MENGEMUDI PADA JALAN LOGGING

dokumen-dokumen yang mirip
CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

MANAJEMEN LALU LINTAS (TRAFFIC MANAGEMENT)

機車標誌 標線 號誌選擇題 印尼文 第 1 頁 / 共 12 頁 題號答案題目圖示題目. (1) Tikungan ke kanan (2) Tikungan ke kiri (3) Tikungan beruntun, ke kanan dahulu

Standard Operating Procedure INDUKSI K3LH

SISTEM ID KIMPER (ID KIMPER SYSTEM)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana pelayanan untuk memenuhi

Mengenal Undang Undang Lalu Lintas

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

MASALAH LALU LINTAS DKI JAKARTA

FINAL KNKT

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

機車標誌 標線 號誌是非題 印尼文 第 1 頁 / 共 15 頁 題號答案題目圖示題目. 001 X Tikungan beruntun, ke kiri dahulu. 002 O Persimpangan jalan. 003 X Permukaan jalan yang menonjol

Analisis Simpang Bersinyal Metode Webster. Dr. Gito Sugiyanto, S.T., M.T. ARUS JENUH

BAB III LANDASAN TEORI

BLACKSPOT INVESTIGATION WORKSHOP Surabaya, Mei 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 13

DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN PONOROGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV : Dalam bab ini diuraikan tentang dasar pertanggungjawaban pidana pada kasus. kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kerugian materil.

(1) Sebelum jalan, 2 hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah?

(2) Di lokasi manakah dari yang berikut ini Anda diharuskan untuk mengemudi sambil mengurangi kecepatan menurut Undang-undang Lalu Lintas Jalan?

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 3)

BAB III LANDASAN TEORI. diangkut selalu bertambah seperti pertambahan jumlah penduduk, urbanisasi,

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN MENGEMUDI DAFTAR LAMPIRAN

Perpustakaan Unika SKALA DISIPLIN

MUDIK BERLEBARAN MERUPAKAN FENOMENA TERBESAR MASYARAKAT MUSLIM DIDUNIA DAN ADA DI INDONESIA

(1) Sebelum jalan, 2 hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah?

BAB I PENDAHULUAN. Dunia oleh WHO (World Health Organization) pada tahun 2004 merupakan

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 2)

Lampiran 1. Wawancara dengan Moda Transportasi Penumpang/Orang (angkutan Kota, Mobil Pribadi dan Kendaraan bermotor Roda dua)

BAB III LANDASAN TEORI. hanya melibatkan satu kendaraan tetapi beberapa kendaraan bahkan sering sampai

BAB 5 HASIL PENELITIAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.984/AJ. 401/DRJD/2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Mengemudi adalah kegiatan menguasai dan mengendalikan kendaraan

LAMPIRAN 1. Nominal. 1. Ya 2. Tidak. Nominal. 1. Ya 2. Tidak. 1. Ya 2. Tidak. Nominal. Nominal. 1. Ya 2. Tidak. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI III - 1

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

di kota. Persimpangan ini memiliki ketinggian atau elevasi yang sama.

FINAL DI KM PASAR GUGUAK KAYU TANAM, KABUPATEN PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT SELASA, 1 JULI 2014 KNKT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peraturan Pemerintah ( PP ) Nomor : 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

P U T U S A N NOMOR : 09 /PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Tanggung Jawab Dasar Pengemudi

(7635) 1. Manakah dari yang berikut ini yang dengan benar menjelaskan tentang tanda berikut? 1 menandakan tempat di mana jalan akan berakhir.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1993 TENTANG PRASARANA DAN LALU LINTAS JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III LOKASI DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Lalu Lintas

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TOYOTA KIJANG NOMOR KENDARAAN T 1756 DC TERJUN KE SUNGAI LUBAI, JEMBATAN BERINGIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Page 1 of 5 KODE ETIK AKSES JIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Inspeksi Keselamatan Jalan

BAB III LANDASAN TEORI. Jalan Wonosari, Piyungan, Bantul, banyak terjadi kecelakaan lalu lintas yang

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpotongan/bersilangan. Faktor faktor yang digunakan dalam perancangan suatu

I. PENDAHULUAN. dan mencerminkan kehendak rambu-rambu hukum yang berlaku bagi semua subyek

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : HK.205/1/1/DRJD/2006 TENTANG

KUESIONER. Identitas Responden

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan pengguna jalan dalam berlalu lintas. Menurut peranan pelayanan jasa

Detail denda lalu lintas berserta pasal ( tilang ),

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap fasilitas-fasilitas umum dan timbulnya korban yang meninggal dunia.

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2435 / AJ.409 / DRJD / 2007 TENTANG

KUEISONER PENELITIAN PENERAPAN SAFETY RIDING PENGGUNA SEPEDA MOTOR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL TAHUN 2016

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.603/AJ 401/DRJD/2007 TENTANG

V. GAMBARAN UMUM. Jalan Raya Kasomalang merupakan jalan provinsi Jawa Barat yang

DRIVER MANAGEMENT SYSTEM

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PERSIAPAN PEKERJAAN PERKERASAN JALAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

(1) Rambu lalu lintas lebih memiliki prioritas dibandingkan dengan isyarat dari petugas pengontrol lalu lintas. 정답 :

PENGARUH BLIND SPOT PADA PENGEMUDI KENDARAAN RODA EMPAT

CRITICAL CARE UNIT. Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat

TATA CARA BERLALU LINTAS di Indonesia

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG NOMOR 43 TAHUN 1993 TENTANG PRASARANA DAN LALU LINTAS JALAN

ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5

A). Perbandingan pelanggaran lalu lintas selama 12 hari pelaksanaan Ops Zebra Siak 2017 dengan Ops Zebra Siak 2016, sbb :

BAB V ANALISIS 5.1 Umum 5.2 Analisis Statistik untuk Uji Kecukupan Data

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga,

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. Angkutan jalan

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG ANGKUTAN JALAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yakni perbandingan terhadap satuan mobil penumpang. Penjelasan tentang jenis. termasuk di dalamnya jeep, sedan dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

Disusun Oleh : Nama : HERDI HARYADI NIM :

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 2009/96, TLN 5025]

Transkripsi:

PROSEDUR OPERASI STANDAR (SOP) SOP - HSE - 001 PENGESAHAN NAMA POSISI TANGGAL TANDA TANGAN Dibuat oleh Tejo Prihantoro HSE Superintendent Disetujui Oleh Daan Saputra Project Manager REVISI REV. ALASAN TANGGAL

KAPAN DIGUNAKAN Setiap kali mengggunakan dan melewati jalan logging untuk segala jenis kendaraan termasuk kegiatan mobilisasi alat berat TUJUAN Untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan saat menggunakan atau melintas dijalan logging. TANGGUNG JAWAB Pengemudi dan operator semua jenis kendaraan yang menggunakan jalur logging ATURAN BAKU 1. Pengemudi kendaraan sarana dan kendaraan lainnya wajib memiliki KIMPER sesuai jenis kendaraan dan telah mendapatkan induksi mengemudi di jalan logging. 2. Pengemudi dan penumpang wajib menggunakan sabuk pengaman selama berada dalam kendaraan sarana. 3. Dilarang mendahului truk logging yang sedang beroperasi di jalur logging terutama yang bermuatan. 4. Dilarang mengangkut penumpang pada bak terbuka dan tidak sesuai peruntukkan. 5. Kecepatan maksimal berkendara di jalan logging 60km/jam 6. Seluruh Karyawan dan kontraktor dilarang mengendarai sepeda motor dijalur logging aktif dan diseluruh area kegiatan Perusahaan. SEBELUM MULAI 1. Beberapa faktor yang mungkin menyebabkan Truk Logging tidak beroperasi adalah; Kondisi Hujan sehingga jalan basah dan licin Tidak tersedianya kayu Sebab-sebab lain Page 2 of 6

Oleh karenanya selalu lakukan update informasi ke Pihak PT Dasa Intiga untuk mendapatkan informasi beroperasi atau tidaknya truk logging melalui frekuensi radio: Jalur Repeater : 155.620 (Bp. Rio) Jalur Lokal : 1515.560 (Bp. Jamal) 2. Aturan lalu lintas dijalan logging sangat berbeda dengan aturan di jalan umum terutama saat melintas di tikungan, oleh karena itu hanya pengemudi (driver) yang kompeten yang telah mendapatkan induksi mengemudi di jalan logging yang berhak mengemudikan kendaraan sarana dan kendaraan lainnya. 3. Truk Logging berhak atas semua bagian dari jalan logging dan tidak akan memberikan jalan pada kendaraan lain. 4. Rambu/Tanda Jalan Kiri dan Jalan Kanan terpasang ditikungan. Tanda ini menandakan disisi mana anda harus mengemudi. Biasanya, pengemudi truk logging akan mengemudi di tengah jalan dan kadang memotong tikungan di jalan. Arah sisi Kanan Arah Sisi Kiri 5. Kenalilah potensi bahaya yang dapat timbul setiap saat anda melintasi jalan logging. 6. Kenalilah alur truk bermuatan dan truk kosong. Truk muatan berarti dari arah hulu (stockpile) menuju hilir/log pond, sedangkan truk kosong dari arah log pond menuju stockpile di arah hulu. 7. Pada saat melalui jalur logging gunakan jalur komunikasi/radio sesuai dengan frekuensi yang digunakan truk logging untuk memonitor pergerakan truk logging. Page 3 of 6

PROSEDUR 1. Amati secara cermat tanda-tanda Jalan Kiri dan Jalan Kanan di setiap tikungan. Perhatikan kemungkinan tanda tersebut hilang. 2. Pada saat kita melintas ditikungan ke arah hulu/stock pile maka gunakan tikungan luar. Arah naik (tikungan luar) 3. Pada saat kita melintas ditikungan ke arah hilir/log pond maka gunakan tikungan dalam. Arah Turun (tikungan dalam) Page 4 of 6

4. Pada saat berpapasan dengan truk logging pada jalan lurus, maka gunakan aturan seperti halnya jalan umum dan jika perlu hentikan kendaraan di tempat yang aman hingga truk logging tersebut lewat. 5. Perhatikan bekas ban yang ditinggalkan oleh truk logging di jalan yang akan lewati. Ini menandakan disisi jalan sebelah mana truk melaluinya, di bagian jalan tertentu. 6. Bila keadaannya kering, amati gumpalan debu yang menandakan adanya truk di depan. 7. Bila anda menghadapi suatu truk, baik di depan maupun di belakang, parkir dan hentikan kendaraan pada area yang aman dan cukup memberikan ruang untuk pergerakan truk logging hingga truk lewat. 8. Antisipasi kemungkinan truk logging berjalan dalam iringan (konvoi). 9. Siaplah menghadapi kemungkinan mengayun keluarnya kayu yang menggantung di belakang truk, pada saat membelok. 10. Ketahuilah bahwa truk logging tidak dapat berhenti dengan segera. 11. Jarak aman berkendara di belakang truk logging bermuatan adalah minimal 60 meter dari ujung kayu log muatan terpanjang. 12. Bila berjalan beriringan dengan truk logging bermuatan pada posisi tanjakan, maka hentikan dan posisikan kendaraan pada posisi aman dan tunggu truk logging melewati tanjakan terlebih dahulu. 13. Dilarang mendahului truk logging yang sedang beroperasi dijalur logging baik bermuatan maupun kosong. 14. Ketahuilah, kayu-kayu bundar (log) dapat jatuh tiba-tiba dari atas truk. 15. Waspadalah terhadap pengguna jalan logging selain truk logging khususnya sepeda motor. 16. Low-boy haruslah dikawal di depan. Peralatan yang menggunakan track harus dikawal di depan dan belakang. 17. Pengawal harus mengurangi kecepatan atau menghentikan truk logging bila perlu untuk memungkinkan kendaraan berpapasan dengan aman. 18. Siap siagalah setiap saat dan mengemudilah dengan sigap. Page 5 of 6

KEADAAN DARURAT 1. Keadaan darurat terkait penggunaan kendaraan di jalan logging yang mungkin terjadi adalah; Pecah Ban Kerusakan Mesin (Break Down) Terperosok lumpur / Selip Menabrak/ditabrak 2. Pada kondisi2 darurat tersebut diatas, usahakan untuk mengamankan posisi mobil pada lokasi dimana tidak mengganggu jalan truk logging dan tidak membahayakan. 3. Segera informasikan mengenai keadaan darurat tersebut melalui frekuensi radio; PT Asmin Bara Bronang : 143.550 (HSE/Camp Sereak) PT Dasa Intiga : 155.620 atau 151.560 (Operasional) PT BKR (Security Services) : 157.000 (Pos Induk) 4. Informasi keadaan darurat harus mencakup informasi sbb; Nama pelapor Lokasi Kejadian Jenis kejadian Ada tidaknya korban Jenis Bantuan yang diperlukan 5. Jika mampu dan tidak menimbulkan bahaya lanjutan, ambil tindakan pengamanan dan penyelamatan maupun perbaikan. 6. Jika tidak mampu, amankan korban dan lokasi hingga bantuan datang. Page 6 of 6