33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002 : 63), variabel penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa pendekatan, salah satunya adalah berdasarkan fungsi variabel. Jenis variabel berdasarkan fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: 3.1.1. Variabel Independen (Independent Variable) Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah motivasi (X 1 ), disiplin kerja (X 2 ), dan pengawasan kerja (X 3 ). 3.1.2. Variabel Dependen (Dependent Variable) Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi variabel independen. Variabel dependen di sini adalah produktivitas kerja karyawan (Y). 3.2. Definisi Operasional Variabel 1. Motivasi adalah kekuatan relatif dari dorongan yang timbul dalam diri pegawai untuk berusaha seoptimal mungkin dalam mencapai tujuan yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk memuaskan kebutuhan. Indikator-indikator motivasi antara lain: 33
34 a. Pemenuhan kebutuhan fisik. b. Pemenuhan kebutuhan keamanan dan keselamatan. c. Pemenuhan kebutuhan sosial. d. Pemenuhan kebutuhan status / kekuasaan. e. Pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri. 2. Disiplin kerja adalah sikap ketaatan terhadap suatu aturan atau ketentuan yang berlaku dalam organisasi atas dasar adanya kesadaran dan keinsafan bukan karena adanya unsur paksaan. Indikator-indikator untuk disiplin kerja antara lain : a. Ketepatan waktu. b. Kepatuhan pada peraturan. c. Ketepatan dalam menggunakan alat produksi. d. Ketepatan dalam memanfaatkan bahan-bahan produksi. 3. Pengawasan kerja yaitu memantau atau memonitor pelaksanaan rencana, apakah telah dikerjakan dengan benar atau belum sesuai dengan target atau standar yang telah direncanakan. Indikator pengawasan kerja meliputi: a. Standar yang berlaku b. Pengawasan pelaksanaan kerja c. Penyimpangan standar kerja d. Perbaikan kesalahan.
35 4. Produktivitas kerja karyawan yaitu peningkatan dari suatu yang dikerjakan atau produk atau jasa yang dihasilkan oleh karyawan yang diberikan pada perusahaan. Indikatornya : a. Kuantitas kerja b. Kualitas kerja c. Ketepatan waktu 3.3. Populasi dan Sampel Menurut Moh. Nazir (2003 : 271) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh karyawan bagian produksi pada CV. Indah Jati Jepara yang berjumlah 68 orang. Sampel adalah bagian dari populasi (Moh. Nazir, 2003 : 271). Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 134) apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua. Dalam penelitian ini, besarnya sampel diambil dari seluruh dari jumlah populasi yaitu 68 karyawan. Penelitian yang melibatkan populasi sebagai obyek penelitian disebut sensus (Mardani, 2008 : 5).
36 3.4. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah : 1. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden yaitu karyawan bagian produksi pada CV. Indah Jati Jepara yang diambil sebagai sampel. 2. Data sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen berupa laporan atau brosur yang ada pada CV. Indah Jati Jepara, literatur dan sumber pustaka yang menunjang penelitian ini. 3.5. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Kuesioner Kuesioner yaitu merupakan usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis, untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden, berupa karakteristik responden dan pertanyaan variabel penelitian. 2. Dokumentasi Dokumentasi yaitu dengan mencatat data-data yang telah tersedia berkaitan dengan masalah yang berkaitan dengan dengan penelitian, yaitu berupa struktur organisasi, jumlah tenaga kerja.
37 3.6. Teknik Pengolahan Data Kuesioner Dalam penelitian ini tahap pengolahan data yang dipergunakan adalah : 1. Pengeditan (Editing) Pengeditan adalah proses yang bertujuan agar data yang dikumpulkan memberikan kejelasan, dapat dibaca, konsisten, dan komplit. Pengeditan data agar lebih jelas dan terbaca akan membuat data dapat dengan mudah dimengerti. 2. Pemberian kode (Coding) Yaitu pemberian kode tertentu terhadap macam jawaban dari kuesioner untuk dikelompokkan pada kategori yang sama. Pengkodean ini berarti menterjemahkan data ke dalam kode, biasanya kode angka yang bertujuan untuk memindahkan data tersebut ke dalam media penyimpanan data analisis komputer lebih lanjut. 3. Pemberian skor (Scoring) Scoring yaitu pemberian nilai yang berupa angka pada jawaban untuk memperoleh data kuantitatif yang diperlukan dalam pengujian hipotesis. Skala pengukuran yang digunakan adalah menggunakan skala likert yaitu suatu pernyataan yang menunjukkan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan responden (Philip Kotler, 2002 : 106). a. Untuk jawaban sangat setuju (SS) mendapat skor 5. b. Untuk jawaban setuju (S) mendapat skor 4. c. Untuk jawaban netral (N) mendapat skor 3.
38 d. Untuk jawaban tidak setuju (TS) mendapat skor 2. e. Untuk jawaban sangat tidak setuju (STS) mendapat skor 1. 4. Tabulasi (Tabulation) Tabulasi yaitu mengelompokkan data atas jawaban yang diteliti ke dalam bentuk table. Dengan tabulasi dapat diketahui deskripsi jumlah individu yang menjawab pertanyaan tertentu dan untuk menciptakan statistik deskriptif mengenai variabel-variabel yang digunakan. 3.7. Teknik Analisis Data Agar data yang dikumpulkan dapat dimanfaatkan, maka harus diolah dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisa data kuantitatif. Analisis data kuantitatif adalah bentuk analisis yang menggunakan perhitungan dengan regresi berganda yang dibantu dengan program SPSS. Versi 12.00. Tahap-tahap analisis data kuantitatif yang digunakan adalah : 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Uji validitas dipakai untuk menilai valid tidaknya instrumen, dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel product moment. Jika diperoleh nilai r hitung > r tabel, berarti instrumen tersebut valid (Imam Ghozali, 2006: 45).
39 b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah dipakai untuk mengukur tingkat kepercayaan terhadap alat tes (instrumen). Instrumen dapat memiliki tingkat kepercayaan yang konsisten. Variabel disebut reliabel jika nilai alpha > 0,6 (Imam Ghozali, 2006 : 42). 2. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan linear yang sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau semua variabel bebas. Hal ini merupakan masalah yang sering muncul dalam ekonomi, model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolinearitas. Cara untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas adalah sebagai berikut: (Purwo Adi Wibowo, 2007) 1) Jika hasil perhitungan nilai tolerance menunjukan lebih dari 0,1 (10%), berarti model regresi bebas multiko. 2) Jika hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) menunjukan kurang dari 10, berarti model regresi bebas multiko. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model terdapat ketidak samaan varians dari residual suatu pengamatan ke suatu pengamatan yang lain. Jika varians dan residu itu sama, disebut homoskedastisitas. Cara untuk mendeteksinya
40 adalah dengan melihat grafik Scater Plot antara nilai prediksi variabel terikat (z prediksi), dengan residualnya (s residualnya). 1) Jika ada pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas. c. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi varianel terikat dan variabel bebas terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, dilakukan dengan cara melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. 3. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda merupakan analisis untuk mengukur pengaruh variabel independen (motivasi (X 1 ), disiplin kerja (X 2 ), dan pengawasan kerja (X 3 )) terhadap variabel dependen (produktivitas kerja
41 karyawan (Y)). Bentuk umum persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + c Dimana : Y X 1 X 2 X 3 a b c = variabel produktivitas kerja karyawan = variabel motivasi = variabel disiplin kerja = variabel pengawasan kerja = konstanta = koefisien regresi = residual 4. Pengujian Hipotesis a. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Cara melakukan uji F yaitu dengan membandingkan antara nilai F hitung dengan F tabel. Kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut : 1). Menentukan taraf kesalahan atau α = 0,05. 2). Menentukan derajat kebebasan di mana df1 = k, df2 = n k 1. 3). Menentukan hipotesis :
42 - Jika Ho : β 1, β 2, β 3 = 0, artinya secara bersama-sama motivasi, disiplin kerja, dan pengawasan kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. - Jika Ha : β 1, β 2, β 3 > 0, artinya secara bersama-sama motivasi, disiplin kerja, dan pengawasan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. 4). Pengambilan keputusan : - Jika F hitung > F tabel dan sig < 0,05 berarti H 0 ditolak dan Ha diterima. - Apabila F hitung < F tabel dan sig > 0,05 berarti H 0 diterima dan Ha ditolak. Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho 0 F tabel F hitung Gambar 3.1. Distribusi F untuk perhitungan F hitung dalam skripsi ini penulis menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS. 13.
43 b. Uji t (Individual Test) Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu motivasi (X 1 ), disiplin kerja (X 2 ), dan pengawasan kerja (X 3 ) secara individual terhadap variabel dependen (Y) yaitu produktivitas kerja karyawan. Kriteria uji t sebagai berikut : 1). Taraf kesalahan atau α = 0,05 2). Derajat kebebasan di mana df = n k 1 (n = sampel, k = jumlah variabel). 3). Uji satu arah. 4). Menentukan hipotesis : - Jika Ho : β = 0, artinya variabel independen (X 1 atau X 2 atau X 3 ) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). - Jika Ha : β > 0, artinya variabel independen (X 1 atau X 2 atau X 3 ) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). 5). Pengambilan keputusan : - Jika t hitung > t tabel dan sig < 0,05 berarti H 0 ditolak dan Ha diterima. - Jika t hitung < t tabel dan sig > 0,05 berarti H 0 diterima dan Ha ditolak. Daerah Daerah Perimaan Ho Penolakan Ho 0 t tabel t hitung Gambar 3.2. Distribusi t
44 Dan untuk perhitungan t hitung dalam skripsi ini penulis menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS. 13. 5. Koefisien Determinasi Fungsi koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui presentase besarnya variabel dependen (motivasi, disiplin kerja, dan pengawasan kerja) yang disebabkan oleh variabel independen (produktivitas kerja karyawan). Jadi untuk mengitung besarnya persentase koefisien determinasi dengan rumus : r 2 x 100%.