BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II

BAB III METODE PENELITIAN. belanja online Tokopedia.com yang berada di DKI Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Rincian waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel,

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah masyarakat kecamatan cengkareng jakarta barat. Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

BAB III METODELOGI PENELITIAN. kuantitatif deskriptif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat positivism,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

59

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei.

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

43 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di SMA Negeri se-kota Madiun di Kota Madiun. Alasan peneliti memilih sekolah ini adalah : 1) Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada observasi awal terlihat bahwa siswa memiliki gaya hidup yang konsumtif 2) Penelitian ini belum pernah dilakukan oleh peneliti lain. Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka waktu yang direncanakan dalam penelitian ini terhitung mulai bulan September 2015 sampai dengan Juni 2016. Waktu penelitian ditunjukkan pada tabel 3.1 berikut : Tabel 1. Jadwal Penelitian No Kegiatan 1 Tahap Persiapan Penelitian - Pengajuan Komisi Penelitian - Penyusunan Proposal - Seminar Proposal - Revisi Proposal Seminar 2015 2016 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 x x x x x 2 Tahap Pelaksanaan Penelitian - Penyusunan Instrumen - Uji Coba Instrumen - Pengambilan Data x x x 3 Tahap Analisis& Pengolahan Data - Penyusunan Bab I-V - Finalisasi Penyusunan Tesis x x x x 4 Ujian Tesis x 5 Penyusunan laporan x

44 B. Tata Laksana Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2012:8) yaitu, Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Menurut Sugiyono (2012:13) berpendapat, Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Berdasarkan teori tersebut, penelitian deskriptif kuantitatif merupakan data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan. Penelitian deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran dan keterangan-keterangan mengenai pengaruh kecerdasan, pengetahuan ekonomi dan perilaku konsumtif terhadap literasi keuangan.

45 2. Tahapan Penelitian Secara rinci tahapan penelitian ditunjukkan pada rujukan gambar : IDENTIFIKASI MASALAH 1. Siswa kurang memiliki kecerdasan keuangan 2. Siswa banyak memiliki keinginan tanpa memandang kemampuan yang dimiliki orang tua 3. Siswa cenderung berperilaku konsumtif daaripada produktif 4. Materi mata pelajaran ekonomi belum dipraktikkan secara nyata 5. Siswa kurang kreatif 6. Siswa belum dibekali pendidikan finansial 7. Siswa masih bersifat labil RUMUSAN MASALAH 1. Apakah terdapat pengaruh Kecerdasan terhadap literasi keuangan? 2. Apakah terdapat pengaruh Pengetahuan Ekonomi terhadap literasi keuangan? 3. Apakah terdapat pengaruh Perilaku Konsumtif terhadap literasi keuangan? 4. Apakah terdapat pengaruh Kecerdasan, Pengetahuan Ekonomi dan Perilaku Konsumtif terhadap Literasi Keuangan? TUJUAN PENELITIAN 1. Menemukan pengaruh Kecerdasan terhadap Literasi keuangan 2. Menganalisis pengaruh Pengetahuan Ekonomi terhadap Literasi keuangan 3. Mengnghasilkan uji pengaruh Perilaku Konsumtif terhadap Literasi keuangan 4. Menjelaskan pengaruh Kecerdasan, Pengetahuan Ekonomi dan Perilaku Konsumtif terhadap Literasi Keuangan PENGUMPULAN DATA Tes Pilihan Ganda Angket/ Pertanyaan/kuis PENGOLAHAN DATA 1. Uji statistik 2. Structural Equation Modelling (SEM) dengan program Amos 21 Analisis dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Gambar 3. Tahapan Penelitian

46 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Sugiyono (2012:37) populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri se-kota Madiun yang berjumlah 718 mahasiswa. Tabel 2. Daftar Siswa IPS Kelas XI SMA Negeri se-kota Madiun No Nama SMA IPS 1 IPS 2 IPS 3 IPS 4 Total Populasi 1 SMAN 1 24 24 23 25 96 Madiun 2 SMAN 2 30 32 35 35 132 Madiun 3 SMAN 3 34 32 33 32 131 Madiun 4 SMAN 4 26 26 26 23 101 Madiun 5 SMAN 5 33 32 32 32 129 Madiun 6 SMAN 6 27 34 33 35 129 Madiun Total 718 Sumber Data : TU SMA Negeri se-kota Madiun 2. Sampel Dalam penelitian ini, peneliti tidak melakukan penelitian terhadap semua individu yang ada dalam populasi. Menurut Sugiyono (2012:56) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus representative (mewakili).

47 Salah satu cara menentukan besaran sampel adalah yang dirumuskan oleh Slovin (Sevilla, 1960:182). Untuk menentukan jumlah sampel yang diambil maka digunakan rumus sebagai berikut : n = N / (1+ N x d 2 ) = ( 718 / (1+ 718 x 0,05 2 ) ) = 256,88 260 dimana : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d = nilai presisi 95% atau sig.=0.05 Untuk ilmu-ilmu sosial disepakati yang terbaik itu sebesar 0,05. Maksudnya hanya ada 0,05 atau 5% saja kesalahan karena kebetulan itu terjadi. Jadi, yakin 95% bahwa hasil penelitian itu benar. Ini karena tingkat kepastian (keajegan) orang-orang (sosial) itu relatif tidak seajeg seperti gejala kealaman. Berdasarkan hal tersebut maka sampel dalam penelitian ini sebanyak 260 siswa diambil secara acak dari semua siswa di sekolah. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling. Sugiyono (2012) menyatakan bahwa probability sampling adalah teknik sampling yang memberi peluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Sugiyono (2012:85) mengatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ada 4 variabel, yaitu : a. Variabel Independen/Bebas (X) Variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat).variabel bebas

48 dalam penelitian ini adalah Kecerdasan (X1), Pengetahuan Ekonomi (X2) dan Perilaku Konsumtif (X3). b. Variabel Dependen/Terikat (Y) Variabel Dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.variabel terikat dalam penelitian ini adalah Literasi Keuangan (Y) 2. Definisi Operasional Variabel penelitian bisa diukur jika peneliti dapat mengoperasikan variabel menjadi sebuah konsep. Definisi operasional merupakan elemen yang penting dalam sebuah penelitian. Variabel didefinisi menjadi konsep sehingga tetap dalam pengukurannya. a. Kecerdasan Kecerdasan atau intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Wiramiharja (2003:39) mengemukakan indikator kecerdasan adalah kemampuan intelektual yang menyangkut tiga domain kognitif yaitu (1) Kemampuan figur merupakan pemahaman dan nalar dibidang bentuk, (2) Kemampuan verbal yang merupakan pemahaman dan nalar dibidang bahasa, (3) Kemampuan numerik merupakan pemahaman dan nalar dibidang angka. b. Pengetahuan ekonomi Pengetahuan ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhannya dengan sebaik-baiknya melalui alat pemuas kebutuhan yang ada. Giregor (2006:78) mengemukakan indikator kecerdasan adalah (1) Arus uang dalam perekonomian; (2) Menjelaskan fungsi uang; (3) Menguraikan motif memegang uang (4) Menguraikan faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan uang dan jumlah uang beredar. c. Perilaku konsumtif Perilaku konsumtif adalah perilaku individu yang ditunjukkan untuk mengkonsumsi secara berlebihan dan tidak terencana terhadap jasa dan barang yang kurang atau bahkan tidak diperlukan. Menurut Sumartono (dalam Endang 2013:71) mengemukakan indikator perilaku konsumtif adalah (1) Membeli produk secara spontan (2) Kurangnya kontrol diri ketika

49 berada pada situasi membeli (3) Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi (4) Membeli produk hanya sekedar menjaga symbol status (5) Membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi (6) Membeli atas dasar pertimbangan harga (bukan atas manfaat dan kegunaanya). d. Literasi Keuangan Literasi keuangan adalah kemampuan mengelola dana yang dimiliki agar berkembang dan hidup lebih bisa sejahtera di masa yang akan datang. Remund (2010:45) mengemukakan indikator literasi keuangan adalah (1) Penyusunan anggaran pendapatan (2) Penyusunan anggaran pengeluaran (3) Kepatuhan terhadap anggaran pengeluaran (4) Tabungan (5) Sikap terbuka terhadap informasi E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh data yang diperlukan dalam suatu penelitian dengan menggunakan suatu alat tertentu. Pemilihan teknik pengumpulan data yang tepat sangat diperlukan dalam suatu penelitian. Tanpa adanya ketepatan, maka data yang diperoleh dalam penelitian tidak akan menghasilkan data yang baik dan akurat untuk dihitung. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes dan angket (kuesioner). Teknik pengumpulan data dijelaskan sebagai berikut : a. Tes Tes digunakan untuk mengukur ada atau tidak pengaruh kemampuan obyek yang diteliti. Metode dokumen hasil tes Intelligence Quotient (IQ) digunakan untuk mengukur Intelligence Quotient (IQ) dan Hasil belajar pengetahuan ekonomi. Tes Intelligence Quotient (IQ) menggunakan data dari sekolah yang telah dilaksanakan pada saat awal penerimaan siswa baru dan tes pengetahuan ekonomi menggunakan hasil tes ulangan yang dilaksanakan oleh guru ekonomi. b. Angket (Kuesioner) Kuesioner digunakan peneliti untuk mengetahui literasi keuangan siswa. Sugiyono (2012) menyatakan bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan

50 data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur. F. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen merupakan alat untuk mengukur, mengobservasi sehingga dapat menghasilkan data kuantitatif. Instrumen penelitian digunakan untuk menugukur nilai variabel yang diteliti, dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Dalam penelitian kuantitatif kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen. Instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya. (Sugiyono,2012:305). Tahapan dalam penyusunan instrumen yakni variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Kegiatan selanjutnya pemberian definisi operasionalnya dari variabel tersebut dan ditentukan indikator yang akan diukur. Berdasarkan indikator tersebut dijabarkan menjai butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan kisi-kisi instrumen. Sebelum digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data terlebih dahulu dilakukan uji validasi konten yang di verifikasi oleh ahli serta validasi empirik dengan uji statistik product moment. Dalam penelitian uji validasi empirik dilakukan dengan analisis faktor. Instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert, yaitu skala untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang disebut dengan variabel penelitian. Skala likert yang digunakan menjadikan variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan

51 sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban dari setiap item tersebut mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif seperti berikut ini : Sangat setuju dengan skor 5 Setuju dengan skor 4 Netral dengan skor 3 Tidak setuju dengan skor 2 Sangat tidak setuju dengan skor 1

52 PERANCANGAN ANGKET RUMUSAN MASALAH 1. Apakah terdapat pengaruh positif kecerdasan terhadap literasi keuangan? 2. Apakah terdapat pengaruh positif pengetahuan ekonomi terhadap literasi keuangan? 3. Apakah terdapat pengaruh positif perilaku konsumtif terhadap literasi keuangan? 4. Apakah terdapat interaksi positif pengaruh kecerdasan, pengetahuan ekonomi dan perilaku konsumtif terhadap literasi keuangan? 1. Kecerdasan 2. Pengetahuan Ekonomi 3. Perilaku Konsumtif 4. Literasi Keuangan TEORI 1. Kecerdasan 2. Pengetahuan Ekonomi 3. Perilaku Konsumtif 4. Literasi Keuangan PENENTUAN FAKTOR PENELITIAN Berisikan permasalahan yang akan diukur INDIKATOR PEDOMAN SKORING Penelitian ini menggunakan skala Likert, dengan menggunakan 5 alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 1. Perencanaan Angket 2. Penyebaran Angket Pendahuluan Paling sedikit 30 3. Uji Validasi Semua variabel valid 4. Reliabilitas X > 0,6 = Handal 1. Penyebaran Angket 2. Spesifikasi model 3. Identifikasi 4. Estimasi 5. Uji kecocokan 6. Respeksifikasi ANALISIS DAN PEMBAHASAN Gambar 4. Tahapan Penyusunan Instrumen

53 Instrumen untuk masing-masing variabel penelitian dikembangkan dari indikator variabel yang pengembangannya didasarkan pada hasil kajian teoretis, kerangka pikir dan definisi operasional yang dianggap memadai sesuai dengan konteks pada penelitian ini. Pengembangan instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dijabarkan dalam tabel 3 berikut : Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen No Variabel Indikator Jumlah 1 Literasi keuangan Penyusunan anggaran pendapatan 1 Penyusunan anggaran pengeluaran 1 Kepatuhan terhadap anggaran pengeluaran 1 Tabungan 1 Sikap terbuka terhadap informasi 1 2 Perilaku konsumsif Membeli produk secara spontan 1 Kurangnya kontrol diri ketika berada pada situasi membeli Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi Membeli produk hanya sekedar menjaga symbol status Membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi Membeli atas dasar pertimbangan harga (bukan atas manfaat dan kegunaanya) butir 1 1 1 1 1 G. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Metode yang sering digunakan untuk memberikan penilaian terhadap validitas kuesioner adalah korelasi produk moment (Moment Product Correlation/Pearson Correlation)

54 antara skor setiap butir pertanyaan dengan skor total. Cara menguji validitas adalah dengan menggunakan bantuan software olah data Amos 21. Peneliti menyusun soal sebanyak 11 butir item pertanyaan untuk angket. Peneliti melakukan uji coba instrumen dengan menyebar tes dan angket kepada 30 responden di luar sampel. Dari 11 item soal kesemuanya valid. Dalam pengujian instrumen peneliti membawa kisi-kisi dan instrumen penelitian yang telah dibuat selanjutnya dimintakan pendapat kepada para ahli. Para ahli akan memberikan komentar terhadap kisi-kisi dan butir-butir instrumen yang telah dibuat baik dari segi teori yang digunakan maupun keterbacaannya. Berdasarkan komentar dan saran para ahli selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki instrumen. Instrumen yang telah diperbaiki dicobakan dan di analisis. Adapun cara pengukuran validitas angket dengan menggunakan analisis korelasi yaitu mengkorelasikan total skor variable X dengan total skor kemudian total variable Y dengan skor total dan dalam hal ini menggunakan rumus product moment, yaitu : rxy = N XY-( X)( Y) {N X- 2 ( X)}{N 2 Y-( Y 2 )} 2 (sumber Ridwan dan Kuncoro, 2011) Keterangan : rxy : Koefisien korelasi N : Jumlah subjek atau responden X : Skor butir Y : Skor total Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dasar pengambilan keputusan validitas instrumen adalah : 1) Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid. 2) Jika r hasil tidak positif, dan r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.

55 b. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan ukuran yang menunjukkan kestabilan dalam mengukur. Kestabilan disini berarti kuesioner tersebut konsisten jika digunakan untuk mengukur konsep atau konstruk dari suatu kondisi ke kondisi yang lain. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan pada responden yang berjumlah 30 responden di luar sampel yang akan diteliti. Proses pengujian validitas dan reliabilitas adalah proses menguji butir-butir pertanyaan yang ada dalam sebuah angket, apakah isi dari butir-butir pertanyaan tersebut sudah valid dan reliabel. Analisis dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu, baru diikuti oleh uji reliabilitas. Jadi jika sebuah butir tidak valid, maka butir pertanyaan dibuang. Butir-butir yang sudah valid kemudian secara bersama diukur reliabilitasnya. Pengukuran reliabilitas dengan cronbach s alpha yakni mengukur keandalan indikator-indikator yang digunakan dalam kuesioner penelitian. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula Alpha Cronbach. Rumus : α = 2 S j 1 2 1 S x k k Keterangan : α = koefisien reliabilitas alpha k = jumlah item Sj = varians responden untuk item I Sx = jumlah varians skor total Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000: 312) yang membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut : Jika alpha atau r hitung: 1. 0,8-1,0 = Reliabilitas baik 2. 0,6-0,799 = Reliabilitas diterima 3. kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik

56 Menurut Asnawi & Masyhuri (2009:171) apabila variabel yang diteliti mempunyai cronbach s alpha (α) > 60% (0,60) maka variabel tersebut dikatakan reliable sebaliknya cronbach s alpha (α)< 60% (0,60) maka variabel tersebut dikatakan tidak reliable. Dasar pengambilan keputusan apakah suatu item atau variabel reliable atau tidak adalah α lebih dari atau sama dengan 0,6 atau lebih. Suatu instrumen dapat dikatakan reliable apabila memiliki koefisien keandalan (reliabilitas) sebesar 0,6 (α 0,6). Untuk mengetahui tingkat reliabilitas dari instrumen penelitian maka dilakukan dengan menggunakan bantuan software olah data. H. Teknik Analisis Data Teknik analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dijabarkan kemudian menguji hipotesis penelitian. Proses analisis data penting dilakukan karena proses ini akan membuat data menjadi lebih akurat dan tepat. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan perangkat lunak software olah data Amos versi 21. a. Analisis Statistik Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik jawaban responden terhadap variabel penelitian baik variabel eksogen maupun endogen dan untuk memudahkan menghitung dan persentase jawaban responden, dilakukan klasifikasi kategori jawaban dalam lima interval, dengan menggunakan rumus statistik sebagai berikut : Interval = Skor tertinggi Skor Terendah Jumlah Kelas Interval Persentase diperoleh dari jumlah frekuensi dibandingkan dengan jumlah sampel. Frekuensi dan persentase dalam analisis deskripsi ini digunakan untuk menentukan apakah variabel penelitian tersebut termasuk dalam kategori sangat tinggi, cukup tinggi, kurang, sangat kurang. Analisis deskriptif juga dibahas berdasarkan hasil distribusi frekuensi jawaban responden dan persentase kategori di setiap indikator dan variabel.

57 b. Teknik Analisis Statistik Structural Equation Modelling (SEM) Sesuai dengan rumusan masalah serta hipotesis yang diuji dalam penelitian ini, maka teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modelling (SEM), teknik analisis gabungan antara analisis faktor dan analisis regresi dan penerapannya dilakukan secara simultan. Secara teknis pertimbangan penggunaan Structural Equation Modelling (SEM) dalam penelitian ini adalah : 1) Structural Equation Modelling (SEM) memberikan metode langsung berkaitan dengan hubungan ganda secara simultan sekaligus memberikan efisiensi dalam analisis statistika. 2) Kemampuannya untuk menguji hubungan secara komprehensif dan memberikan suatu bentuk analisis exploratory menuju analisis konfirmatori. Structural Equation Modelling (SEM) merupakan analisis yang tepat digunakan untuk analisis multivariat dalam penelitian sosial selain keuangan atau variabel yang digunakan menggunakan skala nominal/rasio, karena dalam beberapa kasus, peneliti harus menggunakan variabel laten (variabel yang tidak dapat diukur secara langsung), misalnya perilaku konsumtif dan literasi keuangan. Variabel tersebut tidak dapat diukur secara langsung sehingga peneliti harus menggunakan beberapa indikator atau pertanyaan kuesioner. Berbeda dengan variabel yang terukur langsung seperti kecerdasan dan pengetahuan ekonomi. Jika kita menggunakan analisa regresi, maka setiap variabel tersebut diasumsikan dapat diukur secara langsung sehingga kita menggunakan skor rata-rata atau total dari item-item tersebut. Namun, metode ini mengabaikan adanya kesalahan pengukuran (measurement error). Jika kita tidak memperhitungkan kesalahan pengukuran tersebut maka koefisien jalur dapat menjadi bias. Selain itu Structural Equation Modelling (SEM) mampu menguji penelitian yang kompleks dan banyak variabel secara simultan. Structural Equation Modelling (SEM) dapat menyelesaikan analisis dengan satu kali estimasi dimana yang lain diselesaikan dengan beberapa persamaan regresi. Structural Equation Modelling (SEM) dapat melakukan analisis faktor, regresi dan jalur sekaligus.

58 Software Structural Equation Modelling (SEM) yang digunakan dalam penelitian ini adalah AMOS versi 21. a. Uji Undimensionalitas Konstruk Sebelum dilakukan analisis data dengan mempergunakan model persamaan struktural Structural Equation Modelling (SEM) yang pembuktian tingkat pengaruh antar variabelnya didasarkan variabel laten, maka diperlukan pengujian undimensionalitas konstruk atas masing-masing variabel yang diteliti. Pengujian yang demikian untuk memastikan bahwa setiap variabel manifest memiliki validitas konvergen dan reliabilitas konstruk sesuai dengan apa yang dipersyaratkan. Analisis dilakukan dengan mempergunakan analisis faktor konfirmatori (confirmatory factor analysis). Reliabilitas konstruk dan ekstrak varian diperoleh dengan mempergunakan formula menurut Fornel (dalam Wijayanto 2008:66) sebagai berikut : Construct Reliability = ( std.loading) ( std.loading 2 +( e) Dimana : Construct Reliability = Reliabilitas Konstruk Std loading = Lamda atau loading factor E = error Variance Extracted = std.loading 2 Dimana : Variance Extracted Std loading E j std.loading 2 + e j = Ekstrack Varian = Loading factor = error Kuat lemahnya dimensi-dimensi untuk membentuk faktor laten dapat dianalisis dengan melihat faktor loading masing-masing dimensi tersebut. Dalam penelitian ini digunakan tingkat cut off untuk validitas

konstruk 0,40, reliabilitas konstruk/construct reliability 0,60 dan ekstrak varian/variance extracted 0,50. 59 b. Tahapan dalam SEM Menurut Bollen (dalam Wijayanto (2008:99), prosedur SEM secara umum akan mengandung tahap-tahap sebagai berikut : 1) Spesifikasi model (model specification) Tahap ini berkaitan dengan pembentukan model awal persamaan struktural sebelum dilakukan estimasi. Model awal diformulasikan berdasarkan suatu teori atau penelitian sebelumnya. Model pengaruh antar variabel penelitian dapat digambarkan dalam bentuk model struktural sebagai berikut : E1 X1 Y1 E9 E2 X2 Y Y2 Y3 E10 E11 Y4 E12 E3 X3.1 Y5 E13 E4 X3.2 E5 E6 E7 E8 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3 Ket : E1 : latent variabel : variabel observed : error / kesalahan pengukuran Gambar 5. Model Pengaruh Antar Variabel

60 2) Identifikasi (identification) Problem identifikasi pada prinsipnya adalah problem ketidakmampuan dari model yang dikembangkan untuk menghasilkan estimasi. Problem dapat diidentifikasi dengan melihat gejala-gejala sebagai berikut : a) Standart error untuk satu atau lebih koefisien b) Munculnya varians error negative c) Korelasi yang tinggi (lebih besar atau sama dengan 0,9) antar koefisien estimasi yang diperoleh d) Program tidak mampu menghasilkan matrik informasi yang seharusnya disajikan Dalam hal tersebut di atas, program AMOS 21 akan menghasilkan beberapa solusi atas sistem persamaan yang menghubungkan varians dan kovarians manifest terhadap parameter modelnya. Hal ini dimaksudkan, untuk dapat menfitkan setiap angka dalam matrik kovarians ke suatu model. 3) Estimasi (Estimation) Tahap ini berkaitan dengan menggunakan salah satu metode estimasi yang sudah digunakan seringkali ditentukan berdasarkan karakteristik dari variabel-variabel yang dianalisis. Program SEM AMOS 21 yang digunakan untuk mengestimasi model penelitian ini adalah teknik estimasi Maksimum Likelihood Estimation. 4) Uji Kecocokan (testing fit) Tahap ini berkaitan dengan pengujian kecocokan antara model dengan data. Beberapa ukuran kriteria kecocokan dapat digunakan untuk melaksanakan langkah ini. Pengujian terhadap model dilakukan dengan tingkat keselarasan (goodness of fit). Untuk nilai probabilitas (p) digunakan 0,01; 0,05 dan 0,10. Kriteria pengujian keselarasan model persamaan struktural dapat ditabulasikan sebagai berikut :

61 Tabel 4. Kriteria Pengujian Model SEM GOF Index Tingkat kecocokan yang diterima Chi-square Diharapkan kecil P-Value >0,05 GFI GFI>0,90 good fit 0,80<GFI<90 marginal RMR (standardized) RMR Stand <0,05 RMSEA RMSEA<0,08 good fit RMSEA<0,08 close fit TLI atau NNFI NNFI>0,90 good fit 0,80<NNFI<90 marginal NFI NFI>0,90 good fit 0,80<NFI<90 marginal AGFI AGFI>0,90 good fit 0,80<AGFI<90 marginal RFI RFI>0,90 good fit 0,80<RFI<90 marginal IFI IFI>0,90 good fit 0,80<IFI<90 marginal CFI CFI>0,90 good fit 0,80<CFI<90 marginal Normed Chi-Square Batas bawah 1,0 Batas atas 2,0/3,0 (Sumber Wijayanto, 2008) Kriteria uji keselarasan model persamaan struktural seperti yang disajikan pada tabel di atas, dipergunakan sebagai landasan untuk menentukan model persamaan struktural hasil pengukuran mana yang paling baik dan ditetapkan sebagai model persamaan struktural empiris hasil temuan penelitian. 5) Respeksifikasi (respecification) Tahap ini berkaitan dengan respeksifikasi model berdasarkan atas hasil ujian kecocokan tahap sebelumnya. Apabila model yang dihipotesiskan belum mencapai model fit, maka peneliti bisa melakukan respeksifikasi model untuk mencapai nilai fit yang baik. Respeksifikasi dilakukan dengan menghapus koefisien jalur yang tidak signifikan.