PENGARUH PENGGUNAAN BERBAGAI JENIS GULA TERHADAP SIFAT MORFOLOGIS PRODUK MAKANAN BERSERAT TINGGI NATA DE PINA INFLUENCE OF THE USE OF DIFFERENT TYPES OF SUGAR ON MORPHOLOGICAL PROPERTIES OF HIGH FIBER FOOD PRODUCTS NATA DE PINA Apit Kumala Hidayanti Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan berbagai jenis gula(gula pasir, gula kelapa, gula aren) terhadap sifat morfologis berupa tebal dan warna terhadap nata de pina yang dihasilkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2017 sampai dengan Mei 2017 di Jl. Peta no. 34, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 3 perlakuan dan 8 kali ulangan sehingga terdapat 24 plot percobaan. Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan, dan analisis data menunjukan tidak ada pengaruh penggunaan berbagai jenis gula terhadap sifat morfologis produk makanan berserat tinggi nata de pina. Adapun perbedaan yang dihasilkan dari penggunaan ketiga jenis gula pada sifat morfologis nata de pina yang dihasilkan tidak signifikan. Kata Kunci : Nanas, jenis gula, Acetobacter xylinum ABSTRACT This research was conducted with the aim to know the influence of the use of various types of sugar (sugar, palm sugar, palm sugar) to the morphological nature of thickness and color to nata de pina produced.this research was conducted in December 2017 until May 2017 at Jl. Map no. 34, Tawang District, Tasikmalaya City. The method used is RAL (Completely Randomized Design) with 3 treatments and 8 replications so that there are 24 experimental plots. Based on the results of research, processing, and data analysis showed there is no influence of the use of various types of sugar to the morphological properties of high fiber nata de pina food products. The difference resulting from the use of the three types of sugar on the morphological properties of nata de pina produced is not significant. Keywords : Pineapple, kinds of sugar, Acetobacter xylinum
PENDAHULUAN Meningkatnya Ilmu Bioteknologi saat ini memberikan wawasan kepada masyarakat akan berkembangnya teknologi terutama di bidang pangan. Makanan yang sering kita temui berupa makanan siap saji atau instan. Keadaan tersebut akan memberi dampak kurang baik bagi kesehatan tubuh. Mengkonsumsi makanan sehat saja tidak cukup, kalau tidak diimbangi dengan serat yang cukup pula. Masyarakat dapat mengkonsumsi nata sebagai pengganti buah setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan serat. Nata merupakan produk makanan yang berupa lapisan selulosa sebagai hasil fermentasi bakteri pembentuk nata, yaitu Acetobacter xylinum. Hasil penelitian Balai Mikrobiologi dan Puslitbang Biologi LIPI (dalam Fauzia, Mitha Fazrin, 2014:1) mengemukakan bahwa Dalam 100 gram nata ada terkandung nutrisi-nutrisi antara lain : kalori 146 kal, lemak 0,2 %, karbohidrat 36,1 mg, fosfor 2 mg, dan Fe 0,5 mg. Nata juga mengandung air yang cukup banyak yaitu sekitar 80 %, disamping itu juga nata dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama. Dewasa ini produk berbahan baku alami semakin disukai masyarakat bahkan di luar negeri telah menjadi konsumsi di masyarakat luas. Di negara beriklim tropis seperti di Indonesia, bahan baku alami yang dapat dibuat produk makanan yang memenuhi aspek-aspek gizi mudah didapatkan. Berbagai macam tanaman yang mengandung unsur gizi cukup tersedia, misalnya tanaman nanas. Buah nanas kaya akan nutrisi yang baik bagi kesehatan seperti karbohidrat, fosfor, kalsium, besi, dan vitamin. Nanas tidak hanya dimakan sebagai buah segar tetapi juga diperlukan sebagai bahan baku industri makanan seperti sirup, selai, serta nata. Nata biasa dibuat dari air kelapa atau biasa disebut nata de coco. Namun nata dapat dibuat dari sari buah seperti nanas. Nanas mudah ditemukan di Indonesia sehingga mudah didapatkan. Oleh karena itu nata dapat menjadi salah satu solusi makanan sehat rendah kalori karena mengandung serat tinggi dan aman dikonsumsi. Sehingga nata dapat menjadi alternatif makanan pengganti produk makanan instan.
Dalam proses pembuatan nata diperlukan gula. Menurut Suryani, Ani. (2005:21) Gula digunakan sebagai pemicu konversi oleh bakteri terhadap gula yang terdapat dalam media. Gula yang biasa digunakan dalam pembuatan nata adalah gula pasir. Oleh karena itu, peneliti ingin membandingkan pengaruh dari jenis gula yang berbeda terhadap sifat morfologis nata de pina yang meliputi tebal nata dan warna nata yang dihasilkan. Dalam percobaan ini, peneliti melakukan tiga perlakuan dengan menggunakan tiga jenis gula (gula pasir, gula kelapa, gula aren) terhadap media air nanas, tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh hasil fermentasi nata berupa tebal dan warna nata yang dihasilkan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: adakah pengaruh penggunaan berbagai jenis gula terhadap sifat morfologis produk makanan berserat tinggi nata de pina?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan berbagai jenis gula terhadap sifat morfologis produk makanan berserat tinggi nata de pina. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 3 perlakuan. Adapun perlakuan yang digunakan adalah : A = Nata De Pina menggunakan gula Pasir B = Nata de pina menggunakan gula kelapa C = Nata de pina menggunakan gula aren HASIL PENELITIAN Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data hasil fermentasi nata de pina sebagai berikut:
1. Ketebalan Nata De Pina Ulangan Tabel 1 Data Hasil Ketebalan Nata De Pina Perlakuan (cm) A B C 1 1,32 1,72 1,53 2 1,26 1,67 1,52 3 1,38 1,61 1,51 4 1,29 1,71 1,72 5 1,37 1,73 1,57 6 1,31 1,75 1,56 7 1,33 1,65 1,58 8 1,31 1,76 1,59 2. Warna Nata De Pina Tabel 2 Warna Nata De Pina Perlakuan A (gula pasir) B (gula kelapa) C (gula aren) Warna Putih Putih Kecoklatan Coklat Muda PEMBAHASAN Pada penelitian ini dilakukan analisis untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan berbagai jenis gula yaitu gula pasir, gula kelapa, serta gula aren terhadap sifat morfologis nata de pina yang dihasilkan. Nata merupakan produk hasil fermentasi menggunakan mikroba Acetobacter xylinum. Sedangkan nata de pina merupakan nata yang terbuat dari bahan baku sari nanas ataupun limbah nanas. Dalam penelitian ini digunakan sari buah nanas subang sebagai medianya. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tebal Nata De Pina Berdasarkan hasil perhitungan ANAVA, diperoleh hasil F hitung = 1,75 dan F 0,05 = 3,47,sehingga F hitung < F 0,05 maka terima H o yang artinya tidak terdapat pengaruh penggunaan berbagai jenis gula terhadap sifat morfologis berupa tebal pada produk makanan berserat tinggi nata de pina. Perbedaan
ketebalan nata de pina dengan menggunakan jenis gula yang berbeda tidak sigifikan. 2. Warna Nata De Pina Dalam penelitian ini digunakan tiga jenis gula yaitu gula pasir, gula kelapa, dan gula aren. Warna nata de pina yang dibuat dengan gula pasir berwarna putih, dari gula kelapa berwarna putih kecoklatan, dan dari gula aren berwarna coklat muda. Hal ini disebabkan warna gula pasir adalah putih dan warna gula kelapa serta gula aren adalah coklat, sehingga mempengaruhi hasil akhir dari nata de pina yang dihasilkan. Warna nata yang ada dipasaran umumnya berwarna putih. Sedangkan yang terbuat dari gula kelapa berwarna putih kecoklatan tetapi produsen dapat mensiasatinya dengan menambahkan essence yang berwarna sehingga dapat tertutupi. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan, dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh penggunaan berbagai jenis gula terhadap sifat morfologis produk makanan berserat tinggi nata de pina. SARAN Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan maka penulis menyarankan: 1. Lebih baik mengkonsumsi makanan sehat tinggi serat seperti nata de pina daripada mengkonsumsi makanan instan; 2. Pada pelaksanaan penelitian lebih ditingkatkan ketelitian dari tahapan-tahapan prosedur yang akan dilakukan. 3. Persiapkan alat, bahan, dan tempat yang akan menunjang penelitian yang akan dilakukan. 4. Penelitian ini dapat diterapkan pada mata pelajaran Bioteknologi di SMA.
DAFTAR PUSTAKA Ani, et.al. (2005). Membuat Aneka Nata. Jakarta: Penebar Swadaya Asngad, Aminah. (2008). PEMANFAATAN LIDAH BUAYA ( Aloe vera) MENJADI PRODUK MAKANAN BERSERAT DENGAN PENAMBAHAN BERBAGAI JENIS GULA. [Online]. Tersedia: https://publikasiilmiah.ums.ac.id. [5 November 2016]. Effendi dan Sri. (2013). PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN DASAR DAN JENIS GULA TERHADAP TEBAL LAPISAN DAN UJI ORGANOLEPTIK NATA SEBAGAI PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI KD.2.2 SEMESTER GANJIL KELAS X. [Online]. Tersedia: http: e- journal.ikippgrimadiun.ac.id [5 November 2016]. Eribowo, Arsatmojo. (1996). FORMULASI PEMBUATAN NATA DE PINA. [Online]. Tersedia: http: http: repository.ipb.ac.id [5 November 2016]. Hernawan, Edi. (2013). Tata Cara Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi. Hernawan, Edi. (2016). Dasar-Dasar Perancangan Percobaan. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi. Indrawa, Ruli dan Poppy Yaniawati. (2014). METODOLOGI PENELITIAN. Bandung: Refika Aditama. Michael, et al. (2013). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UIP Poedjiadi, Anna dan Suprianti, Titin. (2005). Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UIP Samadi, Budi. (2014). Panen Untung dari Budi Daya Nanas Sistem Organik. Yogyakarta: Lily Publisher. Suparti, et.al. (2007). PEMANFAATAN AMPAS BUAH SIRSAK (Annona muricata) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN NATA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN. [Online]. Tersedia: https://publikasiilmiah.ums.ac.id. [5 November 2016]. Yuniastuti, Ari. (2008). Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta: GRAHA ILMU.