Pokok- pokok UU No.20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran
|
|
- Glenna Jayadi
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pokok- pokok UU No.20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan September
2 Isu Pokok UU Pendidikan Kedokteran : Kondisi Sebelum & Implikasinya
3 TUJUAN UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN UU pendidikan kedokteran diharapkan mampu : 1. Mengintegrasikan peran pendidikan/akademik dan layanan kesehatan/profesi, dimana secara operasional dikelola oleh kementerian dibawah sektor pendidikan dan kesehatan. 2. mengatasi berbagai problem dalam rangka menjaga mutu, yang terkait dengan proses seleksi, proses pembelajaran, ketersediaan sarana dan prasarana serta alat- alat laboratorium, Dosen, tenaga pendidik dan masalah pendanaan pendidikan kedokteran, 3. memberi kepasaan hukum, disamping undang- undang yang sudah ada yaitu Undang- undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang- undang Nomor 29 tahun 2004 tentang PrakAk Kedokteran
4 Isu Pokok UU Pendidikan Kedokteran 1. Program Dokter layanan primer 2. Integrasi akademik- profesi 3. Integrasi FK- RSP (termasuk wahana pendidikan kedokteran) 4. Pembiayaan pendidikan 5. Seleksi mahasiswa 6. Kuota mahasiswa 7. Uji kompetensi 8. Internsip (sebagai kelanjutan setelah program profesi dokter) 9. Sistem penjaminan mutu 10. Standar nasional pendidikan kedokteran 11. Afirmasi (untuk mendukung pemerataan distribusi dokter)
5 ISU POKOK UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN SEBELUMNYA ISU POKOK UU DIKDOK KEBIJAKAN LANJUTAN UU No.12/2012 Og Pendidikan Tinggi Integrasi akademik- profesi Program profesi dokter dan profesi dokter gigi merupakan program lanjutan yang Adak terpisahkan dari program sarjana Permendikbud Masa transisi : 2 tahun Implikasi Kebijakan : Pembaharuan izin prodi akademik- profesi (satu surat untuk 2 izin, yaitu prodi akademik dan prodi profesi) Pembaharuan instrumen akreditasi Penetapan aturan nomor induk mahasiswa untuk program akademik dan profesi (apakah akan satu- kesatuan atau terpisah) Implikasi penyesuaian struktur organisasi prodi akademik dan profesi terhadap struktur organisasi dekanat SeAap prodi harus menjadi Fakultas dalam waktu 5 tahun (pasal 59)
6 ISU POKOK UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN SEBELUMNYA ISU POKOK UU DIKDOK KEBIJAKAN LANJUTAN UU No. 44/2009 Og RS UU No. 12/2012 Og Pendidikan Tinggi Integrasi FK- RSP (termasuk wahana pendidikan kedokteran) Kerjasama FK/FKG dengan RSP utama, RSP Afiliasi, RSP Satelit dan wahana pendidikan kedokteran Kerjasama dilakukan secara terintegrasi (fungsional dan/atau struktural) Peraturan Pemerintah Masa transisi : 3 tahun Implikasi Kebijakan : Perlunya aturan lanjutan dan panduan terkait implementasi kerja sama dan pembagian tugas dan fungsi antara Kemdikbud dan Kemkes Perlu sinkronisasi dengan PP RSP
7 Intregrasi Pendidikan Akademik- Profesi, Internsip, Spesialis- Subspesialis ORGANISASI PROFESI AKADEMIK Min 7 semester 144 SKS PROFESI Min 3 semester IN TERN SIP SPESIALIS Sked Dokter 60%RS + 40 % PKM S u b Sp S u b Sp S u b Sp S u b Sp S u b Sp FAKULTAS KEDOKTERAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN
8 ISU POKOK UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN SEBELUMNYA Perpres No. 72/2012 tentang SKN Standar Pendidikan Profesi Dokter yang disahkan oleh KKI (revisi 2012) ISU POKOK Program Dokter Layanan Primer (DLP) UU DIKDOK Program DLP merupakan kelanjutan dari program profesi dokter dan program internsip yang setara dengan program dokter spesialis DLP ditujukan untuk memenuhi layanan kesehatan Angkat pertama KEBIJAKAN LANJUTAN Peraturan Pemerintah Masa transisi : 2 tahun Implikasi Kebijakan : Perumusan learning outcomes, standar kompetensi, kurikulum, kualifikasi dosen, dan uji kompetensi khusus Nomenklatur pendidikan khusus DLP Perumusan kebijakan kewenangan pelayanan untuk DLP
9 ISU POKOK UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN SEBELUMNYA ISU POKOK UU DIKDOK KEBIJAKAN LANJUTAN UU No.12/2012 Og Pendidikan Tinggi Pembiayaan pendidikan Menteri menetapkan standar satuan biaya operasional Pendidikan FK & FKG wajib melaporkan satuan biaya operasional kepada Menteri melalui pemimpin PT Permendikbud Masa transisi : 2 tahun Implikasi Kebijakan : Penyesuaian pendanaan pendidikan dengan kebijakan UKT dan BOPTN (untuk PTN) Standardisasi unit cost pendidikan kedokteran untuk program akademik dan program profesi serta spesialis
10 ISU POKOK UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN SEBELUMNYA UU No. 12/2012 Og Pendidikan Tinggi ISU POKOK Seleksi mahasiswa UU DIKDOK Seleksi penerimaan mahasiswa dilakukan secara nasional Seleksi memperhaakan prinsip pemerataan akses dan afirmasi melalui jalur khusus KEBIJAKAN LANJUTAN Permendikbud Masa transisi : 2 tahun Implikasi Kebijakan : Penetapan metode, waktu dan paniaa seleksi serta waktu penerimaan mahasiswa baru baik untuk program profesi maupun spesialis Penyesuaian dengan kebijakan kuota penerimaan mahasiswa pendidikan kedokteran
11 ISU POKOK UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN SEBELUMNYA UU No.29/2004 tentang standar pendidikan profesi dokter UU No.12/2012 Og Pendidikan Tinggi ISU POKOK UU DIKDOK Kuota mahasiswa Kuota nasional diatur melalui Peraturan Menteri setelah berkoordinasi dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan KEBIJAKAN LANJUTAN Permendikbud SE Dirjen DikA mengenai Kuota Penerimaan Mahasiswa FK (sebagai aturan awal) Masa transisi : 2 tahun Implikasi Kebijakan : Sanksi moratorium penerimaan mahasiswa baru bagi FK yang melanggar ketentuan Pengurangan kuanatas lulusan FK, peningkatan kualitas lulusan FK Kemungkinan pembukaan prodi baru yang lebih memenuhi standar
12 ISU POKOK UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN SEBELUMNYA UU No. 29/2004 Og Prak_k Kedokteran UU No. 12/2012 Og Pendidikan Tinggi ISU POKOK UU DIKDOK Uji Kompetensi Uji kompetensi dilaksanakan secara nasional sebelum mengangkat sumpah Dokter dan Dokter Gigi (exit exam) Lulusan mendapatkan serafikat kompetensi yang dikeluarkan oleh PT KEBIJAKAN LANJUTAN Permendikbud Masa transisi : 2 tahun Implikasi Kebijakan : Biaya pendidikan kedokteran lebih besar karena biaya uji kompetensi masuk pada biaya pendidikan Perlu aturan teknis terkait mekanisme pemberikan serafikat profesi dan serafikat kompetensi
13 ISU POKOK UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN SEBELUMNYA Permenkes No. 299/2010 Og penyelenggaraan program internsip dan penempatan dokter pasca internship Perkonsil No. 1/2010 Og internsip ISU POKOK UU DIKDOK Internsip Program profesi dokter dilanjutkan dengan program internsip (masuk pada ranah profesi/pelayanan) Internsip sebagai program pemahiran dan pemandirian Dokter yang merupakan bagian dari program penempatan wajib sementara dan diperhitungkan sebagai masa kerja KEBIJAKAN LANJUTAN Peraturan Pemerintah Masa transisi : 2 tahun Implikasi Kebijakan : Penyusunan PP yang mengatur posisi dan pengelolaan program internsip, pembagian wewenang Kemkes dan Kemdikbud dalam implementasi internsip, serta pembiayaannya
14 ISU POKOK UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN SEBELUMNYA ISU POKOK UU DIKDOK KEBIJAKAN LANJUTAN UU No.12/2012 Og Pendidikan Tinggi Permendikbud Og SPM- PT & SNPT Sistem Penjaminan Mutu Pengaturan SPM sesuai aturan yang berlaku Permendikbud Masa transisi : 2 tahun Implikasi Kebijakan : Implementasi sistem penjaminan mutu eksternal dan sistem penjaminan mutu internal melalui LAM PSKes dan LUK
15 ISU POKOK UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN SEBELUMNYA UU No.29/2004 Og Prak_k Kedokteran UU No.12/2012 Og Pendidikan Tinggi Standar pendidikan profesi dokter/ dokter gigi, dokter spesialis/dokter gigi spesialis yang disahkan KKI (revisi 2012) ISU POKOK Standar Nasional Pendidikan Kedokteran (SNPK) UU DIKDOK SNPK mengacu pada SNPT dan disusun bersama oleh asosiasi insatusi pendidikan, organisasi profesi, asosiasi rumah sakit pendidikan dan kementerian bidang kesehatan SNPK ditetapkan oleh Menteri dengan merujuk pada Standar pendidikan profesi dokter/dokter gigi, dokter spesialis/dokter gigi spesialis yang disahkan KKI FK & FKG wajib melaksanakan kurikulum berdasarkan SNPK KEBIJAKAN LANJUTAN Permendikbud Masa transisi : 2 tahun Implikasi Kebijakan : Harmonisasi SNPK dengan standar pendidikan profesi dokter/dokter gigi (termasuk dokter spesialis/dokter gigi spesialis ) yang disahkan/diperambangkan oleh KKI dan ditetapkan Menteri Perlu pengaturan pola insenaf untuk program spesialis Menjadi aspek legal dari implementasi kebijakan SPM & standar pendidikan kedokteran secara nasional
16 Standar Pendidikan Tinggi Menurut Pasal 54 UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Standar Nasional Pendidikan Standar Peneli_an Standar Pengabdian Kepada Masyarakat Standar Isi Standar Hasil Standar Hasil SPT SNPT Ditetapkan oleh Menteri atas usul BSNPT Standar Proses Standar Kompetensi Lulusan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Standar Sarana & Prasarana Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan Standar Arah Standar Proses Standar Kompetensi PeneliA Standar Pendanaan Standar Sarana & Prasarana Standar Outcome Standar Arah Standar Proses Standar Kompetensi Pelaksana Standar Pendanaan Standar Sarana & Prasarana Standar Outcome Standar Penllaian Pendidikan SPT Ditetetapkan oleh se_ap perguruan _nggi 1. standar bidang akademik 2. standar bidang non akademik
17 Posisi SNPK pada Pendidikan Kedokteran (Integrasi Pendidikan dan Pelayanan) Permendikbud KKI SNP SNPT SNPK SPSKD & SPSKDG SNPK : Standar Nasional Pendidikan Kedokteran (+ standar peneliaan + standar pengabdian masyarakat + standar biaya pendidikan ) SPSKD : Standar Pendidikan & Standar Kompetensi Dokter (termasuk spesialis) SPSKDG : Standar Pendidikan & Standar Kompetensi Dokter Gigi (termasuk spesialis)
18 Harmonisasi Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) pada Standar Nasional Pendidikan Kedokteran (SNPK) SNPT* Isi Proses Kompete nsi SNPK Standar Pendidikan Profesi Dokter/Drg (tmsk spesialis) ** SDM Sarpras Kelola Biaya Nilai Pene liaan X X X X X X X X X X X X X X X X X *) SNPT yang diatur pada UU Pendidikan Tinggi **) standar yang disahkan oleh KKI Peng mas
19 ISU POKOK UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN SEBELUMNYA UU No.12/2012 Og Pendidikan Tinggi ISU POKOK UU DIKDOK Afirmasi Beasiswa dan bantuan biaya pendidikan untuk mahasiswa dan dosen Program afirmasi untuk pemenuhan kebutuhan dokter spesialis melalui penempatan tahap mandiri pendidikan di RS selain RSP KEBIJAKAN LANJUTAN Permendikbud Masa transisi : 2 tahun Implikasi Kebijakan : Aksesibilitas putra daerah untuk mendapatkan pendidikan kedokteran yang berkualitas baik Implementasi harmonisasi kebijakan pemerintah daerah setempat terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan dan pendidikan kedokteran Kontribusi sistem pendidikan kedokteran terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan di daerah
20 Kekhususan Pengaturan pada UU Pendidikan Kedokteran
21 Pelayanan 9 KONSEP DASAR RUMAH SAKIT PENDIDIKAN (RSP) RS Pendidikan berfungsi sebagai contoh (pemandu) fasilitas layanan kesehatan yang mengedepankan pelayanan prima kesehatan, keselamatan pasien dan penghargaan terhadap hak- hak pasien/klien/komunitas/masyarakat yang terjangkau, mudah diakses, berkeadilan dan berbasis buka (evidence based) RS Pendidikan menyelenggarakan pelayanan terintegrasi untuk masalah lansia (penyakit degeneraaf); penyakit akibat perilaku dan budaya; akibat kerja; akibat disparitas pelayanan/geografis; infeksi (termasuk pinere); traumatologi (kecelakaan) dan beyond health (sebagai provider kesehatan dalam universal coverage/sjsn) dan Adak berbasis departemen RS Pendidikan digunakan untuk menghasilkan dokter layanan primer (Angkat dasar) secara holisak/komprehensif untuk menjawab problem kesehatan bangsa Indonesia masa kini dan masa depan dengan menekankan juga aspek promoaf dan prevenaf dalam mencapai MDGs, masalah lansia (penyakit degeneraaf); penyakit akibat perilaku dan budaya; akibat kerja; akibat disparitas pelayanan/geografis; infeksi (termasuk pinere); traumatologi (kecelakaan) dan beyond health (sebagai provider kesehatan dalam universal coverage/sjsn) RS Pendidikan merupakan insatusi utama yang membina jejaring wahana pendidikan sebagai satu enatas tersendiri yang sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia dan Standar Pendidikan Profesi Dokter, serta Standar Kompetensi tenaga kesehatan lainnya yang dilengkapi dengan sistem IT dan atau visiang dosen klinik dalam rangka koordinasi pencapaian kompetensi sebagaimana buar (1) dan buar (2) Pendidikan Peneli_an E_ka RS Pendidikan harus memenuhi profesionalitas ina dari 4 keilmuan klinis dasar (bedah, penyakit dalam, anak dan kandungan) dan 8 keilmuan klinis lainnya (Radiologi, Anestesi, Patologi, Kulit dan Kelamin, THT, Mata, Neurologi dan Psikiatri ) RS Pendidikan harus menyediakan real paaent yang memadai (jenis dan jumlahnya) dan atau simulasi tentang pasien yang relevan untuk mencapai kompetensi tertentu RS Pendidikan berfungsi sebagai wahana pendidikan bagi tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan lainnya baik di RS maupun jejaringnya untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang berkelanjutan dan pengembangan profesi berkelanjutan RS Pendidikan merupakan insatusi yang berfungsi sebagai pelaksana peneliaan translasional dalam rangka pengembangan pelayanan dan pendidikan dokter layanan primer dan tenaga kesehatan lain RSP harus mengutamakan aspek medikoeak dan medikolegal profesi dalam melaksanakan pelayanan dan pendidikan oleh DPJP
22 Konsep Program Dokter Layanan Primer (DLP) RANAH PENDIDIKAN 1. Nomenklatur prodi : program profesi dokter 2. Program profesi (KKNI level 7?/8?) 3. Uji kompetensi sebagai exit exam 4. Kurikulum Berbasis Kompetensi : 80% isi kurikulum + 20% muatan unggulan lokal DLP sesuai Standar Pendidikan & Standar Kompetensi Dokter (revisi 2012) 1. Nomenklatur prodi : program DLP 2. Program spesialis (KKNI level 8?/9?) 3. Uji kompetensi khusus oleh kolegium 4. Kurikulum : 80 % (spesialis dokter keluarga) + 20 % (kebutuhan khusus, terutama manajemen kesehatan primer) DLP sesuai UU Pendidikan Kedokteran RANAH PELAYANAN 1. Kompetensi lulusan : Profesionalitas yang Luhur, Mawas Diri dan Pengembangan Diri, Komunikasi EfekAf, Pengelolaan Informasi, Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran, Keterampilan Klinis dan Pengelolaan Masalah Kesehatan 2. Menjalankan fungsi sebagai gate keeper 3. Masuk pada skema pembiayaan BPJS? 1. Kompetensi khusus DLP : Primary care management, Family Medicine Approach, Spesific problem solving skill, Comprehensive approach, Community orientabon, HolisBc approach & Team work 2. Menjalankan fungsi sebagai gate keeper atau hospital based (perlu perumusan sesuai target Kemkes) 3. Masuk pada skema pembiayaan BPJS
23 Konsep Program Dokter Layanan Primer (DLP) Kebijakan pada masa transisi selama 2 tahun ( ) : Pembentukan Am khusus pengembang DLP yang terdiri dari unsur : Ditjen DikA Kemdikbud, Dit. BUK & BPSDM Kemkes, Dekan FK akreditasi A, KDPI Penentuan cuh off period implementasi DLP (lulusan mulai periode kapan?) Program peningkatan kompetensi dokter menjadi DLP melalui CPD terstruktur (dilakukan oleh organisasi profesi/kolegium Dokter Primer Indonesia) - Apakah program CPD terstruktur akan dilanjutkan (pasca masa transisi), paralel dengan program CPD spesialis? - Konversi kum CPD melalui credit earning Diperlukan dukungan dari Ditjen DikA dan Kemkes untuk pengembangan program DLP terutama yang terkait dengan beasiswa, wahana, program penempatan, dan lainnya
24 Rencana Tindak Lanjut untuk Implementasi Undang- Undang Pendidikan Kedokteran
25 RUMUSAN ATURAN LANJUTAN UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN
26 Peraturan Lanjutan UU Dikdok : PP PASAL PADA UU DIKDOK Pasal 6 ayat (6) NORMA Syarat dan ketentuan pembentukan Fakultas Kedokteran serta penambahan program studi ATURAN LEBIH LANJUT DARI UU DIKTI/LAINNYA PP Profesi Permendikbud penyelenggaraan dan pengelolaan PT Pasal 7 ayat (9) Program dokter layanan primer dan program internsip PP Profesi Permenkes Internsip
27 Peraturan Lanjutan UU Dikdok : PP PASAL PADA UU DIKDOK Pasal 21 ayat (4) Pasal 45 NORMA Kesetaraan, pengakuan, dan angka kredit Dosen di Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana Pendidikan Kedokteran Kerja sama FK dengan RSP dan wahana pendidikan kedokteran ATURAN LEBIH LANJUT DARI UU DIKTI/LAINNYA PP Penugasan dosen & pemberian insenaf PP Jabatan fungsional dosen dan angka kreditnya (Kemenpan) PP RSP (Kemkes)
28 Peraturan Lanjutan UU Dikdok : Permendikbud PASAL PADA UU DIKDOK Pasal 8 ayat (5) Pasal 17 ayat (3) NORMA Fakultas Kedokteran yang menyelenggarakan program dokter layanan primer, dokter spesialis- subspesialis, dan dokter gigi spesialis- subspesialis Penyelenggaraan program magister dan/ atau program doktor ATURAN LEBIH LANJUT DARI UU DIKTI/LAINNYA PP Profesi Permendikbud penyelenggaraan dan pengelolaan PT Permendikbud penyelenggaraan dan pengelolaan PT
29 Peraturan Lanjutan UU Dikdok : Permendikbud PASAL PADA UU DIKDOK Pasal 9 ayat (2) Pasal 19 ayat (4) NORMA Kuota nasional mahasiwa prodi kedokteran Penempatan Mahasiswa program dokter layanan primer, dokter spesialis- subspesialis, dan dokter gigi spesialis- subspesialis di rumah sakit selain Rumah Sakit Pendidikan ATURAN LEBIH LANJUT DARI UU DIKTI/LAINNYA Permendikbud penerimaan, persyaratan & hak mahasiswa Surat Edaran Dirjen DikA kg kuota mahasiswa kedokteran Permendikbud penerimaan, persyaratan & hak mahasiswa Permenkes tentang program penempatan (Kemkes)
30 Peraturan Lanjutan UU Dikdok : Permendikbud PASAL PADA UU DIKDOK NORMA Pasal 22 ayat (2) Warga negara asing yang dapat menjadi Dosen atau dosen tamu Pasal 27 ayat (6) Seleksi penerimaan calon mahasiswa ATURAN LEBIH LANJUT DARI UU DIKTI/LAINNYA Revisi permendiknas kg izin pendidik asing pada satuan pendidikan formal Permendikbud penerimaan, persyaratan & hak mahasiswa Surat Edaran Dirjen DikA kg kuota mahasiswa baru pendidikan kedokteran
31 Peraturan Lanjutan UU Dikdok : Permendikbud PASAL PADA UU DIKDOK Pasal 29 ayat (2) Pasal 30 ayat (5) Pasal 31 ayat (3) NORMA Seleksi penerimaan mahasiswa program dokter layanan primer, dokter spesialis- subspesialis, dan dokter gigi spesialis- subspesialis Calon mahasiswa warga negara asing Hak dan kewajiban Mahasiswa ATURAN LEBIH LANJUT DARI UU DIKTI/LAINNYA Permendikbud penerimaan, persyaratan & hak mahasiswa
32 Peraturan Lanjutan UU Dikdok : Permendikbud PASAL PADA UU DIKDOK Pasal 35 Pasal 36 ayat (4) NORMA Beasiswa dan/atau bantuan biaya pendidikan Tata cara pelaksanaan uji kompetensi ATURAN LEBIH LANJUT DARI UU DIKTI/LAINNYA Permendikbud beasiswa dan bantuan biaya pendidikan Permendikbud SerAfikat Kompetensi SE Dirjen DikA untuk UKDI sbg exit exam
33 Peraturan Lanjutan UU Dikdok : Permendikbud PASAL PADA UU DIKDOK NORMA ATURAN LEBIH LANJUT DARI UU DIKTI/LAINNYA Pasal 47 Sistem Penjaminan Mutu Permendikbud SPM PT Permendikbud SNPT Permendikbud Sistem akreditasi Pasal 52 ayat (3) Standar satuan biaya operasional Pendidikan Kedokteran yang diberlakukan untuk semua perguruan Anggi penyelenggara Pendidikan Kedokteran PP bentuk & mekanisme pendanaan
Sinkronisasi UU Pendidikan Kedokteran dengan Berbagai Peraturan Perundangan Pendidikan Tinggi
Sinkronisasi UU Pendidikan Kedokteran dengan Berbagai Peraturan Perundangan Pendidikan Tinggi Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Lebih terperinciDjoko Santoso Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Djoko Santoso Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Implementasi UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dalam Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan Konferensi Utama : 7-8 November Konferensi
Lebih terperinciSinergi Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan Kedokteran di RSP
Sinergi Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan Kedokteran di RSP Anwar Santoso National Cardiovascular Centre Harapan Kita Hospital Dept. of Cardiology Faculty of Medicine ~ University of Indonesia The Indonesian
Lebih terperinciArah dan Kebijakan Pengembangan RS Universitas
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 Arah dan Kebijakan Pengembangan RS Universitas Djoko Santoso Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Annual Scientific Meeting
Lebih terperinciKRITERIA JENJANG KARIER DOSEN KLINIK DI RS PENDIDIKAN DAN JEJARING Oleh: Dr. Endro Basuki, SpBS (K), MKes
KRITERIA JENJANG KARIER DOSEN KLINIK DI RS PENDIDIKAN DAN JEJARING Oleh: Dr. Endro Basuki, SpBS (K), MKes DISAMPAIKAN PADA ASM (ANNUAL SCIENTIFIC MEETING) DALAM RANGKA DIES NATALIS FK UGM Ke-67 dan HUT
Lebih terperinciKebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai Dosen di Rumah Sakit dan Wahana Pendidikan
Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai Dosen di Rumah Sakit dan Wahana Pendidikan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan
Lebih terperinciKebijakan Kemristekdikti untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis-SubSpesialis
Kebijakan Kemristekdikti untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis-SubSpesialis Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2015 1 Program dokter
Lebih terperinciSOSIALISASI UNDANG- UNDANG
SOSIALISASI UNDANG- UNDANG No.20 Tahun 2013 tentang PENDIDIKAN KEDOKTERAN (melalui Video Conference dan Live Streaming : hpeq.dikti.go.id/streaming) Ruang Teleconference Ditjen Dikti, 8 November 2013 Lokasi
Lebih terperinciSEMILOKA NASIONAL PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS DAN PERAN DOKTER LAYANAN PRIMER
SEMILOKA NASIONAL PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS DAN PERAN DOKTER LAYANAN PRIMER Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, PhD Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Jakarta, 29 April 2013 1 I. LATAR BELAKANG
Lebih terperinciHASIL KONSINYERING DENGAN PANJA KOMISI X DPR RI H. Century, Juni 2013
NO. DRAFT DPR (9 APRIL 2012) HASIL PEMBAHASAN DENGAN DPR, KONSINYERING 10-11 MARET (dalam block kuning) DAFTAR INVENTARISASI MASALAH RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN 4 April 2013 HASIL
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN
` RUU Tentang Pendidikan Kedokteran RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN KOMISI X DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2012 1 RUU Tentang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa negara menjamin hak setiap
Lebih terperinci2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U
No.132, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PENDIDIKAN. Kedokteran. Akademik. Profesi. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5434) UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciDinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan Implikasi Hasilnya. Budi Sampurna
Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan Implikasi Hasilnya Budi Sampurna Peraturan perundangundangan Romli Artasasmita: bahwa proses legislasi dengan produk perundang-undangan bukanlah proses
Lebih terperinciPenelaahan RUU Pendidikan Kedokteran
Pointers Pertemuan Penelaahan RUU Pendidikan Kedokteran Jakarta, 5 6 Mei 2011 Illah Sailah (Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan) Latar Belakang Pertemuan (5 6 Mei 2011) Pelaksanaan lokakarya RUU Pendidikan
Lebih terperinciTinjauan Umum Undang- Undang Pendidikan Kedokteran
Tinjauan Umum Undang- Undang Pendidikan Kedokteran Sebuah kajian oleh Kastrat BEM IKM FKUI 2013 Pelayanan kedokteran di Indonesia saat ini terselenggara secara tidak merata. Berdasarkan data Kementerian
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin hak setiap warga negara
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin hak setiap warga negara
Lebih terperinciKlarifikasi Isu Terkini Kualifikasi Dosen Kedokteran dan Kedokteran Gigi
Klarifikasi Isu Terkini Kualifikasi Dosen Kedokteran dan Kedokteran Gigi Komite Bersama Kemristekdikti-Kemkes Ali Ghufron Mukti, Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti Cirebon, 16 Juli 2017 Kementerian Riset,
Lebih terperinciPengakuan Kualifikasi Lulusan Pendidikan Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter/Dokter Gigi Spesialis WNI/WNA Lulusan Luar Negeri
Surabaya, 15 September 2016 Pengakuan Kualifikasi Lulusan Pendidikan Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter/Dokter Gigi Spesialis WNI/WNA Lulusan Luar Negeri Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaaan
Lebih terperinciPenyelenggaraan Pendidikan Profesi berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan untuk Menghasilkan Lulusan sesuai KKNI
Penyelenggaraan Pendidikan Profesi berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan untuk Menghasilkan Lulusan sesuai KKNI Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Workshop Tindak Lanjut Penerbitan SK Izin Penyelenggaraan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin hak setiap warga negara
Lebih terperinciREKAPITULASI OPINION CHANNELING : UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN per 7 November 2013
REKAPITULASI OPINION CHANNELING : UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN per 7 November 2013 Masukan ini disarikan dari hasil opinion channeling melalui Sistem Stakeholders Relationship Management (SRM) proyek HPEQ,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.343, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA. Kualifikasi Nasional. Pendidikan Kedokteran. Penerapan. PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN
Lebih terperinciPERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN REKOMENDASI PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI DOKTER
PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN REKOMENDASI PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI DOKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA,
Lebih terperinciKonsep Pengelolaan SDM di RS PTN dan Wahana Pendidikan, Penelitian, dan Pelayanan
Konsep Pengelolaan SDM di RS PTN dan Wahana Pendidikan, Penelitian, dan Pelayanan Draft Tim RS PTN, Oktober 2016 Ditjen Sumber Daya IPTEK dan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
Lebih terperinci2017, No Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 4.
No.891, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Program Studi Kedokteran. Program Studi Kedokteran Gigi. Kuota Nasional. Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI,
Lebih terperinciKebijakan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
Kebijakan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Ridwan Roy T, Deputi Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Pertemuan Koordinasi Pengelolaan Insitusi Pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan,
Lebih terperinciPengembangan SDM Klinik untuk Mencetak Lulusan Dokter yang Dapat Bersaing di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN
Pengembangan SDM Klinik untuk Mencetak Lulusan Dokter yang Dapat Bersaing di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN Dirjen Sumber Daya IPTEK dan Dikti Lampung, 29 Oktober 2016 Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN KOMISI X DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2012 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...
Lebih terperinci1 DESEMBER Tim P
1 DESEMBER 2014 Tim P LS-2014 Dasar Hukum Undang - Undang Undang-Undang No 12 / 2012 tentangpendidikantinggi, Undang-Undang No. 20 / 2013 tentangpendidikankedokteran, Undang-Undang No. 29/ 2004 tentang
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.295, 2015 KESEHATAN. Rumah Sakit Pendidikan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5777). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciUji Kompetensi sebagai Exit Exam serta Penetapan Kuota Penerimaan Mahasiswa Baru FK TA 2014/2015
Uji Kompetensi sebagai Exit Exam serta Penetapan Kuota Penerimaan Mahasiswa Baru FK TA 2014/2015 Djoko Santoso, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Forum AIPKI, 12 Maret 2014 Direktorat Jenderal Pendidikan
Lebih terperinciSosialisasi Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Peubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta
Sosialisasi Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Peubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Ditjen Kelembagaan Iptek dan Dikti
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciCapaian Pembelajaran Profesi Gizi terhadap Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
Capaian Pembelajaran Profesi Gizi terhadap Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 25
Lebih terperinciOleh: Tim Pengembang SPMI, Ditjen Dikti, Kemdikbud
Kebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1304, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA. Pendidikan. Dokter Spesialis. Program. PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM PENDIDlKAN DOKTER
Lebih terperinciBAB IV RUANG LINGKUP NASKAH AKADEMIK. c. Unsur yuridis. Belum ada peraturan perundang-undangan yang khusus mengatur mengenai pendidikan kedokteran.
BAB IV RUANG LINGKUP NASKAH AKADEMIK Konsep awal Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Pendidikan Kedokteran adalah konsep awal yang disajikan di dalam Naskah Akademik, sebagai dasar untuk menyusun pasal-pasal
Lebih terperinciSosialisasi Permenristekdik0 No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dik0
Sosialisasi Permenristekdik0 No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dik0 Prof.Dr.Johannes Gunawan,SH.,LL.M Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Sekretariat Jenderal Biro Hukum dan Organisasi November
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara menjamin hak setiap warga
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI PENDIDIKAN 3/24/2015 9:53 AM PENELITIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 1 SISTEMATIKA PERMENDIKBUD NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI PERMENDIKBUD
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.295, 2015 KESEHATAN. Rumah Sakit Pendidikan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5777). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperincidr. UNTUNG SUSENO SUTARJO, M.Kes Kepala Badan PPSDM Kesehatan, Kemenkes RI
dr. UNTUNG SUSENO SUTARJO, M.Kes Kepala Badan PPSDM Kesehatan, Kemenkes RI Program pendidikan dokter di Indonesia, mengenal dua dokter pendidik : Dokter Pendidik Akademis disebut dosen dan berada di bawah
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 23 ayat
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN SAM MEDIKO LEGAL
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN SAM MEDIKO LEGAL Disampaikan pada Pertemuan Koordinasi Pelaksanaan Operasional Program (RAKORPOP) 30 November 2015 PERATURAN PER UU DASAR PERTIMBANGAN ROADMAP
Lebih terperinciKementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi, dan Permenristekdik: No. 50 Tahun 2015 Tentang Pendirian, Perubahan, dan Penutupan
Lebih terperinciStandar Nasional Pendidikan Tinggi
Sosialisasi Standar Nasional Pendidikan Tinggi Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Prof.Dr. Johannes
Lebih terperinciPERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN REKOMENDASI PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KONSIL KEDOKTERAN
Lebih terperinciNASKAH AKADEMIK PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT (PENDIDIKAN) Konsil Kedokteran Gigi Konsil Kedokteran Indonesia Bogor, September 2010
NASKAH AKADEMIK PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT (PENDIDIKAN) Konsil Kedokteran Gigi Konsil Kedokteran Indonesia Bogor, September 2010 ISSUES TEMU RSGMP SE INDONESIA 25 Agustus 2010 1. Pedoman
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN I. UMUM Pendidikan Kedokteran merupakan salah satu unsur perwujudan tujuan negara yang diamanatkan dalam
Lebih terperinciTujuan Pembangunan Negara RI adalah kesejahteraan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.
RANGKUMAN PEMIKIRAN Rapat Koordinasi Nasional Sinergitas Konsil Kedokteran indonesia dengan Pemangku Kepentingan dalam Pengawalan Profesionalisme Dokter dan dokter Gigi Menghadapi Tantangan Global Makasar,
Lebih terperinciSituasi Pendidikan Dokter di Indonesia
Situasi Pendidikan Dokter di Indonesia Paparan di Dewan Perwakilan Rakyat oleh Menteri Pendidikan Nasional 26 April 200 Kondisi saat ini Paparan Tantangan yang dihadapi Harapan Upaya untuk mencapai harapan,
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PENERBITAN REKOMENDASI PEMBUKAAN, PEMBINAAN, DAN PENUTUPAN PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2052/MENKES/PER/X/2011 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2052/MENKES/PER/X/2011 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciRTL Pendidikan Dokter Indonesia
RTL Pendidikan Dokter Indonesia Berlaku untuk Dokter Pendidik Klinik di RSP Utama (Vertikal) dari Kemkes dapat diusulkan jabatan fungsional akademik untuk LK dan GB. Mekanisme: pengusulan dari Fakultas-
Lebih terperinci2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lem
No.671, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Izin. Pelaksanaan. Praktik Kedokteran. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2052/MENKES/PER/X/2011 TENTANG IZIN PRAKTIK
Lebih terperinciIllah Sailah Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan
Illah Sailah Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan Konferensi Utama : 7-8 November Konferensi Profesi : 3 Sept 30 Okt PEMANGKU
Lebih terperinciStandar Nasional Pendidikan Tinggi
Sosialisasi Standar Nasional Pendidikan Tinggi Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Kementerian
Lebih terperinciPokok Bahasan. Urgensi Validasi Data Dasar FK. Izin Prodi Akademik-Profesi FK. Status Akreditasi Akademik-Profesi & Prodi Spesialis
Illah Sailah Pokok Bahasan 1 2 3 4 5 Urgensi Validasi Data Dasar FK Izin Prodi Akademik-Profesi FK Status Akreditasi Akademik-Profesi & Prodi Spesialis Komitmen UKDI sebagai Exit Exam Komitmen FK untuk
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA,
SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM ADAPTASI DOKTER DAN DOKTER GIGI WARGA NEGARA INDONESIA LULUSAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.298, 2014 KKI. Registrasi. Sementara. Bersyarat. Dokter. Dokter Gigi. WNA. PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG REGISTRASI SEMENTARA DAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG PENERIMAAN MAHASISWA
Lebih terperinciPERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR : 1 /KKI/PER/ I /2010 TENTANG REGISTRASI DOKTER PROGRAM INTERNSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR : 1 /KKI/PER/ I /2010 TENTANG REGISTRASI DOKTER PROGRAM INTERNSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA, Menimbang : a. bahwa terhadap
Lebih terperinciPerubahan Paradigma Sistem Penjaminan Mutu dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Kesehatan : Revitalisasi Peran Masyarakat Profesi Kesehatan
Perubahan Paradigma Sistem Penjaminan Mutu dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Kesehatan : Revitalisasi Peran Masyarakat Profesi Kesehatan Djoko Santoso 3 PARADIGMA PERUBAHAN DALAM SISTEM PENDIDIKAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM INTERNSIP DOKTER DAN DOKTER GIGI INDONESIA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM INTERNSIP DOKTER DAN DOKTER GIGI INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciKebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
Kebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Dr. Illah Sailah, MS Direktur BELMAWA Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan
Lebih terperinci2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang
No.307, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEHATAN. Keperawatan. Pelayanan. Praktik. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5612) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciSTANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF
KOLEGIUM BEDAH SARAF INDONESIA ( K.B.S.I. ) STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF Jakarta : Februari 2007 DAFTAR SINGKATAN IPDS KBSI KPS KKI PBL PPDS RS Pendidikan RS Jejaring WFME Institusi
Lebih terperinciNo Pengaturan mengenai program Internsip diperlukan untuk menjamin penyelenggaraan program Internsip yang bermutu. Mengingat program Internsip
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6171 PENDIDIKAN. Kedokteran. Akademik. Profesi. Penyelenggaraan. Peraturan Pelaksanaan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 303) PENJELASAN
Lebih terperinci2 Menetapkan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Pre
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1290, 2014 KEMENDIKBUD. Program Studi. Perguruan Tinggi. Akreditasi. Pencabutan. MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
Lebih terperinciPELUANG DAN TANTANGAN MENGHADAPI AKREDITASI PENDIDIKAN TINGGI BERDASARKAN UU 12/2012
PELUANG DAN TANTANGAN MENGHADAPI AKREDITASI PENDIDIKAN TINGGI BERDASARKAN UU 12/2012 Workshop tentang Outcomes Based Education Dwiwahju Sasongko, Sekretaris BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI BAN-PT
Lebih terperinciPRES I DEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG
SALINAN PRES I DEN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang
Lebih terperinciKebijakan Uji Kompetensi sebagai Bagian dari Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kebijakan Uji Kompetensi sebagai Bagian dari Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan Djoko Santoso, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Forum Sosialisasi Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan, 24
Lebih terperinciSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014
NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014 Doktor (S3) Doktor (S3) Terapan 9 Magister (S2) Magister (S2) Terapan 8 7 Sarjana (S1) Diploma 4 (D4) 6 Fokus
Lebih terperinciSURAT EDARAN NOMOR HK.03.03/MENKES/274/2014 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN
Yang terhormat, 1. Ketua Konsil Kedokteran Indonesia 2. Para Kepala Dinas Kesehatan Provinsi seluruh Indonesia 3. Para Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia 4. Para Dekan Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciPENDAHULUAN... Mengembangkan sistem akreditasi mandiri berstandar internasional. Standar Pendidikan dan Standar Kompetensi Dokter Gigi
PENDAHULUAN... Kerangka acuan kerja workshop penyusunan revisi standar kompetensi dokter dan dokter gigi yang diberikan oleh HPEQ: 1. Mengembangkan sistem akreditasi mandiri berstandar internasional dengan
Lebih terperinciRevisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.
Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan kementerian kesehatan republik indonesia
Lebih terperinciKURIKULUM YANG MEMENUHI KEBUTUHAN STAKEHOLDER
KURIKULUM YANG MEMENUHI KEBUTUHAN STAKEHOLDER UUPT (UU DIKTI) no 12/2012 KKNI Perpres no 8/2012 PERGURUAN TINGGI PRODI PRODI SNPT (SN DIKTI) Permen no 49/2014 Penjenjangan Penyetaraan Deskripsi KURIKULUM
Lebih terperinciProses Evaluasi. Keterbatasan mampuan Negara. imo Masyarakat PRUDEN
Proses Evaluasi Keterbatasan mampuan Negara imo Masyarakat PRUDEN Kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik,
Lebih terperinciKONSIL KEDOKTERAN INDONESIA. 1. Penerapan Standar Pendidikan drg 2. Penerapan Standar Pendidikan drg Sp 3. Uji Kompetensi 4. RSGMP 5.
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA 1. Penerapan Standar Pendidikan drg 2. Penerapan Standar Pendidikan drg Sp 3. Uji Kompetensi 4. RSGMP 5. KKNI 1. PENERAPAN STANDAR PENDIDIKAN DOKTER GIGI Pemahaman dan kemampuan
Lebih terperinciPENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI
PERANAN, FUNGSI DAN KEBIJAKAN BAN-PT DALAM PELAKSANAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI Sosialisasi 2013: Peningkatan Kinerja Sistem Penjaminan Mutu Eksternal dalam Mewujudkan Perguruan Tinggi
Lebih terperinci2014, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lemb
No.297, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KONSIL KEDOKTERAN. Dokter. Doter Gigi. WNA. Adaptasi. PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ADAPTASI DOKTER DAN DOKTER GIGI WARGA
Lebih terperinciOleh: Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Kebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM DOKTER LAYANAN PRIMER
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM DOKTER LAYANAN PRIMER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,
Lebih terperinciPendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTS 0 PERSYARATAN DAN PROSEDUR Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta Kementerian Riset, Teknologi,
Lebih terperinciKebijakan Kemristekdikti untuk Pendidikan Bimbingan dan Konseling
Kebijakan Kemristekdikti untuk Pendidikan Bimbingan dan Konseling Direktur Penjaminan Mutu Jogjakarta, 10 Maret 2018 Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 1 DEMAND SIDE SUPPLY SIDE Kebutuhan
Lebih terperinciPeningkatan Kompetensi Lulusan Pendidikan Tinggi Kesehatan melalui Uji Kompetensi
Peningkatan Kompetensi Lulusan Pendidikan Tinggi Kesehatan melalui Uji Kompetensi Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014
Lebih terperinciKEBIJAKAN. Direktorat Kelembagaan dan Kerja Sama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Republik Indonesia
KEBIJAKAN Pengusulan Izin Program Pendidikan Dokter Spesialis Direktorat Kelembagaan dan Kerja Sama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Republik Indonesia Misi
Lebih terperinciTarget, Capaian dan Proyeksi Capaian KPI 2011
Target, Capaian dan Proyeksi Capaian KPI 2011 Target, Capaian dan Proyeksi Capaian KPI 2011 Komponen 1 CAPAIAN SAAT INI (SEMESTER 1) TARGET KPI PROYEKSI CAPAIAN AKHIR TAHUN -Naskah akademik LAM sudah final
Lebih terperinciLANDASAN DAN PENTAHAPAN PERINTISAN SBI. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional
LANDASAN DAN PENTAHAPAN PERINTISAN SBI Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 LANDASAN KONSEPTUAL Definisi Umum: SBI adalah sekolah/madrasah yang
Lebih terperinciSKEMA GRAND DESIGN LAM-PTKes
SKEMA GRAND DESIGN LAM-PTKes 1 Kompetensi tenaga kesehatan yang belum sesuai dengan kebutuhan individual pasien maupun populasi; Kerja sama antar profesi yang masih rendah; Paradigma yang lebih berorientasi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI
SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI DENGAN
Lebih terperinciKebijakan Kemristekdik/ tentang Program Dokter Layanan Primer (DLP)
Kebijakan Kemristekdik/ tentang Program Dokter Layanan Primer (DLP) Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Raker Komisi X DPR RI, 29 November 2016 Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015
PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015 NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2016 26-May-16 08:49 1 Keterkaitan SN Dikti
Lebih terperinciKebijakan Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan. Ridwan Roy T Kasubdit Pembelajaran Ditjen Dikti
Kebijakan Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan Ridwan Roy T Kasubdit Pembelajaran Ditjen Dikti Pengenalan Studi Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Malang, 1 September 2010 Pengelolaan PT a. otonomi
Lebih terperinciKopertis Wilayah VIII Tahun 2015
Badan penyelenggara pendidikan tinggi se-provinsi bali Pimpinan PTS se-provinsi Bali Pengurus inti Aptisi Wilayah A (Bali), Wilayah B (NTB), wilayah C (NTT) Kopertis Wilayah VIII Tahun 2015 1 Agenda :
Lebih terperinci