BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. di Kabupaten Bangka melalui pendekatan sustainable placemaking, maka

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan

BAB V PENUTUP. Penilitian ini bertujuan menganalisis pengaruh Electronic word of mouth

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Samosir secara garis besar berada pada fase 3 tetapi fase perkembangannya ada

KAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SABRINA SABILA L2D

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: masyarakat, keamanan yang baik, pertumbuhan ekonomi yang stabil,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab VI. Penutup. Berdasarkan hasil temuan dan analisis yang telah dipaparkan, menunjukkan bahwa wisata MICE menjadi salah satu wisata yang menjanjikan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah diuraikan oleh peneliti. pada bab sebelumnya, maka kesimpulan akhir yang menjawab rumusan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan

OPTIMALISASI PELAYANAN PARIWISATA PROPINSI DI YOGYAKARTA SAAT WEEKEND-WEEKDAYS BERDASARKAN SEGMENTASI WISATAWAN NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB VIII KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. (1). Potensi sumberdaya di kawasan pesisir Taman Konservasi Laut Olele.

VII PRIORITAS STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA TN KARIMUNJAWA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KONSEP PEMASARAN KAWASAN WISATA TEMATIK

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pembahasan Kesiapan Kondisi Jayengan Kampoeng Permata Sebagai Destinasi Wisata

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya banyak yang dihuni oleh manusia, salah satunya adalah Pulau Maratua

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Perbandingan Temuan dengan Proposisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I-1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

P A N G A N D A R A N B E A C H R E S O R T H O T E L D I P A N G A N D A R A N

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Itu terjadi tidak saja di hampir setiap negara di dunia ini, tetapi juga di dalam negeri sendiri, yang

BAB V STRATEGI DAN REKOMENDASI. 5.1 Strategi Pengembangan Pariwisata di Kecamatan Badau

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan kepariwisataan merupakan kegiatan yang bersifat sistematik,

PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB V PENUTUP. pada hasil analisis data dari penelitian tentang Kampung Bahasa sebagai City

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, dapat disimpulkan beberapa hal

BAB V ANALISIS PEMASARAN PARIWISATA LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :

2015 PENGARUH PENYAMPAIAN PEOPLE,PHYSICAL EVID ENCE D AN PROCESS TERHAD AP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi banyak negara termasuk

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB V PENUTUP. Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi Melalui Konsep Sustainable. 2. Sarana dan fasilitas perlu ditingkatkan pengawasannya.

BAB I PENDAHULUAN. Adanya destinasi pariwisata merupakan salah satu bagian dari pembangunan

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengelolaan yang sejauh ini dilaksanakan hampir sebagian besar tidak sesuai

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. menginap dalam jangka waktu pendek.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata dewasa ini merupakan industri yang paling kompleks

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

7 ANALISIS KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PARIWISATA PESISIR YANG BERKELANJUTAN DI KAWASAN PESISIR BARAT KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Resort Syariah di Kawasan Wisata Ngarai Sianok Bukittinggi

TUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) HOTEL RESORT SYARIAH DI KAWASAN WISATA NGARAI SIANOK BUKITTINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan pengujian model yang dapat menjelaskan sebab dan akibat perilaku seorang

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung

Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata dan Pemberdayaan Masyarakat disekitar 15 Danau Prioritas

I. UMUM. Sejalan...

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Berdasarkan Harga Konstan menurut Lapangan Usaha Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Sistematika presentasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pendekatan biaya perjalanan (Travel Cost Method) sebesar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki banyak pulau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN EXECUTIVE KAJIAN MODEL PENGEMBANGAN SENI DAN BUDAYA DAERAH KOTA BANDUNG (Kerjasama Kantor Litbang dengan PT. BELAPUTERA INTERPLAN) Tahun 2005

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menuju kearah penguasaan pasar secara luas, Baik itu perusahaan

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SPA (SOLUS PER AQUA)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS. pengelolaan kebersihan lingkungan pantai di Bali dan Pantai Sanur Kaja.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, industri pariwisata telah menjadi sektor

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan 1. Kesimpulan dari hasil peninjauan analisis yang telah dipaparkan di bab sebelumnya menjelaskan bahwa ketiga maksud perjalanan wisatawan ke Kota Bengkulu membentuk pasar wisatawan dengan karakteristik yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya wisatawan memiliki keinginan yang tidak dapat disamakan (penyerataan) karena umumnya, wisatawan menginginkan perlakuan yang berbeda ketika sedang berwisata. Berikut temuan mengenai faktor prioritas keinginan melalui karakteristik wisatawan untuk masing-masing maksud perjalanannya adalah sebagai berikut : A. Keinginan/Harapan (ekspektasi) pasar wisatawan dengan maksud perjalanan berlibur. Setiap motivasi memiliki perbedaan sekaligus prioritas faktor yang diinginkan. Keinginan prioritas wisatawan jenis ini dengan terciptanya kenyamanan dan kualitas saat berlibur di Kota Bengkulu. Terciptanya susana yang nyaman, kebersihan yang terjamin, dan penawaran akan kemudahan yang kemudian dipadukan dengan unsur kekuatan, ketepatan dan harga yang murah menjadi unsur yang dinilai penting bagi wisatawan berlibur. Merujuk mayoritas karakteristik wisatawan yang memilih keinginan tersebut, datang dari kelompok wisatawan yang berasal dari luar provinsi Bengkulu yang berkunjung dalam jumlah banyak (mass tourism), dipilih oleh keseluruhan tingkat usia wisatawan yakni dengan usia dewasa di segmen pasar berkeluarga, usia muda di segmen pasar single, dan usia tua di segmen pasar berkeluarga, laki-laki dan perempuan, tingkat pendidikan tinggi, menengah, 234

dan pendidikan rendah, bekerja dan belum bekerja, dan pendapatan tinggi dan pendapatan rendah. B. Keinginan/Harapan (ekspektasi) pasar wisatawan dengan maksud perjalanan MICE. Keinginan prioritas wisatawan jenis ini mengutamakan penerimaan pelayanan yakni unsur-unsur yang mengacu kepada pemberian pelayanan yang prima dan kualitas, kesopanan dan keramahan, akurasi pelayanan, dan ditunjang oleh unsur-unsur yang mengacu kepada keefektivitasan, efisien dan tepat guna. Kemudian mayoritas karakteristik wisatawan yang memilih keinginan tersebut datang dari kelompok wisatawan yang bukan asli daerah Bengkulu yang datang secara personal (single) dengan tujuan pekerjaan, dipilih oleh wisatawan dengan usia dewasa, tingkat pendidikan tinggi sampai rendah, sudah pasti bekerja, dengan keseluruhan tingkatan pendapatan. C. Keinginan/Harapan (ekspektasi) pasar wisatawan dengan maksud perjalanan Kerabat. Keinginan prioritas wisatawan jenis ini juga terfokus dengan kenyamanan selama berada di Kota Bengkulu. Di mana penawaran akan banyaknya kemudahan dan suasana yang menenangkan adalah incaran setiap wisatawan. Kemudian mayoritas karakteristik wisatawan yang memilih keinginan tersebut datang dari kelompok wisatawan dengan usia dewasa dan tua yang sudah tidak bekerja lagi (pensiunan), khususnya wisatawan perempuan, tawaran tersebut hanya dipilih oleh wisatawan di dua tingkatan pedidikan yakni tinggi dan menengah, dengan keseluruhan tingkatan pendapatan. Setelah mengetahui keinginan dan harapan sebenarnya pasar wisatawan yang didasari oleh hasil analisis tabulasi silang yang telah dilakukan sebelumnya, diketahui keinginan dan harapan yang menjadi prioritas wisatawan untuk dapat segera dibenahi 235

dan dikembangkan adalah keinginan akan Kualitas, Kenyamanan, dan Pelayanan selama berada di Kota Bengkulu. 2. Keutamaan dalam mengetahui karakteristik, persepsi dan keinginan pasar wisatawan aktual di Kota Bengkulu, kemudian mengetahui tentang kesiapan/kemampuan Bengkulu dalam menghadirkan unsur pendukung sektor pariwisata, diharapkan dapat menghasilkan program yang sesuai dengan situasi dan kondisi rill Kota Bengkulu sendiri. A. Berikut merupakan program secara umum dalam upaya pengembangan produk wisata yang didapatkan berdasarkan prioritas pilihan keinginan dan harapan wisatawan yang diterapkan dalam membidik pasar wisatawan berlibur. Pengadaan Perbaikan kualitas Citra Bengkulu Penataan kawasan di sepanjang pantai Bengkulu Penawaran biaya khusus Peningkatan jumlah transportasi publik Perencanaan Pembangunan beach resort Perlibatan masyarakat sebagai karyawan resort Perlibatan masyarakat kampung nelayan Pengembangan potensi wisata sejarah Penambahan fungsi petunjuk jalan Pemberian alternatif penggunaan tugu Perbaikan sistem sanitasi di ruang publik Pemaksimalan penggunaan sistem informasi wisata Penambahan fasilitas kebersihan Perlibatan masyarakat sebagai guide lokal, penjahit pakaian, dan juru masak. B. Program yang diterapkan dalam membidik pasar wisatawan MICE Pengadaan Perbaikan kualitas Citra Bengkulu Pengoptimalan spot olahraga Golf Bengkulu Peningkatan mutu dan kualitas Bandara 236

Pengadaan perancangan fasilitas penunjang berlangsungnya kegiatan MICE Penambahan fasilitas wisata Perlibatan masyarakat sebagai karyawan hotel dan karyawan restoran Pembekalan SDM MICE profesional Pemaksimalan penerangan jalan Penerapan standarisasi sebagai pelayanan terhadap ruang publik Perlibatan masyarakat sebagai petugas keamanan Hotel dan ODTW C. Program yang diterapkan dalam membidik pasar wisatawan menguji kerabat. Pengoptimalan sektor industri kreatif di Kota Bengkulu Penguatan karakteristik delman sebagai moda khusus wisata Penambahan petugas kebersihan Pemaksimalan penggunaan sistem informasi Perlibatan masyarakat sebagai pedagang tertib di kawasan pantai panjang 237

5.2 Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat dirumuskan beberapa rekomendasi berbentuk program-program implikasi pengembangan produk wisata yang dapat direalisasikan guna mendukung pembangunan kepariwisataan di Kota Bengkulu, yakni : A. Wisatawan Berlibur Program Pengadaan Perbaikan kualitas Citra Bengkulu Penataan kawasan pesisir pantai panjang Bengkulu Penawaran biaya khusus Tabel 5.1 Program Pengembangan Produk Wisata untuk Wisatawan Berlibur Sektor Proses pelaksanaan Kegiatan Terkait J. Pd J. M J. Pj Melakukan re-branding kepariwisataan Kota Bengkulu, yang lebih modern dan lebih relevan dengan kebutuhan dan keinginan, Stakeholder wisatawan Menetapkan prioritas pengembangan kampung nelayan (Fisherman s kampoong) Perikanan dan dalam perencanaan pembangunan daerah Kelautan, sebagai kawasan wisata yang berpotensial di kota Bengkulu Menciptakan tempat wisata kuliner (warungwarung apung) dengan menggunakan perindustrian penataan ruang yang dilakukan berdasarkan dan pendekatan secara perdagangan, terkoordinasi,berwawasan lingkungan, dengan memaksimalkan kondisi alam serta budaya sebagai atraksi wisata. Mengembalikan hutan Mangrove dan pelestarian cemara sebagai mitigasi Kehutanan bencana laut sekaligus menyeimbangkan ekosistem laut Mengadakan pengolahan sampah yang berskala aman untuk dibuang ke laut, Mayarakat Merencanaan Romantic Waterfront di PU, pinggir Pantai Panjang Kota Bengkulu sebagai ruang publik sekaligus mendukung Perikanan dan pengembangan kegiatan-kegiatan wisata Kelautan minat khusus bahari Merencanakan penawaran harga khusus bagi wisatawan yang telah melakukan Perhubungan, kunjungan ulang sebanyak lima kali ke Kota Tour Operator, 238

Peningkatan layanan transportasi publik Perencanaan pembangunan beach resort Perlibatan masyarakat sebagai karyawan resort Pengembanga n potensi wisata sejarah Penambahan fungsi petunjuk jalan Pemberian alternatif penggunaan tugu Perbaikan sistem sanitasi di ruang publik Pemaksimalan penggunaan sistem informasi wisata Perlibatan masyarakat Bengkulu Memberhentikan moda transportasi yang sudah tidak layak pakai Membenahi fungsi terminal dengan menerapkan standarisasi luasan, dapat mewadahi fasilitas pendukung, dan ketersediaan lahan parkir Merencanakan pembangunan resort dipinggir pantai dengan mengangkat konsep green resort Masyarakat dilatih untuk traditional massage Menciptakan kembali Atmosphere Kolonial di Benteng Malborough, dengan mengajak wisatawan untuk ikut merasakan berada pada zaman Kolonial, melalui penggunaan biorama, alunan musik khas kolonial, kostum/pakaian untuk laki-laki dan perempuan, kuliner, sampai kendaraan yang dioperasikan disekitar Benteng Malborough Mengadakan paket wisata sejarah bertema Dont forget history Menampilkan petunjuk jalan dengan lengkap dan atraktif sehingga memudahkan wisatawan. Menggunakan ikon-ikon/tokoh-tokoh penting kota Bengkulu. contoh replikan patung Soekarno Merubah fungsi perahu yang sudah tidak digunakan menjadi kota sampah yang diletakkan di sepanjang pantai panjang Re-design portal pariwisata Kota Bengkulu lebih interaktif Merancang peta warna 3Dimensi yang menerangkan keberadaan potensi wisata dan amenitas Masyarakat dilatih menjahit pakaian, dilatih berbahasa Inggris, dilatih untuk menjadi Perhubungan Perhubungan, PU TataKota, Tour Operator Tour Operator Perhubungan Perhubungan, 239

sebagai guide pemandu lokal selama wisatawan berada di lokal, penjahit atraksi wisata pakaian, dan juru masak Sumber : Kesimpulan 2013. Keterangan : J.Pd = Jangka Pendek J.M = Jangka Menengah J.Pj = Jangka Panjang B. Wisatawan MICE Program Pengadaan Perbaikan kualitas Citra Bengkulu Pengoptimalan spot olahraga Golf Bengkulu Peningkatan mutu dan kualitas Bandara Tabel 5.2 Program Pengembangan Produk Wisata untuk Wisatawan MICE Sektor Proses pelaksanaan Terkait Kegiatan J. Pd J. M J. Pj Memberikan informasi yang benar mengenai produk wisata Memberikan kesadaran masyarakat lokal dari segi keuntungan berwisata MICE dan kesadaran untuk dapat memberikan rasa aman terhadap para wisatawan yang berkunjung ke daerah Bengkulu, dengan mencerminkan keramahan Indonesian People Mengadakan kerjasama dengan pihak tour Tour Operator travel dan agent membuat paket wisata khusus wisatawan MICE Melakukan kerja sama dengan beberapa pihak pelaku industri di lain daerah dengan, Tour Operator menjadikan Kota Bengkulu sebagai second destination yang akan dikunjungi. Merevitalisasi pengembangan wisata Golf dengan berkonsentrasi pada perbaikan, Tata fasilitas dan pekerja profesional kota, Tenaga Kerja Menambahn jarak landasan pacu bandara Fatmawati. Melengkapi fasilitas Bandara Perhubungan baik dari sistem keamanan, kebersihan, 240

Pengadaan perancangan fasilitas penunjang berlangsungnya kegiatan MICE sampai pemanfaatan teknologi dengan tepat. Menambahkan jasa akomodasi sekaligus jumlah venue berskala besar dalam hal ini berupa convention/exhibition center serta hotel dengan fasilitas MICE (ballroom, ruang meeting, dan sebagainya). Melakukan perencanaan penggunaan water treatment di setiap jasa akomodasi juga pasar tradisional/pasar ikan di Kota Bengkulu. BAPPEDA Swasta Penambahan fasilitas wisata Melengkapi fasilitas keamanan dan bisnis, berupa drug store 24 jam Perlibatan Melatih masyarakat menjadi SDM MICE masyarakat profesional, Melatih masyarakat menjadi sebagai karyawan di hotel, melatih masyarakat karyawan hotel menyesuaikan menu makanan wisatawan dan karyawan MICE restoran Sumber : Kesimpulan 2013 Pemerintah Kota Tenaga Kerja Keterangan : J.Pd = Jangka Pendek J.M = Jangka Menengah J.Pj = Jangka Panjang C. Wisatawan Mengunjungi Kerabat Tabel 5.3 Program Pengembangan Produk Wisata untuk Wisatawan Mengunjungi Kerabat Sektor Proses pelaksanaan Terkait Program Kegiatan J. Pd J. M J. Pj Perencanaan pengadaan festival yang dapat membangkitkan kenangan tentang Kota Bengkulu Merencanaan festival kolosal bertemakan Dulu Bengkulu. 241

Pengoptimalan sektor industri Mengemas alat musik kreatif tradisional Bengkulu agar lebih atraktif dengan dikolaborasikan menggunakan alat musik modern seperti biola, glockenspiel (alat musik khas eropa) atau alat musik perkusi. Mengemasproduk souvenir dan kuliner laut. Pertama dengan mengadakan festival kuliner berbadahn dasar ikan dengan menonjolkan rasa modern (Jepang, Eropa, atau Inggris). Kedua dengan Menampilkan proses mencanting kain Batik Besurek Penguatan karakteristik delman sebagai moda khusus wisata Penambahan petugas Adanya program pemberian kebersihan reward kepada petugas kebersihan, industri kreatif Perhubungan Pemerintah Kota Pemaksimalan penggunaan sistem informasi Re-design portal pariwisata Kota Bengkulu lebih interaktif Perlibatan masyarakat sebagai pedagang tertib di kawasan pantai panjang Sumber : Kesimpulan 2013 Re-design penataan Zona PKL agar dengan tidak menghalangi visualisasi wisatawan ke arah pantai panjang Tata Kota Keterangan : J.Pd = Jangka Pendek J.M = Jangka Menengah J.Pj = Jangka Panjang 242

5.2.1 Penelitian Lanjutan A. Berdasarkan analisa menunjukkan bahwa, jumlah kunjungan wisatawan lokal saat ini belum memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan pariwisata Bengkulu. kemudian ditambah data BPS tentang rendahnya posisi Bengkulu sebagai daerah penerima (tujuan) wisatawan, menjadi menarik untuk dapat dicermati lebih lanjut. Pengajuan penelitian lanjutan tentang seberapa cinta wisatawan lokal dengan potensi wisata yang dimiliki. Itulah mengapa penelitian ini menjadi penting, karena wisatawan lokal sebagai media promosi utama yang efektif dan mampu menyampaikan secara langsung (word of mouth) keunggulan-keunggulan potensi wisata milik Kotanya. B. Dalam menanggapi kondisi yang terjadi saat ini, yakni ketidaktahuan wisatawan tentang apasaja potensi wisata yang dimiliki Kota bengkulu mengingat hanya beberapa potensi wisata saja yang menjadi favorit wisatawan. Maka dibutuhkan sebuah identifikasi dan pemetaan yang jelas mengenai keseluruhan atraksi wisata yang ada, bagaimana mencapai atraksi tersebut dan seperti apa manfaat yang akan didapatkan. Hal tersebut berguna bagi wisatawan yang memiliki keterbatasan waktu dalam melakukan perjalanan wisata. Pengajuan penelitian lanjutan berkaitan tentang Zonasi Potensi Wisata di Kota Bengkulu. C. MICE sebagai pasar potensial, diperlukan bentuk penangan yang menuntut perhatian lebih. Lantas seperti apa pengupayaan dalam menciptakan lingkungan sehat dan kegiatan-kegiatan MICE yang berwawasan lingkungan (green MICE). D. Masih rendahnya minat wisatawan untuk melakukan kunjungan ulang ke Kota Bengkulu terbukti berdasarkan wisatawan aktual di Kota Bengkulu. Hal tersebut dapat dijadikan isu di penelitian selanjutnya. 243