BAB 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, untuk memenangkan sebuah persaingan dalam bisnis tentunya sebuah perusahaan haruslah memiliki sesuatu yang unggul dari perusahaan lain atau bisa dikatakan memiliki faktor yang dapat dijadikan oleh perusahaan sebagai keunggulan dalam usahanya untuk memenangkan persaingan dalam persaingan bisnis. Setiap konsumen memiliki selera dan keinginan yang berbeda-beda, sehingga tiap perusahaan juga memiliki pelayanan yang berbeda-beda pula. Perusahaan perlu bersaing dan berlomba untuk mendapatkan hati para konsumen melalui keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatannya menyimpan dana dan menyalurannya dalam bentuk kredit serta memberikan jasa keuangan lainnya untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat. Perbankan juga melakukan kegiatan jasa-jasa pendukung lainya. Jasa-jasa ini diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan dan kredit maupun tidak langsung. 1
Menurut UU RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pengertian tersebut dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dibidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah keuangan. Perkembangan teknologi dijaman sekarang ini sangatlah canggih dan pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi dimasa ini, dengan yang sederhana maupun yang menghebohkan dunia. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang yang semakin canggih dan mendunia. Perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa. Seperti halnya pelayanan electronic transaction (e-banking) melalui ATM, phone banking dan Internet Banking misalnya, merupakan bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan teknologi. Bagi masyarakat yang sedang dalam tahap modernisasi pembangunan ini, perkembangan teknologi informasi sangat dibutuhkan guna untuk menunjang pola hidup manusia. Perkembangan teknologi sebuah bank dari 2
waktu ke waktu terus mengalami kemajuan baik dari sisi fungsi, sisi kemanfaatan, maupun dari sisi bisnisnya. Bank BRI merupakan salah satu bank yang berada dalam fase pengembangan teknologi tersebut. Pada tahun 2015 BRI fokus pada pengembangan Bank dengan mengidentifikasi faktor yang berdaya dukung tinggi terhadap kinerja Bank yaitu teknologi, inovasi dan jaringan. Seperti diketahui bahwa perkembangan teknologi, pergeseran demografi baik dari sisi usia maupun migrasi penduduk menuju perkotaan, serta tren globalisasi telah merubah gaya hidup dan preferensi masyarakat. Selain itu, perubahan semakin masif, cepat dan bersifat disruptif telah mengubah iklim persaingan bisnis. Transformasi teknologi, pengembangan inovasi, peluasan jaringan, penguatan SDM, peningkatan kualitas operasional, dan pengembangan teknologi yang dilakukan BRI dengan strategic objectives, mengarah pada kerangka besar tujuan Bank yaitu menjadi the most valuable bank. BRI senantiasa adaptif dan proaktif dalam mengikuti perkembangan maupun tuntutan zaman, sehingga bank mampu mempertahankan prestasinya secara berkesinambungan. Perwujudan strategi transformasi BRI didukung karena adanya berbagai macam produk, serta jasa yang diberikan oleh BRI. Selain itu juga banyaknya fasilitas yang sudah diterapkan oleh BRI untuk mewujudkan transformasi ini. Fasilitas yang disediakan adalah account to account relationship atau transfer dana otomatis, yang meliputi automatic fund transfer (AFT), account sweep, dan automatic grab fund (AGF). 3
BRI bekerjasama dengan pemerintah mengeluarkan produk terbarunya yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga 9 persen per tahun. Adanya program KUR saat ini diharapkan dapat menstimulus masyarakat untuk melakukan pinjaman kredit dengan proses yang lebih cepat dan persyaratan yang lebih mudah. Produk produk yang ditawarkan oleh PT. BRI Unit Jaten antara lain KUR Mikro, KUR Ritel, dan KUR TKI. Wilayah Kabupaten Karanganyar merupakan wilayah yang menghubungkan jalur kota Solo-Surabaya, meski jalur ini tidak melintasi ibukota Kabupaten Karanganyar. Karanganyar sendiri berada sekitar 14 km sebelah timur kota Surakarta. Salah satu titik strategis wilayah ini adalah daerah Palur yang menjadi pintu keluar masuk angkutan dan transportasi jalur tengah antar Provinsi dari Jawa Timur menuju ke kota Surakarta (Jawa Tengah) dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekitar wilayah ini telah tumbuh menjadi kawasan pusat perekonomian yang padat yang menyambung hingga ke Kota Solo. Bagian Barat kabupaten ini termasuk wilayah pengembangan Kota Surakarta, khususnya di Kecamatan Jaten. Oleh sebab itu, penulis melakukan penelitian di PT. BRI Unit Jaten Karanganyar. BRI Unit Jaten yang merupakan objek penelitian penulis memiliki lingkup eksternal yang sangat mendukung realisasi dari program pembiayaan dengan skala mikro. Banyaknya komunitas pelaku usaha di wilayah Jaten, Karanganyar serta lokasi yang sangat strategis menjadi keuntungan BRI Unit Jaten. Dalam program pembiayaan mikro dapat dikatakan efektif apabila 4
kinerja dilakukan sesuai dengan manajemen strategi dan manajemen yang baik agar tercipta efisiensi dalam BRI Unit Jaten. Pembahasan kali ini penulis lebih memfokuskan pada penggunaan sistem AGF (Automatic Grab Fund). Sistem AGF ini merupakan fasilitas untuk menarik (mendebet) dana GiroBRI secara otomatis oleh satu rekening tertentu, misalnya untuk angsuran pembayaran rekening pinjaman. Fasilitas ini dapat digunakan untuk pembayaran angsuran pinjaman secara otomatis, dimana rekening pinjaman akan secara otomatis mendebet rekening BritAma untuk membayar angsurannya. Terdapat beberapa cara untuk membayar angsuran kredit. Pertama, secara tunai dengan cara datang langsung ke kantor BRI Unit Jaten. Kedua, transfer melalui bank lain ( Kliring antar bank). Memudahkan nasabah, BRI memiliki fasilitas sistem AGF (Automatic Grab Fund). Melalui sistem AGF ini nasabah tidak perlu datang langsung ke kantor BRI, akan tetapi rekening nasabah akan terdebet secara otomatis dengan jumlah tertentu sesuai angsuranya. Sistem AGF ini tentunya akan lebih mempermudah nasabah karena nasabah akan menghemat jarak, biaya, dan waktu. Memenuhi kebutuhan para nasabah dalam melakukan pembayaran angsuran melalui transfer dengan menggunakan sistem AGF, maka PT. BRI Unit Jaten Karanganyar membutuhkan suatu sistem dan prosedur yang menunjang jalanya pembayaran tersebut. Sistem ini harus bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku agar nantinya akan mendukung kelancaran proses pembayaran. 5
Keberhasilan suatu program dapat diukur melalui suatu sistem dan prosedur yang berjalan dengan baik dan sesuai peraturan yang telah ditetapkan. Input, proses, dan output merupakan elemen elemen yang menunjang suatu sistem dapat berjalan dengan baik. Apabila ketiga elemen sistem itu berjalan dengan baik maka tentunya akan memberikan hasil yang baik bagi suatu perusahaan sebagai bahan evaluasi agar menjadi lebih baik. Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis tertartik untuk mengetahui bagaimanakah evaluasi penerapan sistem atau prosedur yang digunakan PT. BRI Unit Jaten Karanganyar dalam pembayaran angsuran kredit melalui transfer dengan menggunakan sistem AGF. Evaluasi penerapan sistem AGF dalam pembayaran angsuran kredit bukan hanya dilihat dari input yang telah diproses dan output atau keluaran, namun juga melihat apakah masih ada kendala dalam penggunaan sistem AGF ini, serta bagaimana keunggulan dan kelemahan dari sistem yang telah berjalan. Ide ini penulis sajikan dalam bentuk laporan Tugas Akhir dengan judul EVALUASI PENERAPAN SISTEM AUTOMATIC GRAB FUND (AGF) DALAM PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT PADA PT. BRI UNIT JATEN KARANGANYAR. 6
B. Perumusan Masalah Berdasarkan pada identifikasi masalah yang telah disebutkan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam laporan Tugas Akhir ini sebagai berikut : 1. Apakah penerapan sistem AGF dalam pembayaran angsuran ini sudah berjalan dengan baik pada PT. BRI Unit Jaten? 2. Bagaimanakah evaluasi penerapan sistem AGF dalam pembayaran angsuran kredit pada PT. BRI Unit Jaten? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan ini adalah : 1. Mengidentifikasi sistem AGF dalam pembayaran angsuran kredit 2. Mengevaluasi penerapan sistem AGF dalam pembayaran angsuran kredit pada PT. BRI Unit Jaten Karanganyar. D. Manfaat Penulisan 1. Bagi Penulis Menambah ilmu pengetahuan penulis mengenai pembayaran angsuran kredit melalui transfer dengan menggunakan sistem AGF (Automatic Grab Fund) dan mempersiapkan penulis sebelum memasuki dunia kerja. 7
2. Bagi kalangan Akademis Dapat menyumbangkan manfaat berupa tambahan informasi mengenai pembayaran angsuran kredit melalui transfer dengan menggunakan sistem AGF (Automatic Grab Fund) dan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut. 3. Bagi Perusahaan a. Sebagai sarana bagi perusahaan untuk dapat mengevaluasi sistem dan prosedur angsuran kredit nasabah yang dibayarkan melalui transfer dengan menggunakan sistem AGF (Automatic Grab Fund). b. Memberikan masukan bagi perusahaan dalam mengambil keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan dan evaluasi kinerja serta untuk mempertahankan atau memperbaiki kinerja agar lebih baik lagi. E. Metodologi Penelitian Adapun metode yang digunakan oleh penulis yaitu : 1. Desain Penulisan Dalam penulisan ini, penulis menggunakan desain kasus yaitu mendiskripsikan suatu permasalahan tertentu dengan memfokuskan jawaban atas pertanyaan siapa dan bagaimana guna memperoleh jawaban atau kesimpulan secara umum. 8
2. Objek Penulisan Penulisan yang dilakukan oleh penulis dilakasanan di PT. BRI Unit Jaten Karanganyar 3. Jenis dan Sumber Data Penulisan Tugas Akhir ini menggunakan data sebagai berikut : a. Data Primer Data yang diperoleh dengan cara melakukan wawancara secara langsung kepada narasumber atau pihak terkait seperti pimpinan perusahaan atau staf perusahaan. b. Data Sekunder Data yang diperoleh dari catatan perusahaan, referensi atau sumbersumber data yang telah tersedia seperti data manajemen yang berhubungan dengan penyusunan Tugas Akhir. 4. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data dalam penulisan ini adlah sebagai berikut : a. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang terkait dengan tema penulisan secara langsung kepada pihak perusahaan untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan. 9
b. Observasi Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke perusahaan untuk mengetahui aktivitas perusahaan. c. Studi Pustaka Adalah teknik pengumpulan data dengan membaca literature buku dan sumber bacaan lainya yang membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan perusahaan. 5. Teknik Pembahasan Dalam menganalisa data, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif adalah teknik yang digunakan untuk menjelaskan hasil dari suatu penulisan untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang didukung dengan teori yang ada. Penulis menggunakan teknik ini karena sesuai dengan tema yang diambil yaitu menjelaskan kepada pembaca mengenai evaluasi penerapan sistem AGF (automatic grab fund) dalam pembayaran angsuran kredit. 10