28 Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Maka variabel

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. kuantitatif deskriptif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang melaporkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu. mengoptimalkan penerimaan pajak.

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Tanah Abang Dua yang beralamat di jalan K.H Mas Mansyur No.71.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM yang berada di jakarta barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan di analisis yaitu dari tahun 2009 sampai dengan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN


METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar

BAB III METODE PENELITIAN. pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan faktor-faktor

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. November 2007 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 132/PMK.01/2006

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia. Waktu penelitian dilakukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB III METODE PENELITIAN. Perpajakan, Pelayanan Fiskus dan Sanksi Pajak Terhadap Tingkat

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pajak Pratama (KPP) Kebon Jeruk

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai perpajakan yang diberikan kepada masyarakat kususnya untuk wajib pajak.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menjawab rumusan masalah dan melakukan pengujian pada hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23 sampai 24 Februari 2017 dan bertempat pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebon Jeruk Satu yang beralamat di Jalan Arjuna Selatan Nomor 1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. B. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kausal. Penelitian kausal merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel independen nden (X), dalam penelitian ini adalah Persepsi Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sosialisasi Perpajakan terhadap variabel dependen (Y) yaitu Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. C. Definisi Operasionalisasi Variabel dan Skala Pengukuran Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel lain maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi: 1. Variabel Independen Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.! 27

28 Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Maka variabel independen dalam penelitian ini adalah: a. Persepsi Wajib Pajak (Taxpayer Perception) Variabel persepsi wajib pajak (taxpayer perception) menggunakan data primer yang berasal dari kuesioner. Persepsi wajib pajak didefinisikan bagaimana penafsiran wajib pajak terhadap pesan yang diberitahukan oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam hal peraturan dan segala hal tentang pajak yang dapat berguna untuk melaksanakan kewajiban perpajakan. b. Pelayanan Fiskus (Officer Tax Service) Variabel pelayanan fiskus (officer tax service) menggunakan data primer yang berasal dari kuesioner. Pelayanan fiskus didefinisikan bagaimana pelayanan yang diberikan oleh petugas pajak kepada wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan. c. Sosialisasi Perpajakan (Tax Socialization) Sosialisasi perpajakan adalah upaya yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam hal memberikan pengetahuan serta pembinaan kepada wajib pajak mengenai informasi yang berkaitan dengan perpajakan berdasarkan undangundang yang berlaku. 2. Variabel Dependen Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, dan konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

29 karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013). Maka variabel dependen dalam penelitian ini adalah: a. Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Variabel kepatuhan wajib pajak orang pribadi menggunakan data primer yang berasal dari kuesioner. Tingkat kepatuhan wajib pajak merupakan ukuran kekuatan untuk menunjukkan bahwa seberapa patuh wajib pajak melaporkan pajaknya guna melaksanakan kewajiban perpajakan, dimana dalam hal ini sampel yang dipilih adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar pada KPP Pratama Kebon Jeruk Satu. Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian No Variabel Indikator Skala Pengukuran 1. Persepsi Wajib Pajak (X 1 ) Sumber: (Yogatama, 2014) Persepsi Wajib Pajak dapat diukur melalui: a. Memahami pembayaran pajak melalui e-banking. b. Penyampaian SPT melalui e- SPT dan e-filing. c. Penyampaian SPT melalui drop box. d. Mempelajari peraturan pajak terbaru secara online melalui internet. e. Pendaftaran NPWP melalui e- registration. Interval

30 2. Pelayanan Fiskus (X 2 ) Sumber: (Aji, 2014) 3. Sosialisasi Perpajakan (X 3 ) Sumber: (Putra, Handayani, & Topowijono, 2014) Pelayanan Fiskus dapat diukur melalui: a. Kemampuan petugas pajak untuk melakukan pelayanan yang dijanjikan. b. Petugas pajak berlaku sopan dalam memberikan pelayanan. c. Petugas pajak melayani dengan cepat dan siap menolong ketika ada permintaan dari wajib pajak. d. Kantor Pelayanan Pajak memberikan pelayanan sesuai jam kerja yang telah ada. Sosialisasi Perpajakan dapat diukur melalui: a. Mengadakan penyuluhanpenyuluhan tentang perpajakan. b. Mengadakan seminar-seminar di berbagai profesi serta pelatihan-pelatihan baik untuk pemerintah maupun swasta. c. Memasang spanduk yang bertemakan pajak. d. Memasang iklan layanan masyarakat di berbagai stasiun televisi. e. Mengadakan acara tax go campus yang diisikan dengan berbagai acara yang menarik mulai dari debat pajak sampai dengan seminar pajak yang bertujuan untuk menimbulkan pemahaman tentang pajak kepada masyarakat. Interval Interval!

31 4. Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Y) Sumber: (Saraswati, 2012) Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dapat diukur melalui: a. Wajib Pajak mengisi formulir SPT dengan benar, lengkap, dan jelas. b. Wajib Pajak melakukan perhitungan pajak dengan benar. c. Wajib Pajak melakukan pembayaran pajak tepat waktu. d. Wajib Pajak tidak pernah menerima surat gugat. Interval Pengukuran variabel ini menggunakan tipe data kuantitatif yaitu tipe data berupa angka dalam arti yang sebenarnya (Agusyana, 2016). Skala yang digunakan dalam tingkat pengukuran penelitian ini adalah skala interval atau yang sering disebut dengan skala Likert yaitu skala yang berisi 5 tingkat preferensi jawaban. Skala Likert dikatakan ordinal karena pernyataan Sangat Setuju mempunyai tingkat atau preferensi yang lebih tinggi dari Setuju, dan Setuju lebih tinggi dari Ragu-ragu (Ghozali, 2016). Dalam penelitian ini menggunakan SPSS 23.00 untuk memperoleh hasil perhitungan dari berbagai metode yang digunakan dan dapat menganalisis perumusan masalah penelitian. Masing-masing jawaban dari 5 alternatif jawaban yang telah tersedia diberi bobot nilai (skor) sebagai berikut:

32 Tabel 3.2 Skala Pengukuran Jawaban Responden Skor 1. Sangat Setuju (SS) 5 2. Setuju (S) 4 3. Ragu-Ragu (RR) 3 4. Tidak Setuju (TS) 2 5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: (Ghozali, 2016) D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Spesifikasi lengkap dari populasi adalah langkah penting dalam peluang sampling. Oleh karena itu, secara umum populasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan data yang mengidentifikasi suatu fenomena (Agusyana, 2016). Populasi dalam penelitian ini adalah 23.878 Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar pada KPP Pratama Kebon Jeruk Satu. 2. Sampel Sampel dapat didefinisikan sebagai sekumpulan data yang diambil dari sebuah populasi. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013).

33 Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sampel probabilitas (Probability Sampling), yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2013). Jenis metode dari sampel probabilitas yang digunakan adalah Simple Random Sampling atau pengambilan sampel secara acak sederhana. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi pulasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi pulasi itu (Sugiyono, 2013). Dengan demikian, peneliti memilih persepsi wajib pajak, pelayanan fiskus, dan sosialisasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi sebagai sampel penelitian. Sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin. Metode Slovin digunakan untuk menentukan jumlah sampel penelitian sesuai dengan batas toleransi kesalahan 10% (bisa ditentukan oleh peneliti). Sampel yang terlalu kecil akan menyebabkan penelitian tidak dapat menggambarkan kondisi populasi yang sesungguhnya. Sebaliknya sampel yang terlalu besar dapat mengakibatkan pemborosan biaya penelitian. Maka dari itu salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakan rumus Slovin. Hal ini dikarenakan ukuran populasi diketahui dan asumsi bahwa populasi berdistribusi normal.

34 Ukuran sampel ditentukan dengan rumus sebagai berikut: n = N 1 + N (!) 2 Dimana: n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi! = Error level (tingkat kesalahan) dengan tingkat kepercayaan 90% (! = 0.1) Sehingga sampel yang digunakan, yaitu: n = N 1 + N (!) 2 = 23.878 1 + 23.878 (0.1 2 ) = 23.878 239,78 = 99,58 atau dengan pembulatan sebesar 100 orang. Jadi, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar pada KPP Pratama Kebon Jeruk Satu.

35 E. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini meliputi: 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan (Field Research) adalah salah satu proses kegiatan observasi pengungkapan fakta-fakta dalam proses memperoleh keterangan atau data dengan cara terjun langsung ke lapangan. Penelitian lapangan ini dilakukan untuk mendapatkan data primer dengan cara menyebarkan kuesioner. Kuesioner didistribusikan langsung secara personal kepada Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar pada KPP Pratama Kebon Jeruk Satu. Sehingga peneliti dapat berhubungan langsung dengan responden dan memberikan penjelasan seperlunya. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) ) Penelitian kepustakaan (Library Research) ) adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh orang lain) guna mendapatkan informasi yang relevan evan dengan topik atau masalah yang sedang diteliti. Yang mana pada teknik pengumpulan data arsip ini berasal dari buku, skripsi, tesis, jurnaljurnal, dan internet serta data yang telah diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi. F. Metode Analisis Metode yang digunakan untuk menguji adalah analisis regresi linier berganda dengan program SPSS versi 23.

36 Alasan penggunaan alat analisis regresi linier berganda adalah karena regresi berganda cocok digunakan untuk analisis faktor-faktor. Beberapa langkah yang dilakukan dalam analisis regresi linier berganda adalah sebagai berikut: 1. Statistik Deskriptif Memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai ratarata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2016). Statistik deskriptif yaitu metode statistika yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi. 2. Uji Kualitas Data Untuk menguji apakah konstruk yang telah dirumuskan variabel reliabel dan valid, maka perlu dilakukan pengujian reliabilitas dan validitas. a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Sebuah instrumen dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner (Ghozali, 2016). Sedangkan instrumen yang memenuhi persyaratan reliabilitas atau handal, jika instrumen tersebut menghasilkan ukuran yang konsisten walaupun instrumen tersebut digunakan untuk mengukur berkalikali (Agusyana, 2016). Kriteria valid atau tidak valid adalah jika korelasi antara skor masingmasing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikan di

37 bawah 0.05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid, dan jika korelasi skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai signifikan di atas 0.05 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali, 2016). b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas ini menghasilkan nilai Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0.70. Apabila Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih besar dari 0.70 maka butir pertanyaan dalam instrumen penelitian tersebut adalah reliabel atau dapat diandalkan. Sebaliknya, jika nilai Cronbach Alpha kurang dari 0.70 maka butir pertanyaan tidak reliabel (Ghozali, 2016). 3. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan agar data sampel yang diolah benar-benar dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Pengujian ini meliputi: a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen maupun independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau

38 mendekati normal (Ghozali, 2016). Dalam penelitian ini digunakan cara analisis plot grafik histogram dan uji kolmogorov-smirnov (uji K-S). Analisis normalitas data dengan menggunakan grafik histogram berada ditengahtengah atau tidak. Apabila posisi histogram sedikit menceng ke kiri ataupun ke kanan, maka data tidak berdistribusikan secara normal. Sedangkan analisis normalitas dengan menggunakan uji K-S dilakukan dengan melihat nilai probabilitas signifikansi atau asymp. Sig (2-tailed). Sebelumnya perlu ditentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian, yaitu: 1. Hipotesis Nol (H 0 ) : data terdistribusi secara normal 2. Hipotesis Alternatif (H a ) : data tidak terdistribusi secara normal Apabila nilai probabilitas signifikansi kurang dari nilai " = 0.05, maka data tidak terdistribusi secara normal. Dan apabila nilai probabilitas signifikansi lebih dari nilai " = 0.05, maka data terdistribusi secara normal. b. Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variable independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah dengan cara melihat nilai tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance di atas dari 0.10 dan nilai VIF di bawah dari 0.10, maka tidak terjadi multikolonieritas.

39 Walaupun multikolonieritas dapat dideteksi dengan nilai tolerance dan VIF, tetapi kita masih tetap tidak mengetahui variabel-variabel independen mana sajakah yang saling berkorelasi (Ghozali, 2016). c. Uji Heteroskedastisitas Tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskesdatisitas (Ghozali, 2016). Ada 2 cara untuk menguji apakah dalam model regresi heteroskedastisitas atau tidak, yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen dan uji glejser. Uji glejser dan uji grafik scatterplot digunakan dalam uji heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel bebas, yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah alah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Uji glejser dilakukan dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen dengan persamaan regresi:!!!"#"#$%&#$#%&# # # # # # #

40 4. Uji Hipotesis a. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model variabel independen dalam menerangkan variasi variabel independen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada Model Summary. Jika nilai R 2 = 0 maka tidak ada sedikitpun persentase pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika R 2 = 1 maka persentase pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna atau variasi independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100% variabel variasi variabel dependen. Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah disesuaikan. b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Hipotesis nol (H 0 ) yang hendak diuji, apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau: H 0 : #1 = #2 = = #k = 0 Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (H a ) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau: H a : #1 $ #2 $ $ #k $ 0

41 Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Untuk uji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: 1. Quick look yaitu bila nilai F lebih besar daripada 4 maka H 0 dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka H 0 ditolak dan menerima H a (Ghozali, 2016). c. Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (H 0 ) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (#i) sama dengan nol, atau: H 0 : #i = 0 Artinya, apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (H a ) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau: H a : #i $ 0

42 Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut: 1. Quick look yaitu bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka H 0 yang menyatakan #i = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. 2. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2016). 5. Uji Analisis Regresi Linier Berganda Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda, yaitu dengan melihat pengaruh persepsi wajib pajak, pelayanan fiskus, dan sosialisasi perpajakan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Model regresi yang digunakan dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut: Y = " + # 1 % 1 + # 2 % 2 + # 3 % 3 +!

43 Keterangan: Y = Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi " = Konstanta # 1 = Koefisien regresi Persepsi Wajib Pajak # 2 = Koefisien regresi Pelayanan Fiskus # 3 = Koefisien regresi Sosialisasi Perpajakan X 1 = Persepsi Wajib Pajak (Taxpayer Perception) X 2 = Pelayanan Fiskus (Officer Tax Service) X 3 = Sosialisasi Perpajakan (Tax Socialization)! = Error