KONDISI UMUM PERKEBUNAN

dokumen-dokumen yang mirip
KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH

KONDISI UMUM Sejarah Perkebunan

KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi Letak Wilayah Administratif

KONDISI UMUM PERKEBUNAN

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN

PENGELOLAAN PEMETIKAN PADA TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PEMBAHASAN. Tipe Pangkasan

PEMBAHASAN. Analisis Hasil Petikan

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

PEMBAHASAN. Analisis Petik. Tabel 7. Jenis Petikan Hasil Analisis Petik Bulan Maret - Mei 2011

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

PEMBAHASAN Potensi Pucuk

KEADAAN UMUM. Wilayah Administratif

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian Lepas (KHL) di Unit Perkebunan Tambi Tahun 2010

PEMBAHASAN Tinggi Bidang Petik

PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH, PT TAMBI WONOSOBO, JAWA TENGAH

KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG. Lokasi Kebun

KONDISI UMUM KEBUN Sejarah Perkebunan

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

PEMBAHASAN. Waktu Pangkas

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PENERAPAN GOOD AGRICULTURAL PRACTICES

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

PENGELOLAAN KETENAGAKERJAAN PADA PEMETIKAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI, PT PERKEBUNAN TAMBI WONOSOBO, JAWA TENGAH

Pengelolaan Pemangkasan Tanaman Teh (Cammellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Unit Perkebunan Bedakah, PT Tambi Wonosobo, Jawa Tengah

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

METODE MAGANG Tempat dan Waktu Metode Pelaksanaan

PEMANGKASAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis L. (O) Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI, PT TAMBI WONOSOBO, JAWA TENGAH ROSIANTIM LYDIA SEPTIANINGRUM

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

BAB I PENDAHULUAN. PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran merupakan

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

III. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

PELAKSANAAN EVALUASI KEBUN SUMBER BENIH TEH KP GAMBUNG DAN KP PASIR SARONGGE

LATAR BELAKANG JATI PURWOBINANGUN 5/13/2016

ANALISIS HASIL PETIKAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH, PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

KONDISI UMUM KEBUN. Letak Geografis Kebun. Keadaan Iklim dan Tanah

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

METODE MAGANG Tempat dan Waktu Metode Pelaksanaan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

PENGELOLAAN PEMETIKAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kunt.) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH DINA MUTIARA A

PEMBAHASAN Prosedur Gudang

Pengelolaan Pemetikan Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.) O Kuntze) di Unit Perkebunan Rumpun Sari Kemuning, Karanganyar, Jawa Tengah.

PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEH (Cammellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH, PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH GHULAM NURUL HUDA

PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O.Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH ALDI RADIFAN A

KONDISI UMUM KEBUN Sejarah dan Perkembangan Letak Geografis Kebun Keadaan Iklim dan Tanah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Tabel Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang Sebagai Karyawan Harian Lepas di Kebun Rumpun Sari Kemuning, 2008.

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN

PEMBAHASAN Tinggi dan Diameter Bidang Petik Persentase Pucuk Burung

Pengelolaan Pemangkasan Teh (Camellia Sinensis (L.) O. Kuntze) Di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak semua kerusakan alam akibat dari ulah manusia. yang berbentuk menyerupai cekungan karena dikelilingi oleh lima gunung

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

METODE MAGANG Waktu dan Tempat Metode Pelaksanaan Pengamatan dan Pengumpulan Data

PEMBAHASAN Sistem Petikan

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

Pengelolaan Pemangkasan Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Unit Perkebunan Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah

Pengelolaan Pemangkasan Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Wonosobo

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

PENGELOLAAN PEMETIKAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI, PT. TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan PKPM di PT. Minang Agro yang berlokasi di kenegarian Tiku

LETAK GEOGRAFIS DAN KEADAAN ALAM

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

ANALISIS PEMETIKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU PUCUK TANAMAN TEH

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif

I. KARAKTERISTIK WILAYAH

BAB II KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM KEBUN. Sejarah Kebun. Letak Geografis dan Administratif Kebun

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

Transkripsi:

KONDISI UMUM PERKEBUNAN 15 Sejarah Umum PT Perkebunan Tambi PT Perkebunan Tambi adalah perusahaan swasta. Pada masa perkembangannya PT Perkebunan Tambi telah mengalami beberapa perubahan. Pada tahun 1865 perusahaan ini dimiliki oleh Pemerintah Hindia Belanda dan disewakan kepada D. Van den Sluijs (Kebun Tanjungsari) dan kepada W.D Jong (Kebun Tambi dan Bedakah). Pada Bulan Maret tahun 1865 kebun yang disewakan tersebut dibeli oleh Mr. P. Van den Berg, A.W. Hole, dan Ed. Yacobson dan kemudian mendirikan Bagelen Thee En Kina Maatschappij. Pada saat Perang Dunia II Hindia Belanda diduduki oleh Jepang. Bagelen Thee En Kina Maatschappij dikuasai oleh Jepang dan diubah namanya menjadi SKK (Sai Bai Kigyo Kodan) selanjutnya diganti menjadi SKR (Sai Bai Kigyo Rengokai) yang berkedudukan di Semarang. Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Kebun Tambi, Bedakah, dan Tanjungsari diambil alih oleh PPN (Pusat Perkebunan Negara) yang berkantor di Surakarta. Tanggal 19 Desember 1948 terjadi serangan militer Belanda, sehingga pabrik dan kebun-kebun dibumihanguskan agar tidak dikuasai oleh Belanda. Tahun 1949 terjadi Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag yang dilanjutkan dengan acara penyerahan kedaulatan oleh pemerintah Belanda kepada pemerintah Indonesia. Perkebunan Tambi, Bedakah, dan Tanjungsari dikembalikan kepada pemilik semula yaitu Bagelen Thee En Kina Maatschappij. Para mantan pegawai PPN melanjutkan pengolahan kebun tersebut pada tahun 1951 karena Bagelen Thee En Kina Maatschappij sudah cukup lama tidak menjalankan usaha perkebunan tersebut. Tanggal 8 Juni 1952 dikeluarkan SK Gubernur Jawa Tengah yang melegalkan usaha dari para mantan pegawai PPN. Tanggal 17 Mei 1954 dilakukan jual beli dari Bagelen Thee En Kina Maatschappij kepada PT NV Eks PPN Sindoro Sumbing yang didirikan oleh mantan pegawai PPN. Tanggal 13 Juli 1957 dicapai kesepakatan antara Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo dengan PT NV Eks PPN Sindoro Sumbing untuk secara bersama-sama mengelola perkebunan dengan membentuk perusahaan baru yang modalnya 50 % dari PT NV Eks PPN Sindoro Sumbing dan

16 50 % dari Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo. Perusahaan baru ini diberi nama PT NV Perusahaan Perkebunan Tambi dengan akta notaris Raden Sujadi di Magelang pada tanggal 13 Agustus 1957 dan pengesahan menteri kehakiman pada tanggal 10 April 1958 Nomor J.A5/30/25. PT NV Perusahaan Perkebunan Tambi yang saat ini berkembang menjadi PT Perkebunan Tambi memiliki tiga unit perkebunan dan satu unit kantor direksi dengan kondisi dan lokasi yang berbeda. Letak Administratif PT Perkebunan Tambi terdiri dari tiga unit perkebunan, yaitu Unit Perkebunan Bedakah, Tambi, dan Tanjungsari. Unit Perkebunan Bedakah memiliki area yang paling luas dibandingkan unit perkebunan yang lain, yaitu 355.27 ha dan terdiri dari enam blok yaitu: Bismo, Rinjani, Mandala, Argopuro, Kembang, dan Muria. Kantor induk Unit Perkebunan Bedakah terletak di Desa Tlogomulyo, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Unit Perkebunan Bedakah terletak di sebelah barat lereng Gunung Sindoro dengan ketinggian antara 1 227 1 950 meter di atas permukaan laut (m dpl). Unit kerja administratif Unit Perkebunan Bedakah untuk kantor kebun, kantor induk, pabrik pengolahan, dan kebun meliputi empat desa, yaitu: (1) Desa Tlogomulyo, unit kerja meliputi Blok Bismo, pabrik pengolahan teh hitam, kantor induk, dan kantor kebun, (2) Desa Candiasan, unit kerja meliputi Blok Rinjani, (3) Desa Damar Kasian, unit kerja meliputi Blok Argopuro, Mandala, dan Muria, (4) Desa Sojopuro, unit kerja meliputi Blok Kembang. Keadaan Tanah, Topografi, dan Iklim Jenis tanah di Unit Perkebunan Bedakah adalah Andosol dan Regosol dengan ph 4.5 6.5 serta dengan topografi lahan pada umumnya landai sampai bergelombang atau berbukit dengan tingkat kemiringan 0 > 45 %. Curah hujan selama sepuluh tahun terakhir (2000 2009) berkisar 2 372 4 971 mm dengan rata-rata 3 377 mm per tahun dan hari hujan berkisar antara 110 182 hari dengan rata-rata 137 hari hujan per tahun. Rata-rata bulan kering adalah 2.7 bulan dan rata-rata bulan basah adalah 8.5 bulan. Tipe iklim berdasarkan curah hujan menurut Schmidth-Ferguson adalah tipe B. Suhu udara di Unit Perkebunan

17 Bedakah berkisar antara 18 20 o C dengan kelembaban udara (RH) berkisar antara 87 93 %. Keadaan curah hujan dan hari hujan di Unit Perkebunan Bedakah dapat dilihat pada Lampiran 4. Luas Area dan Tata Guna Lahan Berdasarkan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) tahun 2010, luas keseluruhan Unit Perkebunan Bedakah adalah 355.27 ha, dengan tanaman menghasilkan (TM) seluas 304.12 ha, tanaman belum menghasilkan (TBM) seluas 19.30 ha, replanting seluas 8.44 ha, dan sisanya untuk pembibitan, jalan, emplasemen, dan lain-lain. Luas area dan tata guna lahan Unit Perkebunan Bedakah tahun 2010 terdapat pada Tabel 1, sedangkan peta lokasi Unit Perkebunan Bedakah Tahun 2010 dapat dilihat pada Lampiran 5. Tabel 1. Luas Area dan Tata Guna Lahan Unit Perkebunan Bedakah berdasarkan RKAP Tahun 2010 Uraian Luas Area (ha) Tanaman Menghasilkan (TM) 304.12 Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) 19.30 Replanting 8.44 Kebun Perbanyakan 0.64 Pembibitan 0.47 Lapangan 2.84 Tanaman Acasia sp. 0.50 Jalan 8.47 Pabrik dan Gudang 0.72 Kantor 0.03 Emplasemen 6.97 Curah atau Alur 2.77 Total 355.27 Sumber: Diolah dari RKAP Unit Perkebunan Bedakah Tahun 2010 Keadaan Tanaman dan Produksi Tanaman teh di Unit Perkebunan Bedakah merupakan tanaman yang berasal dari klon dan seedling. Jenis-jenis klon yang ada di Unit Perkebunan Bedakah adalah TRI 2024, TRI 2025, Gambung 3, Gambung 4, Gambung 7, Kiara, Cin 143, Pasir Sarongge, Kiara 8, dan MPS. Luas area tanaman klon maupun seedling dapat dilihat pada Lampiran 6.

18 Unit Perkebunan Bedakah termasuk kebun teh dataran tinggi (high land tea plantation). Jarak tanam untuk tanaman klon yaitu 120 cm x 75 cm. Populasi untuk setiap jenis tanaman klon rata-rata 10 000 pohon/ha, sedangkan populasi untuk jenis tanaman seedling rata-rata 7 000 8 000 pohon/ha. Klon Gambung merupakan klon yang dominan dibudidayakan serta digunakan sebagai bahan tanam untuk kebun yang akan dilakukan replanting karena tahan terhadap penyakit cacar daun teh (blister blight) serta memiliki produktivitas yang tinggi. Produksi pucuk basah di Unit Perkebunan Bedakah selama kurun waktu lima tahun (2005 2009) rata-rata mencapai 3 245 534 kg/tahun dan produktivitas kering rata-rata mencapai 2 349 kg/ha/tahun. Produksi dan produktivitas tanaman teh yang dapat dicapai dari tahun 2005 2009 tercantum pada Tabel 2, sedangkan produktivitas kering berdasarkan tahun pangkas di Unit Perkebunan Bedakah pada tahun 2009 tercantum pada Tabel 3. Tabel 2. Produksi dan Produktivitas Teh di Unit Perkebunan Bedakah Tahun 2005 2009 Tahun Luas TM Produksi Produktivitas (ha) Basah Kering Basah Kering.kg/tahun...kg/ha/tahun. 2005 289.07 3 157 144 685 611 10 808.81 2 372 2006 295.01 2 874 009 631 312 9 577.16 2 140 2007 303.99 3 383 313 731 933 10 976.59 2 395 2008 308.23 3 587 799 774 606 11 640.01 2 514 2009 303.05 3 210 373 702 430 10 593.54 2 319 Rata-rata 3 245 534 705 794 10 724.85 2 349 Sumber: Kantor Kebun Unit Perkebunan Bedakah 2010

19 Tabel 3. Produktivitas Kering Berdasarkan Tahun Pangkas di Unit Perkebunan Bedakah pada Tahun 2009 Blok Tahun Pangkas I II III IV...(kg/ha/tahun). Bismo 2 223 2 381 3 499 2 725 Rinjani 1 841 3 111 3 158 2 550 Mandala 1 278 2 315 1 996 2 649 Argopuro 1 726 1 559 2 883 2 619 Kembang 1 366 2 224 1 760 2 516 Muria 1 962 2 220 2 247 2 818 Produktivitas UP Bedakah 1 732 2 302 2 591 2 646 Sumber: Kantor Kebun Unit Perkebunan Bedakah 2010 Produktivitas kering tanaman teh di Unit Perkebunan Bedakah semakin meningkat dengan bertambahnya umur pangkas. Produktivitas kering tertinggi yaitu pada tanaman teh tahun pangkas IV yaitu mencapai 2 646 kg/ha/tahun. Hal ini dikarenakan perbedaan ketinggian pada beberapa blok. Pada blok-blok yang letaknya lebih tinggi maka pertumbuhan pucuk terjadi secara lambat dan akan semakin meningkat seiring bertambahnya umur pangkas. Selain itu, sebagian besar tanaman teh tahun pangkas IV merupakan klon Gambung yang memiliki produktivitas tinggi. Meskipun produktivitas tanaman teh tahun pangkas IV masih cukup tinggi, tetapi pada tahun berikutnya tanaman tersebut harus dipangkas karena menyesuaikan dengan siklus pangkas yang ditentukan yaitu setiap empat tahun sekali. Struktur Organisasi dan Personalia Unit Perkebunan Bedakah dipimpin oleh seorang pimpinan unit perkebunan yang diangkat oleh Direksi PT Tambi. Pimpinan unit ini membawahi kepala bagian kebun, kepala bagian pabrik, dan kepala bagian kantor. Akan tetapi untuk saat ini posisi kepala bagian kebun dan kepala bagian kantor tidak ada sehingga digantikan oleh asisten kepala bagian kebun serta asisten kepala bagian kantor. Struktur organisasi PT Tambi Unit Perkebunan Bedakah ditetapkan berdasarkan SK Direksi. Struktur organisasi Unit Perkebunan Bedakah dapat dilihat pada Lampiran 7.

20 Pimpinan Unit Perkebunan Bedakah bertugas memimpin, merencanakan, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pengelolaan kebun, operasional pabrik, kantor, dan kegiatan kebun lainnya, serta kegiatan lain yang berkaitan dengan jabatannya sebagai pemimpin umum perkebunan dalam rangka mendukung usaha perusahaan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Pimpinan unit perkebunan bertanggung jawab secara langsung kepada direktur. Kepala bagian kantor bertugas memimpin, merencanakan, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan kegiatan kantor perkebunan termasuk dalam kegiatan pengelolaan keuangan perusahaan, pembukuan, pengarsipan, sumber daya manusia dan masalah umum perkebunan serta kegiatan kantor lainnya dalam rangka mendukung usaha perusahaan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Kepala bagian pabrik bertugas memimpin, merencanakan, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan tugas pada bagian pabrik termasuk kegiatan pengelolaan hasil kebun, pengolahan dan produksi, pemeliharaan infrastruktur pabrik, dan kegiatan pabrik lainnya dalam rangka mendukung usaha perusahaan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Kepala bagian pabrik dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh pembimbing pelayuan, pembimbing penggilingan, pembimbing pengeringan, pembimbing sortasi, kepala urusan pengolahan, dan kepala gudang. Kepala bagian kebun bertugas memimpin, merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas bagian kebun termasuk dalam pengelolaan kebun, lahan, dan kegiatan lainnya, dalam rangka mendukung usaha perusahaan dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Ketenagakerjaan Tenaga kerja di Unit Perkebunan Bedakah terdiri atas karyawan I, karyawan II (A,B,C,D), dan karyawan tetap maupun lepas. Karyawan tetap adalah karyawan yang diangkat oleh pemimpin unit perkebunan yang disetujui oleh direksi. Karyawan lepas adalah karyawan yang tidak terkait dengan perusahaan, pekerjaannya sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Jumlah dan komposisi tenaga

21 kerja serta tingkat pendidikan karyawan di Unit Perkebunan Bedakah pada Bulan Maret 2010 dapat dilihat pada Tabel 4. No Tabel 4. Jumlah dan Komposisi Tenaga Kerja serta Tingkat Pendidikan di Unit Perkebunan Bedakah pada Bulan Maret 2010 Status Tenaga Tingkat Pendidikan Kerja Jml L P S2 S1 D3 SLTA SLTP SD TTSD..orang.... 1 Karyawan I 10 1 11 1 3 0 7 0 0 0 11 2 Karyawan II D 19 1 20 0 0 0 4 6 10 0 20 3 Karyawan II C 9 0 9 0 0 0 7 1 1 0 9 4 Karyawan II B 17 3 20 0 0 0 3 6 11 0 20 5 Karyawan II A 31 7 38 0 0 0 4 6 22 6 38 6 Petik 4 194 198 0 0 0 0 0 175 23 198 7 Pemeliharaan 34 4 38 0 0 0 5 4 25 4 38 8 Kantor/Pabrik 22 4 26 0 0 0 8 3 15 0 26 Total 146 214 360 1 3 0 38 26 259 33 360 Sumber: Kantor Kebun Unit Perkebunan Bedakah 2010 Indeks tenaga kerja (ITK) merupakan penggunan tenaga kerja dalam luasan lahan tertentu. Nilai ITK di suatu perkebunan akan mencerminkan perkebunan tersebut berjalan secara efisien atau tidak. Berdasarkan Tabel 4, Unit Perkebunan Bedakah memiliki 360 orang karyawan, akan tetapi belum termasuk karyawan tidak tetap. Karyawan tidak tetap di Unit Perkebunan Bedakah berjumlah 101 orang, sehingga jumlah seluruh karyawan di Unit Perkebunan Bedakah adalah 461 orang. Jika dihubungkan dengan luas area Unit Perkebunan Bedakah sebesar 355.27 ha, maka ITK Unit Perkebunan Bedakah yaitu sebesar 1.30 orang/ha. Kegiatan pemetikan pucuk daun teh merupakan kegiatan yang menyerap banyak tenaga kerja. Berdasarkan data dari kantor kebun Unit Perkebunan Bedakah pada Tahun 2009, maka jumlah hari orang kerja (HOK) pemetikan tercurah/ha/hari berdasarkan tahun pangkas dapat dilihat pada Gambar 1, sedangkan produktivitas kering/hok pemetikan tercurah berdasarkan tahun pangkas dapat dilihat pada Gambar 2. Jml

22 16.00 Jumlah Hari Orang Kerja (HOK) Pemetikan Tercurah/ha/hari 14.00 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00 I II III IV Tahun Pangkas Gambar 1. Jumlah Hari Orang Kerja (HOK) Pemetikan Tercurah/ha/hari Berdasarkan Tahun Pangkas pada Tahun 2009 Produktivitas Kering (kg)/hok Pemetikan Tercurah 8.20 8.10 8.00 7.90 7.80 7.70 7.60 7.50 7.40 7.30 7.20 I II III IV Tahun Pangkas Gambar 2. Produktivitas Kering/HOK Pemetikan Tercurah Berdasarkan Tahun Pangkas pada Tahun 2009 Berdasarkan Gambar 1 dapat dilihat bahwa jumlah hari orang kerja (HOK) pemetikan tercurah/ha/hari di Unit Perkebunan Bedakah semakin meningkat dengan bertambahnya umur pangkas. Jumlah hari orang kerja (HOK) pemetikan tercurah/ha/hari paling tinggi pada tanaman teh tahun pangkas IV yaitu rata-rata mencapai 13 HOK/ha/hari. Hal ini dikarenakan sebagian besar tanaman teh tahun

23 pangkas IV merupakan tanaman yang berasal dari klon Gambung yang memiliki produktivitas tinggi sehingga membutuhkan HOK yang lebih tinggi. Produktivitas kering/hok pemetikan tercurah semakin meningkat hingga tahun pangkas III, kemudian menurun pada tahun pangkas IV (Gambar 2). Pada tahun pangkas III produktivitas kering/hok pemetikan tercurah paling tinggi yaitu rata-rata mencapai lebih dari 8.10 kg/hok pemetikan tercurah dan pada tahun pangkas IV terjadi penurunan produktivitas kering/hok pemetikan tercurah. Sistem Pengupahan Sistem pengupahan untuk karyawan I dan II di Unit Perkebunan Bedakah ditetapkan oleh direksi. Besarnya upah berdasarkan surat keputusan dari direksi yang disesuaikan dengan jabatan dan besarnya upah minimum kota (UMK) yang berlaku. Upah untuk karyawan tetap dan lepas ditetapkan berdasarkan surat keputusan direksi yang disesuaikan dengan anggaran yang ada dan besarnya UMK yang berlaku serta prestasi kerja. Upah untuk karyawan lepas besarnya berdasarkan prestasi kerja. Pembagian upah untuk karyawan I dilakukan satu bulan sekali pada tanggal 1 setiap bulannya. Pembagian upah untuk karyawan II dilakukan satu bulan sekali pada tanggal 3 setiap bulannya, dan untuk karyawan harian lepas dilakukan tiga kali yaitu setiap tanggal 3, 13, dan 23 pada setiap bulannya. Kesejahteraan Karyawan Unit Perkebunan Bedakah menyediakan fasilitas-fasilitas bagi karyawan antara lain berupa perumahan, Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), tempat ibadah, balai pelayanan kesehatan, koperasi, kendaraan bagi karyawan yang memiliki jabatan tertentu, dan tempat olahraga. Balai pelayanan kesehatan beroperasi dua kali dalam seminggu yaitu setiap hari Senin dan Kamis yang dilayani oleh dokter perusahaan. Karyawan yang mendapatkan pelayanan kesehatan yaitu karyawan I, II (berlaku untuk keluarga dengan maksimum tiga anak), sedangkan bagi pensiunan dan karyawan harian lepas hanya bagi yang bersangkutan. Tunjangan hari raya (THR) juga diberikan satu kali dalam setahun menjelang Hari Raya Idul Fitri.

24 Perusahaan juga memberikan cuti kerja bagi karyawan selama 14 hari dalam satu tahun. Perusahaan memberikan pakaian kerja sebanyak satu pasang yang diberikan satu kali dalam setahun. Perusahaan juga menyediakan sarana angkutan dengan menggunakan truk untuk antar jemput bagi anak sekolah.