POINTERS KEYNOTE SPEECH MENTERI KESEHATAN RI PADA RAPAT KERJA NASIONAL PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB TAHUN 2013 Jakarta, 30 Januari 2013 1. MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA 3 aspek yaitu aspek kuantitas, kualitas dan mobilitas. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebesar 237.6 juta jiwa dimana angka ini 3,4 juta di atas proyeksi penduduk yang sudah dihitung dan pertumbuhan penduduknya sebesar 1,49 persen per tahun. target kita harus menurunkan LPP menjadi 1,27 persen pada tahun 2010. (lihat gambar 1) Kenaikan jumlah penduduk sangat berpengaruh terhadap pembiayaan negara apabila BPJS sudah diterapkan, termasuk ketahanan pangan, air bersih, kerusakan lingkungan dan lainlain. Kualitas penduduk masih rendah berada pada urutan ke 124 dari 187 negara, diukur dengan IPM (kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan) Persebaran penduduk tidak merata, 58% penduduk berada di Pulau Jawa Piramida penduduk Indonesia menunjukkan adanya indikasi bahwa Indonesia akan menghadapi triple burden 28% penduduk adalah remaja (64 juta) dan jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18 juta jiwa (lihat gambar 2) Kemungkinan akan terjadi peledakan penduduk Rakernas Pembangunan KKB 2013 Page 1
2. ANGKA KESUBURAN STAGNAN Berdasarkan SDKI 2012 menunjukkan angka kesuburan atau TFR mengalami stagnansi dimana selama 10 tahun tidak berubah yaitu tetap 2,6 per wanita usia 14-49 tahun. Angka Age Spesific Fertility Rate (ASFR) 15-19 tahun menurun sedikit dari 51 per 1000 perempuan usia 15-19 tahun (SDKI 2007) menjadi 48 per 1000 perempuan usia 15-19 tahun (SDKI 2012) padahal kita menargetkan menjadi 30 per 1000 perempuan usia 15-19 tahun pada tahun 2015. Angka kesuburan di daerah perdesaan, sudah mulai menurun, tetapi jumlahnya masih sekitar 2 (dua ) kali lipat dibandingkan kelahiran pada wanita usia subur 15-19 tahun di daerah urban. (lihat gambar 3) 3. AKSELERASI REVITALISASI KB Untuk mencapai replacement level (TFR 2,1) dan mencapai sasaran MDGs goal 4,5, 6 maka perlu Akselerasi revitalisasi KB. Intensifikasi penggarapan di 10 provinsi penyangga utama : Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur. Tetap memperhatikan provinsi Papua dan Papua Barat dalam peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB. Revitalisasi Program KB menjadi salah satu fokus pembangunan prioritas nasional bidang kesehatan yang diarahkan kepada penguatan supply dan demand secara seimbang. Rakernas Pembangunan KKB 2013 Page 2
4. PENGUATAN SUPPLY SIDE Tanggung jawab Kementerian Kesehatan RI dan jajarannya memperkuat sistem pelayanan KB melalui sarana pelayanan kesehatan yang telah ada dan menjangkau para klien di lapangan sehingga dapat dipastikan bahwa semua calon peserta KB mendapatkan pelayanan yang berkualitas dan merata. penyiapan suppy Dinas Kesehatan dan SKPD-KB di kabupaten dan kota harus bisa bekerjasama dalam memberikan pelayanan yang komprehensif mulai dari penggerakan, pelayanan yang berkualitas hingga paska pelayanan. pendekatan kepada organisasi non pemerintah, LSM, swasta dan asosiasi-asosiasi serta organisasi profesi harus lebih ditingkatkan karena pelayanan prima untuk program KB harus menjadi tanggung jawab bersama. memperkuat pelayanan statis terutama miningkatkan status klinik kesehatan yang berstatus sederhana menjadi klinik paripurna sehingga mampu memberikan pelayanan KB yang lengkap. (lihat gambar 4) Memastikan ketersediaan sarana prasarana dan alat obat kontrasepsi di semua sarana pelayanan, saat ini telah disiapkan oleh BKKBN dan Kementerian Kesehatan baik melalui dana APBN maupun APBD. menjamin mekanisme distribusi alokon telah menjangkau seluruh sarana pelayanan KB sehingga tidak terjadi kesenjangan distribusi. menyiapkan provider pelayanan KB dengan pelatihan Contraseptive Technology Update (CTU) sehingga dapat meningkatkan kompetensi pelayanan KB. Rakernas Pembangunan KKB 2013 Page 3
5. DALAM PENGUATAN DEMAND CREATION a. Tanggung jawab BKKBN dan jajarannya b. perubahan mind set untuk i. melembagakan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera. ii. Meninjau kembali motto 2 ANAK LEBIH BAIK (kembali ke 2 ANAK CUKUP ) iii. Menumbuhkan sense of crizis dalam menyikapi hasil SDKI 2012 iv. Bekerja kreatif tidak business as ussual v. Integritas tinggi dalam penyediaan data dan informasi c. Memastikan semua Pasangan usia subur mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi dan pelayanan KB d. Turunkan unmet need e. meningkatkan penggerakan di lini lapangan f. pemberdayaan Institusi Masyarakat Pedesaan dan perkotaan harus dilakukan secara optimal terutama memberdayakan petugas dan kader KB di lapangan, tetap bermitra dengan berbagai pihak sehingga kekurangan tenaga dapat diatasi. g. memanfaatkan tenaga-tenaga promotif dan preventif sehingga kehamilan yang tidak diinginkan dapat kita tekan dan angka kematian ibu melahirkan juga akan semakin menurun. h. Menyiapkan bahan-bahan KIE yang bersifat edukasi bagi keluarga dalam merencanakan keluarganya. i. Pesan 4 terlalu harus menjadi anadalan kita untuk mengajak para keluarga dalam perencanaan kehidupan berkeluarga. j. KIE interpersonal dan konseling lebih digalakkan karena untuk merubah sikap dan perilaku masyarakat hanya dengan KIE yang bersifat komunikatif bagi setiap individu. Rakernas Pembangunan KKB 2013 Page 4
k. Meningkatkan kemampuan provider dalam memberikan pelayanan yang disertai dengan informed choice dan informed consent adalah upaya yang sangat bijaksana dalam mencegah tingginya angka drop out. 6. MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU MELALUI PROGRAM JAMPERSAL pelayanan KB-Jampersal diarahkan kepada pelayanan KB MKJP sehingga kelangsungan pemakaian kontrasepsi juga terjaga. tingkatkan pelayanan KB paska persalinan dan paska keguguran untuk memotivasi para peserta jampersal sehingga tidak ada lagi calon peserta KB yang tidak terlayani. Dalam rangka meningkatkan pelayanan KB yang merata saya minta agar pelayanan KB Galcitas, kumuh dan miskin sesuai dengan SOP pelayanan KB Galcitas. 7. PROMOSIKAN KESEHATAN REPRODUKSI promosi kesehatan reproduksi bagi remaja melalui GENRE harus dapat merubah sikap perilaku remaja dalam pendewasaan usia perkawinan dan menekan angka fertilitas remaja dengan program-program youth friendly. Kampanye secara besar-besaran melalui GENRE telah dilakukan BKKBN yang saat ini pada tingkat SLTA dan mahasiswa, agar dimulai pada tingkat SLTP agar: 1). upaya pendewasaan usia perkawinan sehingga semua generasi muda menunda perkawinan pertamanya sebelum memasuki usia ideal untuk berkeluarga; 2). Kehamilan tidak dikehendaki (KTD) dapat diminimalisir. Rakernas Pembangunan KKB 2013 Page 5
Pendekatan siklus hidup juga harus menjadi target sasaran promosi kesehatan reproduksi karena masalah kesehatan reproduksi akan terjadi sejak kehamilan hingga lanjut usia. 8. PENGUATAN DEMAND DAN SUPPLY SECARA SEIMBANG melalui koordinasi dan keterpaduan program baik oleh BKKBN dan Kementerian Kesehatan di pusat maupun SKPD-KB dan Dinas Kesehatan di kabupaten dan kota agar dapat menjamin akses dan kualitas pelayanan KB sehingga tujuan untuk menurunkan TFR, MMR dan IMR secara operasional dapat kita laksanakan. Jakarta, 30 Januari 2013 Menteri Kesehatan RI dr. Nafsiah Mboi, Sp.A.,MPH Rakernas Pembangunan KKB 2013 Page 6