BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan 1. Alur Dokumen Rekam Medis pasien BPJS. BPJS dan protap Rumah Sakit tentang unit Assembling.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Analisa Kuantitatif dan Kualitatif DRM rawat Inap Kasus Demam Thypoid

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang dibutuhkan masyarakat. Berdasarkan Permenkes. yang penting dalam proses pelayanan kesehatan, melihat dokumen

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pariurna yang

QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS OF THE IN-PATIENT MEDICAL RECORD DOCUMENTS FOR PATIENTS WITH HYPERTENSION AT THE PANTI WILASA DR

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan. kesehatan harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014

Keywords: Quality assurance, qualitative and quantitative analysis, filling

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015

REVIEW REKAM MEDIS UNTUK PENINGKATAN MUTU INFORMASI KESEHATAN. Sugiharto

Kata Kunci PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRACT. Key words : Medical Record Documents Inpatient (MRD Inpatient), Surgical Diseases, Reference : 15 ( )

ABSTRAK ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BAYI BARU LAHIR HIDUP DI BAGIAN RAWAT INAP DI RS TELOGOREJO

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DATA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS GASTROENTERITISDI RSU SINAR KASIH PURWOKERTO PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2012

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT HERNIA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2014 DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

LAELA MIFTAHUL JANNAH

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP KASUS DEMAM THYPOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PEKALONGAN PADA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN

Soraya Nurul Hidayah. Abstract

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan serta peningkatan kesehatan. tingginya kesadaran hukum masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

N n. 126 n. pendekatan cross sectional yaitu menganalisa penelitian pada saat penelitian berlangsung, dan penelitian dilakukan secara deskriptif.

KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS KASUS BEDAH ORTHOPEDI PADA PERIODE TRIWULAN IV DI RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS TAHUN 2015

ABSTRAK ANALISA KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PENYAKIT DALAM PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2013 DI RS TELOGOREJO SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

Shita Anindyta. PENDAHULUAN Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jendral Pelayanan Medis nomor 78 tahun 1991 tentang Penyelenggaraan

Nugrahaning Pundi Astanti

Tri Puji Hastuti. : Medical Record Document, Sectio Caesarea, Quantitative. and Qualitative PENDAHULUAN

PROGRAM STUDI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2016

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PADA PASIEN TYPOID DI RSUD KOTA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No. 44 tahun 2009 Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum RS Bhakti Wira Tamtama Semarang. 1. Sejarah Umum RST Bhakti Wira Tamtama Semarang

BAB I PENDAHULUAN. telah ditetapkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

D-III Study Program Medical Record and Health Information. Faculty of Health Dian Nuswantoro Univercity Semarang 2015 ABSTRACT AISAH PAHLEVI

STRUKTUR ORGANISASI SEKSI CATATAN MEDIS DAN PELAPORAN

BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat

ABSTRACT. : Inpatient Medical Record Documents patients BPJS case SectioCaesaria, Review of Quantitative, Qualitative Review, Accuracy Code.

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomer 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, menyebutkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi setiap manusia dan

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. dimiliki pasien dalam memperoleh perawatan yang baik (Asmadi, 2008). Perawat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

MANAJEMEN REKAM MEDIS AUDIT PENDOKUMENTASIAN REKAM MEDIS. Oleh: Lily Wijaya Amd.PK., SKM, MM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

ijmsbm.org IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No

ANALISA KUANTITATIF KUALITATIF DRM RAWAT INAP NEPHROLITHIASIS PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2015 DI RSUD UNGARAN ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

Irmania Citrawati. Key words : Gastroenteritis,Incomplete medical record, quantitatif and qualitatif analysis. Bibliography : 19 ( )

BAB III METODE PENELITIAN. Pelepasan Informasi medis visum et repertum

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tidak terlepas dari peran tenaga medis dan nonmedis.

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran menimbulkan

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH

PEDOMAN WAWANCARA. Ditujukan Kepada Kepala Rekam Medis. 3. Apakah ada peran komite medik terhadap tindak lanjut ketidaklengkapan pengisian

Retno Mukti*), Arif Kurniadi**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG PADA PERIODE BULAN MEI 2013 ARTIKEL

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

ANALISA KUANTITATIF TERHADAP KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TRIWULAN IV

S U R A T E D A R A N No. : HK

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG AN NISA TRIWULAN I TAHUN 2012 DI RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelanggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS BEDAH ORTHOPEDY DI RSUD KOTA SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rekam medis harus dijaga kerahasiaannya. (1) c. Rekam medis dalam arti sempit dimaksud kasus-kasus yang tercatat

BAB V PEMBAHASAN Kelengkapan Pengisian Persetujuan Tindakan Kedokteran di rumah Sakit Bedah Asri tahun 2015

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KETIDAKLENGKAPAN FORMULIR INFORMED CONSENT DI RUMAH SAKIT UNGARAN TAHUN Efi Sriatmi*), dr.zaenal Sugiyanto,M.

EVALUASI KINERJA ASSEMBLING DALAM PENGENDALIAN KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI ASSEMBLING RSUD UNGARAN TAHUN Devi Ayu Kumalasari*),

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan akan terwujud dengan baik, apabila. terselenggaranya rekam medis yang dilakukan berdasarkan bukti bukti

B. Quality Assurance C. Analisa Kuantitatif TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Menurut Undang-Undang No.44 Tahun 2009 menyebutkan bahwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pusat rujukan dan merupakan pusat alih pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis bab III pasal 5 yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut Permenkes No.269 Tahun lain yang telah diberikan kepada pasien. (2)

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan dari pengamatan dan perhitungan jumlah rekam medis yang diteliti 1. Review Identifikasi Dari hasil pengamatan menunjukan dari 33 DRM yang diteliti pada 2016 diperoleh hasil ada 27 DRM ( 88%) dokumen lengkap dan 6 DRM (12%) yang tidak lengkap. Kelengkapan paling banyak pada review identifikasi terdapat RM 2, RM 16, RM 18 ketidaklengkapan yang mencapai 6 DRM (12%) terdapat pada RM 4, RM 5, RM 7, RM 8 pada item umur dan tertinggi pada RM 11 pada item no rekam medis 2. Review Autentifikasi Dari hasil pengamatan menunjukan dari 33 DRM yang ditelitipada 2016 diperoleh hasil ada 26 DRM ( 86%) dokumen lengkap dan 7 DRM (14%) yang tidak lengkap. Kelengkapan tertinggi terdapat RM 2, RM 5, RM 16 sebanyak 33 DRM (100%) ketidaklengkapan yang mencapai 7 DRM 85

86 (14%)terdapat pada RM 4, RM 7, RM 8, RM 11dan RM 18 pada item nama dokter dan tanda tangan dan tertinggi pada RM 14 pada item nama saksi Ketidaklengkapan pada nama dokter, nama perawat dan tanda tangan 3. Review Pencatatan Dari hasil pengamatan menunjukan dari 33 DRM yang diteliti pada 2016 diperoleh hasil ada 26 DRM ( 86%) dokumen baik dan 7 DRM (14%) yang tidak baik. Kelengkapan tertinggi terdapat RM 2, RM 4, RM 14, RM 16 sebanyak 33 DRM (100%)dan yang tidak baik terdapat pada, RM 7, RM RM 11 pada adanyan coretan dan tulisan tak terbaca dan tertinggi pada RM 5, RM 8, pada tulisan tak terbaca rekam medis ketidaklengkapan dikarenakan kurang jelasnya dalam penulisan dokter dan ada beberapa pembutulan dengan coretan yang kurang sesuai 4. Review Pelaporan Dari hasil pengamatan menunjukan dari 33 DRM yang ditelitipada 2016 diperoleh hasil ada 27 DRM ( 88%) dokumen lengkap dan 6 DRM (12%) yang tidak lengkap. Kelengkapan tertinggi terdapat RM 5, RM 7, RM 14, RM 16 ketidaklengkapan mencapai 6 DRM (12%) disebabkan karena dokter terkadang lupa mencatat jam awal dilakukan tindakan hingga selesai tindakan dan pemeriksaan fisik serta pada laporan anasthesi dan terdapat

87 pada RM 2, RM 4, RM 8 dan RM 18 pada item diagnose masuk dan diagnosa sekunder dan tertinggi pada RM 11 pada item laporan anastesi. 5. Review Kelengkapan dan kekonsistenan Dari hasil pengamatan menunjukan untuk review kelengkapan dan kekonsitenan diagnosa dari 33 DRM yang diteliti pada masing masing 32 DRM ( 98%) dokumen lengkap dan 1 yang belum lengkap pada RM 18 diagnosa masuk 6. Review Kekonsistenan dan Pencatatan diagnosa Dari hasil pengamatan menunjukan untuk review kekonsitenan dan pencatatan diagnose dari 33 DRM yang diteliti pada masing masing 32 DRM ( 98%) dokumen lengkap dan 1 yang belum lengkap pada RM 4 pada catatan terinteregrasi 7. Review Pencatatan Saat Perawatan dan Pengobatan Dari hasil pengamatan menunjukan untuk review pencatatan saat perawatan dan pengobatan dari 33 DRM yang diteliti pada masing masing 32 DRM ( 98%) dokumen lengkap dan 1 yang tidak lengkap terdapat pada RM 5

88 8. Review Informed Consent Dari hasil pengamatan menunjukan untuk review pencatatan saat perawatan dan pengobatan dari 33 DRM yang diteliti pada masing masing 31 DRM ( 96%) dokumen lengkap dan 2 yang tidak lengkap pada RM 11 pada item saksi 9. Review Cara Praktek atau Pencatatan Dari hasil pengamatan menunjukan untuk review pencatatan saat perawatan dan pengobatan dari 33 DRM yang diteliti pada masing masing formulir rawat inap pada pasien kasus bedah pada tindakan craniotomy di SMC Telogorejo Semarang periode triwulan 1 tahun 2016 diperoleh hasil ada 32 DRM ( 98%) dokumen lengkap dan 1 yang tidak lengkap pada RM 4 pada item penulisan singkatan 10. Review Hal-hal Berpotensi Penyebab Tuntutan Ganti Rugi Dari hasil pengamatan menunjukan untuk review hal- hal yang berpotensi penyebab tuntutan ganti rugi dari 33 DRM yang diteliti pada 2016 diperoleh hasil ada 33 DRM ( 100%) dokumen lengkap

89 11. DMR ( Deliquent Medical Records ) Dari hasil akhir analisa kelengkapan dokumen rawat inap pada pasien kasus bedah pada tindakan craniotomy di SMC Telogorejo Semarang periode triwulan 1 tahun 2016 berdasarkan review identifikasi, review autentifikasi, review pencatatan, review pelaporan, kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa, kekonsistenan dan pencatatan diagnosa, pencatatan hal-hal saat dalam perawatan dan pengobatan, review lembar informed consent, cara praktek atau pencatan adan hal yang berpotensi penyebab ganti rugi dari 33 DRM yang diteliti terdapat 27 (88%) dokumen rekam medis yang lengkap dan 6 (12%) dokumen yang tidak lengkap. B. Saran Dari hasil penelitian tersebut diatas, terdapat beberapa saran yang diajukan kepada atasa demi kelancaran pelayanan rekam medis 1. Memberikan sosialisasi pada petugas medis ( dokter, perawat ) tentang pentingnya arti pengisian dokumen rekam medis rawat inap 2. Komite rekam medis mengadakan sosialisasi pada dokter untuk melengkapi pengisian secara lengkap dan benar bila melakukan tindakan dan sesudah tindakan 3. Hendaknya di setiap ruangan ada petugas DIII rekam medis sehigga bisa mencegah ketidaklengkapan sebelum DRM disetorkan kebagian rekam medis

90 4. Adanya Protap sebagai standar dan acuan pengisian ketidaklengkapan berikut dengan tata cara petunjuk pengisiannya. 5. Hendaknya petugas medis selalu meneliti ulang pada tiap formulir yang telah selesai digunakan dokter dari setiap kunjungan ke pasien pada saat itu juga, karena untuk mencegah ketidakleng kapan formulir, dan begitu juga perawat yang mengikuti juga harus teliti pada formulir yang perlu adanya pengisian agar supaya tak lupa tanda tangan dan nama terang