UNSUR-UNSUR ESTETIKA DAN STILISTIKA FILM GUBANG THE MOVIE KARYA SARMAN GALANG ARTIKEL E-JOURNAL Oleh NURYAH NIM 120388201144 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016
Nuryah, 2016. Unsur-unsur Estetika dan Stilistika Film Gubang The Movie Karya Sarman Galang, Skripsi: Tanjungpinang: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing I: Drs.Suhardi, M.Pd. Pembimbing II: Legi Elfitra, M.Pd. Nuriyah870@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis unsur-unsur estetika dan stilistika yang terkandung di dalam film Gubang the Movie yaitu pertama ontologis dan imanen, kedua gaya bahasa yang terkandung di dalam film gubang the movie. Peneliti ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek peneliti berupa film gubang the movie karya Sarman Galang Dari hasil penelitian dapat diketahui unsur estetika yaitu Ontologis 4 data dan Imanen 7 data. Unsur stilistika yaitu Gaya Bahasa Hiperbola 5 data, Gaya Bahasa Ironi 5 data. Gaya Bahasa Epanalepsis 5 data dan Gaya Bahasa Perumpamaan 5 data. Kata Kunci: Estetika, Stilistika dan Film. ABSTRACK This study aimed to analyze the aesthetic elements and stilistika contained in the film Gubang the Movie is the first ontological and immanent, the style that is contained in the film Gubang the movie. Researcher uses qualitative descriptive method. The object of researchers in the form of films Gubang the movie works Sarman Galang. From the research it can be seen that the Ontological 4 aesthetics data and immanent 7 data. Elements stilistika namely Style Language Hyperbole 5 Data, Style Language Irony 5 data. Language style data and style Epanalepsis 5 Languages Parable 5 data. Keywords: Aesthetics, Stilistika and Film.
1. Pendahuluan Indonesia adalah negara yang memiliki beragam suku, bahasa dan budaya. Keberagaman suku, bahasa, dan budaya tersebut menjadi kekayaan yang sangat besar dan perlu terus dipelihara serta dikembangkan. Salah satu bentuk pemeliharaan dan pengembangan tersebut adalah dengan menanamkan sikap bangga terhadap kekayaan budaya yang ada dan melakukan kajian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sehingga timbul rasa cinta terhadap budaya yang ada. Jika dilakukan kajian lebih secara serius, kebudayaan yang dimiliki masyarakat Indonesia tidaklah kalah mutunya dengan budaya asing yang sedang mempengaruhi masyarakat Indonesia hari ini. Adanya sikap kurang menghargai budaya bangsa di kalangan masyarakat Indonesia saat ini ada kemungkinan, disebabkan proses penggalian nilai-nilai budaya Indonesia itu yang masih kurang dan publikasi hasil kajian itu yang masih sedikit sehingga generasi muda Indonesia tidak termotivasi untuk membaca dan menggalinya. Publikasi tersebut dapat saja dalam bentuk jurnal ilmiah maupun buku-buku yang diterbitkan dari hasil kajian budaya yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil pengamatan penulis alasan terakhir ini ada benarnya. Penulis agak sulit menemukan buku-buku budaya, khususnya Budaya Melayu yang merupakan hasil kajian yang telah dilakukan para peneliti. Walaupun ada, tetapi jumlahnya sangat terbatas sehingga sulit untuk dimiliki. Berbicara kata budaya, Harsojo (1967:13) mendefinisikan budaya sebagai, suatu keseluruhan yang kompleks, didalamnya terkandung berupa pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain serta kebiasaan-kebiasaan yang di dapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan demikian, berbicara masalah Budaya Melayu, pastilah berbicara mengenai sesuatu yang berkaitan dengan unsur: pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, dan adat-istiadat Melayu, khususnya masyarakat Kabupaten Anambas Propinsi Kepulauan Riau. Masyarakat Anambas memiliki beberapa bentuk kesenian yang boleh dikatakan sampai hari ini masih mudah dijumpai di tengah-tengah masyarakatnya. Sebut saja diantaranya adalah cerita yang berjudul Gubang. Bahkan cerita ini telah disajikan dalam bentuk digital (film) sehingga masyarakat yang tidak suka membaca dalam bentuk teks kini dapat menikmatinya dalam bentuk film. Film Gubang (Gubang the Movie) ini adalah karya Sarman Galang. Menurut penulis, film ini sangat bagus untuk konsumsi dan objek pengamatan. Selain cerita yang diangkat sangat menarik juga film ini kaya dengan nilai-nilai estetika dan stilistika. Bahkan berdasarkan hasil pengamatan penulis sendiri, film ini belum ada yang mengkajinya (dalam bentuk penelitian). Oleh sebab itulah, penulis ingin sekali mengangkat film Gubang the Movie ini sebagai objek penelitian sekaligus ingin memperkenalkan kepada pembaca tentang unsurunsur estetika dan stilistika yang terkandung dalam film ini. Dilatarbelakangi hal tersebut maka judul penelitian yang penulis ajukan adalah Unsur-unsur Estetika dan Stilistika Film Gubang the Movie Karya Sarman Galang 2. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah metode deskriptif. Peneliti mencoba mendeskripsikan unsur- unsur estetika dan stilistika yang terkandung dalam film
Gubang the Movie karya Salman Galang. Sementara teknik penelitian yang penulis gunakan adalah teknik kualitatif. Chaer (2007:11) menjelaskan bahwa kajian kualitatif pada dasarnya untuk menyusun teori, bukan menguji teori. Dengan kata lain kajian kualitatif bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru atau merumuskan teori baru berdasarkan data yang dikumpulkan. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Aspek Estetika (Ontologis dan Imanen) Hasil penelitian yang peneliti peroleh dari Aspek Estetika (Ontologis yang terkandung dalan film gubang the movie sebanyak 4 jenis), (Imanen yang terkandung dalam film gubang the movie 7 jenis). 2. Aspek Stilistika (Gaya Bahasa) Hasil penelitian yang peneliti peroleh dari aspek Stilistika (Gaya Bahasa) dalam Film gubang the movie terdapat 4 Gaya Bahasa berikut: Gaya Bahasa Hiperbola yang terkandung dalam film gubang the movie sebanyak 5 jenis. Gaya Bahasa Ironi yang terkandung dalam film gubang the movie sebanyak 4 jenis. Gaya Bahasa Epanalepsis yang terkandung dalam film gubang the movie sebanyak 5 jenis dan Gaya Bahasa Perumpamaan yang terkandung dalam film gubang the movie sebanyak 5 jenis. 3. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis data yang telah penulis lakukan maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:
1. Film Gubang the Movie mengandung unsur estetika khususnya aspek Ontologis sebanyak 4 dan aspek Imanen sebanyak 7 data. 2. Film Gubang the Movie mengandung unsur stilistika (gaya bahasa) sebagai berikut: a. Gaya bahasa hiperbola sebanyak 4 data. b. Gaya bahasa ironi sebanyak 5 data. c. Gaya bahasa epanalepsis sebanyak 5 data. d. Gaya bahasa perumpamaan sebanyak 5 data. Setelah melakukan penelitian dan pembahasan yang terdapat film Gubang the Movie karya Sarman Galang, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut: 1. Film Gubang the Movie karya Sarman Galang sangat bermanfaat bagi peserta didik dan kalangan masyarakat, khususnya dalam menambah ilmu pengetahuan mengenai unsur estetika dan stilistika. 2. Film Gubang the Movie karya Sarman Galang disajikan dengan menggunakan bahasa yang sangat menarik, khususnya dalam hal pilihan sehingga tidak membosankan bila ditonton beberapa kali. 3. Film Gubang the Movie kaya dengan unsur stilistika sehingga dapat membawa penonton terlena bahkan terbawa alur cerita (sedih atau kesal). Sedih terhadap tokoh yang disakiti dan kesal kepada tokoh yang suka menyakiti..
DAFTAR PUSTAKA Adriyetti Amir.2013. Sastra Lisan Indonesia.Yogjakarta: Pustakaan Nasional. Arifin, E Zainal dan S. Amran Tasai.2008. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Akademika Pressindo. Aprian Azka, Rama. 2014 Estetika Puisi Siswa SMA Negeri 3 Lingga Sarjana. Tidak pernah diterbitkan Arikunto, Suhaimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rieneka Cipta. Chaer, Abdul. 2007. Kajian Bahasa. Jakarta: PT. Rineka Cipta Departemen pendidikan nasional. 2012. kamus besar bahasa indonesia edisi Chaer, Abdul. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: PT.Rineka Cipta keempat. jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Media Presindo. Esten, Mursal. 1988. Pengantar Teori dan Sejarah Sastra. Bandung: Angkasa. Finoza, Lamuddin. 2010. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Diksi Insan Mulia. Febriana Ebi, Fitriani. 2014. Analisis Nilai Estetika dalam Gurindam Mutiara hidup karya Rendra Setya Diharja Sarjana. Tidak pernah diterbitkan http:// Apresiasi Film.com (diakses pada 10 Februari 2016 15.30) Febriana. 2014. Analisis Nilai Estetika Gurindam Mutiara Hidup Karya Rendra Jabrohim. 1994. Teori Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Jabrohim. 2014. Sebuah Tinjauan Stilistika. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Keraf, Gorys. 1996. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum. Kutha Ratna, Nyoman. 2007. Estetika Sastra dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kutha Ratna, Nyoman. 2008. Stilistika Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Lingguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Yasa, Nyoman 2012. Teori Sastra dan Penerapannya. Bandung: Karya Putra Darwati. Suhardi. 2011. Sastra Kita, Kritik, dan Lokalitas. Depok: Komodo Books. Sobur, Alex. 2001. Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sumiati, Eka. 2015. Analisis Unsur Stilistika Pada Novel Bidadari-Bidadari Bumi Karya Ganda Sarjana. Tidak pernah diterbitkan. Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa. Widjono. 2011. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Grasindo. Tarhusin,Wan. 2011. Kedatangan Upu Tandru Daeng Ke Riau Kandas di Pulau siantan. Bintan: Milaz Grafika.