KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. geografis, keadaan penduduk, keadaan pertanian yang ada di Desa

dokumen-dokumen yang mirip
IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. keadaan penduduk dan keadaan pertanian yang ada di Desa Ambarketawang.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Letak Geografis Desa Ambarketawang. Ambarketawang, Gamping, Sleman berada ditengah-tengah antara perbatasan

I. PENDAHULUAN. padi jika dibandingkan dengan tanaman-tanaman lainnya seperti tanaman jagung

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kecamatan Godean merupakan salah satu dari

KEADAAN UMUM WILAYAH. Projotamansari singkatan dari Produktif-profesional, ijo royo royo, tertib, aman,

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sulawesi barat. Kabupaten Mamuju memiliki luas Ha Secara administrasi,

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 48

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan

GAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. alamiah yang membatasi dan batas administratif yang mencakup daerah tersebut

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Posisi wilayah Kota Metro berada di tengah Provinsi Lampung, secara

IV. KEDAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110 o sampai dengan

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

V. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT. Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50

KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. astronomi ibukota Kecamatan Sewon terletak pada 7 O Bujur Timur dan. : Kecamatan Bantul dan Kecamatan Jetis

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. 1) Kondisi Geografis dan Wilayah Administratif

RESPON PETANI PADI TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI PASCA PANEN (POWER THRESHER)

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Bantul terletak diantara koordinat 110 o o Bujur Timur,

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Lokasi Geografis

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 10 km dari ibukota Kabupaten. Luas keseluruhan Kecamatan Bener 9.408,162 ha,

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH. 1. Kondisi Geografis dan Batas-Batas Administrasi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

Analisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh :

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Tangerang terletak di bagian timur Provinsi Banten pada koordinat bujur timur dan 6

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Kecamatan Pandak

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM DESA PENDOWOHARJO. A. Keadaan Alam 1. Kondisi Geografis dan Batas-Batas Administrasi

BAB I PENDAHULUAN. Dahlan 2016/ 2017 untuk Divisi 1 B 2 berlokasi di Dusun Miri, Desa/Kelurahan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH. Kabupaten Sleman merupakan kabupaten yang memiliki luas areal sebesar

BAB I PENDAHULUAN. kedua sumber utama tidak dapat memenuhi kebutuhan. Ketersediaan pangan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

GAMBARAN UMUM WILAYAH. berada di Kabupaten Bogor. Kecamatan Cibinong adalah salah satu perangkat

BAB III TINJAUAN KAWASAN

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Makarti merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

I. PENDAHULUAN. pelestarian keseimbangan lingkungan. Namun pada masa yang akan datang,

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

IV. GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Geografis Kota Yogyakarta memiliki luas sekitar 32,5 km 2 atau 1,02 % dari luas

PERSEDIAAN KARBOHIDRAT DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 2015

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pulau Jawa, dan sebaliknya. Provinsi Lampung memiliki 12 kabupaten dan 2

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Margoluwih memiliki luas

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. 1. Visi dan Misi Pembangunan Daerah MASYARAKAT KABUPATEN KULON PROGO YANG MAJU,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang


I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Purworejo yang terdiri dari 49 desa.luas wilayah Kecamatan Pituruh yaitu 7681

Transkripsi:

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Keadaan umum wilayah penelitian menjelaskan tentang keadaan geografis, keadaan penduduk, keadaan pertanian yang ada di Desa Ambarketawang dan profil Gapoktan Ambarketawang Jaya. Keadaan geografis mencakup wilayah administratif, letak dan luas wilayah. Keadaan penduduk menjelaskan karakteristik penduduk yang dilihat dari jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan. Sarana Pendidikan yang menjelaskan jumlah sekolah yang ada di Desa Ambarketawang. Keadaan pertanian menggambarkan tentang potensi dan hasil pertanian yang ada di Desa Ambarketawang dan profil Gapoktan menjelaskan sejarah singkat, visi, misi, tujuan serta struktur organisasi Gapoktan. A. Keadaan Geografis Desa Ambarketawang adalah sebuah Desa yang terletak di wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman, yang mana pada awal terbentuknya atas penggabungan dari empat wilayah Kalurahan Lama yaitu: 1. Kalurahan Mejing (Lama) 2. Kalurahan Gamping (Lama) 3. Kalurahan Bodeh (Lama) 4. Kalurahan Kalimanjung (Lama) Berdasarkan Maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang diterbitkan pada tahun 1946, empat kalurahan tersebut digabung menjadi satu dengan nama Desa Ambarketawang. 37

38 Wilayah Desa Ambarketawang membujur dari arah utara ke selatan, yang mana bagian selatan merupakan daerah perbukitan/penggunungan kapur, meliputi wilayah seluas 635,8975 Ha. Keberadaan Desa Ambarketawang di jalur utama Yogyakarta Purwokerto/Jakarta, mengakibatkan wilayah desa Ambarketawang berkembang dengan pesat terutama dalam bidang perekonomian, perindustrian, pendidikan, perdagangan dan kependudukan. Dengan perkembangan yang begitu pesat dan dengan didukung keberadaan Kantor Kecamatan Gamping serta kantor-kantor dan tempat-tempat penting lainnya di wilayah Desa Ambarketawang, mengakibatkan wilayah ini menjadi pusat pengembangan Ibu kota Kecamatan Gamping, bahkan merupakan wilayah pengembangan Ibukota Propinsi D.I. Yogyakarta ke arah barat. Secara geografis wilayah Desa Ambarketawang terletak di antara 110 21 sampai dengan 110 22 Bujur Timur dan 7 47 sampai dengan 7 48 Lintang Selatan. Di sebelah utara wilayah Desa Ambarketawang berbatasan dengan Desa Sidoarum, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman. Di sebelah timur berbatasan dengan Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman. Di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, dan disebelah barat berbatasan dengan Desa Balecatur, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman..

39 Tabel 15. Batas wilayah administrasi Desa Ambarketawang No Padukuhan Batas Utara Batas Selatan Batas Barat Batas Timur 1 Mejing Lor Sidoarum Mejing Kidul Sidoarum Mejing Wetan 2 Mejing Wetan Sidoarum Gamping Lor Patukan Sungai 3 Mejing Kidul Mejing Lor Patukan Sidoarum Mejing Wetan 4 Gamping Lor Mejing Wetan Gamping Tengah Patukan Sungai 5 Gamping Tengah Gamping Lor Tamantirto Patukan, Tlogo Gamping Kidul 6 Gamping Kidul Gamping Tengah Tamantirto Gamping Tengah Sungai 7 Patukan Mejing Kidul Gmptengah Bodeh Gamping Lor 8 Bodeh Mejing Kidul Depok, Tlogo Balecatur Patukan 9 Tlogo Patukan,Tlogo Tamantirto Depok Gamping Tengah 10 Depok Bodeh Mancasan Balecatur Tlogo 11 Kalimanjung Tlogo Mancasan Mancasan Ngebel 12 Mancasan Depok Banguntapan Balecatur Banguntapan 13 Watulangkah Mancasan Banguntapan Balecatur Banguntapan Ambarketawang Sidoarum Banguntapan Balecatur Banyuraden Sumber : Kelurahan Ambarketawang 2016 B. Keadaan Penduduk Keadaan penduduk suatu daerah umumnya akan mengalami perubahan setiap tahun. Perubahan tersebut dapat berupa kenaikan dan penurunan jumlah penduduk, keadaan tersebut disebabkan dengan adanya kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk baik yang masuk maupun keluar dari suatu daerah. 1. Jumlah Penduduk Desa Ambarketawang Tahun 2016 dan Kategori Penduduk Menurut Usia Tabel 16, dapat dilihat bahwa perbandingan jumlah penduduk antara lakilaki dengan permpuan tidak berselisih terlalu jauh. Jumlah penduduk yang dikategorikan kedalam jumlah besar berada di padukuhan Mejing Lor, Mejing Wetan, Gamping Tengah dan Gampung Kidul dengan total penduduk lebih dari 2.000 penduduk.

40 Tabel 16. Jumlah penduduk Desa Ambarketawang tahun 2016 No Padukuhan Penduduk Penduduk Jumlah laki-laki Perempuan Penduduk 1 Mejing Lor 1.360 1.305 2.665 2 Mejing Wetan 1.230 1.329 2.559 3 Mejing Kidul 657 706 1.363 4 Gamping Lor 724 786 1.510 5 Gamping Tengah 1.135 1.178 2.313 6 Gamping Kidul 1.467 1.501 2.968 7 Patukan 782 839 1.621 8 Bodeh 772 843 1.615 9 Tlgo 484 492 976 10 Depok 532 558 1.090 11 Kalimanjung 567 598 1.165 12 Mancasan 516 543 1.059 13 Watulangkah 393 440 833 Jumlah 10.619 11.118 21.737 Sumber : Kelurahan Ambarketawang 2016 2. Jumlah Penduduk Desa Ambarketawang Menurut Usia Tahun 2016 Menurut undang-undang tenaga kerja No. 13 Tahun 2003, usia produktif adalah usia antara 15 sampai 64 tahun dan usia non produktif adalah usia antara 0 sampai 14 tahun seta usia diatas 64 tahun. Jika jumlah penduduk suatu daerah memiliki usia produktif lebih besar dari pada yang tidak produktif maka daerah tersebut akan cepat mengalami kemajuan. Komposisi penduduk menurut usia Desa Ambarketawang dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Jumlah penduduk menurut usia tahun 2016 Golongan umur (tahun) Jumlah (orang) Presentase (%) <15 4.610 21,21 15-64 14.966 68,85 >64 2.161 9,94 Jumlah 21.737 100 Sumber : Kelurahan Ambarketawang 2016

41 Pada Tabel 17 diketahui penduduk Desa Ambarketawang mayoritas berusia 15 sampai 64 tahun dengan prosentase yaitu sebanyak 68,85%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas penduduk di Desa Ambarketawang termasuk dalam golongan usia Produktif. Bila dimanfaatkan dengan baik, potensi penduduk yang berusia produktif tersebut dapat membantu pembangunan yang salah satunya bisa diwujudkan dengan memajukan sektor pertanian. 3. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2015 Tingkat pendidikan masyarakat sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup mereka, berpengaruh dalam menerima hal baru yang sebelumnya belum mereka dapatkan atau rasakan sehingga tingkat pendidikan berpengaruh terhadap suatu respon. Tabel 18. Tingkat pendidikan penduduk Desa Ambarketawang 2015 Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%) Belum sekolah 1.206 5.67 Tidak sekolah 4.125 19.41 Tidak tamat SD 301 1.42 SD 3.535 16.63 Tamat SMP/sederajat 3.135 14.75 Tamat SMA/sederajat 6.539 30.77 Tamat D-1/sederajat 88 0.41 Tamat D-2/sederajat 113 0.53 Tamat D-3/sederajat 736 3.46 Tamat S1/sederajat 1.349 6.35 Tamat S2/sederajat 109 0.51 Tamat S3/sederajat 11 0.05 Tamat SLB A 0 0.00 Tamat SLB B 2 0.01 Tamat SLB C 3 0.01 Total 21.252 100 Sumber : Kelurahan Ambarketawang 2015

42 Dari Tabel 18 dapat dilihat bahwa, mayoritas penduduk di Desa Ambarketawang, tingkat pendidikan yang mereka temmpuh yaitu tingkat SMA/SLTA. Masyarakat yang masih berpendidikan rendah sangat sering ditemukan karena presentase jumlah penduduk sebesar 43,13% (Belum Sekolah- SD). C. Sarana Pendidikan Tabel 19. Sarana pendidikan di Desa Ambarketawang tahun 2016 No Padukuhan TK SD SLTP SLB SLTA PT 1 Mejing Lor 1 1 2 Mejing Wetan 1 1 3 Mejing Kidul 4 Gamping Lor 1 2 5 Gamping Tengah 2 1 6 Gamping Kidul 1 1 1 1 2 7 Patukan 1 1 8 Bodeh 1 1 1 9 Tlgo 10 Depok 1 1 11 Kalimanjung 1 1 1 12 Mancasan 1 1 13 Watulangkah Jumlah 10 9 3 1 3 2 Sumber : Kelurahan Ambarketawang 2016 Berdasarkan Tabel 19, dapat dijelaskan bahwa keberadaan sarana pendidikan berupa sekolah di Desa Ambarketawang sudah cukup merata tersebar di setiap padukuhan. Sarana pendidikan sangat berpengaruh terhadap tingkat pendidikan penduduk Desa Ambarketawang karena semakin banyak sarana pendidikan, maka semakin tinggi pendidikan terahir penduduk Desa Ambarketawang.

43 D. Keadaan Pertanian Lahan pertanian yang ada di Desa Ambarketawang berupa sawah, pekarangan dan tanah perkebunan. Tanah sawah yang digunakan berupa sawah irigasi, sedangkan tanah perkebunan berupa tegal/ladang yang merupakan milik perorangan. Penduduk lebih besar memanfaatkan lahan pertanian untuk ditanami padi sawah karena keadaan lahan sawah di Desa Ambarketawang lebih luas dibandingkan tegalan dan tanah perkebunan. Padi juga merupakan tanaman yang menjadi sumber karbohidrat utama masyarakat Indonesia. Penduduk Desa Ambarketawang juga mengembangkan tanaman palawija yang termasuk dalam sumber karbohidrat. Penggunaan lahan pertanian lainnya juga dimanfaatkan untuk ditanami sayuran. Selain itu lahan pekarangan juga dimanfaatkan untuk mengembangkan tanaman buah-buahan. Komoditas pertanian dan luas lahan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Luas lahan pertanian dan jumlah produksi No Komoditas Luas (Ha) Produksi Tanam Panen (Kwintal) 1 Padi Sawah 505 504 31.424 2 Jagung 13 13 728 3 Ubi Kayu 6 5 1.025 4 Kacang Tanah 44 40 324 5 Kedelai 4 3 48 6 Kacang Panjang 0 0-7 Cabe 3 3 345 8 Kangkung 5 5 1.055 Sumber : Kelurahan Ambarketawang 2016 Berdasarkan Tabel 20 dapat dilihat bahwa, luas lahan dominan digunakan untuk usaha tani pdi sebesar 505 Ha, sedangkan untuk komoditas yang lain, luas

44 lahan yang digunakan sedikit jika dibandingkan dengan luas lahan yang digunakan untuk usaha tani padi. Tabel 21. Macam-macam komoditas buah dan jumlah produksi No Komoditas Produksi (Kg) 1 Rambutan 1.527 2 Durian 998 3 Sawo 690 4 Mangga 749 5 Pepaya 1.422 6 Nanas 250 7 Pisang 1.518 8 Alpukat 301 Sumber : Kelurahan Ambarketawang 2016 Berdasarkan Tabel 21, jumlah produksi buah-buahan di Desa Ambarketawang di dominasi oleh buah rambutan, pepaya dan buah pisang dengam produksi lebih dari 1.000 Kg per tahunnya. Sedangkan produksi paling rendah yaitu buah nanas yang produksinya sebesar 250 Kg per tahun. E. Gapoktan Ambarketawang Jaya 1. Sejarah Gapoktan Ambarketawang Jaya terletak di Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman DIY. Gapoktan Ambarketawang Jaya berdiri tanggal 11 Januari 2006 dan dikukuhkan tanggal 25 juni 2009 oleh Pemerintah Daerah. Gapoktan Ambarketawang Jaya terdiri dari beberapa kelompoktani dan kelompok ternak yang berada di 13 padukuhan yang ada di Desa Ambarketawang Jaya. Sebelum menjadi Gapoktan Ambarketawang Jaya, Gapoktan ini berawal dari perkumpulan petani di padukuhan Bodeh yaitu

45 Kelompok Tani Baja. Semakin besar anggota dan peminat maka terbentuklah Gapoktan Ambarketawang Jaya ini yang meliputi 13 padukuhan. 2. Tujuan Gapoktan Ambarketawang Jaya memiliki tujuan sebagai wadah komunikasi dan kegiatan pengembangan usaha produktif guna mendukung pengembangan sektor pertanian yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani, anggota/masyarakat. 3. Visi Visi dari Gapoktan Ambarketawang Jaya yaitu terwujudnya hubungan yang harmonis saling menguntungkan baik dari internal maupun eksternal untuk menuju tercapainya kesejahteraan petani. 4. Misi a. Mewujudkan wadah komunikasi dan aspirasi antar kelompok tani. b. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dari anggota dan pengurus. c. Mendorong kemandirian dan kewirausahaan dalam rangka meningkatkan pendapatan anggota. d. Meningkatkan produktivitas pertanian untuk mewujudkan kesejahteraan anggota. e. Mewujudkan pengelolaan pertanian yang baik. f. Berperan aktif dalam pembangunan.

46 5. Struktur Organisasi Kepengurusan Gapoktan Ambarketawang Jaya Pelindung : Kepala Desa Ambarketawang Tim Pengawas : Sugiman dan Suparwan Pembimbing : Petugas Penyuluh Lapangan Ambarketawang Ketua 1 : Pracoyo Ketua 2 : Agus Wiji Purnomo Sekretaris : Suwaji, Warsono Bendahara : Sigit Suprono 6. Progam Kerja Gapoktan Ambarketawang Jaya a. Mengadakan rapat atau pertemuan sebulan sekali dan simpan pinjam b. Meningkatkan SDM baik itu anggota, atau masyarakat c. Mengikuti asosiasi Gapoktan se Kabupaten Sleman d. Koordinasi dengan dinas terkait 7. Penggunaan power thresher Mesin power thresher yang ada di Gapoktan Ambarketawang Jaya adalah bantuan yang diterima dari Pemerintah Kabupaten Sleman pada tahun 2014. Bantuan yang diberikan berjumlah 3 mesin power thresher yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas padi di Gapoktan Ambarketawang Jaya karena Gapoktan Ambarketawang Jaya merupakan Gapoktan yang disiapkan untuk menyediakan stok bahan pangan terutama beras jika sewaktu-waktu Yogyakarta mengalami bencana. Dalam proses penggunaan mesin power thresher, seluruh

47 petani anggota Gapoktan Ambarketawaang Jaya memiliki kesempatan yang sama untuk menggunaknnya. Mesin power thresher yang terdapat di Gapoktan Ambarketawang Jaya memiliki kapasitas rontokan 3000 kg/jam dan harga mesin di pasaran sekitar Rp. 30.000.000. Biaya bahan bakar mesin yang berupa bensin akan ditanggung oleh pengguna mesin power thresher. Jika pada musim panen, mesin digunakan secara bergantian oleh para petani karena semua petani ingin menggunakannya, tetapi ada batasan waktu yaitu dari pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB agar mesin tidak macet untuk merontokan padi di hari lainnya. Ketika mesin tidak ada yang memesan dan ada yang ingin menggunakannya, maka petani dapat langsung memakainya. Mayoritas hasil rontokan jika menggunakan mesin power thresher sebesar 9 ton gabah/ha, sedangkan jika tidak menggunakan mesin power thresher sebesar 8,55 ton gabah/ha. Setiap petani yang menggunakan mesin power thresher akan dibebankan biaya sebesar dari jumlah rontokannya, dengan rincian 70% dari diberikan kepada pekerja dan 30% dari Ambarketawang Jaya untuk dimasukan kas. diberikan kepada Gapoktan Kas tersebuat digunakan untuk perawatan berat mesin power thresher dan biaya-biaya lainnya. Petani diharuskan untuk melakukan perawatan-perawatan sederhana baik sebelum atau sudah selesai menggunakan mesin power thresher. Pada saat proses perontokan, petani dapat ikut bekerja bersama petani lain dalam proses perontokan. Mesin power thresher merupakan mesin yang perlu perawatan lebih sehingga harus selalu dilakukan perawatan secara berkala baik itu oleh petani yang menggunakannya atau oleh Gapoktan Ambarketawang Jaya.

48 Untuk perawatan sederhana petani diharuskan melakukannya baik sebelum atau sesudah menggunakan mesin power thresher. Untuk perawatan berat seperti service mesin, karbulator, pemeriksaan bagian dalam mesin yang melakukan adalah Gapoktan Ambarketawang Jaya, pada musim panen perawatan berat dilakukan sebulan sekali, jika pada hari biasa perawatan berat mesin dilakukan setiap 90 hari atau satu bulan setengah sekali.