DAFTAR PUSTAKA. David, Fred R Manajemen Stratejik. Jakarta: Gramedia. Kuncoro, Mudrajad Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah). Manusia. membutuhkan pakaian untuk menutupi tubuhnya dari terik matahari dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 5 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. jasa konveksi di kota Baganbatu. Konveksi ini di dirikan oleh Bapak Sarman pada

DAFTAR PUSTAKA. Bambang, Hariadi. (2005). Strategi Manajemen. Jakarta: Bayumedia Publishing.

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PAKAIAN POLISI PADA UD. BINTANG MAHARANI

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini

Perhitungan Harga Pokok Pesanan Pada Perusahaan Konveksi CV Sinar Jaya. Hardi Setiawan

Hasil Wawancara dengan Pemilik RORIE S

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA USAHA HANY COLLECTION. : Indina Tarziah NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PD. Sandang Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam

ANALISIS POSISI STRATEGIS USAHA KECIL MENENGAH (UKM) PERLOGAMAN DI KOTA TEGAL

ANALISIS DIFFERENSIAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG PRODUK ATAU PROSES LEBIH LANJUT PADA CV. SHAFA MANDIRI YANDRA PRATAMA

ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA SING SAE KONVEKSI

PERENCANAAN STRATEGIS, PENGEMBANGAN BISNIS & PEMASARAN PELAYANAN KESAHATAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. CV Aneka Konveksi merupakan sebuah perusahaan konveksi yang

PEHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN PAKAIAN BATIK UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PERUSAHAAN

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSIPESANAN PADA CV. HENTORO DENGAN METODE FULL COSTING

Manajemen Stratejik. Dosen: Pristiana Widyastuti

Pengembangan Ekonomi Lokal Batik Tegalan: Pendekatan Swot Analisis Dan General Electrics

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bisa kita lihat bahwa ada banyak

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define 5.2 Tahap Measure Jenis Cacat Jumlah Cacat jumlah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA KONVEKSI KAOS LOB

DAFTAR PUSTAKA. Andrews, Kenneth R Konsep Strategi Perusahaan. Jakarta: Erlangga.

BAB I PENDAHULUAN. Industri garmen merupakan industri yang cukup besar di Indonesia. Dengan

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan kompetitif dari perusahaan-perusahaan pesaing lainnya. Salah. produk tanpa menaikkan harganya.

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Keputusan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan. kelayakan usaha industri rumahan RGG Product dari aspek:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Pada perusahaan dagang, persediaan barang memegang peranan yang

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

EVALUASI PENERAPAN METODE JOB ORDER COSTING DALAM PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus UKM Konveksi Moko) Teguh Purnomo

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan manajemen untuk dapat bertahan dan berkembang dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jasa konveksi dikota Bandung. konveksi ini di didirikan oleh bapak H. Rian

DAFTAR PUSTAKA. Glueck, W.F., Jauch, L.R Business Policy and Strategy Management. Singapore: McGraw Hill.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manajemen perusahaan mempunyai kewajiban memperoleh pendapatan

BAB III DATA PERUSAHAAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN USAHA 503/5619.D/ / /WPJ.11/KP.0703/ Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya

COVER PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN DANA PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI BAJU DAN KAOS

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. maka penulis menyimpulkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : restoran yang sudah ada sebelumnya di Kota Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. Adanya kemajuan dalam bidang jasa dewasa ini mendorong pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin banyaknya perusahaan yang didirikan baik

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

BAB. VI. Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PRODUKSI DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN: STUDI KASUS PADA PT. VONITA GARMENT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Burhan Foam merupakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN POLIS ASURANSI AXA MANDIRI DI KLATEN

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai penerapan target costing dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PROPOSAL USAHA DESKRIPSI PERUSAHAAN

Lampiran 1. Bobot Score Perspektif Kinerja Balanced Scorecard

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS. Dalam proyek akhir ini, dasar pemikiran awal mengacu kepada tantangan bisnis

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN PERSPEKTIF FINANSIAL SERTA PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PADA PT INDOSAT TBK

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

DAFTAR PUSTAKA. Gitosudarmo, Indriyo dan I Nyoman Sudita Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta : BPFE.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. rekomendasi yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL

Anggaran Produksi Dan Anggaran Biaya Produksi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan berdirinya suatu perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan,

DAFTAR PUSTAKA. Rangkuti, Freddy (2002), Measuring Customer Satisfaction, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN BISNIS GARMENT PADA INDO GARMENT SURABAYA

BAB III DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANG PILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Keputusan

yang bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. D

DAFTAR PUSTAKA. Fathoni, Abdurahmat ManajemenSumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTI (STUDI KASUS DI CV MANDIRI)

ANALISIS EFISIENSI BIAYA TENAGA KERJA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN GAJI PADA DEPARTEMEN PRODUKSI USAHA KONVEKSI BARAKA OUTSTANDING WORKSHOP

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

DAFTAR PUSTAKA. David, Fred R, 2004, Manajemen Strategis : Konsep Konsep, Jakarta: Gramedia.

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dalam sehari-hari. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi tingkat

Sejarah Perusahaan Dewata Konveksi

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur organisasi. Tatap Muka Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis zaman sekarang (sumber: Kompas 13 Juli 2011). Oleh. karena itu, untuk menjamin kelangsungan hidupnya perusahaan

BAB IV ANALISA PENGELOLAAN DANA PEMBIAYAAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

DAFTAR PUSTAKA David, Fred R. 2009. Manajemen Stratejik. Jakarta: Gramedia. Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Kuncoro, Mudrajad. 2006. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta: Erlangga. Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia. Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business. Salemba Empat. Umar, Husein. 2001. Strategic Management in Action. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 42

LAMPIRAN Lampiran 1: Hasil Kuesioner Keterangan: 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Netral 4 = Setuju 5 = Sangat Setuju No. Strenghts/kekuatan k1 k2 k3 k4 k5 k6 k7 1. Proses pengerjaan cepat 4 4 4 4 4 2 4 2. Ramah dan terbuka dalam melayani konsumen 4 4 4 4 4 4 4 No. Weaknesses/kelemahan k1 k2 k3 k4 k5 k6 k7 1. Tidak ada standarisasi hasil produksi 4 4 3 3 4 4 4 2. Tidak tepat waktu 4 3 4 3 4 4 4 43

No. Opportunities/peluang k1 k2 k3 k4 k5 k6 k7 1. Kebutuhan pakaian 4 4 3 3 4 4 4 selalu meningkat dari tahun ke tahun 2. Dekat dengan penjual 4 4 3 3 4 4 4 bahan baku 3. Biaya produksi masih rendah 4 4 3 3 4 4 4 No. Threats/ancaman k1 k2 k3 k4 k5 k6 k7 1. Banyak konveksi sejenis 4 4 4 4 4 5 4 2. Mesin pesaing lebih cepat dan modern 3. Harga yang ditawarkan pesaing lebih rendah 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 Pertanyaan Persentase (jumlah responden setuju : jumlah responden) x 100% Strenght 1 (6:7)x100% = 85,71% Strenght 2 (7:7)x100% =100% Weaknesses 1 (5:7)x100% =71,43% Weaknesses 2 (5:7)x100% =71,43% 44

Opportunities 1 (5:7)x100% =71,43% Opportunities 2 (5:7)x100% =71,43% Opportunities 3 (5:7)x100% =71,43% Threats 1 (6:7)x100% =85,71% Threats 2 (4:7)x100% =57,14% Threats 3 (5:7)x100% =71,43% 45

Lampiran 2: Hasil Wawancara Hasil Wawancara dengan Penjahit Nama Dapat melakukan 2/ lebih Pernah bekerja sebagai Pemilik pekerjaan penjahit sebelum di menelepon jika Danricy Konveksi tidak masuk Bu Rujiah Tidak. Obras Pernah Tidak Bu Marni Ya. Obras, overdeck, itik Pernah Ya kancing Bu Tuti Ya. Overdeck, Obras Pernah Ya Bu Rofiah Ya. Jahit, obras, overdeck Pernah Ya Bu Tukini Ya. Jahit, obras, overdeck, Pernah Tidak itik kancing Bu Darti Ya. Jahit, obras Pernah Ya Cik Kiem Tidak. Jahit Pernah Tidak Pak Pur Tidak. Jahit Pernah Tidak Bu Tini Ya. Jahit, obras Pernah Tidak Bu Purwati Tidak. Jahit Pernah Tidak 46

Hasil wawancara dengan pemilik 1. Kapan Danricy Konveksi didirikan? 12 April 1998 2. Apakah latar belakang didirikannya Danricy Konveksi? Danricy Konveksi didirikan karena pada waktu itu terjadi krisis ekonomi, selain itu kebutuhan yang semakin bertambah dengan adanya 3 orang anak. Pada awal membuka Danricy Konveksi, beliau masih melakukan pekerjaannya sebagai mandor di sebuah pabrik garment. Sekitar setahun setelah mendirikan Danricy Konveksi, beliau memutuskan untuk mengundurkan diri dari tempatnya bekerja agar dapat fokus mengelola Danricy Konveksi. Awal mulanya memang tidak semudah yang dibayangkan, terjadi pasang surut orderan, tetapi setelah bertahun-tahun order mulai stabil. 3. Berapa jumlah mesin dan karyawan pada mula-mula mendirikan Danricy Konveksi? 4 buah mesin, yaitu 2 mesin jahit, 1 mesin obras, dan 1 mesin overdeck 4. Berapa jumlah hasil produksi Danricy Konveksi dalam sehari saat ini? Rata-rata dalam sehari bisa menghasilkan 250-300 kaos tanpa kerah. Tetapi jika mengerjakan kaos berkerah hanya 180-200 buah. 5. Berapa jumlah karyawan di Danricy Konveksi? 10 orang penjahit, dulu ada 1 karyawan yang menyiapkan pekerjaan dan melakukan finishing, tetapi satu tahun yang lalu keluar 47

6. Apakah penjahit yang ada sudah berpengalaman atau dilatih terlebih dahulu? Penjahit yang ada semuanya sudah berpengalaman sebelumnya, mereka berasal dari konveksi-konveksi lain yang sudah menutup usahanya. Jika mempekerjakan penjahit yang tidak punya dasar menjahit sebelumnya akan menghabiskan biaya dan waktu, sehingga tidak efisien. 7. Apakah gaji yang diterima oleh penjahit sesuai UMR daerah? Tidak, upah yang mereka terima sesuai dengan hasil kerjaan mereka sendiri. Jika sesuai UMR, akan mengalami kerugian karena laba yang didapat juga tidak besar. 8. Bagaimana tingkat kedisiplinan penjahit dan apakah sangsi yang diberikan bila tidak masuk? Dengan sistem upah demikian, otomatis banyak penjahit yang sering absen dan datang siang dengan alasan yang sepele, dalam seminggu ada 3 orang penjahit yang tidak masuk, tetapi meskipun demikian beliau tidak bisa melakukan apa-apa karena memang upah yang mereka terima tidak terikat aturan tertentu. 9. Apakah melakukan kerjasama dengan pihak lain terutama dalam permodalan? Sejauh ini modal berasal dari dana pribadi beliau sendiri, untuk membeli kain, benang, listrik, mesin, dll. 48

10. Bagaimana tingkat persaingan konveksi di Semarang? Saat ini banyak sekali konveksi di Semarang, di Semarang Tengah sendiri yang beliau tahu ada 3 konveksi kecil yang bergerak dibidang yang sama. Apalagi di kota lain seperti Kendal, mereka mempunyai mesin lebih modern sehingga proses produksi mereka lebih cepat dan berani memberi harga yang lebih murah. Hasil wawancara dengan pesaing (Bapak Lukito Budiono) 1. Apakah nama usaha konveksi yang dimiliki? Mitra Collection 2. Dimana lokasi usaha tersebut? Jalan Telaga Sarangan no.48 3. Berapa jumlah karyawan di usaha tersebut? 24 orang karyawan, meliputi 9 orang bagian sablon, 14 bagian menjahit dan 1 bagian quality control 4. Berapa jumlah hasil produksi konveksi tersebut setiap harinya? Jumlah hasil produksi perhari, jika kaos tanpa kerah bisa 350-400 potong. Tetapi jika kaos berkerah 300-350 potong. Rata-rata perhari dapat menghasilkan 400 potong. 5. Sekarang banyak sekali bermunculan usaha sejenis, bagaimana cara mengatasinya agar dapat bersaing? 49

Harga yang ditawarkan sedikit lebih murah dari yang lain, selain itu disini lebih memikirkan dalam segi kualitas hasil yang diproduksi, hal itu bisa dilihat dengan adanya karyawan yang bertugas dalam quality control 50