Penelaahan RUU Pendidikan Kedokteran

dokumen-dokumen yang mirip
Sinkronisasi UU Pendidikan Kedokteran dengan Berbagai Peraturan Perundangan Pendidikan Tinggi

HASIL KONSINYERING DENGAN PANJA KOMISI X DPR RI H. Century, Juni 2013

KRITERIA JENJANG KARIER DOSEN KLINIK DI RS PENDIDIKAN DAN JEJARING Oleh: Dr. Endro Basuki, SpBS (K), MKes

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN

Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan Implikasi Hasilnya. Budi Sampurna

Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai Dosen di Rumah Sakit dan Wahana Pendidikan

BAB IV RUANG LINGKUP NASKAH AKADEMIK. c. Unsur yuridis. Belum ada peraturan perundang-undangan yang khusus mengatur mengenai pendidikan kedokteran.

SOSIALISASI UNDANG- UNDANG

Pokok Bahasan. Urgensi Validasi Data Dasar FK. Izin Prodi Akademik-Profesi FK. Status Akreditasi Akademik-Profesi & Prodi Spesialis

SEMILOKA NASIONAL PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS DAN PERAN DOKTER LAYANAN PRIMER

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

dr. UNTUNG SUSENO SUTARJO, M.Kes Kepala Badan PPSDM Kesehatan, Kemenkes RI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

Kebijakan Kemristekdikti untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis-SubSpesialis

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

Tinjauan Umum Undang- Undang Pendidikan Kedokteran

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 4.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN

Situasi Pendidikan Dokter di Indonesia

Konsep Pengelolaan SDM di RS PTN dan Wahana Pendidikan, Penelitian, dan Pelayanan

No Pengaturan mengenai program Internsip diperlukan untuk menjamin penyelenggaraan program Internsip yang bermutu. Mengingat program Internsip

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

Pengakuan Kualifikasi Lulusan Pendidikan Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter/Dokter Gigi Spesialis WNI/WNA Lulusan Luar Negeri

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RTL Pendidikan Dokter Indonesia

Klarifikasi Isu Terkini Kualifikasi Dosen Kedokteran dan Kedokteran Gigi

2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN REKOMENDASI PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI DOKTER

Konsep RS Pendidikan milik Perguruan Tinggi (RS Universitas)

Djoko Santoso Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Policy Brief Peningkatan Kualitas Pendidikan Tenaga Kesehatan. Policy Brief Peningkatan Kualitas Pendidikan Tenaga Kesehatan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

Target, Capaian dan Proyeksi Capaian KPI 2011

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

A. KOMITE MEDIK Susunan Komite Medik terdiri diri dari : a. Ketua, b. Wakil Ketua, c. Sekretaris d. Anggota

REKAPITULASI OPINION CHANNELING : UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN per 7 November 2013

BAB I PENDAHULUAN. profesi medik disini adalah mencakup Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI),

Tujuan Pembangunan Negara RI adalah kesejahteraan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM INTERNSIP DOKTER DAN DOKTER GIGI INDONESIA

::Sekolah Pascasarjana IPB (Institut Pertanian Bogor)::

Pokok- pokok UU No.20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran

BAB V PENUTUP. Internsip Dokter sebagai Social Engineering Pendistribusian Dokter di. Indonesia, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Penyelenggaraan Pendidikan Profesi berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan untuk Menghasilkan Lulusan sesuai KKNI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

Sistem IT dan Telematika dalam konteks Struktur AHS. Laksono Trisnantoro dan Tim IKM Fakultas Kedokteran UGM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431);

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR : 1 /KKI/PER/ I /2010 TENTANG REGISTRASI DOKTER PROGRAM INTERNSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA JAKSA AGUNG. Rumah Sakit Umum. Tata Kerja. Organisasi. Pencabutan.

RKAT PENGEMBANGAN FH UII 2018: OPTIMALISASI INTEGRASI BERBASIS STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI PRA RAKORJA TENDIK FH UII 1 AGUSTUS 2017

KESIMPULAN RAPAT KERJA : (sesuai dengan kesepakatan forum dan tertulis secara resmi pada hasil rapat Komisi IX)

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/U/1999 TENTANG KERJASAMA PERGURUAN TINGGI SERTA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB. Tugas Fakultas ORGANISASI FAKULTAS

PENDAHULUAN... Mengembangkan sistem akreditasi mandiri berstandar internasional. Standar Pendidikan dan Standar Kompetensi Dokter Gigi

Isu Strategis Komponen 1

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/127/2015 TENTANG

INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016

Illah Sailah Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan

2017, No Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tingg

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

POKJA STANDAR KOMPETENSI DAN STANDAR PENDIDIKAN

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

RKAT PENGEMBANGAN FH UII 2018: OPTIMALISASI INTEGRASI BERBASIS STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI PRA RAKORJA TENDIK & DOSEN FH UII 1 & 2 AGUSTUS 2017

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

BAB I PENDAHULUAN. salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan menerapkan

Bagian IKM Fakultas Kedokteran UGM

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN SAM MEDIKO LEGAL

KESIMPULAN/KEPUTUSAN RAPAT

Hasil Sidang Komisi 5 REMBUK NASIONAL Pendidikan dan Kebudayaan 2012

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Komentar dan Rekomendasi

PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

Pointers Pertemuan Penelaahan RUU Pendidikan Kedokteran Jakarta, 5 6 Mei 2011 Illah Sailah (Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan)

Latar Belakang Pertemuan (5 6 Mei 2011) Pelaksanaan lokakarya RUU Pendidikan Kedokteran pada tanggal 23 Maret 2011 Pertemuan Komisi X DPR-RI dengan Tim Kedokteran Gigi pada tanggal 7 April 2011 Pertemuan Sinkronisasi Tim Pokja Naskah Akademik KKI-AIPKI pada tanggal 14 April 2011 Surat Presiden tertanggal 13 April 2011 terkait tindak lanjut proses penyusunan RUU pendidikan kedokteran, maka telah ditetapkan koordinator penyusunan Daftar Inventaris Masalah (DIM) untuk asupan RUU Pendidikan Kedokteran adalah Kemkes Untuk itu, perlu disampaikan hasil-hasil pertemuan tersebut diatas kepada Kementerian Kesehatan sekaligus menelaah bersama RUU Pendidikan Kedokteran yang resmi dari DPR (yang diterima dari Setneg)

Review Lokakarya RUU Pendidikan Kedokteran (23 Maret 2011) Peserta Lokakarya : DPR : Komisi IX, Komisi X dan Panja RUU Dikdok Stakeholder lintas kementerian : Kemdiknas, Kemkes dan Kemkeu Stakeholder pendidikan kedokteran : KKI, IDI, AIPKI, ARSPI, perwakilan mahasiswa

Review Lokakarya RUU Pendidikan Kedokteran (23 Maret 2011) Agenda Lokakarya : Pleno : Pembukaan dan pemaparan DPR, AIPKI dan DPT, diskusi Sidang Kelompok : Pembahasan Isu A, B, C Pleno : Pemaparan hasil sidang kelompok, kesimpulan

Review Lokakarya RUU Pendidikan Kedokteran (23 Maret 2011) : Pembahasan Isu Kelompok A Kebijakan dalam rekrutmen mahasiswa dan alokasi/kuota calon mahasiswa pendidikan kedokteran dari daerah sulit Kebijakan dalam penetapan kurikulum dokter dan dokter spesialis serta konsekuensi pendanaan pelaksanaan kurikulum Kelompok B Kebijakan pemerintah untuk tatakelola fakultas kedokteran, puskesmas pendidikan dan rumahsakit pendidikan pemerintah dan swasta. Hal ini termasuk pendanaan untuk proses pendidikan di fakultas dan di rumahsakit pendidikan

Review Lokakarya RUU Pendidikan Kedokteran (23 Maret 2011) : Pembahasan Isu Kelompok C : Kebijakan mengenai rekrutmen dan karir dokter pendidik Kebijakan pengelolaan pendidikan spesialis termasuk penyelenggaraan oleh FK swasta, hubungannya dengan insentif residen (misal dari Jamkesmas), aspek hukum, dan posisi residen di RS pendidikan dan lain-lain.

Hasil Lokakarya RUU Pendidikan Kedokteran (23 Maret 2011) : Beberapa Hasil Penting KELOMPOK A 1. Pemerataan kesempatan: Kuota dan jalur khusus melalui pemberian beasiswa ikatan dinas Koordinasi kebutuhan dokter dari daerah ke pemerintah pusat yang dilanjutkan ke dikti (universitas) Active recruitment dari pemerintah mencari calon mahasiswa berpotensi 2.Link sistem pendidikan dan pemenuhan kebutuhan harus sejalan dengan sistem kesehatan nasional 3.Kebijakan rekrutmen untuk mahasiswa asing (primary dan spesialis) Standar seleksi sama Pembiayaan penuh tanpa subsidi

Hasil Lokakarya RUU Pendidikan Kedokteran (23 Maret 2011) : Beberapa Hasil Penting KELOMPOK A 4. Kebijakan rekrutmen untuk dokter spesialis dan subspesialis Dokter spesialis Sudah menyelesaikan kewajiban mengabdi kepada negara (semacam PTT atau WKS) Kuota dan jalur khusus melalui pemberian beasiswa ikatan dinas Dokter subspesialis Memperhatikan kebutuhan pelayanan masyarakat 5. Penetapan kurikulum dokter, dokter spesialis dan spesialis lanjut, disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan masyarakat

Hasil Lokakarya RUU Pendidikan Kedokteran (23 Maret 2011) : Beberapa Hasil Penting KELOMPOK B 1. Semakin terintegrasinya pola hubungan FK dan RSP, maka semakin baik pola penyelenggaraan pendidikan kedokterannya (Indonesia masih bermasalah karena kepemilikan RSP dan FK pada kementerian yang berbeda) Perlu tindak lanjut 2. Alternatif pendanaan RSP : swasta, pemerintah, charity. Peran pemerintah dalam pendanaan pendidikan : Dalam PP 93 tahun 2010 disebutkan mengenai sumbangan pendidikan (tax incentive) sehingga mekanisme ini dapat digunakan bagi alat-alat kesehatan sehingga dapat menurunkan biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh mahasiswa Tax incentive dapat berupa dana pendidikan atau bantuan alat-alat kesehatan, biaya pendidikan klinik maupun buku-buku.

Hasil Lokakarya RUU Pendidikan Kedokteran (23 Maret 2011) : Beberapa Hasil Penting KELOMPOK B 3. Pengelolaan pendanaan harus sinkron terhadap peraturan perundangan yang terkait dengan Kementerian Keuangan (PP No. 23 tahun 2005) maupun Kementerian Pendidikan Nasional (RUU PT) 4. Pendanaan pendidikan dokter spesialis Pendidikan dokter mendapatkan dukungan dana dari pemerintah namun pendidikan spesialis tidak mendapatkan dukungan pendanaan dari pemerintah. Apakah dalam RUU Pendidikan Kedokteran ini dapat difasilitasi? 5. Internship merupakan bagian dari proses yang terintegrasi di dalam pendidikan kedokteran sehingga ketika lulus seorang dokter sudah dapat menjalankan kewenangan sebagai dokter

Hasil Lokakarya RUU Pendidikan Kedokteran (23 Maret 2011) : Beberapa Hasil Penting KELOMPOK C 1. Rekrutmen Dokter Pendidik Syarat untuk menjadi Pendidik: mempunyai kemampuan profesi yang excellent, etika profesi yang baik, dan bersedia mengikuti pendidikan dalam bidang medical education. Sekurang-kurangnya memiliki basic medical education Mengusulkan untuk Pasal 12 ayat (1) huruf b: Dokter Pendidik (menghilangkan kata klinis ) Mengusulkan dokter pendidik dapat berasal dari selain Kementerian yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang pendidikan (Pasal 12 ayat 3) Perlu adanya supervisi dokter pendidik di dalam memberikan pendidikan kepada peserta didik

Hasil Lokakarya RUU Pendidikan Kedokteran (23 Maret 2011) : Beberapa Hasil Penting KELOMPOK C 2. Perlu ditambahkan ruang lingkup pendidikan kedokteran: * Pendidikan Akademik, Pendidikan Profesi (Dokter, Dokter spesilalis, Dokter Subspesialis), Pendidikan dokter berkelanjutan, Pendidikan kedokteran komplementer/alternatif. * Karier Dokter Pendidik : Dokter spesialis dapat disetarakan dengan Doktor setelah menempuh pendidikan tambahan 1 (satu) atau 2 (dua) semester dengan ujian disertasi 3. Pengelolaan Pendidikan Kedokteran Spesialis: Program pendidikan dokter spesialis dan subspesialis diselenggarakan oleh institusi pendidikan yang telah memenuhi standar pendidikan dokter spesialis / subspesialis.

Hasil Lokakarya RUU Pendidikan Kedokteran (23 Maret 2011) : Beberapa Hasil Penting KELOMPOK C 4. Hubungan Peserta Didik Spesialis dan Sub spesialis dengan RSP : Peserta Didik Spesialis dan Sub Spesialis mendapat insentif sesuai dengan kompetensi dan tanggung jawab. Peserta Didik Spesialis dan Sub Spesialis memberikan pelayanan optimal Besaran insentif diatur dengan PP Aspek legal peserta didik spesialis dan sub spesialis dalam pelayanan telah dijamin dalam peraturan Kemkes.

Hasil Pertemuan Komisi X DPR dengan Tim Kedokteran Gigi (7 April 2011) : Beberapa Hasil Penting Kedokteran gigi masuk di dalam RUU Pendidikan Kedokteran RSGMP sebaiknya menjadi bagian dari RSP, untuk mengantisipasi kebijakan UU (1 RSP untuk 1 institusi) optimalisasi anggaran pendidikan untuk membangun wahana pendidikan Perlu ketegasan cakupan pendidikan kedokteran gigi : apakah seharusnya pendidikan gigi dan mulut? - Perlu dijelaskan ketentuan umum terkait terminologi kedokteran gigi - Definisi RSP apakah termasuk RSGMP?

Hasil Pertemuan Sinkronisasi Naskah Akademik KKI AIPKI (14 April 2011) : Beberapa Hasil Penting AKADEMIK IN TERN SHIP Bersifat pemandirian, dilakukan oleh Komite Internship Dokter Indonesia, dibawah koordinasi PPSDM PROFESI / KLINIK 120 SKS + 36 SKS = 156 SKS 6 tahun Mendapat : ijazah akademik + sertifikat kompetensi = dokter 1 tahun

Hasil Pertemuan Sinkronisasi Naskah Akademik KKI AIPKI (14 April 2011) : Beberapa Hasil Penting 1. Pendidikan dokter terdiri atas satu kesatuan komponen akademik dan profesi yang lamanya 11 semester dengan gelar akademik M.Med, dengan sebutan profesi dokter 2. Pendidikan dokter gigi terdiri atas satu kesatuan komponen akademik dan profesi yang lamanya 11 semester dengan gelar akademik M.Med.Dent, dengan sebutan profesi dokter gigi

Tujuan Pertemuan (5-6 Mei 2011) 1. Melakukan penelaahan pasal demi pasal dalam RUU pendidikan kedokteran 2. Menyusun tanggapan kepada koordinator penyusunan Daftar Inventaris Masalah (DIM)

TERIMA KASIH