IV. ANALISIS KONDISI UMUM WILAYAH SEKITAR LOKASI PLTN UJUNG LEMAH ABANG

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

GAMBARAN WILAYAH PEGUNUNGAN KENDENG

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1.

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1. Letak dan Luas Wilayah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Keadaan Geografis. Secara geografis Kabupaten Jepara terletak antara sampai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BADAN PUSAT STATISTIK Kabupaten Pati

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Kabupaten Pati Keadaan Umum Kecamatan Pati

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota

(Monografi Desa Ngijo 2011). 6,5 Sedangkan horizon B21 dalam cm: warna 5YR 3/3

BAB I PENDAHULUAN. pertanian di Wilayah Distrik Sorong Timur

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

V. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT. Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50

III. KEADAAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

BAB III MATERI DAN METODE. Aliran Sungai Jratunseluna dilaksanakan pada bulan November - Desember 2015.

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

Sekretariat Daerah Bappeda A. LEGALISASI RAPERDA RTRW B. PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG. program :

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

4 GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM

KATALOG BPS BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN I. Luas Wilayah ** Km2 773, ,7864

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM. atau kota dengan luas wilayah terkecil di Propinsi Jawa diantara tengah yakni

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Umum Kabupaten Kudus Kondisi Fisik

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG

BAB IV GAMBARAN UMUM

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Lokasi Geografis

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

GAMBARAN UMUM KABUPATEN MAJALENGKA

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Posisi wilayah Kota Metro berada di tengah Provinsi Lampung, secara

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

Transkripsi:

IV. ANALISIS KONDISI UMUM WILAYAH SEKITAR LOKASI PLTN UJUNG LEMAH ABANG Besar kecilnya dampak radiologi terhadap lingkungan sangat tergantung dari kondisi umum lokasi sekitar PLTN Ujung Lemahabang. Oleh karena itu dalam bab ini akan diuraikan kondisi umum wilayah sekitar PLTN yang meliputi kondisi fisik wilayah, kondisi sosial atau kelembagaan, kondisi perekonomian, aspek sarana dan prasarana. 4.1. Kondisi Fisik Wilayah 4.1.1. Geografis dan Administrasi Seperti yang telah diuraikan terdahulu, secara geografis lokasi calon PLTN adalah di Ujung Lemahabang, Desa Balong, Semenanjung Muria, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah terletak dengan koordinat lintang (Latitude) 6 o 25 40 lintang selatan dan bujur (Longitude) 110 o 47 20 bujur Timur. Wilayah ini dikitari oleh laut (Laut Jawa) ke sebelah Utara dan darat ke sebelah selatan. Wilayah darat dalam radius 50 km yang meliputi lokasi PLTN terdiri dari Kabupaten Jepara, Pati, Kudus dan sebagian kecil Kabupaten Demak seperti yang ditunjukkan pada Gambar 12. Secara administratif batas wilayah yang termasuk obyek kajian ini diuraikan pada Tabel 9, dengan jumlah kecamatan sebanyak 49 dan jumlah desa sebanyak 819. Kabupaten Jepara, Pati, Kudus merupakan bagian dari kawasan yang disebut Wanarakuti (Juwana, Jepara, Kudus, dan Pati). Wilayah ini merupakan kawasan strategis yang memiliki potensi alam dalam sektor pariwisata, perairan laut, dan wisata budaya, produksi perikanan, hutan dan tambang, Sektor industri berkembang terutama dalam sektor kerajinan dan hasil ukiran.

Gambar 14 Peta wilayah sekitar calon tapak PLTN 67

68 Tabel 9 Wilayah administratif radius 50 km sekitar PLTN Kabupaten Kecamatan Jumlah Desa (1) (2) (3) JEPARA Kedung 18 Pecangaan 25 (12)* Kalinyamatan (12)* Welahan 15 Mayong 19 Nalumsari 15 Batealit 11 Tahunan 15 Jepara 16 Mlonggo 17 Bangsri 22 (12)* Kembang (11)* Keling 19 Karimunjawa 3 KUDUS Kaliwungu 15 Kota Kudus 28 Jati 14 Undaan 14 Majebo 11 Jekulo 12 Bae 10 Gebong 11 Dawe 19 PATI Sukolilo 16 Kayen 17 Tambakromo 18 Winong 30 Puncakwangi 20 Jaken 21 Batangan 18 Juwana 30 Jakenan 23 Pati 30 Gabus 23 Margorejo 18 Gembong 13 Tiogowungu 15 Wedarijaksa 18 Trangkil 17 Margoyoso 26 Gunungwungkal 16

69 Tabel 9 Lanjutan (1) (2) (3) Gunungwungkal 16 Ciuwak 13 Tayu 23 Dukuhseti 12 DEMAK Bonang 21 Demak 19 Karanganyar 17 Mijen 15 Wedung 20 Total 819 Keterangan : *) setelah pemekaran **) Sumber: BPS 2002; BPS Kab. Jepara 2002. 4.1.2. Topografi Secara umum wilayah sekitar lokasi PLTN merupakan daerah dataran, namun pada wilayah mendekati Semenanjung Muria sebagian merupakan wilayah berbukit dengan ketinggian yang bervariasi. Gambar 15 menunjukkan bentuk topografi permukaan tanah wilayah sekitar calon tapak PLTN. 4.1.3. Kondisi Hidrologi Berbagai sungai mengalir di wilayah kabupaten yang berdekatan dengan lokasi PLTN. Air sungai dipakai sebagai alat transportasi maupun pengambilan air minum. Aliran sungai yang mengalir pada wilayah 50 km dari PLTN dapat ditunjukkan pada Gambar 16. 4.1.4. Iklim dan Curah hujan Pengukuran terhadap arah dan kecepatan angin telah dilakukan secara lengkap satu tahun pada tahun 1996 dalam rangka mengawali studi kelayakan pembangunan PLTN. Pengambilan data arah dan kecepatan angin dilakukan pada ketinggian 10 m dan 40 m di atas tanah. Suhu maksimum bulanan berkisar 33 o C dan minimum 22.5 o C. Kelembaban relatif maksimum bulanan berkisar dari 73% sampai 89% dan rata rata antara 50% dan 59%. Gambar 17 menunjukkan secara histogram penyebaran arah angin di sekitar calon lokasi tapak PLTN. Secara statistik persentase kemungkinan angin berhembus dari arah daratan ke lautan adalah lebih besar dari dibandingkan

70 Gambar 15 Peta topografi wilayah sekitar PLTN Gambar 16 Aliran sungai lokasi sekitar PLTN Ujung Lemahabang

71 dengan ke darat. Hal ini sesuai dengan lokasi Ujung Lemahabang (ULA) yang berada di pinggir pantai.. Histogram Pengamatan Arah Angin ULA (10v*8760c) Percen Pengamtan 10% 9% 8% 7% 6% 5% 4% 3% 2% 1% 0% 9.2% 9.4% 8.8% 8.8% 8.2% 8.0% 7.1% 6.3% 6.1% 5.6% 5.5% 4.7% 4.6% 3.2% 1.7% 1.5% 1.1% 0.0% <= 11.25 (11.25,33.75] (33.75,56.26] (56.26,78.75] (78.75,101.25] (101.25,123.75] (123.75,146.25] (146.25,168.75] (168.75,191.25] (191.25,213.75] (213.75,236.25] (236.25,258.75] (258.75,281.25] (281.25,303.75] (303.75,326.25] (326.25,348.75] (348.75,360] > 360 Sudut dari Nol Gambar 17. Distribusi penyebaran arah angin sekitas lokasi tapak PLTN Kecepatan angin rata-rata yang paling dominan adalah 3-4 m/detik yaitu sebesar 14.5% dari kecepatan angin yang ada dan tertinggi adalah 14 m/detik seperti yang ditunjukkan pada Gambar 18. Histogram Kecepatan Angin (Windrose.STA 10v*8760c) 15% 14.5% 12.5% 11.6% 12.9% 11.8% 11.1% 10% Persen Pengamatan 7.5% 5% 2.5% 2.8% 6.8% 8.2% 7.4% 6.1% 4.1% 1.7% 0.6% 0.2% 0.1% 0.0% 0% <= 100 (100,200] (200,300] (300,400] (400,500] (500,600] (600,700] (700,800] (800,900] (900,1000] (1000,1100] (1100,1200] (1200,1300] (1300,1400] (1400,1500] > 1500 Kecepatan Angin/100 Gambar 18 Distribusi kecepatan angin sekitar calon tapak PLTN

72 Umumnya hujan sangat sedikit di wilayah ini. 96.1 % curah hujan dibawah 1 mm/detik dan hanya hanya sedikit yang berada di atas 1 mm/detik seperti yang ditunjukkan pada Gambar 19 Histogram Curah Hujan (Windrose.STA 10v*8760c) 100% 96.1% 90% 80% Percent of Pengamatan 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% <= 100 1.0% 0.6% 0.4% 0.3% 0.3% 0.2% 0.1% 1.0% (200,300] (400,500] (600,700] (100,200] (300,400] (500,600] (700,800] Curah hujan/100 Gambar 19 Histogram frekuensi curah hujan di sekitar ULA > 800 Umumnya kategori atmosfir di sekitar ULA adalah kategori A dan D masingmasing masing 33.7% dan 41.25% seperti yang ditunjukkan Gambar 20. Histogram Kategori Atmosfir (Windrose.STA 10v*8760c) 40% 40.3% 35% 33.7% Percent of Pengamatan 30% 25% 20% 15% 10% 8.7% 8.3% 7.3% 5% 1.7% 0% 0 1 2 3 4 5 6 7 Kategori Atmosfir Gambar 20 Persentase kategori atmosfir di sekitar ULA

73 Profil penyebaran udara yang ditandai dengan frekuensi terjadinya angin pada arah, kelas stabilitas dan kecepatan angin ditunjukkan pada Tabel 10. Dari tabel tersebut terlihat bahwa frekuensi angin menuju utara (laut) pada kelas stabilitas D dengan curah hujan 13 mm/detik adalah 101 kali, sedangkan pada kelas stabilitas E terjadi 107 kali dengan curah hujan 15 mm/detik. 4.1.5. Penggunaan Lahan Total luas lahan desa di Kabupaten Jepara, Pati, Kudus dan Demak berkisar 343.924 ha dengan penggunaan tanah untuk persawahan berkisar 45% dan bukan persawahan 55%. Tanah untuk persawahan terbagi atas tanah sawah basah dan tanah sawah kering dan tanah sawah yang tidak diusahakan. Tanah bukan persawahan terdiri dari ladang-huma-tegalan, perkebunan, hutan rakyat, perumahan dan pemukiman, lahan untuk bangunan lain, lainnya, tanah yang tidak diusahakan. Tabel 11 dan 12 menunjukkan persentasi penggunaan tanah di wilayah radius 50 km sekitar PLTN untuk tahun 1998 dan 2002 dan perubahannya. Dari Tabel 11 terlihat bahwa rasio luas lahan sawah mengecil dari 45.41 % menjadi 45.41%, sedangkan lahan bukan sawah membesar dari 53.63% menjadi 54.61%. Gambar 21 menunjukkan penggunaan tanah (Land Use) di wilayah sekitar calon tapak PLTN. Wilayah pemukiman dan kantor umumnya berlokasi di perkotaan dan dekat perkotaan atau wilayah yang dilalui jalan utama dan memiliki penerangan dari PLN. Tanah sawah terdiri dari tanah sawah basah dan tanah sawah kering. 4.1.6. Produksi Pertanian Produksi pertanian wilayah radius 50 km dari lokasi PLTN dikategorikan dalam produksi tumbuhan padi-padian (Grain Vegetable), produksi tumbuhan akar (Root Vegetable), produksi tumbuhan sayuran (Green Vegetable), produksi buah-buahan. Tabel 13. menunjukkan luas tanam dan produksi pertanian wilayah radius 50 km dari Lokasi PLTN.

74 Tabel 10 Profil atmosfir dan karakteristik dispersi di sekitar lokasi Ujung Lemahabang Arah Angin/Kelas Stabilitas Kategori kecepatan angina A (0-1) B (1-2) C (2-3) D (3-5) E (5-7) F (>7) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) U (Utara) A 6(0) 12(1) 38(6) 101(13) 107(15) 67(11) 0(0) B 1(0) 3(0) 5(1) 11(2) 12(1) 13(3) 0(0) C 2(0) 3(0) 4(0) 13(5) 13(0) 4(1) 0(0) D 2(0) 18(1) 23(0) 69(7) 81(10) 53(10) 9(0) E 1(0) 1(1) 2(0) 7(0) 10(0) 4(0) 1(0) F 0(0) 0(0) 0(0) 1(0) 0(0) 1(0) 0(0) UUT A 3(0) 15(1) 26(1) 74(11) 78(10) 35(6) 0(0) B 2(0) 2(0) 7(2) 7(1) 15(4) 7(1) 0(0) C 0(0) 2(0) 7(2) 7(1) 10(1) 5(0) 0(0) D 1(0) 10(1) 21(0) 61(6) 74(9) 734(6) 0(0) E 0(0) 7(1) 6(1) 14(0) 5(0) 8(1) 0(0) F 0(0) 0(0) 0(0) 0(0) 0(0) 0(0) 0(0) UT A 1(0) 6(2) 16(2) 47(6) 45(4) 43(8) 0(0) B 0(0) 1(0) 6(2) 9(1) 7(0) 13(2) 0(0) C 3(0) 3(1) 5(0) 6(0) 13(1) 24(8) 0(0) D 00) 110) 190) 72(3) 82(9) 136(12) 0(0) E 0(0) 2(0) 2(0) 11(0) 11(0) 26(1) 0(0) F 0(0) 0(0) 0(0) 1(1) 1(0) 0(0) 0(0) TUT A 2(0) 6(0) 8(3) 37(4) 67(7) 70(8) 0(0) B 0(0) 0(0) 1(0) 4(2) 4(1) 14(5) 0(0) C 1(0) 2(0) 3(0) 9(2) 10(2) 18(4) 0(0) D 4(0) 10(0) 11(2) 40(2) 38(2) 120(21) 0(0) E 0(0) 1(0) 2(0) 6(0) 9(1) 20(0) 0(0) F 0(0) 0(0) 0(0) 0(0) 0(0) 2(0) 0(0) T A 1(0) 4(0) 7(0) 24(0) 22(2) 36(2) 0(0) B 0(0) 0(0) 1(0) 6(0) 5(0) 8(4) 0(0) C 0(0) 1(0) 2(0) 10(0) 3(2) 4(4) 0(0) D 1(0) 2(0) 5(2) 33(3) 25(2) 44(6) 0(0) E 1(0) 0(0) 1(0) 3(0) 5(0) 2(0) 0(0) F 0(0) 0(0) 0(0) 0(0) 0(0) 2(0) 0(0) TST A B C D E F Calm A 2(0) 8(0) 3(0) 8(2) 8(2) 8(1) 0(0) B 0(0) 3(1) 2(0) 3(0) 0(0) 0(0) 0(0) C 1(0) 0(0) 2(0) 3(0) 2(0) 1(0) 0(0) D 0(0) 1(0) 5(1) 12(0) 13(0) 8(0) 0(0) E 0(0) 1(0) 1(0) 2(0) 5(0) 2(0) 0(0) F 0(0) 0(0) 0(0) 1(0) 0(0) 1(0) 0(0) ST A 0(0) 1(0) 1(0) 3(1) 3(0) 3(2) 0(0) B 0(0) 1(0) 1(0) 2(0) 2(0) 0(0) 0(0) C 0(0) 1(0) 1(0) 3(0) 1(0) 0(0) 0(0) D 1(0) 2(0) 3(0) 21(1) 14(0) 4(0) 0(0) E 0(0) 0(0) 1(0) 4(0) 7(0) 3(0) 0(0) F 0(0) 0(0) 0(0) 0(0) 0(0) 0(0) 0(0) SST A 0(0) 1(0) 2(0) 4(0) 4(0) 1(0) 0(0) B 0(0) 0(0) 0(2) 1(0) 3(0) 0(0) 0(0) C 0(0) 0(0) 1(1) 3(0) 1(0) 1(0) 0(0) D 1(0) 4(0) 7(0) 22(0) 19(0) 10(0) 0(0) E 0(0) 0(0) 4(0) 11(0) 3(0) 2(0) 0(0) F 0(0) 0(0) 0(0) 1(1) 1(0) 0(0) 0(0) S A 6(1) 12(1) 9(0) 11(1) 10(2) 17(0) 2(0) B 0(0) 8(2) 3(1) 1(1) 1(0) 10(0) 0(0) Tenang (0)

75 Tabel 10 Lanjutan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) C 3(0) 7(2) 4(0) 6(1) 3(1) 11(1) 0(0) D 3(0) 22(0) 21(0) 38(4) 37(3) 113(5) 0(0) E 1(0) 1(0) 6(0) 9(0) 15(0) 25(0) 0(0) F 0(0) 0(0) 0(0) 0(0) 0(0) 1(0) 0(0) SSB A 3(0) 4(1) 8(1) 16(3) 18(4) 50(4) 0(0) B 1(0) 1(0) 2(1) 1(1) 3(1) 17(0) 0(0) C 0(0) 0(0) 0(0) 5(1) 2(0) 26(1) 0(0) D 1(0) 5(0) 6(0) 24(1) 18(2) 183(2) 0(0) E 1(0) 0(0) 0(0) 6(0) 3(0) 26(1) 0(0) F 0(0) 0(0) 0(0) 0(0) 0(0) 2(0) 0(0) SB A B C D E F Calm A 0(0) 1(0) 9(0) 22(5) 22(1) 24(0) 0(0) B 0(0) 1(0) 2(0) 2(0) 7(0) 15(0) 0(0) C 0(0) 0(0) 0(0) 2(0) 5(0) 26(0) 0(0) D 1(0) 1(0) 5(0) 17(1) 33(2) 75(2) 9(0) E 0(0) 0(0) 1(0) 1(0) 1(0) 11(0) 0(0) F 0(0) 0(0) 0(0) 1(0) 0(0) 1(0) 0(0) BSB A 0(0) 2(1) 7(1) 33(2) 59(10) 42(1) 0(0) B 0(0) 0(0) 4(0) 6(0) 16(4) 44(2) 0(0) C 0(0) 0(0) 1(0) 10(1) 14(1) 31(1) 0(0) D 0(0) 4(1) 6(0) 25(0) 44(0) 82(3) 0(0) E 1(0) 0(0) 0(0) 2(1) 6(0) 8(0) 0(0) F 0(0) 0(0) 0(0) 0(0) 1(0) 3(0) 0(0) B A 2(0) 2(1) 7(1) 33(2) 59(0) 47(1) 0(0) B 0(0) 0(0) 4(0) 6(0) 16(0) 44(2) 0(0) C 0(0) 0(0) 1(0) 10(1) 14(0) 31(1) 0(0) D 0(0) 4(1) 6(0) 25(0) 44(9) 82(3) 0(0) E 1(0) 0(0) 0(0) 2(1) 6(0) 8(1) 0(0) F 0(0) 0(0) 0(0) 0(0) 1(0) 3(0) 0(0) BUB A 9(0) 26(1) 62(3) 63(0) 19(2) 14(0) 1(0) B 2(1) 4(0) 3(0) 18(2) 5(0) 1(1) 0(0) C 0(0) 3(0) 6(0) 10(2) 2(0) 4(1) 1(0) D 1(0) 13(0) 14(0) 21(2) 12(0) 25(9) 0(0) E 0(0) 0(0) 1(0) 4(0) 1(0) 0(0) 0(0) F 0(0) 0(0) 1(0) 0(0) 0(0) 0(0) 0(0) UB A 18(1) 54(2) 49(1) 55(5) 18(4) 12(3) 3(0) B 7(1) 11(0) 7(1) 16(0) 5(2) 5(2) 0(0) C 6(0) 9(1) 6(1) 4(0) 3(1) 3(1) 0(0) D 6(0) 13(0) 16(3) 26(1) 15(2) 20(5) 0(0) E 2(0) 3(0) 2(0) 4(1) 1(0) 2(0) 0(0) F 0(0) 0(0) 1(1) 0(0) 0(0) 2(0) 0(0) UUB A 6(1) 27(2) 68(3) 98(9) 72(9) 40(4) 0(0) B 2(0) 3(0) 11(4) 24(2) 17(0) 9(2) 0(0) C 2(0) 3(0) 12(0) 14(2) 17(0) 5(0) 0(0) D 11(2) 11(0) 37(6) 65(7) 57(4) 35(6) 0(0) E 1(0) 2(0) 2(0) 6(0) 13(0) 5(0) 0(0) F 0(0) 0(0) 0(0) 0(0) 1(0) 1(0) 0(0) Sumber: hasil olahan data angin tahun 1996 pada stasiun Ujung Lemahabang

76 Tabel 11 Persentasi penggunaan lahan wilayah sekitar PLTN No. Penggunaan tanah Luas (ha) Persentase (%) 1998 2002 1998 2002 1. Lahan Persawahan 158450 156116 46.38 45.41 - Sawah basah 100747 101655 24.49 29.57 - Sawah kering 57034 53954 16.09 15.69 - sawah sementara tidak diusahakan 690 507 0.20 0.32 2. Lahan Bukan sawah 183229 187748 53.63 54.61 - Ladang huma tegal 87305 83287 25.56 24.22 - Perkebunan 3749 8231 1.10 2.39 - Hutan Rakyat 650 3479 0.19 1.01 - Perumahan /Pemukiman 76818 77047 22.49 22.41 - Bang Industri 2197 0.64 - Bangunan lain 2705 1869 0.79 0.54 - Lainnya 11523 9911 3.37 2.88 - Lahan tidak diusahakan 579 1872 0.17 0.54 3. Total Luas Desa 341 633 343827 100 100 Sumber: Podes 2000, 2003 BPS Tabel 12 Persentasi perubahan penggunaan lahan wilayah sekitar PLTN No. Perubahan Luas Penggunaan Persentasi Perubahan Tanah 1. Lahan Persawahan Pertanian 3218 Bukan Sawah Sawah Perumahan 646 Sawah Industri 151 Sawah Perus+Kantor 54 Sawah Lainnya 440 4509-2.8 2. Lahan Lahumkeb - Sawah 781 Lahan Lahumkeb Rmh 871 Lahan Lahumkeb Ind 132 Lahan Lahumkeb Pers+Kantor 37 Lahan Lahumkeb Lainnya 246 2067-2.3 3 Lahan TamKolTeb Sawah 19 Lahan TamKolTeb Rumah 10 Lahan TamKolTeb Ind 11 Lahan TamKolTeb Perus+Kantor 0 Lahan TamKolTeb Lainnya 4 44 0.4 4. Lahan Hutan Sawah 0 Lahan Hutan Rmh 0 Lahan Hutan Industri 0 Lahan Hutan Persh+Kantor 0 Lahan Hutan PertBknSawah 58 Lahan Hutan Lainnya 60 118 3.3 Sumber: Podes 2000, 2003 BPS

Gambar 21 Tata guna lahan sekitar PLTN Ujung Lemahabang 77

78 Tabel 13 Luas tanam dan produksi pertanian wilayah Radius 50 km sekitar PLTN No Nama Luas Tanam (ha) Produksi (Ton) 1 Padi 190705 958174 2 Jagung 26445 93009 3 Kedelai 7737 13123 4 Ketela Pohon 20114 342138 5 Ketela Rambat 1251 11788 6 Kacang Tanah 12462 32988 7 Tanaman Lain 23646 32799 8 Sayuran 3948 13520 9 Buahan 12044 43569 10 Tanaman obat 105 500 4.2. Kondisi Penduduk Total penduduk di keempat Kabupaten Jepara, Pati, Kudus Demak pada tahun 1998 adalah sebesar 3.633.229 dan bertambah hingga mencapai jumlah 3.823.894 jiwa pada tahun 2002 dengan laju pertumbuhan 1.3% per tahun. Jumlah penduduk per kecamatan dapat dilihat pada Tabel 14. terdistribusi secara spasial seperti pada Gambar 22. Jumlah tersebut Tabel 14 Penduduk wilayah kecamatan sekitar Lokasi PLTN Kabupaten Kecamatan Jumlah Desa Tahun 1998 2002 JEPARA Kedung 18 57234 62331 Pecangaan 25 (12)* 100327 118916 Kalinyamatan (12)* Welahan 15 57830 65930 Mayong 19 62467 69063 Nalumsari 15 58123 61142 Batealit 11 57287 64432 Tahunan 15 58599 61386 Jepara 16 72165 82230 Mlonggo 17 105694 112951 Bangsri 22 (12)* 130245 138588 Kembang (11)* 97650 103603 Keling 19 Karimunjawa 3 7943 8251 Dilanjutkan

79 Tabel 14 (lanjutan) Kabupaten Kecamatan Jumlah Desa Tahun 1998 2002 KUDUS Kaliwungu 15 76481 83498 Kota Kudus 28 93562 94786 Jati 14 79481 87226 Undaan 14 61923 62381 Majebo 11 58832 60282 Jekulo 12 82573 90144 Bae 10 55205 61755 Gebong 11 83272 86990 Dawe 19 85254 88030 PATI Sukolilo 16 73539 80816 Kayen 17 68825 68827 Tambakromo 18 49670 45715 Winong 30 56622 54780 Puncakwangi 20 46183 45239 Jaken 21 44327 45115 Batangan 18 38118 40275 Juwana 30 77801 80382 Jakenan 23 45069 42867 Pati 30 97763 100683 Gabus 23 55176 52436 Margorejo 18 46290 49265 Gembong 13 40990 42283 Tiogowungu 15 47536 48080 Wedarijaksa 18 55915 54015 Trangkil 17 55609 57800 Margoyoso 26 59322 64452 Gunungwungkal 16 34545 33770 Ciuwak 13 34304 41011 Tayu 23 38639 39147 Dukuhseti 12 53846 54595 DEMAK Bonang 21 82025 90182 Demak 19 92513 94994 Karanganyar 17 64916 64449 Mijen 15 52339 53975 Wedung 20 74371 78612 Total 819 *) setelah pemekaran **) Sumber: BPS 2002; BPS Kab. Jepara 2002.

80 Jiwa/km 2 Jiwa/km 2 Jiwa/km 2 Gambar 22 Kepadatan penduduk sekitar PLTN Ujung Lemahabang

81 Dari Gambar 22 terlihat bahwa kepadatan penduduk tinggi pada daerah pusat-pusat bisnis atau perkotaan seperti pusat kota Kabupaten Jepara, Pati, Kudus. Demikian pula keberadaan jalan utama maupun jalan lokal akan menentukan berkumpulnya tempat-tempat pemukiman dan penduduk. Rasio penduduk terhadap luas pemukiman dapat dipakai untuk memprediksi kebutuhan pemukiman di masa mendatang. Tabel 15 menunjukkan ratio minimum dan maksimum luas pemukiman terhadap penduduk. Tabel 15 Rasio penduduk terhadap pemukiman Kabupaten Rasio Mimimum Rasio maksimum (lokasi) Pati 0,002 0,239 (Poh Gading) Jepara 0,000 (Guyangan) 0,184(Yugo) Kudus 0,003 (Panjunan) 0,033 (Tergo) Demak 0, 001(Babalan) 0,298(Baleromo) 4.3. Kondisi Sosial Ekonomi 4.3.1. Struktur Perekonomian Pertumbuhan penduduk akan menentukan pertumbuhan di berbagai sektor ekonomi seperti pertanian, peternakan, dan sektor-sektor lain yang berkaitan dengan kebutuhan manusia. Untuk wilayah Kabupaten Jepara.PDRB berdasarkan harga harga konstan ditunjukkan pada Tabel 16. 4.3.2. Transportasi Transportasi sangat menentukan arah pergerakan pertumbuhan penduduk karena umumnya penduduk cenderung tinggal di daerah yang berdekatan dengan jalan. Jalan-jalan di sekitar radius 50 km dari lokasi PLTN ditunjukkan pada Gambar 23. 4.4. Kondisi Wilayah Radius 10 km Wilayah radius 10 km dari Pusat pembangkit Listrik Tenaga Nuklir merupakan wilayah yang sangat sensitif terhadap dampak radiasi bahan radionuklida yang terlepas ke udara. Wilayah tersebut meliputi Desa Bumiharjo,

82 Tabel 16 PDRB berdasarkan harga konstan kabupaten jepara tahun 1998-2002 (dlm jt rp.) No Lapangan Usaha 1998 1999 2000 2001 2002 Pertumbuhan Rata-rata/th 1 SEKTOR PERTANIAN 1.977.952,89 206.726,50 220.728,89 230.470,37 241.896,50 5.140 A. Tn bahan makanan 116.919,11 125501,37 135.559,97 139.437,65 151.038,29 6.611 B. Tn Perkebunan 52.538,48 125.501,37 57.197,85 61.256,55 61.697,44 4.099 C. Peternakan 10.399,85 10.633,56 10.116,08 11.653,18 12.557,85 4.822 D. Kehutanan 10.258,69 8.757,08 9.885,01 10.261,78 8.982,14-3.268 E. Perikanan 7.83,.76 9.073,88 7.969,98 7.86,.21 7.620,78-0.696 2 PERTAMBANGAN DAN 5.331,36 5.595,31 6.122,46 6.39,.69 6.635,51 5.625 PENGGALIAN 3 INDUSTRI PENGOLAHAN 282.426,03 265.388,58 274.214,80 282.260,15 290.029,14 0.666 A. Besar/Sedang 109.292,69 101.532,79 106.318,20 108.971,88 112.067,21 0.629 B. Kecil/Rumah tangga 173.133,34 163.855,79 167.896,60 173.288,27 117.961,93 0.690 4 LISTRIK & AIR MINUM 5.399,31 6.232,97 7.500,58 8.618,88 9.363,90 14.757 5 BANGUNAN 25.798,46 28.904,58 32.569,64 35.831,97 38.699,28 10.669 6 PERDAGANGAN 229463,77 220.823,58 228.984,26 235.780,78 242.821,41 1.425 7 PENGANGKUTAN DAN 74.020,50 83.135,53 85.018,37 85.018,37 86.623,66 4.009 KOMUNIKASI 8 KEUANGAN 43.621,03 48.163,41 48.163,41 50.675,00 53.971,43 5.467 PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 9 JASA-JASA 75.338,80 85.473,49 87.849,17 91.388,93 94.574,29 5.849.000 PDRB 939.352,15 945.638,81 989.279,74 1.026.736,14 1.064.588,12 3.178 Sumber : PDRB Kabupaten Jepara. 2002 Desa Bandungharjo, Desa banyumanis di Kecamatan Keling, Desa Balong, Desa Tubanan, Desa Kaliaman, Desa Dermolo, Desa Kancilan, Desa Jinggotan di Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara. Untuk mengumpulkan informasi yang lebih detil tentang wilayah tersebut telah dilakukan penelitian lapangan dengan memeriksa secara fisik kondisi jalan. sungai dan fasilitas-fasilitas yang sekaligus melakukan survai dengan metode acak terhadap 250 responden. Gambar 24 menunjukkan infrastruktur dan fasilitas umum wilayah radius 5 km yang telah di survai.

Gambar 23 Jalan kolektor/propinsi, jalan lokal dan jalan lain di lokasi sekitar PLTN 83

84 Gambar 24 Infrastruktur dan fasilitas umum wilayah radius 10 km. Latar belakang Responden Responden yang disurvai memiliki latar belakang usia bervariasi di atas 20 tahun. 46% diantaranya berusia 41 60 tahun. 45% responden berpendidikan SD, 16% SMP, 22% SMA, 10 % Perguruan Tinggi, 20% bekerja sebagai wiraswastawan, 16 % bekerja sebagai karyawan swasta, 19% sebagai PNS, 12% sebagai petani. Umumnya kaum prialah yang menjadi sumber mata pencari nafkah keluarga walaupun dalam beberapa keluarga istri juga turut berperan. Penduduk dengan pendapatan dibawah Rp. 1.000.000,- sebanyak 63% dan sisanya di atas Rp. 1.000.000,- Rata-rata pengeluaran penduduk dibawah Rp. 1000.000,- sebanyak 79 % dan sisanya di atas Rp. 1000.000,- Dari data ini terlihat bahwa penduduk telah berusaha hidup menyesuaikan diri dengan pendapatannya.

85 Secara garis besar tanah pertanian yang dimiliki penduduk digunakan untuk penanaman padi dan palawija dengan luas tanah berkisar 0,2 0,5 ha dan 0,5 1,0 ha. Dengan harga tanah berkisar Rp. 75.000,- s/d 150.000,- per m 2. Produksi padi tiap keluarga kebanyakan berkisar 2-5 ton dengan penghasilan Rp. 2.000.000,- sampai Rp. 5.000.000,- tiap tahun. Tanaman sampingan yang ditanam kebanyakan berupa jenis sayuran singkong, kacang panjang, kacang tanah, sawi dan coklat. Produksi hewan masih dirasakan sangat kecil karena sangat sedikit responden yang memberi jawaban tentang itu. Peternakan yang dimiliki penduduk umumnya jenis unggas atau ayam, sapi, dan kambing, Sebagian besar dikelola di dalam kandang. Makanan utama penduduk adalah beras dengan sumber protein hewani berasal dari ikan, telur, sapi, kambing, dan sayuran berasal bayem, kangkung, nangka, kacang panjang. Biji-bijian yang paling banyak dimakan adalah kacang tanah. kedele dan kacang hijau. sedang buahbuahan berupa pisang, mangga, jeruk dan jambu. Penyakit yang diderita penduduk umumnya penyakit yang ringan seperti influensa, Batuk, sakit kulit, Penyakit yang berat seperti sumsum tulang belakang, kanker, diptheri, katarak sangat jarang dialami penduduk.