penghitungan deskriptif ini nantinya merupakan dasar bagi penghitungan analisis berikutnya, misalnya untuk menghitung hubungan antar variabel (Kriyantono, 2010 : 168). Analisis univariat ini menggunakan distribusi frekuensi untuk melihat sebaran jawaban. Kegunaan dari distribusi frekuensi ini adalah membantu peneliti untuk mengetahui bagaimana distribusi frekuensi dari data penelitian. 2. Analisis Bivariat Analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua variabel tersebut merupakan variabel pokok, yaitu variabel pengaruh atau bebas dan variabel terpengaruh atau tak bebas (Kriyantono, 2010 : 168). 3.8.1 Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel alat konstruk. Suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal, jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. (Ghozali, 2006, p.41). Berdasarkan definisi tersebut maka dapat penulis simpulkan bahwa reliabilitas merupakan bentuk penilaian kehandalan sebuah nilai dari indikator yang diteliti. Metode analisis yang digunakan adalah metode Alpha-Cronbach. Standart yang digunakan dalam menentukan reliable dan tidaknya suatu instrument penelitian umumnya adalah perbandingan antara nilai r hitung dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5%. Menurut Santoso (2001, p. 227), apabila alpha hitung lebih besar daripada r tabel dan alpha hitung bernilai positif, maka suatu instrumen penelitian dapat disebut reliable.
41 Tabel 3.1 Tingkat Reabilitas Alpha Cronbach Tingkat Reabilitas Alpha Cronbach 0,00-.0,20 Kurang Reliabel >0,20-0,40 Sedikit Reliabel >0,40-0,60 Cukup Reliabel >0,60-0,80 Reliabel >0,80-1,00 Sangat Reliabel (Priyanto,2008:40) 3.8.1.1 Hasil Uji Reliabilitas Didalam uji reliabilitas yang reliabel adalah datanya, bukan semata-mata instrumennya. Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi disebut pengukuran yang reliabel, seperti : keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi dan sebagainya namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Alat untuk mengukur reliabilitas adalah Alpha Cronbach. Suatu variabel dikatakan reliabel, apabila (Bhuono,2004: 352) : Hasil α 0,60 = reliabel Hasil α < 0,60 = tidak reliable Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y Reliability Statistics Variabel X Cronbach's N of Items Alpha,823 9 Reliability Statistics Variabel Y Cronbach's N of Items Alpha,826 9
42 Dari table diketahui bahwa nilai dari alpha cronbach untuk semua variabel lebih dari 0,6. Dari ketentuan yang telah disebutkan sebelumnya maka semua variabel yang digunakan sudah reliable. Dalam metodologi penelitian, keterangan dari reliabilitas tersebut dikatakan sangat reliabel (dikarenakan variabel X dan Y melebihi angka 0,60). 3.8.2 Uji Validitas Menurut Sugiyono, Uji Validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya setiap butir kuisioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df)=n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sample. Jika r hitung lebih besar dari tabel (0,360) dan nilai positif pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. (Ghozali, 2006, p.45). Syarat yang ditetapkan untuk menyatakan bahwa setiap pertanyaan adalah valid dalam penelitian ini yaitu : - Bila skor pertanyaan yang disusun berkolerasi positif dengan skor totalnya maka dapat dikatakan bahwa alat pengukuran tersebut valid. - Peluang ralat(p) maksium 0,05 dalam uji satu sisi teknik korelasi Product Moment Pearson dengan rumus sebagai berikut : Dimana: r = koefisien korelasi korelasi Product Moment Pearson N = jumlah individu dalam sampel
43 X = angka mentah untuk variabel X Y = angka mentah untuk variabel Y Dengan kriteria pengujian: 1. Jika r hitung r tabel maka pernyataan dinyatakan valid 2. Jika r hitung r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid (Kriyantono,2012:175-177) 3.8.2.1 Hasil Uji Validitas Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur atau dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Kriteria Pengujian validitas penelitian (Nurgiyantoro, dkk,2004: 339) : Hasil r hitung > r tabel, maka memenuhi persyaratan validitas Hasil r hitung < r tabel, maka tidak memenuhi persyaratan validitas Dalam penelitian ini digunakan taraf signifikansi 5% dan jumlah sampel (n) 100 dengan df = n-2 = 98 sehingga nilai r tabel yang digunakan adalah 0,1966. Berikut ini adalah table hasil uji korelasi product moment antara item pertanyaan dengan total skor untuk masing-masing variable : Tabel 3.3 Uji Validitas Tayangan Indonesian Idol (X) Variabel X Item-Total Statistics Corrected Item- Total Correlation (R Hitung) R tabel Item 1 0,475 0,1966 Item 2 0,653 0,1966 Item 3 0,575 0,1966 Item 4 0,387 0,1966 Item 5 0,549 0,1966 Item 6 0,439 0,1966 Item 7 0,548 0,1966 Item 8 0,539 0,1966 Item 9 0,550 0,1966
44 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai r hitung untuk masingmasing item pertanyaan lebih besar dibandingan dengan nilai r tabel (0,1966) sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item-item pertanyaan tersebut telah valid dan dapat digunakan untuk mengukur variable Tayangan Indonesian Idol (X). Tabel 3.4 : Uji Validitas Minat Menjadi Idola (Y) Variabel Y Item-Total Statistics Corrected Item- Total Correlation (R hitung) Item 1 0,417 0,1966 Item 2 0,559 0,1966 Item 3 0,551 0,1966 Item 4 0,492 0,1966 Item 5 0,552 0,1966 Item 6 0,561 0,1966 Item 7 0,608 0,1966 Item 8 0,559 0,1966 Item 9 0,482 0,1966 R Tabel Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai r hitung untuk masingmasing item pertanyaan lebih besar dibandingan dengan nilai r tabel (0,1966), sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item-item pertanyaan tersebut telah valid dan dapat digunakan untuk mengukur variable Minat Menjadi seorang idola(y). 3.9 Analisis Regresi Linear Sederhana Pengukuran pengaruh strategi promosi dan personal factors terhadap proses keputusan pembelian dilakukan dengan menggunakan uji analisis regresi sederhana melalui alat bantu SPSS 20 Analisis regresi dapat digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen x terhadap masingmasing variabel y. Rumus regresi linear sederhana menurut Sugiyono tahun 2008 adalah: Y = a + β x
45 Keterangan: Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y bila X = 0 (harga konstanta) β = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan. X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. 3.10 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik dan layak untuk membuktikan penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Cara untuk mendeteksi normalitas distribusi data, salah satunya menggunakan uji Kolmogorov-Smimov. Pengambilan keputusan yang diajukan adalah - Jika angka signifikansi uji Kolmogorov-Smimov > 0,1 maka data berdistribusi normal. - Jika angka signifikansi uji Kolmogorov-Smimov < 0,1 maka data tidak berdistribusi normal. 3.11 Uji Korelasi Untuk mengetahui hubungan antara variabel X dengan variabel Y digunakan teknik korelasi. Analisis korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment. (Riduwan, 2007:61) Korelasi Pearson Product Moment dilambangkan r dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 r 1). Apalagi nilai r = -1 negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat.
46 Tabel 3.5 Skala Interval Korelasi Product Moment Skala Keterangan 0,00 0,199 Sangat Rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,79 Kuat 0,80 1,000 Sangat Kuat 3.12 Hipotesis Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Sarwono 2006:37) hipotesis adalah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan dan belum jawaban yang pasti karena masih bersifat sementara, apabila sudah diuji melalui program SPSS dan melalui penelitian, baru didapatkan hasil dan jawaban yang pasti. Pada penelitian ini, penulis melakukan pengujian hipotesis menggunakan taraf signifikasi α = 5% atau sebesar 0,05. Uji Hipotesis digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig (significance). Jika t hitung > t tabel, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat / hipotesis Ho ditolak. Atau jika t hitung < t tabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat / hipotesis Ho diterima (Priyanto, 2008:65). Hipotesis Pengaruh : Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan bagi masyarakat yang memfollow akun twitter @IndonesianIdol terhadap minat menjadi seorang idola pada program Indonesian Idol di RCTI.
47 Ha : ada pengaruh yang signifikan bagi masyarakat yang memfollow akun twitter @IndonesianIdol terhadap minat menjadi seorang idola pada program Indonesian Idol di RCTI.
48