PEMANFAATAN GAMMA SPEKTROMETRI UNTUK PENGAMATAN DISTRIBUSI PEMBELAHAN DALAM PELAT ELEMEN BAKAR NUKLIR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN SINAR-X KARAKTERISTIK U-Ka2 DAN Th-Ka1 PADA ANALISIS KOMPOSISI ISOTOPIK URANIUM SECARA TIDAK MERUSAK

Uji tidak merusak bahan bakar U 3 Si 2 -Al tingkat muat uranium 4,8 g/cm 3 pasca irradiasi fraksi bakar 20% dan 40%

PENENTUAN WAKTU SAMPLING UDARA UNTUK MENGUKUR KONTAMINAN RADIOAKTIF BETA DI UDARA DALAM LABORATORIUM AKTIVITAS SEDANG

PERBANDINGAN METODA OTOMATIS DAN MANUAL DALAM PENENTUAN ISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

OPTIMASI PENGUKURAN KEAKTIVAN RADIOISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENENTUAN FRAKSI BAKAR PELAT ELEMEN BAKAR UJI DENGAN ORIGEN2. Kadarusmanto, Purwadi, Endang Susilowati

VALIDASI METODA PENGUKURAN ISOTOP 137 Cs MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

EVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89. Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 9, Oktoberl 2006

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 10, Oktober 2007

PENGUKURAN AKTIVITAS ISOTOP 152 Eu DALAM SAMPEL UJI PROFISIENSI MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PEMISAHAN RADIONUKLIDA 137 CS DENGAN METODA PENGENDAPAN CSCLO 4

IRADIASI NEUTRON PADA BAHAN SS316 UNTUK PEMBUATAN ENDOVASCULAR STENT

PENGARUH PENAMBAHAN ZEOLIT TERHADAP PEMISAHAN ISOTOP 137 Cs DALAM PELAT ELEMEN BAKAR U 3 Si 2 -Al PASCA IRADIASI

PENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPLING PADA ANALISIS UNSUR RADIOAKTIF DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

ANALISIS UNSUR RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG PADA CEROBONG IRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

METODE ANALISIS FISIKOKIMIA PADA BAHAN BAKAR U 3 SI 2 -AL DENSITAS 4,8 GU/CM 3 PASCA IRADIASI

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN ISOTOP CS-137 DALAM BAHAN BAKAR U3Sh PASCA IRRADIASI

PROGRAM JAMINAN KUALITAS PADA PENGUKURAN. RADIONUKLIDA PEMANCAR GAMMA ENERGI RENDAH:RADIONUKLIDA Pb-210

PRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TARGET XENON ALAM

PERHITUNGAN BURN UP BAHAN BAKAR REAKTOR RSG-GAS MENGGUNAKAN PAKET PROGRAM BATAN-FUEL. Mochamad Imron, Ariyawan Sunardi

VALIDASI METODA ANALISIS ISOTOP U-233 DALAM STANDAR CRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER ALFA

UJI INTEGRITAS KELONGSONG ELEMEN BAKAR REAKTOR TRIGA 2000 DENGAN METODE UJI CICIP PANAS

ANALISIS RADIONUKLIDA 137 CS DALAM PELAT ELEMEN BAKAR (PEB) U 3 SI 2 -AL DENSITAS 2,96 G/CM 3 PASCA IRADIASI

PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SAMPEL YELLOW CAKE MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENENTUAN WAKTU TUNDA PADA KONDISIONING LIMBAH HASIL PENGUJIAN BAHAN BAKAR PASCA IRADIASI DARI INSTALASI RADIOMETALURGI

UJI BANDING SISTEM SPEKTROMETER GAMMA DENGAN METODA ANALISIS SUMBER Eu-152. Nugraha Luhur, Kadarusmanto, Subiharto

DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Penentuan Dosis Gamma Pada Fasilitas Iradiasi Reaktor Kartini Setelah Shut Down

ANALISIS RADIONUKLIDA 235 U DALAM PELAT ELEMEN BAKAR U3Si2-Al PASCA IRADIASI MENGGUNAKAN METODE SPEKTROMETRI ALFA

PENENTUAN PARAMETER OPTIMUM PROSES PENGENDAPAN CsClO 4 PADA PEMISAHAN ISOTOP 137 CS DARI LARUTAN PEB U 3 Si 2 /Al PASCA IRADIASI

PEMBUATAN NANOPARTIKEL EMAS RADIOAKTIF DENGAN AKTIVASI NEUTRON

EVALUASI KINERJA SPEKTROMETER GAMMA YANG MENGGUNAKAN NITROGEN CAIR SEBAGAI PENDINGIN DETEKTOR

2. Dari reaksi : akan dihasilkan netron dan unsur dengan nomor massa... A. 6

PENGARUH IRADIASI BATU TOPAS TERHADAP KUALITAS AIR PENDINGIN PRIMER DAN KESELAMATAN RSG-GAS

OPTIMASI ALAT CACAH WBC ACCUSCAN-II UNTUK PENCACAHAN CONTOH URIN

PENGUKURAN FLUKS NEUTRON SALURAN BEAMPORT TIDAK TEMBUS RADIAL SEBAGAI PENGEMBANGAN SUBCRITICAL ASSEMBLY FOR MOLYBDENUM (SAMOP) REAKTOR KARTINI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENENTUAN FAKTOR KOREKSI DOSIS RADIASI ELEMEN BAKAR BEKAS RSG-GAS Ardani *)

Penentuan karakteristik cacahan pada counter dengan menggunakan sumber standar 152 Eu, 60 Co dan 137 Cs

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

ANALISIS ISOTOP TRANSURANIUM DALAM BAHAN BAKAR NUKLIR U 3 SI 2 -Al PASCA IRRADIASI

PENENTUAN AKTIVITAS SUMBER RADIOAKTIF PEMANCAR GAMMA Eu-152 DI LABORATORIUM PTNBR

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A SILABI

VALIDASI METODA PENENTUAN UNSUR RADIOAKTIF Pb-212, Cs-137, K-40 DENGAN SPEKTROMETER GAMMA

PENGARUH EFEK GEOMETRI PADA KALIBRASI EFISIENSI DETEKTOR SEMIKONDUKTOR HPGe MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN AKTIVITAS 60 CO DAN 137 CS PADA SAMPEL UNKNOWN DENGAN MENGGUNAKAN DETEKTOR HPGe

Penentuan Kadar Besi dalam Pasir Bekas Penambangan di Kecamatan Cempaka dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

FISIKA ATOM & RADIASI

METODA PENENTUAN DAYA SERAP PERISAI RADIASI UNTUK GONAD DARI KOMPOSIT LATEKS CAIR TIMBAL OKSIDA

PROSES PENYIMPANAN LIMBAH RADIOAKTIF

PEMISAHAN DAN ANALISIS RADIONUKLIDA 137 Cs DI DALAM PEB U 3 Si 2 -Al TINGKAT MUAT URANIUM 2,96 g/cm 3 PASCA IRADIASI

SIMULASI KALIBRASI EFISIENSI PADA DETEKTOR HPGe DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

KIMIA INTI DAN RADIOKIMIA. Stabilitas Nuklir dan Peluruhan Radioaktif

SIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

PENGUKURAN KONSENTRASI LURUHAN THORON DENGAN SPEKTROMETER GAMMA HP-Ge

RADIOAKTIVITAS IODIUM-126 SEBAGAI RADIONUKLIDA PENGOTOR DI KAMAR IRADIASI PADA PRODUKSI IODIUM-125. Rohadi Awaludin

KARAKTERISTIK BAHAN BAKAR BEKAS BERBAGAI TIPE REAKTOR. Kuat Heriyanto, Nurokhim, Suryantoro Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

KALIBRASI DETEKTOR NaI(Tl) UNTUK PEMANTAUAN KONTAMINASI BAHAN RADIOAKTIF DI TANAH SECARA IN-SITU

SIMULASI PENGUKURAN EFFISIENSI DETEKTOR HPGe DAN NaI (Tl) MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO MCNP5

SIMULASI KURVA EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM UNTUK SINAR GAMMA ENERGI RENDAH DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN Syarip ABSTRAK ABSTRACT

BAB 3 METODE PENELITIAN. -Beaker Marinelli

EVALUASI PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS ALPHA DAN BETA DI PERMUKAAN LANTAI INSTALASI RADIOMETALURGI TAHUN 2009

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Geometri Aqueous Homogeneous Reactor (AHR) Geometri AHR dibuat dengan menggunakan software Visual Editor (vised).

PENGARUH DENSITAS URANIUM TERHADAP UMUR DAN BURN UP BAHAN BAKAR NUKLIR DI DALAM REAKTOR RSG-GAS DITINJAU DARI ASPEK NEUTRONIK

VALIDASI METODA XRF (X-RAY FLUORESCENCE) SECARA TUNGGAL DAN SIMULTAN. UNTUK ANALISIS UNSUR Mg, Mn DAN Fe DALAM PADUAN ALUMINUM

Pengukuran Fluks Neutron dan Penentuan Cadmium Ratio pada Difraktometer Neutron Empat Lingkaran / Difraktometer Tekstur (DN2)

GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN ANALISIS DAN PENENTUAN DISTRIBUSI FLUKS NEUTRON SALURAN TEMBUS RADIAL UNTUK PENDAYAGUNAAN REAKTOR KARTINI

ANALISIS ISOTOP TRANSURANIUM DALAM BAHAN BAKAR U 3 Si 2 -Al PASCA IRADIASI MENGGUNAKAN ALPHA SPEKTROMETER

STUDI PEMISAHAN URANIUM DARI LARUTAN URANIL NITRAT DENGAN RESIN PENUKAR ANION

PENGARUH IRRADIASI BATU TOPAZ TERHADAP KUALITAS AIR PENDINGIN REAKTOR G.A.SIWABESSY. Elisabeth Ratnawati, Kawkab Mustofa, Arif Hidayat

RADIOKALORIMETRI. Rohadi Awaludin

KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DENGAN SPEKTROMETER GAMMA PORTABEL DAN TEKNIK MONTE CARLO

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENENTUAN ISOTOP 137 Cs DAN UNSUR Cs DALAM LARUTAN AKTIF CsNO 3

SISTEM PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS AIR TANGKI REAKTOR TRIGA 2000 DENGAN SPEKTROMETER GAMMA ON-LINE

ANALISIS AEROSOL RADIOAKTIF DI BALAI OPERASI RSG GAS

PEMUNGUTAN ISOTOP HASIL FISI 137 Cs DAN UNSUR BERMASSA BERAT DARI BAHAN BAKAR U3Si2-Al PASCA IRADIASI

TRANSFER MATERIAL RADIOAKTIF DI HOTCELL 101 IRM VIA KH-IPSB3

PERHITUNGAN INTEGRAL RESONANSI PADA BAHAN BAKAR REAKTOR HTGR BERBENTUK BOLA DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM VSOP

PENENTUAN KANDUNGAN UNSUR ALUMINIUM, MANGAN, DAN SILIKON DALAM AIR SUNGAI CODE TERHADAP WAKTU SAMPLING DENGAN METODE AANC

CHAPTER III INTI ATOM DAN RADIOAKTIVITAS

Sistem Pencacah dan Spektroskopi

PEMISAHAN DAN ANALISIS 137 Cs DARI LARUTAN PELAT ELEMEN BAKAR U-7%Mo/Al

METODE PENGENDAPAN DAN PENUKAR KATION UNTUK PEMISAHAN CESIUM DALAM BAHAN BAKAR U3Si2-Al

DETERMINATION OF LIMIT DETECTION OF THE ELEMENTS N, P, K, Si, Al, Fe, Cu, Cd, WITH FAST NEUTRON ACTIVATION USING NEUTRON GENERATOR

Peak to Total Ratio Pada Analisis Aktivasi Neutron dengan Metode ko

ANALISIS KANDUNGAN CESIUM DAN URANIUM DALAM BAHAN BAKAR U 3 Si 2 /Al PASCA IRADIASI

CHAPTER iii INTI ATOM DAN RADIOAKTIVITAS

EVALUASI PELAKSANAAN PEMINDAHAN SPENT FUEL DARI INSTALASI RADIOMETALURGI KE KH-IPSB3 TAHUN 2010

Unnes Physics Journal

PENENTUAN INTENSITAS SUMBER GAMMA DI TERAS REAKTOR RISET BERBAHAN BAKAR URANIUM MOLIBDENUM ABSTRAK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

Analisis Neutronik pada Gas Cooled Fast Reactor (GCFR) dengan Variasi Bahan Pendingin (He, CO 2, N 2 )

ANALISIS KONSENTRASI I-131 LEPASAN UDARA CEROBONG DI REAKTOR SERBA GUNA GA. SIWABESSY

BAB II Besaran dan Satuan Radiasi

ANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

RINGKASAN. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor; Program St~di Pengeloiaan Sumberdaya

Transkripsi:

Urania Vol. 20 No. 2, Juni 2014 : 56-108 PEMANFAATAN GAMMA SPEKTROMETRI UNTUK PENGAMATAN DISTRIBUSI PEMBELAHAN DALAM PELAT ELEMEN BAKAR NUKLIR Yusuf Nampira *, Sri Ismarwanti *, Asnul Sufmawan **, Kawkap Mustofa ** * Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN ** Pusat Reaktor Serba Guna - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan 15314 e-mail : ynampira@gmail.com (Naskah diterima: 25-04-2014, disetujui: 26-05-2014) ABSTRAK PEMANFAATAN GAMMA SPEKTROMETRI UNTUK PENGAMATAN DISTRIBUSI PEMBELAHAN DALAM ELEMEN BAKAR NUKLIR PASCA IRADIASI TELAH DILAKUKAN. Unjuk kerja pelat elemen bakar nuklir selama digunakan di reaktor dapat diketahui melalui pengujian pascairadiasi. Salah satu pengujian pasca iradiasi adalah mengamati distribusi hasil belah, yang digunakan untuk menentukan distribusi pembelahan dari bahan dapat belah dalam elemen bakar. Pengamatan ini umumnya dilakukan secara gamma scanning dengan mengamati paparan radiasi- pada energi tertentu. Pada umumnya penetuan distribusi hasil belah bahan bakar nuklir dilakukan dengan menggunakan spektrometer gamma. Pengamatan yang dilakukan cara manual, yaitu mengkombinasikan antara gerak elemen bakar dan pencacahan aktifitas radionuklida pemancar radiasi-. Distribusi hasil belah dalam pelat elemen bakar U 3 Si 3 -Al diperoleh dengan mencacah radiasi gamma yang dipancarkan oleh sampel, dengan waktu pencacahan 300 detik pada setiap jarak 5 mm. Hasil pencacahan diolah dengan program exel sehingga diperoleh pola distribusi radioaktivitas gamma dalam pelat elemen bakar. Pola distribusi radioaktivitas 137 Cs dalam pelat elemen bakar yang diperoleh dari pengamatan ini sesuai dengan pengamatan menggunakan gamma scanning. Pola distribusi hasil belah pemancar- lainnya di dalam elemen bakar dapat juga dilakukan dengan cara pengamatan ini. Kata kunci : gamma spektrometri, distribusi pembelahan, elemen bakar nuklir, pasca iradiasi. ABSTRACT EXPLOITING OF SPECTROMETRY GAMMA FOR PERCEPTION OF NUCLEAR FISSION DISTRIBUTION IN POST IRRADIATED NUCLEAR FUEL ELEMENT HAVE BEEN DONE. Product of plate of nuclear fuel development performance can be known by post irradiated examination. One of test of post irradiated examination is perceiving of fission product distribution, what is used to determine of fission distribution from fissil material in the fuel element. This perception is generally done by automatically perceivedly of g-radiation at certain energy. In this research the perception of fission product distribution in nuclear nuclear fuel element by used spectrometry of gamma method were done by manual, that is combine between motion of fuel element and count of radio activites of radionuclide of -radiation transmitter. Distribution of fission 84

Pemanfaatan Gamma Spektrometri Untuk Pengamatan Distribusi Pembelahan Dalam Elemen Bakar Nuklir Pasca Iradiasi (Yusuf Nampira, Sri Ismarwanti, Asnul Sufmawan, Kawkap Mustofa) product in Nuclear fuel element plate of U 3 Si 3 -Al were obtained with count of g-radiation in the count time are 300 second at each distance 5 mm. Datas of this measurements are processed with exel program. pattern of Distribution of count of radioactivity in plate of element burn as according to perception use gamma scanning. Distribution pattern of other fission product - transmitter in plate of fuel element can be done by this perception. Keywords : gamma spectrometry, fission distribution, nuclear fuel element, post irradiated. PENDAHULUAN Dalam rangka mengetahui unjuk kerja hasil pengembangan elemen bakar nuklir untuk digunakan di dalam reaktor sebagai bahan bakar, maka hasil pengembangan elemen bakar nuklir tersebut diiradiasi di reaktor dan kemudian dilakukan uji pasca iradiasi. Pengujian ini dilakukan untuk menganalisis unjuk kerja dan kehandalan elemen bakar. Lingkup pengujian pasca iradiasi tersebut adalah pengujian tidak merusak dan pengujian merusak terhadap elemen bakar setelah diiradiasi didalam reaktor. Pengujian tidak merusak yang dilakukan diantaranya mengamati pola distribusi pembelahan dari bahan dapat belah dalam pelat elemen bakar. Elemen bakar nuklir terdiri dari bahan bakar nuklir (dalam hal ini digunakan uranium) yang terbungkus dalam cladding. Bahan bakar nuklir tersebut mengandung atom dapat belah yaitu 235 U. 235 U dalam elemen bakar nuklir dalam reaktor nuklir mengalami reaksi dengan neutron dan menghasilkan nuklida-nuklida hasil belah [1]. Radionuklida hasil belah 235 U tersebut yang dapat digunakan sebagai indikator distribusi pembelahan 235 U mempunyai dengan persyaratan [2,3] : (1). merupakan radionuklida yang berada dalam daerah mayoritas fission yield dari reaksi pembelahan 235 U, (2). mempunyai tampang serapan neurton kecil, dan (3) mempunyai umur paro panjang. Uranium dalam bahan bakar juga mengandung 235 U juga mengandung isotop uranium lainnya diantaranya. Sementara itu, isotop uranium lainnya terutama 238 U akan mengalami reaksi tangkapan neutron dan menghasilkan 239 U dan meluruh menghasilkan 239 Np yang akan mengalami peluruhan dan membentuk 239 Pu. Elemen bakar pasca iradiasi mempunyai paparan radiasi yang sangat tinggi yang dipancarkan oleh radionuklida hasil belah dan setiap radionuklida mempunyai energi gamma yang karakteristik, maka pengamatan pola distribusi pembelahan 235 U dalam bahan bakar dapat dilakukan dengan melakukan pencacahan radioaktifitas- hasil belah dalam bahan bakar yang bersangkutan. Pola distribusi pembelahan ini dilakukan dengan mencacah radiasi gamma dari hasil belah. Pengamatan distribusi pembelahan ini dilakukan dengan metode gamma scanning pencacahan radiasi gamma pada daerah energi tertentu (umumnya pada daerah sekitar energi 661 kev), pengukuran tersebut berlangsung secara otomatis antara gerakan bahan bakar dan pencacahan radiasi- Sementara itu, untuk penentuan distribusi hasil belah pemancar radiasi- dengan gamma spektrometri dilakukan secara manual. Gamma spektrometri merupakan metode pengukuran kandungan radionuklida dalam suatu sampel, sehingga dari pengukuran ini dapat diperoleh radioaktifitas masing masing radionuklida pemancar radiasi-g dalam posisi pengukuran pada elemen bakar. Presisi pengukuran ditentukan berdasarkan kestabilan hasil pencacahan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka dalam 85

Urania Vol. 20 No. 2, Juni 2014 : 56-108 penggunaan metode spektrometri gamma ini untuk pengamatan distribusi pembelahan bahan bakar nuklir perlu dilakukan penetapan parameter pengukuran hingga diperoleh pola distribusi yang sesuai dengan pembakaran bahan bakar dalam elemen bakar nuklir. TATA KERJA Bahan dan peralatan Standar 60 Co, digunakan sebagai kalibrator energi gamma spektrometer, standar 152 Eu sebagai kalibrator effisiensi pengukuran radionuklida, bahan bakar uranium silisida tingkat muat uranium 4,8 gu/cm 3 pasca iradiasi digunakan sebagai bahan uji metode. Dudukan elemen bakar dan sistem penggerak elemen bakar digunakan untuk menggerakkan elemen bakar secara axial, spektrometer gamma digunakan untuk melakukan pencacahan radionuklida pemancar- dalam elemen bakar, kolimator hotcell digunakan sebagai pembatas area aktif bahan bakar yang diukur. Langkah kerja Steper motor sistem penggerak elemen bakar dijalankan 10 putaran maka elemen bakar akan bergerak, jarak tempuh axial elemen bakar tersebut diukur dengan alat ukur panjang, kemudian, capaian jarak tempuh diukur panjang yang dicapai jika motor dijalankan 20 putaran, 40 putaran dan 100 putaran. Spektrometer- dikalibrasi energi dengan mencacah radioaktivitas- dari bahan standar 60 Co dalam waktu 200 detik, setelah itu dilakukan kalibrasi efisiensi deteksi dengan melakukan pencacahan standar 152 Eu selama 300 detik. Setelah spektrometer- dikalibrasi, kestabilan hasil pencacahan radionuklida dala pelat elemen bakar ditentukan, yaitu dengan mencacah radioaktifitas nuklida pada posisi bawah dan posisi tengah elemen bakar uranium silisida dengan TMU 4,8 gu/cm 3 pasca iradiasi. Pencacahan dilakukan selama 100 detik, 200 detik, 300detik, dan 500 detik dan setiap pengukuran dilakukan 5 kali. Pola distribusi pembelahan bahan dapat belah dalam pelat elemen bakar uranium silisida dengan TMU 4,8 gu/cm 3 pasca iradiasi diperoleh dengan melakukan pencacahan radiasi-g dengan menggunakan spektrometer-. Pencacahan radiasi-g dilakukan mulai dari posisi terdeteksinya radiasi-g hingga posisi tidak terdeteksinya radiasi-g, pencacahan ini dilakukan pada setiap perbedaan posisi variasi 0,5 cm dicacah dalam waktu 300 detik. HASIL PEMBAHASAN Proses penyapuan gamma (gamma scanning) pada bahan bakar nuklir digunakan untuk mengetahui pola distribusi fraksi bakar dalam bahan bakar yang ditunjukkan dari pengamatan distribusi hasil belah dalam bahan bakar. Elemen bakar yang diuji berada dalam hotcell sedangkan alat cacah radiasi- berada diluar hotcell, radiasi- dari bahan bakar ke detektor melalui celah kolimator panjang 100 cm lebar 0,2 cm, keadaan ini ditunjukkan dalam Gambar 1. Gambar 1. Skema alat ukur penyapuan gamma Pengamatan pola tersebut didasarkan pengukuran radioaktivitas dari beberapa posisi axial elemen bakar dengan cara menggerakkan bahan bakar secara axial dengan menggunakan steper motor yang dihubungkan dengan gigi ulir. Korelasi antara jumlah putaran motor dengan 86

Panjang tempuh axial (mm) Pemanfaatan Gamma Spektrometri Untuk Pengamatan Distribusi Pembelahan Dalam Elemen Bakar Nuklir Pasca Iradiasi (Yusuf Nampira, Sri Ismarwanti, Asnul Sufmawan, Kawkap Mustofa) panjang tempuh axial menunjukkan mempunyai nilai tetap sesuai dengan jarak antara gigi ulir. Hubungan jumlah putaran dengan jarak tempuh ditunjukkan dalam Gambar 2. Persamaan hubungan yang diperoleh y = 1,25 x, yang menunjukkan bahwa jarak tempuh (y) untuk satu putaran motor (x) adalah sebesar 1,25 mm. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka kemampuan sistem penggerak elemen bakar tersebut minimum dapat menggerakkan dalam jarak 1,25 mm, hal ini sesuai dengan lebar celah kolimator pada dinding bilik radiasi (2mm). 140 120 100 80 60 40 20 y = 1.25x 0 0 50 100 150 Jumlah putaran Gambar 2. Hubungan antara perputaran motor dengan jangkauan gerak axial Dalam pelat elemen bakar nuklir segar, bahan bakar (U 3 Si 2 ) terdispersi merata dalam matrik aluminium pada meat bahan bakar. 235 U dalam bahan bakar tersebut akan mengalami pembelahan. Besarnya pembelahan ini dinyatakan sebagai fraksi bakar. Fraksi bakar bahan bakar dalam elemen bakar ditentukan berdasarkan pada pencacahan radionuklida hasil belah pemancar gamma sebagai indikator pengukuran. Spektrum hasil pencacahan radiasi gamma dari pelat elemen bakar pasca iradiasi, yang telah mengalami proses pendinginan selama 101 hari, seperti ditunjukkan dalam Gambar 3. Pada spektrum tersebut menunjukkan adanya radionuklida yang dihasilkan dari pengaktifan neutron serta hasil reaksi neutron dengan isotop uranium dalam bahan bakar. Reaksi antara neutron dengan 235 U akan terjadi reaksi pembelahan, adapun hasil belah yang dapat dideteksi yaitu : 177 Lu, 144 Ce, 106 Ru, 134 Cs dan 137 Cs. Sementara itu radionuklida hasil reaksi tangkapan neutron oleh 238 U yang dapat dideteksi oleh spektrometer- adalah 239 Pu ditunjukkan oleh pucak spektrum pada energi 94,54 kev. Presisi hasil pengamatan pola distribusi pembelahan dalam pelat elemen bakar nuklir sangat dipengaruhi oleh kestabilan pencacahan radionuklida di dalamnya, hal ini diperlukan karena waktu pengamatan yang diperlukan relatif lebih lama bila dibandingkan dengan menggunakan alat otomatis gamma scanning (penyapuan gamma). Oleh sebab itu faktor kestabilan tersebut akan mempengaruhi gambaran pola pembelahan bahan bakar dalam elemen bakar. Berdasarkan distribusi kebolehjadian pembentukan hasil belah berdasarkan massa nuklida hasil belah yang terbentuk nilai fission yield 134 Cs dan 137 Cs termasuk dalam hasil belah yang mempunyai nilai fission yield diantara 7,5% sampai 7%, nilai ini lebih besar dibandingkan dengan radionuklida lain dalam pelat elemen bakar nuklir pasca iradiasi yang terdeteksi dengan spektrometer-. Diantara kedua radioisotop cesium tersebut dalam proses iradiasi di dalam reaktor, 134 Cs mempunyai tampang serapan neutron sangat besar dibandingkan dengan 137 Cs (Tabel 1). Sehubungan dengan keadaan ini maka dalam proses iradiasi bahan bakar sebagian 134 Cs akan mengalami reaksi penangkapan neutron, hal ini saat akhir iradiasi 134 Cs yang ada dalam bahan bakar merupakan selisih antara 134 Cs hasil pembelahan 235 U dengan 134 Cs yang mengalami reaksi tangkapan neutron dan yang mengalami peluruhan. Oleh sebab itu nilai hasil pencacahan 134 Cs lebih kecil dibandingkan dengan 137 Cs. Tingkat radioaktivitas dari radionuklida ini berpengaruh pada kualitas cacahan radiasi yang dipancarkannya terutama pada 87

Cacah/detik % relatif deviasi Urania Vol. 20 No. 2, Juni 2014 : 56-108 kestabilan nilai cacah pada puncak spektrum yang dihasilkan, yang ditunjukkan dalam Gambar 4. Keadaan tersebut di atas ditunjukkan oleh hasil pengamatan cacahan- dengan berbagai radionuklida, yang menunjukkan bahwa nilai cacahan per waktu pencacahan 137 Cs memberikan harga yang relatif stabil dibandingkan dengan radionuklida lain yang diamati. Simpangan cacahan radiasi 137 Cs dari setiap waktu pencacahan juga mempunyai nilai simpangan yang kecil. Keadaan ini diperoleh dari pencacahan dengan waktu pencacahan mulai dari 300 detik. Nuklida Gambar 3. Spektrum- dari elemen bakar U 3 Si 2 -Al pasca iradiasi Tabel 1. Data radionuklida hasil belah pemancar- dalam pelat elemen bakar nuklir [1] Energi (kev) Gamma yield T 1/2 Fission yield Pu-239 94,54 Ce-144 133,54 10,8 % 284 hari 1% 6 Ru-106 511,85 20,6 % 367 hari 3% 0,12 Cs-134 604,70 97,6 % 2,1 tahun 7,5% 140 Cs-137 661,66 85.1 % 30,2 tahun 7% 0,11 Tampang serapan neutron mikroskopik, a (barn) 20.0 18.0 16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0 6.0 5.0 4.0 Pu-239 3.0 Lu- Ru- 2.0 Ce-144 1.0 0.0 waktu pencacahan (detik) Pu-239 Lu- Ru- Ce-144 waktu pencacahan (detik) 88

Net area (cacah) cacah/detik % relatif deviasi Pemanfaatan Gamma Spektrometri Untuk Pengamatan Distribusi Pembelahan Dalam Elemen Bakar Nuklir Pasca Iradiasi (Yusuf Nampira, Sri Ismarwanti, Asnul Sufmawan, Kawkap Mustofa) 90.0 80.0 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 0.0 Cs-134 Cs-137 waktu pencacahan (detik) 4.0 3.5 Cs-134 3.0 Cs-137 2.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 waktu pencacahan (detik) Hubungan antara waktu pencacahan terhadap laju cacah Hubungan antara waktu pencacahan dengan deviasi pencacahan Gambar 4. Tingkat kestabilan hasil pencacahan radionuklida hasil belah dalam bahan bakar pasca iradiasi Penyapuan gamma dengan parameter optimal tersebut (waktu pencacahan dengan live time (300 detik ) terhadap sampel pelat elemen bakar pasca iradiasi menunjukkan hasil seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 5a. Pola distribusi hasil 134 137 Cs dan Cs ini menunjukkan pola distribusi hasil belah dengan yang sama dengan hasil pengukuran menggunakan peralatan gama scanning yang diperoleh melalui pemantauan pada energi sekitar 661 kev, ditunjukkan dalam Gambar 5b. Cs-134 Cs-137 700 posisi pengukuran dari bagian baw ah (mm) Gambar 5a. Pola distribusi 234 Cs dan 137 Cs dalam pelat bahan bakar Gambar 5b. Pola distribusi hasil gamma scanning pada energi antara 600-700 kev [5] 89

Net area (cacah) Net area (cacah) Net area (cacah) Urania Vol. 20 No. 2, Juni 2014 : 56-108 Berdasarkan dari hasil pencacahan radionuklida hasil belah 235 U, diperoleh beberapa nuklida diantaranya 144 Ce, Ru dan 239 Pu sebagai hasil tangkapan neutron oleh 238 U menunjukkan pola distribusi yang sama dengan dengan pola distribusi 137 Cs. Keadaan tersebut ditunjukkan dalam Gambar 6, 7, dan 8. Hal ini sesuai dengan keadaan bahan bakar dispersi U 3 Si 2 /Al, yaitu uranium silisida terdispersi di dalam matrik aluminium. 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 posisi pengukuran dari pelat elemen bakar bagian bawah (mm) Gambar 6. Pola distribusi 144 Ce dalam pelat bahan bakar 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 posisi pengukuran dari bagian baw ah pelat elemen bakar (mm) Gambar 7. Pola distribusi 106 Ru dalam pelat bahan bakar 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 Posisi pengukuran dari pelat elemen bakar bagian bawah (mm) Gambar 8. Pola distribusi 239 Pu dalam pelat bahan bakar 90

Pemanfaatan Gamma Spektrometri Untuk Pengamatan Distribusi Pembelahan Dalam Elemen Bakar Nuklir Pasca Iradiasi (Yusuf Nampira, Sri Ismarwanti, Asnul Sufmawan, Kawkap Mustofa) SIMPULAN Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa spektrometri gamma dapat digunakan untuk pengamatan pola distribusi pembelahan bahan bakar dalam elemen bakar nuklir. Hasil pengamatan diperoleh secara akurat bila pencacahan dilakukan dengan live time 300 detik (deviasi relatif hasil pencacahan 134 Cs dan 137 Cs lebih kecil dari 3%). Dengan menggunakan spektrometri gamma pola distribusi radionuklida hasil belah lain dalam elemen bakar dapat diketahui. DAFTAR PUSTAKA [1]. Gerhart Friedlander, Joseph W Kennedy, Edward S. Marcias, Julian Malcolm Millar,(1981). Nuclear Radio Chemistry, John Wiley & Sons. [2]. Knut Eitrheim, (2009). Gamma scanning of Nuclear Fuel, Halden Reactor Project (HRP). 16-17th of September NKS Gamma Seminar, Nordisk Denmark, hal. 61. [3]. Abdel Jalil Alghem, Mourad Kadouma, Rabah Benaddad, ( 2008). NDT as a tool for Post-Irradiation Examination. 17th World Conference on Nondestructive Testing, Shanghai, China, 25-28 Oct 2008, hal. 1-5. [4]. Karen Sihm Kvanagen.(2007). Alternative Measuring Appoaches in Gamma Scanning on Spent Nuclear Fuel. Uppsala University Departement of Neutron Research Program of Applied Nuclear Physics, Sweden, hal. 9-12. [5]. Annonymous (1963). Argonne National Laboratory. Reactor Physics Constants. ANL-5800, second edition, hal. 654. 91