JIEM Vo.1 No. 2, Oktober 216 E-ISSN: 2541-39, ISSN Paper: 253-143 PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Dimas Primadian N, Dirgahayu Lantara, Rahmaniah Maik, Taufik Nur Jurusan Teknik Industri, Fakutas Teknoogi Industri Universitas Musim Indonesia Emai: dnugroho717@hotmai.com Abstrak Seiring dengan meningkatnya aju pertumbuhan penduduk, kebutuhan akan air bersih pun meningkat. Meaui PDAM Tirta Tuah Benua di Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kaimantan Timur, pemerintah Kabupaten Kutai Timur berusaha meningkatkan penyediaan air bersih perpipaan di daerah tersebut. Penyediaan air bersih perpipaan di Kabupaten Kutai Timur terkendaa oeh sisi suppy, yakni terbatasnya sumber air baku dan kehiangan air sehingga konsumsi air bersih yang merupakan sisi demand suit dipenuhi. Oeh karena itu, tujuan utama dari peneitian ini peningkatan penyediaan air bersih perpipaan di Kabupaten Kutai Timur meaui intervensi dari segi penyediaan dan permintaan terhadap air bersih. Terdapat kompeksitas hubungan yang cukup tinggi antara penyediaan dan kebutuhan air bersih dimana banyak faktor yang mempengaruhinya sehingga digunakan pemodean dinamika sistem untuk mengungkap keterkaitan dan periaku faktor-faktor tersebut. Kata kunci: kapasitas pengoahan, mode dinamik, pasokan air, peanggan pdam, air bersih Pendahuuan Air merupakan sumber daya aam yang unik karena ketersediaan air bersih memegang peranan penting bagi keangsungan hidup manusia, di antaranya untuk memproduksi pangan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan serta kesehatan manusia. Popuasi yang meningkat dan peningkatan standar hidup manusia akan menambah permintaan air sehingga terjadi ekspoitasi manusia terhadap air tanah, air permukaan, hutan, dan ahan pertanian untuk dijadikan tempat tingga maupun pembangunan industri. Ekspoitasi tersebut menyebabkan kekeringan pada musim kemarau, dan menimbukan banjir pada musim hujan. Sementara peningkatan industri dan rendahnya kontro pemerintah akan mengakibatkan imbah pabrik yang tidak didaur uang mencemari air. Di samping itu, perubahan ikim akibat pemanasan goba yang terjadi akhir-akhir ini diduga juga akan mempengaruhi curah hujan dan ketersediaan air (Ariyani, 29) Berdasarkan data di PDAM, pada tahun 213 jumah peanggan PDAM Kabupaten Kutai Timur adaah 14.54 sambungan. Jumah peanggan tersebut meningkat pada tahun 214 menjadi 16.12 sambungan. Dari data tersebut diketahui bahwa Kabupaten Kutai Timur kebutuhan akan air bersih meningkat. Akan tetapi pertambahan jumah peanggan tidak diimbangi dengan jumah yang mampu didistribusikan PDAM. Ha itu meatarbeakangi peneitian untuk mengidenfitikasi faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan permintaan air PDAM di Kabupaten Kutai Timur yang seanjutnya digunakan untuk membangun mode yang dapat menggambarkan fenomena ketersediaan dan permintaan air PDAM di Kabupaten Kutai Timur daam jangka panjang (PDAM Kutai Timur, 215) Mode tersebut dibangun dengan pendekatan system dynamics yang seain bisa Journa of Industria Engineering Management 16
JIEM Vo.1 No. 2, Oktober 216 E-ISSN: 2541-39, ISSN Paper: 253-143 digunakan untuk memodekan fenomena yang terjadi, juga bisa digunakan untuk mensimuasikan aternatif kebijakan yang dapat diambi oeh pemerintah daerah untuk mengatasi permasaahan permintaan dan kekurangan air di Kabupaten Kutai Timur sehingga pada akhirnya akan dapat dirumuskan suatu kebijakan yang diharapkan akan efektif untuk mengatasi permasaahan yang terjadi. Metode system dynamics merupakan saah satu pendekatan pemodean kebijakan terutama daam ha peningkatan pemahaman tentang bagaimana (how) dan mengapa (why) gejaa dinamis suatu sistem terjadi (Tasrif, 1998). Metode Peneitian Peneitian ini meaui proses yang dibagi daam beberapa tahap. Tahaptahap peneitian digambarkan di diagram air di bawah ini. Rumusan Masaah Tujuan Peneitian Pengumpuan Data 1. Data Primer 2. Data Sekunder Pengoahan Data 1. Causa Loop Diagram 2. Stock & Fow Diagram 3. Formuasi Mode 4. Simuasi Mode Awa Pemodean Sistem Verifikasi & Vaidasi Perakuan Mode dengan Skenario dan Simuasi Mode A Gambar 1 Metodoogi Peneitian Peneitian ini menggunakan pendekatan sistem dinamis, dimana objek peneitian akan disimuasikan untuk memperoeh informasi terkait keadaan air bersih yang ada di Kabupaten Kutai Timur. Sehingga peneiti bisa menerapkan skenario kebijakan untuk mengatasi kekurangan air bersih berdasarkan pembahasan pendahuuan diatas. Hasi dan Diskusi Asumsi Mode Untuk asumsi mode simuasi terhadap ketersedian air bersih di Kabupaten Kutai Timur Sumber air baku (Qmin) ditetapkan sebesar 2761 iter/detik. Laju peningkatan penggunaan air bersih tetap dari tahun 213-219 Periode anaisis simuasi dibatasi untuk periode tahun 213 sampai dengan tahun 219. Running Simuasi Mode 1. Simuasi Awa Pada simuasi awa dapat diihat bahwa PDAM tidak mampu agi mendistribusikan air pada buan jui 216. Ha ini dikarenakan tingginya penggunaan air setiap buannya akan tetapi tidak diimbangi dengan yang bisa diproduksi oeh PDAM. Berikut disajikan tabe peningkatan pemakaian air bersih dari juni 213 hingga mei 215. A Anaisa dan Pembahasan Kesimpuan dan Saran Journa of Industria Engineering Management 17
J I E M V O L. 1 N o. 1 A p r i 2 1 6 I S S N : 253-143 Tabe 1 Peningkatan Konsumsi Air (L) Powersim Studio 7 Ditambah dengan tingginya tingkat kebocoran pada bagian produksi dan pada saat proses distribusi air ke peanggan. Hasi seisih antara produksi air dan jumah penggunaan air disajikan pada tabe 2. Tabe 2 Hasi Simuasi Tanpa Skenario Kebijakan (L) Time 1 Jun 213 1 Ju 213 1 Agu 213 1 Sep 213 1 Okt 213 1 Nov 213 1 Des 213 1 Jan 214 1 Feb 214 1 Mar 214 1 Apr 214 1 Mei 214 1 Jun 214 1 Ju 214 1 Agu 214 1 Sep 214 1 Okt 214 1 Nov 214 1 Des 214 1 Jan 215 GAP () 11.94.574.115,85 11.277.857.291,59 1.615.14.467,34 9.952.423.643,8 9.289.76.818,83 8.626.989.994,57 7.964.273.17,32 7.31.556.346,6 6.638.839.521,81 5.976.122.697,55 5.313.45.873,29 4.65.689.49,4 3.987.972.224,78 3.858.561.146,43 3.729.15.68,7 3.599.738.989,71 3.47.327.911,36 3.34.916.833, 3.211.55.754,64 3.82.94.676,28 Powersim Studio 7 2. Vaidasi Mode Berdasarkan kriteria ketepatan mode niai MAPE tersebut adaah ebih keci dari 5% (Baras, 1989). sehingga dapat disimpukan mode dapat diterima. Di bawah ini disajikan tabe hasi uji MAPE dari setiap sub mode pengguna air bersih pada mode peneitian ini. Tabe 3 Uji Vaidasi Mode dengan Uji MAPE Sub Mode MAPE Hasi GOL 1,4 Vaid GOL 2,2 Vaid GOL 3,3 Vaid GOL 4,4 Vaid GOL Khusus,5 Vaid POM-QM for Windows 3 3. Skenario Kebijakan A. Skenario Kebijakan Pengendaian Tingkat Kebocoran Pipa Pada simuasi ini, tingkat kebocoran pada produksi dan distribusi sebesar,3 dan,29 setiap buannya. Ha ini akan mempengaruhi jumah air bersih yang dapat didistribusikan. Sehingga skenario kebijakan yang diberikan, yakni mengurangi persentase kebocoran pada produksi dan distribusi ke niai,2 dan,2. Sehingga hasi simuasi untuk ketersediaan air bersih menunjukkan grafik sebagai berikut. 1... 214 215 216 217 218 219 Gambar 2 Poa Kecenderungan Skenario Kebocoran Pada grafik diatas diketahui bahwa PDAM tidak agi mampu untuk mendistribusikan air bersih pada kuarta pertama 217, atau ebih tepatnya pada maret 217. B. Skenario Kebijakan Pengendaian Kebutuhan Air Bersih Pada skenario kebijakan ini pemenuhan kebutuhan air bersih peanggan dikurangi hingga sebesar 18
J I E M V O L. 1 N o. 1 A p r i 2 1 6 I S S N : 253-143 1... 25%. Sehingga poa grafik simuasi untuk kebijakan ini disajikan daam gambar berikut. 214 215 216 217 218 219 Gambar 3 Poa Kecenderungan Skenario Distribusi Air Pada skenario ini PDAM mampu untuk mendistribusikan air hingga buan oktober 216. C. Skenario Kebijakan Pengendaian Kebocoran dan Kebutuhan Air Bersih Pada skenario kebijakan ini tingkat kebocoran produksi dan distribusi ditekan hingga 2% dan 2%, serta pemenuhan kebutuhan air bersih peanggan dikurangi hingga sebesar 25%. Sehingga poa grafik simuasi untuk kebijakan ini disajikan daam gambar berikut. 1... 214 215 216 217 218 219 Gambar 3 Poa Kecenderungan Skenario Kebocoran dan Distribusi Air Pada skenario ini PDAM mampu untuk mendistribusikan air hingga buan jui 217. Kesimpuan Berdasarkan hasi simuasi dan pengembangan skenario kebijakan yang paing efektif daam menanggapi permasaahan ketersediaan air bersih. Hasi simuasi dapat dirangkum daam tabe berikut ini. 4 Tabe 3 Skenario dan Hasi Simuasi No Skenario Hasi Simuasi 1 Tanpa Kebijakan PDAM hanya mampu mendistribusikan air hingga jui 216 2 Penurunan Tingkat Kekurangan air Kebocoran Produksi tidak terjadi pada dan Distribusi dengan buan maret 217 Niai,2 dan,2 3 Pengendaian Kekurangan air Kebutuhan Peanggan tidak terjadi pada Sebesar 25% buan jui 216, tetapi kekuangan air kembai terjadi pada buan oktober 216 Penurunan Tingkat Kebocoran Produksi dan Distribusi dengan niai,2 dan,2. Serta Pengendaian Kebutuhan Peanggan Sebesar 25% Kekurangan air tidak terjadi pada buan jui 216, tetapi kekurangan air kembai terjadi pada buan jui 217 Sehingga berdasarkan tabe diatas skenario terbaik yang terpiih adaah penurunan tingkat kebocoran dan pengendaian pendistribusian air bersih ke masyarakat. Daftar Pustaka Ariyani, Yayuk, dkk. 21. Pemodean dan Simuasi Kebijakan Dengan Pendekatan System Dynamics Kasus Permintaan Air PDAM di Saatiga. Fakutas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kristen satya Wacana: Saatiga. Aryanti, Isna. 214. Pengembangan Mode Sistem Dinamik Terhadap Ketersediaan Beras Di Kabupaten Gowa. Fakutas Teknoogi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas Musim Indonesia: Makassar. Axea, Oxa dan Erma Suryani. 212. Apikasi Mode Sistem Dinamik untuk Menganaisis Permintaan dan 19
J I E M V O L. 1 N o. 1 A p r i 2 1 6 I S S N : 253-143 Ketersediaan Listrik Sektor Industri (Studi Kasus: Jawa Timur). Jurusan Sistem Informasi, Fakutas Teknik Informasi, Institut Teknoogi Sepuuh Nopember: Surabaya. Badan Pusat Statistik. 213. Kutai Timur daam angka 213 : BPS Kabupaten Kutai Timur. Badan Pusat Statistik. 214. Kutai Timur daam angka 214 : BPS Kabupaten Kutai Timur. Daaen, V., and W.A.H. Thissen. 21. Dynamics Systems Modeing Continuous Modes. Facuteit Techniek, Bestuur en Management (TBM). Technische Universiteit Deft. Harmini, dkk. 211. Mode Dinamis Sistem ketersediaan Daging Sapi Nasiona. Fakutas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor: Bogor. Hidayat, Tofik. 211. Pemodean Dinamik Anaisis Investasi Untuk Meminimasi Tingkat Kehiangan Air (Studi Kasus Di PDAM Kota Tega). PS. Teknik Industri UPS Tega: Tega. Hidayatno, Akhmad, dkk. 25. Pembuatan Permainan Simuasi Bisnis Executive Decision Dengan Pendekatan Sistem Dinamis Untuk Meningkatkan Kuaitas Pengaaman Pembeajaran. Departemen Teknik Industri, Fakutas Teknik, Universitas Indonesia: Depok. Ivan. 212. Mode Dinamika Sistem Pasokan dan Distribusi Pada Gangguan Pendistribusian BBM PT. Pertamina Padang. Fakutas Teknik, Jurusan Teknik Industri, Universitas Andaas: Padang. Khumairoh, Liik dan Budisantoso Wirjodirdjo Anaisis Keterkaitan Peaku Perguaan Nasiona: Suatu Penghampiran Mode Dinamika Sistem Jurusan Teknik Industri Institut Teknoogi Sepuuh Nopember (ITS) : Surabaya Kusuma, Hendra. 29. Perencanaan Dan Pengendaian Produksi. Penerbit Andi: Yogyakarta Suryani, Erma. 26. Mode Simuasi Sistem Dinamik Daam Sistem Produksi Dan Pertumbuhan Pasar. Fakutas Teknoogi Informasi, Institut Teknoogi Sepuuh Nopember : Surabaya Tasrif, M. 24. Mode Simuasi Untuk Anaisis Kebijakan : Pendekatan Metodoogi System Dynamics. Keompok Peneiti dan Pengembangan Energi. Institut Teknoogi Bandung. Zuhdi, Aiq. 27. Peran Pemodean Sistem Daam Pengambian Keputusan Untuk Apikasi Manufaktur dan Energi. Sekoah Tinggi Teknoogi Nukir: Batan. 2