MANAJEMEN USAHA BUDIDAYA HIDROPONIK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA DI DUSUN CANDRAN MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN DAN PEMASARAN KRIPIK BONGGOL PISANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Kepadatan UMKM Lintas Dunia Sumber: World Bank IFC (2010)

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK MELALUI USAHA KERUPUK LIDAH BUAYA DI DESA KEMANTREN KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

LAPORAN AKHIR PKM-K JUDUL PROGRAM. CELLO MINI (PARCEL ORGANIK MINI) : Paket Komplit Tanaman Organik Untuk Lahan Sempit

KAJIAN TUMBUH-KEMBANG KEWIRAUSAHAAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL (Studi Kasus : Usahatani Sayur-Mayur di Kecamatan Sukaraja Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Eksploitasi ditandai dengan

ALUR PIKIR DAN ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

INOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE

Fakultas Ekonomi. Program Studi S-2 MANAJEMEN

PELATIHAN AKUNTANSI BAGI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK BERBASIS USAHA MIKRO PADA PKK RW 06 KELURAHAN SERDANG, JAKARTA PUSAT

POTENSI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG SEBAGAI SENTRA PERTANIAN ORGANIK MELALUI KEGIATAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Entrepreneur (Wirausahawan) secara umum adalah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang, selain itu mereka selalu berlomba-lomba untuk menunjukkan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Manajemen Persediaan. Tolok Ukur Kinerja Manajemen Persediaan. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: 15Fakultas Ekonomi & Bisnis

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. kawasan industri, perumahan dan gedung- gedung. perkebunan dapat meningkatkan penghasilan penduduk. Apabila ditinjau dari

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia

KOMPETENSI LULUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA KL.UJM-JM-FE-UB.01

KURIKULUM MAGISTER MANAJEMEN

1. Pendahuluan PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM URBAN FARMING

DAFTAR RIWAYAT HIDUP CALON WAKIL DEKAN BIDANG KEAGAMAAN, KEMAHASISWAAN, DAN ALUMNI UII PERIODE FAKULTAS EKONOMI NO. 01

Chapter 1 INTRODUCTION TO COMPUTERIZED BASED INFORMATION SYSTEM. By MAHSINA, SE, MSI

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN HIDROPONIK MEMBENTUK WIRAUSAHAWAN BARU PADA PERUM KUWAK UTARA KELURAHAN NGADIREJO KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak di bidang industri, penjualan maupun jasa. Maka akan terjadi suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah : 1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika

I. PENDAHULUAN. Kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam (back to nature)

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

14FEB. Kewirausahaan 1. Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan

I. PENDAHULUAN. Produksi (kg)

BAB I PENDAHULUAN. warming, eco efficiency, dan kegiatan industri yang memberi dampak langsung

VII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN. 1. Baik pada daerah dataran rendah maupun dataran tinggi, rendahnya

KARYA ILMIAH E-COMMERCE E-COMMERCE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERSAINGAN BISNIS PERUSAHAAN SI REKAM MEDIS. Disusun Oleh:

BHUMI HORTA. 10 % of you purchase to save the earth

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENCIPTAAN WIRAUSAHA BARU MELALUI PELATIHAN PRODUKSI BATIK DI KETINTANG BARU KELURAHAN KETINTANG KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN USAHA PELAKU USAHA MIKRO Di SEKITAR UNPAR dengan PEMBERIAN PELATIHAN dan MEMBANGUN JEJARING

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik

1. Pendahuluan. Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung

AKUAPONIK. Sutrisno Estu Nugroho Anang Hari Kristanto,

I. PENDAHULUAN. struktur pembangunan perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembelian dengan menggunakan dua variabel yaitu Green packaging dan

Sri Wahyu Lelly Hana Setyanti, Lina Winarti Fakultas Ekonomi Universitas Jember Abstrak

ABSTRAK. 1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember. 2 Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember

1. PENDAHULUAN. 1 Bungaran Saragih Agribisnis Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian

BUPATI KUDUS. PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB V KESIMPULAN. Karakter media sosial sebagai teknologi informasi dan perilaku masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Ruang Lingkup Penelitian... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUDIDAYA SAYURAN. Paramita Cahyaningrum Kuswandi Program Pengabdian Masyarakat Jur. Pend. Biologi FMIPA UNY 2014

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan situasi global dan lokal bagi dunia bisnis, perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan jumlah kendaraan roda empat dari tahun ke tahun terus

ABSTRACT. Keyword : Top Managements Controls, Information Systems Plan, Small and Medium Enterprise. Universitas Kristen Maranatha

OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEKARANGAN DI DESA BABAKAN, KECAMATAN CISAAT, KABUPATEN SUKABUMI

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERHOTELAN BERBASIS WEB PADA PT XYZ

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL. IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

MENINGKATKAN MOTIVASI TECHNOPRENEURSHIP SEBAGAI POTENSI INOVASI MAHASISWA UNTUK BERBISNIS. A. Yani Ranius. Abstrak

BAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dekade ini termasuk di Indonesia. Berdasar Undang-undang Nomor 18 tahun 2012

BAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebudayaan di masyarakat akan mempengaruhi pengetahuan yang

I. PENDAHULUAN , , , ,3 Pengangkutan dan Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi di segala bidang yang semakin berkembang, menjadikan dunia usaha

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Monitoring Bus Trans Padang Berbasis Web. Isnardi Manajemen Informatika, AMIK Jayanusa Padang

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran yang cukup besar. Tingkat pengangguran yang semakin lama semakin

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kelapa sawit merupakan komoditas perdagangan global

PENGESAHAN PROPOSAL PKM

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aneka ragam jenis tanaman sayuran dapat dibudidayakan dan dihasilkan di

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan perekonomian dan pembangunan adalah masalah pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. Buah tomat saat ini merupakan salah satu komoditas hortikultura yang

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN LUWU TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. (lack of fund) menjadi pilar penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT RT 05 RW IX KELURAHAN KROBOKAN KECAMATAN SEMARANG BARAT MELALUI PENGOLAHAN BAHAN PANGAN LOKAL DAN

sebelumnya. Hal tersebut membuat manusia mampu menemukan hal-hal baru

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

Transkripsi:

MANAJEMEN USAHA BUDIDAYA HIDROPONIK Mutia Tri Satya rafi_afia@yahoo.com Ayi Tejaningrum tejaningrumayi@gmail.com Hanifah hanifahoney@gmail.com SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI EKUITAS ABSTRAK Kurangnya lahan dan terbatasnya air di perkotaan, berdampak terhadap lingkungan yang ada di perumahan maupun perkantoran. Salah satunya adalah penghijauan yang menjadi salah satu program pemerintah utuk menghindari global warming yang terjadi. Salah satunya adalah dengan budidaya hidroponik. Hidroponik saat ini menjadi tren di kalangan masyarakat. Selain mudah untuk proses penanamannya, perawatannya juga mudah. Hidroponik adalah budidaya menanam tanpa menggunakan tanah melainkan menggunakan air. Namun, walaupun menggunakan air, air yang digunakan tidak sebanyak tanaman yang ada di tanah sehingga dapat lebih efisien, terlebih jika daerah tersebut yang memiliki pasokan air yang terbatas. Untuk itulah tim dosen STIE Ekuitas mengadakan pelatihan budidaya hidroponik yang bekerjasama hydrofarm dan bagaimana mengelola usaha budidaya hidroponik. Lokasi pengadian ini kelompok ibu-ibu PKK di Jl. Gamelan, Turangga. Adapun hasil dari pengabdian ini adalah terciptanya lingkungan yang green disetiap rumah tangga, memunculkan minat berwirausaha dan memahami pengelolaan usaha hidroponik. Kata Kunci: Hidroponik, Green, Manajemen Usaha --------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 1. LATAR BELAKANG Fenomena perkotaan untuk sekarang ini adalah kurangnya lahan tanah di perkotaan, Dengan banyaknya dibangun perumahan, gedung-gedung bertingkat, mall, sehingga tanah di perkotaan semakin lama semakin kecil. Seiring dengan pembangunan dimana dimana, dampaknya adalah kurangnya pasokan air. Pasokan air semakin terbatas, kadang-kadang sampai tidak bsa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tapi untuk menjaga kelestarian lingkungan salah satunya adalah dengan penghijauan baik itu di setiap rumah tangga sampai ke perkantoran. Salah satunya adalah dengan budidaya hidroponik. Hidroponik saat ini menjadi trend di kalangan masyarakat. Selain mudah untuk proses penanamannya, perawatannya juga tidak susah. Hidroponik adalah budidaya menanam tanpa menggunakan tanah tapi menggunakan air. Tapi walaupun menggunakan air, air yang digunakan tidak sebanyak tanaman yang ada di tanah. Jadi 53

bisa lebih efisien, apalagi kalau daerah tersebut yang memiliki pasokan air terbatas. Dengan permasalahan di atas, hidroponik sangat layak untuk dibudidayakan dan semakin disosialisasikan ke semua kalangan masyarakat terutama di daerah perkotaan. Kami memilih di Jl. Gamelan Turangga yang kondisinya sesuai dengan permasalahan yang terjadi. Tim dosen akan mensosialisasikan langsung kepada kelompok ibu-ibu yang produktif, aktif dan mempunyai jiwa dan motif kewirausahaan diberbagai kegiatan, dalam hal ini adalah kelompok ibu-ibu PKK RW 10. Perawatan hidroponik ini sangat mudah, karena tumbuhan, tanaman atau sayur-sayuran dapat tumbuh dengan mudah tanpa menggunakan tanah, hanya dengan talang air, botol-botol kemasan yang sudah tidak terpakai dan juga bisa memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak diperlukan seperti ember, baskom dan sebagainya. Awalnya beberapa orang yang menyukai tanaman hidroponik ini hanya sekedar hobi, tapi setelah dilakukan ternyata menjadi sesuatu kegiatan yang menyenangkan. Hasil dari budidaya hidroponik yang awalnya hanya sekedar hobi, dikonsumsi diri sendiri, ternyata setelah dilaksanakan lebih serius menjadi bisnis yang cukup menjanjikan. Dengan kondisi inilah kami tim dosen bertujuan untuk mensosialisasikan budidaya hidroponik bekerjasama dengan hydrofarm. Dimulai dari cara penanaman, perawatan dan pengembangan hidroponik. Untuk jenis hidroponik mulai dari bunga, kaktus, buah, sayuran, cabai dan sebagainya. Selain itu kami tim dosen sesuai dengan keahlian masing-masing akan memberikan gambaran manajemen usaha hidroponik ini, dari sudut pandang yang beragam. Dari aspek pemasaran, keuangan dan supply chain. Untuk itu perlunya kami memberikan pemahaman dalam hal manajemen bisnis. Mulai daroi merencanakan, proses, organisasi dan kontrol. Seperti yang dikatakan oleh Pokusa 2004, Tomasz & Bernard 2010 Management of the bus currently has much broader dimension and takes place on all decision-making levels, from operational to strategic ones, covering a full sequences of management processed, ingthat(identificationis pla and analysis) of processes Organization and control (implementation and improvement) of process, control of process. Untuk mengatur usaha kecil akan berbeda dengan usaha besar, disini perlu memahami apa saja karakter usaha kecil. 54

Ada beberapa karakter Usaha Kecil yang perlu diperhatikan menururt Durst & Edvardsson, 2012 : Lack of resources, ini masalah utama bagi pelaku usaha kecil. Terutama dari sisi sumber daya manusia. Tingkat pendidikan yang rendah mengakibatkan kualitas sumber daya manusia yang kurang kompeten. Flexibity, tingkat flexibilitas masih rendah. Kurang bisa menyesuaikan dengan perubahan. Sehingga dari sisi inovasi masih belum bisa mengikuti selera pasar. Smallness, usaha rata-rata masih sangat kecil, kurang kompetif. Less formal, masih banyak para pelaku usaha kecil yang belum mempunyai ijin usaha. Kelebihan memiliki ijin usaha ini lebih mudah untuk mengurus uji produk, sertifikasi halal,yang paling utama konsumen lebih mempercayai kalau satu usaha sudah mempunyai ijin usaha. Tapi tidak mudah memang pelaku usaha kecil mempunyai ijin usaha terkait dengan kendala-kendala yang dihadapi seperti masalah prosedur dan biaya perijinan yang dibebankan. Lower turn over rates. Ini masalah klasik yang dihadapi karena masih banyak para pelaku usaha kecil yang mencampurkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha. Hal ini dilakukan untuk menciptakan wirausaha baru yang bisa menciptakan lapangan kerja dan pemberdayaan ekonomi yang mandiri di masyarakat. Seorang wirausaha harus mempunyai inovasi produk, strategi bersaing dan bagaimana menjalankan bisnis yang kompetitif. Seperti yang dikatakan oleh Lucky & Olusegun, 2012: Parilla, 2013; Zahra & Wright, 2011, Buowari & Elizabeth, 2015, bahwa Entrepreneurship is the process of developing new or existing entrepreneurs to be more effective and efficient in running their business. 2. METODOLOGI PELAKSANAAN TAHAPA METODE HASIL N Tahap Berdiskusi Pemahama awal dengan n yang hidrofarm mendalam untuk teknik tentang pelaksanaan budidaya pelatihan yang hidroponik lebih dan difokuskan ke manajemen cara usaha penanaman, pemeliharaan dan pengembanga n hidroponik Mempersiapka n bahan-bahan pelatihan dan pendekatan terhadap masyarakat yang 55

memenuhi kriteria untuk sosialisasi hidroponik ini. Tahap Pelatihan Modul pelaksanaa budidaya pelatihan hidroponik budidaya n Pelatihan hidroponik motivasi Modul berwirausaha manajemen Pelatihan usaha keuangan sederhana Pelatihan pemasaran Tahap Monitoring dan Pendampinga akhir Evaluasi n sampai tercipta kemandiria n pelaku usaha Metode pelatihan diberikan dengan cara tatap muka dan pelatihan langsung kepada peserta. Pelatihan ini bekerja sama dengan Green Education Bandung (untuk budidaya hidroponik). Dimana pihak green education memberikan fasilitas bibit dan tanaman hidroponik dan memberikan praktek langsung untuk membudidayakan hidroponik ini. Untuk melakukan sosialisasi budidaya hidroponik dan juga mengembangkan usaha ini ada beberapa hal yang dilakukan oleh tim dosen : 1. Melakukan pelatihan bekerja sama dengan hydrofarm bagaimana menanam dan memelihara budidaya hidroponik. Kelompok masyarakat ini akan diinformasikan bagaimana cara menanan, merawat, dan memelihara hidroponik. 2. Dari sisi manajemen: Accounting, akan diberikan penjelasan bagaimana mengatur modal usaha, biaya investasi, biaya operasional dan diberikan pelatihan mengenai pembukuan sederhana untuk pelaku usaha pemula. Pemasaran, strategi pemasaran budidaya hidroponik baik itu secara online (menggunakan media sosial) maupun offline. Motivasi berwirausaha, membangkitkan motivasi untuk berkarya dan menghasilkan sesuatu yang bernilai. 3. HASIL DAN LUARAN Hasil dan luaran pengabdian kepada masyarakat ini, berupa pemahaman budidaya hidroponik, dan manajemen usaha. Berikut beberapa hasil dan luaran untuk kelompok sasaran : 1. Terciptanya lingkungan yang green dengan semakin banyak perumahan membudidayakan hidroponik. Walaupun dengan kondisi lahan tanah yang sempit dan pasokan air yang terbatas, lingkungan asri,nyaman dan hijau akan terwujud. 56

2. Dimulai dari budidaya, menumbuhkan mindset untuk berwirausaha. Hidroponik dijadikan lahan untuk membuka peluang usaha. Mengingat budidaya yang tidak terlalu sulit dan nilai jual yang cukup bagus di pasar, bisa menjadikan lapangan pekerjaan untuk ibu-ibu rumah tangga yang mempunyai motivasi yang kuat. 3. Pemahaman manajemen usaha, terutama dari sisi pengelolaan keuangan, permodalan dan strategi pemasaran. Produknya berupa tanaman hidroponik, sayuran organik yang bisa dijual secara komersil sehingga meningkatkan pendapatan keuangan rumah tangga. 5. DAFTAR PUSTAKA Buowari & Preye, E. (2015). Factors Required for Small Business Sustainability in Nigeria. Proquest Dissertations Publishing. Susanne, D & Ingi, E.R. (2012). Knowledge Management in SMEs. Journal of Knowledge Management, Vol. 16 No. 6 4. KESIMPULAN Budi daya hidroponik sangat efektif dilakukan diperkotaan disebabkan oleh 2 permasalahan yang biasanya dihadapi: kurangnya lahan dan terbatasnya air. Sehingga dengan budidaya hidroponik ini akan sangat mudah diterapkan. Tomasz, K & Ziebicki, B. (2010), Implementation of Processes Approach to Management in Small and Medium Enterprises, Case Study. An enterprise odyssey. International Conference Proceedings. Erakini.com/bisnis-hidroponik. Budidaya ini tidak hanya untuk dikonsumsi sendiri, tapi bisa juga dikomersilkan. 57