PROSEDUR OPERASI STANDAR (SOP) SOP - HSE - 001 PENGESAHAN NAMA POSISI TANGGAL TANDA TANGAN Dibuat oleh Tejo Prihantoro HSE Superintendent Disetujui Oleh Daan Saputra Project Manager REVISI REV. ALASAN TANGGAL
KAPAN DIGUNAKAN Setiap kali mengggunakan dan melewati jalan logging untuk segala jenis kendaraan termasuk kegiatan mobilisasi alat berat TUJUAN Untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan saat menggunakan atau melintas dijalan logging. TANGGUNG JAWAB Pengemudi dan operator semua jenis kendaraan yang menggunakan jalur logging ATURAN BAKU 1. Pengemudi kendaraan sarana dan kendaraan lainnya wajib memiliki KIMPER sesuai jenis kendaraan dan telah mendapatkan induksi mengemudi di jalan logging. 2. Pengemudi dan penumpang wajib menggunakan sabuk pengaman selama berada dalam kendaraan sarana. 3. Dilarang mendahului truk logging yang sedang beroperasi di jalur logging terutama yang bermuatan. 4. Dilarang mengangkut penumpang pada bak terbuka dan tidak sesuai peruntukkan. 5. Kecepatan maksimal berkendara di jalan logging 60km/jam 6. Seluruh Karyawan dan kontraktor dilarang mengendarai sepeda motor dijalur logging aktif dan diseluruh area kegiatan Perusahaan. SEBELUM MULAI 1. Beberapa faktor yang mungkin menyebabkan Truk Logging tidak beroperasi adalah; Kondisi Hujan sehingga jalan basah dan licin Tidak tersedianya kayu Sebab-sebab lain Page 2 of 6
Oleh karenanya selalu lakukan update informasi ke Pihak PT Dasa Intiga untuk mendapatkan informasi beroperasi atau tidaknya truk logging melalui frekuensi radio: Jalur Repeater : 155.620 (Bp. Rio) Jalur Lokal : 1515.560 (Bp. Jamal) 2. Aturan lalu lintas dijalan logging sangat berbeda dengan aturan di jalan umum terutama saat melintas di tikungan, oleh karena itu hanya pengemudi (driver) yang kompeten yang telah mendapatkan induksi mengemudi di jalan logging yang berhak mengemudikan kendaraan sarana dan kendaraan lainnya. 3. Truk Logging berhak atas semua bagian dari jalan logging dan tidak akan memberikan jalan pada kendaraan lain. 4. Rambu/Tanda Jalan Kiri dan Jalan Kanan terpasang ditikungan. Tanda ini menandakan disisi mana anda harus mengemudi. Biasanya, pengemudi truk logging akan mengemudi di tengah jalan dan kadang memotong tikungan di jalan. Arah sisi Kanan Arah Sisi Kiri 5. Kenalilah potensi bahaya yang dapat timbul setiap saat anda melintasi jalan logging. 6. Kenalilah alur truk bermuatan dan truk kosong. Truk muatan berarti dari arah hulu (stockpile) menuju hilir/log pond, sedangkan truk kosong dari arah log pond menuju stockpile di arah hulu. 7. Pada saat melalui jalur logging gunakan jalur komunikasi/radio sesuai dengan frekuensi yang digunakan truk logging untuk memonitor pergerakan truk logging. Page 3 of 6
PROSEDUR 1. Amati secara cermat tanda-tanda Jalan Kiri dan Jalan Kanan di setiap tikungan. Perhatikan kemungkinan tanda tersebut hilang. 2. Pada saat kita melintas ditikungan ke arah hulu/stock pile maka gunakan tikungan luar. Arah naik (tikungan luar) 3. Pada saat kita melintas ditikungan ke arah hilir/log pond maka gunakan tikungan dalam. Arah Turun (tikungan dalam) Page 4 of 6
4. Pada saat berpapasan dengan truk logging pada jalan lurus, maka gunakan aturan seperti halnya jalan umum dan jika perlu hentikan kendaraan di tempat yang aman hingga truk logging tersebut lewat. 5. Perhatikan bekas ban yang ditinggalkan oleh truk logging di jalan yang akan lewati. Ini menandakan disisi jalan sebelah mana truk melaluinya, di bagian jalan tertentu. 6. Bila keadaannya kering, amati gumpalan debu yang menandakan adanya truk di depan. 7. Bila anda menghadapi suatu truk, baik di depan maupun di belakang, parkir dan hentikan kendaraan pada area yang aman dan cukup memberikan ruang untuk pergerakan truk logging hingga truk lewat. 8. Antisipasi kemungkinan truk logging berjalan dalam iringan (konvoi). 9. Siaplah menghadapi kemungkinan mengayun keluarnya kayu yang menggantung di belakang truk, pada saat membelok. 10. Ketahuilah bahwa truk logging tidak dapat berhenti dengan segera. 11. Jarak aman berkendara di belakang truk logging bermuatan adalah minimal 60 meter dari ujung kayu log muatan terpanjang. 12. Bila berjalan beriringan dengan truk logging bermuatan pada posisi tanjakan, maka hentikan dan posisikan kendaraan pada posisi aman dan tunggu truk logging melewati tanjakan terlebih dahulu. 13. Dilarang mendahului truk logging yang sedang beroperasi dijalur logging baik bermuatan maupun kosong. 14. Ketahuilah, kayu-kayu bundar (log) dapat jatuh tiba-tiba dari atas truk. 15. Waspadalah terhadap pengguna jalan logging selain truk logging khususnya sepeda motor. 16. Low-boy haruslah dikawal di depan. Peralatan yang menggunakan track harus dikawal di depan dan belakang. 17. Pengawal harus mengurangi kecepatan atau menghentikan truk logging bila perlu untuk memungkinkan kendaraan berpapasan dengan aman. 18. Siap siagalah setiap saat dan mengemudilah dengan sigap. Page 5 of 6
KEADAAN DARURAT 1. Keadaan darurat terkait penggunaan kendaraan di jalan logging yang mungkin terjadi adalah; Pecah Ban Kerusakan Mesin (Break Down) Terperosok lumpur / Selip Menabrak/ditabrak 2. Pada kondisi2 darurat tersebut diatas, usahakan untuk mengamankan posisi mobil pada lokasi dimana tidak mengganggu jalan truk logging dan tidak membahayakan. 3. Segera informasikan mengenai keadaan darurat tersebut melalui frekuensi radio; PT Asmin Bara Bronang : 143.550 (HSE/Camp Sereak) PT Dasa Intiga : 155.620 atau 151.560 (Operasional) PT BKR (Security Services) : 157.000 (Pos Induk) 4. Informasi keadaan darurat harus mencakup informasi sbb; Nama pelapor Lokasi Kejadian Jenis kejadian Ada tidaknya korban Jenis Bantuan yang diperlukan 5. Jika mampu dan tidak menimbulkan bahaya lanjutan, ambil tindakan pengamanan dan penyelamatan maupun perbaikan. 6. Jika tidak mampu, amankan korban dan lokasi hingga bantuan datang. Page 6 of 6