BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komputer (pc) sangat maju dengan pesat di era

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. orang membutuhkan informasi sebagai suatu hal yang hakiki. Karena tanpa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia. Hal itu juga terjadi di bidang perdagangan antara lain adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kelayakan Proyek

GEDUNG PAMER DAN LAYANAN PURNA JUAL

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

SHOPPING GREEN MALL DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. - Computer = komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa. -Center

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN... BAB 1 PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta merupakan Ibukota dari Indonesia, oleh sebab itu industri dan

Bandar Udara Intemasional sebagai pusat bisnis 1

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

TAMAN RIA DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SEMARANG ELECTRONIC CENTER

BAB I PENDAHULUAN. Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya ini dibuktikan dengan banyaknya pusat perbelanjaan dibangun

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi ciri khas Yogjakarta. Di Yogjakarta kurang lebih terdapat 116

BAB III METODE PERANCANGAN

PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR. Perencanaan dan Perancangan Arsitektur PASAR KERAJINAN BAMBU DI JAMBU KULON KLATEN. ( Sebagai Pusat Informasi, Promasi, dan Rekreasi )

BAB I PENDAHULUAN. Pemasangan iklan merupakan hal yang utama untuk memasarkan sebuah

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB 3 METODE PERANCANGAN. tempat atau fasilitas yang memadai. Banyaknya masyarakat Kota Pasuruan yang

Medan_Electronic_Mall

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian kota Binjai dilihat dari struktur PDRB riil kota Binjai yang menunjukkan karakteristik sebagai berikut : 2

ENTERTAINMENT CENTER DI PURWODADI

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

PUSAT DESAIN SURABAYA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR RICHARD MEIER

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Taman Wisata Budaya dan Seni Madura. Hal ini merupakan rincian dari langkahlangkah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada di Yogyakarta, baik secara fisik maupun secara psikis 1.

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

Gedung Pameran Seni Rupa di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

EXHIBITION HALL DI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

REVITALISASI DIRGANTARA INDONESIA FAIRGROUND SEBAGAI PUSAT EKSHIBISI DI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN TAMAN BACAAN DI PATI

TEGAL TRADE CENTER PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST-MODERN

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode yang digunakan dalam perancangan Sentral Wisata Kerajinan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Persoalan tempat tinggal masih menjadi masalah pelik bagi penduduk di

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perkembangan dalam bidang perekonomian semakin meningkat, di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Yogyakarta sebagai Kota Pelajar Pendidikan non formal sebagai wadah aktifitas diluar sekolah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Bab I. Pendahuluan. Selatan, pemerintah telah membuat kebijakan dan program yang tertuang dalam

BAB III METODE PERANCANGAN

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN KORIDOR JALAN JEND. SUDIRMAN, PURWOKERTO BAB I PENDAHULUAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB I PENDAHULUAN. industrialisasi dan modernisasi perdagangan. Kota-kota besar pada umumnya tidak luput dari

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan Isu Perkembangan Properti di DIY

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat, sehingga dapat mengubah gaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB PENDAHULUAN Pengertian Judul

PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TA 115

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN. teori-teori dan data-data yang di dapat dari studi literatur maupun studi lapangan, sehingga dari

PEKANBARU AUTOMOTIVE CENTRE

PENDAHULUAN BAB I. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Perngertian Judul

ONE STOP TOYOTA AUTOMOBILE SHOPPING DI SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. MALL BAKERY & CAFE DI SURAKARTA SEBAGAI WADAH PENDIDIKAN,PENJUALAN DAN REKREASI, dapat diartikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB III METODE PERANCANGAN. memudahkan perancang dalam mengembangkan ide rancangannya. Salah satu

Re - DesainTerminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai, Kab. Karangasem

PENATAAN ULANG TAMAN REKREASI BUDAYA SRIWEDARI SURAKARTA Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

PERPUSTAKAAN MODERN DI SEMARANG

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SANGGAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI INKLUSIF DI YOGYAKARTA. Siwi Gita Kartika I

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

BAB III METODE PERANCANGAN. seseorang pernah melakukan hal yang berkaitan dengan rancang-merancang, tentu

PLANETARIUM SEMARANG TA 118 BAB I PENDAHULUAN

PUSAT REKREASI DAN PEMBENIHAN IKAN AIR TAWAR DI MUNCUL DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

Transkripsi:

BAB I

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer (pc) sangat maju dengan pesat di era millennium ketiga. Pada saat ini dunia sedang mengalami proses revolusi penerapan dari teknologi komputer yang disebut computerization, yang hampir mempengaruhi segala bidang dan aspek kehidupan manusia. Kehadiran komputer dalam kehidupan manusia membantu lebih mempercepat dan mempermudah pekerjaan manusia. Hal ini membuat produsen komputer berlomba-lomba untuk memasarkan produk terbarunya pada masyarakat luas. Sehingga tidak sedikit terjadi persaingan dalam pemasaran komputer di Indonesia. Kondisi ini juga terjadi di Gorontalo, begitu maraknya penjualan komputer sehingga sebagian pedagang yang menjual komputer di Gorontalo tidak lagi memperhatikan kesesuaian tempat dan kondisi fisik bangunan yang akan digunakan untuk membuat toko penjualan komputer yang layak. Kebanyakan dari tempat perdagangan mereka berupa sarana fisik yang kurang memadai, misalnya bagian dari tempat tinggal, ruko, atau bahkan ruang-ruang yang dibuat khusus dengan ukuran yang relatif kecil dan dari bahan yang sederhana. Kondisi seperti ini jelas sangat menghambat sirkulasi, baik sirkulasi barang, pengunjung, ataupun sirkulasi di luar bangunan. Selain itu, penampilan fisik bangunan juga tidak mendukung fungsinya sebagai fasilitas penjualan komputer, sehingga tidak bisa dibedakan dengan bangunan lainnya. Belum lagi beberapa produsen (distributor) dan pedagang komputer di Gorontalo lebih bersikap individual dalam menjual

2 produknya serta sulitnya bagi pedagang komputer mencari tempat berdagang yang strategis. Jika diperhatikan, dapat dikatakan masyarakat Gorontalo sebagai masyarakat kota yang menginginkan sesuatu dengan mudah dan cepat tentunya memiliki kebutuhan yang tinggi akan komputer. Sesuai hasil survei awal yang dilakukan di beberapa toko di kota gorontalo dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, kebutuhan akan komputer masyarakat gorontalo mengalami kenaikan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun yaitu rata-rata 1,37% per tahun (survei november 2013, kota gorontalo). Berdasarkan kondisi di atas, maka dibutuhkan sebuah fasilitas yang dapat mewadahi kegiatan dagang komputer sekaligus sebagai ajang mencari informasi tentang perkembangannya serta sarana pendukungnya. Dengan adanya Gorontalo Computer Centre yang memiliki pengelolaan yang teratur, efektif dan efisien dengan fasilitas penunjang yang lengkap berupa entertaiment dan pameran sehingga tidak hanya memudahkan konsumen untuk mendapatkan perangkat komputer yang sesuai baik dari harga, kualitas, dan kuantitasnya tetapi juga merupakan sarana rekreasi dan hiburan sambil berbelanja, sehingga pengunjung akan lebih tertarik untuk membeli di pusat perbelanjaan tersebut. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, maka permasalahan yang diungkap dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana menentukan lokasi site yang sesuai dengan fungsi bangunan sebagai pusat perbelanjaan dan mudah dijangkau.

3 2. Bagaimana merancang penampilan bangunan ditinjau dari segi arsitektural yang sesuai dengan fungsi bangunan sebagi pusat perbelanjaan komputer. 3. Bagaimana menata ruang-ruang yang ada pada pusat perbelanjaan komputer sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya. 4. Bagaimana membuat pendekatan terhadap sistem struktur dan utilitasnya. C. Tujuan dan Sasaran Pembahasan 1. Tujuan Pembahasan Adapun tujuan dalam pembahasan ini yaitu untuk: a. Mendapatkan lokasi site yang strategis untuk objek dan pengembangannya ke depan sesuai dengan fungsi bangunan sebagai pusat perbelanjaan komputer serta mudah dijangkau oleh pengunjung. b. Menentukan tampilan bangunan yang sesuai dengan fungsinya ke dalam citra bangunan sehingga bangunan ini bisa diterima sebagai bangunan yang sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai pusat perbelanjaan komputer. c. Mendapatkan penataan ruang juga besaran ruang yang sesuai standar dan aktifitas yang terjadi di dalamnya yang sesuai dengan fungsi bangunan sebagai pusat perbelanjaan komputer. d. Menentukan sistem struktur yang tepat untuk bangunan serta pengaturan utilitas di dalamnya. 2. Sasaran Pembahasan Secara arsitektural sasaran pembahasan/penulisan adalah untuk mendapatkan secara terperinci mengenai hal-hal berikut: a. Konsep perancangan makro, meliputi:

4 Konsep analisa dan pemilihan lokasi dan site. Konsep sirkulasi kendaraan. Konsep pola penataan ruang luar (Landscape). b. Konsep perancangan mikro, meliputi: Konsep besaran dan kebutuhan ruang. Konsep organisasi dan hubungan ruang. Konsep sirkulasi dalam bangunan dan penampilan bangunan. Konsep bentuk. c. Konsep sistem utilitas dan perlengkapan bangunan, meliputi: Konsep sistem air bersih. Konsep sistem pembuangan. Konsep pencahayaan. Konsep pengamanan bangunan. Konsep penghawaan/pengkondisian udara. Konsep struktur. D. Batasan Objek Perancangan Batasan-batasan yang diambil dan perlu diperhatikan mengenai spesifikasi objek antara lain: 1. Pembahasan lebih difokuskan pada disiplin ilmu arsitektur dan disiplin ilmu lain sebagai penunjang. 2. Penelusuran dan penyesuaian bentuk serta ruang disesuaikan dengan aktifitas dan kegiatan yang ada didalam objek rancangan.

5 3. Program dan luasan ruang ditetapkan dan ditentukan berdasarkan aktivitas dan jumlah pemakai serta menggunakan kajian sirkulasi ruang gerak dan dimensi perabot yang ada pada pusat perbelanjaan komputer. 4. Lingkup kegiatan diperuntukkan untuk kegiatan komersil dan hiburan yang orientasinya mengarah ke kegiatan di dalam ruangan (in door). 5. Lingkup layanan berskala propinsi dalam hal ini masyarakat lokal maupun luar daerah serta manca Negara. E. Sistematika Laporan Bab I : Merupakan tahap pendahuluan yang berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran penulisan, batasan objek perancangan, sistematika laporan. Bab II : Merupakan tahap deskripsi objek desain secara umum sebagai suatu pendekatan. Berisikan pengertian judul, fungsi dan kegiatan, struktur organisasi, bentuk dan penampilan, hasil survei objek rancangan untuk mendapatkan kerangka acuan komprehensif. Bab III : Merupakan tahapan program rancangan objek secara keseluruhan. Berisikan aspek site dan lingkungan, analisa program, zoning. Bab IV : Berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil perancangan desain.