PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

BAB III LANDASAN TEORI

Pradareozy Rauufan Rahima ( ) Halaman 1

Ketut Wisnu Sanjoyo ( ) Halaman 1

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

Dono Wahyu Wibowo ( ) Halaman 1

BAB III LANDASAN TEORI. mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk

Akhmad Khoirul Hidayat ( ) Halaman 1

BAB III LANDASAN TEORI

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang)

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

Aplikasi Metode Time Cost Trade Off Pada Proyek Konstruksi: Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Indonesia

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

Diella Lestari ( )

Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

ANALISIS PERCEPATAN WAKTU PROYEK DENGAN TAMBAHAN BIAYA YANG OPTIMUM

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. dari awal hingga akhir suatu proyek. Pelaksanaan proyek konstruksi

Naskah Publikasi. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. A. Proyek

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian

Analisis Waktu Pelaksanaan Proyek Konstruksi dengan Variasi Penambahan Jam Kerja

BAB III LANDASAN TEORI

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

ANALISA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009

Analisis Percepatan Waktu Dan Biaya Proyek Konstruksi Dengan Penambahan Jam Kerja (Lembur) Menggunakan Metode Time Cost Trade Off

I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Hotel Grand Dafam Rohan Yogyakarta, Jl. Janti - Gedong Kuning, Dusun Plumbon, Banguntapan Bantul, D.I.

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

: SANDIKA HENDI SURYO ANGGORO

BAB III LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR. (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Jembatan Sungai Naik Kabupaten Musi Rawas)

BAB III LANDASAN TEORI

OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction)

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PROYEK DENGANN METODE KONSEP NILAI HASIL (Studi Kasus: Proyek Pembangunan The Royal Bukit)

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

PENGARUH PERCEPATAN DURASI TERHADAP BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: TOKO MODISLAND MANADO)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG

TUGAS AKHIR EFISIENSI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE CRASHING

OPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II)


APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK

BAB III METODE PENELITIAN

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengorganisasian suatu kegiatan untuk mencapai sasaran yang efektif dan efisien. Dalam

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik

BAB II STUDI PUSTAKA

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

BAB IV ANALISA TIME COST TRADE OFF

BAB I PENDAHULUAN. menjadi terlambat. Penyebab keterlambatan yang sering terjadi adalah akibat

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB II LANDASAN TEORI. Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ARIS SUPRI ADJIE

PERUBAHAN BIAYA DAN WAKTU AKIBAT CHANGE ORDER PADA PROYEK PARKMALL CIRCUS- WATERPARK, KUTA, BALI

MEMPERCEPAT WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR)

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN PERSEMBAHAN MOTTO ABSTRAK KATA PENGANTAR

ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA STA s/d STA DI MOJOKERTO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB TEGUH IMANTORO

HALAMAN MOTTO dan PERSEMBAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI 1 (Studi Kasus : Paket Pembangunan Jalan Lingkar Timur UGM Cs)

BAB III METODE PENELITIAN. (Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional) pada proyek pembangunan

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BIAYA TENAGA KERJA DENGAN PROGRAM DINAMIK

OPTIMASI JADWAL PELAKSANAAN PROYEK JEMBATAN BETON BERTULANG TUKAD UNDA, KLUNGKUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terlambat, maka kontraktor akan terkena sangsi berupa denda yang telah disepakati dalam dokumen kontrak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Time Cost Trade Off Untuk Mengejar Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Di Bandar Lampung

Transkripsi:

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan proyek konstruksi saat ini menjadikan suatu proyek semakin kompleks dan rumit, karena dalam proyek yang besar dan kompleks membutuhkan sumber daya yang digunakan untuk penyelesaian dari awal hingga akhir suatu proyek. Pelaksanaan proyek konstruksi merupakan rangkaian dari kegiatan yang saling bergantung antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainya. Semakin besar suatu proyek, menyebabkan semakin banyak juga masalah yang ada dan harus dihadapi. Mulai dari perencanaan kita dihadapkan pada pengaturan sumber daya seperti tenaga kerja, biaya, waktu, peralatan dan lain sebagainya, sampai pada pelaksanaan proyek. Jika hal-hal tersebut tidak ditangani dengan cepat dan benar, berbagai masalah akan muncul seperti keterlambatan penyelesaian proyek, penyimpangan mutu, pembiayaan yang membengkak, pemborosan sumber daya dan lain sebagainya yang sangat merugikan bagi pelaksanaan proyek. Untuk mengatasi masalah ini, harus diperhatikan jadwal waktu yang menunjukkan kapan berlangsungnya setiap kegiatan proyek, sehingga sumber daya dapat disediakan pada waktu yang tepat dan setiap komponen kegiatan dapat dimulai pada waktu yang tepat juga. Sebaliknya suatu perencanaan yang tidak tepat dan sistematis akan menyebabkan keterlambatan dalam pelaksanaannya. Ada tiga faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan dan kegagalan pada suatu proyek yaitu waktu, biaya dan mutu. Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu hasil pekerjaan. Pengelolaan proyek secara sistematis diperlukan untuk memastikan waktu pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak atau bahkan lebih cepat sehingga biaya yang dikeluarkan bisa memberikan keuntungan. Dan juga menghindarkan dari adanya denda akibat keterlambatan penyelesaian proyek. Pada perencanaan proyek konstruksi, waktu dan biaya yang dioptimasikan sangat penting untuk diketahui. Dari waktu dan biaya yang optimal maka kontraktor proyek bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal. Untuk bisa mendapatkan hal tersebut maka yang harus dilakukan dalam optimasi waktu dan biaya adalah membuat jaringan kerja proyek (network), mencari kegiatan-kegiatan yang kritis dan menghitung durasi proyek serta mengetahui jumlah sumber daya (Resources). Hal itu menuntut kita untuk menggunakan metode yang tepat dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada serta fasilitas yang tersedia seperti alat bantu program komputer aplikasi teknik sehingga proyek dapat diselesaikan tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya. Penelitian ini membahas mengenai analisa percepatan waktu proyek pada pelaksanaan Proyek Jembatan Sungai Naik, Kabupaten Musi Rawas dengan metode penambahan jam kerja (lembur) yang bervariasi dari 1 jam lembur sampai 3 jam lembur dan penambahan tenaga kerja 1 sampai tenaga kerja 3 selanjutnya menentukan perubahan biaya proyek setelah dilakukan lembur, serta membandingkannya antara penambahan tenaga kerja yang selanjutnya dibandingakan kembali dengan biaya denda dengan perubahan biaya sebelum dan sesudah penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja menggunakan program Microsoft Project 2010. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ini diharapkan dapat memiliki suatu kejelasan dalam pengerjaannya, sehingga dibuat rumusan masalah antara lain: 1. Berapa besar perubahan antara waktu dan biaya pelaksanaan proyek sebelum dan sesudah kompresi durasi dengan penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja? 2. Berapa selisih perbandingan biaya denda dengan perubahan biaya sebelum dan sesudah penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menghitung perubahan biaya dan waktu pelaksanan proyek dengan variasi penambahan jam kerja dan penambahan tenaga kerja. 2. Membandingkan antara biaya denda dengan perubahan biaya sebelum dan sesudah penambahan jam kerja (lembur) serta penambahan tenaga kerja.

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijaksanaan pelaksanaan proyek. 2. Sebagai bahan acuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dalam ilmu manajemen operasional dan dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk penelitian yang akan datang. 3. Memperdalam pengetahuan tentang ilmu manajemen, khususnya dalam hal pertukaran waktu dan biaya (Time Cost Trade Off). 4. Memberikan gambaran dan tambahan pengetahuan tentang penggunaan Microsoft Project dalam manajemen proyek. 2. TINJAUAN PUSTAKA Novitasari (2014) menyebutkan bahwa mempercepat waktu penyelesaian proyek adalah suatu usaha menyelesaikan proyek lebih awal dari waktu penyelesaian dalam keadaan normal. Ada kalanya jadwal proyek harus dipercepat dengan berbagai pertimbangan dari pemilik proyek. Proses mempercepat kurun waktu tersebut disebut crash program. Frederika (2010) menyatakan bahwa durasi percepatan maksimum dibatasi oleh luas proyek atau lokasi kerja, namun ada empat faktor yang dapat dioptimumkan untuk melaksanakan percepatan suatu aktivitas, yaitu meliputi penambahan jumlah tenaga kerja, penjadwalan lembur, penggunaan alat berat, dan pengubahan metode konstruksi di lapangan. 3. LANDASAN TEORI Metode CPM (Critical Path Method) CPM (Critical Path Method) adalah suatu metode dengan mengunakan arrow diagram didalam menentukan lintasan kritis sehingga kemudian disebut juga sebagai diagram lintasan kritis. CPM menggunakan satu angka estimasi durasi kegiatan yang tertentu (deterministic), selain itu didalam CPM mengenal adanya EET (Earliest Event Time) dan LET (Last Event Time), serta Total Float dan Free Float. EET adalah peristiwa paling awal atau waktu tercepat dari suatu kegiatan, sedangkan LET adalah peristiwa paling akhir atau waktu paling lambat dari suatu kegiatan. Metode CPM membantu mendapatkan lintasan kritis, yaitu lintasan yang menghubungkan kegiatan kegiatan kritis, atau dengan kata lain lintasan kritis adalah lintasan kegiatan yang tidak boleh terlambat ataupun mengalami penundaan pelaksanaan karena keterlambatan tersebut akan menyebabkan keterlambatan pada waktu total penyelesaian proyek. Metode Pertukaran Waktu dan Biaya (Time Cost Trade Off) Di dalam perencanaan suatu proyek disamping variabel waktu dan sumber daya, variabel biaya (cost) mempunyai peranan yang sangat penting. Biaya (cost) merupakan salah satu aspek penting dalam manjemen, dimana biaya yang timbul harus dikendalikan seminim mungkin. Pengendalian biaya harus memperhatikan faktor waktu, karena terdapat hubungan yang erat antara waktu penyelesaian proyek dengan biaya-biaya proyek yang bersangkutan. Sering terjadi suatu proyek harus diselesaikan lebih cepat daripada waktu normalnya. Dalam hal ini pimpinan proyek dihadapkan kepada masalah bagaimana mempercepat penyelesaian proyek dengan biaya minimum. Oleh karena itu perlu dipelajari terlebih dahulu hubungan antara waktu dan biaya. Analisis mengenai pertukaran waktu dan biaya disebut dengan Time Cost Trade Off ( Pertukaran Waktu dan Biaya). Di dalam analisa time cost trade off ini dengan berubahnya waktu penyelesaian proyek maka berubah pula biaya yang akan dikeluarkan. Apabila waktu pelaksanaan dipercepat maka biaya langsung proyek akan bertambah dan biaya tidak langsung proyek akan berkurang. Ada beberapa macam cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan percepatan penyeleseian waktu proyek. Cara-cara tersebut antara lain : a. Penambahan jumlah jam kerja (kerja lembur). b. Penambahan tenaga kerja c. Pergantian atau penambahan peralatan d. Pemilihan sumber daya manusia yang berkualitas e. Penggunaan metode konstruksi yang efektif Cara-cara tersebut dapat dilaksanakan secara terpisah maupun kombinasi, misalnya kombinasi penambahan jam kerja sekaligus penambahan jumlah tenaga kerja, biasa disebut giliran (shift), dimana unit pekerja untuk pagi sampai sore berbeda dengan dengan unit pekerja untuk sore sampai malam. Produktivitas Pekerja Produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara output dan input, atau dapat dikatakan sebagai rasio antara hasil produksi dengan total

Indeks Produktivitas sumber daya yang digunakan. Didalam proyek konstruksi, rasio dari produktivitas adalah nilai yang diukur selama proses kontruksi; yang dapat dipisahkan menjadi biaya tenaga kerja, biaya material, metode, dan alat. Kesuksesan dari suatu proyek konstruksi salah satunya tergantung pada efektifitas pengelolaan sumber daya, dan pekerja adalah salah satu sumber daya yang tidak mudah untuk dikelola. Upah yang diberikan sangat tergantung pada kecakapan masing-masing pekerja dikarenakan setiap pekerja memiliki karakter masing-masing yang berbeda-beda satu sama lainnya. Pelaksanaan Penambahan Jam Kerja (Lembur) Salah satu strategi untuk mempercepat waktu penyelesaian proyek adalah dengan menambah jam kerja (lembur) para pekerja. Penambahan dari jam kerja (lembur) ini sangat sering dilakukan dikarenakan dapat memberdayakan sumber daya yang sudah ada dilapangan dan cukup dengan mengefisienkan tambahan biaya yang akan dikeluarkan oleh kontraktor. Biasanya waktu kerja normal pekerja adalah 7 jam (dimulai pukul 08.00 dan selesai pukul 16.00 dengan satu jam istirahat), kemudian jam lembur dilakukan setelah jam kerja normal selesai. Penambahan jam kerja (lembur) bisa dilakukan dengan melakukan penambahan 1 jam, 2 jam, 3 jam, dan 4 jam sesuai dengan waktu penambahan yang diinginkan. Semakin besar penambahan jam lembur dapat menimbulkan penurunan produktivitas, indikasi dari penurunan produktivitas pekerja terhadap penambhan jam kerja (lembur) dapat dilihat pada Gambar 1. 1,4 1,3 1,2 1,1 1 Gambar 3.1. Grafik Indikasi Penurunan Produktivitas Akibat Penambahan Jam Kerja (Sumber: Soeharto, 1997). Dari uraian di atas dapat ditulis sebagai berikut ini: 1. Produktivitas harian = 2. Produktivitas tiap jam = 0 1 2 3 4 Jam Lembur 3. Produktivitas harian sesudah crash = (Jam kerja perhari Produktivitas tiap jam) + (a b Produktivitas tiap jam) Dengan: a = lama penambahan jam kerja (lembur) b = koefisien penurunan produktivitas akibat penambahan jam kerja (lembur) Nilai koefisien penurunan produktivitas tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. 4. Crash duration = Tabel 3.1. Koefisien Penurunan Produktivitas Penurunan Prestasi Jam Indeks Kerja Lembur Produktivitas (%) 1 jam 0,1 90 2 jam 0,2 80 3 jam 0,3 70 4 jam 0,4 60 Biaya Tambahan Pekerja (Crash Cost) Penambahan waktu kerja akan menambah besar biaya untuk tenaga kerja dari biaya normal tenaga kerja. Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP. 102/MEN/VI/2004 bahwa upah penambahan kerja bervariasi. Pada penambahan waktu kerja satu jam pertama, pekerja mendapatkan tambahan upah 1,5 kali upah perjam waktu normal dan pada penambahan jam kerja berikutnya maka pekerja akan mendapatkan 2 kali upah perjam waktu normal. Perhitungan untuk biaya tambahan pekerja dapat dirumuskan sebagai berikut ini: 1. Normal ongkos pekerja perhari = Produktivitas harian Harga satuan upah pekerja 2. Normal ongkos pekerja perjam = Produktivitas perjam Harga satuan upah pekerja 3. Biaya lembur pekerja = 1,5 upah sejam normal untuk penambahan jam kerja (lembur) pertama + 2 n upah sejam normal untuk penambahan jam kerja (lembur) berikutnya Dengan: n = jumlah penambahan jam kerja (lembur) 4. Crash cost pekerja perhari = (Jam kerja perhari Normal cost pekerja) + (n Biaya lembur perjam) 5. Cost slope

= Hubungan Antara Biaya dan Waktu Biaya total proyek sama dengan penjumlahan dari biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya total proyek sangat bergantung dari waktu penyelesaian proyek. Hubungan antara biaya dengan waktu dapat dilihat pada Gambar 2. Titik A pada gambar menunjukkan kondisi normal, sedangkan titik B menunjukkan kondisi dipercepat. Garis yang menghubungkan antar titik tersebut disebut dengan kurva waktu biaya. Dari Gambar 2. terlihat bahwa semakin besar penambahan jumlah jam kerja (lembur) maka akan semakin cepat waktu penyelesain proyek, akan tetapi sebagai konsekuesinya maka terjadi biaya tambahan yang harus dikeluarkan akan semakin besar. Gambar 3. menunjukkan hubungan biaya langsung, biaya tak langsung dan biaya total dalam suatu grafik dan terlihat bahwa biaya optimum didapat dengan mencari total biaya proyek yang terkecil. Biaya waktu dipercepat Biaya waktu normal Waktu dipercepat A (Titik normal) Waktu normal Gambar 3.2. Grafik hubungan waktu-biaya normal dan dipercepat untuk suatu kegiatan (Sumber: Soeharto, 1997). Biaya Optimum Biaya Biaya B (Titik dipercepat) Durasi Optimum Waktu Biaya Total Proyek PProyekProye Biaya Tidak Langsung LaLLangsung Biaya Langsung LlLangsung Kurun Waktu Gambar 3.3. Grafik hubungan waktu dengan biaya total, biaya langsung, dan biaya tak langsung (Sumber : Soeharto, 1997). Biaya Denda Keterlambatan penyelesaian proyek akan menyebabkan kontaktor terkena sanksi berupa denda yang telah disepakati dalam dokumen kontrak. Besarnya biaya denda umumnya dihitung sebagai berikut: Total denda = total waktu akibat keterlambatan denda perhari akibat keterlambatan Dengan: Denda perhari akibat keterlambatan sebesar 1 permil dari nilai kontrak. Program Microsoft Project Program Microsoft Project adalah sebuah aplikasi program pengolah lembar kerja untuk manajemen suatu proyek, pencarian data, serta pembuatan grafik. Beberapa jenis metode manajemen proyek yang di kenal saat ini, antara lain CPM (Critical Path Method), PERT (Program Evaluation Review Technique), dan Gantt Chart. Microsoft Project adalah penggabungan dari ketiganya. Microsoft project juga merupakan sistem perencanaan yang dapat membantu dalam menyusun penjadwalan (scheduling) suatu proyek atau rangkaian pekerjaan. Microsoft project juga membantu melakukan pencatatan dan pemantauan terhadap pengguna sumber daya (resource), baik yang berupa sumber daya manusia maupun yang berupa peralatan. Program Microsoft project memiliki beberapa macam tampilan layar, namun sebagai default setiap kali membuka file baru,yang akan ditampilkan adalah Gantt Chart View. Tampilan Gantt Chart View dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 3.4. Tampilan layar Gantt Chart View. 4. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan Jembatan Sungai Naik- kabupaten Musi rawas Tahap dan Prosedur Penelitian Suatu penelitian harus dilaksanakan secara sistematis dan dengan urutan yang jelas dan teratur, sehingga akan diperoleh hasil sesuai

dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, pelaksanaan penelitian ini dibagi dalam beberapa tahap, yaitu : Tahap 1 : Persiapan Sebelum melakukan penelitian perlu dilakukan studi literatur untuk memperdalam ilmu yang berkaitan dengan topik penelitian. Kemudian ditentukan rumusan masalah sampai dengan kompilasi data. Tahap 2 : Pengumpulan Data Data proyek yang diperlukan untuk pembuatan laporan. Tahap 3 :Analisis percepatan dengan aplikasi program dan metode time cost trade Off Tahap 4 : Kesimpulan Kesimpulan disebut juga pengambilan keputusan. Pada tahap ini, data yang telah dianalisis dibuat suatu kesimpulan yang berhubungan dengan tujuan penelitian. Pengumpulan Data Pengumpulan data atau informasi dari suatu pelaksanaan proyek konstruksi yang sangat bermanfaat untuk evaluasi optimasi waktu dan biaya secara keseluruhan. Data yang diperlukan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari instansi yang terkait seperti kontraktor, konsultan pengawas, dan lain-lain. Variabel yang sangat mempengaruhi dalam pengoptimasian waktu dan biaya pelaksanaan proyek ini adalah variabel waktu dan variabel biaya. 1. Variabel Waktu Data yang mempengaruhi variabel waktu diperoleh dari kontraktor PT. C. Data yang dibutuhkan untuk variabel waktu adalah : a. Data cumulative progress (kurva-s), meliputi : 1) Jenis kegiatan 2) Prosentase kegiatan 3) Durasi kegiatan b. Rekapitulasi perhitungan biaya proyek. 2. Variabel biaya Semua data-data yang mempengaruhi variabel biaya diperoleh dari kontraktor PT. C. Data-data yang diperlukan dalam variabel biaya antara lain : a. Daftar rencana anggaran biaya (RAB) penawaran, meliputi : 1) Jumlah biaya normal 2) Durasi normal b. Daftar-daftar harga bahan dan upah. c. Analisis harga satuan. Data proyek yang diperlukan untuk pembuatan laporan, meliputi : 1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) 2. Analisa harga satuan bahan proyek 3. Time schedule 4. Biaya tidak langsung Analisis Data Analisis data dilakukan dengan bantuan program Microsoft Project 2007, Metode Time Cost Trade Off dan Microsoft Excel 2010. Dengan menginputkan data yang terkait untuk dianalisis kedalam program Microsoft Project 2010, maka nantinya akan dikalkulasi secara otomatis sesuai dengan rumus-rumus kalkulasi yang telah dibuat oleh program ini. Dan hasil penginputan data adalah lintasan kritis. Setelah lintasan kritis didapat selanjutnya dianalisis setiap kegiatan pekerja yang berada di lintasan kritis dengan metode time cost trade off yaitu penambahan jam lembur dan tenaga kerja yang juga dibantu dengan Microsoft Excel 2010 untuk mempermudah analisis dan perhitungan. Hasil dari analisis tersebut adalah percepatan durasi dan kenaikan biaya akibat percepatan durasi dalam setiap kegiatan yang dipercepat. Kenaikan biaya ini disebabkan karena penambahan jam lembur dan tenaga kerja. Tahapan penelitian secara skematis dalam bentuk diagram alir dapat dilihat pada Gambar 5. Pengumpulan data proyek a. Rencana anggaran biaya (RAB) b. Daftar harga satuan bahan dan upah tenaga kerja c. Time Schedule (Kurva S) d. Biaya tidak langsung Mulai Studi literatur Penentuan obyek penelitian Menyusun network diagram Menghitung jumlah sumber daya (resources) Menentukan estimasi durasi dalam Microsoft Project a. Menentukan penambahan jam kerja (lembur) b. Menentukan penambahan tenaga kerja Hasil : 1. Durasi optimal dan biaya optimal akibat penambahan jam kerja (lembur). 2. Duarsi optimal dan biaya optimal akibat penambahan tenaga kerja. 3. Perbandingan durasi optimal dan biaya optimal akibat penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja. Kesimpulan Selesai Gambar 4.1 Bagan alir penelitian

5. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Umum Proyek Adapun gambaran umum dari Proyek Pembangunan Jembatan sungai Naik ini adalah sebagai berikut : Pemilik Proyek : A Konsultan Supervisi : PT. B Kontraktor : PT. C Anggaran : 24.547.136.683,25 Waktu pelaksanaan : 180 Hari kerja Tanggal pekerjaan dimulai : 15 Juni 2015 Tanggal pekerjaan selesai : 13 Desember 2015 Daftar Kegiatan-Kegiatan Kritis Tabel 5.1 Daftar Kegiatan Kegiatan Kritis No. Task Kode Task Name Dur ation 3 GTS Galian Tanah Setinggi 1m 7 4 GTPC Galian Tanah Pile Cap & Tie Beam 20 PPCP2 Pembesian 5 24 PPCP4 Pembesian 5 28 PPCP10 Pembesian 5 32 PPCP16 Pembesian 5 36 PPCP25 Pembesian 5 40 PPCP28 Pembesian 5 48 PSSTB2 Pembesian 5 57 BGTLLG Begesting 7 58 PLLG Pembesian 7 59 CBLLG Cor Beton 7 62 BGTKLG Begesting 7 63 CBKLG Cor Beton 7 79 BGTLLST Begesting 7 80 PLLST Pembesian 7 81 CBLLST Cor Beton 7 88 BGTKLST Begesting 7 89 CBKLST Cor Beton 7 100 BGTLLD Begesting 10 101 PLLD Pembesian 10 102 CBLLD Cor Beton 7 109 BGTKLLD Begesting 10 110 CBKLD Cor Beton 10 121 BGTLLT Begesting 10 122 PLLT Pembesian 10 123 CBLLT Cor Beton 7 130 BGTKLT Begesting 7 131 CBKLT Cor Beton 7 142 BGTLLP Begesting 10 7 143 PLLPLN Pembesian 7 144 CBLLPLN Cor Beton 7 151 BGTKLPLN Begesting 7 152 CBKLPLN Cor Beton 3 160 CBTLPLN Cor Beton 2 Data diatas merupakan kegiatan kegiatan yang akan dilakukan percepatan. Beberapa alasan pemilihan item kegiatan yang ada dalam kegiatan krirtis tersebut adalah : 1. Kegiatan kritis yang terpilih memilik resousce work atau yang memiliki pekerja sehingga bisa dicrashing. 2. Pada kegiatan kritis terpilih dapat dilakukan percepatan dengan penambahan jam lembur atau dengan penambahan jumlah tenaga kerja. Jika dilakukan penambahan tenaga kerja pada kegiatan kritis yang lain maka jumlah tenaga kerja tidak akan bertambah karena kegiatan kritis tersebut hanya memiliki indeks tenaga kerja yang kecil. Penerapan Metode Time Cost Trade Off Penambahan Jam Kerja (Waktu Lembur) Dalam perencanaan penambahan jam kerja lembur memakai 8 jam kerja normal dan 1 jam istirahat (08.00-18.00), sedangkan kerja lembur dilakukan setelah waktu kerja normal (18.00-21.00). Menurut keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP.102/MEN/VI/2004 pasal 3, pasal 7 dan pasal 11 standar upah untuk lembur adalah : 1. Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (jam) dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu. 2. Memberikan makanan dan minuman sekurang-kurangnya 1.400 kalori apabila kerja lembur dilakukan selama 3 jam atau lebih. 3. Untuk kerja lembur pertama harus dibayar sebesar 1,5 kali upah sejam. 4. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayar upah sebesar 2 kali lipat upah satu jam. Biaya Langsung dan Tidak Langsung Biaya biaya dalam suatu proyek terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung, Biaya langsung (direct cost) adalah biaya untuk segala sesuatu yang akan menjadi komponen permanen hasil akhir proyek. Penentuan biaya

Biaya tidak langsung berdasarkan hasil dari Studi Praktek Estimasi Biaya Tidak Langsung pada Proyek Konstruksi oleh Soemardi dan Kusumawardani (2010). Gambar 5.1 Model hubungan biaya tidak langsung pada kontraktor besar. Berdasarkan grafik diatas pada proyek pembangunan Jembatan dengan nilai total proyek sebesar 24.547.136.683,25 didapatkan presentase untuk biaya tidak langsung sebesar 8 % dari nilai total proyek tersebut secara detail hitungan seperti contoh dibawah berikut ini : Biaya Tidak Langsung = 8 % x 24.547.136.683 = 1.963.770.935 Biaya Tidak Langsung / hari = = 10.909.839/ hari Biaya Langsung = Biaya Total Rencana Biaya Tidak Langsung = 24.547.136.683 1.963.770.935 = 22.583.365.749 JENIS PEKERJA Tabel 5.3 Upah Tenaga Kerja UPAH PERHARI UPAH PERJAM Pekerja 50.000,00 5.555,56 Tukang Kayu 70.000,00 7.777,78 Tukang Batu 70.000,00 7.777,78 Tukang Besi 70.000,00 7.777,78 Tukang Cat 72.500,00 8.055,56 Tukang Gali 70.000,00 7.777,78 Tukang Bongkar 50.000,00 5.555,56 Kepala Tukang 77.500,00 8.611,11 Mandor 80.000,00 8.888,89 JENIS PEKERJA Tabel 5.4 Upah Lembur Tenaga Kerja BIAYA NORMAL Pekerja 50.000,00 Tukang Kayu 70.000,00 Tukang Batu 70.000,00 Tukang Besi 70.000,00 Tukang Cat 72.500,00 Tukang Gali 70.000,00 Tukang Bongkar 50.000,00 Kepala Tukang 77.500,00 Mandor 80.000,00 Biaya Lembur 1 Jam 2 Jam 3 Jam 8.333,33 9.722,22 10.185,19 11.666,67 13.611,11 14.259,26 11.666,67 13.611,11 14.259,26 11.666,67 13.611,11 14.259,26 12.083,33 14.097,22 14.768,52 11.666,67 13.611,11 14.259,26 8.333,33 9.722,22 10.185,19 12.916,67 15.069,44 15.787,04 13.333,33 15.555,56 16.296,30 Tabel 5.23 perbandingan antara biaya total dengan variasi penambahan jam lembur LEMBUR DURASI HARGA TOTAL Normal 180 24.547.136.683 1 158 25.161.361.755,68 2 144 26.910.559.193,21 3 135 28.881.432.454,85 30.000.000.000 29.000.000.000 28.000.000.000 27.000.000.000 26.000.000.000 25.000.000.000 3 jam 2 jam 1 jam 24.000.000.000 120 140 160 180 200 Durasi Normal Gambar 5.11 Grafik Perbandingan Biaya Total Proyek dan durasi percepatan akibat penambahan jam Lembur Dari grafik biaya total proyek pada penambahan 1 jam lembur didapatkan biaya total sebesar 24.388.500.539,68 dengan durasi percepatan sebesar 158 hari sedangkan

Biaya penambahan 2 jam lembur didapatkan biaya percepatan sebesar 135 hari. Dari ketiga nya total sebesar 24.407.139.196,71 dengan penambahan Tenaga kerja 3 adalah yang durasi percepatan sebesar 144 hari dan untuk penambahan 3 jam lembur didapatkan biaya paling efektif dari segi durasi percepatan maupun dari segi biaya. total sebesar 24.488.360.070,95 dengan durasi percepatan sebesar 135 hari. Dari ketiga nya penambahan jumlah lembur 3 jam adalah yang paling efektif dari segi durasi percepatan. Penambahan Tenaga Kerja Tabel. 5.33 Tabel perbandingan antara biaya total TENAGA KERJA dengan Tenaga kerja DURASI HARGA TOTAL Normal 180 24.547.136.683 1 158 24.305.255.165 2 144 24.145.610.860 3 135 24.045.012.173 GRAFIK BIAYA TOTAL TENAGA KERJA 24.600.000.000 24.400.000.000 24.200.000.000 2 3 24.000.000.000 120 140 160 180 200 Gambar 5.21 Grafik Perbandingan Biaya Total Proyek dan durasi percepatan akibat penambahan Tenaga Kerja Dari grafik biaya total proyek pada penambahan tenaga kerja 1 didapatkan biaya total sebesar 24.305.255.165 dengan durasi percepatan sebesar 158 hari sedangkan penambahan 2 jam lembur didapatkan biaya total sebesar 24.145.610.860 dengan durasi 1 Durasi NORMAL Tabel 5.37 Perbandingan Penambahan Biaya Akibat penambahan 1 Jam Lembur, Tenaga Kerja 1 dan Biaya Denda Durasi (Hari) Penambahan Lembur Penambahan Tenaga Kerja Denda 180 0 0 0 179 (2.810.850) 60.293 22.583.366 178 (2.693.713) 17.165 38.293.533 178 (2.660.300) (10.816) 62.840.670 178 (2.329.200) (58.088) 87.387.807 177 (1.893.025) (7.621) 111.934.943 177 (1.076.713) (84.337) 127.645.111 176 (172.075) (117.772) 152.192.247 176 712.950 (138.888) 176.739.384 175 1.668.300 (171.041) 201.286.521 174 3.711.000 (234.698) 223.624.415 174 5.918.413 (272.747) 245.716.838 173 6.993.176 (266.177) 270.263.975 173 8.195.076 (280.870) 294.811.112 172 10.651.901 (220.576) 317.149.006 171 12.649.526 (239.170) 332.859.173 170 14.672.251 (219.262) 348.569.341 170 16.711.351 (243.760) 364.279.508 169 18.750.451 (268.258) 379.989.676 169 20.814.589 (273.496) 395.699.843 168 23.073.752 (243.419) 411.410.011 167 25.332.915 (213.341) 427.120.178 167 27.620.015 (276.989) 442.830.346 166 28.519.765 (265.527) 467.377.482 166 30.951.390 (245.610) 483.087.650 165 33.388.990 (241.650) 498.797.817 164 35.981.115 (255.087) 514.507.985 164 38.968.628 (237.177) 530.218.152 163 44.246.853 (318.209) 552.556.047 162 48.487.841 (301.676) 568.020.743 161 54.804.216 (382.707) 590.113.166 160 61.120.591 (463.739) 612.205.589 160 65.674.929 (465.566) 627.670.285 159 70.791.304 (369.788) 643.134.981 159 76.085.804 (408.290) 658.845.149 158 81.380.304 (446.792) 674.555.316 percepatan sebesar 144 hari dan untuk penambahan 3 jam lembur didapatkan biaya total sebesar 24.045.012.173 dengan durasi

Tabel 5.38 Perbandingan Penambahan Biaya Akibat penambahan 2 Jam Lembur, Tenaga Kerja 2 dan Biaya Denda Durasi (Hari) Penambahan Lembur Penambahan Tenaga Kerja Denda 180 0 0 0 180 113.431 (32.625) 24.547.137 179 432.731 (104.130) 50.567.102 178 1.377.594 (112.624) 68.977.454 177 2.647.275 (117.911) 87.142.335 176 4.777.125 (136.249) 105.552.688 175 7.150.393 (215.989) 131.081.710 174 9.577.656 (231.903) 168.393.358 173 12.159.262 (285.509) 186.312.767 173 14.815.493 (283.046) 210.859.904 172 17.682.112 (325.346) 228.779.314 171 20.877.937 (298.514) 246.698.724 170 24.371.693 (351.164) 265.109.076 169 29.333.499 (386.849) 291.129.041 168 35.283.593 (453.494) 315.921.649 167 41.233.687 (520.139) 340.714.257 166 47.187.381 (650.128) 376.062.134 165 53.175.475 (689.809) 401.100.213 164 59.258.369 (705.294) 427.120.178 162 65.820.550 (711.956) 463.940.883 161 72.434.481 (708.730) 489.960.848 160 79.048.412 (705.503) 515.980.813 159 85.749.462 (744.851) 542.000.778 158 92.945.562 (751.637) 568.020.743 157 100.267.700 (705.517) 594.040.708 155 107.615.038 (721.431) 626.442.928 154 115.335.863 (730.521) 652.217.422 153 124.067.469 (781.366) 677.255.501 152 136.662.032 (778.995) 703.029.995 151 150.142.407 (745.438) 728.804.488 150 165.316.157 (675.877) 754.578.982 149 180.908.976 (720.373) 779.371.590 148 196.501.795 (764.869) 804.164.198 146 215.217.064 (888.163) 840.984.903 145 233.932.333 (1.011.456) 877.805.608 143 252.647.602 (1.134.749) 914.626.313 Tabel 5.39 Perbandingan Penambahan Biaya Akibat penambahan 3 Jam Lembur, Durasi (Hari) Tenaga Kerja 3 dan Biaya Denda Penambahan Lembur Penambahan Tenaga Kerja Denda 180 0 0 0 180 198.883 (40.419) 24.547.137 178 736.008 (113.049) 56.949.357 177 2.337.900 (149.308) 80.269.137 176 4.500.000 (123.017) 103.097.974 175 8.538.633 (254.786) 135.254.723 174 12.938.312 (343.278) 157.838.089 174 17.476.508 (333.970) 171.093.543 173 22.078.187 (319.840) 194.413.323 172 26.991.883 (335.522) 216.996.688 171 32.460.554 (304.619) 239.580.054 170 38.409.454 (327.231) 262.899.834 168 46.294.008 (356.213) 309.539.394 167 54.773.300 (370.532) 339.977.843 165 64.913.771 (422.543) 372.380.063 164 75.054.242 (474.554) 404.782.284 162 85.198.313 (605.788) 451.176.372 161 95.434.246 (641.545) 483.578.593 159 105.822.505 (646.216) 515.980.813 157 117.047.572 (763.880) 562.374.901 156 128.324.389 (786.605) 594.777.122 155 139.601.206 (809.330) 627.179.342 154 151.030.040 (862.394) 659.581.563 152 163.321.907 (883.094) 691.983.783 151 175.879.061 (890.924) 724.631.475 149 188.461.415 (919.906) 771.025.563 148 201.674.953 (924.703) 803.427.784 146 216.559.424 (1.036.690) 835.830.004 145 238.101.066 (1.025.629) 868.232.224 144 261.141.075 (1.032.739) 900.634.445 142 287.084.984 (1.005.775) 933.036.665 141 313.709.339 (1.042.819) 965.438.886 140 340.333.694 (1.079.863) 997.841.106 138 372.326.416 (1.137.850) 1.044.235.195 136 404.319.138 (1.195.837) 1.090.629.283 134 436.311.860 (1.253.824) 1.137.023.371 6. KESIMPULAN Berdasarkan data serta hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan pada Proyek Jembatan Sungai Naik - Kabupaten Musi Rawas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. waktu dan biaya total proyek pada kondisi normal sebesar 180 hari dengan biaya 24.547.136.683,

setelah penambahan 1 jam kerja lembur di dapaktan durasi crashing 158 hari dan dengan biaya sebesar 25.161.361.756, untuk penambahan 2 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 144 hari dan biaya sebesar 26.910.559.193 dan untuk penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 134 hari dengan biaya 28.881.432.455 2. waktu dan biaya total proyek pada kondisi normal sebesar 180 hari dengan biaya 24.547.136.683, setelah penambahan tenaga kerja 1 didapaktan durasi crashing 158 hari dan dengan biaya sebesar 24.297.536.243, untuk penambahan tenaga kerja 2 didapatkan durasi crashing 144 hari dan biaya sebesar 24.127.563.440 dan untuk penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 134 hari dengan biaya 24.023.451.699. 3. penambahan tenaga kerja lebih efektif dari segi biaya dengan durasi yang sama dengan penambahan jam kerja (lembur). Untuk denda yang harus di keluarkan apabila pembangunan mengalami keterlambatan untuk durasi 158 hari adalah 674.555.316, untuk durasi 144 hari adalah 914.626.313, dan untuk denda apabila mengalami keterlambadan pada durasi 134 hari adalah 1.137.023.371. 4. biaya mempercepat durasi proyek pada penambahan jam lembur atau penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda. DAFTAR PUSTAKA Frederika, Ariany. 2010. Analisis Percepatan Pelaksanaan dengan Menambah Jam Kerja Optimum pada Proyek Konstruksi. Jurnal, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Denpasar. Novitasari, Vien. 2014. Penambahan jam kerja pada Proyek Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Belitung dengan Time Cost Trade Off. Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta. Kareth, Michael. 2012. Analisis Optimalisasi Waktu dan Biaya dengan Program Primavera 6.0. Jurnal, Fakultas

Teknik, Universitas Sam Ratulangi, Manado. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Nomor Kep.102/Men/VI/2004 tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur. Sartika. 2014. Analisa Waktu Pelaksanaan Proyek Konstruksi Dengan Variasi Penambahan Jam Kerja (Lembur). Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta. Siswanto. 2007. Operations Research, jilid dua. Jakarta: Erlangga Soeharto, Iman. 1997. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional. Penerbit : Erlangga, Jakarta. Soemardi, Biemo W., dan Kusumawardani, Rani G. 2010. Studi Praktek Estimasi Biaya Tidak Langsung Pada Proyek Konstruksi. Konferensi Nasional Teknik Sipil. Tanjung, Novia. 2013. Optimasi waktu dan biaya dengan metode crash pada proyek Pekerjaan Struktur Hotel Lorin Triple Moderate Solo. Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.