BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah KPP Pratama Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2012 sampai dengan Januari 2013. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yang diawali dengan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan pada bulan mei 2012. Sedang penelitian lanjutan dilaksanakan pada saat penyusunan skripsi sampai dengan selesai. 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah untuk menguji adanya pengaruh antara variabel X (self assessment) dan variabel Y (kepatuhan wajib pajak orang pribadi). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yaitu menganalisis adanya pengaruh antara variabel yang satu dengan yang lain, dalam penelitian ini yaitu variabel X (self assessment) dan variabel Y (kepatuhan wajib pajak orang pribadi). Penelitian ini merupakan studi empiris yang bersifat kausalitas yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan yang bersifat sebab akibat/klausal dari suatu fenomena. Desain penelitian pada dasarnya menggambarkan adanya prosedurprosedur yang mungkin dapat menguji hipotesis penelitian dari peneliti, agar bisa mencapai kesimpulan mengenai hubungna variabel bebas dengan variabel terikat dalam penelitian ini.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka desain penelitian dapat digambarkan pada gambar 2 berikut ini: Gambar 2 : Desain Penelitian Self assessment system (X) Kepatuhan wajib pajak orang pribadi (Y) 1.3 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional dari masing-masing variabel dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Self assessment system yaitu suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang (Mardiasmo, 2008:07). 2. Kepatuhan wajib pajak merupakan suatu ketaatan untuk melakukan ketentuan-ketentuan atau aturan-aturan perpajakan yang diwajibkan atau diharuskan untuk dilaksanakan (Kiryanto, dalam Jatmiko, 2006:16). Agar data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat diketahui, maka terlebih dahulu perlu dilakukan pengoperasionalisasian self assessment system variabel-variabel yang telah disebutkan pada latar belakang masalah dan kerangka pikir dengan maksud untuk menentukan indikator-indikator dari variabel yang bersangkutan sekaligus menentukan instrumen atau variabel. Sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3 Definisi Operasional Dan Indikator Variabel X Dan Variabel Y Variabel Self assessment system (X) Kepatuhan Wajib pajak (Y) Definisi Variabel Self assessment system yaitu suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang (Mardiasmo, 2008:07) Kepatuhan wajib pajak merupakan suatu ketaatan untuk melakukan ketentuanketentuan atau aturan-aturan perpajakan yang diwajibkan atau diharuskan untuk dilaksanakan (Kiryanto, dalam Jatmiko, 2006:16) Kepatuhan formal Kepatuhan material Indikator 1. kewajiban menghitung sendiri, 2. kewajiban memperhitungkan sendiri, 3. kewajiban membayar sendiri, dan 4. kewajiban melaporkan sendiri. (Andriyani, 2011: 10) Skala Ordinal 1. Pembayaran pajak Ordinal 2. Pelaporan SPT 3. Pengisian SPT 4. Hasil pemeriksaan 5. Tunggakan pajak Ordinal Berdasarkan tabel operasional di atas, maka pengukuran data dan skala yang digunakan untuk pembuatan kuisioner adalah menggunakan skala likert yang berisi pernyataan yang sistematis untuk menunjukkan sikap seseorang terhadap pernyataan itu. Sedangkan menurut Sugiyono (2011: 93) bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial yang ditetapkan oleh peneliti sebagai variabel penelitian. Adapun yang digunakan sebagai pilihan dalam kuesioner data angket dengan menggunakan 5 (lima) pilihan/skor. Pada setiap pilihan akan diberikan bobot/skor nilai yang berbeda. 1.4 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2011: 80). Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi, yaitu pengusaha kena pajak (PKP) yang berada diwilayah kota Gorontalo dan terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti jumlah wajib pajak orang pribadi yang terdaftar sebagai pengusaha kena pajak di wilayah kota Gorontalo sebanyak 306 wajib pajak. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik pengambilan sampel random sampling, yaitu Stratified random sampling. Random sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi tiap unsur/anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Stratified random sampling adalah metode pemilihan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen yang disebut strata, dan kemudian sampel diambil secara acak dari tiap strata tersebut. (Sugiono, 2011: 82).
Metode yang digunakan untuk menentukan sampel oleh peneliti adalah dengan menggunakan rumus Z-score yakni: n = Z 2.[ p (1-p)]. N Z 2.[ p (1- p)] + (N-1) E 2 N= jumlah populasi n = jumlah sampel Z = nilai z-score pada tingkat kepercayaan tertentu E = sampling eror yang dikehendaki Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari pegawai dipusat data dan informasi dikpp Pratama Gorontalo, hingga aakhir tahun 2011 tercatat sebanyak 307 wajib pajak orang pribadi yaitu pengusaha kena pajak yang terdaftar dan berada diwilayah kota Gorontalo. Mengacu pada rumus diatas, maka tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% dan tingkat kesalahan sampling (sampling error) yang dikehendaki sebesar maksimal 5%, maka jumlah sampel yang di ambil adalah sebagai berikut: n = 1.645 2.[ 0.5 2 (1-0.5)]. 3022 1.645 2.[ 0.5 (1-0.5)] + (3022-1) 0.1 2 = 2044.4018 0.6765 + 30.21 = 66.19 = 67 orang Sehingga jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 67 orang, yaitu wajib pajak orang pribadi/pengusaha kena pajak yang terdaftar dikpp Pratama Gorontalo dan berada di wilayah kota Gorontalo.
3.5 Jenis Dan Sumber Data 1. Jenis data Data Primer merupakan data penulisan yang diperoleh peneliti secara langsung dari sumber asli, berupa hasil pengisian kuesioner. 2. Sumber Data Sumber data diperoleh dari para wajib pajak yang menjadi responden dan bersedia memberi jawaban, yaitu jawaban terhadap serangkaian pertanyaan kuesioner yang diajukan dari peneliti. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan, antara lain: a. Studi kepustakaan Untuk dapat memperoleh landasan dan konsep yang kuat agar dapat memecahkan permasalahan, maka peneliti melakukan tinjauan kepustakaan dengan membaca literatur yang ada, yang berhubungan dengan topik penelitian. b. Kuesioner Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus dijawab dan atau daftar isian yang harus diisi oleh responden. Jawaban responden diukur dengan menggunakan skala likert. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang atau kelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena social. Jawaban setiap pertanyaan memiliki sejumlah kategori yang berturut-
turut dari yang paling positif sampai dengan paling negative. Penelitian ini menggunakan lima skala/skor (Sugiyono, 2011: 93). c. Wawancara Dalam hal ini peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang akan dijawab oleh responden secara lisan. 3.6 Pengujian Instrumen Penelitian Untuk dapat mengumpulkan data dengan teliti, maka peneliti perlu menggunakan instrumen penelitian (alat ukur). Instrumen penelitan adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati yang secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2011: 102). Dalam penelitian ini, pengujian instrumen penelitian yang dipakai adalah sebagai berikut: 3.6.1 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk menilai sejauh mana suatu alat ukur diyakini dapat dipakai sebagi alat untuk mengukur item-item pertanyaan-pertanyaan kuisioner dalam penelitian. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan utuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2011: 121). Tehnik yang digunakan untuk mengukur validitas pertanyaan-pertanyaan kuisioner adalah Kolerasi Product Moment dari Karl Pearson dengan ketentuan: jika r hitung lebih besar dari tabel, maka skor butir pertanyaan kuisioner valid tetapi sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka skor butir pertanyaan
kuisioner tidak valid. Proses perhitungan dilakukan dengan menggunakan bentuan program SPSS versi 16 dan Microsoft excel 2007. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan kolerasi product moment (Sugiyono, 2011: 183) yang dirumuskan sebagai berikut: Keterangan: R xy x y n : Koefisien kolerasi : Skor item ke-1 : Skor total variabel : Jumlah responden 3.6.2 Uji Relibilitas Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana kestabilan dan konstitensi instrumen dalam mengukur konsep. Selain itu pengujian reliabilitas dilakukan untuk membantu menetapkan kesesuaian pengukur. Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini, penulis menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (Arikunto, 2006: 196) yaitu: Keterangan: r 11 k : Relibilitas instrumen : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
σb 2 : Jumlah varians butir σt 2 : Varians Total 3.7 Tehnik Analisis Data 3.7.1. Uji Normalitas Uji normalitas data adalah hal yang lazim dilakukan sebelum sebuah metode statistik. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data yang mampunyai pola seperti distribusi normal. Uji normalitas perlu dilakukan untuk menentukan alat statistik yang dilakukan, sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggung jawabkan. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik atau uji statistik. 1. Analisis grafik, Normalitas umumnya dideteksi dengan melihat tabel histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Apabila menggunakan grafik, normalitas umumnya dideteksi dengan melihat tabel histogram. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
2. Uji statistik Yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametik Kolgomorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: H 0 : Data residual berdistribusi normal H a : Data residual tidak berdistribusi normal Dasar pengambilan keputusan adalah berdasarkan probabilitas Jika nilai probabilitas > 0,05 maka Ho diterima. Jika nilai probabilitas <= 0,05 maka Ho ditolak 3.7.2 Analisis Regresi Analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi. Analisis regresi ini digunakan untuk menjawab hipotesa penerapan self assessment system dan dampaknya terhadap kepatuhan wajib pajak di wilayah Gorontalo. Data yang diperoleh dimasukkan dalam rumus sebagai berikut: Keterangan: Y = a + bx Y : variabel dependen a : intersep (titik potong kurvaa terhadap sumbu y) b : kemiringan (slope) kurva linear X : variabel dependen Untuk menentukan nilai a dan b, digunakan rumus: a = ( Y)( ) ( X)( XY) N - ( X
b = N XY ( X)( Y) N - ( X Keterangan: a : intersep kurva estimesi atau nilai Y jika X=0 b : slove kurva estimasi yang baik Y : nilai rata-rata Y X : nilai rata-rata X N : jumlah data yang digunakan sebagai sampel 3.7.3 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis bertujuan menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen yaitu penerapan Self assessment system terhadap kepatuhan wajib pajak sebagai variabel dependen. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisa regresi linear sederhana. Secara parsial hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistic sebagai berikut: H 0 : Penerapan self assessment system tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. H a : Penerapan self assessment system berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. 3.8 Koefisien Determinasi R Untuk mengukur besarnya proporsi atau presentasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen maka dilakukan pengujian koefisien
determinan. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu (0 R 2 1). Hal ini berarti R 2 = 0 menunjukan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila R 2 semakin besar mendekati 1, menunjukan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila R 2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.