BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PERCEPATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA LEMBUR DAN JUMLAH ALAT

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian

BAB IV ANALISA TIME COST TRADE OFF

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB III LANDASAN TEORI

Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA STA s/d STA DI MOJOKERTO

1. PERHITUNGAN COST SLOPE Menurut Soeharto, 1999, hubungan antara biaya -waktu normal dan dipersingkat dapat digambarkan sebagai berikut :

BAB III LANDASAN TEORI. mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

Dono Wahyu Wibowo ( ) Halaman 1

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang)

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB TEGUH IMANTORO

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA

ANALISA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA

OPTIMASI JADWAL PELAKSANAAN PROYEK JEMBATAN BETON BERTULANG TUKAD UNDA, KLUNGKUNG

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terlambat, maka kontraktor akan terkena sangsi berupa denda yang telah disepakati dalam dokumen kontrak.

TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK LANJUTAN TAHAP III PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI(FTIF) ITS

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

Disusun oleh : MIFTAHUL KHAIR

MEMPERCEPAT WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR)

BAB III LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

BAB 2 TINAJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... INTISARI... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

BAB III LANDASAN TEORI. A. Proyek

BAB II LANDASAN TEORI

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PROYEK DENGANN METODE KONSEP NILAI HASIL (Studi Kasus: Proyek Pembangunan The Royal Bukit)

Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Akhmad Khoirul Hidayat ( ) Halaman 1

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

OLEH : ADITYA FEBRIATMOKO PEMBIMBING Ir.Achmad Faiz HP, MS

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi

ABSTRAK. (disebut sebagai proyek jalan) Metode yang digunakan sebagai pembanding ialah metode AON. Proyek yang digunakan sebagai

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING. iv

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS AKHIR EFISIENSI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE CRASHING

ANALISIS PERCEPATAN WAKTU PROYEK DENGAN TAMBAHAN BIAYA YANG OPTIMUM

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

Pradareozy Rauufan Rahima ( ) Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA STA

Ketut Wisnu Sanjoyo ( ) Halaman 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

: SANDIKA HENDI SURYO ANGGORO

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN PERSEMBAHAN MOTTO ABSTRAK KATA PENGANTAR

ANALISA HUBUNGAN WAKTU DAN BIAYA BANGUNAN BAWAH JEMBATAN PAGERLUYUNG PROYEK JALAN TOL SURABAYA MOJOKERTO STA

TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI

Naskah Publikasi. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov.

OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction)

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TIPE B SMPN BARU SIWALANKERTO

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA

Analisis Time Cost Trade Off Untuk Mengejar Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Di Bandar Lampung

BAB III LANDASAN TEORI

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan

ARDYCHA PRAYUDHA NRP

HUBUNGAN WAKTU - BIAYA PEMBANGUNAN JALAN TOL MOJOKERTO - KERTOSONO STA STA Kab. JOMBANG Jawa Timur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PRACIMANTORO-GEDANGKLUTUK KABUPATEN WONOGIRI TESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE DURATION COST TRADE OFF

BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS AKHIR. (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Jembatan Sungai Naik Kabupaten Musi Rawas)

PRESENTASI TUGAS AKHIR RC

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Motto... iii. Halaman Persembahan... iv. Kata Pengantar... v. Daftar Isi...

Pembimbing : Ir. Agung Budipriyanto, M.Eng,P.hD

A.A. Gde Agung Yana 1

JUDUL TUGAS AKHIR : PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

Aplikasi Metode Time Cost Trade Off Pada Proyek Konstruksi: Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Indonesia

Transkripsi:

digilibunsacid BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 41 Pembangunan Jalan Tol Solo-Semarang (Bawen Solo Seksi II) 411 Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi kasus dalam skripsi ini adalah Proyek Pembangunan Jalan Tol Solo-Semarang Ruas Bawen-Solo Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali Pembangunanan jalan tol sepanjang 1,3 km ini berlangsung selama 300 hari yang dimulai pada tanggal 20 Januari 2016 dan direncanakan selesai pada tanggal 15 November 2016 Namun, pihak owner menginginkan agar pembangunan jalan tol ini selesai dengan waktu relatif cepat agar bisa segera difungsikan Data umum Proyek Pembangunan Jalan Tol Solo-Semarang Ruas Bawen-Solo Seksi II Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali sebagai berikut: a Nama Proyek : Pembangunan Jalan Tol Solo-Semarang Ruas Bawen Seksi II b Lokasi : Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, kabupaten Boyolali c Jenis Kontrak : Harga Satuan d Pihak Owner : Kementrian Pekerjaan Umum dan Direktorat Jendral Bina Marga e Pihak Konsultan : PT Perentjana Djaja Bekerja dan PT Mega Truslink f Pihak Kontraktor : PT Wijaya Karya (Persero), Tbk g Panjang Paket : 1,3 km h Durasi Proyek : 300 hari kalender i Tanggal Mulai : 20 Januari 2016 j Tanggal Selesai : 15 November 2016 34

digilibunsacid 35 412 Tahapan Pekerjaan Tahapan pelaksanaan pekerjaan untuk Proyek Pembangunan Jalan Tol Solo- Semarang Ruas Bawen-Solo Seksi II pada item pekerjaan Main Road yaitu : Tahapan Pekerjaan Pembersihan Tempat Kerja a Pekerjaan Pembersihan Tempat Kerja Tahapan Pekerjaan Pembongkaran a Pekerjaan Pembongkaran Pasangan Batu/Pasangan Batu Bata b Pekerjaan Pembongkaran Perkerasan Aspal atau Beton Semen Tahapan Pekerjaan Tanah a Pekerjaan Galian Biasa untuk Timbunan b Pekerjaan Galian Biasa untuk Dibuang (Waste) c Pekerjaan Urugan Material Berbutir (Granular Backfill) d Pekerjaan Urugan Rembesan (Permeable Backfill) Tahapan Pekerjaan Galian Struktur a Galian Struktur Kedalaman 0-2 m b Galian Struktur Kedalaman 2-4 m c Galian Struktur Kedalaman 4-6 m d Tambahan biaya galian diatas 501(1) sampai 501(3) untuk galian struktur yang mengandung air tanah e Pasangan Batu Kosong (Blinding Stone) Tahapan Pekerjaan Drainase a Pipa Gorong-Gorong Beton Bertulang, Ø 40 cm Tipe A b Pipa Gorong-Gorong Beton Bertulang, Ø 60 cm Tipe B c Pipa Gorong-Gorong Beton Bertulang 2 Ø 100 cm Tipe D d Saluran U, Tipe DS-8 e Catchbasin, Tipe DC-1 f Catchbasin, Tipe DC-5 g Inlet Drain, Tipe DI-1 h Inlet Drain, Tipe DI-3 i Outlet Drain, Tipe DO-1 j Outlet Drain, Tipe DO-3

digilibunsacid 36 k DV-10 (Pasangan Batu dengan Mortar) l DS-4A (Pasangan Batu dengan Mortar) m DS-4B (Pasangan Batu dengan Mortar) Tahapan Pekerjaan Subgrade a Pekerjaan Persiapan Tanah Dasar Tahapan Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat a Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A b Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas B Tahapan Pekerjaan Perkerasan a Bitumen Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) b Bitumen Lapis Pengikat (Tack Coat) c Asphalt Concrete Binder Course d Asphalt Concrete Wearing Course e Aspal Keras f Perkerasan Beton g Lean Concrete 413 Schedule Proyek Schedule proyek diperlukan untuk mengetahui durasi yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu tahapan pekerjaan dan juga untuk mengetahui kegiatan pendahulu maupun kegiatan sesudahnya dari masing-masing pekerjaan Schedule proyek ini nantinya akan dijadikan acuan sebagai normal duration dari tiap-tiap aktivitas pekerjaan Schedule proyek yang diperoleh adalah schedule perencanaan awal yang berupa diagram balok (bar chart) yang berisi uraian pekerjaan, bobot tiap pekerjaan (dalam %), jumlah rencana pekerjaan per minggu, jumlah rencana komulatif pekerjaan per minggu dan diagram balok yang mendiskripsikan durasi pekerjaan Dari diagram balok ini kemudian diolah menjadi network diagram dengan bantuan program Microsoft Office Project 2007 Schedule proyek pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo Ruas Bawen-Solo Seksi II, Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada lampiran schedule proyek

digilibunsacid 37 414 RAB Proyek Menurut Ibrahim (2001) rencana anggaran biaya suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut Pada dasarnya anggaran biaya ini merupakan bagian terpenting dalam menyelenggarakan pembuatan bangunan itu Membuat anggaran biaya berarti menaksir atau memperkirakan harga dari suatu barang, bangunan atau benda Biaya proyek yang digunakan dalam proses konstruksi tercantum dalam RAB Untuk membuat RAB, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh kontraktor selaku pelaksana proyek, yaitu: 1 Mengumpulkan data tentang harga dan jenis material 2 Mengumpulkan data upah pekerja yang berlaku pada daerah dimana proyek tersebut dilaksanakan Rincian daftar upah pekerja pada proyek pembangunan Jalan tol Semarang-Solo Ruas Bawen-Solo Seksi II dapat dilihat pada lampiran daftar upah pekerja 3 Melakukan analisis bahan dan upah pekerja untuk proyek tersebut 4 Melakukan hitungan harga satuan pekerja dengan memanfaatkan hasil analisa satuan pekerjaan dan daftar kuantitas pekerjaan 5 Membuat rekapitulasi rencana anggaran biaya proyek yang digunakan Berikut ini Rekapitulasi RAB Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo Ruas Bawen-Solo Seksi II Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada Tabel 41

digilibunsacid 38 Tabel 41 Rekapitulasi RAB Proyek Pembangunan Jalan Tol Solo-Semarang Ruas Bawen-Solo Seksi II Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali No Uraian Pekerjaan Jumlah Biaya (Rp) A PEKERJAAN PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA I Pekerjaan Pembersihan Tempat Kerja 321231708,00 B PEKERJAAN PEMBONGKARAN I Pekerjaan Pembongkaran Pasangan Batu / Pasangan 131294456,00 Batu Bata II Pekerjaan Pembongkaran Perkerasan Aspal atau 108283200,00 Beton Semen C PEKERJAAN TANAH I Pekerjaan Galian Biasa untuk Timbunan 5509346136,00 II Pekerjaan Galian Biasa untuk Dibuang (Waste) 247758801,00 III Pekerjaan Urugan Material Berbutir (Granular 1065793410,00 Backfill) IV Pekerjaan Urugan Rembesan (Permeable Backfill) 155677340,00 D PEKERJAAN GALIAN STRUKTUR I Galian Struktur Kedalaman 0-2 m 246628624,00 II Galian Struktur Kedalaman 2-4 m 334420944,00 III Galian Struktur Kedalaman 4-6 m 356948956,00 IV Tambahan Biaya Galian diatas 501(1) sampai 501(3) 15514020,00 untuk Galian Struktur yang Mengandung Air Tanah V Pasangan Batu Kosong (Blinding Stone) 100980243,00 E PEKERJAAN DRAINASE I Pipa Gorong-Gorong Beton Bertulang, Ø 40 cm Tipe 1317343000,00 A II Pipa Gorong-Gorong Beton Bertulang, Ø 60 cm Tipe 685756225,00 B III Pipa Gorong-Gorong Beton Bertulang 2 Ø 100 cm 361124520,00 Tipe D IV Saluran U, Tipe DS-8 17149884,00 V Catchbasin, Tipe DC-1 162903136,00 VI Catchbasin, Tipe DC-5 15530095,00 VII Inlet Drain, Tipe DI-1 18009706,00 VIII Inlet Drain, Tipe DI-3 8297846,00 IX Outlet Drain, Tipe DO-1 63033971,00 X Outlet Drain, Tipe DO-3 8297846,00 XI DV-10 (Pasangan Batu dengan commit Mortar) to user 96239548,00

digilibunsacid 39 Lanjutan Tabel 41 XII DS-4A (Pasangan Batu dengan Mortar) 1154615840,00 XIII DS-4B (Pasangan Batu dengan Mortar) 669378000,00 F PEKERJAAN SUBGRADE III Pekerjaan Persiapan Tanah Dasar 412246430,00 G PEKERJAAN LAPIS PONDASI AGREGAT I Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A 1877385180,00 II Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas B 2152949436,00 H PEKERJAAN PERKERASAN I Bitumen Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) 527073389,00 II Bitumen Lapis Pengikat (Tack Coat) 124618794,00 III Asphalt Concrete Binder Course 1469201409,00 IV Asphalt Concrete Wearing Course 347429156,00 V Aspal Keras 4039843500,00 VI Perkerasan Beton 9376495783,20 VII Lean Concrete 1634321936,00 Jumlah 35133122468,20 Pajak 10% 3513312246,82 Jumlah 38646434715,02 Dibulatkan 38646400000,00 Terbilang: Tiga Puluh Delapan Milyar Enam Ratus Empat Puluh Enam Juta Empat Ratus Ribu Rupiah (Sumber: Data Perusahaan) 42 Penetapan Perencanaan Biaya Proyek 421 Biaya Langsung Biaya langsung merupakan biaya yang secara fisik langsung berhubungan dengan jalannya proses konstruksi di lapangan Biaya langsung ini didapat dari RAB yang diperhitungkan berdasarkan volume dikalikan harga satuan pekerjaan tersebut Dalam skripsi ini biaya langsung juga dijadikan acuan sebagai normal cost Besarnya total biaya langsung yang digunakan adalah Rp 35133122468,20 Nilai tersebut sama dengan nilai RAB sebelum ditambahkan PPN 10% dari total biaya proyek Rinciannya dapat dilihat pada Tabel 41

digilibunsacid 40 422 Biaya Tidak Langsung Meskipun tidak ada kaitannya dengan proses konstruksi dilapangan, tetapi biaya tidak langsung ini harus tetap ada karena memang dibutuhkan Biaya tidak langsung bergantung pada lamanya durasi proyek Apabila durasi proyek semakin lama, maka biaya tidak langsung yang dibutuhkan juga bertambah, sebaliknya jika durasi proyek lebih singkat maka biaya tidak langsung proyek yang diperlukan juga lebih sedikit Berdasarkan wawancara yang dilakukan, biaya tidak langsung pada proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo Ruas Bawen-Solo Seksi II, Kabupaten Boyolali sebesar 2% dari total biaya proyek Biaya tidak langsung tersebut meliputi biaya overhead (gaji staf proyek), biaya fasilitas, dan biaya tak terduga Biaya tidak langsung = 2% x total biaya proyek = 2% x 35133122468,20 = Rp 702662449,40 Dari nilai biaya tidak langsung tersebut dapat diketahui besarnya biaya tidak langsung/hari Dimana besarnya nilai tersebut akan berkurang jika durasi proyek juga berkurang BTL/hari = Rp 702662449,40 : 245 = Rp 2868009,99 /hari Menurut surat perjanjian kontrak, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo ini adalah 10% dari total biaya proyek Biaya tersebut ditanggung oleh pihak kontraktor PPN = 10% x total biaya proyek = 10% x 35133122468,20 = Rp 3513312246,82 Sehingga biaya tidak langsung total adalah: Total BTL = ((BTL /hari x durasi total proyek) + PPN 10% dari total biaya proyek) = ((Rp 2868009,99 x 245) + 3513312246,82) = Rp 4215974696,18

digilibunsacid 41 43 Menentukan Normal Duration dan Menyusun Network Diagram Normal duration merupakan waktu normal yang diperlukan untuk menyelesaikan masing-masing pekerjaan yang diperoleh dari identifikasi pada jadwal rencana awal proyek yang berupa bar chart Adapun rinciannya dapat dilihat pada Tabel 42 Tabel 42 Normal Duration untuk Tiap Pekerjaan No Uraian Pekerjaan Normal Duration (Hari) A PEKERJAAN PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA I Pekerjaan Pembersihan Tempat Kerja 42 B PEKERJAAN PEMBONGKARAN I Pekerjaan Pembongkaran Pasangan Batu / Pasangan 56 Batu Bata II Pekerjaan Pembongkaran Perkerasan Aspal atau 56 Beton Semen C PEKERJAAN TANAH I Pekerjaan Galian Biasa untuk Timbunan 112 II Pekerjaan Galian Biasa untuk Dibuang (Waste) 112 III Pekerjaan Urugan Material Berbutir (Granular 84 Backfill) IV Pekerjaan Urugan Rembesan (Permeable Backfill) 84 D PEKERJAAN GALIAN STRUKTUR I Galian Struktur Kedalaman 0-2 m 56 II Galian Struktur Kedalaman 2-4 m 56 III Galian Struktur Kedalaman 4-6 m 56 IV Tambahan Biaya Galian diatas 501(1) sampai 501(3) 56 untuk Galian Struktur yang Mengandung Air Tanah V Pasangan Batu Kosong (Blinding Stone) 28 E PEKERJAAN DRAINASE I Pipa Gorong-Gorong Beton Bertulang, Ø 40 cm Tipe 133 A II Pipa Gorong-Gorong Beton Bertulang, Ø 60 cm Tipe 133 B III Pipa Gorong-Gorong Beton Bertulang 2 Ø 100 cm 133 Tipe D IV Saluran U, Tipe DS-8 56 V Catchbasin, Tipe DC-1 56

digilibunsacid 42 Lanjutan Tabel 42 VI Catchbasin, Tipe DC-5 56 VII Inlet Drain, Tipe DI-1 56 VIII Inlet Drain, Tipe DI-3 56 IX Outlet Drain, Tipe DO-1 56 X Outlet Drain, Tipe DO-3 56 XI DV-10 (Pasangan Batu dengan Mortar) 56 XII DS-4A (Pasangan Batu dengan Mortar) 56 XIII DS-4B (Pasangan Batu dengan Mortar) 56 F PEKERJAAN SUBGRADE III Pekerjaan Persiapan Tanah Dasar 112 G PEKERJAAN LAPIS PONDASI AGREGAT I Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A 112 II Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas B 112 H PEKERJAAN PERKERASAN I Bitumen Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) 56 II Bitumen Lapis Pengikat (Tack Coat) 56 III Asphalt Concrete Binder Course 56 IV Asphalt Concrete Wearing Course 56 V Aspal Keras 56 VI Perkerasan Beton 112 VII Lean Concrete 112 Dalam hitungan durasi proyek diperhitungkan sebagai berikut: 1 Jam kerja normal adalah 7 jam/hari 2 Dalam 1 minggu dipakai 7 hari kerja Setelah mengetahui normal duration untuk masing-masing aktivitas pekerjaan, maka selanjutnya adalah menentukan hubungan antar aktivitas pekerjaan tersebut Kemudian membuat network diagram dengan bantuan program Microsoft Office Project 2007 Hubungan antar aktivitas dan network diagram pada tahap normal dapat dilihat pada lampiran Dari network diagram yang telah dibuat dapat diketahui durasi total pekerjaan adalah 245 hari kerja dengan lintasan kritis: 1 Pekerjaan galian untuk timbunan

digilibunsacid 43 2 Pekerjaan galian untuk dibuang (waste) 3 Pekerjaan perkerasan beton 4 Pekerjaan lean concrete 44 Menentukan Normal Cost Normal cost merupakan biaya langsung yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek dalam kondisi normal Normal cost diambil dari RAB yang digunakan pada pelaksanaan proyek Dalam skripsi ini, normal cost adalah sama dengan biaya langsung yang digunakan dalam pekerjaan proyek Rinciannya dapat dilihat pada Tabel 41 45 Alternatif Percepatan 451 Penambahan Jam Kerja Lembur Alternatif percepatan yang pertama dalam penelitian skripsi ini adalah penambahan jam kerja (lembur) optimum Hal ini didasarkan pada kondisi lapangan dan wawancara yang telah dilakukan Percepatan yang dilakukan adalah pada kegiatan yang berada pada lintasan kritis sehingga dapat mengurangi durasi total proyek Asumsi-asumsi yang digunakan dalam proses percepatan proyek ini adalah sebagai berikut: 1 Jam kerja normal adalah pukul 0800 1200 kemudian istirahat 1 jam dan dilanjutkan pada pukul 1300 1600, sehingga jam kerja efektifnya adalah 7 jam 2 Jam kerja lembur optimum yang diperhitungkan adalah 3 jam, sesuai dengan peraturan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP102/MEN/VI/2004 bahwa jam kerja lembur maksimum dalam 1 hari adalah 3 jam 3 Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP102/MEN/VI/2004 harga upah lembur diperhitungkan 1,5 kali upah

digilibunsacid 44 normal untuk sejam pertama dan untuk jam kerja berikutnya sebesar 2 kali upah normal 4 Produktivitas pekerja akibat penambahan jam lembur diperhitungkan sebesar 75% dari produktivitas normal 452 Penambahan kapasitas Alat Alternatif percepatan yang kedua dalam penelitian skripsi ini adalah penambahan kapasitas optimum Hal ini didasarkan pada kondisi lapangan dan data terkait alat berat yang digunakan dalam proyek Percepatan yang dilakukan adalah pada kegiatan yang berada pada lintasan kritis sehingga dapat mengurangi durasi total proyek Khusus untuk harga satuan pekerjaan, tiap item pekerjaan mempunyai perkiraan koefisien dan harga satuan yang berbeda-beda 46 Crash Duration Crash duration merupakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan setelah dilakukan penambahan jam kerja (lembur) dan kapasitas alat Sebelum menghitung crash duration perlu dicari produktivitas harian, produktivitas tiap jam, dan produktivitas harian sesudah crash (percepatan) Produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara output dan input atau rasio antara hasil produksi dengan total sumber daya yang digunakan Produktivitas harian sesudah crash merupakan kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan volume tertentu tiap harinya setelah adanya percepatan Hal ini diperhitungkan berdasarkan alternatif percepatan yang digunakan, yaitu menambah jam kerja lembur dan kapasitas alat optimum Dengan adanya penambahan jam kerja lembur dan kapasitas alat ini mengakibatkan peningkatan produktivitas kerja sehingga waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut menjadi cepat dibandingkan sebelumnya Hitungan crash duration menggunakan Persamaan (21) sampai (24) Contoh hitungannya adalah sebagai berikut:

digilibunsacid 45 a Contoh hitungan crash duration dengan alternatif penambahan jam kerja lembur pada pekerjaan galian untuk dibuang (waste) (lihat lampiran hitungan crash duration): Produktivitas harian = 4813,00 112 = 42,9732 m 3 /hari Produktivitas per jam = 42,9732 = 6,1390 m 3 /hari Produktivitas harian sesudah crash 7 = 42,9732 + (3x6,1390x75%) = 56,7860 m 3 /hari Crash duration = 4813 = 84,7567 hari 85 hari 56,7860 b Contoh hitungan crash duration dengan alternatif penambahan kapasitas alat Dump Truk pada pekerjaan galian untuk dibuang (waste) (lihat lampiran hitungan crash duration): Produktivitas harian = 4813,00 112 = 42,9732 m 3 /hari Produktivitas per jam = 42,9732 = 6,1390 m 3 /hari Produktivitas 1 Dump Truk Produktivitas harian sesudah crash 7 = 7,66 m 3 /jam = Prod tiap jam + Prod Dump Truk = 6,1390 + 7,66 = 13,79 m 3 /jam = 96,5583 m 3 /hari Crash duration = 4813 = 49,85 hari 50 hari 96,5583 Hitungan produktivitas alat dan crash duration pada pekerjaan lain dapat dilihat pada lampiran hitungan crash duration 47 Crash Cost Crash cost dikeluarkan setelah dilakukan percepatan yang merupakan total biaya langsung untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kurun waktu tersingkat Biaya dengan penambahan jam kerja lembur diperhitungkan dari penjumlahan biaya langsung normal dan biaya upah lembur total pekerja, sedangkan untuk penambahan kapasitas alat diperhitungkan dari penjumlahan biaya langsung

digilibunsacid 46 normal dan biaya produktivitas alat Secara otomatis dengan adanya percepatan ini maka nilai crash cost untuk tiap pekerjaan akan lebih besar dibandingkan dengan biaya langsung normal sebelumnya Untuk menentukan crash cost digunakan rumus pada Persamaan (25) dan (26) a Contoh hitungan crash cost dengan alternatif penambahan jam kerja lembur pada pekerjaan galian untuk dibuang (waste) (lihat lampiran hitungan crash cost): Biaya lembur: Pengawas = 1 x (3 x 27) x ((Rp 10286,00 x 15) + (Rp 10286,00 x 2 x 2)) = Rp 4582413,00 Pekerja = 4 x (3 x 27) x ((Rp 7818,00 x 15) + (Rp 7818,00 x 2 x 2)) = Rp 13931676,00 Alat = (3 x 27 x Rp 3971989,68) = Rp 321731164,09 Total biaya = Rp 4582413,00 + Rp 13931676,00 + Rp 321731164,09 = Rp 340245253,09 Crash cost = Rp 247758801,00 + Rp 340245253,09 = Rp 588004054,09 b Contoh hitungan crash cost dengan alternatif penambahan kapasitas alat Dump Truk pada pekerjaan galian untuk dibuang (waste) (lihat lampiran hitungan crash cost): Penambahan kapasitas alat :: Dump Truk = Harga satuan alat x produktivitas alat x durasi crash = Rp Rp 228269,31 x 7,66 x 7 x 50 = Rp 611592198,95 Crash cost = Rp 247758801,00 + Rp 611592801,95 = Rp 859351999,95 Hitungan crash cost pada pekerjaan lain dapat dilihat pada lampiran hitungan crash cost

digilibunsacid 47 Tabel 43 Crash Duration dan Cost Slope tiap pekerjaan dengan dengan penambahan jam kerja lembur No 1 2 3 4 5 6 7 Kegiatan Yang Dipercepat Galian Biasa untuk Timbunan Galian Biasa untuk Dibuang (Waste) Pembongkaran Pasangan Batu Bata Pembongkaran Perkerasan Aspal atau Beton Semen Lapis Pondasi Agregat Kelas A Persiapan Tanah Dasar Lapis Pondasi Agregat Kelas B Simbol Normal Duration Crash Duration Normal Cost Crash Cost C1 112 85 5509346136 5702287678 C2 112 85 247758801 326436173 B1 56 43 131294456 168673102 B2 56 43 108283200 153570583 G1 112 85 1877385180 2099570894 F 112 85 412246430 538018350 G2 112 85 2152949436 2387326257 8 Perkerasan Beton H6 112 85 9376495783 9449863315 9 Lean Concrete H7 112 85 1634321936 1673571687 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Saluran U, Tipe DS-8 Catchbasin, Tipe DC-1 Catchbasin, Tipe DC-5 Inlet Drain, Tipe DI-1 Inlet Drain, Tipe DI-3 Outlet Drain, Tipe DO-1 Outlet Drain, Tipe DO-3 DV-10 (Pasangan Batu dengan Mortar) DS-4A (Pasangan Batu dengan Mortar) DS-4B (Pasangan Batu dengan Mortar) Bitumen Lapis Resep Pengikat (Prime Coat) Bitumen lapis Pengikat (Tack Coat) E4 56 43 17149884 32692671 E5 56 43 162903136 205087624 E6 56 43 15530095 57714583 E7 56 43 18009706 33454993 E8 56 43 8297846 23743133 E9 56 43 63033971 78479258 E10 56 43 8297846 23743133 E11 56 43 96239548 110066374 E12 56 43 1154615840 1168481666 E13 56 43 669378000 683146326 H1 56 43 527073389 559493610 H2 56 43 124618794 157039015

digilibunsacid 48 Lanjutan Tabel 43 22 Asphalt Concrete Binder Course 23 Asphalt Concrete Wearing Course Tabel 44 Crash Duration dan Crash Cost tiap pekerjaan dengan penambahan alat berat No 1 2 3 4 5 6 7 Kegiatan Yang Dipercepat Galian Biasa untuk Timbunan Galian Biasa untuk Dibuang (Waste) Pembongkaran Pasangan Batu Bata Pembongkaran Perkerasan Aspal atau Beton Semen Lapis Pondasi Agregat Kelas A Persiapan Tanah Dasar Lapis Pondasi Agregat Kelas B H3 56 43 1469201409 1533521028 H4 56 43 347429156 402748772 24 Aspal Keras H5 56 43 4039843500 4047345423 25 26 27 28 Pembersihan Tempat Kerja Galian Struktur 0-2 m Galian Struktur 2-4 m Galian Struktur 4-6 m A 42 32 321231708 373793860 D1 56 43 246628624 284673711 D2 56 43 334420944 380674088 D3 56 43 356948956 403202100 Simbol Normal Duration Crash Duration Normal Cost Crash Cost C1 112 60 5509346136 17982916146 C2 112 50 247758801 859351000 B1 56 26 131294456 219805332 B2 56 23 108283200 190213601 G1 112 31 1877385180 3053696938 F 112 52 412246430 7525729585 G2 112 32 2152949436 3533783548 48 Cost Slope Cost slope merupakan pertambahan biaya langsung untuk mempercepat suatu aktivitas per satuan waktu Pertambahan biaya tersebut berbanding lurus dengan nilai crash cost Semakin besar crash cost-nya maka semakin besar nilai cost slope-nya dan sebaliknya Durasi yang direncanakan juga mempengaruhi besarnya nilai biaya percepatan ini Hitungannya menggunakan Persamaan (27)

digilibunsacid 49 a Contoh hitungan cost slope dengan alternatif penambahan jam kerja lembur pada pekerjaan galian untuk dibuang (waste) (lihat lampiran hitungan cost slope): Cost slope = Rp 588004054,09 Rp 247758801,00 112 85 = Rp 12601676,00 /hari a Contoh hitungan cost slope dengan alternatif penambahan kapasitas alat pada pekerjaan galian untuk dibuang (waste) (lihat lampiran hitungan cost slope): Cost slope = Rp 859350999,95 Rp 247758801 112 50 = Rp 9864390,31 /hari Hitungan cost slope pada pekerjaan lain dapat dilihat pada lampiran hitungan cost slope Tabel 45 Cost Slope tiap pekerjaan dengan penambahan jam kerja lembur No 1 2 3 4 5 6 7 8 Kegiatan Yang Dipercepat Galian Biasa untuk Timbunan Galian Biasa untuk Dibuang (Waste) Pembongkaran Pasangan Batu Bata Pembongkaran Perkerasan Aspal atau Beton Semen Lapis Pondasi Agregat Kelas A Persiapan Tanah Dasar Lapis Pondasi Agregat Kelas B Perkerasan Beton Simbol Normal Cost Crash Cost Total Crash Cost Slope C1 5509346136 5856557227 27 12859670 /hari C2 247758801 588004054 27 12601676 /hari B1 131294456 168673102 13 2875280 /hari B2 108283200 153570583 13 3483644 /hari G1 1877385180 2099570894 27 8229100 /hari F 412246430 538018350 27 4658219 /hari G2 2152949436 2387326257 27 8680623 /hari H6 9376495783 10163764089 27 29158085 /hari 9 Lean Concrete H7 1634321936 1673571687 27 1453694,50 /hari 10 11 Saluran U, Tipe DS-8 Catchbasin, Tipe DC-1 E4 17149884 32692671 13 1195599,00 /hari E5 162903136 205087624 13 3244960,68 /hari

digilibunsacid 50 Lanjutan Tabel 45 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Catchbasin, Tipe DC-5 Inlet Drain, Tipe DI-1 Inlet Drain, Tipe DI-3 Outlet Drain, Tipe DO-1 Outlet Drain, Tipe DO-3 DV-10 (Pasangan Batu dengan Mortar) DS-4A (Pasangan Batu dengan Mortar) DS-4B (Pasangan Batu dengan Mortar) Bitumen Lapis Resep Pengikat (Prime Coat) Bitumen lapis Pengikat (Tack Coat) Asphalt Concrete Binder Course Asphalt Concrete Wearing Course E6 15530095 57714583 13 3244960 /hari E7 18009706 33454993 13 1188099 /hari E8 8297846 23743133 13 1188099 /hari E9 63033971 78479258 13 1188099 /hari E10 8297846 23743133 13 1188099 /hari E11 96239548 110066374 13 1063602 /hari E12 1154615840 1168481666 13 1066602 /hari E13 669378000 683146326 13 1059102 /hari H1 527073389 559493610 13 2493863 /hari H2 124618794 157039015 13 2493863 /hari H3 1469201409 1832871366 13 27974612 /hari H4 347429156 711099113 13 27974612 /hari 24 Aspal Keras H5 4039843500 4047345423 13 577071 /hari 25 26 27 28 Pembersihan Tempat Kerja Galian Struktur 0-2 m Galian Struktur 2-4 m Galian Struktur 4-6 m A 321231708 373793860 10 5256215 /hari D1 246628624 284673711 13 2926545 /hari D2 334420944 380674088 13 3557934 /hari D3 356948956 403202100 13 3557934 /hari

digilibunsacid 51 Tabel 46 Cost Slope tiap pekerjaan dengan penambahan alat berat No 1 2 3 4 5 6 7 Kegiatan Yang Dipercepat Galian Biasa untuk Timbunan Galian Biasa untuk Dibuang (Waste) Pembongkar an Pasangan Batu Bata Pembongkar an Perkerasan Aspal atau Beton Semen Lapis Pondasi Agregat Kelas A Persiapan Tanah Dasar Lapis Pondasi Agregat Kelas B Simbol Normal Cost Crash Cost Total Crash Cost Slope C1 5509346136 17982916146 52 239876346 /hari C2 247758801 859351000 62 9864390 /hari B1 131294456 219805332 30 2950362 /hari B2 108283200 190213601 33 2482739 /hari G1 1877385180 3053696938 81 14522367 /hari F 412246430 7525729585 60 118558052 /hari G2 2152949436 3533783548 80 17260426 /hari 49 Analisis TCTO Setelah didapatkan nilai cost slope dari masing-masing aktivitas pekerjaan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis pertukaran biaya dan waktu dengan metode TCTO Analisis ini dilakukan dengan cara melakukan kompresi (penekanan) pada aktivitas yang berada pada lintasan kritis yang dapat dilihat pada network diagram Microsoft Office Project 2007 yang dibuat dalam kondisi normal Penekanan (kompresi) durasi proyek dimulai dari aktivitas yang mempunyai cost slope terendah Dari tahap-tahap pengkompresian tersebut akan dicari waktu optimal dari biaya total yang paling minimal Dalam skripsi ini penekanan kondisi jenuh dicapai pada tahap kompresi ke-28 untuk penambahan jam kerja lembur, sedangkan penekanan kondisi jenuh dicapai pada tahap

digilibunsacid 52 kompresi ke-7 untuk penambahan kapasitas alat Berikut akan diuraikan proses hitungan tahap kompresi dengan alternatif penambahan jam kerja (lembur) dan kapasitas alat optimum: Tahap normal Durasi normal Biaya tidak langsung = 245 hari = 2% dari biaya total proyek + PPN 10% dari biaya total proyek = Rp 702662449,4 + Rp 3513312246,82 = Rp 4215974696,18 Biaya langsung = Rp 35133122468,20 Total Cost = biaya tidak langsung + biaya langsung = Rp 4215974696,18 + Rp 35133122468,20 = Rp 39349097164,38 Tahap kompresi 1 penambahan jam kerja (lembur) Crashing pekerjaan Lean Concrete : Cost slope /hari = Rp 1453694,50 /hari Normal duration = 112 hari Crash duration = 85 hari Total crash = 27 hari Total durasi proyek = 245 hari Tambahan biaya = Rp 1453694,50/hari x 27 hari = Rp 39249751,40 Biaya langsung = Rp 35133122468,20 + Rp 39249751,40 = Rp 35172372219,40 Biaya tidak langsung = (Rp 2868009,99 x 245) + Rp 3513312246,82 = Rp 4215974696,18 Total cost = Rp 35172372219,40 + Rp 4215974696,18 = Rp 39388346915,56 Demikian seterusnya sampai kompresi ke-28 Skenario crashing dan hitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran commit to hitungan user analisis TCTO

digilibunsacid 53 Tahap kompresi 1 penambahan kapasitas alat Crashing pekerjaan galian biasa untuk dibuang (waste): Cost slope/hari = Rp 9864390,31 /hari Normal duration = 112 hari Crash duration Total crash Total durasi proyek Tambahan biaya = 50 hari = 62 hari = 245 hari = Rp 9864390,31 /hari x 50 hari = Rp 611592198,95 Biaya langsung = Rp 35133122468,20 + Rp 611592198,95 = Rp 35744714667,15 Biaya tidak langsung = (Rp 2868009,99 x 245) + Rp 3513312246,82 = Rp 4215974696,18 Total cost = Rp 35744714667,15 + Rp 4215974696,18 = Rp 39960689363,34 Demikian seterusnya sampai kompresi ke-7 Skenario crashing dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran hitungan analisis TCTO Hasil pengompresian (penekanan) terhadap waktu dan biaya dapat dilihat pada Tabel 43 dan Tabel 44 Tabel 47 Rekapitulasi Perhitungan Biaya Langsung, Biaya Tidak Langsung, dan Total Cost alternatif penambahan jam kerja (lembur) No 1 Tahap Kompresi Tahap Normal 2 Tahap 1 3 Tahap 2 Kegiatan Yang Dipercepat Lean Concrete (H7) Galian Biasa Untuk Dibuang (Waste) (C2) Durasi Total (Hari) Biaya langsung (Rp) Proyek Biaya Tidak langsung (Rp) Total Cost (Rp) 245 35133122468 4215974696 39349097164 245 35172372219 4215974696 39388346916 245 35473367721 4215974696 39689342417

digilibunsacid 54 Lanjutan Tabel 47 4 Tahap 3 5 Tahap 4 6 Tahap 5 7 Tahap 6 8 Tahap 7 9 Tahap 8 10 11 12 13 14 15 Tahap 9 Tahap 10 Tahap 11 Tahap 12 Tahap 13 Tahap 14 Galian Biasa Untuk Timbunan (C1) Aspal Keras (H5) Persiapan Tanah dasar (F) Perkerasan Beton (H6) Bitumen Lapis Resep Pengikat (Prime Coat) (H1) Bitumen Lapis Pengikat (Tack Coat) (H2) Pembongkar an Perkerasan Aspal atau Beton Semen (B2) DV-10 (Pasangan Batu dengan Mortar) (E11) DS-4A (Pasangan Batu dengan Mortar) (E12) DS-4B (Pasangan Batu dengan Mortar) (E13) Saluran U, Tipe DS-8 (E4) Inlet Drain, Tipe DI-1 (E7) 232 35480333559 4178690566 39659024125 232 35140624391 4178690566 39319314957 218 35258894389 4138538426 39397432815 205 35920390774 4101254296 40021645070 205 35165542689 4101254296 39266796986 205 35165542689 4101254296 39266796986 205 35178409851 4101254296 39279664147 205 35146949294 4101254296 39248203590 205 35146988294 4101254296 39248242590 205 35146890794 4101254296 39248145090 205 35148665255 4101254296 39249919551 205 35148567755 4101254296 39249822051

digilibunsacid 55 Lanjutan Tabel 47 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Tahap 15 Tahap 16 Tahap 17 Tahap 18 Tahap 19 Tahap 20 Tahap 21 Tahap 22 Tahap 23 Tahap 24 Tahap 25 Tahap 26 Tahap 27 Tahap 28 Inlet Drain Tipe DI-3 (E8) Outlet Drain, Tipe DO-1 (E9) Outlet Drain, Tipe DO-3 (E10) Asphalt Concrete Binder Course (H3) Asphalt Concrete Wearing Course (H4) Pembongkar an Pasangan Batu bata (B1) Galian Struktur 0-2m (D1) Lapis Pondasi Agregat B (G2) Pembersihan Tempat Kerja (A) Galian Struktur 2-4m (D2) Galian Struktur 4-6m (D3) Lapis Pondasi Agregat Kelas A (G1) Catchbasin, Tipe DC- 1(E5) Catchbasin, Tipe DC-5 (E6) 205 35148567755 4101254296 39249822051 205 35148567755 4101254296 39249822051 205 35148567755 4101254296 39249822051 205 35496792426 4101254296 39598046722 205 35496792426 4101254296 39598046722 204 35170501114 4098386286 39268887401 204 35171167555 4098386286 39269553842 204 35367499290 4098386286 39465885576 194 35185684620 4069706186 39255390806 194 35179375612 4069706186 39249081799 194 35179375612 4069706186 39249081799 192 35355308182 4063970166 39419278349 192 35175306957 4063970166 39239277123 191 35175306956 4061102156 39236409113

digilibunsacid 56 Tabel 48 Rekapitulasi Perhitungan Biaya Langsung, Biaya Tidak Langsung, dan Total Cost alternatif penambahan kapasitas alat No 1 Tahap Kompresi Tahap Normal 2 Tahap 1 3 Tahap 2 4 Tahap 3 5 Tahap 4 6 Tahap 5 7 Tahap 6 8 Tahap 7 Kegiatan Yang Dipercepat Galian Biasa untuk Dibuang (Waste) (C2) Galian Biasa Untuk Timbunan (C1) Pembongka ran Perkerasan Aspal atau Beton Semen (B2) Pembongka ran Pasangan Batu Bata (B1) Persiapan Tanah dasar (F) Lapis Pondasi Agregat Kelas A (G1) Lapis Pondasi Agregat Kelas B (G2) Durasi Total (Hari) Biaya langsung (Rp) Proyek Biaya Tidak langsung (Rp) Total Cost (Rp) 245 35133122468 4215974696 39349097164 245 35744714667 4215974696 39960689363 232 47835042100 4178690566 52013732666 232 35215052869 4178690566 39393743435 212 35221633344 4121330366 39342963710 204 42246605623 4098386286 46344991910 204 36309434226 4098386286 40407820512 193 36513956580 4066838176 40580794756 Setelah biaya langsung, biaya tidak langsung, dan total cost diketahui maka selanjutnya dibuat grafik hubungan antar ketiga biaya tersebut Grafik tersebut dapat dilihat pada Gambar 41 dan commit Gambar to 42 user

BIAYA Millions BIAYA (Rp) Millions perpustakaanunsacid digilibunsacid 57 45000,00 40000,00 35000,00 30000,00 25000,00 20000,00 15000,00 10000,00 5000,00 0,00 PERCEPATAN PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SEMARANG-SOLO RUAS BAWEN-SOLO SEKSI IIA DENGAN PENAMBAHAN JAM LEMBUR 245 245 232 205 205 205 205 205 205 205 204 204 194 192 191 DURASI PROYEK Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung Total Biaya Gambar 41 Grafik Hubungan Biaya Langsung, Biaya Tidak Langsung, dan Total Cost terhadap Waktu Setelah Dilakukan Kompresi 60000 PERCEPATAN PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SEMARANG-SOLO RUAS BAWEN-SOLO SEKSI IIA DENGAN PENAMBAHAN KAPASITAS ALAT BERAT 50000 40000 30000 20000 Biaya Langsung Biaya Tidak langsung Total Biaya Proyek 10000 0 245 245 232 232 212 204 204 193 DURASI Gambar 42 Grafik Hubungan Biaya Langsung, Biaya Tidak Langsung, dan Total Cost terhadap Waktu Setelah Dilakukan Kompresi

digilibunsacid 58 Pada Gambar 41 dan Gambar 42 kurva biaya langsung dan total cost berdekatan karena penurunan atau penambahan biaya langsung ikut mempengaruhi besarnya nilai total cost proyek Waktu optimum proyek menggambarkan posisi biaya optimum dan waktu optimum proyek setelah dilakukan percepatan Waktu optimum tersebut menurut Soeharto (1997) merupakan kurun waktu penyelesaian proyek dengan biaya terendah Waktu optimum digambarkan dengan titik point terendah dari total cost yang merupakan gabungan dari penjumlahan biaya langsung dan biaya tidak langsung 410 Analisis Biaya dan Waktu Optimum Proyek Dari Tabel 47 dengan penambahan jam kerja lembur dapat diketahui bahwa biaya optimum proyek sebesar Rp 39236409113,12 dengan waktu optimumnya 191 hari Hal ini berarti mengakibatkan pengurangan total cost sebesar Rp 112688051,04 dari total cost normal Rp 39349097164,38 dengan penambahan biaya langsung sebesar Rp 42184488,82 dan berkurangnya biaya tidak langsung sebesar Rp 154872539,86 serta terjadi pengurangan durasi proyek selama 54 hari dari durasi normal 245 hari menjadi 191 hari Dan pada Tabel 48 dengan penambahan kapasitas alat dapat diketahui bahwa biaya optimum proyek sebesar Rp 39342963710,11 dengan waktu optimumnya 212 hari Hal ini berarti mengakibatkan pengurangan total cost sebesar Rp 6133454,27 dari total cost normal Rp 39349097164,38 dengan penambahan biaya langsung sebesar Rp 88510876 dan berkurangnya biaya tidak langsung sebesar Rp 94644330 serta terjadi pengurangan durasi proyek selama 33 hari dari durasi normal 245 hari menjadi 212 hari 411 Analisis Efisiensi Biaya dan Waktu Proyek Efisiensi biaya dan waktu proyek merupakan perbandingan antara biaya dan waktu proyek rencana dengan biaya dan waktu proyek setelah dilakukan percepatan dengan alternatif penambahan jam kerja (lembur) optimum selama 3 jam dan penambahan kapasitas alat Berdasarkan hitungan Time Cost Trade Off diperoleh waktu dan biaya proyek commit optimum to user adalah 191 hari dan Rp Rp

digilibunsacid 59 39236409113,12 untuk penambahan jam kerja lembur dan waktu optimum 212 hari dengan biaya optimum Rp 39342963710,11 untuk penambahan kapasitas alat Sehingga dapat dihitung presentase efisiensi biaya dan waktu proyek sebagai berikut: Penambahan Jam Kerja Lembur 1 Efisiensi biaya proyek = Rp 39349097164,38 Rp 39236409113,12 = Rp 112688051,04 atau = Rp 39349097164,38 Rp 39236409113,12 Rp 39349097164,38 = 0,29% 100% 2 Efisiensi waktu proyek = 245 191 = 54 hari atau = 245 191 245 = 22,0408% 100% Penambahan Kapasitas Alat 1 Efisiensi biaya proyek = Rp 39349097164,38 Rp 39342963710,11 = Rp 6133454,27 atau = Rp 39349097164,38 Rp 39342963710,11 Rp 39349097164,38 = 0,015% 100% 2 Efisiensi waktu proyek = 245 212 = 33 hari atau

digilibunsacid 60 = 245 212 245 = 13,4694% 100% Dengan demikian alternatif percepatan yang lebih efisien untuk diterapkan dalam upaya mempersingkat durasi proyek adalah dengan melakukan penambahan jam kerja lembur Adanya efisiensi dari segi biaya dan waktu ini menunjukkan indikasi prestasi kerja kontraktor