BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini objek penelitian dipilh dengan metode purposive

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. (BEI). Populasi penelitian berjumlah 14 perusahaan. Sampel penelitian yang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel. Tabel 4.1. Kriteria Pemilihan Sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB 1V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum (intitusi/ perusahaan/ responden)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh debt to equity ratio,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk


BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MEKANISMECORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDITOR, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun yang dipilih dengan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN. yang terdapat dalam delapan jenis industri yang berbeda-beda. Kedelapan jenis industri

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini.berikut hasil analisis

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sektor manufaktur

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Berdasarkan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya.

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean, dan standar deviasi suatu data. Berdasarkan tabel 4.1, diketahui jumlah sampel (N) adalah 108 data perusahaan, variabel yang diteliti adalah TobinQ (Tobin s Q), KI (Kepemilikan Institusional), KM (Kepemilikan Manajerial), DKI (Dewan Komisaris Independen), KA (Komite Audit) dan DD (Ukuran Dewan Direksi). Hasil analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation TobinQ 108.084592.956773.39858507.196903737 KI 108.089600.990000.70836759.202118498 KM 108.000000.800000.06537685.165969245 DKI 108.200000.800000.40244810.125090079 KA 108 3.0 4.0 3.111.3157 DD 108 3.0 15.0 6.139 2.9780 Valid N (listwise) 108 Sumber: Data sekunder yang diolah Pada tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 108 sampel. Data mengenai ke-108 sampel tersebut diambil dari Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Manufaktur yang 67

68 tercatatdibei periode 2010 hingga 2012 (3 tahun). Oleh karena itu banyaknya perusahaan manufaktur yang diteliti adalah sebanyak 36 perusahaan. Nilai Perusahaan (TobinQ) diukur dengan Rasio Tobin s Q memiliki nilai minimum0,0845 dimiliki olehpt Indofood CBP Sukses Makmur Tbkpada tahun 2010, nilai ini menunjukkan bahwa investasi dalam aktiva perusahaan tidak menarik, hal ini dikarenakan nilai investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan nilai lebih rendah daripada pengeluaran investasi. Nilai maksimum sebesar 0,9567 padapt Schering-Plough Indonesia Tbkpada tahun 2012 menunjukkn bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang lebih tinggi daripada pengeluaran investasi, sehingga menarik investasi baru dan meningkatkan nilai perusahaan. Variabel Tobin s Q ini memiliki nilai rata-rata atau mean sebesar 0,3985 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan sampel memiliki prospek pertumbuhan yang baik, karena semakin besar nilai pasar asset perusahaan maka semakin besar kerelaan investor untuk memiliki perusahaan tersebut, dan nilai standar deviasi sebesar 0,1969 brarti variasi data sebesar 19,69%. Kepemilikan Institusi (KI)dilihat dari persentase jumlah saham yang dimiliki institusi dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar pada perusahaan sampel. Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa persentase terendah adalah sebesar 8,96% yang dimilki oleh PT Mustika Ratu Tbkpada tahun 2012. Sebaliknya persentase terbesar adalah sebesar 99% dimiliki oleh PT Bentoel International Investama Tbk pada tahun 2010. Rata-rata persentase jumlah saham yang dimiliki institusi dibandingkan dengan jumlah saham yang bereda ke-108

69 perusahaan manufaktur yang diteliti adalah 70,83%, artinya setiap 1.000.000 lembar saham yang beredar 708.300 lembar diantaranya dimiliki oleh institusi. Hal ini menunjukkan rasio kepemilikan institusional pada perusahaan manufaktur tahun 2010-2012 berada dalam kriteria banyak, artinya saham perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012 pada umumnya masih terkonsentrasi pada institusi. Hal ini mungkin disebabkan sebagian besar perusahaan manufaktur percaya bahwa adanya kegiatan investasi akan memberikan sinyal tentang pertumbuhan pendapatan perusahaan yang diharapkan di masa mendatang dan mampu meningkatkan nilai pasar saham perusahaan manufaktur. Kepemilikan manajerial (KM) dilihat dari persentase jumlah saham yang dimiliki manajemen dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar pada perusahaan sampel.dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa persentase kepemilikan manajerial paling banyak adalah manajer PT Astra Otoparts Tbk pada tahun 2012 sebesar 80%, artinya setiap 1.000.000 lembar saham yang beredar 800.000 lembar diantaranya dimiliki oleh manajer PT Astra Otoparts Tbk. Sedangkan persentase jumlah saham yang dimiliki manajemen dibandingkan jumlah saham yang beredar paling sedikit dimiliki sebagian besar perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012 dengan jumlah persentase 0% artinya tidak satupun manajer yang memiliki saham pada perusahaan tersebut. Rata-rata persentase jumlah saham yang dimiliki manajemen dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar adalah 65,30% artinya setiap 1.000.000 lembar saham yang diterbitkan 653.000 lembar diantaranya dimiliki oleh pihak manajemen. Hal ini

70 menunjukkan bahwa rasio kepemilikan manajerial antar perusahaan manufaktur termasuk kedalam kriteria sangat rendah. Dewan komisaris independen (DKI) dilihat dari persentase jumlah keberadaan komisaris independen dibandingkan dengan jumlah komisaris pada perusahaan sampel.dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa persentase dewan komisaris independen paling banyak dimiliki oleh PT Unilever Indonesia Tbk dengan jumlah persentase 80%, artinya 5 orang dewan komisaris 4 diantaranya adalah komisaris independen. Sedangkan persentase paling sedikit dimiliki oleh sebagian besar perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012 dengan jumlah persentase 20%, artinya dari 5 dewan komisaris 1 diantaranya adalah komisaris independen. Rata-rata persentase jumlah komisaris independen dibandingkan dengan jumlah komisaris ke-108 perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian sebesar 40,24%, artinya pada tahun 2010-2012 rata-rata kurang dari setengahnya komisaris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI adalah komisaris independen. Hal ini menunjukkan bahwa rasio komisaris independen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI termasuk kedalam kriteria sedikit. Dan belum sesuai dengan peraturan BEI yaitu ketentuan jumlah komisaris independen sekurang-kurangnya 30% dari seluruh jumlah anggota komisaris. Komite audit (KA) dilihat dari jumlah anggota komite audit pada perusahaan sampel. Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah anggota komite audit tertinggi dari ke-108 perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian yaitu sebanyak 4 oranghanya dimikili oleh 12 perusahaan dan sisanya merupakan

71 perusahaan yang memiliki jumlah minimum anggota komite audit, artinya pada tahun 2010-2012 mayoritas jumlah komite audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sebanyak 3 orang. Rata-rata jumlah komite audit ke-108 perusahaan sampel adalah 3,111. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah anggota komite audit sudah sesuai dengan syarat yag ditetapkan BEI, yaitu jumlah anggota komite audit dalam suatu perusahaan paling kurang 3 orang. Dewan direksi (DD) dilihat dari jumlah dewan direksi pada perusahaan sampel.dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah dewan direksi tertinggi dimiliki oleh PT Mandom Indonesia Tbk sebanyak 15 orang, dan terendah dimiliki 15 perusahaan sampel sebanyak 3 orang. Rata-rata jumlah dewan direksi ke-108 perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian sebanyak 6 orang.artinya pada tahun 2010-2012 sebagian besar perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI memiliki jumlah dewan direksi minimal 6.Hal ini menunjukkan keberadaan dewan direksi pada perusahaan manufaktur berada pada kriteria banyak dan sesuai dengan peraturan BEI bahwa jumlah anggota dewan direksi paling kurang 3 orang. B. Uji Asumsi Klasik Analisis ini dapat juga disebut sebagai uji prasyarat dari model regresi linier berganda yang akan diujikan. Model regresi yang baik harus menghasilkan estimator linier tidak bias yang terbaik (Best Linear Unbias Estimator/BLUE). Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi, yang disebut dengan

72 asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residual memiliki distribusi normal. Untuk melakukan pengujian normalitas data, penulis menggunakan analisis statistik melalui Uji Kolmogorov Smirnov. Data yang terdistribusi normal akan memperkecil kemungkinan terjadinya bias. Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara analisis statistik seperti pada tabelberikut : Tabel 4.2 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 108 Normal Parameters a,b Mean.0000000 Std. Deviation.17738513 Most Extreme Differences Absolute.085 Positive.085 Negative -.053 Kolmogorov-Smirnov Z.880 Asymp. Sig. (2-tailed).420 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Pengujian Kolmogrov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai residual terdistribusi normal hal ini ditunjukan dengan nilai 0,420 yang berada diatas nilai

73 0,05 atau 5% dengan jumlah data yang diteliti 108 sampel. Hal ini menunjukan bahwa pada pengujian normalitas residual berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinearitas Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai variance inflation factor (VIF) yang terdapat pada masing-masing variabel. Adapun hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant).456.197 2.318.022 KI -.048.102 -.049 -.466.642.722 1.385 KM.242.124.204 1.954.053.728 1.373 DKI.508.150.323 3.385.001.876 1.142 KA -.044.056 -.070 -.772.442.974 1.027 DD -.018.006 -.267-2.835.006.895 1.118 a. Dependent Variable: TobinQ Sumber: Data sekunder yang diolah Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas jika mempunyai nilai Tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF di bawah 10. Dari tabel 4.3 di atas terlihat bahwa semua variabel bebas memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF jauh di bawah angka 10. Dengan demikian dalam model ini tidak ada masalah multikolinieritas. Kesimpulan ini didukung dengan hasil koefisien korelasi antar variabel seperti terlihat pada tabel 4.4 di bawah ini.

74 Tabel 4.4 Hasil Besaran Korelasi antar Variabel Coefficient Correlations a Model DD KA KI DKI KM 1 Correlations DD 1.000 -.125 -.055 -.210.105 KA -.125 1.000 -.021.062.059 KI -.055 -.021 1.000 -.167.456 DKI -.210.062 -.167 1.000.088 KM.105.059.456.088 1.000 Covariances DD 3.887E-5-4.394E-5-3.483E-5.000 8.150E-5 KA -4.394E-5.003.000.001.000 KI -3.483E-5.000.010 -.003.006 DKI.000.001 -.003.023.002 KM 8.150E-5.000.006.002.015 a. Dependent Variable: TobinQ Sumber : Data sekunder yang diolah Melihat besaran (koefisien) korelasi antar variabel di atas, tampak bahwa variabel KMmempunyai korelasi yang cukup tinggi terhadap variabel KI, yaitu dengan koefisien sebesar 0,456 atau sekitar 45,6%. Oleh karena korelasi ini masih di bawah 95%, maka dapat dikatakan bahwa model ini tidak terjadi multikolinearitas yang serius. 3. Uji Autokorelasi Pada penelitian ini, uji autokorelasi dilakukan dengan nilai Durbin Watson. Cara mendeteksi apakah model yang digunakan mengalami gejala autokorelasi adalah dengan melihat nilai statistik Durbin Watson. Hasil dari nilai Durbin Watson dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:

75 Tabel 4.5 Hasil Uji Durbin-Watson Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson 1.434 a.188.149.181680797 2.071 a. Predictors: (Constant), DD, KA, KI, DKI, KM b. Dependent Variable: TobinQ Sumber : Data sekunder yang diolah Berdasarkan hasil pengolah data diperoleh nilai Durbin Watson (D-W) sebesar 2,071. Sedangkan besarnya nilai DW-tabel dengan n = 108 dan k=5 didapat angka dl (batas luar) = 1,571 dan du (batas dalam) = 1,780. Oleh karena nilai D-W hitung > du atau 1,780< 2,071< 2,220 (4-du), maka dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi antar residual. 4. Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat grafik scatterplot antara nilai residu variabel dependen SRESID dengan nilai prediksi variabel independen ZPRED. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Dimana Y adalah nilai residual dan X adalah nilai yang telah diprediksi. Adapun grafik scatterplot dalam uji heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar berikut ini:

76 Sumber: Data sekunder yang diolah Gambar 4.1 Grafik Scatterplot Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi Nilai Perusahaanberdasarkan masukan variabel independen Kepemilikan Institusi, Kepemilikan Manajerial, Dewan Komisaris Independen, Komite Audit dan Ukuran Dewan Direksi.

77 C. Uji Hipotesis 1. Uji Simultan (Uji F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependennya. Hasil perhitungan uji F dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression.782 5.156 4.736.001 a Residual 3.367 102.033 Total 4.149 107 a. Predictors: (Constant), DD, KA, KI, DKI, KM b. Dependent Variable: TobinQ Sumber : Data sekunder yang diolah Dari hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa variabel independen secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai F hitung sebesar 4,736 dengan probabilitas 0,001. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 atau 5%, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan atau dapat dikatakan bahwa Kepemilikan Institusional (KI), Kepemilikan Manajerial (KM), Dewan Komisaris Independen (DKI), Komite Audit (KA) dan Ukuran Dewan Direksi (DD)secara bersama-sama berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

78 2. Uji Parsial (Uji t) Berdasarkan output SPSS, secara parsial pengaruh dari kelima variabel independen yaitu kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, komite audit dan ukuran dewan direksiterhadap nilai perusahaan adalah seperti ditunjukkan pada tabel berikut ini : Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Regresi Parsial (Uji t) Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant).456.197 2.318.022 KI -.048.102 -.049 -.466.642.722 1.385 KM.242.124.204 1.954.053.728 1.373 DKI.508.150.323 3.385.001.876 1.142 KA -.044.056 -.070 -.772.442.974 1.027 DD -.018.006 -.267-2.835.006.895 1.118 a. Dependent Variable: TobinQ Berdasarkan output yang diperoleh pada table 4.7 maka dapat disimpulkan bahwa variabel kepemilikan institusional, komite audit dan dewan direksi memiliki koefisien dengan arah negatif, sedangkan 2 variabel lainnya yaitu kepemilikan manajerial dan dewan komisaris independen memiliki koefisien arah positif. Hal ini berarti bahwa peningkatan kepemilikan institusional, komite audit dan dewan direksiakan cenderung memiliki nilai perusahaan (TobinQ) yang

79 rendah, sedangkan peningkatan kepemilikan manajerial dan dewan komisaris independen akan cenderung memiliki nilai perusahaan (TobinQ) yang tinggi. Dari hasil uji tersebut dapat kita lakukan uji hipotesis berikut: a. Pengujian Hipotesis 1 H1 :Kepemilikan institusionalmempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan Hasil uji statistik t menunjukan bahwa variabel kepemilikan institusi memiliki nilai t sebesar -0,466 dengan signifikan 0,642 yaitu lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 atau (0,642> 0,05). Hal ini berarti variabel kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. b. Pengujian Hipotesis 2 H2 :Kepemilikan manajerialmempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial memiliki nilai t sebesar 1,954 dengan signifikan 0,053 yaitu lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 atau (0,053 > 0,05).Hal ini berarti variabel kepemilikan manajerialtidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. c. Pengujian Hipotesis 3 H3 :Dewan komisaris independen mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel dewan komisaris independen memiliki nilai t sebesar 3,385 dengan signifikansi 0,001 yaitu lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau (0,001 < 0,05). Hal ini berarti variabel dewan

80 komisaris independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. d. Pengujian Hipotesis 4 H4 :Komite auditmempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel komite audit memiliki nilai t sebesar -0,772 dengan signifikansi 0,442 yaitu lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 atau (0,442 >0,05). Hal ini berarti variabel komite audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. e. Pengujian Hipotesis 5 H5 :Ukuran dewan direksi mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel ukuran dewan direksi memiliki nilai t sebesar -2,835 dengan signifikansi 0,006 yaitu lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau (0,006 < 0,05). Hal ini berarti variabel ukuran dewan direksiberpengaruh negative dan signifikanterhadap nilai perusahaan. D. Pembahasan 1. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Pertama Dari hasil pengujian pada hipotesis pertama, menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan Okta Rezika Praditia (2010) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Tetapi hasil ini

81 bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Frysa Praditya Purwaningtyas (2011) dan Noorlaila (2011) yang menyatakan bahwakepemilikan institusi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.dengan demikian penelitian ini menyatakan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadapnilai perusahaan, maka hipotesis H1 dalam penelitian ini ditolak. 2. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Kedua Dari hasil pengujian pada hipotesis kedua, menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan Okta Rezika Praditia (2010) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Tetapi hasil ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kawatu (2009), Frysa Praditya Purwaningtyas (2011) dan Noorlaila (2011) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian penelitian ini menyatakan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadapnilai perusahaan, maka hipotesis H2 dalam penelitian ini ditolak. 3. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga Dari hasil pengujian pada hipotesis ketiga, menunjukkan bahwa variabel dewan komisaris independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan Kawatu (2009) dan Noorlaila (2011) yang menyatakan bahwa

82 kepemilikan institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Tetapi hasil ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Okta Rezika Praditia (2010) dan Frysa Praditya Purwaningtyas (2011) yang menyatakan bahwa dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian penelitian ini menyatakan proporsi dewan komisaris independen berpengaruh terhadapnilai perusahaan, maka hipotesis H3 dalam penelitian ini diterima. 4. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Keempat Dari hasil pengujian pada hipotesis keempat, menunjukkan bahwa variabel komite audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan Frysa Praditya Purwaningtyas (2011) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Tetapi hasil ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kawatu (2009) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian penelitian ini menyatakan komite audit tidak berpengaruh terhadapnilai perusahaan, maka hipotesis H4 dalam penelitian ini ditolak. 5. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Kelima Dari hasil pengujian pada hipotesis kelima, menunjukkan bahwa variabel ukuran dewan direksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan Frysa Praditya Purwaningtyas (2011) dan Noorlaila (2011) yang

83 menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.dengan demikian penelitian ini menyatakan ukuran dewan direksi berpengaruh terhadapnilai perusahaan, maka hipotesis H5 dalam penelitian ini diterima. E. Koefisien Determinasi (Adjusted R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Nilai R 2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independennya memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:97).Hasil perhitungan koefisien determinasi penelitian ini adalah sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut ini. Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi (R 2 ) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.434 a.188.149.181680797 a. Predictors: (Constant), DD, KA, KI, DKI, KM b. Dependent Variable: TobinQ Sumber: Data sekunder yang diolah Berdasarkan hasil regresi, diperoleh besarnya nilai Adjusted R square adalah 0,149, hal ini menunjukkan bahwa besarnya persentase variasi nilai perusahaan yang bisa dijelaskan oleh variasi dari kelima variabel bebas yaitu KI, KM, DKI, KA dan DD hanya sebesar 14,9%, sedangkan sisanya sebesar 85,1%

84 dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model, seperti informasi keuangan lain, atau bisa juga karena kondisi perusahaan atau kondisi lingkungan yang terkait dengan perusahaan yang mempengaruhi nilai perusahaan di masa mendatang. F. Analisis Regresi Berganda Dengan melihat table 4.7 diatas, dapat disusun persamaan linear berganda sebagai berikut: TobinQ = 0,456-0,048 KI + 0,242 KM + 0,508 DKI 0,044 KA 0,018 DD Persamaan regresi diatas memiliki makna: 1. Kepemilikan institusional mempunyai koefisien regresi dengan arah negatif sebesar -0,048. Jika diasumsikan variabel independen lain konstan, hal ini berarti setiap kenaikan kepemilikan institusional sebesar 1 persen maka nilai perusahaanakanmengalami penurunan sebesar 0,048 persen. 2. Kepemilikan manajerial mempunyai koefisien regresi dengan arah positif sebesar +0,242. Hal ini berarti bahwa kenaikan sebesar 1 persen dari variabel kepemilikan manajerial akan menyebabkan variabel nilai perusahaan mengalami kenaikan sebesar 0,242 persen 3. Dewan komisaris independen mempunyai koefisien regresi dengan arah positif sebesar +0,508.Hal ini berarti bahwa kenaikan sebesar 1 persen dari variabel pertumbuhan proporsi dewan komisaris independen akan menyebabkan variabel nilai perusahaan naik sebesar 0,508 persen 4. Komite audit mempunyai koefisien regresi dengan arah negatif sebesar - 0,044. Hal ini berarti bahwa kenaikan sebesar 1 persen dari variabel

85 profitabilitas akan menyebabkan variabel nilai perusahaan mengalami penurunan sebesar 0,044 persen 5. Dewan direksi mempunyai koefisien regresi dengan arah negatif sebesar - 0,018. Hal ini berarti bahwa kenaikan sebesar 1 persen dari variabel ukuran dewan direksiakan menyebabkan variabel nilai perusahaan mengalami penurunan sebesar 0,018 persen.