PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT MARET 2013

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT SEPTEMBER 2012 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2012 SEBANYAK 223,24 RIBU ORANG.

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT SEPTEMBER 2011 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2011 SEBANYAK 227,12 RIBU ORANG.

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT MARET 2010

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN DI SULAWESI TENGGARA MARET 2016 RINGKASAN

KONDISI KEMISKINAN PROVINSI GORONTALO SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MARET 2009

KONDISI KEMISKINAN PROVINSI GORONTALO SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MARET 2008

PROFIL KEMISKINAN DI SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2016 RINGKASAN

PROFIL KEMISKINAN DI SULAWESI TENGGARA MARET 2017 RINGKASAN

KONDISI KEMISKINAN PROVINSI GORONTALO MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2010

PROFIL KEMISKINAN DI SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2014 RINGKASAN

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI SUMATERA BARAT MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI SUMATERA BARAT SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN SULAWESI SELATAN, MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI NTT SEPTEMBER 2011 RINGKASAN

PROFIL KEMISKINAN DI MALUKU TAHUN 2014

PROFIL KEMISKINAN DI SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2015 RINGKASAN

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI SUMATERA BARAT SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2011

1. Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Maluku Utara Maret 2009 September 2015

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI SUMATERA BARAT MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI SUMATERA BARAT SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI MALUKU TAHUN 2016

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2014

BPS PROVINSI LAMPUNG ANGKA KEMISKINAN LAMPUNG SEPTEMBER PERKEMBANGAN PENDUDUK MISKIN DI LAMPUNG. No. 08/07/18/TH.


BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2016

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA TAHUN 2009

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2012


PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2014

KEMISKINAN PROVINSI SULAWESI UTARA MARET 2016

TINGKAT KEMISKINAN BALI, MARET 2011

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI SUMATERA BARAT MARET 2015

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2015

KEMISKINAN PROVINSI SULAWESI UTARA SEPTEMBER 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT MARET 2015

TINGKAT KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT MARET 2011

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2013

BPS PROVINSI LAMPUNG ANGKA KEMISKINAN LAMPUNG MARET PERKEMBANGAN PENDUDUK MISKIN DI LAMPUNG. No. 08/07/18/TH.

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2015

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI NTT MARET 2010

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT SEPTEMBER 2012

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN DI MALUKU TAHUN 2013

sebanyak 158,86 ribu orang atau sebesar 12,67 persen. Pada tahun 2016, jumlah penduduk miskin mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, yaitu se

BPS KABUPATEN MALINAU

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, SEPTEMBER 2016

TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 2007

Tingkat Kemiskinan Jawa Barat Maret 2015


BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN DI MALUKU UTARA SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA TAHUN 2010

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU MARET 2015 SEBESAR 17,88 PERSEN.

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2015

BADAN PUSAT STATISTIK

sebanyak 160,5 ribu orang atau sebesar 12,98 persen. Pada tahun 2015, jumlah penduduk miskin mengalami sedikit kenaikan dibanding tahun sebelumnya, ya

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2013

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, MARET 2017

TINGKAT KEMISKINAN BALI, MARET 2009

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN MALUKU UTARA MARET 2016

KEMISKINAN PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN MARET 2014

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MARET 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT MARET 2016

KEMISKINAN SUMATERA UTARA MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2010

Transkripsi:

No. 31/07/91/Th. VI, 1 Juli 2013 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT MARET 2013 Jumlah penduduk miskin (Penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan) di Papua Barat kondisi September 2012 sebesar 223.241 jiwa mengalami kenaikan pada Maret 2013 menjadi 224.273 jiwa. Kenaikan jumlah penduduk miskin dalam kurun waktu September 2012 ke Maret 2013 sebesar 0.46 persen. Kendati jumlah penduduk miskin mengalami kenaikan, secara persentase penduduk miskin berkurang 0,37 poin dari 27,04 persen pada September 2012 menjadi 26,67 persen pada Maret 2013. Jumlah penduduk miskin di perdesaan kondisi September 2012 sebanyak 209.970 jiwa dan mengalami kenaikan pada Maret 2013 sebanyak 210.060 jiwa. Daerah perkotaan mengalami hal yang sama dalam kenaikan jumlah penduduk miskin dari keadaan September 2012 sebanyak 13.270 jiwa menjadi 14.210 jiwa pada Maret 2013. Garis Kemiskinan Papua Barat Maret 2013 sebesar Rp. 363.930,- yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) sebesar Rp. 287.655,- dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM) sebesar Rp. 76.725,- Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Maret 2013 (6,35 persen) mengalami kenaikan dari kondisi September 2012 (5,71 persen) yang mengindikasikan rata-rata pengeluaran penduduk miskin tidak mengalami perubahan untuk mendekati Garis Kemiskinan yang diperparah dengan kondisi harga bahan makanan dan non makanan yang mulai meningkat. Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Maret 2013 (2,16 persen) mengalami kenaikan dari kondisi September 2012 (1,71 persen) yang mengindikasikan gap pengeluaran antar sesama penduduk miskin mulai melebar.

1. Perkembangan Penduduk Miskin di Provinsi Papua Barat, 2008-2013 Secara umum dari tahun 2011-2013 terjadi penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin di Provinsi Papua Barat. Jumlah penduduk miskin di Provinsi Papua Barat tahun 2011 sebanyak 249.840 jiwa (31,92 persen) mengalami penurunan di tahun 2013 kondisi Maret 2013 menjadi 224.273 jiwa (26,67 persen). Penurunan jumlah penduduk miskin periode 2011-2013 sebesar 10,23 persen. Jika dilihat penurunan jumlah penduduk miskin Maret 2012 ke Maret 2013 (y-o-y), terjadi penurunan sebesar 5.716 jiwa (1, 53 poin). Selama tahun 2018 2013 perkembangan jumlah dan persentase penduduk miskin daerah perdesaan di Papua Barat mengalami penurunan. Dalam kurun waktu 5 tahun, penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak 11,37 persen. Pada tahun 2008 jumlah penduduk miskin di perdesaan sebanyak 237,020 jiwa (43,74 persen) menurun menjadi 210.060 jiwa (35,64 persen) di tahun 2013 (Maret). Kondisi jumlah penduduk miskin daerah perkotaan berbanding terbalik dengan daerah perdesaan. Jumlah dan Persentase penduduk miskin perkotaan dalam kurum waktu 2008 2013 mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 jumlah penduduk miskin perkotaan diperkirakan sebanyak 9.480 jiwa (5,93 persen) meningkat di tahun 2013 (Maret) menjadi 14.210 jiwa (5,65 persen), dan secara absolut bertambah 4.730 jiwa. Tabel 1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Papua Barat Tahun Menurut Daerah, 2008 2013 Jumlah Penduduk Miskin (000) Persentase Penduduk Miskin Kota Desa Kota + Desa Kota Desa Kota + Desa (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 2008 9,48 237,02 246,5 5,93 43,74 35,12 2009 8,55 248,29 256,84 5,22 44,71 35,71 2010 9,59 246,66 256,25 5,73 43,48 34,88 2011 10,78 239,06 249,84 6,05 39,56 31,92 2012 13,27 209,97 223,24 5,36 36,33 27,04 2013 * 14,21 210,06 224,27 5,65 35,64 26,67 Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Panel, 2008-2013 Keterangan : *) Kondisi Maret 2013

2. Perubahan Garis Kemiskinan Maret 2012 - Maret 2013 Kondisi garis kemiskinan di Provinsi Papua Barat Maret 2012-Maret 2013 (y-o-y) mengalami peningkatan. Garis kemiskinan pada Maret 2012 tercatat sebesar 333.485 rupiah per kapita per bulan dan pada Maret 2013 naik menjadi 363.930 rupiah atau meningkat sebesar 9,13 persen. Selama periode tersebut, terjadi kenaikan sumbangan garis kemiskinan makanan dari 72,92 persen pada Maret 2012 menjadi 79,04 persen pada Maret 2013. Grafik 1. Kontribusi Komoditi Makanan dan Non Makanan terhadap Garis Kemiskinan, Maret 2013 Tabel 1. Garis Kemiskinan Menurut Daerah di Provinsi Papua Barat Maret 2012 - Maret 2013 Daerah/Tahun Perkotaan Perdesaan Kota+Desa Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bln) Makanan Non Makanan Total (1) (2) (3) (4) Maret 2012 255.001 94.677 349.678 September 2012 273.680 100.702 374.382 Maret 2013 276.018 106.887 382.905 Maret 2012 271.489 55.125 326.613 September 2012 286.304 59.853 346.157 Maret 2013 292.615 59.853 355.839 Maret 2012 266.576 66.908 333.485 September 2012 282.516 72.110 354.626 Maret 2013 287.655 76.275 363.930 Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Panel, 2012-2013 Maret 2012-2013 (y-o-y), terjadi peningkatan garis kemiskinan di daerah perkotaan dan di daerah perdesaan. Peningkatan garis kemiskinan daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan perdesaan. Garis kemiskinan di perkotaan meningkat 9,50 persen sementara di perdesaan meningkat 8.95 persen.

3. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2), 2012-2013 Secara year-on-year penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin di Provinsi Papua Barat selama periode Maret 2012 Maret 2013 diikuti oleh penurunan indeks kedalaman kemiskinan (P1) dan indeks keparahan kemiskinan (P2). Penununan indeks P1 dan P2 terjadi di perdesaan (Lihat Tabel 3). Penurunan indeks P1 dan P2 dapat dimaknai: pertama, terdapat peningkatan tingkat pengeluaran rumah tangga miskin sehingga mampu memperkecil jarak terhadap garis kemiskinan; kedua, ketimpangan pendapatan di antara penduduk miskin semakin menyempit. Jika pada tahun Maret 2012, rata-rata jarak pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan sebesar 7,23 persen dengan nilai kesenjangan pengeluaran di antara penduduk miskin sebesar 2,65 persen maka secara year-on-year pada Maret 2013, rata-rata jarak pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan telah berkurang menjadi 6,35 persen dengan nilai kesenjangan pengeluaran di antara penduduk miskin sebesar 2,16 persen. Tabel 3. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2) di Provinsi Papua Barat Menurut Daerah, Maret 2012 - Maret 2013 Tahun Kota Desa Kota + Desa (1) (2) (3) (4) Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Maret 2012 1,23 9,78 7,23 September 2012 0,65 7,87 5,71 Maret 2013 0,60 8,81 6,35 Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Maret 2012 0,34 3,63 2,65 September 2012 0,15 2,37 3,03 Maret 2013 0,11 3,03 2,16 Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Panel, 2008-2012 Kondisi kemiskinan di Papua Barat kondisi Maret 2012 - Maret 2013 untuk daerah perdesaan maupun perkotaan menunjukan keadaan yang membaik. Untuk kondisi Maret 2013 jika dibandingkan dengan kondisi September 2013 baik di daerah perkotaan maupun perdesaan terjadi kenaikan Indeks keparahan kedalaman kemiskinan (P1), akan tetapi untuk Indeks keparahan kemiskinan (P2) mengalami penurunan. Hal ini mengindikasikan bahwa rata -rata pendapatan perkapita penduduk miskin di bawah garis kemiskinan tidak mengalami perbaikan secara signifikan dan tidak sejalan dengan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok yang menyebabkan gap antara pendapatan perkapita penduduk miskin mulai menjauh dari garis kemiskinan. Untuk penurunan Indeks keparahan kemiskinan mengindikasikan tidak ada kesenjangan pendapatan antara sesama penduduk miskin.

4. Penjelasan Teknis dan Sumber Data Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Dengan pendekatan ini, dapat dihitung Headcount Index, yaitu persentase penduduk miskin terhadap total penduduk. Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM). Penghitungan Garis Kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah perkotaan dan perdesaan. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kkalori per kapita per hari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll). Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non-makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan. Sumber data utama yang dipakai untuk menghitung tingkat kemiskinan tahun 2012 adalah data SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional) Modul Konsumsi bulan Maret 2012. Diterbitkan oleh : Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat Jl. Sowi IV No. 99, Manokwari 98312 Telp (0986) 2702414 Contact Person: RATNA MH. GUSTI, S.E HP. 0852 5407 2682 MASADI Y K, S.ST HP. 0812 4851 1108