BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kotler dan Nancy (2005) Corporate Social Responsibility (CSR)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) memunculkan kesadaran baru dimana hal

BAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat di sekitar perusahaan tersebut. mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungannya, yaitu : Perseroan

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang dihadapi oleh perusahaan akan semakin banyak dan semakin sulit.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Guthrie dan Mathews (1985), kemajuan teknologi serta perubahan

BAB I PENDAHULUAN. modalnya kepada perusahaan tersebut (Haruman, 2008). informasi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan.

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainable. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menghendaki

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya saling memberi dan membutuhkan. Untuk menjaga keberlanjutannya,

SKRIPSI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Informasi merupakan kebutuhan yang mendasar bagi para investor dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam meningkatkan pertumbuhan usahanya, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR),

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pengungkapan laporan keuangan (disclosure of financial

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Teori stakeholder mengungkapkan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang

BAB I PENDAHULUAN. alternatif sumber dana bagi perusahaan tersebut. Melaksanakan kegiatan investasi tersebut, para investor perlu mengambil keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu tentang Corporate Governance dan penerapannya di Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Dalam proses pelaporan keuangan tahunan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. social responsibility (CSR) bukanlah hal yang baru, karena CSR telah

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga setiap keputusan yang dibuat oleh institusi dan setiap tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar. perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi, sosial ekonomi, budaya pada abad 18 ditandai

BAB I PENDAHULUAN. diterima lagi. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dimasyarakat meningkat, hal ini dapat dilihat pada banyaknya perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu kepedulian organisasi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu menghasilkan laba. Dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan informasi perusahaannya. Peran perusahaan tidak. hubungan yang harmonis dengan masyarakat sosial.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan oleh akuntansi selama ini hanya berpihak pada shareholder.

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba yang setinggi-tingginya tanpa memperhatikan dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan adalah mekanisme bagi suatu

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DALAM LAPORAN TAHUNAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini pelaksanaan Corporate Governance sangat diperlukan untuk

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam akuntansi konvensional (mainstream accounting), tanggung

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara

BAB I PENDAHULUAN. baku yang digunakan oleh pabrik-pabrik berasal dari alam. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan community empowerment developing program, community. based resources management, community based development

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan dioperasikan oleh orang-orang yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial dan peningkatkan kesejahteraan sosial. Sehingga perusahaan bukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Teori Kecenderungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responcibility

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. sumbangan yang maksimum kepada masyarakat (Ermadiani dan Bambang, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. dihasilkan dapat memberikan manfaat dan membantu memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) khususnya di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini, akuntansi konvensional hanya menyediakan informasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibilty atau lebih dikenal dengan CSR adalah bentuk

BAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tentang komitmen

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bisnis terutama yang bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang melandasi Corporate Social Responsibility (CSR) atau

BAB I PENDAHULUAN. Laporan tahunan perusahaan yang go public di Bursa Efek, merupakan media UKDW

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap keadaan perekonomian. Keberadaan perusahaan menimbulkan

PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial (Social Responsibility) pada hakekatnya adalah hal

BAB I PENDAHULUAN. an. Hal ini ditunjang dengan perkembangan dunia teknologi yang. antar negara, maupun antar benua. Kemajuan teknologi ini melahirkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) dan Good Coorporate Governance (GCG)

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial berkaitan dengan perkembangan bisnis di era global. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dipakai investor ketika menanamkan dananya pada suatu perusahaan dan juga para

BAB 1 PENDAHULUAN. social disclosure, corporate social responsibility, social accounting (Mathews,

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan sekitarnya dapat terjadi. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat (social benefit). Akan tetapi perusahaan dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. Aditya Permana, Raharja (2012) mengungkapkan tanggung jawab sosial ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. juga dengan meninjau ulang fungsi-fungsi manajemen yang digunakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. sosial atau yang dikenal dengan CSR (Corporate Social Responsibility),

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bagian dari perekonomian nasional mempunyai andil yang besar dalam

BAB I Pendahulauan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengungkapan Sukarela (Voluntary disclosure) maupun secara sukarela dilakukan perusahaan, yang berupa laporan euangan,

kepentingan pembangunan di Indonesia. Setiap perusahaan di Indonesia melakukan berbagai kegiatan terencana untuk mencapai tujuan khusus maupun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan CSR di Indonesia secara implementatif, masih banyak

BAB I PENDAHULUAN. modal (investor dan kreditor), tetapi juga kepentingan karyawan, konsumen,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sejak awal tahun 1970an yang secara umum dikenal dengan stakeholder

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu dari beberapa tanggung jawab perusahaan kepada

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk mengantisipasi kondisi di luar perusahaan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan perusahaan dibutuhkan untuk memberikan informasi

17 BAB 1 PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Kotler dan Nancy (2005) Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan. Menurut World Business Council for Sustainable Development, Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai komitmen sebuah organisasi terhadap masyarakat. Komitmen tersebut adalah meningkatkan ekonomi dan kualitas hidup bagi semua pihak baik pekerja, keluarga, dan komunitas. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh suatu perusahaan sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial dan lingkungan sekitarnya dimana perusahaan itu berada Contoh bentuk tanggungjawab sosial yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan adalah melakukan kegiatan sosial yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, misalnya memberikan dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, memberikan beasiswa bagi anak yang tidak mampu, memberikan sumbangan ke desa atau fasilitas yang berguna bagi orang banyak, dan juga perbaikan lingkungan. CSR dapat memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan yang menggunakannya, baik dari segi ekonomi, sosial, dan investasi. CSR dapat membantu perusahaan untuk tetap bertahan hidup (sustain) karena 1

2 dengan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosial secara tidak langsung masyarakat merespon positif pada perusahaan tersebut begitu juga dengan produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, CSR dapat digunakan sebagai pemasaran bagi suatu perusahaan juga dapat menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang. Pengaturan CSR dalam penelitian ini lebih bersifat mandatory atau merupakan pengungkapan wajib. Hal ini didukung dengan ketentuan mengenai kepedulian perusahaan terhadap lingkungan hidup dicatat dalam PSAK No.1 (revisi 2009) yang menyebutkan bahwa, Entitas dapat pula menyajikan, terpisah dari laporan keuangan, laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statement), khususnya bagi industri dimana faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap karyawan sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting. Laporan tambahan tersebut di luar ruang lingkup Standar Akuntansi Keuangan. (PSAK No.1 revisi 2009 paragraf 12). Hal ini juga telah diatur dalam Undangundang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pasal 74 ayat 1 Undangundang tersebut menyebutkan bahwa, Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan / atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Selanjutnya undangundang PT menegaskan bahwa bagi perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban CSR akan dikenai sanksi sesuai ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan dan diatur dengan peraturan pemerintah. Perkembangan dunia usaha saat ini tidak luput dari struktur kepemilikan saham yang ditanamkan oleh investor pada suatu perusahaan, antara lain struktur

3 kepemilikan institusional dan struktur kepemilikan asing. Menurut Erida (2011) struktur kepemilikan perusahaan timbul akibat adanya perbandingan jumlah pemilik saham dalam perusahaan dan juga menurutnya perbedaan dalam proporsi saham yang dimiliki oleh investor dapat mempengaruhi tingkat kelengkapan pengungkapan oleh perusahaan. Jadi, semakin banyak struktur kepemilikan dalam suatu perusahaan, maka semakin detail pula perusahaan mengungkapkan informasi perusahaan tersebut. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan atau biasa disebut social disclosure, corporate social reporting, social accounting (Mathews, 1995) atau corporate social responsibility (Hackston dan Milne, 1996) merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan. Sebagaimana telah diatur dalam UU PT No.40 Tahun 2007, perusahaan menggunakan laporan tahunan sebagai media laporan pertanggungjawaban. Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau institusi (badan). Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor institusional sehingga dapat menghalangi perilaku opportunistic manajer (Arif 2006 dalam Machmud & Djakman 2008). Machmud & Djakman (2008) menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, namun Nofandrilla (2008) menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap pengungkapan

4 tanggung jawab sosial perusahaan. Kepemilikan institusional pada umumnya bertindak sebagai monitoring perusahaan. Perusahaan dengan kepemilikan institusional yang besar akan semakin efisien pemanfaatan harta perusahaan dan dapat bertindak sebagai pencegahan terhadap pemborosan yang dilakukan oleh manajemen. Hal ini berarti kepemilikan institusional dapat menjadi pendorong perusahaan untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial (Arif 2006 dalam Machmud & Djakman 2008). Selain struktur kepemilikan institusional, adapun struktur kepemilikan asing. Struktur kepemilikan asing adalah sejumlah saham yang dimiliki oleh pihak asing di perusahaan Indonesia baik individu maupun dalam bentuk lembaga. Kepemilikan asing merupakan kepemilikan saham yang dimiliki oleh perusahaan multinasional (Djakman dan Machmud, 2008). Kepemilikan asing dalam perusahaan merupakan pihak yang dianggap concern terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan (Djakman dan Machmud, 2008). Beberapa alasan mengapa perusahaan yang memiliki kepemilikan asing harus memberikan pengungkapan yang lebih dibandingkan dengan yang tidak memiliki kepemilikan asing (Susanto, 1992 dalam Angling 2010) : 1. Perusahaan asing mendapatkan pelatihan yang lebih baik dalam bidang akuntansi dari perusahaan induk luar negeri. 2. Perusahaan tersebut mungkin punya sistem informasi yang lebih efisien untuk memenuhi kebutuhan internal dan kebutuhan perusahaan induk. 3. Kemungkinan permintaan yang lebih besar pada perusahaan berbasis asing dari pelanggan, pemasok, dan masyarakat umum.

5 Dalam hal ini, sebuah perusahaan yang memiliki struktur kepemilikan asing yang tinggi, perusahaan tersebut lebih ketat dalam memilih dan menyaring sumber daya manusia. Contohnya, perusahaan tersebut hanya menerima dari lulusan perguruan tinggi internasional ternama (salah satunya seperti Harvard University). Sedangkan perusahaan yang memiliki struktur kepemilikan asing yang rendah, perusahaan tersebut memilih sumber daya manusia lulusan perguruan tinggi negeri di dalam negeri karena perusahaan tersebut lebih tinggi dalam struktur kepemilikan pemerintah. Pengungkapan CSR selalu erat kaitannnya dengan ukuran perusahaan dan profitabilitas. Pengungkapan CSR kaitannya dengan ukuran suatu perusahaan, yaitu dapat mempengaruhi luas pengungkapan informasi. Ukuran perusahaan bisa didasarkan pada jumlah aset (aset tetap, tidak berwujud, dan lain-lain), jumlah tenaga kerja, volume penjualan, dan kapitalisasi pasar (Cahyonowati, 2003). Cowen et al., (1987) menyatakan bahwa perusahaan yang lebih besar dengan aktivitas operasi dan pengaruh yang lebih besar terhadap masyarakat akan memiliki pemegang saham yang mungkin memperhatikan program sosial yang dibuat perusahaan dan laporan tahunan akan digunakan untuk menyebarkan informasi tentang tanggungjawab sosial tersebut. Sebaliknya, perusahaan yang lebih kecil tidak memiliki informasi yang lengkap sebagaimana yang dilakukan oleh perusahaan besar, sehingga perlu tambahan biaya yang relatif besar untuk melakukan pengungkapan yang lengkap. Selain itu, Heinze (1976) dalam Devina et al., (2004) menjelaskan bahwa profitabilitas adalah faktor yang memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada

6 manajemen untuk melakukan dan mengungkapkan kepada pemegang saham program tanggungjawab sosial secara lebih luas. Hubungan profitabilitas dengan pengungkapan tanggung jawab sosial adalah untuk mencerminkan pandangan dari reaksi sosial dalam menentukan gaya manajerial. Sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosial (Bowman & Haire. 1976 dan Preston, 1978, Hackston & Milne, 1996 dalam Anggraini, 2006). Berdasarkan uraian diatas, maka struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, dan profitabilitas merupakan variabel independen, sehingga dalam penelitian ini penulis memberi judul : Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat pengaruh antara kepemilikan institusional terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan? 2. Apakah terdapat pengaruh antara kepemilikan asing terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan? 3. Apakah terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan? 4. Apakah terdapat pengaruh antara profitabilitas perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan?

7 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk menguji pengaruh antara kepemilikan institusional terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. 2. Untuk menguji pengaruh antara kepemilikan asing terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. 3. Untuk menguji pengaruh antara ukuran perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. 4. Untuk menguji pengaruh antara profitabilitas perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a) Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang akuntansi keuangan di dalam perusahaan, khususnya yang berhubungan dengan pengungkapan corporate social responsibility. b) Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan pertimbangan dalam meningkatkan aktivitas CSR dalam perusahaan.

8 c) Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wacana baru dan mempertimbangkan aspek-aspek yang perlu dalam corporate social responsibility. 1.5. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk memudahkan pembahasan dalam penelitian ini, maka dibagi dalam beberapa bab yang disusun secara sistematis dengan uraian sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini menjelaskan tentang penelitian terdahulu, landasan teori, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, data dan metode pengumpulan data, serta teknik analisis data.

9 BAB IV : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Dalam bab ini menjelaskan tentang gambaran subyek penelitian dan analisis data secara garis besar dari hasil penelitian analisis deskriptif, pengujian hipotesis, serta pembahasan. BAB V : PENUTUP Bab ini membahas kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran yang merupakan bagian akhir setelah analisis dilakukan.