PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN TIPE TIME TOKEN PADA KONSEP EKOSISTEM (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 7 Kota Tasikmalaya) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi RANI APRIYANI 112154183 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGII FAKULTAS KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN TIPE TIME TOKEN PADA KONSEP EKOSISTEM (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 7 Kota Tasikmalaya) The Differences of Students Learning on Cooperative of Word Square and Time Token on Ecosystem Concept Rani Apriyani, Endang Surahman, Suharsono apriyanirani5@gmail.com Biology Educatiaon Departement, Faculty of Educationl Science and Teachers Training, Siliwangi University, Tasikmalaya ABSTRACT This research purposed to determine differences in student learning outcomes learning process using cooperative learning model word square type and time token type on the concept ecosystem at VII grade of SMP 7 Tasikmalaya. This study was conducted in january to april 2015 in SMP 7 Tasikmalaya. Using pre-experimental research methods to the entire population of VII grade student of SMP 7 Tasikmalaya much as two classes taken by purposive sampling that is class VII C as many as 28 student and class VII F as many as 29 student. The research instrumen is a form of a form of archievement test on ecosystem concept, shaped multiple chois questions technique used is the average difference of two (t-test) with significance level (α) = 5%. Based on the processing and data analysis and hypohtesis testing shows that there are differences in student learning outcomes of cooperative learning process of word square with type time token of ecosystem seen from the aspect of cognitive (knowledge). Student learning outcomes poses learning using cooperative learning model type time token is considered better then the result of student learning that the learning process using cooperative learning model type word square. Keyword: model pembelajaran kooperatif tipe word square dan model pembelajaran kooperatif tipe time token, students achievement, ecosystem.
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe word square dengan tipe time token pada konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 7 Kota Tasikmalaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan April 2015 di SMP Negeri 7 Kota Tasikmalaya. Metode penelitian menggunakan pre eksperimental dengan populasi seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 7 Kota Tasikmalaya sebanyak 2 kelas yang diambil secara purposive sampling yaitu kelas VII C sebanyak 28 siswa dan kelas VII F sebanyak 29 siswa. Instrumen penelitian adalah berupa tes hasil belajar pada konsep Ekosistem, berbentuk soal pilihan ganda dengan empat option. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji perbedaan dua rata-rata (uji t) dengan taraf signifikan ( ) = 5%. Berdasarkan pengolahan dan analisis data dan pengujian hipotesis menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe word square dengan tipe time token pada Ekositem dilihat dari aspek kognitifnya (pengetahuan). Hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe time token dinilai lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe word square. Kata Kunci: model pembelajaran kooperatif tipe word square dan model pembelajaran kooperatif tipe time token, hasil belajar, ekosistem Pendahuluan Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Seiring dengan derasnya tantangan global, tantangan dunia pendidikan pun menjadi semakin besar, hal ini yang mendorong para sisiwa mendapatkan prestasi terbaik. Dunia pendididkan di Indonesia masih memiliki beberapa kendala yang berkaitan dengan mutu pendidikan diantaranya adalah keterbatasan akses pada pendidikan, jumlah guru yang belum merata, setra kualitas guru itu sendiri dinilai masih kurang. Terbatasnya akses pendidikan di Indonesia, terlebih lagi di daerah berujung kepada meningkatnya arus urbanisasi untuk mendapat akses ilmu yang
lebih baik di perkotaan. Untuk meringankan beban serta memperkokoh dasar pendidikan pada siswa Indonesia. Pada tingkat lanjutan seperti sekolah menengah pertama (SMP), porsi penguasaaan keilmuan lebih ditingkatkan karena pribadi murid dianggap sudah terbentuk pada tingkat dasar.berdasarkan hasil wawancara dengan guru ilmu pengetahuan alam (IPA) dan siswa kelas VII di SMP Negeri 7 Kota Tasikmalaya, penulis menemukan permasalahan yaitu kemampuan siswa dalam pembelajaaran ilmu pengetahuan alam (IPA) kurang memuaskan dan belum memenuhi kriteria ketuntasan mininal (KKM) yaitu hanya mencapai ratarata 70, sedangkan KKM yang harus dicapai siswa adalah 75. Pada umumnya siswa menganggap pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) sebagai pelajaran yang sulit, dan siswa kurang aktif membaca buku-buku pelajaran imu pengetahuan alam (IPA) sehingga siswa kurang memahami konsepkonsep yang ada, sehingga siswa kurang tertarik dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) dan pada akhirnya menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah. Dalam proses pembelajarannya, guru terbiasa dengan rutinitas mengajar berdasarkan pengalaman dan pembelajaran tersebut cenderung berlangsung pada satu arah. Meskipun guru sesekali mengadakan diskusi, tetapi diskusi tersebut hanya diskusi oleh siswa yang aktif saja sehingga ada kesenjangan antara siswa yang aktif dan kurang aktif. Untuk memecahkan masalah pembelajaran yang demikian, diperlukan upaya berupa pengembangan pembelajaran. Pengembangan pembelajaran yang diperlukan sekarang ini adalah pembelajaran yang inofatif dan kreatif, serta teknik pembelajaran tersebut terpusat pada siswa, yaitu pembelajaran yang menekankan bahwa siswa sendirilah yang akan membangun pengetahuannya. Sedangkan guru harus merancang kegiatan pembelajaran bagi siswa unuk meningkatkan pengetahuannya. Selain itu fungsi guru sebagai pengelola pembelajaran adalah menciptakan situasi dan kondisi sebaik-baiknya sehingga memungkinkan siswa untuk belajar secara berdaya guna dan berhasil guna. Oleh karena itu dicarikan alternatif model pembelajaran kooperatif yang diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa maka penulis memilih pembelajaran kooperatif tipe Word Square dan tipe Time Token yang
memiliki keunggulan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam hal keterampilan sosial, untuk menghindari peserta didik mendominasi pembicaraan atau siswa diam sama sekali. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre experimental. Pada metode Pre-eksperimental seringkali dipandang sebagai eksperimen yang tidak sebenarnya. Oleh karena itu, disebut juga dengan istilah quasi experimental atau eksperimen pura-pura. Disebut demikian karena eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one shot case study, dimana peneliti hanya mengadakan perlakuan sekali yang diperkirakan sudah memiliki pengaruh, kemudian melakukan evaluasi atau tes. Sehingga peneliti dapat membedakan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe word square dengan tipe time token pada konsep ekosistem di kelas VII SMP Negeri 7 Kota Tasikmalaya. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa sebanyak dua kelas yang diambil dari populasi dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu dengan cara ditentukan oleh peneliti dan diambil kelas VII C dan VII F.
Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian ini meliputi data posttest pada materi ekosistem di kelas VII SMP Negeri 7 Kota Tasikmalaya. Tabel 1 Rata-rata Post test Kelas VII C dan VII F Kelas Post test Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square 26,07 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token 32,40 Berdasarkan tabel 1 Skor rata-rata posttest di kelas VII C adalah 26,07 dan rata-rata posttest di kelas VII F adalah 32,40. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji normalitas kaidah pengujian hipotesis yang digunakan sebagai berikut: jika L o > L kritis data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. jika L o < L kritis data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Model pembelajaran kooperatif tipe word square L o = 0,1007 dan L kritis =4582 sedangkan model pembelajaran kooperatif tipe time token L o = 0,1611 dan L kritis =4582 dapat disimpulkan bahwa, data hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe word square dengan tipe time token keduanya berasal dari populasi yang berdistribusi normal Kaidah pengujian hipotesis: tolak H 0 jika F hitung >F tabel. Berdasarkan hasil analisis dari uji homogenitas tersebut F hitung 1,11 dan F tabel 1,90 dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data tersebut mempunyai varians yang homogen. Kaidah pengujian hipotesis yang digunakan adalah terima Ho jika t tabel < t hitung + t tabel. Berdasarkan hasil perhitungan uji t menunjukan bahwa nilai t hitung sebesar 4,06 sedangkan t tabel sebesar - 2,005 artinya tolak H 0. Hasil ini menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe word square dengan tipe
time token di kelas VII SMP Negeri 7 Kota Tasikmalaya. Untuk mengetahui apakah nilai posttest sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau belum digunakan perhitungan uji t deskriptif. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa yang proses pembelajarannya menggunakann model pembelajaran kooperatif tipe word square belum mencapai KKM dan yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe time token telah mencapai KKM. 2. Pembahasan Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji t diperoleh nilai t hitung = - 4,06 dan nilai t tabel = 2,005. Maka kesimpulan analisis yang diperoleh adalah tolak Ho, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa konsep ekosistem di kelas VII SMP Negeri 7 Kota Tasikmalaya yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe word square dengan tipe time token. Model pembelajaran kooperatif tipe Time Token menunjukkan hasil belajar yang lebih baik. Perbedaan hasil belajar tersebut karena model pembelajaran kooperatif tipe Time Token merupakan salah satu contoh kecil dari penerapan pembelajarn demokratis di sekolah sehingga dapat meningkatkan tanggung jawab siswa dalam menyelesaikan tugasnya. Dalam tipe model pembelajaran ini, aktivitas siswa menjadi titik perhatian utama dalam proses pembelajarannya. Siswa dituntut untuk memahami materi. Sedangkan pada proses pembelajaran tipe Word Square merupakan salah satu dari sekian banyak model pembelajaran yang dapat dipergunakan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran ini terdapat persamaan dengan tipe Time Token yaitu dalam hal pembagian kelompok. Dalam kegiatan pembelajarannya guru membagi siswa menjadi tujuh kelompok, yang masing-masing beranggotakan empat orang siswa. Setiap kelompok mengerjakan LKS yang telah disiapkan oleh guru. Dari hasil proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran koopertif tipe Word Square dengan Time Token memberikan hasil yang berbeda. Hal ini ditunjukkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Time Token lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square. Maka model pembelajaran kooperatif tipe Time Token lebih tepat digunakan dalam pembelajaran konsep Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 7 Kota Tasikmalaya. Untuk melihat tercapainya hasil belajar siswa sesuai dengan KKM yang ditentukan antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe word square dengan tipe time token dapat dilihat pada diagram berikut: 35 30 25 30 26,07 32,4 20 15 10 5 Word Square Time Token 0 KKM Kelas VII C Kelas VII F Sumber: hasil pengolahan data Gambar 1 Diagram Batang Nilai Rata-Rata Posttest Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square dengan Tipe Time Token 1. Hasil Belajar Peserta Didik yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Word Square Dalam proses pembelajarannya peserta didik yang menggunakan model word square adanya perbedaan hasil belajar peserta didik yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu dalam penggunaan model word square peserta didik dihadapkan dengan mendorong pemahaman terhadap materi yang disampaikan dan melatih keterampilan dan ketepatan dalam menjawab dan mencari jawaban dalam lembar kerja. Metode ini merupakan kegiatan belajar mengajar dengan cara guru membagikan
lembar kegiatan atau lembar kerja sebagai alat untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan. 2. Hasil Belajar Peserta Didik yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Time Token Model pembelajaran time token merupakan salah satu contoh kecil dari penerapan pembelajaran demokratis di sekolah. Proses pembelajaran yang demokratis adalah proses belajar yang menempatkan siswa sebagai subjek. Sepanjang proses belajar, aktivitas siswa menjadi titik perhatian utama. Dengan kata lain mereka selalu dilibatkan secara aktif. Setelah melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran time token siswa terdorong untuk meningkatkan inisiatif dan partisipasi juga melatih siswa untuk mengungkapkan pendapatnya dan saling mendengarkan, berbagi, memberi masukkan, dan memiliki sikap keterbukaan terhadap kritik. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data, dan pengujian hipotesis, diperoleh simpulan terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe word square dengan tipe time token pada konsep ekosistem di kelas VII SMP Negeri 7 Kota Tasikmalaya. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Asda Mahasatya. Hernawan, Edi (2012). Pengantar Statistika Parametrik untuk Penelitian Pendidikan. Tasikmalaya: Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Huda, Miftahul (2014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni. 2012. Cooperatif Learning. Bandung: Alfabeta