I. LATAR BELAKANG 1.1 Pendahuluan Evaluasi kegiatan penyuluhan pertanian merupakan upaya penilaian atas sesuatu kegiatan oleh evaluator melalui pengumpulan dan penganalisisan informasi secara sistemik mengenai perencanaan, pelaksanaan, hasil dan dampak kegiatan untuk menilai relevansi, efektifitas efisiensi pencapaian/hasil kegiatan atau untuk perencanaan dan pengembangan selanjutnya dari sesuatu kegiatan. Hasil-hasil evaluasi dapat juga dipakai untuk menambah wawasan bagi mereka yang sekedar mempunyai minat besar terhadap kegiatan yang bersangkutan (Anonimous, 1995). Penyuluhan pertanian merupakan pendidikan non formal. Suatu bentuk pendidikan yang cara bahan dan sasarannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, waktu maupun tempat petani. Tujuan utamanya adalah untuk menambah kesanggupan petani dalam usaha taninya. Hal ini berarti, melalui penyuluhan diharapkan adanya perubahan perilaku petani agar lebih besar penghasilannya dan lebih layak hidupnya (Mubyarto, 1984). Menurut Kartasapoetra (2001), tujuan umum dari program penyuluhan pertanian yaitu memberdayakan masyarakat petani membangun menuju masyarakat sejahtera dimana komponen-komponennya antara lain berusaha tani yang lebih baik (better farming), usaha tani yang lebih menguntungkan (better business), kehidupan keluarga yang lebih layak ( better living), masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera (better community), serta lingkungan yang lebih mendukung (better environment).
Asam Glugur sudah dikenal oleh masyarakat Air Joman khususnya masyarakat daerah Silo Lama pada tahun 1980-an. Pada awalnya mereka mengambil bijinya dan mulai menanam asam glugur. Karena asam glugur mudah tumbuh dan tidak terlalu membutuhkan perawatan khusus sehingga banyak masyarakat yang mulai membudidayakannya. Usia produktif Asam Glugur untuk mulai menghasilkan buah adalah sekitar 5-6 tahun dan tanaman perkebunan ini dapat tumbuh sampai puluhan tahun. Tetapi penyuluhan untuk Asam Glugur baru di mulai pada awal tahun 1990-an karena pohon ini tidak begitu dikenal. Pada tahun 1997 di Desa Air Joman terdapat 8 WKPP dengan Penyuluh Pertanian sebanyak 10 orang yang bertuga secara bergantian untuk setiap WKPP nya. Kegiatan penyuluhan dilakukan sebanyak 2 kali kunjungan dalam 1 bulan pada setiap kelompok tani dan setiap satu bulan sekali diadakan pertemuan sesama penyuluh untuk memberi tanggapan atau saran-saran apa yang nantinya akan diberikan kepada petani sebagai sarana perbaikan kedepannya. Kelompok tani yang ada di Kecamatan Air Joman ini adalah sebanyak 143 Kelompok. Dengan jumlah petani yang cukup besar tersebut maka sangat diharapkan agar penyuluh lapangan dapat bertambah sehingga kegiatan penyuluhan dapat berjalan dengan efektif dan efisien sehingga hasil yang diperoleh dapat maksimal. Oleh karena itu, sangat diharapkan agar pemerintah dan instansi yang terkait dapat mengatasi masalah ini dengan segera. Karena dimasa yang sekarang ini kemajuan tekhnologi dan pengetahuan sudah semakin tinggi sehingga peani juga diharapkan dpat segera mengadopsi pengetahuan tersebut untuk keberhasilan usahataninya. Oleh sebab itu kehadiran penyuluh sangat diharapkan untuk dapat memberikan informasi dan
tekhnologi tersebut kepada petani. Untuk lebih jelasnya kita dapat melihat jumlah kelompok tani disetiap WKPP nya pada Tabel 1 dibawah. Tabel 1. Jumlah Kelompok Tani di Kecamatan Air Joman Tahun 2007 No Desa / Kelurahan Jumlah Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 B. Serbangan Air Joman Punggulan Pasar Lembu Lubuk Palas Banjar Silo Bonto Silo Lama Air Joman Baru Bangun Sari Silo Baru 15 10 6 7 9 Jumlah 143 Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian Air Joman Kabupaten Asahan Komoditi Asam Glugur yang juga dapat digolongkan tanaman kehutanan memiliki potensi yang lebih luas lagi karena dapat dialokasikan pada program konservasi hutan. Pengembangan komoditi pertanian khususnya komoditi asam glugur harus didasarkan pada kondisi Agroekologi yang sesuai. Dengan keunggulan Agroekologi didukung prospek pasar yang cerah, Sumatera Utara merupakan wilayah yang potensial untuk pengembangan komoditi Asam Glugur. Luas tanam untuk tanaman Asam Glugur di daerah Air Joman ini adalah sekitar 2.45 Ha, dengan Produksi/Ha nya adalah sekitar 1470 kg/tahun.
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Apa saja program penyuluhan terhadap petani budidaya asam glugur? 2. Apakah program penyuluhan bermanfaat bagi petani? 3. Apakah terdapat hubungan antara karakteristik sosial ekonomi petani dengan kehadiran petani mengikuti kegiatan penyuluhan di daerah penelitian? 4. Sejauh mana program penyuluhan yang sudah dilaksanakan? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui program penyuluhan terhadap petani budidaya asam glugur. 2. Mengetahui manfaat program penyuluhan bagi petani. 3. Mengetahui hubungan karakteristik sosial ekonomi petani dengan kehadiran petani mengikuti kegiatan penyuluhan didaerah penelitian. 4. Mengetahui program penyuluhan yang sudah dilaksanakan.
1.4 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan pelaksanaan penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan informasi bagi pemilik komoditi dan para pengambil keputusan asam glugur dalam mengembangkan usahanya. 2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dan instansi terkait lainnya dalam mengambil kebijakan, khususnya yang berhubungan dengan evaluasi program penyuluhan pertanian di Kabupaten Asahan. 3. Sebagai salah satu informasi bagi pihak akademik yang ingin mengadakan penelitian mengenai evaluasi program penyuluhan pertanian terhadap petani budidaya asam glugur.