I. LATAR BELAKANG. kegiatan oleh evaluator melalui pengumpulan dan penganalisisan informasi secara

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENDAHULUAN. kehidupan para petani di pedesaan tingkat kesejahteraannya masih rendah.

PENDAHULUAN. Penyuluhan pertanian adalah sistem pendidikan di luar sekolah (non

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pertanian adalah seluruh kegiatan yang meliputi hulu sampai hilir yaitu,

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Semakin tinggi tingkat pendidikan petani akan semakin mudah bagi petani tersebut menyerap suatu inovasi atau teknologi, yang mana para anggotanya terd

BAB I. PENDAHULUAN A.

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN PETANI PADI SAWAH DI WKPP SEI BERAS SEKATA, KECAMATAN SUNGGAL, KABUPATEN DELI SERDANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. budidaya ini meluas praktiknya sejak paruh kedua abad ke 20 di dunia serta

Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar di dunia dengan luas tanaman. ton setara kopra). Namun, hal ini tidak lantas menjadikan Indonesia sebagai

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai sumber mata pencaharian sementara penduduk Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. (pendapatan) yang tinggi. Petani perlu memperhitungkan dengan analisis

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

PENDAHULUAN. lebih baik (better farming), berusahatani lebih baik (better bussines), hidup lebih

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian masih sangat penting bagi perekonomian nasional. Hal

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

KEMBALI KE PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI RIAU (Upaya Mengembalikan Kemandirian Masyarakat Pedesaan)

I. PENDAHULUAN. Untuk tingkat produktivitas rata-rata kopi Indonesia saat ini sebesar 792 kg/ha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa pembangunan pertanian sekarang ini persaingan di sektor pertanian

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

KARAKTERISTIK PETANI BIOINDUSTRI DI DATARAN TINGGI GAYO. Oleh : Rini Andriani

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam rangka meningkatkan kontribusi sektor pertanian terhadap

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang tinggi. Apabila dimanfaatkan secara bijaksana akan

I. PENDAHULUAN. luas dan garis pantai yang panjang menjadi daya dukung yang sangat baik untuk

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dan jasa menjadi kompetitif, baik untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional. kerja bagi rakyatnya secara adil dan berkesinambungan.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B A B I PE N D A H U L U A N. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk

TINJAUAN PUSTAKA. dorongan kepada para petani agar mau mengubah cara berpikir, cara kerja dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian yang berkelanjutan merupakan keniscayaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. bidang admistrasi maka kabupten Humbang Hasundutan dijadikan sebagai lokasi penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan sektor pertanian selalu dikaitkan dengan kondisi kehidupan para

BAB I PENDAHULUAN. Upaya mewujudkan pembangunan pertanian tidak terlepas dari berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. sumber pendapatan bagi sekitar ribu RTUT (Rumah Tangga Usahatani Tani) (BPS, 2009).

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. setengah dari penduduk Indonesia bekerja di sektor ini. Sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan mempunyai

PENDAHULUAN. pertanian. Kenyataan yang terjadi bahwa sebagian besar penggunaan lahan di. menyangkut kesejahteraan bangsa (Dillon, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan demikian,

BAB VI LANGKAH KE DEPAN

III. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pernyataan Tingkat Keberhasilan Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Penyuluh

PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K

SISTEM SOSIAL PERDESAAN

BAB I PENDAHULUAN. tinggi untuk mengejar ketertinggalan dari negara- negara maju. Salah satu cara

I. PENDAHULUAN. mutu hidup serta kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya peningkatan

I. PENDAHULUAN. Usahatani tanaman asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff) merupakan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertanian telah menetapkan 4 sukses Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sentra bisnis yang menggiurkan. Terlebih produk-produk tanaman

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

[ nama lembaga ] 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PENGENALAN ANALISIS KELAYAKAN USAHA TANI PADI SAWAH DI DESA KEBUN KELAPA KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT

ANALISA PERBANDINGAN SOSIAL EKONOMI PETANI JAGUNG SEBELUM DAN SETELAH ADANYA PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN MUNGKA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

PENDAHULUAN. banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada pada sektor

PENDAHULUAN. Tenaga kerja dan perusahaan merupakan dua sisi yang di samping. sering berseberangan juga saling membutuhkan. Upaya memelihara agar

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sebagai pihak yang menyewakan lahan atau sebagai buruh kasar. Saat itu,

I. PENDAHULUAN. usaha perkebunan mendukung kelestarian sumber daya alam dan lingkungan

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

Penyebar-luasan (informasi)

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pertanian haruslah merupakan tujuan utama dari setiap pemerintah sedang berkembang.

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2006 PROSPEK PENGEMBANGAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF (BIOFUEL)

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

PERTANIAN BERBASIS SUMBERDAYA & KEARIFAN LOKAL. Benyamin Lakitan 2017

226 ZIRAA AH, Volume 32 Nomor 3, Oktober 2011 Halaman ISSN

I. PENDAHULUAN. pertanian sebagai sumber pendapatan bagi sebagian besar penduduknya.

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3.3.Metode Penarikan Sampel Model dan Metode Analisis Data Konsepsi Pengukuran BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelestarian sumber daya alam (Mubyarto, 1994).

BESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KABUPATEN AGAM TAHUN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Saat dunia mengalami krisis bahan bakar, Indonesiapun ikut terkena imbasnya.

BAB I PENDAHULUAN. Selain isu kerusakan hutan, yang santer terdengar akhir - akhir ini adalah

V. PEMBAHASAN 5.1. Pengaruh Semua Peubah Bebas (Xi) Terhadap Peubah Tidak Bebas (Y)

TEKNIK KONVERSI KOPI ROBUSTA KE ARABIKA PADA LAHAN YANG SESUAI. Oleh Administrator Selasa, 02 April :00

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. besar penduduk, memberikan sumbangan terhadap pendapatan nasional yang

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Subsektor perkebunan merupakan salah satu sektor pertanian yang

Transkripsi:

I. LATAR BELAKANG 1.1 Pendahuluan Evaluasi kegiatan penyuluhan pertanian merupakan upaya penilaian atas sesuatu kegiatan oleh evaluator melalui pengumpulan dan penganalisisan informasi secara sistemik mengenai perencanaan, pelaksanaan, hasil dan dampak kegiatan untuk menilai relevansi, efektifitas efisiensi pencapaian/hasil kegiatan atau untuk perencanaan dan pengembangan selanjutnya dari sesuatu kegiatan. Hasil-hasil evaluasi dapat juga dipakai untuk menambah wawasan bagi mereka yang sekedar mempunyai minat besar terhadap kegiatan yang bersangkutan (Anonimous, 1995). Penyuluhan pertanian merupakan pendidikan non formal. Suatu bentuk pendidikan yang cara bahan dan sasarannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, waktu maupun tempat petani. Tujuan utamanya adalah untuk menambah kesanggupan petani dalam usaha taninya. Hal ini berarti, melalui penyuluhan diharapkan adanya perubahan perilaku petani agar lebih besar penghasilannya dan lebih layak hidupnya (Mubyarto, 1984). Menurut Kartasapoetra (2001), tujuan umum dari program penyuluhan pertanian yaitu memberdayakan masyarakat petani membangun menuju masyarakat sejahtera dimana komponen-komponennya antara lain berusaha tani yang lebih baik (better farming), usaha tani yang lebih menguntungkan (better business), kehidupan keluarga yang lebih layak ( better living), masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera (better community), serta lingkungan yang lebih mendukung (better environment).

Asam Glugur sudah dikenal oleh masyarakat Air Joman khususnya masyarakat daerah Silo Lama pada tahun 1980-an. Pada awalnya mereka mengambil bijinya dan mulai menanam asam glugur. Karena asam glugur mudah tumbuh dan tidak terlalu membutuhkan perawatan khusus sehingga banyak masyarakat yang mulai membudidayakannya. Usia produktif Asam Glugur untuk mulai menghasilkan buah adalah sekitar 5-6 tahun dan tanaman perkebunan ini dapat tumbuh sampai puluhan tahun. Tetapi penyuluhan untuk Asam Glugur baru di mulai pada awal tahun 1990-an karena pohon ini tidak begitu dikenal. Pada tahun 1997 di Desa Air Joman terdapat 8 WKPP dengan Penyuluh Pertanian sebanyak 10 orang yang bertuga secara bergantian untuk setiap WKPP nya. Kegiatan penyuluhan dilakukan sebanyak 2 kali kunjungan dalam 1 bulan pada setiap kelompok tani dan setiap satu bulan sekali diadakan pertemuan sesama penyuluh untuk memberi tanggapan atau saran-saran apa yang nantinya akan diberikan kepada petani sebagai sarana perbaikan kedepannya. Kelompok tani yang ada di Kecamatan Air Joman ini adalah sebanyak 143 Kelompok. Dengan jumlah petani yang cukup besar tersebut maka sangat diharapkan agar penyuluh lapangan dapat bertambah sehingga kegiatan penyuluhan dapat berjalan dengan efektif dan efisien sehingga hasil yang diperoleh dapat maksimal. Oleh karena itu, sangat diharapkan agar pemerintah dan instansi yang terkait dapat mengatasi masalah ini dengan segera. Karena dimasa yang sekarang ini kemajuan tekhnologi dan pengetahuan sudah semakin tinggi sehingga peani juga diharapkan dpat segera mengadopsi pengetahuan tersebut untuk keberhasilan usahataninya. Oleh sebab itu kehadiran penyuluh sangat diharapkan untuk dapat memberikan informasi dan

tekhnologi tersebut kepada petani. Untuk lebih jelasnya kita dapat melihat jumlah kelompok tani disetiap WKPP nya pada Tabel 1 dibawah. Tabel 1. Jumlah Kelompok Tani di Kecamatan Air Joman Tahun 2007 No Desa / Kelurahan Jumlah Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 B. Serbangan Air Joman Punggulan Pasar Lembu Lubuk Palas Banjar Silo Bonto Silo Lama Air Joman Baru Bangun Sari Silo Baru 15 10 6 7 9 Jumlah 143 Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian Air Joman Kabupaten Asahan Komoditi Asam Glugur yang juga dapat digolongkan tanaman kehutanan memiliki potensi yang lebih luas lagi karena dapat dialokasikan pada program konservasi hutan. Pengembangan komoditi pertanian khususnya komoditi asam glugur harus didasarkan pada kondisi Agroekologi yang sesuai. Dengan keunggulan Agroekologi didukung prospek pasar yang cerah, Sumatera Utara merupakan wilayah yang potensial untuk pengembangan komoditi Asam Glugur. Luas tanam untuk tanaman Asam Glugur di daerah Air Joman ini adalah sekitar 2.45 Ha, dengan Produksi/Ha nya adalah sekitar 1470 kg/tahun.

1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Apa saja program penyuluhan terhadap petani budidaya asam glugur? 2. Apakah program penyuluhan bermanfaat bagi petani? 3. Apakah terdapat hubungan antara karakteristik sosial ekonomi petani dengan kehadiran petani mengikuti kegiatan penyuluhan di daerah penelitian? 4. Sejauh mana program penyuluhan yang sudah dilaksanakan? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui program penyuluhan terhadap petani budidaya asam glugur. 2. Mengetahui manfaat program penyuluhan bagi petani. 3. Mengetahui hubungan karakteristik sosial ekonomi petani dengan kehadiran petani mengikuti kegiatan penyuluhan didaerah penelitian. 4. Mengetahui program penyuluhan yang sudah dilaksanakan.

1.4 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan pelaksanaan penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan informasi bagi pemilik komoditi dan para pengambil keputusan asam glugur dalam mengembangkan usahanya. 2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dan instansi terkait lainnya dalam mengambil kebijakan, khususnya yang berhubungan dengan evaluasi program penyuluhan pertanian di Kabupaten Asahan. 3. Sebagai salah satu informasi bagi pihak akademik yang ingin mengadakan penelitian mengenai evaluasi program penyuluhan pertanian terhadap petani budidaya asam glugur.