TATA-RUANG DAN RESOURCE USE PLAN UNTUK PANGAN DAN ENRGI

dokumen-dokumen yang mirip
Disampaikan oleh: MENTERI DALAM NEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Yogyakarta, 7 Maret 2016

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2016

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

DIREKTIF PRESIDEN PERCEPATAN DAN PENINGKATAN EKONOMI NASIONAL

ISU-ISU PEMBANGUNAN 10/13/2010 1

PDRB PROPINSI DAN MDG. Oleh Emil Salim Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Ketua Dewan Kehormatan PERWAKU

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

MENTERI DALAM NEGERI. Disampaikan oleh : Surabaya, 14 April 2015

RANCANGAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2012

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

KEMANDIRIAN PANGAN DI DAERAH 1.

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAB I PENDAHULUAN. 1 A. Soni Keraf. ETIKA LINGKUNGAN HIDUP, hal Emil Salim. RATUSAN BANGSA MERUSAK SATU BUMI, hal

Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016

BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015

SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA PROV JATENG

BAB VI LANGKAH KE DEPAN

PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN Drs. REYDONNYZAR MOENEK, M. Devt.M

RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)

Garis-Besar NAP. Latar Belakang. Tujuan dan Strategi Pembangunan Nasional Dalam Rangka Antisipasi Perubahan Iklim. Rencana Aksi Nasional

Kebijakan Perkotaan Terkait Perubahan Iklim Oleh: Ir. Hayu Parasati, MPS, Direktur Perkotaan dan Perdesaan

vii Tinjauan Mata Kuliah

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

Pentingnya Pemaduserasian Pola Pengelolaan Sumber Daya Air

Keinginan Aburizal Bakri untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa terpandang, terhormat & bermartabat

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. asasi manusia, sebagaimana tersebut dalam pasal 27 UUD 1945 maupun dalam

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA

HUBUNGAN ANTARA INDEKS LUAS DAUN DENGAN IKLIM MIKRO DAN INDEKS KENYAMANAN

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

IKAN UNTUK KETAHANAN PANGAN DAN GIZI NASIONAL

SULTAN BACHTIAR NAJAMUDIN MUJIONO

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

DUKUNGAN PROYEK SREGIP DALAM PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Jakarta, 10 Maret 2011

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Bab 10: Mewujudkan Agenda Nasional untuk Pertanian Tiga Dunia. Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi ialah untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan

IMPLEMENTASI SDGs DALAM MEWUJUDKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA BERKELANJUTAN

PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI NELAYAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Air dan sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang

Pembangunan Infrastruktur Untuk Memacu Pertumbuhan Ekonomi dan Mengurangi Kesenjangan

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. lumpuhnya sektor-sektor perekonomian dunia, sehingga dunia dihadapkan bukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Millenium Development Goals disingkat MDGs merupakan sebuah cita-cita

Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan peranan sumberdaya dalam pertanian dan permasalahannya

Seminar Nasional Outlook Industri 2018 PEMBANGUNAN INDUSTRI YANG INKLUSIF DALAM RANGKA MENGAKSELERASI PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

Evaluasi Hasil Pembelajaran Absensi 10% Tugas 20% Ujian Tengah Semester 30% Ujian Akhir Semester 40% Page 2 of 21

I. PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan. terbesar di dunia yang mempunyai lebih kurang pulau.

Menuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan

Shared Resources Joint Solutions

Pemimpin baru dan tantangan krisis ikan era perubahan iklim

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL

1) Sumber Daya Air, 2) Pertanian dan Ketahanan Pangan, 3) Kesehatan Manusia, 4) Ekosistem daratan,

Peningkatan Kepedulian dan Pemahaman Masyarakat akan Dampak Perubahan Iklim. oleh: Erna Witoelar *)

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

Krisis Pangan, Energi, dan Pemanasan Global

Grafik 1. Area Bencana

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

1.1 Latar Belakang. sumber. Sedangkan adaptasi adalah upayauntuk meminimalkan dampak melalui penyesuaian pada sistem alam dan manusia.

Disampaikan oleh: Kepala Bappeda provinsi Jambi. Jambi, 31 Mei 2016

CUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG

BAB II KEBIJAKAN DAN STRATEGI

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

Reklamasi Rawa (HSKB 817)

Peran Kementerian ATR/BPN dalam Adaptasi Perubahan Iklim untuk Mencapai Tujuan NDC

Pembangunan Kehutanan

BAB I PENDAHULUAN. 1

DAFTAR ISI BAGIAN PERTAMA PRIORITAS NASIONAL DAN BAB 1 PENDAHULUAN PRIORITAS NASIONAL LAINNYA

Bauran Kebijakan Meningkatkan Daya Saing Manufakturing

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

ISSN DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP KETAHANAN PANGAN

Konservasi dan Perubahan Iklim. Manado, Pipin Permadi GIZ FORCLIME

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING KOMODITAS PERTANIAN

PROGRAM EKONOMI PDI PERJUANGAN Oleh : Muhammad Islam

PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. Materi ke 2

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA. Ketahanan Pangan. Dalam Kerangka Revitalisasi Pertanian, Perikanan, Kehutanan

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

Menghitung PDRB Hijau di Kabupaten Bandung

Penyelamatan Ekosistem Sumatera Dalam RTR Pulau Sumatera

KEDEPUTIAN BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

TATA-RUANG DAN RESOURCE USE PLAN UNTUK PANGAN DAN ENRGI Oleh Emil Salim Dies Natalis Institut Pertanian Bogor ke-45 Kemis, 30 Oktober 2008 emilsalim2002@yahoo.com, esalim@rad.net.id TEMA SEMINAR DIES NATALIS IPB 1. Tujuan: membangun konvergensi nasional utk Kemandirian Pangan dan Energi menuju Kedaulatan Bangsa; 2. Kedaulatan Bangsa ditentukan oleh kebebasan bangsa menentukan pola dan kebijakan pembangunan mensejahterakan bangsa; 3. Kebebasan bangsa membangun dipengaruhi oleh kemampuan bangsa mengembangkan keunggulan daya saing bangsa di tengahtengah persaingan global;

DAYA SAING BANGSA Ditentukan oleh: 1. Kemampuan daya saing pelaku pembangunan (bonafiditas, produktifitas, kredibilitasnya); 2. Kemampuan daya saing masyarakat (keutuhan kohesi sosial dlm krisis, keunggulan sosial dlm pergaulan global); 3. Kemampuan daya saing negara (good governance, kematangan berpolitik danang bergaul antar bangsa); DAYA SAING INDONESIA Menurut indeks Moody & Poor & Transparency International Corruption Perception : 1. Kemudahan berbisnis dari 175 negara, urutan Indonesia 131 (2005), 135 (06), 125 (07); 2. Urus lisensi usaha urutan 131, waktu 224 hari; 3. Kesulitan memecat pekerja indeks 50 (0-100); 4. Bayar pajak urutan 133, makan waktu 576 jam; 5. Enforce kontrak urutan 145, waktu 570; Governance perlu lebih ditingkatkan di-tengah2 perkembangan demokrasi yg mulai dewasa;

KONDISI MASYARAKAT 1. Jumlah penduduk miskin (dibawah USD2 Purchasing Power Paritiy) sehari 45,5% (2004); 2. Aksesibilitas penduduk memenuhi Millennium Development Goals masih rendah; 3. Jawa-Bali berpenduduk 57% dari total dengan kemiskinan 15,7%, Papua dgn 3% penduduk tingkat kemiskinan 38,4%. 4. Jalan, listrik, air minum, irigasi masih kurang; Kondisi infrastruktur human dan fisik perlu ditingkatkan menaikkan daya saing bangsa; DAYA SAING ASIA 1. Pembangunan global dipengaruhi oleh Brazil- Russia-India-China, Asia Timur, ASEAN; 2. Daya saing BRIC pada tenaga-kerja & besarnya pasar dalam negeri., Asia Timur pd teknologi, Indonesia pd sumber-daya alam tropis; 3. SDA tropis daratan dan lautan dgn sentuhan sains-teknologi hasilkan hortikultura-pangankosmetika khas tropis dgn kearifan penduduk; 4. Tanah bisa hasilkan energi dan pangan, tapi perlu ditempatkan dalam konteks tata-ruang;

TANTANGAN PEMBANGUNAN 1. Tercapainya MDG 2015, turunkan kemiskinan 2. Perobahan Iklim 450-550 ppm konsentrsi CO2 yg menaikkan suhu bumi 2-3* Celsius 2030; 3. Tercapainya sekuritas pangan menanggapi dampak perobahan iklim (sesuaikan pola ta-nam, hemat air, bibit tahan kering/hama); 4. Tercapainya sekuritas energi menuju low car-bon, energi-terbarukan, energi efisiensi dlm transportasi, urban & building arsitektur; Pola pembangunan berkelanjutan ditegakkan memuat keberlanjutan ekonomi-sosial-ekologi; HAKEKAT TATA-RUANG 1. Menata ruang untuk mengelola SDA sesuai dgn daya-dukung lingkungan DDL menopang sustainabilitas pembangunan 2009-2030; 2. Mainstreaming Climate-Change mitigationadaptation dlm Resource Use Management mencapai sasaran MDG 2015; 3. Memperhitungkan pertumbuhan penduduk dan tekanannya pada DDL daerah; 4. Memperhitungkan kelangkaan tanah dan air memenuhi kebutuhan pangan dan energi; 5. Mencegah pembangunan jalan memakan tanah dan air;

IDENTIFIKASI KAWASAN RAWAN 1. Sumber perobahan iklim (CC) = land-use, land use change, forest conversion, mangrove peat land conversion utk pembangunan pangan versus energi 2. CC-Poverty prone area adalah urban slum, riverbasin, fisherman-coastal area, river-basin; 3. Kawasan konflik: hutan lindung>< tambang; sawah/hutan><perkebunan/ndustri/rumah; 4. Pengembangan kawasan dirangsang accessibilitas infrasruktur jalan/transpor yg memakan tanah subur 5. Tanah dan Air jadi sumber rebutan pembangunan sektoral dan rawan kerusakan maka perlu pendekatan lintas-sektor menata ruang dan resource use plan utk menanggapi tantangan pembangunan akan datang; PENDEKATAN HOLISTIK SAINS-TEKNOLOGI 1. Tantangan pembangunan memerlukan pendekatan holistik lintas-disiplin sains-teknologi; 2. Kemandirian pangan dan energi perlu ditempatkan dlm kerangka pengembangan daya saing bangsa di tengah persaingan global; 3. Keunggulan Indonesia terletak pd SDA Tropis daratan-lautan yg ditingkatkan nilai tambah dgn sains-teknologi; 4. Tanah & air jadi langka dan perlu ditempatkan dlm kerangka tata-ruang & resource use plan utk mengembangkan pembangunan berkelanjutan.