TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berusaha menggambarkan lapangan sebagaimana adanya. terjadi, atau kecenderungan yang tengah terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan peneliti tergolong korelasional. Sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penelitian yang bersifat deskriptif. Menurut Sutja dkk (2014:78),

ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI FAKTOR EKSTERNAL PENYEBAB SISWA TIDAK MENGERJAKAN PEKERJAAN RUMAH DI SMP NEGERI 25 KOTA JAMBI OLEH :

KUALITAS INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 24 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Suatu keluarga itu dapat berbeda dari keluarga yang

ARTIKEL ILMIAH. HUBUNGAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN DISIPLIN DIRI SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI MODEL KOTA JAMBI OLEH :

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWA SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI

PARTISIPASI GURU BIDANG STUDY DALAM

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENGAWASAN ORANG TUA DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 MUARO JAMBI OLEH :

ARTIKEL ILMIAH PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMA NEGERI 6 MUARO JAMBI

Melin Pratikasari. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk individu. Dalam kehidupannya, manusia selain sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibentuk. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan

IDENTIFIKASI KONSEP DIRI SISWA YANG MEMILIKI PRESTASI BELAJAR RENDAH DI KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya

ARTIKEL ILMIAH PARTISIPASI GURU PEMBIMBING DALAM MENDORONG MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 16 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH FAKTOR PENGHAMBAT KREATIVITAS ANAK PADA SISWA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWA SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Syabibah Nurul Amalina, 2013

ARTIKEL ILMIAH MOTIVASI SISWA KELAS VIII MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURILER DI SMP NEGERI 6 SUNGAI PENUH

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk paling unik di dunia. Sifat individualitas manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM

ARTIKEL ILMIAH KREATIVITAS GURU PEMBIMBING DALAM MENCAPAI TUJUAN PENGEMBANGAN DIRI SISWA SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan jumlah sekolah luar biasa di daerah-daerah yang jauh dari perkotaan

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENERIMAAN SISWA TERHADAP GURU DI KELAS DENGAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS VII DI MTS NEGERI OLAK KEMANG KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. kembar identik pun masih dapat dibedakan melalui sifat-sifat non-fisik yang

JURNAL HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI (SELF ESTEEM) DENGAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan inti dan arah penelitian,

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SALES PROMOTION PT. NUTRIFOOD INDONESIA. Disusun oleh : KUMALA SARI

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. besar siswa hanya berdiam diri saja ketika guru meminta komentar mereka mengenai

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Kepercayaan Diri a. Pengertian Kepercayaan diri adalah salah satu aspek kepribadian yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia pendidikan diperlukan untuk mempersiapkan generasi muda

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pada seseorang, tanpa adanya kepercayaan diri akan banyak. atribut yang paling berharga pada diri seseorang dalam kehidupan

PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PERKEMBANGAN MADRASAH ALIYAH YPKM DI KOTO LUBUK JAMBI KECAMATAN KUANTAN MUDIK

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik

ARTIKEL ILMIAH. Kecerdasan Emosional Dalam Kegiatan Belajar Siswa Kelas III. Di SMP Negeri 7 Kota Jambi. Oleh : DESWATI ERA1D08063

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah dan menguji penyelesaian masalah secara sistematis. mampu tampil dan berperilaku dengan penuh keyakinan.

I. PENDAHULUAN. Peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP ) berada dalam masa

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana pernyataan yang diungkap oleh Spencer (1993) bahwa self. dalam hidup manusia membutuhkan kepercayaan diri, namun

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRAMBON KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2016/2017

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP RASA PERCAYA DIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif,

ARTIKEL ILMIAH MOTIVASI SISWA DALAM MEMANFAATKAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMPN 40 MUARO JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah, potensi individu/siswa yang belum berkembang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu. mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu

BAB II KERANGKA KONSEP KEGIATAN. penilaian (judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih

BAB I PENDAHULUAN. konseling konselor penddikan, dalam bidang industri HRD (Human Resources

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan institusional yang diemban oleh suatu lembaga.

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

KORELASI SIKAP PERCAYA DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR. Sukarman Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Mataram.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri untuk

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tahun), dan fase remaja akhir (usia 18 tahun sampai 21 tahun) (Monks,

Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik Melalui Layanan Informasi (Studi Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas VIII.8 SMP N 13 Padang) ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN ASERTIVITAS PADA REMAJA DI SMA ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG. Rheza Yustar Afif ABSTRAK

IDENTIFIKASI PENYEBAB KENAKALAN SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII F SMPN 17 KOTA JAMBI

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap manusia ingin terlahir sempurna, tanpa ada kekurangan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fahmi Dewi Anggraeni, 2013

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan terlebih dahulu sebelum penelitian dilakukan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian, diskusi mengenai hasilhasil

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana siswa berinteraksi. Lingkungan yang dimaksud adalah sekolah karena hampir

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dipercayai tentang diri sendiri akan membentuk kepribadian diri dalam berkreasi

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi. Terjadi pada usia kurang lebih lima

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

ARTIKEL ILMIAH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 16 KOTA JAMBI

Jangan takut menjawab ya, jawaban anda sangat berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja adalah suatu periode transisi dari fase anak hingga fase

ARTIKEL ILMIAH MOTIVASI SISWA DALAM MEMILIH KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI/EKSTRAKURIKULER BIDANG SENI DI SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI OLEH :

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia, program studi Pendidikan Tata Boga yang beralamat di Jl. Dr.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang unik dan terus mengalami perkembangan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN OPTIMISME MAHASISWA PSIKOLOGI UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Rentang kehidupan individu mengalami fase perkembangan mulai dari

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KETERAMPILAN KOMUNIKASI GURU BK DALAM KONSELING PERORANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. luput dari pengamatan dan dibiarkan terus berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah elemen penting dalam menciptakan manusia-manusia yang

Transkripsi:

ARTIKEL ILMIAH TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 24 KOTA JAMBI OLEH : IIN ERA 1D010090 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014 0

TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 24 KOTA JAMBI OLEH : IIN PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya rasa percaya diri yang dimiliki siswa, yang dapat membantu untuk memandang dirinya dengan positif dan realitis sehingga ia mampu bersosialisasi secara baik dengan orang lain. Fenomena yang terjadi di lapangan antara lain adanya siswa yang memiliki kepercayaan diri yang rendah, yang ditunjukan dengan sikap takut atau malu-malu untuk mengungungkapkan pendapat, mereka tidak berani dan kurang memiliki rasa percaya diri saat berbicara di depan umum. Mereka lebih memilih diam dan bersifat pasif dalam kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan tingkatan dari masing-masing faktor kepercayaan diri siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Kota Jambi yang terdiri dari konsep diri, Harga diri dan pengalaman yang dimiliki siswa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Kota Jambi Kota Jambi, jumlah populasi adalah 236 orang, yang ditentukan jumlah sampel representatifnya, sehingga didapatkan sampel sebanyak 78 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simple random sampling. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah angket yang berisi 40 item pernyataan, dan data yang diperoleh diolah dengan menggunakan tekhnik persentase formula C untuk item berbeda. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa secara keseluruhan tingkat kapercayaan diri siswa berada pada tingkat sedang (57,5%) dengan rincian tingkat kepercayaan diri siswa kelas VIII berdasarkan konsep diri berada pada tingkat tinggi (66,3). Tingkat kepercayaan diri siswa kelas VIII berdasarkan harga diri berada pada tingkat sedang (49,2%) dan tingkat kepercayaan diri siswa kelas VIII berdasarkan pengalaman berada pada tingkat tinggi (60,1%) Temuan penelitian ini memberikan implikasi terhadap konselor sekolah konselor sekolah memiliki peranan yang penting untuk membantu siswa dalam menumbuhkembangkan rasa percaya diri. Adapun pelaksanaan layanan yang biasa dilakukan di dalam instansi sekolah untuk mengatasi rasa kurang percaya diri tersebut adalah konseling kelompok. Pemilihan layanan ini dkarenakan disamping bersifat efisien juga secara tidak langsung siswa yang menjadi target pelaksanaan layanan akan belajar bersosialisasi dalam lingkup kelompok kecil. Kata Kunci : Kepercayaan diri siswa 1

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap individu siswa memiliki lingkungan dan latar belakang yang berbeda-beda, sehingga hal itu mempengaruhi kepribadian dan pembentukan rasa percaya dirinya dan berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan rasa percaya diri yang dimilikinya, individu siswa akan sangat dengan mudah berinteraksi di dalam lingkungan belajarnya. Rasa percaya diri adalah sikap percaya dan yakin akan kemampun yang dimiliki, yang dapat membantu seseorang untuk memandang dirinya dengan positif dan realitis sehingga ia mampu bersosialisasi secara baik dengan orang lain. rasa percaya diri seseorang juga dipengaruhi oleh tingkat kemampuan dan ketrampilannya. Orang yang percaya diri selalu yakin pada setiap tindakan yang dilakukannya, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan keinginannya dan bertanggung jawab atas perbuatannya. Tentu hal tersebut dapat menjadi pendorong dan mempermudah dalam proses belajarnya. Namun tidak semua individu memiliki rasa percaya diri yang cukup. Perasaan minder, malu, sungkan dan lain-lain, bisa menjadi kendala seorang individu siswa dalam proses belajarnya disekolah maupun dilingkungannya, karena dengan rasa minder tersebut individu akan sering merasa tidak yakin dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya, sehingga jadi lebih menutup diri, dan kurang mendapatkan banyak informasi langsung yang dibutuhkan. Rasa rendah diri adalah suatu penghalang bagi siswa-siswi saat belajar karena rasa takut dan malu selalu menghantui yang membuat mereka selalu berpikiran negatif terhadap diri sendiri. Seorang siswa yang selalu merasa dirinya tidak mampu bersaing dengan teman-temannya akan menghabat dirinya dalam belajar karena mereka tidak mampu berkomunikasi dengan baik sehingga potensi yang sebenarnya ada pada diri mereka tidak mampu dimanfaatkan secara optimal. Berdasarkan observasi yang pernah penulis lakukan di lingkungan SMP Negeri 24 Kota Jambi, terlihat jelas sikap-sikap siswanya. Adapun sikap siswa-siswi SMP Negeri 24 Kota Jambi, terlihat bahwa sebagian siswa memiliki sikap percaya diri, akan tetapi sebagian juga memiliki sikap kurang percaya diri. Yang ditunjukan dengan adanya sikap takut atau malu-malu untuk mengungungkapkan pendapat, mereka tidak berani dan kurang memiliki rasa percaya diri saat berbicara di depan umum. Mereka lebih memilih diam dan bersifat pasif dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan keadaan seperti itu siswa akan kehilangan prestasi dalam meraih prestasi belajar serta enggan melakukan hal-hal yang baru karena mereka sangat takut dan ragu menghadapi tantangan karena selalu berpikiran bahwa dirinya tidak akan mampu menghadapi tantangan. Sikap pesimis mereka lebih besar dari pada sifat optimisnya. Keaktifan siswa di lingkungan belajarnya, merupakan faktor penting untuk mencapai keberhasilannya. Siswa dituntut untuk mampu memehami materi yang diajarkan, mengembangkan pemikiran, dan mengaplikasikannya. Namun tidak semua siswa-siswi SMP Negeri 24 Kota Jambi memiliki sikap kurang percaya diri, karena terdapat sebagian siswa mampu memiki rasa percaya diri yang cukup baik. Mereka mampu mengekspresikan potensi yang ada pada dirinya serta memiliki prestasi dalam meraih prestasi belajar cukup baik. Mampu bersaing karena tidak takut menghadapi tantangan serta hal baru, mereka berani menerima resiko apapun yang terjadi termasuk mau menerima kegagalan sebagai prestasi dalam meraih prestasi yang akan datang, disinilah letak pentingnya penelitian ini dilaksanakan. 2

Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji dan meneliti dengan mengangkat skripsi dengan judul Tingkat Kepercayaan diri siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Kota Jambi. B. Batasan Masalah Agar tidak terjadi salah penafsiran dan perbedaan pemahaman dalam penelitian ini, maka penelitian ini diarahkan pada siswa kelas VIII semester ganjil di SMP Negeri 24 Kota Jambi. Masalah penelitian dibatasi pada faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri siswa, yang dapat dirinci seperti berikut : 1. Untuk meneliti tingkat kepercayaan diri siswa berdasarkan konsep diri siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Kota Jambi. 2. Untuk meneliti tingkat kepercayaan diri siswa berdasarkan harga diri siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Kota Jambi. 3. Untuk meneliti tingkat kepercayaan diri siswa berdasarkan pengalaman siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Kota Jambi C. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah tingkat kepercayaan diri siswa berdasarkan konsep diri siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Kota Jambi. 2. Bagaimanakah tingkat kepercayaan diri siswa siswa berdasakan harga diri siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Kota Jambi.. 3. Bagaimanakah tingkat kepercayaan diri siswa berdasarkan pengalaman siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Kota Jambi. D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan tingkat kepercayaan diri siswa yang antara lain sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan tingkat kepercayaan diri siswa berdasarkan konsep diri siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Kota Jambi. 2. Mendeskripsikan tingkat kepercayaan diri siswa berdasarkan harga diri siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Kota Jambi. 3. Mendeskripsikan tingkat kepercayaan diri siswa berdasarkan pengalaman siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Kota Jambi. II. KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Kepercayaan Diri Fatimah dalam Andriani (2013:4) kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti bahwa individu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri, alias sakti. Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut bahwa ia merasa memiliki kompetensi, yakin mampu percaya bahwa dia bisa karena dukungan oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri. Yeung (2014:21) mendefinisikan kepercayaan diri sebagai kemampuan untuk mengambil tindakan yang tepat dan efisien, walaupun akan terlihat sulit pada saat tersebut. Kemudian ia menambahkan bahwa kepercayaan diri adalah apa yang perlu dilakukan dalam jangka waktu pendek untuk meraih tujuan jangka panjang. 3

Percaya diri adalah kepercayaan pada kemampuan diri yang muncul sebagai akibat dari adanya dinamika atau proses yang positif di dalam diri seseorang (Ubaedy, dalam Andriani 2013:4) B. Kriteria Kepercayaan Diri James Neil dalam Sarastika (2014:51) menyebutkan beberapa istilah terkait dengan persoalan percaya diri. Berikut ini adalah empat macam kriteria percaya diri, adalah sebagai berikut : 1. Self Concept Istilah ini dipahami sebagai bagaimana anda menyimpulkan diri anda secara keseluruha, bagaimana anda melihat potret diri anda secara keseluruhan, bagaimana anda mengkonsepsikan dirisecara keseluruhan. 2. Self Esteem Diartikan sejauh mana anda punya perasaan positif terhadap diri anda, sejauh mana anda punya sesuatu yang anda rasakan bernilai atau berharga dari diri anda, dan sejauh mana anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, atau berharga di dalam diri anda. 3. Self efricacy Yakni sejauh mana anda punya keyakinan atas kapasitas yang anda miliki untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus. Atau sejauh mana anda meyakini kapasitas anda dibidang anda dalam menangani urusan tertentu. 4. Self Confidence Hal ini menyangkut sejauh mana anda punya keyakinan terhadap penilaian anda dan sejauh mana atas kemampuan anda, dan sejauh mana anda bisa merasakan adanya kepantasan untuk berhasil. Self confidence meruapakan kombinasi dari self esteem dan self efficacy. C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Rasa Percaya Diri Faktor-faktor pembentuk percaya diri terdiri atas aspek psikologis dan aspek keterampilan teknis. Aspek psikologis erat dengan suara hati. Suara hati ini sebagai penilai kekuatan, kesanggupan, keberanian, keberartian atas segenap kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menentukan sikap maupun perbuatan orang tersebut. Suara hati merupakan parameter yang memberi dorongan dari dalam diri seseorang untuk memproses pembentukan percaya diri. Jika proses penilaian kemampuan diri menghasilkan nilai yang tinggi, maka dorongan dan pengendalian pembentukan percaya diri menjadi kuat. M.N. Ghufron, dan R. Risnawita (2010:37), berpendapat bahwa kepercayaan diri dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah sebagai berikut : 1. Konsep diri Menurut Anthony dalam M.N. Ghufron, dan R. Risnawita (2010:37), berpendapat bahwa terbentuknya kepercayaan diri seseorang diawali dengan perkembangan konsep diri yang diperoleh dari pergaulannya. Interaksi yang dilakukan akan menghasilkan konsep diri. 2. Harga diri Konsep diri yang positif akan melahirkan harga diri yang positif pula. Harga diri adalah penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri. Santoso dalam M.N. Ghufron, dan R. Risnawita (2010:37), berpendapat bahwa tingkat harga diri seseorang akan mempengaruhi tingkat kepercayaan diri seseorang. 4

3. Pengalaman Pengalaman dapat menjadi faltor munculnya rasa percaya diri. Namun sebaliknya, pengalaman juga dapat menjadi faktor menurunnya kepercayaan diri seseoranng. 4. Pendidikan Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan diri seseorang. Tingkat pendidikan yang rendah akan menjadikan orang tersebut akan dibawah berada kekuasaan orang lain yang lebih pandai darinya. Orang yang percaya dirinya rendah akan mengalami kesulitan untuk memulai berbuat sesuatu karena disebabkan tidak tahu untuk melakukan serangkaian proses kegiatan yang dilakukan. Orang tersebut belum mampu menyusun tahapan-tahapan untuk melakukan suatu kegiatan hingga kegiatan dapat diwujudkan dan terselesaikan. III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini, maka jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian deksirptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mengembangkan keadaan subyek saat itu, atau menggambarkan lapangan sebagaimana adanya (Sutja, 2012:78). Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan suatu keadaan yang sedang berlangsung dan dapat diungkapkan dengan menggunakan alat ungkap seperti : angket dan diolah melalui tehnik prosentase yang akan ditentukan, sehingga dapat diketahui prosentase tingkat kepercayaan diri yang dimaksud, dan bisa juga melalui observasi. Karena itu, penelitian ini akan mengungkapakan masalah dengan apa adanya tentang tingkat kepercayaan diri siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Kota Jambi B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah atau karakteristik tertentu yang diteliti, sedangkan menurut A. Muri Yusuf (1987:16) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di SMP Negeri 24 Kota Jambi, yang masih terdaftar hingga tahun ajaran 2014/2015 di kelas VIII yang mana berjumlah 236 orang yang terbagi menjadi enam kelas. 2. Sampel Penarikan sampel dicari dengan menggunakan rumus representatif. maka 33% x 236 = 78 orang sampel representatif,. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Simple Random Sampling C. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah jenis data primer, yaitu data yang diambil secara langsung dari sampel penelitian. Dengan demikian data tentang tingkat kepercayaan diri siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Kota Jambi, diperoleh dari angket yang disebarkan kepada siswa kelas VIII sebagai sampel penelitian. D. Alat Pengumpulan Data 1. Pengembangan kisi-kisi angket Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket yang diberikan item-item pernyataan. Penulisan item angket penelitian ditempuh dengan pengkajian teoritis, pembuatan definisi operasional, pengembangan kisi-kisi, dengan pertimbangan tim ahli uji coba (judgement angket). 5

2. Penetapan Option dan Skala Jawaban Skala option jawaban menggunakan model Dichotomis, yaitu dengan menyediakan 2 option jawaban (Ya Tidak). E. Teknik Analisa Data Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan rumus formula C sebagaimana yang dikemukakan Sutja, dkk (2012:108) : fb 100% n.( i)( bi) Keterangan : P = Persentase yang dihitung fb = Jumlah bobot dari frekuensi yang diperoleh n = banyaknya data / subjek i = banyaknya item / soal bi = bobot ideal IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Tingkat kepercayaan diri siswa berdasarkan konsep diri siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Kota Jambi Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, terlihat bahwa rata-rata presentase frekuensi jawaban responden tentang indikator konsep diri sebagai faktor kepercayaan diri siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Kota Jambi, dengan rata-rata yang diperoleh 66,3% berada pada tingkat yang tinggi. Hasil ini mengindikasikan bahwa konsep diri merupakan salah satu faktor penting dalam menumbuhkan kepercayaan diri. Yang ditanda dengan memiliki sikap yang optimis serta memiliki kemauan yang kuat yang didukung usaha. Sejalan dengan hasil penelitian ini, Anthony dalam M.N. Ghufron, dan R. Risnawita (2010:37), berpendapat bahwa terbentuknya kepercayaan diri seseorang diawali dengan perkembangan konsep diri yang diperoleh dari pergaulannya. Interaksi yang dilakukan akan menghasilkan konsep diri. Artinya, untuk dapat memperoleh konsep diri yang baik, siswa harus dapat menjalin suatu interaksi dengan orang lain, baik orang tua, guru ataupun temantemannya. Dengan banyaknya interaksi yang dilakukan, akan membentuk konsep diri untuk menjadi lebih baik. 2. Tingkat kepercayaan diri siswa berdasarkan harga diri siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Kota Jambi Berdasarkan data pada tabel rekapitulasi di atas, terlihat bahwa indikator konsep diri sebagai faktor kepercayaan diri siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Kota Jambi dengan presentase rata-rata yang diperoleh 49,2% dan berada pada tingkatan sedang. Berdasarkan hasil pada indikator harga diri tersebut, mengindikasikan bahwa siswa konsep diri yang dimiliki siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Kota Jambi telah terbentuk cukup baik. Karena harga diri siswa merupakan akibat dari adanya konsep diri. Semakin tinggi konsep diri siswa, maka harga dirinya-pun akan semakin tinggi pula. Sejalan dengan uraian dan hasil di atas, Santoso dalam M.N. Ghufron, dan R. Risnawita (2010:37), berpendapat bahwa tingkat harga diri seseorang akan mempengaruhi tingkat kepercayaan diri seseorang. Konsep diri yang positif akan 6

melahirkan harga diri yang positif pula. Harga diri adalah penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri. Kemudian Mukhlis dalam M.N. Ghufron, dan R. Risnawita (2010:41) mengatakan bahwa pembentukan harga diri pada individu dimulai sejak individu mempunyai pengalaman dan interaksi sosial, yang sebelumnya didahului dengan kemampuan mengadakan persepsi. Dengan demikian, harga diri bukanlah merupakan faktor yang bersifat bawaan, melainkan faktor yang dapat dipelajari dan proses terbentuknya terjadi sepanjang pengalaman atau hidup individu. 3. Tingkat kepercayaan diri siswa berdasarkan pengalaman siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Kota Jambi Berdasarkan pengolahan data dan deskripsi hasil penelitian tentang tingkat kepercayaan diri siswa berdasarkan penglaman yang dimiliki siswa, diperoleh persentase rata-rata sebesar 60,1%. Hasil penafsiran menyatakan bahwa nilai tersebut berada pada tingkat yang tinggi. Sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh M.N. Ghufron, dan R. Risnawita (2010:37). Mereka mengatakan bahwa pengalaman dapat menjadi faltor munculnya rasa percaya diri. Namun sebaliknya, pengalaman juga dapat menjadi faktor menurunnya kepercayaan diri seseoranng. Hasil ini merupakan data yang diperoleh dari deskriptor Kejadian masa lalu yang pernah dialami. Kejadan yang pernah dialami siswa dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa, namun juga dapat menurunkan percaya kepercayaan diri siswa. Sedangkan deskripto Memiliki rasa tanggung jawab merupakan akbiat yang disebabkan oleh pengalaman yang pernah dialami siswa. Dengan kejadian dimasa lalu, siswa dapat memiliki kesadaran untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, namun juga dapat membuat siswa menjadi pribadi yang tidak berani menerima konsekuensi dari perbuatannya atau dengan kata pribadi yang tidak bertanggung jawab. V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarakan deskrips dan pembahasan hasil yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil antara lain sebagai berikut : 1. Tingkat kepercayaan diri siswa kelas VIII berdasarkan konsep diri siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Kota Jambi berada pada tingkat tinggi (66,3%). Artinya, siswa merasa bahwa konsep diri merupakan faktor yang penting dalam membentuk kepercayaan diri. 2. Tingkat kepercayaan diri siswa siswa berdasakan harga diri siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Kota Jambi berada pada tingkat yang sedang (49,2%). Artinya, menurut siswa harga diri memiliki peranan yang cukup penting dalam penbentukan kepercayaan diri. Yang mana harga diri yang dimiliki seseorang akan berpengaruh juga terhadap konsep diri. 3. Tingkat kepercayaan diri siswa berdasarkan pengalaman siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Kota Jambi berada pada tingkat yang tinggi (60,1%). Hasil ini memberkan arti bahwa menurut sebagian siswa, pengalaman hidupnya mampu untuk meningkatkan rasa percaya diri, namun sebagian siswa menyatkan bahwa pengalaman dapat pula menurunkan rasa percaya dirinya. 7

B. Saran Berdasarkan pemabahasan hasil penelitian, maka dapat diajukan beberapa saran kepada : 1. Guru pembimbing Agar dapat memkasimalkan layanan, strategi dan tekhnik bimbingan, yang tepat untuk dapat meningkatkan konsep diri siswa, dalam usaha untuk dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa di sekolah. 2. Siswa Untuk dapat melupakan pengalaman buruk yang masih menggangu, dan meningkat harga diri dengan bantuan konselor sekolah. Dengan demikian, maka akan membentuk konsep diri yang berpengaruh pada tingkat kepercayaan diri siswa untuk membantu keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah. 3. Peneliti, Dengan hasil penelitian ini diharapkan peneliti untuk dapat mengembangkan kemampuan sebagai calon tenaga profesional dalam bidang bimbingan dan konseling di sekolah. Dengan demikian, peneliti mampu mengaplikasikan kemampuan yang dimiliki untuk membantu untuk mengembangkan kepercayaan diri orang lain. C. Implikasi Hasil Penelitian terhadap Bimbingan dan Konseling Hasil penelitian yang menyatakan bahwa kepercayaan diri siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Kota Jambi, konsep diri, harga diri dan pengalaman adalah faktor-faktor yang membentuk kepercayaan diri siswa memberikan implikasi bahwa rasa percaya diri dapat tumbuh dengan baik apabila pembentukan konsep dirinya baik, memiliki harga diri dan kemampuan untuk menjadikan pengalaman sebagai motivasi dan pembentuk sikap untuk bertanggung jawab. Apabila dikaitkan dengan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah, konselor sekolah memiliki peranan yang penting untuk membantu siswa dalam menumbuh-kembangkan rasa percaya diri. Adapun pelaksanaan layanan yang biasa dilakukan di dalam instansi sekolah untuk mengatasi rasa kurang percaya diri tersebut adalah konseling kelompok. Pemilihan layanan ini dkarenakan disamping bersifat efisien juga secara tidak langsung siswa yang menjadi target pelaksanaan layanan akan belajar bersosialisasi dalam lingkup kelompok kecil. Dengan pemilihan dan pelaksanaan layanan yang tepat, konselor sekolah mampu untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri siswa, yang akan berpengaruh terhadap keefektifan proses belajar mengajar di dalam maupun di luar kelas. Dengan memiliki kepercayaan diri yang tinggi, siswa akan mampu untuk menampilkan jati dirinya secara utuh, terbuka dan bertanggung jawab yang akan membantu perkembangan siswa menjadi lebih optimal baik di lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat. 8