Abstrak PENDAHULUAN ISSN : X

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA PRAKTIK PERAWATAN MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PADA SISWA KELAS XI TKPI SMK NEGERI 3 TARAKAN ABSTRAK

Pengembangan Media Pembelajaran Robot Transporter Pada Mata Kuliah Elektromekanik S1 Pendidikan Teknik Elektro IKIP PGRI Madiun

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016,

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TRAINER PADA MATERI TRANSMISI OTOMOTIF

INOVASI PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Pengembangan Modul Dasar (Muhammad Firda Husain) 1

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

EFEKTIVITAS MODUL BERBASIS MASALAH PADA PERKULIAHAN KPB 2 TERHADAP AKTIVITAS MAHASISWA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK TOPIK TRIGONOMETRI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

PENGEMBANGAN MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK SMK

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

ABSTRAK. Kata kunci: Media animasi interaktif, depresiasi aset tetap

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA BERPIKIR SECARA KRITIS DALAM MENGHADAPI MEA

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

PENGEMBANGAN MODUL SIMULASI DIGITAL PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (SIMDIG) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 DEPOK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menerapkan Pendekatan Kontekstual

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MATERI SEGI EMPAT BERBASIS KONTEKSTUAL KELAS VII SMPN 2 BAKUNG

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, 7-11 ISSN:

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKTIF BERBASIS MODEL PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI BANGUN RUANG DI SMP SE PROVINSI GORONTALO

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

Abstrak PENDAHULUAN.

JKPM,VOLUME 1 NOMOR 1 JANUARI 2014 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

146 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

Oleh: Jatmika Alif Nurhidayatullah, Suyitno. Pendidikan Teknik Otomotif FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA SMP MATERI POKOK GERAK DENGAN MENERAPKAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika

KETUNTASAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) DI SMP NEGERI 3 SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA

RANCANG BANGUN PERANGKAT PEMBELAJARAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. tanggal 06 Januari 2014 s/d 07 Januari Model pengembangan perangkat

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), buku siwa, dan

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT 2 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH. Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM PENDINGIN MENGGUNAKAN PORTABLE COOLER ENGINE

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

BAB III METODE PENELITIAN

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development. dengan model integrated learning berbasis masalah.

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 11-16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

Aya Shofia Maulida et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran berbantuan Media Simulasi Virtual...

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA SMP/MTs BERORIENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (developmental

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDERA KELAS XI SMA NEGERI 3 PONOROGO

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 17-22

Kata Kunci: Pengembangan Perangkat, Pembelajaran Kooperatif, Think Pair Share

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN KOORDINAT PADA MATERI VEKTOR KELAS XI SMK

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDRA KELAS XI SMA NEGERI 3 PONOROGO

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Saintifik untuk Siswa SMA/MA Kelas XI pada Materi Teori Kinetik Gas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Drajat Rilo Pambudi Pendidikan Teknik Otomotif, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL SIKLUS BELAJAR DENGAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) PADA PEMBELAJARAN KIMIA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL 3D (SKETCH UP ) GAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 01 Tahun 2014, ISSN:

PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI SMA PGRI 6

E-journal Prodi Edisi 1

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. (define), perancangan (design), pengembangan (development), dan penyebaran

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) PPRODUKTIF AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN JURNAL BAGI SISWA SMK.

PENGEMBANGAN MODUL TEKNOLOGI MEKANIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 BUDURAN SIDOARJO

Transkripsi:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAINER SISTEM PENERANGAN OTOMOTIF PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DENGAN MENERAPKAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG Kurnia Wijanarso, Aisyah E. Palupi, Tri Rijanto S2 Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Program Pascasarjana Unesa E mail : Wijanarso@yahoo.com, aisyahep2000@yahoo.com, hari_tri2001@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran menggunakan media trainer sistem penerangan otomotif berorientasi model pembelajaran langsung pada siswa kelas XI Teknik Kendaran Ringan Otomotif di SMK Negeri 2 Kota Tarakan Kalimantan Timur. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat mengikuti rancangan 4-D model dari Thiagarajan, et. al S., Semmel. D.S., & Semmel. M. I. (1974) dan dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan pembelajaran di kelas menggunakan rancangan pretest-posttest design serta analisis data secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat dan instrumen pembelajaran yang dikembangkan memiliki rata-rata skor validasi berkategori baik, dengan rincian rata-rata skor RPP 3,9; Modul siswa sebesar 3,9; lembar kerja siswa sebesar 3,7; lembar penilaian produk sebesar 3,8; lembar penilaian kinerja sebesar 3,9; media trainer sistem penerangan otomotif sebesar 4. Keterlaksanaan RPP secara keseluruhan berkategori baik, pada pertemuan 1 dengan skor 99,15%, pertemuan 2 dengan skor 99,15%, dan pertemuan 3 dengan skor 100%. Pengamatan aktivitas siswa berkategori baik dengan skor 87,86%, respon siswa berkategori baik dengan skor 100%, dan respon negatif sebesar 0% ; Perolehan nilai kinerja siswa pada pertemuan 1 penilaian proses 3 komponen dengan skor 95%, penilaian psikomotor 2 komponen 98%, dan penilaian afektif 9 komponen dengan skor 97,5%, pada pertemuan 2 penilaian proses 3 komponen dengan skor 95%, penilaian psikomotor 2 komponen 85%, dan penilaian afektif 9 komponen dengan skor 89,5%, dan pertemuan 3 penilaian proses 3 komponen dengan skor 98%, penilaian psikomotor 2 komponen 98%, dan penilaian afektif 9 komponen dengan skor 99,5%, kemampuan kognitif sebesar 99,1%. Saran dalam penelitian ini tentang pengembangan perangkat pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran langsung pada sistem penerangan otomotif, masih memerlukan penyesuaian dengan situasi dan kondisi di sekolah. Kata-kata kunci: Pengembangan Perangkat Pembelajaran, Sistem Penerangan Otomotif, Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan, Model Pengajaran Langsung. PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah, sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurangkurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien meskipun sederhana untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan 73

Di samping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran. Menurut Hamalik (dalam Arsyad, 2009: 2) media pembelajaran meliputi: (1) media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar, (2) fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, (3) seluk beluk proses belajar, (4) hubungan antara metode mengajar dan media, pendidikan, (5) nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran, (6) pemilihan dan penggunaan media pendidikan, (7) berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan, (8) media pendidikan dalam setiap mata pelajaran, dan (9) usaha inovasi dalam media pendidikan. Pengembangan perangkat pembelajaran (RPP, LKS, modul, dan media trainer sistem penerangan otomotif) diperlukan untuk menunjang keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotor yang berimbang dengan model pembelajaran langsung, sehingga siswa nantinya mampu mengembangkan keterampilan psikomotor secara maksimal khususnya siswa jurusan teknik kendaraan ringan SMK Negeri 2 Tarakan. Persoalannya adalah bagaimana menemukan cara yang terbaik untuk menyampaikan kompetensi dasar yang diajarkan dengan menggunakan alat bantu media trainer sistem penerangan sehingga siswa dapat menggunakan dan mengingat lebih lama kompetensi dasar tersebut. Guru yang profesional selalu berkeinginan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran secara terus menerus baik dari perencanaan, pelaksanaan maupun dalam pengevaluasian. Perbaikan pembelajaran tersebut menjadi suatu kegiatan yang dapat dipertanggungjawabkan jika didasarkan atas dasar pengetahuan dan penelitian. KAJIAN PUSTAKA Proses pembelajaran hakekatnya adalah serangkaian kegiatan mempengaruhi siswa yang memungkinkan proses belajar terlaksana dengan mengatur dan mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa, sehingga menumbuhkan minat belajar siswa. Belajar adalah proses transformasi pengetahuan yang melibatkan siswa, sumber belajar (guru dan literatur), dan sarana belajar. Proses belajar jauh lebih banyak daripada kegiatan menghafal. Agar siswa benar-benar memahami pengetahuan, mereka harus bekerja untuk memecahkan masalah, menemukan segala hal untuk diri mereka sendiri, bergelut dengan gagasangagasan (Nur, 2011b). Melaksanakan demonstrasi model pengajaran langsung berpijak kuat pada proposisi bahwa sebagian besar dari apa yang dipelajari dan sebagian besar dari koleksi perilaku siswa berasal dari mengamati perilaku orang lain. Teori pembelajaran sosial, khususnya mengandung ide bahwa dengan memperhatikan perilaku tertentu itulah siswa dapat belajar melakukan perilaku tersebut dan mengantisipasi konsekwensi-konsekwensi yang akan diperoleh. Jadi, perilaku-perilaku orang lain, yang baik maupun yang buruk, akan menjadi 74

panutan bagi perilaku siswa itu sendiri. Untuk mendemonstrasikan secara efektif sebuah konsep atau keterampilan tertentu diperlukan guru yang menguasai tuntas atau pemahaman mendalam, atas konsep atau keterampilan tersebut sebelum mengadakan demonstrasi, dan secara seksama berlatih tentang seluruh aspek dari demonstrasi tersebut, sebelum benar-benar berdiri di depan kelas. Memberi latihan terbimbing dengan akal sehat mengatakan bahwa latihan membuat tugas menjadi sempurna. Dalam kenyataannya, prinsip ini tidak selalu dapat dipegang. Sering terjadi tugas-tugas guru yang diberikan kepada siswa tidak benar-benar memberi jenis latihan yang diperlukan. Menulis jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pada akhir suatu bab, mengerjakan duapuluh soal matematika, atau menulis sebuah karangan tidak selalu membawa siswa untuk menuntaskan keterampilan-keterampilan penting. Sebuah langkah penting pengajaran langsung adalah cara bagaimana guru menyikapi latihan terbimbing. Untung bagi guru, sejumlah besar temuan penelitian sekarang tersedia petunjuk yang dapat memandu upaya-upaya melakukan pelatihan. Mengecek pemahaman dan memberi umpan-balik, inilah fase sebuah pelajaran model pengajaran langsung yang paling menyerupai apa yang kadang-kadang disebut resitasi. Fase ini ditandai dengan guru mengajukan pertanyaan kepada siswa dan siswa memberi jawaban yang mereka yakini benar. Ini merupakan sebuah aspek sangat penting dari pelajaran model pengajaran langsung, karena tanpa mengetahui hasil, latihan hanya akan bermanfaat kecil bagi siswa. Pada kenyataannya, tugas guru yang terpenting dalam menggunakan model pengajaran langsung adalah pemberian umpan-balik yang bermakna dan pengetahuan akan hasil belajar siswa. Pertanyaan penting bagi guru adalah bagaimana ia memberi umpan-balik yang efektif untuk kelas dengan jumlah siswa yang besar METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (developmental research). Pengembangan dilakukan terhadap perangkat pembelajaran yaitu perangkat pembelajaran produktif teknik kendaraan ringan sistem penerangan perangkat pembelajaran ini mengoptimalkan kecakapan psikomotorik siswa pada pokok bahasan menerapkan kompetensi dasar memperbaiki sistem penerangan menggunakan media trainer dengan pengajaran langsung. Perangkat pembelajaran tersebut meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), modul siswa, lembar kerja siswa (LKS), lembar penilaian (LP), dan media trainer sistem penerangan. Penelitian ini juga mendeskripsikan kelayakan perangkat media pembelajaran, keterlaksanaan penggunaan perangkat pembelajaran, aktivitas siswa, respon siswa, dan hasil belajar. 75

Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah perangkat pembelajaran teknik kendaraan ringan SMK yang menggunakan media trainer penerangan otomotif pada mata pelajaran sistem penerangan. Subjek uji coba penelitian ini adalah siswa Kelas XI TKR semester genap dengan jumlah siswa laki-laki 24 siswa, tahun ajaran 2013/2014, dan yang bertindak sebagai guru adalah peneliti. Rancangan Pengembangan Perangkat Penelitian Rancangan pengembangan perangkat penelitian ini mengadaptasi pengembangan perangkat model 4-D (four D model) menurut Thiagarajan et al (1974: 6-9). Pengembangan perangkat model ini terdiri dari empat tahap, yaitu tahap pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Penelitian ini dilaksanakan sampai pada tahap pengembangan (develop). Tahap dalam pengembangannya: 1. Tahap Pendefinisian (Define) a. Analisis muka belakang (front-end analysis) b. Analisis siswa (Learner analysis) c. Analisis tugas (Task analysis) d. Analisis konsep (Concept analysis) e. Perumusan tujuan pembelajaran (Specifying instructional objectives) 2. Tahap Perancangan (Design) 3. Tahap Pengembangan (Develop) 4. Tahap Pendiseminasian (Disseminate) Implementasi Perangkat Pembelajaran Pada tahap implementasi di bengkel, rancangan penelitian ini menggunakan model One-Group Prestest-Posttest Design dari Sugiyono (2011: 110-111), yang diperlukan pada satu kelompok peneliti tanpa menggunakan kelompok pembanding (kontrol). Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam uji coba adalah (a) lembar keterlaksanaan penggunaan perangkat pembelajaran, (b) lembar aktivitas siswa, (c) lembar angket respon siswa, (d) lembar tes hasil belajar. Teknik Pegumpulan Data Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan teknik sebagai berikut: 1. Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran Keterangan: P = Persentase ΣA = Jumlah skor yang diperoleh ΣB = Total jumlah skor 76

2. Pengamatan Aktivitas Siswa 3. Pemberian Angket Respon Siswa Keterangan: P = Persentase ΣA = Jumlah jawaban respon siswa ΣB = Jumlah respon siswa 4. Pemberian Tes Hasil Belajar Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif, yaitu mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa selama KBM, respon siswa dan hasil belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar. HASIL PENELITIAN Data dari hasil penelitian berupa: a. Validasi perangkat pembelajaran. 1. RPP 2. Modul Siswa 3. LKS 4. LP 5. Media Trainer Sistem Penerangan Otomotif No Instrumen Perangkat Rerata Kriteria Keterangan 1. Validasi RPP 3,9 Sangat baik Dapat digunakan 2. Validasi Modul Siswa 3,9 Sangat Baik Dapat digunakan 3. Validasi LKS 3,7 Sangat Baik Dapat digunakan 77

4. Validasi LP 3,8 Sangat Baik Dapat digunakan 5. Validasi Media Trainer Sistem Penerangan Otomotif 4 Sangat Baik Dapat digunakan b. Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran, Aktivitas Siswa, Respon Siswa, dan Hasil Belajar Siswa. No Instrumen Perangkat Rerata Kriteria Keterangan 1. Pengamatan Keterlaksanaan RPP 2. Pengamatan Aktivitas Siswa 3. Angket Respon Siswa 4. Hasil Belajar Siswa a. Pretes b. Postes c. Pretes Penilaian Kinerja Siswa d. Postes Penilaian Kinerja siswa 4 Sangat baik Dapat digunakan 38,52 Baik Dapat digunakan 19,32 Perilaku Positif 37,7 Tidak Tuntas 99,1 Tuntas 63,4 Tidak Tuntas 100 Tuntas Baik SIMPULAN Hasil analsis data menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid menurut penilaian pakar dan hasil uji coba menunjukkan nilai baik maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan media trainer sistem penerangan otomotif baik dan layak untuk digunakan. Rencana kegiatan pembelajaran pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem penerangan otomotif dapat terlaksana dengan baik. Siswa sangat aktif mengikuti pembelajaran, respon siswa positif, dan ketuntasan hasil belajar tercapai baik secara individual maupun klasikal. Rekomendasi dan saran pada pengembangan perangkat pembelajaran pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem penerangan otomotif selanjutnya dibuat modul siswa yang sesuai materi dan media trainer /alat bantu mengajar yang digunakan harus sesuai dengan industri toyota. Penggunaan trainer sistem penerangan otomotif untuk uji coba dilapangan harus mengikuti rekomendasi 78

standar Toyota sesuai dengan SOP, sehingga pengetahuan di sekolah dapat seiring dengan perkembangan industri. DAFTAR PUSTAKA Azhar Arsyad. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Daryanto. 2001. Simbol Dan Rangkaian Kelistrikan Mobil. Bandung: PT. Bumi Aksara. Ibrahim, Muslimin, 2005. Assemen Berkelanjutan, Surabaya: UNESA University Press. Kardi & Nur, 2005. Pengajaran Langsung, Surabaya: UNESA University Press. Nur, Mohamad. 2011a. Model Pengajaran Langsung. Edisi 2. Universitas Negeri Surabaya, Pusat Sains dan Matematika Sekolah. Nur, Mohamad. 2011b. Strategi-strategi Belajar. Edisi 2. Universitas Negeri Surabaya, Pusat Sains dan Matematika Sekolah. Rayandra Asyhar. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta. Referensi Jakarta. Ratumanan, T. G. dan Laurens. T. 2011. Penilaian Hasil Belajar Pada Tingkat Satuan Pendidikan. Surabaya: Unesa University Press. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sardiman AM. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Thiagarajan, S., Semmel. D.S., & Semmel. M. I. 1974. Instructional Development for Training Teachers of Ex ceptional Children a Sourcebook. Bloomington. Indiana: Center for Innovation On Teaching the Handicapped. Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. 79