BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh. tata cara dan aturan pokok yang telah ditetapkan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan publik. Penerima Layanan Publik adalah. hak dan kewajiban terhadap suatu pelayanan publik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KINERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DALAM PELAYANAN AKTE KELAHIRAN. (Suatu Studi di Kabupaten Halmahera Utara) Oleh : Arki Tabaga

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good governance atau tata kepemerintahan yang baik merupakan

LAPORAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK BALAI VETERINER BANJARBARU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. dari terwujudnya prinsip-prinsip yang terkandung dalam Good Governance

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam memberantas

KINERJA APARATUR PEMERINTAH DESA DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN TOMBATU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA. Michael S. Mantiri 1

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

Kata Kunci : Efektivitas, Pelayanan Publik. A. Pendahuluan : 1. Latar Belakang Masalah :

I. PENDAHULUAN. aspiratif terhadap berbagai tuntutan masyarakat yang dilayani. Seiring dengan

UNDANG-UNDANG TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH. No 23 Tahun 2014 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang No 23 Tahun 2006 administrasi kependudukan. untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sudah melaksanakan pelayanan secara efektif, yaitu kualitas pelayanan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang dengan pesat. Upaya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengatur dan mengelola sumber daya produktif, serta melayani,

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi tersebut yaitu dengan diselenggarakannya otonomi daerah.

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi yang sangat berbeda ketika masih berada dalam kandungan.

BAB I PENDAHULUAN. optimal dari bagian organisasi demi optimalisasi bidang tugas yang di

BAB I PENDAHULUAN. langsung dengan masyarakat menjadi salah satu fokus utama dalam. pembangunan pemerintah, hal ini dikarenakan sebagian besar wilayah

BAB 1 PENDAHULUAN. harus bisa menyediakan public goods and services dalam memenuhi hak setiap

I. PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah negara kesatuan, dalam penyelenggaraan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2017 TENTANG INOVASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan, oleh sebab itu

BAB I. tangganya sendiri (Kansil, C.S.T. & Christine S.T, 2008). perubahan dalam sistem pemerintahan dari tingkat pusat sampai ke desa.

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti Undang-undang atau aturan. Dengan demikian otonomi dapat diartikan

KINERJA PEMERINTAH DESA DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KAMPUNG KILIARMA DISTRIK AGIMUGA KABUPATEN MIMIKA PROPINSI PAPUA

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 6 TAHUN 2012 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. sangat luas. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan

Kata Kunci : Evaluasi Kinerja, Protokol

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia menggunakan asas desentralisasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

BAB I. PENDAHULUAN. menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara administrasi

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 03 TAHUN 2001 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. agar organisasi sektor publik memperhatikan value for money dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. dan penyelesaian yang komprehensif. Hipotesis seperti itu secara kualitatif

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menciptakan pemerintahan Indonesia yang maju maka harus dimulai

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, mewujudkan pemerintahan yang baik (good

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

BAB I PENDAHULUAN. sehinga dapat memberikan kualitas pelayanan prima terutama dalam rangka

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

KUALITAS PELAYANAN KTP DI KECAMATAN SUKOLILO KOTA SURABAYA P R O P O S A L. Disusun Oleh : FAZAR ARDIANSYAH NPM :

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 27 TAHUN 2006 TENTANG K E L U R A H A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

1. PENDAHULUAN. tiga prasyarat yaitu kompetisi didalam merebutkan dan mempertahankan

BUPATI BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

jaminan kesehatan nasional. (Kemenkes, 2015).

Pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance) merupakan salah. dukungan dan kesiapan para aparat pemerintah yang memiliki kemampaun

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pertama ini akan dibahas mengenai latar belakang penelitian,

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

Pelayanan Prima di Perguruan Tinggi

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. yang berpedoman pada peraturan pemerintah (PP). Kecamatan dipimpin oleh. Camat juga bertugas melaksanakan tugas umum pemerintahan.

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk itulah

STUDI TENTANG PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA BUKIT MAKMUR KECAMATAN KALIORANG KABUPATEN

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang dihasilkan dari suatu sistem informasi. Informasi yang

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

I. PENDAHULUAN. Desa menurut ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang. Pemerintahan Daerah, merupakan suatu kesatuan masyarakat hukum yang

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang. 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur. 4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam mewujudkan good governance. Hal ini tercermin dari kinerja

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN REMBANG

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 22 TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Tentang Perizinan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pemerintahan di Indonesia semakin pesat dengan adanya era

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. administrasi publik memicu timbulnya gejolak yang berakar pada. ketidakpuasan. Tuntutan yang semakin tinggi diajukan terhadap

KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA DALAM PELAYANAN ADMINISTRASI DI KELURAHAN SUNGAI PINANG DALAM KECAMATAN SUNGAI PINANG KOTA SAMARINDA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

BAB III PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PEMBUATAN KARTU KELUARGA

I. PENDAHULUAN. tujuannya. Artinya seorang pemimpin organisasi memegang peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, dan profesionalisme. Pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance),

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah. didalamnya menetapkan kebijakan tentang desa dimana penyelenggaraan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA POLA KARIR SEKRETARIS DESA BUPATI MALANG,

BAB I PENDAHULUAN. Negara-negara yang maju dan mampu dapat dipastikan bahwa politik didalamnya

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Daerah Indonesia berdasarkan UUD 1945 Pasal 18 ayat (1) terdiri dari

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Inovasi Daerah adalah semua bentuk pembaharuan da

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. memberikan tanggapan dan respon secara aktif terhadap kebutuhan,

BUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah kepada sejumlah masyarakat yang berkepentingan sesuai dengan tata cara dan aturan pokok yang telah ditetapkan. Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Kepmen PAN) Nomor 63 Tahun 2004, tentang pelayanan publik. Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan suatu kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat. Sedangkan menurut Pasolong (2010: 199) pelayanan publik adalah melayani keperluan masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi tertentu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Dengan demikian, pelayanan publik merupakan pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat yang diberikan oleh aparatur negara dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah memuaskan masyarakat. Untuk mencapai kepuasan masyarakat diperlukan kualitas pelayanan prima yang berpijak pada profesionalisme, efektifitas, akuntabilitas, dan efisiensi aparatur pemerintah. Pelayanan yang diberikan bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan dan pembangunan dalam masyarakat. Kualitas pelayanan publik menjadi poin penting dalam menilai kinerja aparat pemerintah, dimana aparatur pemerintah berhubungan langsung dengan masyarakat dalam kelangsungan penyelenggaraan administrasi negara. 1

2 Pada intinya pelayanan publik adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu aspek dalam pelayanan publik adalah aparat pemerintah. Aparat pemerintah adalah anggota masyarakat yang secara hukum dikukuhkan sebagai abdi masyarakat yang bertanggungjawab atas dasar tugas dan wewenang yang telah diberikan sesuai dengan bidangnya. Sebagai abdi masyarakat mereka memegang peranan penting dalam menyampaikan aspirasi masyarakat. Untuk membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparat pemerintah maka diterbitkanlah Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara publik. Dengan adanya undang-undang ini diharapkan kebutuhan administrasi masyarakat dapat terpenuhi, selain itu untuk mempertegas hak dan kewajiban setiap masyarakat, serta terwujudnya tanggungjawab aparat pemerintah dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah pusat memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya menurut asas otonomi daerah. Sesuai dengan Undang- Undang nomor 23 tahun 2014 pasal 1 ayat 6 tentang otonomi daerah bahwa otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk

3 mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehingga dalam penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah pusat secara berjenjang sesuai dengan asas otonomi daerah melimpahkan sebagian kewenangan kepada pemerintah desa. Menurut Awang (2010: 53) Otonomi desa merupakan kewenangan desa untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat desa setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat desa. Dengan otonomi desa tersebut memberikan kesempatan sepenuhnya kepada pemerintah desa untuk membuat dan menetapkan suatu kebijakan maupun melaksanakan kebijakan yang didasarkan pada kebutuhan, kepentingan, dan aspirasi masyarakat yang tetap mengacu pada peraturan perundang-undangan yang ada. Pemberian kewenangan kepada pemerintah desa adalah untuk mengembangkan pemerintah desa dalam mengatur dan mengurus rumah tangga desa sendiri serta untuk memperkecil kegiatan campur tangan pemerintah diatasnya dalam urusan rumah tangga desa. Penyelenggaraan pemerintah desa merupakan kewenangan desa itu sendiri, baik untuk membuat dan menetapkan suatu kebijakan maupun untuk melaksanakan kebijakan itu sendiri yang didasarkan pada kebutuhan, kepentingan, dan aspirasi masyarakat setempat sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memberikan pelayanan administrasi publik dibutuhkan penyelenggara pelayanan yang professional, kompeten dalam bidangnya, dan juga fasilitas yang memadai. Sehingga dalam

4 melaksanakan tugasnya aparat pemerintah dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik dan mampu memuaskan masyarakat. Penyelenggaraan pemberian pelayanan administrasi publik dapat dilaksanakan dibawah pengawasan kepala desa yang menjadi pemimpin pemerintahan desa. Aparatur pemerintah desa merupakan unsur yang harus ada dalam penyelenggaraan pemerintahan didesa. Sesuai dengan Undang-Undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, Pemerintah Desa adalah penyelenggara urusan pemerintahan oleh pemerintah desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam ruang lingkup penyelenggaraan pemerintahan desa, seluruh perangkat desa mempunyai tugas dan wewenang untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik demi terwujudnya kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Peran pemerintah desa dalam melaksanakan wewenangnya menjadi tolak ukur yang menunjukkan sejauh mana kualitas pelayanan yang mereka berikan sebagai bentuk pengabdian mereka kepada masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah desa dituntut untuk dapat meningkatkan kualitas kinerjanya dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan masyarakat. Masyarakat yang merupakan pelanggan dari pelayanan administrasi publik mengharapkan kinerja dari aparatur pemerintah yang produktifitas, mempunyai kualitas layanan baik, responsivitas, responsibilitas, dan

5 akuntabilitas dalam melayani kepentingan masyarakat. Menurut Pasolong (2010: 212), menyebutkan kepuasan pelanggan menjadi suatu patokan keberhasilan aparat pemerintah dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas. Pelayanan publik menjadi suatu patokan kinerja aparat pemerintah yang paling menonjol. Dalam proses ini masyarakat dapat langsung menilai kinerja aparat pemerintah berdasarkan kualitas pelayanan publik yang diterima. Karena kualitas pelayanan publik menjadi kepentingan semua orang dan dampaknya juga langsung dirasakan oleh semua kalangan masyarakat. Dimana keberhasilan dalam membangun kinerja secara produktifitas, mempunyai kualitas layanan baik, responsivitas, responsibilitas, serta akuntabilitas yang tinggi akan mengangkat citra positif aparatur pemerintah desa dimata masyarakat. Beberapa fakta dilapangan ditemukan masih adanya keluhan mengenai pelayanan administrasi publik, salah satunya disebabkan karena kurang disiplinnya aparatur desa. Contoh kasus pertama adalah pelayanan publik di kantor Desa Entikong Kecamatan Entikong Kabupaten Sanggau tahun 2013, pelayanan administrasi yang diberikan masih terkendala oleh kecepatan waktu aparatur Desa Entikong dikarenakan beberapa oknum aparatur desa sering membolos pada saat-saat jam kerja. Aparatur Desa Entikong masih membedabedakan masyarakat yang akan mereka layani. Tidak jauh berbeda dengan kasus yang pertama, dalam kasus yang kedua ini terjadi di Desa Petani Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis tahun 2015. Terjadi keluhan dari masyarakat desa mengenai pelayanan yang

6 diberikan oleh aparatur desa, hal itu dikarenakan aparatur desa atau staf yang berwenang dalam mengurusi administrasi masyarakat seperti regristasi kartu keluarga (KK), akta kelahiran, dan surat keterangan tidak ada ditempat pada saat jam kerja. Selain itu, aparat desa dalam melayani masyarakat terkesan acuh tak acuh, mereka terlihat membeda-bedakan kelompok masyarakat tertentu. Melihat dari fakta diatas salah satu faktor penghambat dalam pelaksanaan pelayanan administrasi publik adalah tingkat kedisiplinan dari aparatur pemerintah desa, dimana dalam melaksanakan tugasnya mereka sering datang terlambat dan juga jarang berada ditempat kerja pada saat jam kerja. Selain itu, aparat pemerintah masih membeda-bedakan kelompok masyarakat dari segi finansial. Sehingga hal itu menyulitkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan administrasi publik. Jika perilaku aparatur pemerintah masih dalam ruang lingkup yang sesuai dengan prinsip professionalisme, efisien, dan akuntabel maka penyelenggaraan pelayanan administrasi publik dapat berjalan dengan lancar. Namun beda lagi, apabila terjadi ketidak sesuaian aparatur pemerintah dalam melaksanakan wewenangnya, hal itu akan mengurangi tingkat kepercayaan masyarakat kepada aparatur pemerintah. Seiring dengan kebutuhan masyarakat akan pelayanan administrasi publik yang semakin kompleks serta pelayanan yang baik, cepat, dan tepat. Maka harus didukung dengan adanya sumberdaya manusia yang baik, serta didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Dalam memberikan

7 pelayanan kepada masyarakat aparatur pemerintah harus bekerja secara optimal supaya tercipta suatu keadaan yang menggambarkan good governance (pemerintahan yang baik) didesa. Dengan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi penyelenggaraan pelayanan administrasi publik maka kinerja aparatur pemerintah harus ditingkatkan supaya masyarakat merasa puas dan penyelenggaraan pelayanan publik khusunya administrasi masyarakat dapat terlaksana dengan baik. Penulis memilih Desa Singgahan Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun untuk menjadi tempat penelitian. Karena terlihat adanya keluhan dari masyarakat mengenai kedisiplinan aparatur pemerintah desa yang sering datang terlambat. Selain itu, terkadang aparatur pemerintah desa yang berwenang untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat jarang berada ditempat pada saat jam kerja. Sehingga masyarakat kesulitan untuk segera menyelesaikan kepentingannya. Berdasarkan permasalahan tersebut menjadikan peneliti ingin mengetahui sejauh mana kinerja aparatur pemerintah Desa Singgahan dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat. Peneliti akan melaksanakan penelitian dengan judul Kinerja Aparatur Pemerintah Desa dalam Memberikan Pelayanan Administrasi Publik di Desa Singgahan Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun.

8 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, adapun yang menjadi rumusan masalah didalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja aparatur desa dalam memberikan pelayanan administrasi publik di kantor Desa Singgahan Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui kinerja aparatur desa dalam memberikan pelayanan administrasi publik di kantor Desa Singgahan Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Akademik a. Menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman peneliti mengenai kinerja aparatur pemerintah desa. b. Menjelaskan Kinerja aparatur pemerintah desa dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat. 2. Manfaat Praktik a. Memberikan masukan kepada instansi pemerintahan dalam melaksanakan wewenangnya supaya terwujud kinerja aparatur pemerintah yang maksimal.

9 b. Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjadi rujukan dalam penelitian-penelitian ditempat lain.