BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO 6.1 Program Dasar Perencanaan Dalam perencanaannya, asrama ini merupakan tempat tinggal sementara bagi mahasiswa tahun pertama, sebagai tempat menyesuaikan diri pada lingkungan kampus, pendukung belajar, dan tempat pembentukan karakter mahasiswa. Dalam program dasar perencanaan mengenai Pengembangan Asrama Mahasiswa Universitas Diponegoro ini didasarkan pada pendekatan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Adapun tujuan program dasar perencanaan adalah sebagai landasan acuan dalam tahap desain grafis perancangan. 6.1.1 Program Ruang Tabel 6.1 Kelompok Kegiatan Penghuni Kelompok Kegiatan Penghuni 1. Ruang Tidur 2 unit 7,6 2. Ruang Belajar 2 unit 7 3. Kamar mandi 1 unit 1,5 4. WC 1 unit 1,5 5. Pantry 1 unit 1,6 6. Ruang Jemur 1 unit 5,7 Jumlah 24,9 Sirkulasi 30% 7,47 Total 32,37 Total x 274 unit 8869 Tabel 6.2 Kelompok Kegiatan Penunjang Kelompok Kegiatan Penunjang 1. Kantin 150 orang 180 2. Ruang Kesehatan dan 1 unit 45,6 Konseling 3. Ruang Bersama 4 unit 182,4 2. Perpustakaan 1 unit 32 5. Lapangan Voli 1 unit 162 6. Lapangan Basket 1 unit 420 7. R. Tenis Meja 1 unit 84 8. ATM Center 1 unit 7,5 (5 Mesin) 9. Print dan Photocopy 1 unit 9 10. Laundry 1 unit 9 11. Musholla 2 unit 136,8 12. Lavatory 4 unit 22,8 Jumlah 1291,1 Sirkulasi 30% 387,3 Total 1678 105
Tabel 6.3 Kelompok Kegiatan Pengelola Kelompok Kegiatan Pengelola 1. R. Kepala Asrama 1 orang 12 2. R. Sekretaris 2 orang 8 3. R. Koordonitor Bidang 2 orang 8 Sekeretariat, Keuangan dan Hunian 4. R. Koordinator Bidang Umum 2 orang 8 dan Keamanan 5. R. Tamu Pengelola 5 orang 20 6. R. Arsip 1 unit 5 7. R. Rapat 1 unit 84 (21 orang) 8. Lavatory 1 unit 2,25 Jumlah 147,25 Sirkulasi 30% 44,17 Total 191 Tabel 6.4 Kelompok Kegiatan Servis Kelompok Kegiatan Servis 1. Ruang Pompa 1 unit 40 2. Ruang Genset 2 unit 30 3. Ruang Panel Listrik 1 unit 15 4. Shaft Air Kotor dan Bersih 128 unit 40,96 5. Shaft Sampah 8 unit 12 6. Gudang 1 unit 9 7. Pos Jaga 1 unit 2,6 Jumlah 149,56 Sirkulasi 70% 104,69 Total 254 Tabel 6.5 Kelompok Kegiatan Parkir Kelompok Kegiatan Parkir 1. Parkir Mahasiswa 636 unit 1272 2. Parkir Tamu Mobil Sepeda Motor 3. Parkir Pengelola Mobil Sepeda Motor 6 unit 16 unit 90 32 3 unit 16 unit 45 32 Jumlah 1471 Sirkulasi 100% 1471 Total 2942 106
Rekapitulasi Program Ruang 1. Kelompok Kegiatan Utama : 8869 m 2 2. Kelompok Kegiatan Penunjang : 1678 m 2 3. Kelompok Kegiatan Pengelola : 191 m 2 4. Kelompok Kegiatan Servis : 254 m 2 5. Kelompok Kegiatan Parkir : 2942 m 2 Total : 13934 m 2 6.1.2 Tapak Terpilih Dalam pengembangan Asrama mahasiswa Universitas Diponegoro, tapak yang akan digunakan masih berada di lingkungan asrama dan kampus Universitas Diponegoro (Lihat Gambar 5.6) memiliki luas lahan + 39.200 m 2 dengan lahan terbangun seluas + 18.000 m 2 sebagai Asrama Mahasiswa Universitas Diponegoro saat ini. Secara fisik tapak Asrama Mahasiswa Universitas Diponegoro berbatasan dengan: Sebelah Utara : Jl. Prof Soedharto, S.H. Sebelah Timur : Stadion Universitas Diponegoro Sebelah Selatan : Permukiman Sebelah Barat : LPPU Universitas Diponegoro 183 m 67 m 108 m 118 m 220 m 94 m Gambar 6.1 Situasi Lokasi Tapak Sumber: Google Earth dan Analisa Penyusun a. Kondisi Fisik : Lahan Kosong dan terbangun b. Luas Lahan : + 39.200 m 2 c. Kontur : Relatif berkontur d. Garis Sempadan Bangunan (GSB) : 23 meter e. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : 50% (0,5) f. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : 1,6 g. Ketinggian Bangunan : 2-4 lantai h. KDB x Luas Lahan : 50% x + 39.200 m 2 = + 19.600 m 2 107
Gambar 6.2 Tapak Terpilih Sumber: Google Earth dan Analisa Penyusun 6.2 Program Dasar Perancangan 6.2.1 Aspek Kinerja 1. Sistem Pencahayaan a. Pencahayaan Alami Pada Asrama Mahasiswa Universitas Diponegoro, orientasi bukaan dinding pada bangunan mengarah utara-selatn. Kondisi bukaan yang mengarah ke utara-selatan dinilai sudah baik dalam menerima cahaya matahari sebagai sumber pencahayaan alami. Selain itu, peletakkan massa bangunan yang berhadapan dengan bukaan void di bagian tengah bangunan sehingga sumber cahaya matahari siang bisa masuk ke dalam ruangan dengan maksimal. b. Pencahyaan Buatan Pencahayaan buatan digunakan pada malam hari dengan menggunakan lampu fluorescent pada area koridor kamar, dalam kamar asrama, lavatory. Di sekitar lingkungan asrama menggunakan lampu taman. Sedangkan pada area lainnya menggunakan lampu halogen. 2. Sistem Penghawaan a. Penghawaan Alami Memanfaatkan bukaan pada dinding berupa jendela dan ventilasi udara yang diletakkan berhadapan (utara-selatan) sehingga ventilasi silang dapat terjadi. b. Penghawaan Buatan Penghawaan Buatan adalah menggunakan AC (Air Conditioner) yang digunakan untuk kamar asrama, ruang pengelola, dan lain-lain. 108
3. Sistem Jaringan Air Bersih Sistem jaringan air bersih menggunakan sistem jaringan air bersih yang sudah ada yaitu Down Feed System. Air bersih dari saluran PAM (deep well) masuk ke dalam distribusi bangunan dan ditampung dalam ground reservoir, dengan menggunakan pompa air bersih dinaikkan ke water tank pada atap bangunan untuk selanjutnya secara gravitasi air dialirkan ke tiap lantai pada unit hunian. 4. Sistem Jaringan Air Kotor Pada Asrama Mahasiswa Universitas Diponegoro, jaringan air kotor dibagi menjadi dua, yaitu limbah dari toilet dan kantin ke septictank. Sedangkan air bekas dari hujan, dan musholla/tempat wudhu dialirkan melalui saluran air yang kemudian dibuang ke sungai terdekat. 5. Sistem Jaringan Listrik Pada Asrama Mahasiswa Universitas Diponegoro terdapat power house di bagian belakang gedung D, di dalamnya terdapat genset dengan kekuatan 250kvA, digunakan untuk 4 gedung dengan 4 lantai. Pada pengembangan yang akan dilakukan, ditambahkan 1 genset untuk 2 blok baru. Setiap kamar di semua gedung mempunyai 2 MCB (Miniature Circuit Breaker) untuk membatasi beban arus listrik hingga level tertentu. Satu MCB diletakkan di dalam kamar dan satu lagi di luar kamar. 6. Sistem Pembuangan Sampah Pada pengembangan yang akan dilakukan, sampah akan dipisah sesuai dengan jenisnya. Dan untuk sampah yang bisa dibakar akan langsung dibakar setelah semua sampah terkumpul. Adanya shaft utama untuk pengumpulan shaft dari tiap gedung yang terletak di ujung-ujung gedung. Tiap gedung terdapat 2 shaft sampah yang berujung ke TPS. Disediakan kereta bak sampah yang selanjutnya ditampung di tempat pembuangan sementara untuk diangkut ke TPA. 7. Sistem Pencegahan Kebakaran Sistem pencegahan kebekaran pada Asrama Mahasiswa Universitas Diponegoro yaitu smoke detector, hydrant box, pole hydrant, dan fire extinguisher. 8. Sistem Komunikasi Sistem komunikasi yang diperlukan adalah telepon, faksimile, intercom/ Private Automatic Branch Exchange (PABX). 9. Sistem Penangkal Petir Sistem penangkal petir yang digunakan pada pengembangan bangunan Asrama Mahasiswa Universitas Diponegoro adalah sistem Faraday karena cocok untuk bangunan dengan bentang lebar. 10. Sistem Keamanan Sistem keamanan yang diterapkan adalah One-gate system, fire alarm system, dan teknologi CCTV. 109
11. Sistem Transportasi Vertikal Sistem transportasi vertikal yang digunakan pada bangunan Asrama Mahasiswa Universitas Diponegoro saat ini aadalah tangga. Terdapat dua tangga yaitu tangga utama sebagai penghubung antara ruang atas dan ruang bawa, tangga darurat yang digunakan saat keadaan darurat seperti kebakaran. 6.2.1 Aspek Teknis 1. Sistem Struktur Sistem sub struktur yang akan digunakan pada bangunan ini adalah sloof beton, pondasi tiang pancang, dan lantai kerja. Sementara bagian struktur atas menggunakan struktur rangka beton. 2. Sistem Modul Asrama Mahasiswa Universitas Diponegoro menggunakan sistem modul grid sehingga desain denah yang dihasilkan yaitu denah typical dengan ukuran dan luas ruangan yang sama. Hal ini juga memberikan kemudahan dalam pemeliharaan jika terjadi kerusakan pada bangunan dan bangunan menjadi lebih kokoh. 6.2.2 Aspek Visual Arsitektural 1. Tipologi Bangunan a. Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Pengembangan Asrama Mahasiswwa Universitas Diponegoro merupakan asrama putra dan putri dengan pengelompokan ruang khusus bagi mahasiswa putra dan putri, dengan bangunan terpisah, kegiatan bersama dan pembinaan disediakan ruang-ruang bersama. b. Berdasarkan Status Pernikahan Pada Pengembangan Asrama Mahasiswa Universitas Diponegoro diperuntukkan untuk mahasiswa yang belum berkeluarga. c. Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pada Pengembangan Asrama Mahasiswa Universitas Diponegoro diperuntukkan mahasiswa tingkat sarjana muda, khususnya mahasiswa tingkat pertama. d. Berdasarkan Bentuk Fisik Bangunan Pada Pengembangan Asrama Universitas Diponegoro merupakan asrama berupa Students Dormitiory yang bisa menampung beberapa ratus mahasiswa untuk hidup bersama dengan fasilitas tersendiri dari ruang tidur, ruang tamu, ruang makan, dapur dan KM/WC. e. Berdasarkan Ketinggian Bangunan Pada Pengembangan Asrama Mahasiswa Universitas Diponegoro memiliki jumlah ketinggian bangunan 1-4 lantai, maka bangunan ini termasuk Maisonette. f. Berdasarkan Pola Dasar Penataan Ruang Pada Pengembangan Asrama Mahasiswa Universitas Diponegoro menggunakan sistem penataan ruang Gallery Type dimana penataan ruang dengan pola linier dengan ruang-ruang yang berderet pada satu sisi, sehingga 110
berbentuk selasar yang terbuka pada satu sisinya. Bentuk sirkulasi terbuka pada satu sisi hingga membentuk kontinuitas ruang/visual dengan ruangruang yang dihubungkannya. 2. Konsep Penekanan Desain Aspek Visual Arsitektural mengacu pada penekanan desain yang akan diterapkan yaitu Arsitektur Tropis agar bangunan responsif terhadap iklim setempat. a. Orientasi Fasade Bangunan Orientasi bangunan pada Pengembangan Asrama Mahasiswa Universitas Diponegoro mengikuti arah orientasi utara-selatan. b. Bukaan pada Dinding untuk Ventilasi dan Penerangan Bukaan pada dinding untuk ventilasi dan pencahayaan semaksimal mungkin berorientasi pada utara-selatan dibandingkan timur-barat. c. Sun Shading Device Penggunaan sun shading device sebagai penghasil bayangan pada bangunan berupa tritisan miring dan kisi-kisi. Tritisan miring juga membantu melindungi bangunan dari terpaan hujan, terlebih saat hujan disertai dengan angin kencang agar tidak terjadi tampyas. d. Atap Bangunan Penggunaan atap miring seperti atap perisai dinilai baik responnya terhadap iklim tropis dengan overhang yang lebar, melindungi bangunan dari sinar matahari langsung dan sebagai pengalir air hujan. 3. Konsep Penataan Ruang Luar Menurut fungsinya, dapat dibagi 2 yaitu ruang luar aktif (sirkulasi kendaraan dan manusia, dan parkir outdoor) serta ruang luar pasif (tamantaman). Unsur-unsur ruang luar antara lain : a. Landscaping Penataan landscaping lahan dimaksimalkan lahan hijau untuk difungsikan sebagai ruang terbuka hijau. Pembuatan taman-taman di pelataran, dan sitting group di lingkungan asrama. b. Sirkulasi Penataan sirkulasi dan area parkir apartemen. Sirkulasi manusia disediakan pedestrian ways. Parkir menggunakan gedung parkir untuk mahasiswa sedangkan parkir pengelola dan tamu berada di dekat pos jaga agar mudah dalam pengawasan. 4. Bahan Bangunan a. Atap Pada iklim tropis, penggunaan atap dengan penutup genteng keramik dapat memenuhi semua tuntutan. Maka, pada perancangan ini akan digunakan genteng keramik sebagai bahan penutup atap. 111
b. Dinding Dinding menggunakan beton diplester dan dicat serta penggunaan batu alam pada sebagian dinding agar tahan terhadap air hujan, kemudian kemampuan penghantaran panas kecil, penyerapan panas sedang dan pemantulan kecil. c. Lantai Untuk penutup lantai menggunakan ubin keramik untuk kemudahan dalam perawatan dan kebersihan. 112