BAB 1. Pendahuluan. dijadikan oleh perusahaan sebagai keunggulan dalam usahanya untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

Metodologi penelitian dalam penelitian ini berupa data primer yaitu kuesioner yang telah diisi oleh responden yang merupakan nasabah dari suatu bank b

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi muncul banyak nya usaha jasa baru.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini sering membutuhkan informasi yang cepat

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang berupa bank dan lembaga keuangan bukan bank. kelembagaan, maupun badan usaha. Kasmir (2005 : 8), mengartikan Bank

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan Transaksi Non-Tunai di Indonesia dalam beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan berkembang semakin kompleks dengan segala bentuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dimana sektor perekonomian menjadi tolak ukur kemakmuran suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan dan diinvestasikan ke sektor-sektor ekonomi yang produktif.

BAB I PENDAHULUAN. Loyalitas itu sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro dan Kecil (UMK), yang merupakan bagian integral. dunia usaha nasional mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin modern

BAB I PENDAHULUAN. supaya produk mereka banyak diminati oleh masyarakat luas, meraka juga

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana dari. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang cepat dan akurat. Tanpa informasi yang cepat dan akurat ini

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada

PERANAN KLIRING DALAM LALU LINTAS PEMBAYARAN GIRAL DI BANK INDONESIA CABANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi, khususnya bank. hidup rakyat banyak (Undang-undanjg Nomor 10 Tahun 1998 Perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan. Dengan demikian strategi

HASIL PENGGALIAN DATA DENGAN TEKNIK WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia perbankan semakin pesat dan modern

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan konsumen lama. Perusahaan harus mampu membaca peluang

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan antara kemampuan dan keinginan untuk mencapai suatu yang

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Mengingat pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi dalam kehidupan sehari-hari. Pada awalnya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan nasabah untuk melihat sebuah bank sebagai financial supermarket

BAB I PENDAHULUAN. yang dilarang oleh agama. (Sahara, 2007) dalam Ariyanti (2011)

BAB I PENDAHULUAN. kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memacu laju pertumbuhan negara. Hal ini dipastikan akan sangat membantu

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler saat ini telah menjadi alat komunikasi serta informasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai lembaga yang dapat. pembangunan nasional mengakibatkan perlu adanya pembinaan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang tergolong padat penduduk. Dizaman

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kredit kepada para nasabahnya.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan produk produk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. transaksi keuangan. Jika ditelusuri lewat sejarah sejak dulu sampai. tidak akan dapat lepas dari dunia perbankan.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu Negara. Kegiatan perekonomian yang sehari-hari dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. uang dari suatu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu peran manajemen sumber daya manusia adalah menjaga dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan secara

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang begitu pesat hal ini ditandai dengan munculnya industri baru

BAB I PENDAHULUAN. dukungan kecepatan dalam pembayaran atau bertransaksi. Lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan yang aman untuk melakukan berbagai transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mampu menjual produk secara langsung ( face-to-face) kepada

1

BAB I PENDAHULUAN. informasinya sebagai sarana nasabah untuk bertransaksi.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di dunia ingin mengubah dirinya menjadi pembangit daya (power

I. PENDAHULUAN. perekonomian. Kebutuhan masyarakat yang tinggi terhadap sektor masyarakat

IMPLEMENTASI PERATURAN KLIRING DALAM PERHITUNGAN UTANG PIUTANG WARKAT BILYET GIRO DI BANK MANDIRI CABANG SURAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dunia usaha termasuk perbankan dengan menempatkan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. terhadap produk yang ditawarkan kepada masyarakat. Pertumbuhan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

I. PENDAHULUAN. di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam. memengaruhi pembangunan nasional demi kemajuan suatu bangsa.

PEMBUKAAN REKENING TABUNGAN JUNIOR BANK BRI CABANG SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan dapat dengan mudah menarik

BAB I PENDAHULUAN. Uang memiliki fungsi yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses

BAB 1 PENDAHULUAN. pembayaran yang digunakan oleh masyarakat. Seiring dengan semakin tingginya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

PENDAHULUAN. peternak, khususnya bagi yang berminat meningkatkan skala usahanya. Salah satu

ANDRI HELMI M, SE., MM

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hubungan lebih baik dan menjadi semakin dekat dengan masyarakat. Kini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian dan bisnis di dunia sangat ini berlangsung

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Kepercayaan terhadap Penggunaan Fasilitas ATM Bank

I.PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kemajuan teknologi semakin canggih dan semakin membaik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman saat ini banyak terdapat kemajuan-kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. diri sendiri dan keluarganya. Wijono(2004). Sedangkan menurut Bank. mempunyai hasil penjualan paling banyak Rp.100 juta per tahun.

BAB I PENDAHULUAN. terkadang UMKM seolah tidak mendapat dukungan dan perhatian dari. selama memiliki izin usaha dan modal cukup.

BAB I PENDAHULUAN. dibuka tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan dan dunia usaha maupun jasa lainnya. demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian.

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Di Negara berkembang, seperti Indonesia pemahaman masyarakat mengenai

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi untuk

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam dunia perbankan mengakibatkan banyaknya perubahan untuk masa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pembayaran yang baru dilahirkan pada tahun 1995 sudah merupakan hal yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan bagi penggunannya serta membuat lebih efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, untuk memenangkan sebuah persaingan dalam bisnis tentunya sebuah perusahaan haruslah memiliki sesuatu yang unggul dari perusahaan lain atau bisa dikatakan memiliki faktor yang dapat dijadikan oleh perusahaan sebagai keunggulan dalam usahanya untuk memenangkan persaingan dalam persaingan bisnis. Setiap konsumen memiliki selera dan keinginan yang berbeda-beda, sehingga tiap perusahaan juga memiliki pelayanan yang berbeda-beda pula. Perusahaan perlu bersaing dan berlomba untuk mendapatkan hati para konsumen melalui keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatannya menyimpan dana dan menyalurannya dalam bentuk kredit serta memberikan jasa keuangan lainnya untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat. Perbankan juga melakukan kegiatan jasa-jasa pendukung lainya. Jasa-jasa ini diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan dan kredit maupun tidak langsung. 1

Menurut UU RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pengertian tersebut dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dibidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah keuangan. Perkembangan teknologi dijaman sekarang ini sangatlah canggih dan pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi dimasa ini, dengan yang sederhana maupun yang menghebohkan dunia. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang yang semakin canggih dan mendunia. Perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa. Seperti halnya pelayanan electronic transaction (e-banking) melalui ATM, phone banking dan Internet Banking misalnya, merupakan bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan teknologi. Bagi masyarakat yang sedang dalam tahap modernisasi pembangunan ini, perkembangan teknologi informasi sangat dibutuhkan guna untuk menunjang pola hidup manusia. Perkembangan teknologi sebuah bank dari 2

waktu ke waktu terus mengalami kemajuan baik dari sisi fungsi, sisi kemanfaatan, maupun dari sisi bisnisnya. Bank BRI merupakan salah satu bank yang berada dalam fase pengembangan teknologi tersebut. Pada tahun 2015 BRI fokus pada pengembangan Bank dengan mengidentifikasi faktor yang berdaya dukung tinggi terhadap kinerja Bank yaitu teknologi, inovasi dan jaringan. Seperti diketahui bahwa perkembangan teknologi, pergeseran demografi baik dari sisi usia maupun migrasi penduduk menuju perkotaan, serta tren globalisasi telah merubah gaya hidup dan preferensi masyarakat. Selain itu, perubahan semakin masif, cepat dan bersifat disruptif telah mengubah iklim persaingan bisnis. Transformasi teknologi, pengembangan inovasi, peluasan jaringan, penguatan SDM, peningkatan kualitas operasional, dan pengembangan teknologi yang dilakukan BRI dengan strategic objectives, mengarah pada kerangka besar tujuan Bank yaitu menjadi the most valuable bank. BRI senantiasa adaptif dan proaktif dalam mengikuti perkembangan maupun tuntutan zaman, sehingga bank mampu mempertahankan prestasinya secara berkesinambungan. Perwujudan strategi transformasi BRI didukung karena adanya berbagai macam produk, serta jasa yang diberikan oleh BRI. Selain itu juga banyaknya fasilitas yang sudah diterapkan oleh BRI untuk mewujudkan transformasi ini. Fasilitas yang disediakan adalah account to account relationship atau transfer dana otomatis, yang meliputi automatic fund transfer (AFT), account sweep, dan automatic grab fund (AGF). 3

BRI bekerjasama dengan pemerintah mengeluarkan produk terbarunya yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga 9 persen per tahun. Adanya program KUR saat ini diharapkan dapat menstimulus masyarakat untuk melakukan pinjaman kredit dengan proses yang lebih cepat dan persyaratan yang lebih mudah. Produk produk yang ditawarkan oleh PT. BRI Unit Jaten antara lain KUR Mikro, KUR Ritel, dan KUR TKI. Wilayah Kabupaten Karanganyar merupakan wilayah yang menghubungkan jalur kota Solo-Surabaya, meski jalur ini tidak melintasi ibukota Kabupaten Karanganyar. Karanganyar sendiri berada sekitar 14 km sebelah timur kota Surakarta. Salah satu titik strategis wilayah ini adalah daerah Palur yang menjadi pintu keluar masuk angkutan dan transportasi jalur tengah antar Provinsi dari Jawa Timur menuju ke kota Surakarta (Jawa Tengah) dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekitar wilayah ini telah tumbuh menjadi kawasan pusat perekonomian yang padat yang menyambung hingga ke Kota Solo. Bagian Barat kabupaten ini termasuk wilayah pengembangan Kota Surakarta, khususnya di Kecamatan Jaten. Oleh sebab itu, penulis melakukan penelitian di PT. BRI Unit Jaten Karanganyar. BRI Unit Jaten yang merupakan objek penelitian penulis memiliki lingkup eksternal yang sangat mendukung realisasi dari program pembiayaan dengan skala mikro. Banyaknya komunitas pelaku usaha di wilayah Jaten, Karanganyar serta lokasi yang sangat strategis menjadi keuntungan BRI Unit Jaten. Dalam program pembiayaan mikro dapat dikatakan efektif apabila 4

kinerja dilakukan sesuai dengan manajemen strategi dan manajemen yang baik agar tercipta efisiensi dalam BRI Unit Jaten. Pembahasan kali ini penulis lebih memfokuskan pada penggunaan sistem AGF (Automatic Grab Fund). Sistem AGF ini merupakan fasilitas untuk menarik (mendebet) dana GiroBRI secara otomatis oleh satu rekening tertentu, misalnya untuk angsuran pembayaran rekening pinjaman. Fasilitas ini dapat digunakan untuk pembayaran angsuran pinjaman secara otomatis, dimana rekening pinjaman akan secara otomatis mendebet rekening BritAma untuk membayar angsurannya. Terdapat beberapa cara untuk membayar angsuran kredit. Pertama, secara tunai dengan cara datang langsung ke kantor BRI Unit Jaten. Kedua, transfer melalui bank lain ( Kliring antar bank). Memudahkan nasabah, BRI memiliki fasilitas sistem AGF (Automatic Grab Fund). Melalui sistem AGF ini nasabah tidak perlu datang langsung ke kantor BRI, akan tetapi rekening nasabah akan terdebet secara otomatis dengan jumlah tertentu sesuai angsuranya. Sistem AGF ini tentunya akan lebih mempermudah nasabah karena nasabah akan menghemat jarak, biaya, dan waktu. Memenuhi kebutuhan para nasabah dalam melakukan pembayaran angsuran melalui transfer dengan menggunakan sistem AGF, maka PT. BRI Unit Jaten Karanganyar membutuhkan suatu sistem dan prosedur yang menunjang jalanya pembayaran tersebut. Sistem ini harus bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku agar nantinya akan mendukung kelancaran proses pembayaran. 5

Keberhasilan suatu program dapat diukur melalui suatu sistem dan prosedur yang berjalan dengan baik dan sesuai peraturan yang telah ditetapkan. Input, proses, dan output merupakan elemen elemen yang menunjang suatu sistem dapat berjalan dengan baik. Apabila ketiga elemen sistem itu berjalan dengan baik maka tentunya akan memberikan hasil yang baik bagi suatu perusahaan sebagai bahan evaluasi agar menjadi lebih baik. Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis tertartik untuk mengetahui bagaimanakah evaluasi penerapan sistem atau prosedur yang digunakan PT. BRI Unit Jaten Karanganyar dalam pembayaran angsuran kredit melalui transfer dengan menggunakan sistem AGF. Evaluasi penerapan sistem AGF dalam pembayaran angsuran kredit bukan hanya dilihat dari input yang telah diproses dan output atau keluaran, namun juga melihat apakah masih ada kendala dalam penggunaan sistem AGF ini, serta bagaimana keunggulan dan kelemahan dari sistem yang telah berjalan. Ide ini penulis sajikan dalam bentuk laporan Tugas Akhir dengan judul EVALUASI PENERAPAN SISTEM AUTOMATIC GRAB FUND (AGF) DALAM PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT PADA PT. BRI UNIT JATEN KARANGANYAR. 6

B. Perumusan Masalah Berdasarkan pada identifikasi masalah yang telah disebutkan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam laporan Tugas Akhir ini sebagai berikut : 1. Apakah penerapan sistem AGF dalam pembayaran angsuran ini sudah berjalan dengan baik pada PT. BRI Unit Jaten? 2. Bagaimanakah evaluasi penerapan sistem AGF dalam pembayaran angsuran kredit pada PT. BRI Unit Jaten? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan ini adalah : 1. Mengidentifikasi sistem AGF dalam pembayaran angsuran kredit 2. Mengevaluasi penerapan sistem AGF dalam pembayaran angsuran kredit pada PT. BRI Unit Jaten Karanganyar. D. Manfaat Penulisan 1. Bagi Penulis Menambah ilmu pengetahuan penulis mengenai pembayaran angsuran kredit melalui transfer dengan menggunakan sistem AGF (Automatic Grab Fund) dan mempersiapkan penulis sebelum memasuki dunia kerja. 7

2. Bagi kalangan Akademis Dapat menyumbangkan manfaat berupa tambahan informasi mengenai pembayaran angsuran kredit melalui transfer dengan menggunakan sistem AGF (Automatic Grab Fund) dan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut. 3. Bagi Perusahaan a. Sebagai sarana bagi perusahaan untuk dapat mengevaluasi sistem dan prosedur angsuran kredit nasabah yang dibayarkan melalui transfer dengan menggunakan sistem AGF (Automatic Grab Fund). b. Memberikan masukan bagi perusahaan dalam mengambil keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan dan evaluasi kinerja serta untuk mempertahankan atau memperbaiki kinerja agar lebih baik lagi. E. Metodologi Penelitian Adapun metode yang digunakan oleh penulis yaitu : 1. Desain Penulisan Dalam penulisan ini, penulis menggunakan desain kasus yaitu mendiskripsikan suatu permasalahan tertentu dengan memfokuskan jawaban atas pertanyaan siapa dan bagaimana guna memperoleh jawaban atau kesimpulan secara umum. 8

2. Objek Penulisan Penulisan yang dilakukan oleh penulis dilakasanan di PT. BRI Unit Jaten Karanganyar 3. Jenis dan Sumber Data Penulisan Tugas Akhir ini menggunakan data sebagai berikut : a. Data Primer Data yang diperoleh dengan cara melakukan wawancara secara langsung kepada narasumber atau pihak terkait seperti pimpinan perusahaan atau staf perusahaan. b. Data Sekunder Data yang diperoleh dari catatan perusahaan, referensi atau sumbersumber data yang telah tersedia seperti data manajemen yang berhubungan dengan penyusunan Tugas Akhir. 4. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data dalam penulisan ini adlah sebagai berikut : a. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang terkait dengan tema penulisan secara langsung kepada pihak perusahaan untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan. 9

b. Observasi Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke perusahaan untuk mengetahui aktivitas perusahaan. c. Studi Pustaka Adalah teknik pengumpulan data dengan membaca literature buku dan sumber bacaan lainya yang membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan perusahaan. 5. Teknik Pembahasan Dalam menganalisa data, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif adalah teknik yang digunakan untuk menjelaskan hasil dari suatu penulisan untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang didukung dengan teori yang ada. Penulis menggunakan teknik ini karena sesuai dengan tema yang diambil yaitu menjelaskan kepada pembaca mengenai evaluasi penerapan sistem AGF (automatic grab fund) dalam pembayaran angsuran kredit. 10