BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan yang tujuan utamanya adalah preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan) dengan sasaran masyarakat (Notoatmodjo, 2001). Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan adalah rumah sakit. Berdasarkan Undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit yang dimaksud rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara darurat. Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan rumah sakit harus dapat mendokumentasikan setiap tindakan dan pengobatan yang telah diberikan kepada pasien dalam suatu dokumen rekam medis. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 269/MENKES/PER/III/2008 pasal 1 rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan pasien. Menurut Budi (2011) ruang lingkup di unit rekam medis diantaranya adalah penerimaan pasien (rawat jalan, rawat inap, unit gawat darurat), penyimpanan (filing), coding, indexing, assembling, pelaporan, dan surat keterangan medis. Salah satu faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan Instalasi Rekam Medis yaitu sumber daya manusia Instalasi Rekam Medis (petugas rekam medis). Menurut Permenkes No 55 Tahun 2013 perekam medis adalah seorang yang telah lulus pendidikan rekam medis dan informasi kesehatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Petugas rekam medis dalam setiap bagian memiliki uraian dan jumlah pekerjaan yang berbeda-beda. Agar kinerja petugas rekam medis optimal banyaknya pekerjaan harus disesuaikan dengan beban kerja petugas. Menurut Kepmenkes No 81 Tahun 2004 beban kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun dalam satu sarana pelayanan kesehatan. Upaya untuk menghitung beban kerja pada satuan kerja dengan cara menjumlah beban kerja dan selanjutnya membagi dengan
kapasitas kerja perorangan dalam satuan waktu disebut analisa beban kerja. Setiap sub bagian rekam medis memiliki beban kerja yang berbeda sesuai dengan pekerjaannya. Rumah Sakit Umum Daerah Temanggung adalah rumah sakit tipe B dengan rata-rata kunjungan 250-300 pasien per hari. Di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Temanggung terdapat 19 tenaga kerja rekam medis. Petugas pendaftaran pasien 8 orang, petugas filing 3 orang, petugas assembling 3 orang, petugas coding dan pelaporan 1 orang, petugas surat keterangan medis 1 orang, klaim BPJS 3 orang, dan 1 kepala bagian rekam medis. Dengan jumlah tenaga rekam medis tersebut, terdapat permasalahan di Instalasi Rekam Medis yaitu terdapat penumpukan pekerjaan sehingga beberapa petugas merangkap pekerjaan di luar tugas pokoknya. Misalnya petugas assembling mengerjakan assembling berkas saat pagi hari kemudian di siang hari membantu petugas pelaporan dalam menginput data sensus harian rawat jalan ke komputer. Selain itu petugas pendaftaran IGD juga merangkap sebagai pendaftaran rawat inap. Hal ini dapat terjadi karena jumlah pekerjaan tidak sebanding dengan jumlah petugas rekam medis. Hal tersebut menghambat pekerjaan pokok dan dapat mempengaruhi kegiatan pelayanan di Instalasi Rekam Medis RSUD Temanggung. Dengan permasalahan di atas, perlu adanya perhitungan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) di setiap sub bagian Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Temanggung. Untuk itu peneliti tertarik untuk mengambil judul Analisis Kebutuhan Ideal SDM di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Temanggung. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang tersebut maka dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui bagaimana kebutuhan ideal SDM di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Temanggung?
C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan ideal SDM di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Temanggung. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui waktu kerja tersedia di Instalasi Rekam Medis RSUD Temanggung. b. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM di Instalasi Rekam Medis RSUD Temanggung. c. Mengetahui standar beban kerja di Instalasi Rekam Medis RSUD Temanggung. d. Mengetahui standar kelonggaran di Instalasi Rekam Medis RSUD Temanggung e. Mengetahui hasil perhitugan kebutuhan ideal berdasarkan rumus WISN (Workload Indicator Staff Need). D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Praktis a. Bagi Rumah Sakit Sebagai bahan evaluasi dalam pelaksanaan perencanaan SDM di Instalasi Rekam Medis sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan. b. Bagi Peneliti Dapat menambah pengetahuan sehingga peneliti dapat mengetahui beban kerja di Instalasi Rekam Medis RSUD Temanggung. 2. Manfaat Teoritis a. Bagi Institusi Pendidikan Dapat menjadi bahan masukan dalam pembelajaran ilmu rekam medis dan meningkatkan pengetahuan tentang rekam medis, khususnya bagi mahasiswa rekam medis. b. Bagi Peneliti Lain Dapat digunakan sebagai acuan dalam pendalaman materi yang bersangkutan untuk kelanjutan penelitian yang relevan.
E. KEASLIAN PENELITIAN Menurut sepengetahuan peneliti, penelitian yang serupa dengan penelitian Hubungan Beban Kerja dengan Mutu Pelayanan di Instalasi Rekam Medis RSUD Temanggung yaitu : 1. Haryani (2013), dengan judul Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan dengan Analisis Beban Kerja Petugas Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman. Hasil penelitian ini adalah kebutuhan petugas rekam medis berdasarkan perhitungan Workload Indicator Petugas Need (WISN) sudah sesuai dengan jumlah yang ada namun penempatan tidak sesuai dengan beban kerja yang ada. Yang telah sesuai adalah pendaftaran pasien rawat jalan yaitu 4 orang, coding dan indexing yaitu 1 orang, analisis berkas 1 orang dan jamkesmas 2 orang Sedangkan yang tidak sesuai adalah pendaftaran rawat inap dan IGD yaitu 3 orang dengan jumlah tenaga tersedia 5 orang, pelaporan 1 orang dan yang tersedia 2 orang, filing 6 orang dengan yang tersedia 3 orang, dan assembling yaitu 1 orang dengan jumlah yang tersedia 2 orang. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Haryani (2013) yaitu tujuan penelitian menghitung kebutuhan ideal SDM rekam medis di rumah sakit sedangkan perbedaan penelitian terletak pada lokasi penelitian. 2. Alifah (2014), dengan judul Analisis Beban Kerja Petugas Assembling dengan Metode WISN di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah Periode Tahun 2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hari kerja efektif bagian assembling dalam 1 tahun yaitu 283 hari. Beban kerja petugas assembling dalam 1 tahun yaitu 14797. Kuantitas pekerjaan sebanyak 4874. Dengan metode perhitungan WISN diketahui kebutuhan petugas assembling di tahun 2014 adalah 4 orang. Dari penelitian ini diketahui jumlah petugas assembling tidak sesuai dengan beban kerja. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Alifah (2004) yaitu membahas tentang beban kerja. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Alifah (2014) yaitu penelitian Alifah (2014) menggunakan
subjek penelitian petugas assembling sedangkan penelitian ini menggunakan subjek petugas rekam medis di setiap sub bagian. 3. Dessy (2012), dengan judul Perhitungan Kebutuhan Petugas di UPT Puskesmas Ngawen Hasil penelitian ini adalah dalam menyusun standar beban kerja diperoleh dari rata-rata waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas atau kegiatan pokok dan ketersediaan waktu pertahun yang dimiliki oleh masing-masing kategori tenaga. Jumlah tenaga yang dibutuhkan di 4 bagian UPT Puskesmas Ngawen II yaitu 13 orang. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Dessy (2012) yaitu tujuan penelitian untuk menghitung jumlah kebutuhan SDM. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Dessy (2012) adalah lokasi penelitian dan subjek penelitian. Subjek penelitian Dessy (2012) adalah petugas puskesmas sedangkan penelitian ini menggunakan subjek penelitian petugas rekam medis di rumah sakit. 4. Agus (2007), dengan judul Beban Kerja di Bagian Pendaftaran Rawat Jalan Rumah Sakit Lestari Raharja Magelang. Hasil penelitian ini adalah tenaga kerja yang tersedia tidak hanya menangani kegiatan pendaftaran yang mana petugas yang tersedia hanya 2 orang dan terbagi menjadi 2 shift, sehingga terjadi kekosongan pada shift 3. Hal tersebut mengakibatkan tenaga kerja pendaftaran shift 2 harus bertugas melebihi jam kerja yang seharusnya. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Agus (2007) yaitu tujuan penelitian yaitu menghitung beban kerja. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian Agus (2007) yaitu subjek penelitian dan lokasi penelitian. Subjek penelitian Agus (2007) adalah petugas pendaftaran rawat jalan sedangkan penelitian ini menggunakan subjek petugas pada setiap sub bagian rekam medis. F. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT 1. Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Temanggung Rumah Sakit Umum Daerah Temanggung (RSUD Temanggung) didirikan pada tahun 1907 dengan tipe/kelas D kemudian pada tahun 1987 menjadi tipe/kelas C. RSUD Temanggung saat ini berlokasi di Jalan
Gajah Mada No. 1 Temanggung Jawa Tengah. Saat ini RSUD Temanggung adalah rumah sakit milik pemerintah kabupaten Temanggung dengan tipe/kelas B sejak tahun 2013 sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK.02.03/I/1947/2013. 2. Visi, Misi, dan Motto Visi : Memberikan Pelayanan Prima Sebagai Pusat Rujukan Kesehatan Misi : a. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan b. Meningkatkan mutu dan kerjasama pendidikan kesehatan c. Meningkatkan pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien d. Meningkatkan kinerja dan disiplin pegawai Motto : Kesembuhan dan Kepuasan Pasien Merupakan Kebanggaan Kami. 3. Jenis Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Temanggung a. Instalasi Rawat Jalan b. Instalasi Rawat Darurat c. Instalasi Rawat Inap d. Instalasi Rawat Intensif e. Instalasi Bedah Sentral f. Instalasi Radiologi g. Instalasi Laboratorium h. Instalasi Rehabilitasi Medik i. Instalasi Farmasi j. Instalasi Gizi k. Penunjang Lain 4. Performance Rumah Sakit Umum Daerah Temanggung Tabel 1. Performance RSUD Temanggung Indikator 2012 2013 2014 BOR (%) 73,73 70,79 71,04 LOS (Hari) 4,24 4,06 3,90 TOI (Hari) 1,16 1,30 1,24 NDR (permil) 19,06 17,09 17,11 GDR (permil) 37,30 30,68 30,68 BTO (kali) 82,37 81,88 81,88
5. Data Kunjungan Rumah Sakit Umum Daerah Temanggung Tabel 2. Kunjungan Rumah Sakit Umum Daerah Temanggung No Kunjungan 2013 2014 2015 1 Rawat Jalan Baru 32.639 35.018 48.214 Lama 44.216 49.325 73.527 2 Rawat Inap 15.032 14.765 15.216 3 IGD 14.916 21.586