ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LINGKARAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NARMADA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS (NEA) PADA PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI STATISTIKA

Titi Solfitri 1, Yenita Roza 2. Program Studi Pendidikan Matematika ABSTRACT

Pendahuluan. Sekar Tyas Asih et al., Analisis Kesalahan Siswa Dalam Memecahkan...

PROFIL KESALAHAN MAHASISWA PADA MATA KULIAH ANALISIS KOMPLEKS.

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

KESALAHAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA BERBASIS PISA PADA KONTEN CHANGE AND RELATIONSHIP

ANALISIS KESALAHAN PENGOLAHAN MATEMATIKA DALAM MENYELESAIAKAN MASALAH LINGKARAN

DILLA AFRIANSYAH NIM. E1R

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

Unnes Journal of Mathematics Education

ANALISIS TIPE KESALAHAN BERDASARKAN TEORI NEWMAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA DISKRIT

Arif Priyanto et al., Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika...

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL KESEBANGUNAN BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL.

Elok Rufaiqoh

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh SRIANANINGSIH NIM.

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS BERASARKAN ANALISIS NEWMAN

Joyful Learning Journal

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA KELAS VII SMP NEGERI 7 PADANG

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

ANALISIS TINGKAT MELEK STATISTIK SISWA

JENIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 19 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HALAMAN JUDUL JURNAL SKRIPSI

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

JURNAL. Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH DWI CAHYANI NIM :

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SMP NEGERI 7 SALATIGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

KEEFEKTIFAN RESOURCE BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK MATERI LINGKARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

PENGARUH PEMBERIAN UMPAN BALIK TERHADAP KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA

Keefektifan CTL Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Segiempat

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA ARITMATIKA SOSIAL (ANALYSIS OF STUDENT ERRORS TO SOLVE NARATIVE QUESTIONS SOCIAL ARITMATHIC)

EFEKTIVITAS METODE INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA KELAS X.2 SMAN 1 SALIMPAUNG BERDASARKAN METODE KESALAHAN NEWMAN

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

Keywords: the tipe of model Cooperative Student Teams Achievement Division (STAD), Learning Outcomes

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL KESEBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Materi Luas Permukaan serta Volume Prisma Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Barru

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

Wirdah Pramita N. 1, Didik S.P. 2, Arika I.K. 3

Keyword : Everyone Is A Teacher Here, Learning Activity, Speedtest, Study Result.

Diajukan Oleh: WINDA ASTUTI A

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Bertipe Hots Berdasar Teori Newman

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI ALJABAR BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALATIGA

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) DAN SCAFFOLDING- NYA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN

Key Words :Active Learning Type The Learning Cell, Understanding of Students Mathematic Concept

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

ANALISIS KESALAHAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA SKRIPSI

DESKRIPSI LETAK KESALAHAN BERDASARKAN NEWMAN ERROR HIERARCHY PADA PENYELESAIAN SOAL CERITA SISWA REFLEKTIF DAN IMPULSIF

DAMPAK MODEL INKUIRI TERBIMBING DISERTAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIOVISUAL

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN PEER LESSON DAN TTW DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

Influence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL LUAS PERMUKAAN SERTA VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DI SMP

Agung Wijaya Arifandi et al., Analisis Struktur Hasil Belajar Siswa dalam Menyelesaikan Soal...

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA. Bahrudin 1, Rini Asnawati 2, Pentatito Gunowibowo 2

UMU SALAMAH NIM. E1R012050

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Joyful Learning Journal

EFEKTIVITAS METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

ABSTRACT. Key word: Understanding Of Mathematical Concepts, Questions Students Have, Learning Starts With A Question PENDAHULUAN

ANALISIS KESALAHAN MENGERJAKAN SOAL SISI TEGAK LIMAS SEGIEMPAT SISWA KELAS IX MTs NU SALAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 PARIAMAN

JURNAL. Oleh: AJENG TRI WAHYUNI Dibimbing oleh : 1. Aprilia Dwi Handayani, S.Pd,. M.Si 2. Jatmiko, M.Pd

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 LIMBOTO DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI HIMPUNAN JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.c.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Error Analysis Based On Categories Of Error According To Watson In Solving Fractional Multiplication And Division Students Grade V SDN Tegal Gede 01

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh

DESKRIPSI KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 01 Tahun 2013, 20-25

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 01, Pebruari 2016, ISSN:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL SUDUT, LUAS, DAN KELILING SEGITIGA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MLATI, SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Matematika secara umum didefinisikan sebagai bidang ilmu yang

Transkripsi:

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LINGKARAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NARMADA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ARTIKEL SKRIPSI INDAH INDI AFIFAH E1R113028 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2017

Artikel Skripsi berjudul : Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Lingkaran Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Narmada Tahun Pelajaran 2016/2017

iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN ARTIKEL SKRIPSI... ii DAFTAR ISI... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v I. PENDAHULUAN... 1 II. METODE PENELITIAN... 3 III. PEMBAHASAN... 4 IV. KESIMPULAN DAN SARAN... 8 DAFTAR PUSTAKA

iv ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LINGKARAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NARMADA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Indah Indi Afifah 1, Hapipi 2, Irwadi Saputra 3 Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, FKIP Universitas Mataram Email: indy.afifah.iia@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal lingkaran jika ditinjau dari letak dan jenis kesalahan. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan lembar jawaban siswa dengan pedoman analisis berupa indikator kesalahan. Oleh karena itu, penelitian ini tergolong penelitian deskriftif jenis ex post facto. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Narmada yang berjumlah 84 orang. Teknik pengambilan sampel adalah cluster random sampling dan diambil sebanyak 25% dari tiap-tiap kelompok. Hasil penelitian mununjukkan bahwa semua siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal lingkaran. Jika ditinjau dari letak kesalahan, siswa yang melakukan Reading Errors sebanyak 29,50%, Comprehension Errors sebanyak 25,80%, Transformation Errors sebanyak 25,67%, Process Skills Errors sebanyak 48,25%, dan Encoding Errors sebanyak 36,67%. Sedangkan jika ditinjau dari jenis kesalahan, siswa yang melakukan kesalahan fakta sebanyak 42,83%, kesalahan konsep sebanyak 25,67%, kesalahan operasi sebanyak 61,33% dan kesalahan prinsip sebanyak 51,33%. Selanjutnya jika dilihat berdasarkan indikator materi, kesalahan paling banyak terjadi pada butir soal nomor 5 yang memuat indikator 4.3.1. Hal ini berarti siswa belum memahami dengan baik konsep materi terkait hubungan sudut pusat dan sudut keliling. Kata Kunci : Analisis, Kesalahan, Letak, dan Jenis Kesalahan 1. Mahasiswa Pendidikan Matematika 2. Dosen Pembimbing Skripsi I 3. Dosen Pembimbing Skripsi 2

v ANALYSIS OF STUDENTS ERROR ON COMPLETING CIRCLE QUESTION AT CLASS VIII SMP NEGERI 2 NARMADA ACADEMIC YEAR 2016/2017 Indah Indi Afifah 1, Hapipi 2, Irwadi Saputra 3 Course Of Mathematic Education Majoring In Mathematics And Science Education, FKIP, Mataram Uviversity Email: indy.afifah.iia@gmail.com ABSTRACT This research aims to get the illustration of errors which done by the students on completing circle question based on position and kind of errors. The research done by comparing students worksheet with error indicator as the analysis guideline. Therefore, this research categorized as ex post facto descriptive research. The population of the research were the students at class VIII SMPN 2 Narmada which consist of 84 students. Sample collection technique was cluster random sampling and taken only 25% from each groups. The result of the research shows that all students made errors in completing circle questions. If it was viewed from the position of error, students made who made Reading Error was 29.50%, Comprehension Error was 25.80%, Transformation Error was 25.67%, Process Skill Error was 48.25% and Encoding Error was 36.67%. Then, if it was viewed from kind of error, students made factual error was 42.83%, concept error was 25.67%, operational error was 61.33% and principle error was 51.33%. Next, if it was viewed from material indicator, students made error mostly on question number 5 which containing indicator 4.3.1. In conclusion, students have not understand the material concept of center angle connection and perimeter angle. Key word: analysis, error, position, and kind of errors 1. Collage Student of Mathematic Education 2. Thesis Supervisor 1 3. Thesis Supervisor 2

1 I. PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu esensi terpenting dalam dunia pendidikan, karena hampir semua konteks kehidupan sehari-hari berhubungan dengan matematika. Perkembangan matematika juga semakin pesat, baik materi maupun kegunaannya (Wati, dkk, 2016). Hal ini serupa dengan pernyataan Friedrich Gauss (dalam Wikipedia, 2016) yang menyatakan bahwa matematika adalah The Queen of Science atau Ratunya Ilmu Pengetahuan. Banyak permasalahan dan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari yang harus diselesaikan dengan menggunakan ilmu matematika seperti menghitung, mengukur, dan lain-lain (Turmuzi, 2013 : 3). Matematika mengarahkan siswa memiliki kemampuan berpikir obyektif, kritis, cermat, analitis, dan logis (Malik, 2011 : 1). Oleh karena itu, dalam pembelajaran di sekolah siswa perlu dibekali dengan pengetahuan matematika Kesadaran akan pentingnya belajar matematika ternyata tidak sejalan dengan prestasi belajar matematika siswa di Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh hasil survey kemampuan matematika (dalam OECD, 2016) yang diselenggarakan oleh PISA (Programme for International Student Assesment) pada tahun 2015, dimana Indonesia berada pada posisi 63 dari 72 negara peserta dengan skor 386. Skor ini jauh di bawah rata-rata skor Internasional, yaitu 494. Rendahnya kemampuan matematika siswa Indonesia juga ditunjukkan oleh ratarata hasil Ujian Nasional Tahun Ajaran 2015/2016 yang dipaparkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Secara Nasional rata-rata hasil Ujian Nasional matematika siswa tingkat SMP adalah 50,24. Dalam hal ini matematika merupakan mata pelajaran dengan nilai terendah dan masuk dalam kategori C. Lebih lanjut, rendahnya tingkat penguasaan materi matematika juga dialami oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Narmada. Berdasarkan wawancara dengan guru matematika diketahui bahwa materi lingkaran adalah salah satu materi yang bermasalah. Hal ini terlihat dari rata rata kelas nilai ulangan harian siswa pada materi lingkaran pada tahun 2014/2015, 2015/2016 dan 2016/2017 yang berada di bawah 70 dengan ketuntasan klasikal di setiap kelas di bawah 45%. Hal ini seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini.

2 Tabel 1.2 : Rata-rata nilai ulangan harian lingkaran siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Narmada Tahun Ajaran 2014/2015, 2015/2016, dan 2016/2017 Rata rata nilai kelas Ketuntasan Klasikal (%) No Kelas 2014/ 2015 2015/ 2016 2016/ 2017 2014/ 2015 2015/ 2016 2016/ 2017 1. VIII A 69,40 63,67 58,00 43,33 30,00 31,82 2. VIII B 64,73 64,73 55,10 33,33 26,67 30,00 3. VIII C 65,28 65,87 61,67 34,48 26,67 38,10 4. VIII D 64,66-60,43 40,63-28,57 Sumber: Guru Matematika kelas VIII SMP Negeri 2 Narmada Jika diperhatikan lebih jauh, tabel 1.2 di atas menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal berkisar antara 26,67% sampai 43,33%. Dengan jumlah siswa per kelas 30 orang, itu berarti tidak lebih dari 10 orang siswa yang mendapat skor minimal 70. Padahal untuk mencapai skor 70 dengan jumlah soal yang umumnya terdiri dari 4 butir, siswa cukup menjawab benar 3 soal saja. Namun kenyataannya, ada banyak siswa yang menjawab benar kurang dari 3 soal. Hal ini menandakan bahwa sebagian besar siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal tersebut. Kesalahan dalam menyelesaikan soal materi lingkaran tersebut terjadi berulang ulang, bahkan terjadi di semua kelas. Ini menandakan bahwa kesalahan tersebut tidak dikenali sejak awal oleh pendidik. Padahal seandainya kesalahan ini dikenali lebih awal maka kemungkinan terjadinya kesalahan tersebut bisa diminimalisir. Analisis kesalahan secara mendetail diperlukan agar kesalahan siswa dapat diketahui lebih jauh sehingga nantinya dapat diminimalisir. Menurut Nurkancana (dalam pomalo, dkk, 2015:6) dinyatakan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa perlu dianalisa lebih lanjut, agar didapatkan gambaran tentang kelemahan kelemahan siswa yang di tes. Melalui analisis kesalahan akan diperoleh gambaran yang jelas dan rinci atas kelemahan kelemahan siswa dalam menyelesaikan soal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kesalahan yang dilakukan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Narmada tahun pelajaran 2016/2017 dalam menyelesaikan soal lingkaran jika ditinjau berdasarkan letak dan jenis kesalahan. Selain itu, kesalahan yang dilakukan siswa juga akan dilihat berdasarkan peringkat kemampuan siswa dan indikator materi yang ditinjau berdasarkan letak dan jenis kesalahan.

3 II. METODE PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal lingkaran. Dimana proses analisisnya dilakukan dengan menyandingkan lembar jawaban siswa dan pedoman analisis. Lembar jawaban siswa diperoleh dari hasil ulangan harian materi lingkaran siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Narmada tahun pelajaran 2016/2017. Oleh sebab itu, penelitian ini tergolong penelitian deskriptif jenis ex post facto. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Narmada. Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII tahun pelajaran 2016/2017. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130). Pendapat ini didukung oleh Indrawan dan Yaniawati (2014:93) yang menyebutkan populasi adalah kumpulan dari keseluruhan elemen yang akan ditarik kesimpulannnya. Populasi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII di SMP Negeri 2 Narmada tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 84. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. (Arikunto, 2006:132). Hal ini sejalan dengan pendapatnya Ahmadi (2016:83) yang menyatakan bahwa sampel bermakna sebagai komponen-komponen yang mewakili populasi. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampel acak kelompok (cluster random sampling). Arikunto (2006:134) menyatakan sampel acak adalah salah satu cara pengambilan sampel dimana peneliti mencampur subjek subjek di dalam populasi sehingga setiap subjek dianggap sama. Sedangkan cluster sampling adalah salah satu jenis sampel dimana kita jumpai adanya kelompok kelompok (Arikunto, 2006:142). Jadi cluster random sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan terhadap sampling unit (individu), dimana sampling unitnya berada dalam satu kelompok (cluster). Dalam (Arikunto, 2006:134) dikatakan bahwa pengambilan jumlah sampel dapat diambil antara 10 15% atau 20 25% atau lebih, dari jumlah populasi. Pada penelitian ini akan diambil sampel 25% dari jumlah tiap kelompok, yaitu 5 orang pada tiap kelas. Sehingga di dapatkan 20 sampel dari seluruh populasi. Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman analisis kesalahan siswa berdasarkan letak dan jenis kesalahan, serta kunci jawaban soal yang diujikan. Selanjutnya cara pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan

4 menyandingkan lembar jawaban siswa dan pedoman analisis berupa indikator jenis-jenis kesalahan. Pada penelitian ini, setelah dilakukan proses analisis, diperoleh data jumlah kesalahan yang dilakukan siswa pada tiap indikator, yang ditulis pada tabel hasil analisis. Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mengetahui persentase setiap kesalahan. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Narmada dalam menyelesaikan soal lingkaran. Semua siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal lingkaran. Hal ini sejalan dengan pernyataan Nurkancana (1990:116) yang menyatakan bahwa biasanya hanya sebagian kecil saja lembar jawaban siswa yang bersih dari kesalahan-kesalahan. Kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal ditinjau berdasarkan dua aspek, yaitu: 1) kesalahan siswa ditinjau dari letak kesalahan yang mengacu pada Newman Allan; dan 2) kesalahan siswa ditinjau dari jenis kesalahan yang mengacu pada Soedjadi, Wijaya, dan Agustiawan. Selanjutnya kesalahan siswa yang ditinjau berdasarkan letak dan jenis juga dikaitkan dengan peringkat kemampuan siswa dan indikator materi. a. Kesalahan ditinjau berdasarkan letak Berdasarkan jawaban siswa dalam mengerjakan tes ulangan harian, ditemukan beberapa kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa. Berikut disajikan persentase kesalahan yang dilakukan siswa ditinjau dari letaknya pada tabel di bawah ini. Tabel 3.1: Tabel persentase kesalahan siswa ditinjau dari letaknya No Jenis Kesalahan Persentase (%) 1 Reading Errors (R) 29,50% 2 Comprehension Errors (C) 25,80% 3 Transformation Errors (T) 25,67% 4 Process Skills Errors (P) 48,25% 5 Encoding Errors (E) 36,67% Dari tabel di atas diketahui bahwa kesalahan yang dominan dilakukan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Narmada dalam menyelesaikan soal lingkaran yang ditinjau berdasarkan letak kesalahan adalah Process Skills Errors. Dimana sebanyak 48,25% siswa yang melakukan kesalahan. Meskipun secara umum semua siswa melakukan kesalahan pada tiap letaknya.

5 Menurut Allan (2005) siswa dikatakan melakukan kesalahan process skills jika siswa sudah mampu mengenali operasi atau rumus yang sesuai, akan tetapi tidak mengetahui prosedur yang diperlukan untuk melakukan operasi secara tepat. Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih keliru dalam melakukan langkah-langkah perhitungan. Padahal pada saat proses pembelajaran guru sudah menekankan siswa untuk melakukan proses perhitungan secara sistematis. Kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal lingkaran dapat disebabkan oleh banyak faktor. Trapsilo (2016) menyatakan bahwa salah satu indikator kesalahan yang terjadi pada process skill adalah siswa ceroboh dalam proses perhitungan. Kecerobohan siswa dalam menghitung kemungkinan disebabkan waktu yang diberikan untuk menyelesaikan soal kurang, sehingga siswa sembarang menyelesaikan soal. Hal ini sejalan dengan pernyataan Farida (2015) yang menyatakan bahwa kesalahan dalam perhitungan dikarenakan siswa terburu-buru dan kurang teliti. b. Kesalahan ditinjau berdasarkan jenis Jika ditinjau berdasarkan jenisnya, kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal ada 4, yaitu : 1) kesalahan fakta; 2) kesalahan konsep; 3) kesalahan operasi; dan 4) kesalahan prinsip. Persentase kesalahan siswa jika ditinjau berdasarkan jenisnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.2: Tabel persentase kesalahan siswa ditinjau dari jenisnya No Jenis Kesalahan Persentase (%) 1 Kesalahan Fakta (F) 42,83% 2 Kesalahan Konsep (K) 25,67% 3 Kesalahan Operasi (O) 61,33% 4 Kesalahan Prinsip (P) 51,33% Dari tabel di atas diketahui bahwa kesalahan yang dominan dilakukan siswa jika ditinjau dari jenisnya adalah kesalahan operasi, yaitu sebanyak 61,33% siswa. Meskipun demikian, siswa pada umumnya juga melakukan kesalahan jenis lainnya, seperti kesalahan fakta, konsep, dan prinsip. Masriyah dan Wijaya (2013) menyatakan bahwa siswa dikatakan melakukan kesalahan operasi jika siswa salah dalam melakukan operasi atau perhitungan dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Hal ini berarti, sebanyak 61,33% masih salah dalam melakukan perhitungan maupun langkah-langkah penyelesaian.nuriyah (2015:47-48) menyatakan bahwa keterampilan berhitung adalah salah satu hal yang diperlukan dalam menyelesaikan soal matematika secara lengkap.

6 Kesalahan siswa dalam melakukan kesalahan operasi kemungkinan disebabkan karena siswa terburu-buru dalam menyelesaikan soal. Hal ini serupa dengan pernyataan Farida (2015) yang menyatakan bahwa kesalahan dalam perhitungan dikarenakan siswa terburu-buru dan kurang teliti. Ketelitian siswa dalam menghitung perlu ditekankan agar kesalahan perhitungan dapat diminimalisir. Bahkan jika memungkinkan, siswa dapat memeriksa kembali jawaban yang sudah didapatkan dengan kata lain melakukan perhitungan kembali. Uraian di atas berbeda dengan riset yang dilakukan meylan otay (2013). Pada risetnya yang berjudul analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada materi garis singgung lingkaran, meylan mendapatkan hasil bahwa siswa dominan melakukan kesalahan konsep. Perbedaan pada hasil penelitian pada umumnya hal yang wajar terjadi. Hal ini dapat disebabkan banyak faktor di antaranya faktor siswa dan faktor materi. Meskipun penelitian ini pada materi lingkaran yang masih berkaitan erat dengan garis singgung, namun tingkat kesulitan pada konsep lingkaran dan garis singgung lingkaran berbeda. Karakteristik siswa sebagai sampel juga turut mempengaruhi hasil penelitian. c. Pola letak dan jenis kesalahan ditinjau dari peringkat siswa dan indikator materi Dalam hal ini, siswa dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu siswa berkemampuan tinggi, siswa berkemampuan sedang, dan siswa berkemampuan rendah. Persentase kesalahan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.3: Tabel kesalahan siswa berdasarkan peringkat ditinjau dari letak dan jenis kesalahan No Jenis Kesalahan Persentase Kesalahan Berdasarkan Peringkat Tinggi Sedang Rendah 1 Reading Errors (R) 20,00% 18,57% 38,18% 2 Comprehension Errors (C) 14,00% 16,00% 33,09% 3 Transformation Errors (T) 16,67% 18,10% 32,12% 4 Process Skills Errors (P) 37,50% 37,14% 57,27% 5 Encoding Errors (E) 33,30% 32,86% 39,39% 6 Kesalahan Fakta (F) 38,33% 37,62% 47,27% 7 Kesalahan Konsep (K) 13,33% 19,05% 32,12% 8 Kesalahan Operasi (O) 50,00% 52,38% 69,09% 9 Kesalahan Prinsip (P) 20,00% 38,10% 65,45% Jika ditinjau berdasarkan letak kesalahan, siswa berkemampuan tinggi, sedang maupun rendah dominan melakukan kesalahan pada Process Skills dengan persentase masing-masing 37,50%, 37,14%, dan 57,27%. Dalam hal ini, tidak ada pola yang

7 membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, maupun rendah. Semua siswa dominan melakukan kesalahan pada process skills. Meskipun pada umunya semua siswa melakukan kesalahan pada tiap letaknya. Hal ini disebabkan karena pada umumnya siswa sudah dapat membaca kata kunci dalam soal, memahami masalah pada soal dan kemudian menggunakan rumus atau teorema yang tepat untuk menyelesaikan soal. Hanya saja mereka terkadang belum mampu menyelesaikan soal dengan langkah-langkah yang sistematis dan masih ceroboh dalam menghitung. Selanjutnya jika ditinjau berdasarkan jenis kesalahan, siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, maupun rendah dominan melakukan kesalahan operasi dengan persentase masing-masing 50,00%, 52,38%, dan 69,09%.. Semua siswa dominan melakukan kesalahan operasi. Namun, ada pola yang berbeda, dikarenakan siswa berkemampuan rendah tidak hanya dominan melakukan kesalahan operasi, tetapi juga dominan melakukan kesalahan prinsip. Dimana sebanyak 65,45% siswa berkemampuan rendah melakukan kesalahan prinsip. Hal ini mungkin dikarenakan siswa berkemampuan rendah belum memahami dengan baik prinsip terkait soal yang diujikan. Meskipun demikian, pada umunya siswa dengan kemampuan tinggi, sedang, maupun rendah melakukan kesalahan pada tiap letak dan jenis kesalahan. Jika dikaitkan dengan indikator materi siswa juga melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal lingkaran yang ditinjau berdasarkan letak dan jenis kesalahan. Persentase kesalahan siswa yang dikaitkan dengan indikator materi dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.4: Tabel kesalahan siswa berdasarkan indikator pembelajaran ditinjau dari letak dan jenis kesalahan No Jenis Kesalahan Persentase Kesalahan Berdasarkan Indikator (%) 4.2.2 4.3.3 4.3.1 1 Reading Errors (R) 25,00% 21,25% 55,00% 2 Comprehension Errors (C) 18,50% 22,50% 49,00% 3 Transformation Errors (T) 19,17% 19,17% 51,67% 4 Process Skills Errors (P) 44,38% 47,50% 57,50% 5 Encoding Errors (E) 35,00% 32,08% 49,17% 6 Kesalahan Fakta (F) 36,67% 40,00% 60,83% 7 Kesalahan Konsep (K) 19,17% 20,00% 50,00% 8 Kesalahan Operasi (O) 56,67% 63,33% 66,67% 9 Kesalahan Prinsip (P) 47,50% 47,50% 66,67%

8 Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal lingkaran pada semua butir soal. Jika dilihat berdasarkan indikator materi, yang ditinjau berdasarkan letak dan jenis kesalahan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Narmada dominan melakukan kesalahan pada indikator 4.3.1. Dimana indikator 4.3.1 termuat pada butir soal nomor 5. Jika dikaitkan dengan proses pembelajaran, guru matematika kelas VIII SMP Negeri 2 Narmada, memberikan pengalaman belajar secara sederhana. Hal tersebut, bertujuan untuk membantu siswa memahami dengan baik konsep materi khususnya terkait hubungan sudut pusat dan sudut keliling pada indikator 4.31. Meskipun demikian, pemahaman konsep siswa pada indikator tersebut masih kurang baik Hal ini terlihat dari jawaban siswa yang banyak menuliskan Tidak bisa pada butir soal nomor 5 yang memuat indikator 4.3.1. Padahal, berdasarkan pengalaman belajar yang diberikan, siswa sudah diberikan pemahaman secara baik terhadap konsep yang memuat indikator 4.3.1. Kemungkinan juga kesalahan pada butir soal nomor 5 disebabkan siswa kehabisan waktu menyelesaikan. Hal tersebut terlihat dari lembar jawaban siswa, dimana siswa menuliskan butir soal nomor 5 pada bagian terakhir. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan kajian teori yang didukung oleh hasil penelitian dan mengacu pada tujuan penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Jika ditinjau dari letak kesalahan, yang dominan terjadi adalah Process Skills Errors, yaitu sebanyak 48,25%. Sementara reading, comprehension, transformation, dan encoding persentase kesalahannya di bawah 50% sebagaimana ditunjukkan secara berturut-turut berikut ini, 29,50%, 25,80%, 25,67%, dan 36,67%. Sedangkan jika ditinjau berdasarkan jenis kesalahan, yang dominan dilakukan siswa adalah kesalahan operasi, yaitu sebanyak 61,33%. Sementara kesalahan fakta, konsep, dan prinsip tidak sebanyak kesalahan operasi, sebagaimana ditunjukkan secara berturut-turut berikut ini 42,83%, 25,67%, dan 51,33%. Lebih lanjut, jika dilihat berdasarkan peringkat kemampuan siswa, siswa berkemampuan tinggi, sedang, maupun rendah dominan melakukan kesalahan pada Process Skills yang ditinjau berdasarkan letak kesalahan, dengan persentase masingmasing 37,50%, 37,14%, dan 57,27%. Sedangkan yang ditinjau berdasarkan jenis kesalahan siswa berkemampuan tinggi, sedang, maupun rendah dominan melakukan

9 kesalahan operasi, dengan persentase masing masing 50,00%, 52,38%, dan 69,09%. Jika dilihat berdasarkan indikator materi, kesalahan dominan terjadi pada indikator 4.3.1 yang memuat butir soal nomor 5. Dimana pada butir soal nomor 5 semua siswa tidak dapat menjawab dengan sempurna. Dari hasil penelitian terkait kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal lingkaran pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Narmada tahun pelajaran 2016/2017, saran yang ingin disampaikan peneliti adalah sebagai berikut : a) penelitian ini merupakan riset awalan tentang kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal lingkaran, sehingga diperlukan riset lanjutan untuk mengkonfirmasi, membantah ataupun memperluas temuan ini; b) diperlukan penelitian lanjutan untuk mengkaji penyebab siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal lingkaran sehingga diperoleh solusi terbaik untuk meminimalisir kesalahan yang tersebut; c) diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi sekolah dalam hal kurikulum, struktur materi maupun setting pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, R. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-ruzz Media. Farida, Nurul. 2015. Analisis Kesalahan Siswa SMP Kelas VIII Dalam Menyelesaikan Masalah Soal Cerita Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro, ISSN 2442-5419 Vol. 4, No. 2 (2015) 42-52 Indrawan dan Yaniawati. 2014. Metodologi Penelitian. Bandung : PT Refika Aditama. Malik, Noor, Qomaruddin. 2011. Analisis Kesalahan Siswa Kelas Vii Smp 4 Kudus Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Pada Pokok Bahasan Segiempat Dengan Panduan Kriteria Polya. Semarang : Universitas Negeri Semarang. Otay, Meylan, Ingriani. 2013. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Pada Materi Garis Singgung Lingkaran. Gorontalo: Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo Nuriyah, Fajar, Elmi. 2015. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Pokok Persamaan dan Fungsi Kuadrat Pada Siswa Kelas X MIA SMA Negeri 2 Wonosari Tahun Ajaran 2014/2015. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Nurkancana.1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional. OECD. 2016. Mathematics Performance (PISA). https://data.oecd.org/pisa/mathematics-performance-pisa.htm. Diakses tanggal 30 Desember 2016. Pomalo, dkk. 2015. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Operasi Campuran Pada Operasi Hitung Bilangan Bulat. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo. Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta. Turmuzi, Muhammad. 2013. Strategi Pembelajaran Matematika. Mataram: Unram Press. Trapsilo, Tarsisius, Eko, Bagus. 2016. Analisis Kesalahan Siswa Menurut Teori Newman dalam Menyelesaikan Soal-soal Cerita Materi Persamaan Linier Dua Variabel pada Siswa Kelas IX SMPN 1 Banyubiru. Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana.

Wati dan Mutiyasa. 2016. Kesalahan Siswa SMP Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Berbasis PISA Konten Change dan Relationship. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Wijaya dan Masriyah. 2013. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. White, A. L. (2005). Active Mathematics in Classrooms Finding Out Why Children Make Mistakes and then Doing Something to Help Them. Journal of The Primary Association for Mathematics, University of Western Sidney, Square One, Vol 15, No 4, December 2005. Hlm. 15-19. Wikipedia. 2016. Matematika. http://id.m.wikipedia.org. Diakses tanggal 30 Desember 2016.