BAB V PEMBAHASAN. A. Persiapan Guru dalam Pengembangan Kecerdasan Spiritual pada. Anak Usia Dini di RA AL-Wathoniyah Jabon Kalidawir

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. kecerdasan spiritual pada nilai kejujuran di MTs Al-Ma arif pondok. pesantren Salafiyah As-Syafi iyah Panggung Tulungagung.

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN. Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab V ini akan membahas dan menghubungkan antara teori dari

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

BAB V PEMBAHASAN. Kepribadian Muslim Siswa MAN 2 Tulungagung. siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. 1

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN. 1. Perencanaan Pendidikan Agama Islam Pada Anak Usia Dini di RA.

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNAGRAHITA

BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KARAKTER ANAK DI TK MUSLIMAT NU JREBENGKEMBANG KECAMATAN KARANGDADAP KABUPATEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. Spiritual Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Usia Dini. Jenis

BAB IV ANALISIS MASALAH. dirasakan sebagai suatu gangguan dalam jalan kehidupan sehari-hari. Oleh

BAB III PENYAJIAN DATA

Lampiran 1 Gambaran Umum SD Islam Taqwiyatul Wathon Semarang a. Sejarah berdirinya SD Islam Taqwiyatul Wathon Semarang Berdirinya SD Islam Taqwiyatul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia D ini Melalui Metode Bernyanyi

BAB V PENUTUP. anak pada keluarga akitivis islam di Kaliurang dapat ditarik kesimpulan. terhadap suatu kejadian yang menimpanya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNARUNGU

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara, studi dokumentasi dan

BAB V PEMBAHASAN. yang ditegaskan dalam teknik analisis. Penelitian ini menggunakan analisis

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN PENGAMALAN IBADAH ANAK DALAM KELUARGA DI DESA KEMASAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE CERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIALISASI

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNANETRA

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Sedangkan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa di antaranya adalah manajemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini.

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembiasaan Shalat Berjama ah di MTs Al-Huda Bandung Tulungagung

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut:

BAB V PEMBAHASAN. A. Pendekatan peningkatan mutu pembelajaran pendidikan agama Islam dalam

BAB I PENDAHULUAN. didik. Untuk menghadapi dampak negatif globalisasi, agar anak didik berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya anak adalah amanat dari Tuhan Yang Maha Esa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP PERILAKU MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK KARYA THAYYIBAH II DESA WOMBO KABUPATEN DONGGALA DIAN MITRAWATI 1 ABSTRAK

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pembelajaran Intrakurikuler yang dilakukan Guru Pendidikan Agama

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

hlm Zakiah Daradjat, Metologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

BAB V PEMBAHASAN. hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadian yang Bertanggung Jawab Profesional dan Berakhlak, Gema Insani Press, Jakarta, 2001, hlm. 71

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

UPAYA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) SISWA. (Studi Program Pembiasaan di SMP Negeri 3 Slahung Ponorogo) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Nilai-nilai yang bisa di dapat dalam budaya Shalawat Albanjari yang

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai kehidupan guna membekali siswa menuju kedewasaan dan. kematangan pribadinya. (Solichin, 2001:1) Menurut UU No.

PENGEMBANGAN EMPATI ANAK USIA DINI MELALUI MENDONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK ASYIYAH PARIAMAN

BAB IV ANALISIS TENTANG IMPLEMENTASI METODE CERITA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK

MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH II SALUMBONE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB V PENUTUP. a. Membaca Al-Qur an mempunyai peranan dalam peningkatan kecerdasan intelektual

BAB V PEMBAHASAN. menganalisa data-data yang sudah terkumpul. Hal itu dilakukan agar dapat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

BAB VI PENUTUP. Optimalisasi Pendidikan Holistik di Sekolah Dasar untuk Mencapai

BAB IV ANALISIS TENTANG PROSES PENANAMAN NILAI NILAI AGAMA ISLAM PADA SISWA TAMAN KANAK KANAK DI R.A TARBIYATUL ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak mengenal ruang dan waktu, ia tidak dibatasi tebalnya

BAB V PEMBAHASAN. berikutnya adalah mengkaji hakikat dan makna temuan penelitian. Masing- masing

BAB V PEMBAHASAN. pendidikan. Guru merupakan kunci utama dalam pelaksanaan Kurikulum, maka

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Konsep Internalisasi Pendidikan Karakter Peserta Didik di SMPN

BAB VI KESIMPULAN. peneitian dan saran bagi berbagai pihak yang berkaitan dengan peran guru dalam. ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB V PEMBAHASAN. Uraian pembahasan dari hasil penelitian merupakan muatan pada bab ini.

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan, Terj. Rahmani Astuti, dkk, (Bandung: Mizan, 2002), hlm. 3.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karna masa ini merupakan masa emas bagi seorang anak. yang diselenggarakan dengan tujuan untuk menfasilitasi pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN KELUARGA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DI DUKUH KEPUH PROYONANGGAN SELATAN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA)

BAB I PENDAHULUAN. yang dianugerahkan oleh Allah menjadi anak yang benar-benar berakhlak mulia. Semua

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA

BAB V PEMBAHASAN. menghormati sesama manusia di MTsN Tulungagung. yang menghormati sesama manusia dapat dikatakan sudah dapat dijalankan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab demi bab yang telah peneliti kemukakan diatas, maka peneliti bisa mengambil beberapa

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan adanya kenyataan bahwa

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMP WAHID HASYIM PEKALONGAN

ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER BERKONSEP NILAI-NILAI KEISLAMAN DI PAUD MASJID AL-AZHAR PERUMAHAN PERMATA PURI

BAB IV ANALISIS ETIKA HUBUNGAN GURU DAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 1 TIRTO PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. social sebagai pedoman hidup. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mulai beranjak pada kondisi yang lebih modern. Perubahan dan. pembangunan bangsa dan negara adalah pendidikan.

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN A. Persiapan Guru dalam Pengembangan Kecerdasan Spiritual pada Anak Usia Dini di RA AL-Wathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung. Mengenai perencanaan atau persiapan guru dalam pengembangan kecerdasan spiritual yang telah diungkapkan oleh Emmons bahwa, Guru sebagai pengajar di sekolah selain harus mengembangkan kecerdasan intelektual anak juga harus mengembangkan kecerdasan spiritual dengan perencanaan yang dapat digunakan yaitu mengajarkan anak mengenai agamanya, sejarah agamanya, peraturan di dalam agamanya. Selain mengajarkan mengenai nilai keagamaan, anak perlu diajarkan nilai kesopanan dan tata karma untuk meningkatkan kecerdasan spiritualnya, seperti mengucapkan salam, mencium tangan kepada orang yang lebih tua. 1 Sebagai guru Roudhatul Athfal, maka harus memiliki andil yang besar dalam mengembangkan kecerdasan spiritual pada anak selain orang tua di rumah. Untuk itu seorang guru harus dapat menyiapkan segala sesuatu yang dapat meningkatkan kecerdasan spiritual anak dengan pendekatan yang sesuai untuk anak usia dini serta strategi yang cocok untuk anak usia dini. 1 Sabatin, Peran Guru dalam Mengembangakan Kecerdasan Spiritual Pada Anak Usia Dini di TK Islamiyah Pontianak, (Program Studi Pendidikan Guru PAUD, 2013), hlm. 10 103

104 Berdasarkan data keseluruhan yang telah diuraikan pada hasil penelitian, dapat diketahui bahwa strategi persiapan guru dalam pengembangan kecerdasan spiritual dalam katagori baik, hal ini karena dalam proses pembelajaran guru terlebih dahulu untuk membuat RKH (Rencana Kegiatan Harian), dengan itu maka proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan guru dapat menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tema. Dan dengan itu kegiatan pembelajaran dapat tertrukstur dan sesuai dengan alokasi pembelajaran, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup. Serta di didalamnya terdapat indikator yang harus dicapai oleh anak didik disetiap pertemuan salah satunya indikator religius (keagamaan). 2 Dari paparan diatas maka dapat dibuktikan, bahwa sebelum memulai pelajaran guru menyiapakan RKH dan pedoman nilai. Dalam pengembangan kecerdasan spiritual pada anak didik terencana di dalam RKH tersebut. Adapun strategi dan metode yang digunakan dalam pengajaran tercantum di RKH. Agar pelaksanaan pengajaran mengenai keagamaan dapat berjalan dengan lancar. Karena di dalam pendidikan RA AL-Wathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung menciptakan anak-anak yang memiliki akhlak yang mulia, bertaqwa kepada Allah SWT, dan beriman, serta menjadi anak yang sesuai dengan ajaran islam. Dan bertujuan untuk mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, serta sosial pada diri anak dalam masa pertumbuhan. 3 2 Hasil Dokumentasi pada tanggal 23 Februari 2017 3 Peneliti, hasil observasi pada tanggal 23Februari 2017

105 Mengenai persiapan pada anak orang tua juga mempunyai persiapan dalam lingkungan sosial yaitu orang tua mengantarkan anak dalam pendidikan agama yaiitu ke dalam TPQ. Dengan itu anak akan termotivasi, dan niat dalam belajar karena ada dorongan dari guru dan orang tua 4 Danah zohar, dalam bukunya yang berjudul SQ: Spiritual Intelligence, The Ultimate Intelligence, menilai bahwa kecerdasan spiritual merupakan bentuk kecerdasan tertinggi yang memadukan kedua bentuk kecerdasan sebelumnya, yakni kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional. Kecerdasan spiritual dinilai sebagai kecerdasan yang tertinggi karena erat kaitannya dengan kesadaran seseorang untuk bisa memaknai segala sesuatu dan merupakan jalan untuk bisa merasakan sebuah kebahagiaan. 5 Dengan demikian, kecerdasan spiritual harus dikembangan pada diri anak sejak usia dini, agar anak dapat memaknai hidupnya dan kebahagiaan dalam dirinya, karena kebahagiaan sesuatu yang penting dalam menjalankan hidup seseorang. Dan untuk menyadarkan bahwa dalam kemanusiaan kita tidak bisa terlepas dari kekuatan di luar diri kita yaitu kebesaran Tuhan. B. Strategi Penyampaian Guru dalam Pengembangan Kecerdasan Spiritual Pada Anak Usia Dini di RA AL-Wathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung 4 Wawancara dari wali murid RA AL-Wathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung 5 Akhmad Muhaimin Azzet, Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Bagi Anak, (Jogjakarta: Ar- Ruzz Media Group, 2010), hlm. 31

106 Pendidikan RA AL-Wathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung, dalam penyampaian materi terkait dengan pengembangan kecerdasan spiritual pada anak usia dini tergolong baik. Karena dari hasil pengamatan peneliti, anak didik RA AL-Wathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung sudah memiliki sopan santun dan menunjukan jiwa keislamiannya. Seperti ketika memasuki kelas mengucapkan salam dan berjabat tangan dengan mencium tangan sama bundanya. Dan itu tidak sama bundanya saja tetapi sama orang yang lebih tua. Kemudian bertutur kata yang sopan kepada bundanya dan temannya, serta kepada kedua orang tuanya. Selain itu juga, anak didik ketika melakukan apapun tidak lupa untuk membaca doa. Untuk menumbuh kembangkan potensi anak terutama mengenai kecerdasan spiritual, maka seorang guru harus pandai menggunakan strategi pembelajaran dan cara mengimplementasikan strategi tersebut ketika menyampaikan informasi atau materi. H. Mansyur dalam buku yang ditulis oleh Anissatul Mufarokah yang berjudul Strategi & Model model Pembelajaran menjelaskan, bahwa strategi dapat diartikan sebagai garis-garis besar haluan bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah di tentukan. 6 Sedangkan strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya / kekuatan dalam pembelajaran. 7 Menurut Fadlillah mengemukakan strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan merencanakan 6 Anissatul Mufarokah, Strategi & Model-model Pembelajaran, (Tulungagung: STAIN Tulungagung, 2013), hlm. 30 7 Ibid,. hlm. 32

107 pembelajaran yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang harus dilakukan guru dan murid, termasuk di dalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan sumber daya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisiean. 8 Orang tua juga memiliki peran dalam pengembangan kecerdasan spiritual pada anak yaitu dengan menanamkan pendidikan agama dengan cara mendidik dengan konsep islam, bisa mengikuti petunjuk dalam al- Qur an seperti versi pengasuhan Nabi Muhammad saw, versi pengasuhan dalam surat Luqman ayat 13-19, dengan tanggung jawab dan keteladanan, penuh kasih sayang dan kelembutan, menanamkan rasa cinta pada anaknya agar tidak durhaka, memperkenalkan keagungan Allat swt, memperkenalkan kewajiban agama termasuk shalat, interaksi sosial, serta menanamkan kesederhanaan. 9 Adapun bentuk-bentuk dalam mengembangkan kecerdasan spiritual pada diri anak, khususnya pada anak usia dini, sebagai berikut: 10 a. Membimbing anak menemukan makna hidup. Menemukan makna hidup adalah sesuatu yang sangat penting agar seseorang dapat meraih sebuah kebahagiaan. Orang yang tidak bisa menemukan makna hidup biasanya merasakan jiwanya yang hampa. Berikut adalah langkah-langkah yang dapt dilatih oleh orang tua kepada anak-anaknya sebagai berikut: 8 Nuraeni, Strategi Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini, (IKIP Mataram: Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA PRISMA SAINS), Vol.2. No.2 ISSN 2338-4530, hlm. 317 9 Rifa Hidayah, Psikologi Pengasuhan Anak, (Malang: UIN Malang Press, 2009), hlm.18-19 10 Akhmad Muhaimin Azzet, Mengembangkan Kecerdasan, hlm. 49-83

108 1) Membiasakan diri berfikir positif. 2) Memberikan sesuatu yang terbaik. 3) Menggali hikmah di setiap langkah. b. Mengembangkan lima latihan penting Lima latihan penting yaitu orang tua dapat melaih anak-anaknya untuk senang dalam berbuat baik sejak anak masih kecil, senang menolong orang lain perlu dilatih pada diri anak mulai dini, menemukan tujuan hidup melalui agama agar mempunyai kesadaran agama yang baik, turut merasa memikul sebuah misi mulia, dan mempunyai selera humor yang baik. c. Melibatkan anak dalam beribadah. Kecerdasan spiritual sangat erat kaitannya dengan kejiwaan. Apabila jiwa atau batin seseorang mengalami pencerahan, sangat mudah baginya mendapatkan kebahagiaan hidup. Oleh karena itu, agar anak-anak mempunyai kecerdasan spiritual yang baik, perlu untuk melibatkan dalam beribadah semenjak dini. d. Mencerdaskan spiritual melalui kisah. Kecerdasan spiritual anak dapat ditingkatkan melalui kisahkisah agung, yakni kisah dari orang-orang dalam sejarah yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi. e. Mengembangkan lima latihan penting. Yang dimaksud lima latihan penting yaitu, senang berbuat baik. Senang menolong orang lain, menemukan tujuan hidup, turut merasa

109 memikul sebuah misi mulia, dan mempunyai selera humor yang baik. f. Menikmati pemandangan alam yang indah. Sebagai orang tua perlu mengajak anak-anaknya untuk menikmati keindahan alam. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara pertama dengan mengajak anaknya untuk menikmati keindahan alam di sekitar tempat tinggal atau yang sudah biasa dilihat setiap hari. Kedua, dengan mengunjungi alam yang jarang atau bahkan belum pernah dikunjungi. Dengan mengunjungi tempattempat tersebut orang tua berperan untuk memberikan kesadaran spiritual pada anak melalu keindahan alam tersebut. g. Mengunjungi saudara yang berduka. Agar anak dapat menemukan makna dalam hidupnya dan dapat mempunyai kecerdasan spiritual yang baik meski saat duka menjelang, perlu orang tua untuk mengajaknya mengunjungi saudara yang sedang berduka. Mengunjungi saudara yang dimaksud di sini adalah saudara yang berhubungan dengan kerabat maupun saudara sesama manusia. Dari paparan diatas, peneliti menemukan bahwa di dalam pendidik RA AL-Wathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung mengenai proses pembelajaran terkait dengan pengembangan kecerdasan spiritual anak pada usia dini. Guru menggukan pembelajaran langsung yang perpusat pada guru dengan menggunakan berbagai cara dalam proses pembelajaran. Yaitu dengan guru mengajarkan anak didik melalui

110 bercerita tentang kisah-kisah dari tokoh spritualis atau dari kisah nabinabi, melibatkan anak didik untuk melaksanakan ibadah sholat cara berdo a dengan khusyuk agar doa dapat diakabulkan oleh Allah swt, kemudian dengan memberikan ceramah pada anak terkait dengan ajaran Islam untuk membentuk anak didik sesuai dengan ajaran Islam. Selain dari guru anak didik RA AL-Wathoniyah Jabon juga memperoleh pembelajaran dari orang tuanya mengenai pembelajaran keagamaan yaitu dengan cara membiasakan anak dan memberikan keteladanan pada anak dengan melakukan keagiatan yang bernilai keagamaan seperti melibatkan anak dalam sholat, berkata sopan, berperilaku sopan. Sehingga anak akan tertanam nilai-nilai keagamaan dengan baik karena ada pengajaran dari orang tua dan guru. Sehingga kecerdasan spiritual pada diri akan akan dapat berkembang dengan baik. C. Strategi Evaluasi dalam Pengembangan Kecerdasan Spiritual Pada Anak Usia Dini di RA AL-Wathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung Guba dan Lincoln dalam buku yang berjudul evaluasi pembelajaran mengemukakan bahwa evaluasi sebagai a process for describing an evaluand and judging its merit and worth. Jadi, evaluasi adalah suatu proses untuk menggambarkan peserta didik dan menimbangnya dari segi nilai dan arti. Definisi ini menegaskan bahwa evaluasi berkaitan dengan nilai dan arti. Sedangkan Sofan Amri mengemukakan, bahwa evaluasi merupakan proses penilaian pertumbuhan siswa dalam proses belajar mengajar. pencapaian

111 perkembangan siswa perlu diukur, baik posisi siswa sebagai individu maupun posisinya dalam kegiatan kelompok. Hal yang demikian perlu disadari oleh seorang guru karena pada umumnya siswa masuk kelas dengan kemampuan yang bervariasi. 11 Evaluasi yang dilakukan oleh pihak pendidik RA AL-Wathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung mengenai pengembangan kecerdasan spiritual terhadap anak didiknya dalam katagori baik. Dalam mengevaluasi anak didiknya terkait dengan kecerdasan spiritual anak yaitu dengan menggunakan pemberian tes lisan secara klasikal dan tanya jawab setelah selesai pembelajaran serta pemberian tugas. Untuk memperoleh nilai dan makna terhap kemampuan yang diperoleh anak didik. Dan setiap guru kelas mempunyai buku pedoman penilain untuk mengetahui tumbuh kembang anak didiknya. Mengenai evaluasi perkembangan anak didik di RA AL-Wathoniyah jabon orang tuapun juga terlibat dalam pemberian evaluasi untuk mengetahui perkembangan pada. Dan adanya evaluasi anak akan mengetahui kemampuan yang dimilikinya dan dapat dijadikan motivasi pada anak dalam belajar serta untuk meningkatkan belajar anak dan memberikan kesadaran pada anak. 12 D. Apa Implikasi dari Strategi Pengembangan Kecerdasan Spiritual pada Anak Usia Dini di RA AL-Wathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung 11 Sofan Amri, Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2015), hlm. 208 12 Dokumentasi pada tanggal 23 Februari 2017

112 Dari berbagai cara dalam pengembangan kecerdasan spiritual maka dapat diambil nilai lebih dari strategi yang telah diterapkan sebagai berikur: 1. Dengan memberikan akan cerita tentang kisah nabi-nabi atau tokoh spiritualis yang memiliki spiritual tinggi. Dari strategi pembelajaran melalui bercerita maka dapat memberikan nilai lebih bagi pendidikan anak usia dini, diantara lain: 13 a. Membangun kontak batin antara anak dan orang tuanya maupun anak dengan gurunya. b. Media penyampaian pesan terhadap anak. c. Pendidikan imajinasi atau fantasi anak. d. Mealatih emosi dan perasaan anak. e. Membantu proses identifikasi diri (perbuatan). f. Dapat sebagai hiburan atau menarik perhatian anak. g. Dapat membentuk karaakter anak 2. Dengan memberikan pembelajaran melalui demonstrasi (praktek) maka dapat memberikan nilai lebih pada anak didik yaitu dengan adanya anak didik terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran, anak mudah untuk memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. Dapat diketahui bahwa di dalam pendidikan RA AL- Wathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung dalam pembelajaran pengembangan kecerdasan spiritual yaitu dengan melalui bercerita 13 Muhammad Fadillah, Pendidikan Karakter Anak Usia Din:konsep aplikasi dalam paud, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 177-182

113 menghasil dampak positif yaitu ketika guru bercerita anak merespon dengan baik. Selain itu dengan melaui demonstrasi menghasilkan dampak positif pada anak yaitu anak mudah untuk memahami dan dengan pengaplikasian dengan lagu anak mudah untuk menghafal dengan. Kemudian melaui ceramah anak dapat memberikan kesempatan pengalaman untuk belajar mendengar dan memahami pembicaraan dari guru. Selanjutnya dengan melalui pembiasaan dapat memberikan positif pada anak yaitu anak dapat melakukan kegiatan dalam hal spiritual tanpa disuruh, karena anak sudah terbiasa melakukannya. Serta pemberian pembiasaan dan keteladanan dari orang tua dapat meningkatkan anak dalam melakukan hal keagamaan sesuai dengan ajaran islam. Dengan melalui berbagai cara maka pengembangan kecerdasan spiriyual pada anak didik dapat berkembangan dengan baik. 14 14 Peneli, Hasil Observasi pada tanggal 23 Februari 2017