RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 6/PHPU.DXII/2014 Tentang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Cirebon I. PARA PIHAK A. Pemohon Hj. Raden Sri Heviyana dan H. Rakhmat, SE. (Pasangan Calon Nomor Urut 6) Kuasa Hukum Iwan Gunawan, SH., MH. dan Unoto Dwi Yulianto, SH. MH. berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 6 Januari 2013 B. Termohon Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cirebon II. OBJEK PERMOHONAN Model DBKWK.KPU tentang Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Dalam Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Cirebon Tahun 2013 Di Tingkat Kabupaten Oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Cirebon beserta Model DB 1KWK.KPU tentang Catatan Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Cirebon Tahun 2013 Putaran Dua tertanggal 4 Januari 2014 dan Lampirannya. III. KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 24C ayat (1) UndangUndang Dasar 1945, Pasal 10 ayat (1) huruf d UndangUndang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi sebagaimana diubah dengan UndangUndang Nomor 8 Tahun 2011 tentang perubahan atas UndangUndang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, Pasal 29 ayat (1) huruf d UndangUndang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman salah satu 1
kewenangan Mahkamah Konstitusi adalah memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum. Bahwa dengan berlakunya UndangUndang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pemilu maka Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang sebelumnya disebut Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) dimasukkan dalam rezim Pemilihan Umum sebagaimana dimaksud oleh UndangUndang Dasar 1945. Bahwa selanjutnya selaras dengan berlakunya UndangUndang Nomor 22 Tahun 2007, Pasal 236C UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menentukan bahwa penanganan sengketa hasil perhitungan suara oleh Mahkamah Agung dialihkan kepada Mahkamah Konstitusi paling lambat 18 bulan sejak berlakunya UndangUndang ini diundangkan. Pada tanggal 29 Okteber 2008, Ketua Mahkamah Agung dan Ketua Mahkamah Konstitusi telah menandatangani Berita Acara Pengalihan Wewenang Mengadili sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 236C UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008. Bahwa karena permohonan Pemohon adalah permohonan mengenai keberatan atas Model DBKWK.KPU tentang Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Dalam Pemilihan Umum Bupati Dan Wakil Bupati Cirebon Tahun 2013 Di Tingkat Kabupaten Oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Cirebon Nomor 01/BA/I/2014 (Bukti P1) dan Model DB1KWK.KPU tentang Catatan Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Cirebon Tahun 2013 Putaran Dua berserta lampirannya (Bukti P2), sebagaimana diatur dalam Pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, serta sesuai dengan Pasal 3 dan Pasal 4 PMK 15/2008, maka menurut Pemohon, Mahkamah berwenang untuk memeriksa, mengadili, dan memutus permohonan a quo; 2
IV. KEDUDUKAN HUKUM PEMOHON (LEGAL STANDING) Pemohon adalah Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Cirebon dalam Pemilukada Tahun 2013 berdasarkan Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cirebon Nomor 24/Kpts/KPUKabCrb/VIII/2013 bertanggal 14 Agustus 2013 tentang Penetapan Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Cirebon Sebagai Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Cirebon Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Cirebon Tahun 2013. V. TENGGANG WAKTU PENGAJUAN PERMOHONAN Berdasarkan Pasal 5 PMK 15/2008, permohonan pembatalan penetapan hasil perhitungan suara Pemilukada diajukan ke Mahkamah paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah Termohon menetapkan hasil penghitungan suara Pemilukada di daerah yang bersangkutan. Menurut Pemohon, Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara diselenggarakan 4 Januari 2014, sehingga batas waktu 3 (tiga) hari kerja setelah penetapan rekapitulasi hasil penghitungan suara oleh Termohon dalam perkara a quo adalah hari Senin, 6 Januari 2014, Selasa, 7 Januari 2014, dan Rabu, 8 Januari 2014. Pemohon mengajukan permohonan kepada Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi pada hari Rabu, tanggal 8 Januari 2014. Dengan demikian, menurut Pemohon, permohonan diajukan masih dalam tenggang waktu yang ditentukan sehingga telah memenuhi ketentuan Pasal 5 ayat (1) PMK 15/2008. VI. ALASAN PERMOHONAN 1. Termohon telah meloloskan Pasangan Calon Nomor Urut 2 yang tidak memenuhi persyaratan sebagai calon kepala daerah karena Calon Bupati Cirebon pada pemilukada Kabupaten Cirebon 2013 dengan nomor urut 2 atas nama Drs Sunjaya Purwadi S, MM., M.Si berdasarkan putusan Pengadilan Miiliter Tinggi II Jakarta Nomor : 31K/PMTII/AD/VII/2012 tertanggal 23 November 2012 telah dinyatakan bersalah dan dihukum. Sementara itu calon wakil bupati dari Pasangan Calon Nomor Urut 2, atas nama TASIYA SOEMADI adalah mantan Narapidana berdasarkan Putusan 3
Kasasi Mahkamah Agung Nomor No. 865 K/Pid/2008 tertanggal 14 Januari 2009 dinyatakan bersalah melanggar Pasal 263 ayat (2) KUHP. 2. Termohon telah melanggar peraturan peraturan perundangan dengan menetapkan waktu pelaksanaan putaran kedua Pemilukada Kabupaten Cirebon Tahun 2013 tanggal 29 Desember 2013, karena alasan pengunduran jadwal tersebut tidak sesuai mekanisme dan ketentuan yang berlaku serta bukan merupakan kejadian yang luar biasa seperti bencana alam; 3. Termohon telah dengan sengaja tidak membagikan Formulir C6 (undangan memilih) sehingga pendukung pemohon tidak dapat ikut mencoblos dan partisipasi pemilih menjadi sangat rendah dibawah 50 %. 4. Termohon telah dengan sengaja membiarkan pemilih siluman yang hanya menggunakan KTP tanpa menunjukkan Kartu Keluarga untuk dapat memilih meski pemilih tersebut tidak ada dalam dpt, dan adanya mobilisir massa siluman dari pendukung Pasangan Calon Nomor Urut 2; 5. Adanya keterlibatan PNS untuk mendukung Pasangan Calon Nomor Urut 2 secara massif dan terstruktur; 6. Adanya pelanggaran yang di lakukan Pasangan Calon Nomor Urut 2 dengan melakukan kampanye yang memuat suku agama dan ras (Sara). VII. PETITUM 1. Mengabulkan Permohonan Pemohon untuk seluruhnya; 2. Menyatakan batal Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cirebon Nomor 24/Kpts/KPUKabCrb/VIII/2013 bertanggal 14 Agustus 2013 tentang Penetapan Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Cirebon Sebagai Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Cirebon Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Cirebon Tahun 2013 sepanjang atas nama pasangan Calon Drs. SUNJAYA POERWADISASTRA, MM., M.Si dan TASIYA SOEMADI; 3. Menyatakan batal Model DBKWK.KPU tentang Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Dalam Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Cirebon Tahun 2013 Di Tingkat Kabupaten Oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Cirebon beserta Model DB 1KWK.KPU tentang Catatan Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakil 4
Bupati Cirebon Tahun 2013 Putaran Dua tertanggal 4 Januari 2014 dan lampirannya; 4. Menyatakan Batal Surat Keputusan Termohon Nomor 01 /Kpts/KPUKabCrb/I/2014 tentang penetapan pasangan Calon Terpilih dan wakil Bupati Cirebon pada Pemilihan Umum Bupati dan wakil Bupati Cirebon Tahun 2013 putaran kedua; 5. Menyatakan Pasangan calon Nomor urut 2 atas nama Drs. SUNJAYA POERWADISASTRA, MM., M.Si dan TASIYA SOEMADI dinyatakan didiskualifikasi dalam Pemilukada Kabupaten Cirebon Tahun 2013; 6. Menetapkan Pemohon Pasangan Calon Nomor urut 6 atas nama Hj. RADEN SRI HEVIYANA H. RAKHMAT, SE sebagai pemenang dalam Pemilukada Kabupaten Cirebon Tahun 2013 Putaran Kedua. Atau, apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan yang seadiladilnya. 5