BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian, dan pembahasan mengenai penerapan model Explicit Instruction dengan media bahan alam dalam peningkatan keterampilan mencetak timbul pada mata pelajaran SBK siswa kelas II SD N 2 Karangsari tahun ajaran 2015/2016 dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Penerapan langkah-langkah model Explicit Instruction dengan media bahan alam dilaksanakan dengan tepat. Langkah model Explicit Instruction dengan media bahan alam yang diterapkan, yaitu: (1) guru menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran (orientasi), (2) guru menjelaskan materi dan mendemonstrasikan media bahan alam dan langkah-langkah penggunaan media (presentasi), (3) siswa mengamati alat dan bahan serta langkahlangkah dalam mencetak timbul, (4) siswa membuat perencanaan cetak timbul yang akan dibuat dan menyiapkan alat dan bahan (latihan terstruktur), (5) siswa mencoba membuat hasil karya mencetak timbul dengan bimbingan guru (latihan terbimbing), (6) siswa membuat hasil karya mencetak timbul secara mandiri (latihan mandiri), (7) siswa mengumpulkan hasil karyanya, dan (8) siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi terhadap guru dan siswa yang mengalami peningkatan. Hasil observasi terhadap guru pada siklus I= 68,27%, siklus II= 85,85%, siklus III = 91,24%. Sementara itu, hasil observasi terhadap siswa pada siklus I = 71,48%, siklus II = 84,90%, siklus III = 91,05%. 2. Penerapan model Explicit Instruction dengan media bahan alam dapat meningkatkan keterampilan mencetak timbul pada mata pelajaran SBK siswa kelas II SD N 2 Karangsari tahun ajaran 2015/2016. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata penilaian proses belajar siswa yang meningkat pada setiap siklusnya, yaitu pada siklus I = 69,79, siklus II = 82,87, dan siklus III = 85,88, kemudian frekuensi siswa 196
197 yang memenuhi target juga meningkat dari 14 siswa siklus I, 32 siswa siklus II, dan 36 siswa siklus III. Peningkatan hasil belajar juga terlihat dari ratarata nilai siswa dan persentase ketuntasan siswa. Siklus I rata-rata nilai siswa = 70,25, siklus II = 82,56, dan siklus III = 86,11. Persentase ketuntasan siswa, pada siklus I = 45,71%, siklus II = 86,11%, dan siklus III = 100%. 3. Kendala dan solusi pelaksanaan penerapan model Explicit Instruction dengan media bahan alam dalam meningkatkan keterampilan mencetak timbul pada mata pelajaran SBK siswa kelas II SD N 2 Karangsari tahun ajaran 2015/2016. Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya kendala yang ditemukan antara lain: (a) guru tidak memberikan instruksi pada saat pengumpulan hasil sehingga siswa kurang tertib, (b) ada beberapa siswa yang tidak membawa alat dan bahan yang akan digunakan, (c) ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan demonstrasi guru, dan (d) pada saat membuat hasil karya terdapat beberapa siswa yang tidak tertib. Solusi yang diberikan antara lain: (a) guru memberikan instruksi dengan jelas saat pengumpulan hasil, (b) guru mengingatkan kepada siswa untuk membawa alat dan bahan dengan lengkap, (c) guru menyuruh siswa agar memperhatikan saat demonstrasi, dan (d) guru memberikan instruksi kepada siswa agar tertib saat membuat karya mencetak timbul. B. Implikasi Berdasarkan hasil analisis penelitian dan simpulan hasil penelitian, peneliti menyampaikan implikasi sebagai berikut. 1. Penelitian ini mempunyai implikasi bahwa pelaksanaan pembelajaran SBK dengan menerapkan langkah-langkah model Explicit Instruction dengan media bahan alam merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar SBK pada siswa kelas II SD. 2. Penelitian menunjukkan bahwa dengan penerapan model Explicit Instruction dengan media bahan alam yang dilaksanakan dengan baik dan
198 sesuai dengan skenario pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar SBK pada siswa kelas II SD, diantaranya. a. Siswa lebih kreatif dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan guru memberikan alternatif pilihan pada saat membuat perencanaan mencetak timbul, sehingga pandangan siswa lebih luas. b. Dengan menerapkan model Explicit Instruction yang dipadukan dengan menggunakan media bahan alam seperti kentang, belimbing, pelepah pohon pisang dll., akan mempermudah siswa dalam memperoleh alat dan bahan yang dibutuhkan. c. Siswa belajar dengan mengalami secara langsung proses belajar yang disertai bimbingan guru sehingga dengan begitu siswa akan dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru yang mereka dapat ketika belajar SBK dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari yang ada di sekitar siswa sehingga pembelajaran akan lebih menarik, mudah dipahami, dan lebih bermakna bagi siswa, dan d. Proses belajar dengan menerapkan model Explicit Instruction dengan media bahan alam lebih kondusif, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan siswa sudah memiliki alat dan bahan sendiri-sendiri, jadi tidak saling mengganggu dengan temannya. 3. Penerapan model Explicit Instruction dengan media bahan alam mempunyai peranan yang besar dalam pembelajaran, jika dilaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran dan karakteristik siswa, maka dapat meningkatkan pembelajaran SBK siswa. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dipublikasikan agar penelitian ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi bagi para pendidik. Penerapan model Explicit Instruction dengan media bahan alam dapat dipublikasikan melalui rapat formal antarguru atau pada saat kegiatan KKG.
199 C. Saran Berdasarkan hasil analisis, pembahasan dan simpulan, ada beberapa saran yang perlu dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menerapkan model Explicit Instruction dengan media bahan alam, yaitu: 1. Bagi Guru a. Guru sebaiknya memberikan intrusksi pada saat pengumpulan hasil, sehingga siswa lebih tertib. b. Guru diharapkan dapat mengkondisikan kegiatan anak shingga siswa memperhatikan saat guru demonstrasi dan siswa tertib saat membuat hasil karya mencetak timbul. c. Guru tidak melupakan hal-hal yang penting untuk menunjang penerapan model Explicit Instruction dengan media bahan alam, seperti memberikan motivasi, memberikan instruksi dengan jelas, dan membimbing siswa dalam proses pembelajaran agar siswa lebih kreatif. 2. Bagi Siswa a. Siswa perlu bersikap tenang dan aktif dalam mengikuti pembelajaran yang menerapkan langkah-langkah model Explicit Instruction dengan media bahan alam. b. Siswa hendaknya memperhatikan guru saat presentasi media yang akan digunakan dan demonstrasi langkah-langkah penerapan model Explicit Instruction dengan media bahan alam. c. Siswa sebaiknya mendengarkan instruksi yang disampaikan oleh guru pada saat membuat hasil karya mencetak timbul dan mengumpulkan hasil karya mencetak timbul, sehingga pembelajaran akan berlangsung tertib. d. Siswa lebih kreatif dalam membuat hasil karya mencetak timbul sehingga hasilnya akan maksimal. 3. Bagi Sekolah a. Sekolah sebaiknya mendukung dan menfasilitasi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang inovatif seperti penerapan model Explicit Instruction dengan media bahan alam, sehingga memberikan dampak positif bagi kemajuan siswa, guru, dan sekolah.
200 b. Sekolah hendaknya meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memperkaya model/metode pembelajaran yang dapat digunakan, salah satunya model Explicit Instruction agar tujuan pembelajaran tercapai. 4. Bagi Peneliti Lain a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam memberikan informasi tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model Explicit Instruction dengan media bahan alam. b. Melaksanakan pembelajaran inovatif dan menyenangkan bagi siswa, dengan menerapkan model/metode yang bervariasi, salah satunya dengan model Explicit Instruction dengan media bahan alam agar dapat meningkatkan kreatifitas siswa.