Analisis Kebisingan Terhadap Kegiatan Perkuliahan di Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Riau

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Tingkat Kebisingan Di Kawasan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru

ARDHINA NUR HIDAYAT ( ) Dosen Pembimbing: Ir. Didik Bambang S, MT.

PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN KALIWARON-KALIKEPITING SURABAYA

PENENTUAN TINGKAT KEBISINGAN PADA PABRIK KELAPA SAWIT PT TASMA PUJA KECAMATAN KAMPAR TIMUR

PRISMA FISIKA, Vol. II, No. 2 (2014), Hal ISSN : TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS MANUSIA DI RUANG INAP RUMAH SAKIT

ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UPI) DI KECAMATAN LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-156

Jom F TEKNIK Vol.3 No.2 Oktober

PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN OLEH MESIN PENGOLAH KELAPA SAWIT DI PT. TASMA PUJA, KABUPATEN KAMPAR-RIAU

PENENTUAN TINGKAT KEBISINGAN SIANG MALAM DI PERKAMPUNGAN BUNGURASIH AKIBAT KEGIATAN TRANSPORTASI TERMINAL PURABAYA SURABAYA

DAILY MAPPING AIRCRAFT NOISE LEVEL IN UNIT APRON AHMAD YANI AIRPORT, SEMARANG, CENTRAL JAVA, USING CONTOUR NOISE METHOD

PENENTUAN PENGURANGAN KEBISINGAN OLEH KARPET PADA RUANG TERTUTUP

Studi Analisis Pengaruh Kebisingan dan Karakteristik Pekerja Terhadap Gangguan Pendengaran Pekerja di Bagian Produksi

PENENTUAN TINGKAT REDUKSI KEBISINGAN OLEH PAGAR BUATAN DI SEKITAR BANGUNAN RUMAH PENDUDUK DI KOTA PEKANBARU

Evaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS

ANALISA KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN RAYA KENJERAN JALAN KENJERAN SURABAYA. Abstrak

Prediksi Emisi Karbondioksida Dari Kegiatan Transportasi Di Kecamatan Tampan Febrian Maulana 1), Aryo Sasmita 2), Shinta Elystia 3)

BAB III METODE PENELITIAN

AKUSTIKA RUANG KULIAH RUANG SEMINAR 5 LANTAI 4 TEKNIK FISIKA. Dani Ridwanulloh

PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN KERTAJAYA INDAH TIMUR- DARMAHUSADA INDAH TIMUR-DARMAHUSADA INDAH UTARA, SURABAYA

TARAF INTENSITAS BUNYI KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN RAYA PADA AKTIVITAS PENGUKURAN SIANG HARI. Jumingin

Pengertian Kebisingan. Alat Ukur Kebisingan. Sumber Kebisingan

EFEK PARTISI TERHADAP UPAYA PENGENDALIAN KEBISINGAN

DESAIN ENCLOSURE SEBAGAI PERENCANAAN PENGENDALIAN KEBISINGAN PADA GAS ENGINE STUDI KASUS PT BOC GASES INDONESIA SITI KHOLIFAH

ANALISIS KEBISINGAN RUANG WEAVING UNIT WEAVING B DI PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE IV

PENGARUH PAGAR TEMBOK TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN PADA PERUMAHAN JALAN RATULANGI MAKASSAR ABSTRAK

PERANCANGAN ISOLASI ENCLOSURE DAN BARRIER UNTUK SISTEM REFINERY PADA PERUSAHAAN MIGAS

Prasyarat Periode Metode Baku Mutu Jarak

Evaluasi Kinerja Akustik Dari Ruang Kedap Suara Pada Laboratorium Rekayasa Akustik Dan Fisika Bangunan Teknik Fisika ITS

EVALUASI TINGKAT KEBISINGAN DI BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TAKE HOME TEST TF 3204 AKUSTIK EVALUASI KONDISI AKUSTIK RUANG KULIAH 9212 GEDUNG KULIAH UMUM ITB

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 02 (2016), Hal ISSN :

Akustik. By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST. MT

Kajian Tingkat Kebisingan Komplek Permukiman di Ruang Peruntukan Perdagangan Dan Jasa Di Kota Jambi.

A ALISIS ILAI KEBISI GA DARI KEGIATA TRA SPORTASI DI KOTA PEKA BARU

ANALISA TINGKAT REDUKSI KEBISINGAN OLEH BAHAN BUSA PADA RUANG TERTUTUP DALAM SKALA LABORATORIUM. Krisman, Riad Syech, Rosdiawan Obby Novaldy ABSTRACT

STUDI INTENSITAS KEBISINGAN PADA PERPUSTAKAAN ARSITEKTUR USU SKRIPSI OLEH JOHAN ANDREAN TANDAULY

Pengaruh Kebisingan Konstruksi Gedung Terhadap Kenyamanan Pekerja Dan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi lokal sebagai material dinding kedap. bila dibandingkan dengan makhluk lain adalah akal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengendalian Bising. Oleh Gede H. Cahyana

PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN MULYOREJO-SUTOREJO SURABAYA

KAJIAN KEPMEN LINGKUNGAN HIDUP NO. 48 TAHUN 1996 DARI HASIL PENGUKURAN KEBISINGAN LINGKUNGAN TAHUN 2009


BAB I PENDAHULUAN. lingkungan dapat bersumber dari suara kendaraan bermotor, suara mesin-mesin

ANALISIS DAN PEMETAAN KEBISINGANA AKIBAT AKTIFITAS KERJA PT XYZ ANALYSIS AND MAPPING NOISE DUE TO XYZ WORK

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

TINGKAT KEBISINGAN DAN SUHU PADA USAHA STONE CRUSHER PT. X, KABUPATEN PASAMAN BARAT, PROVINSI SUMATERA BARAT

PERANCANGAN PENGENDALIAN BISING PADA RUANG BACA dan LABORATORIUM REKAYASA INSTRUMENTASI TEKNIK FISIKA ITS

BAB I PENDAHULUAN I-1

PENENTUAN TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS DI JALAN TUANKU TAMBUSAI PEKANBARU

TINGKAT REDAM BUNYI SUATU BAHAN (TRIPLEK, GYPSUM DAN STYROFOAM)

STUDI TENTANG PENGARUH PROSENTASE LUBANG PADA DINDING PENGHALANG TERHADAP PENGURANGAN SPL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA TINGKAT DAN DAMPAK KEBISINGAN PADA FASILITAS UMUM (STUDI KASUS UNTUK SMPN 7 MEDAN)

PEMETAAN SEBARAN TINGKAT KEBISINGAN DIKAITKAN DENGAN JUMLAH KENDARAAN DAN PEMANFAATAN LAHAN DI JALAN MULYOREJO-SUTOREJO SURABAYA

Pengendalian Kebisingan Pada Mesin Multifolddi PT Lotus Indah Textile Industries. Agustina Dwi Jayanti K3-VIII B

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

ANALISIS KEBISINGAN PADA KAWASAN COMPRESSOR HOUSE UREA-1 PT. PUPUK ISKANDAR MUDA, KRUENG GEUKUEH ACEH UTARA

KAJIAN KONSERVASI ENERGI PADA BANGUNAN KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) DITINJAU DARI ASPEK PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN ALAMI

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 Tentang : Baku Tingkat Kebisingan

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Hal ini diketahui dari bertambahnya jumlah kendaraan bermotor

Kajian tentang Kemungkinan Pemanfaatan Bahan Serat Ijuk sebagai Bahan Penyerap Suara Ramah Lingkungan

KEMAMPUAN PEREDAMAN SUARA DALAM RUANG GENSET DINDING BATA DILAPISI DENGAN VARIASI PEREDAM YUMEN

TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS DI LINGKUNGAN PERUMAHAN DALUNG PERMAI KABUPATEN BADUNG

Oleh : Jenar Seto/ Dosen pembimbing 1 :Ir. Wiratno Argo Asmoro,Msc Dosen pembimbing 2 :Ir. Zulkifli,Msc

LIMBAH PELEPAH PISANG RAJA SUSU SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN DINDING KEDAP SUARA

BAB IV HASIL PENELITIAN. bidang penggilingan padi. Penggilingan Padi Karto terletak di Desa Bangun

Keadaan Akustik Ruang TVST 82

Rhaptyalyani FakultasTeknik UniveristasSriwijaya Jl. Raya Prabumulih- Palembang km 32 Indralaya, Sumatera Selatan. Abstract

Evi Setiawati Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Semarang

Rhaptyalyani Fakultas Teknik Univeristas Sriwijaya Jl. Raya Prabumulih- Palembang km 32 Indralaya, Sumatera Selatan.

ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN DAN USAHA PENGENDALIAN PADA UNIT PRODUKSI PADA SUATU INDUSTRI DI KOTA BATAM

PENGENDALIAN TINGKAT KEBISINGAN DI CABIN ABK (ANAK BUAH KAPAL) KN.P 329 AKIBAT MESIN

PENGUKURAN KEBISINGAN DI AREA KOMPRESSOR GUNA MENENTUKAN JAM KERJA PEGAWAI SELAMA BEROPERASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH LAY OUT BANGUNAN DAN JENIS MATERIAL SERAP PADA KINERJA AKUSTIK RUANG KELAS SEKOLAH DASAR DI SURABAYA TITI AYU PAWESTRI

PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN DI FASILITAS RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DARMO SURABAYA DENGAN SOFTWARE SURFER

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi telah memberikan manfaat yang besar terhadap

Program Konservasi Pendengaran (1) Hearing Conservation Program (1)

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG

PENGARUH PENAMBAHAN JARAK TERHADAP SUMBER BUNYI BIDANG DATAR BERBENTUK LINGKARAN

ANALISA TINGKAT KEBISINGAN DAN PENGENDALIAN KEBISINGAN PADA LANTAI PRODUKSI

PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG AUDITORIUM BALAI SIDANG DI SURAKARTA

PEMODELAN KEBISINGAN LALULINTAS DI JALAN TERUSAN KOPO BANDUNG ABSTRAK

KAJIAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP AKUSTIK STUDI KASUS: RUANG AUDITORIUM MULTIFUNGSI GEDUNG P1 DAN P2 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

EVALUASI TINGKAT KEBISINGAN PADA KAWASAN PENDIDIKAN AKIBAT PENGARUH LALU LINTAS KENDARAAN

PENGENDALIAN TINGKAT KEBISINGAN PADA AUTOMATIC CAR WASH DI PT. IN N OUT

PENGARUH JUMLAH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK

ATENUASI BISING LINGKUNGAN DAN BUKAAN PADA RUANG KELAS SEKOLAH DASAR BERVENTILASI ALAMI DI TEPI JALAN RAYA. Oleh :

DAMPAK KEBISINGAN AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN LAYANG

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT. Krisman, Defrianto, Debora M Sinaga ABSTRACT

Pengaruh Penambahan Bahan Redam pada Kebocoran Alat Ukur Daya Isolasi Bahan

Jl. HR Soebrantas Km 12.5 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

ANALISA TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS DI JALAN RAYA DITINJAU DARI BAKU TINGKAT YANG DIIJINKAN

DESAIN AKUSTIK RUANG KELAS MENGACU PADA KONSEP BANGUNAN HIJAU

KONSEP DASAR AKUSTIK; untuk Pengendalian Kebisingan Lingkungan, oleh Dodi Rusjadi Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Dapat dipasang di dinding, langit-langit dengan cara disemen pada penunjang padat, dibor atau dipaku seusai petunjuk pabrik

Transkripsi:

Analisis Kebisingan Terhadap Kegiatan Perkuliahan di Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Riau Gentha Ramadhan 1), Aryo Sasmita 2), David Andrio 3) 1) Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan, 2,3) Dosen Teknik Lingkungan Program Studi Teknik Lingkungan S1, Fakultas Teknik, Universitas Riau Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru, Panam, Pekanbaru 28293 Email: gentharamadhan.gr@gmail.com ABSTRACT The sources of noise often can be found at campus, and which one of the noise source is the activity on the spare time. Which is noise level was as big as the level of noise from the laboratory, an electric generator, and the sound of the surrounding road caused by vehicles. This study aim is to analyze the level of noise University of Riau. The noise datas measured in 2 days during 24 hours each day to quantify the noise level during the day (Ls) for 16 hours and nighttime noise level (Lm) for 8 hours. These measurements were done on Monday and Sunday. From the noise datas were be calculated, it can quantified the value of Leq (24 Hours), the value of the noise level during the day (Ls), and the nighttime noise level (Lm) and the day-night noise level (Lsm) on Monday and Sunday. The value of the highest day-night noise level was held on Monday which is at 97.1 db (A) and a lowest noise level was on Sunday on 60.7 db (A). That noise intensity exceeds the intensity standard of the noise level according to the Decree of the Minister of Environment number 48 in 1996 which is 55 db (A). Keywords: Noise Level, Learning Activity, Noise Measurement. PENDAHULUAN Universitas Riau merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang berada di kota Pekanbaru. Setiap tahunnya Universitas Riau selalu mengalami peningkatan jumlah mahasiswa yang terdaftar. Jumlah mahasiswa Universitas Riau pada tahun 2012 tercatat sebanyak 29.487 jiwa. Khususnya di Fakultas Teknik berjumlah 2.567 jiwa. Dibandingkan dengan tahun 2013 jumlah mahasiswa teknik berkembang menjadi 2.764 jiwa (Universitas Riau dalam angka, 2013). Prilania [2014], menyatakan bahwa salah satu sarana pendidikan formal yang menghasilkan sumber kebisingan yaitu perguruan tinggi (kampus) yang merupakan tempat berlangsungnya aktivitas belajar mengajar. Efek kebisingan yang terpapar pada mahasiswa yang sedang belajar mengakibatkan penurunan pada kinerja belajar mahawsiswa, terutama dalam belajar membaca misalnya gangguan konsentrasi saat membaca [Wafiroh, 2013]. Secara umum, penelitian bising menunjukkan efek buruk dari kebisingan terhadap aktifitas seperti komunikasi dan konsentrasi terutama di lembaga pendidikan meliputi sekolah, laboratorium pendidikan, perguruan tinggi dan universitas. JOM F TEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016 1

Kampus merupakan tempat di mana banyak sumber kebisingan dapat ditemukan, salah satunya adalah kebisingan yang dihasilkan di waktu senggang, hal itu sama besarnya dengan tingkat kebisingan yang dihasilkan dari laboratorium, generator listrik, suara kendaraan jalan di sekitarnya [Ibrahim, 2015]. Kebisingan pada lingkungan pendidikan merupakan suatu permasalahan yang cukup serius dan harus diperhatikan, kerena penggunaan mesin-mesin yang digunakan untuk praktek seringkali identik dengan kebisingan. Sampai saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan untuk mengatasi suara bising oleh mesin masih terbatas, namun bagaimanapun pengendalian kebisingan merupakan tuntutan yang harus diperhatikan oleh dunia pendidikan. Bunyi yang dihasilkan oleh mesin-mesin tersebut mengganggu kegiatan belajar mahasiswa [Feidihal, 2007]. Berdasarkan uraian tersebut, diperlukan pengukuran kebisingan yang terjadi dikawasan perkuliahan dan dibandingkan dengan baku mutu kebisingan sehingga mengetahui pengaruh terhadap kegiatan belajarmengajar berdasarkan tingkat kebisingan yang terjadi. METODOLOGI 1. Metode Pengumpulan Data A. Data Primer Data yang diperlukan untuk perencanaan ini adalah : Pengukuran tingkat kebisingan titik sampling yang telah ditentukan. B. Data Sekunder Data yang diperlukan untuk perencanaan ini adalah : Peta lokasi pengukuran di kawasan Fakultas Teknik Universitas Riau. Jumlah mahasiswa/i. 2. Pengolahan Data Berdasarkan data yang diperoleh, dalam penelitian ini dilakukan analisis data sesuai dengan Kep 48 /MENLH/11/1996. Perhitungan memakai persamaan : L s = 10 Log (1/16) ( T1. 10 0,1L1 +...+ T4. 10 0,1L4 ) db L m = 10 Log (1/8) ( T5. 10 0,1L5 +...+ T7. 10 0,1L7 ) db Lsm = 10 Log 1/24 ( 16. 10 0,1Ls + 8. 10 0,1Lm+5 ) db HASIL DAN PEMABAHASAN 1. Perhitungan Leq, Ls, Lm, Lsm Data tingkat tekanan suara diukur setiap 5 detik selama 10 menit pada rentang waktu yang telah ditentukan sehingga data yang dihasilkan untuk satu titik pengukuran adalah 120 data. Tingkat tekanan suara di kawasan kampus Fakultas Teknik berada pada rentang 40 db-119,4 db. Tabel 1. Data kebisingan Titik 1 Pukul 07.00 WIB pada hari Senin 75 70 72 78 76 81 71 73 71 71 68 78 83 87 11 0 69 72 73 77 82 79 10 6 89 81 76 79 76 83 81 78 73 69 69 68 75 77 74 80 84 72 68 72 69 69 70 72 69 68 72 70 68 76 74 10 93 95 91 83 72 72 2 68 69 73 71 70 72 69 70 73 76 71 68 69 70 70 70 71 69 68 69 70 72 71 70 70 69 69 72 71 10 1 10 93 96 87 72 72 69 70 68 69 2 73 70 69 73 69 71 68 68 69 70 71 71 69 69 71 70 68 69 68 71 Sumber: Hasil Pengukuran, 2016 JOM F TEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016 2

Nilai maks = 110,1 Nilai min = 67,5 Berikut ini adalah perhitungan untuk mencari nilai distribusi frekuensi: a. range: r b. kelas: k c. interval kelas: i = = max - min = 110,1 67,5 = 42,6 db = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 120 = 7,86 = = 5,4 Distribusi frekuensi berdasarkan interval bising, nilai tengah, dan frekuensi dari interval bising tersebut. No. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Interval Bising Nilai Tengah (L) Frekuensi (T) 1 67,5-72,9 70,2 78 2 73,0-78,6 75,7 18 3 78,5-84,0 81,2 11 4 84,1-89,5 86,8 3 5 89,6-95,0 92,3 3 6 95,1-100,5 97,8 2 7 100,6-106,0 103,3 3 8 106,1-111,6 108,8 2 Sumber: Hasil Perhitungan, 2016 = 10 log 1977559758 = 92, 98 db Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus di atas, diketahui nilai Leq untuk L1 pada titik satu adalah sebesar 92,98 db. Tabel 3. Hasil Perhitungan Leq Titik satu selama 24 Jam Jangka Tempat Waktu Pengukuran (Pukul) Leq (db) L1 06.00-09.00 92,98 L2 09.00-14.00 92,21 L3 14.00-17.00 90,38 L4 17.00-22.00 48,16 L5 22.00-00.00 46,45 L6 00.00-03.00 46,26 L7 03.00-06.00 48,13 Sumber: Hasil Perhitungan, 2016 Setelah didapatkan hasil perhitungan Ltm10 setiap titik dan jamnya, maka dilakukan perhitungan berikutnya untuk mendapatkan nilai Ls (waktu pengukuran selama siang hari atau selama 16 jam) dan Lm (waktu pengukuran selama malam hari atau selama 8 jam) di titik satu pada hari aktif (Senin). a. Nilai Ls Ls = 10log = 10log Hitungan Leq = 10log = = 93,04 db b. Nilai Lm Lm = = 10log JOM F TEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016 3

= 10 log = 47,61 db Dari perhitungan diatas didapatkan nilai Ls sebesar 93,04 db dan nilai Lm sebesar 47,61 db. Setelah mendapatkan hasil perhitungan nilai Ls dan Lm maka ditentukan nilai Lsm unutk mendapatkan nilai kebisingan selama satu hari. c. Nilai Lsm Lsm = 10 log = 10 log = 91,3 db Berikut ini adalah nilai LSM yang diperoleh dari hasil perhitungan di 14 titik pengukuran kebisingan pada hari aktif (Senin) dan hari hari libur (Minggu): Tabel 5. Hasil Perhitungan Lsm selama 24 Jam Titik Hari Pengukuran Senin Minggu Kebisingan Lsm (db) Lsm (db) Titik 1 91,3 61,0 Titik 2 83,9 63,0 Titik 3 72,5 62,1 Titik 4 71,2 61,8 Titik 5 84,2 61,2 Titik 6 69,5 61,5 Titik 7 80,7 61,3 Titik 8 97,1 60,9 Titik 9 72,6 60,7 Titik 10 69,3 61,7 Titik 11 61,2 60,7 Titik 12 60,8 60,7 Titik 13 96,7 60,8 Titik 14 77,7 60,8 Sumber: Hasil Perhitungan, 2016 UPAYA PENGEDALIAN Berdasarkan identifikasi sumber kebisingan dan peta kontur sebaran tingkat kebisingan yang dilakukan, maka dapat diterapkan beberapa aturan atau kebijakan yang dapat diberlakukan pihak kampus Fakultas Teknik sebagai upaya pengendalian kebisingan selama proses perkuliahan berlangsung. Pengendalian kebisingan yang bisa dilakukan pada 4 sektor penting yaitu [Setyaningrum, 2014] : 1. Eliminasi dan substitusi sumber kebisingan a. Pada tahap eliminasi, tidak dapat dilakukan. Dikarenakan tidak memungkinkan untuk menghilangkan semua mesinmesin di laboratoium di Fakultas Teknik. b. Pemasangan mesin-mesin baru, harus dapat meredam kebisingan serendah mungkin. 2. Engineering control Menurut Chistiaji (2009), engineering control dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain : a. Pengahalang kebisingan (sound barrier), dengan penambahan jumlah dan luasan pepohonan disatu baris penanaman, dapat diperoleh pengurangan kebisingan hingga 8 db setiap m 2 pada area di bawah ketinggian pohon. b. Penggunaan jendela pengisolasi bunyi. Tranmisi bunyi dari luar bangunan banyak disebabkan oleh kondisi bukaan yaitu jendela. Oleh karena itu, pemilihan jenis jendela dapat menjadi instrument untuk JOM F TEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016 4

mengisolasi kebisingan. Karena iklim Indonesia bersifat tropis lembab, maka dapat digunakan pemakaian kaca tunggal. Jenis kaca yang dapat direkomendasikan adalah PMAA, misalnya pyrostop 15 mm (36 kg/m 3 ) yang mampumereduksi bunyi sebesar 38 db, atau dengan ketebalan 21 mm (48 kg/m 3 ) yang mampu mereduksi bunyi sebesar 40 db. c. Penggunaan pintu pengisolasi bunyi Menggunakan pintu kayu dengan daun pintu setebal 100 mm ukuran 1000 x 2000 mm, dengan jenis TH 10, rangka terbuat dari kayu, plywood sebagai pelapis permukaan, dan bagian tengah nya diisi dengan mineral wool. Pintu ini dapat mereduksi bising sebesar 38 db. d. Penambahan Lapisan Isolasi Pada Dinding Luar. Dalam hal ini, menggunakan elemen penutup allumunium composite panel dapat dimanfaatkan ronggga antara panel tersebut dengan menambahkan lapisan kertas bangunan, plywood, rangka, isolasi dari plasterboard yang bagian belakang berlapis foil. Dinding ini dapat mereduksi kebisingan sebesar 45-49 db. e. Penambahan Lapisan Isolasi Bunyi Pada Dinding Antar Ruang. Selain transmisi dari luar bangunan, terkadang juga terjadi perambatan bunyi antar ruang. Hal ini dapat saja terjadi akibat di dalam ruangan yang menyebabkan kebisingan seperti suara pembicaraan atau suara tangisan. Untuk mengurangi gangguan tersebut dapat dilakukan penambahan panel isolasi dengan selimut serat mineral dengan 60 mm, 30 kg/m 3 dilapisi dengan papan setebal 12 mm (900 kg/m 3 ). Dinding ini dapat mereduksi transmisi bunyi sekitar 40 db. f. Penggunaan Langit-langit Pengisolasi Bunyi Karena ada kemungkinan transmisi bunyi plat lantai, maka diperlukan tambahan instrument pengisolasi bunyi pada langit-langit untuk dapat mereduksi kebisingan. Sama seperti pada dinding, dapat juga digunakan penambahan panel isolasi dengan selimut sert mineral dengan tebal 60 mm, 30 kg/m3, dilapisi dengan papan setebal 12 mm (900 kg/m 3 ). Dinding ini memiliki koefisien serap sekitar 45 db. 3. Pengendalian administratif a. Pemasangan noise warning sign, yaitu pemasang tanda yang menyatakan bahwa suatu area merupakan area dengan potensi intensitas kebisigan tinggi. b. Rotasi ruang kelas dan laboratorium, dimaksudkan agar sesorang mahasiswa dan dosen tidak terus-menerus belajar atau bekerja di dekat sumber bising. Penyesuaian jadwal perkuliahan yang disesuaikan bobot SKS, sehingga kegiatan JOM F TEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016 5

perkuliahan akan mulai dan selesai untuk waktu yang bersamaan, hasilnya akan menghindari kegaduhan yang mungkin muncul dan mengganggu kegiatan perkuliahan. 4. Pengendalian pada penerima Penggunaan alat pelindung pendengaran bertujuan untuk mengurangi tingkat kebisingan yang diterima oleh reseptor (mahasiswa), pengendalian ini dilakukan dengan penggunaan earplug, dan ear muff dilaboratorium mesin. KESIMPULAN 1. Hasil perhitungan intensitas kebisingan di 14 titik pengukuran Fakultas Teknik Univeristas Riau menunjukkan bahwa nilai Lsm tertinggi pada hari aktif (senin) sebesar 97,1 db. Sumber kebisingan tersebut dominan di titik 8 yaitu suara kebisingan mahasiswa di waktu senggang. 2. Hasil perhitungan intensitas kebisingan di 14 titik pengukuran Fakultas Teknik Univeristas Riau menunjukkan bahwa nilai Lsm tertinggi pada hari libur (minggu) sebesar 63,0 db. Sumber kebisingan di titik 2 yaitu suara kebisingan aktifitas lalu lalang mahasiwa yang dominan berlangsung pada siang hari yang terhitung pada Ls. Tingkat kebisingan yang dihasilkan dari 14 titik pengukuran Fakultas Teknik Universitas Riau keseluruhannya melebihi tingkat kebisingan yang diperbolehkan yaitu 55 dba. DAFTAR PUSTAKA Christiaji N, R., 2009. Pemetaan dan Upaya Reduksi Intensitas Kebisingan pada Bangunan Rumah Sakit. Skripsi, Program Studi Arsitektur UI: Jakarta. Feidihal, 2007. Tingkat Kebisingan dan Pengaruhnya Mahasiswa di Bengkel Mesin Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang. Jurnal Teknik Mesin Vol.4 No.1 Juni 2007. Ibrahim, S. A. J., 2015. Noise Mapping of the Campus of the College of Engineering at The University of Al- Mustansiriyah. Journal of Environment and Earth Science, Vol.5, No.4. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup, No. 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan. Prilania, N., 2014. Pengukuran Tingkat Kebisingan Di Ruang Perkuliahan Jurusan Fisika Fakultas Mipa Universitas Jember. Skripsi, Jurusan Fisika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam: Universitas Jember. Setyaningrum, I., Widjasena B., dan Suroto, 2014. Analisa Pengendalian kebisingan pada Penggerindaan di Area Fabrikasi Perusahaan Pertambangan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, volume 2, nomor 4, April 2014: 267-275. Wafiroh, A. H. 2013. Pengukuran Tingkat Kebisingan di Lingkungan SMPN 2 Jember. Skripsi Jurusan Fisika, JOM F TEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016 6

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember: Jawa Timur. JOM F TEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016 7