PERHITUNGAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PEMBUATAN PAVING BLOCKDENGAN PENDEKATAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

Industrial Management ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU BUAH KELAPA SAWIT PADA PT. BAHARI DWIKENCANA LESTARI

LOGO. Anggaran Produksi.

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Ngadiluwih, Kediri. UD. Pilar Jaya adalah perusahaan yang

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA UD. ADI MABEL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DUMPTRUCK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA PT. ASRICO PUTRA PERDANA BEKASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAN BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA HOME INDUSTRY ROTI PRIMA

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA WAROENG JEANS CABANG P. ANTASARI SAMARINDA

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENENTUAN PEMESANAN BAHAN BAKU JAMU ANGKUR PUTIH MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL. (Studi Kasus Di PT. Putro Kinasih, Sukoharjo)

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. : Manajemen Operasional Agribisnis

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Volume II No. 2, Juni 2016 ISSN :

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. SANTOSA AGRINDO. Ira Mutiara 1, Moh. Mukhsin 2

(2004) dengan penelitian yang diiakukan oleh penulis adalah metode pemecahan

bagi perekonomian karena menyumbang 60% dari PDB dan menampung 97% tenaga kerja. Tetapi akses ke lembaga keuangan sangat terbatas, baru 25% atau

BAB 2 LANDASAN TEORI

1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh

BAB 2 LANDASAN TEORI

Syukriah, Putri Narisa Lia. Jurusan Teknik Industri, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan inilah dinamakan proses produksi. Salah satu faktor yang mempengaruhi

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY

MANAJEMEN KEUANGAN 1 (Manajemen Modal Kerja)

Manajemen Persediaan KONTRAK PERKULIAHAN DAN PENGENALAN MANAJEMEN PERSEDIAAN. Irvan Hermala, S.E. M.Sc. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

INVENTORY. (Manajemen Persediaan)

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan

ANALISIS PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

BAB II LANDASAN TEORI

OPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis dan metode yang digunakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini adalah

Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat

BAB III. Metode Penelitian. untuk memperbaiki keterlambatan penerimaan produk ketangan konsumen.

Yehezkiel Alianto Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya

Pembangunan Perangkat Lunak Peramalan Penjualan Dan Perencanaan Pemesanan Untuk Membantu Manajemen Persediaan Pada Perusahaan Dagang

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Pertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Jenis sediaan yang ada dalam

Metode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

BAB I PENDAHULUAN. juga terkena dampak akibat persaingan tersebut. Agar perusahaan dapat tetap

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dipengaruhi oleh pengendalian persediaan (inventory), karena hal

OLEH: WIWIN PURWATININGSIH

perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMALISASI PERSEDIAAN NOTEBOOK PADA UD MITRA SARANA ABADI

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Ir. Rini Anggraini MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan Produksi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Home Industry Fanny Bakery Salatiga

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Untuk mendukung kelancaran produksi yang pada akhirnya akan

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM MENGEFISIENKAN BIAYA PERSEDIAAN PADA UMKM KUE NIKMAT RASA ABSTRAK

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAWANG MERAH MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA UD. BAROKAH DI KEDIRI TAHUN 2015

BAB IV METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di

Prosiding Manajemen ISSN:

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bagian bab ini memuat teori-teori dari para ahli yang dijadikan sebagai

PENERAPAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DALAM PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG PADA USAHA PIA ARIAWAN DI DESA BANYUNING TAHUN 2013

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang ini, persaingan global yang tajam banyak

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

PERHITUNGAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PEMBUATAN PAVING BLOCKDENGAN PENDEKATAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) Chalirafi 1 dan Diana Khairani Sofyan 2 1 JurusanManajemen, FakultasEkonomidanBisnis, UniversitasMalikussaleh, 2 JurusanTeknikIndustri, FakultasTeknik,UniversitasMalikussaleh, Email: 1 chalirafi_84@yahoo.co.id; 2 hatikue@yahoo.com Abstrak Persediaan merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan besar kecilnya keuntungan yang dimiliki oleh perusahaan. Persediaan yang dimaksud adalah persediaan bahan baku. Dalam menentukan besar kecilnya dan berapa jumlah yang optimal dari persediaan bahan baku tersebut dibutuhkan langkah-langkah perhitungan yang harus diketahui oleh perusahaan. Agar persediaan tidak menumpuk maka perusahaan harus mengetahui berapa jumlah persediaan yang optimal yang harus dimiliki perusahaan, tentunya sangat erat kaitannya dengan jumlah pembelian bahan baku yang dibutuhkan. UD. Karya Jaya merupakan salah satu industri manufaktur yang bergerak dalam produksi bahan-bahan untukkebutuhan bangunan seperti batako dan paving blockberlokasi di Desa Keude Bungkah, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara. Bahan baku utamanya adalah pasir, semen, batu kerikil dan cat. Untuk mengetahui jumlah persediaan bahan baku yang optimal perusahaan melakukan perhitungan dengan menggunakan metode forecasting (peramalan) untuk setiap bahan baku. Hasil dari perhitungan peramalan dilanjutkan dengan perhitungan persediaan bahan baku yang optimal yaitu dengan menggunakan metode EOQ (Eqonomic order quantity). Berdasarkan hasil perhitungan maka jumlah pembelian bahan baku semen yang optimal setiap kali pesan sebesar1053 sak,pembelian bahan baku pasir sebesar78 truk, pembelian bahan baku kerikil yang optimal sebesar32 truk dan pembelian bahan baku cat sebesar145 sak. Kata Kunci:Persediaan, bahan baku, forecasting, Economic Order Quantity. Pendahuluan UD. Karya Jaya merupakan salah satu industri manufaktur yang bergerak dalam produksi bahan-bahan untukkebutuhan bangunan seperti batako dan paving blockberlokasi di Desa Keude Bungkah, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara. Padapelaksanaansystemproduksinyaperusahaansudahmenggunakanmesindanperal atan yang telahdisesuaikandenganperkembanganteknologi, dalamartimesin yang digunakansudahmerupakanmesinhasilrancanganperusahaansendiri yang memilikitingkatdanefektifitasproduksi yang 99% memilikikeberhasilansempurnabagiproduknya. Dalam memproduksi paving block bahan baku yang digunakan adalah semen, pasir, batu kerikil dan cat. bahan baku tersebut harus selalu tersedia untuk kelancaran produksi.dalampemenuhankebutuhannyaperusahaanbelummemilikijumlahpemesana 67

n yang terencana, dalamartiperusahaanmengadakanpersediaanhanyaberdasarkanpengalamanmasalal usaja, dansifatnyatetapsetiapbulannya.persediaan yang terlalu besar ataupun terlalu kecil dapat menimbulkan masalah dalam perusahaan. Kekurangan persediaan akan mengakibatkan proses produksi terhambat. Sehingga permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi pada waktu yang tepat. Sedangkan persediaan yang terlalu besar akan menimbulkan biaya ekstra disamping resiko yang dihadapi perusahaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa manajemen persediaan yang efektif sangat mempengaruhi proses produksi, terutama terhadap keuntungan perusahaan. Penelitianinidilakukanguna mengetahui perencanaan dan pengendalian bahan baku yang lebih efisien, dimanasebelumnyadilakukan analisis peramalan persediaandan dilanjutkan dengan perhitungan bahan baku dengan metode Eqonomic Order Quantity (EOQ) sebagai metode perhitunga persediaan yang optimal. Tinjauan Pustaka PengendalianPersediaan Pengendalian persediaan bahan baku merupakan suatu kegiatan untuk menentukan tingkat dan komposisi daripada persediaan bahan baku dan barang hasil produksi sehingga perusahaan dapat melindungi kelancaran produksi dengan efektif dan efisien[1].semakin tidak efisien pengendalian persediaan semakin besar tingkat persediaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan dua aspek yaitu keluwesan dan tingkat persediaan, dalam pengendalian persediaan. Pengendalian persediaan merupakan serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan pesanan untuk menambah persediaan harus dilakukan dan berapa besar pesanan harus diadakan [2]. Pengawasan persediaan bahan baku[3]bertujuan untuk: 1. Menjaga agar jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan yang dapat mengakibatkan terhentinya proses produksi. 2. Menjaga agar persediaan tidak berlebihan sehingga biaya yang ditimbulkan tidak menjadi lebih besar pula. 3. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena mengakibatkan biaya pemesanan yang tinggi. Keputusan dalam Manajemen Persediaan Sasaran akhir dari manajemen persediaan adalah untuk meminimumkan biaya dalam perubahan tingkat persediaan. Untuk mempertahankan tingkat persediaan yang optimum, diperlukan jawaban atas dua pertanyaan mendasar sebagai berikut[4]: 1. Kapan melakukan pemesanan? 2. Berapa jumlah yang harus dipesan dan kapan melakukan pemesanan kembali? Ada 3 (tiga) pendekatanuntuk menjawab pertanyaan kapan melakukan pemesanan, yaitu[5]: 1. Pendekatan titik pemesanan kembali (reorder point approach). 2. Pendekatan tinjauan periodik (periodic review approach). 3. Material requipment planning approach (MRP) diluar Biaya dalam keputusan persediaan terdapat lima kategori[6], sebagai berikut : 1. Biaya pemesanan (ordering cost) 68

Adalah biaya yang dikaitkan dengan usaha untuk mendapatkan bahan baku atau barang dari luar. 2. Biaya penyimpanan (carrying cost atau holding cost) Adalah biaya yang memiliki komponen utama yaitu biaya modal, biaya simpan, dan biaya resiko. 3. Biaya kekurangan persediaan (stock out cost) Adalah biaya yang terjadi apabila persediaan tidak tersedia di gudang ketika dibutuhkan untuk produksi atau ketika langganan memintanya. 4. Biaya yang dikaitkan dengan kapasitas Adalah biaya yang terjadi karena perubahan dalam kapasitas produksi. 5. Biaya bahan atau barang itu sendiri Adalah harga yang harus dibayar atas item yang dibeli. Biaya ini akan dipengaruhi oleh besarnya diskon yang diberikan oleh supplier. Metode EOQ (Economic Order Quantity) Metode Economic Order Quantity (EOQ), metode ini dapat digunakan baik untuk barang-barang yang dibeli maupun yang diproduksi sendiri. Metode EOQ adalah nama yang biasa digunakan untuk barang-barang yang dibeli, sedangkan ELS (Economic Lot Size) digunakan untuk barang-barang yang diproduksi secara internal. Perbedaan pokoknya adalah bahwa, untuk ELS biaya pemesanan (Ordering Cost) meliputi biaya penyiapan pesanan untuk dikirim ke pabrik dan biaya penyiapan mesin-mesin (Setup Cost) yang diperlukan untuk mengerjakan pesanan. Metode EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan biaya langsung penyimpanan persediaan dan biaya kebalikannya (Inverse Cost) pemesanan persediaan [7]. Asumsi dasar untuk menggunakan metode EOQ adalah: 1. Permintaan dapat ditentukan secara pasti dan konstan sehingga biaya stock out dan yang berkaitan dengan kapasitasnya tidak ada. 2. Item yang dipesan independent dengan item yang lain. 3. Pemesan diterima dengan segera dan pasti. 4. Harga item yang konstan. Rumus EOQ yang biasa digunakan dapat dilihat pada persamaan 1. = (1) Dimana : D =Penggunaan atau permintaan yang diperkirakan per periode waktu A = Biaya pemesanan (persiapan pesanan dan mesin) per pesanan H =Biaya penyimpanan per unit per tahun Model EOQ di atas dapat diterapkan bila anggapan-anggapan berikut terpenuhi a. Permintaan akan produk adalah konstan, seragam dan diketahui. b. Harga per unit adalah konstan. c. Biaya penyimpanan per unit per tahun (H) adalah konstan. d. Biaya pemesanan per pesanan (A) adalah konstan. e. Waktu antara pesanan dilakukan dan barang-barang diterima adalah konstan Tidak terjadi kekurangan bahan atau back orders. 69

Titik Pemesanan Ulang (Re Order Point) Seminar Nasional Teknik Industri [SNTI2017] Apabila jangka waktu antara pemesanan bahan baku dengan datangnya bahan ke dalam perusahaan berubah-ubah, maka perlu ditentukan waktu tunggu yang optimal. Pemilihan waktu tunggu yang optimal digunakan untuk menentukan pemesanan kembali dari bahan baku perusahaan tersebut, agar resiko perusahaan dapat ditekan seminimal mungkin[8]. Model persediaan sederhana menggunakan asumsi bahwa penerimaan sebuah pesanan akan diterima dengan segera jika tingkat persediaan bahan di dalam perusahaan dalam titik nol. Bagaimanapun waktu antara penempatan dan penerimaan pesanan disebut dengan waktu tunggu (lead time). Bahan Baku Bahan baku yaitu yang merupakan input dari proses transformasi menjadi produk jadi. Cara membedakan apakah bahan baku termasuk bahan penolong dengan mengadakan penelusuran terhadap elemen-elemen atau bahan-bahan ke dalam produk jadi. Cara pengadaan bahan baku bisa diperoleh dari sumber-sumber alam, petani atau membeli, misalnya serat diolah menjadi benang-benang[9]. Perusahaan perlu mengadakan persediaan bahan baku, hal ini dikarenakan bahan baku tidak bisa tersedia setiap saat. Perusahaan akan menyelenggarakan persediaan bahan baku, hal ini disebabkan oleh: a. Bahan baku yang digunakan untuk proses produksi dalam perusahaan tidak dapat didatangkan secara satu persatu sebesar jumlah yang tidak diperlukan serta pada saat bahan tersebut dipergunakan. b. Apabila bahan baku belum atau tidak ada sedangkan bahan baku yang dipesan belum datang maka kegiatan produksi akan berhenti karena tidak ada bahan baku untuk kegiatan proses produksi. c. Persediaan bahan baku yang terlalu besar kemungkinan tidak menguntungkan perusahaan karena biaya penyimpanannya terlalu besar. Peramalan( Forecasting) Perencanaankapasitasproduksi yangbaikharussesuaidenganbesarnyakebutuhanpermintaan. Kondisipadawaktuyangakan datangtidaklahdapatdiperkirakansecarapastisehinggaorangbisnismautidakmaubekerj a denganberorientasi padakondisipadawaktu yangakandatang yangtidakpasti.usahauntuk meminimalkan ketidakpastian itu lazim dilakukandengan metode atau teknik peramalan tertentu. Peramalan(forecasting)adalahsenidanilmumemprediksiperistiwa-peristiwa masa depan dengan mengambil data historis dan memproyeksikannya ke masa depan [10]. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode perhitungan persediaan Economic Order Quantity (EOQ), yang diawali dengan melakukan perhitungan dengan tahapan-tahapan perhitungan metode peramalan. Hasil dan Pembahasan Data PermintaanBahan Baku Berikut adalah data permintaanbahan baku pembutan paving block pada UD. Karya JayaPeriode Agustus 2016 Juli 2017, yang dapatdilihatpadatabel1. 70

No Tabel 1.Data Permintaan Bahan Baku Pembuatan Paving Block Bulan Jumlah Semen (Sak) Jumlah Pasir (Truk) Jumlah Kerikil (Truk) Jumlah Cat (Sak) 1 Agustus 1030 21 8 106 2 September 1030 21 7 103 3 Oktober 1000 20 9 107 4 November 1050 22 8 105 5 Desember 1000 20 7 103 6 Januari 1050 22 9 105 7 Februari 1080 23 8 108 8 Maret 1100 24 9 110 9 April 1050 22 7 100 10 Mei 1070 23 8 105 11 Juni 1050 22 8 103 12 Juli 1050 22 8 105 Total 12555 258 94 1251 Biaya Pemesanan Biaya pemesan terdiri dari biaya pemeriksaan, biaya administrasi dan biaya pengiriman.data pemesanan dapat di lihat pada Tabel 2-Tabel 5. Tabel 2. Rincian Biaya Pemesanan Bahan Baku Semen No Jenis Biaya Harga (Rp) 1 Biaya pemeriksaan 3.000.000.- 2 Biaya Administrasi: a. Biaya Pencatatan b. Biaya Ekspedisi dan Administrasi c. Biaya Bongkar Bahan Baku dan Penerimaan Bahan 6.000.000.- 15.300.000.- 0 3 Biaya pengiriman 0 Jumlah 24.300.000.- Rata-rata/Bulan 810.000 Tabel 3. Rincian Biaya Pemesanan Bahan Baku pasir No Jenis Biaya Harga (Rp) 1 Biaya pemeriksaan: 1.500.000.- a. Biaya pemeriksaa Mesin Pembuat Paving Block 2 Biaya Administrasi: b. Biaya Pencatatan c. Biaya Ekspedisi dan Administrasi d. Biaya Bongkar Bahan Baku dan Penerimaan Bahan 2.500.000.- 3.000.000.- 0 3 Biaya pengiriman 0 Jumlah 6.500.000.- Rata-rata/Bulan 216.666 71

Tabel 4. Rincian Biaya Pemesanan Bahan Baku Kerikil No Jenis Biaya Harga (Rp) 1 Biaya pemeriksaan: 500.000.- 2 Biaya Administrasi: a. Biaya Pencatatan b. Biaya Ekspedisi dan Administrasi c. Biaya Bongkar Bahan Baku dan Penerimaan Bahan Tabel 5. Rincian Biaya Pemesanan Bahan Baku Cat 1.000.000.- 1.500.000.- 0 3 Biaya pengiriman 0 Jumlah 3.000.000.- Rata-rata/Bulan 100.000 No Jenis Biaya Harga (Rp) 1 Biaya pemeriksaan: 1.000.000.- 2 Biaya Administrasi: a. Biaya Pencatatan b. Biaya Ekspedisi dan Administrasi c. Biaya Bongkar Bahan Baku dan Penerimaan Bahan 1.100.000.- 2.500.000.- 0 3 Biaya pengiriman 0 Jumlah 4.600.000.- Rata-rata/Bulan 153,333 Biaya Penyimpanan Biaya penyimpanan yang dibutuhkan untuk analisis lebih lanjut, diperhitungkan daribiaya-biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan sehubungan dengan adanya bahan baku yang disimpan dalam perusahaan. Biaya-biaya penyimpanan tersebutdapatdilihatpadatabel6. Tabel 6.Biaya Penyimpanan Bahan Baku Per Tahun JenisBiaya Semen, Pasir, Kerikil dan Cat (Rp) Biaya akibat adanya penurunan nilai produk yang disimpan 500.000 Biayalainnyasepertibiayalistrik, pengawasanproduk, catatan-catatandan 3.000.000 lain lain Total /Tahun 3.500.000 Rata-rata /Bulan 291.667 PerhitunganPeramalan Peramalan merupakanawaldariperhitungan yang akandilakukanyaitudenganmenggunakan Metode Time series, dimanalangkahlangkah peramalan yang dilakukan yaitu: 1. Menentukan tujuan peramalan. 72

Tujuan peramalan ini adalah menentukan jumlah permintaan bahan baku paving block PT. Karya Jaya periode Agustus tahun 2017 Juli tahun 2018. Adapun bahan bakunya yaitu: - Semen - Pasir - Kerikil - Cat 2. Membuat scatter diagram. Setiap bahan baku dibuat scatter diagramnya seperti pada semen yang dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1.Scatter Diagram Jumlah Permintaan Bahan Baku Semen pada PT. Karya Jaya 3. Memilih metode peramalan. Metode peramalan yang dipilih untuk meramalkan data meliputi metode konstan, linier, kuadratis, eksponensial, dan siklis. 4. Menghitung parameter peramalan, Metode yang digunakan untuk meramalkan permintaan, bahan baku semen pada bulan Agustus 2017 bulan Juli tahun 2018 adalah metode linier dengan fungsi peramalan:y = 1018,94+ 4,266t, bahan baku pasir dengan fungsi peramalan:y = 19,728 + 0,565t 0,029t 2. Bahan baku batu kerikil dengan fungsi peramalan:y = 7,955+ 0,007t dan bahan baku cat dengan fungsi peramalan:y = 105,591-0,091t. 5. Hasil peramalan Bahan baku semen adalah 12.555 Sak, pasir adalah 258 Truk, batu kerikil 94 Truk dan cat 1.251sak. Perhitungan EOQ Bahan Baku Semen Adapun rumus yang digunakan dalam perhitungan EOQ sesuai persamaan 1. Sehingga peritungan EOQ pada bahan baku semen yaitu: EOQ D = 12.555 Sak A = Rp. 810.000.- H = Rp. 18.333.- (2) (810000 ) (12555 ) 18333 109425,625 9 = 1053,292 Sak dibulatkan menjadi 1053 sak Sehingga jumlah pembelian bahan baku semen yang optimal setiap kali pesan sebesar1053 Sak. Dengan perhitungan yang sama maka diperoleh jumlah 73

pembelian bahan baku yang optimal setiap kali pesan untuk bahan baku pasir 78 truk, batu kerikil 32 truk dan cat 145 sak. Kesimpulan Adapunkesimpulandaripenelitianberdasarkan perhitungan yang telah dilakukan untuk pembelian bahan baku yang optimal, yaitu jumlah pembelian bahan baku semen yang optimal setiap kali pesan sebesar1053 sak, bahan baku pasir sebesar78 truk, bahan baku kerikil sebesar32 truk dan cat yang optimal setiap kali pesan sebesar145 sak. Referensi [1]. Adi, Prayonne, 2015, Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat, Jurnal GEMA AKTUALITA, Vol. 4 No. 1, Juni 2015 Universtitas Pelita Harapan, Surabaya. [2]. Carter, William K 2009, Akuntansi Biaya Jilid 1, Edisi ke-14, Salemba Empat, Jakarta [3]. Darmawan, Gede Agus, dkk, 2015, Penerapan economic order quantity (EOQ) dalam Pengelolaan persediaan bahan baku tepung Pada usaha pia ariawan di desa banyuning, -Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen,Volume 3 Tahun 2015, Singaraja. [4]. Harjanto, Eddy 2008, Manajemen Operasi, Edisi ke-3, Grasindo, Jakarta. [5]. Heizer, Jay & Barry Render, 2010, Manajemen Operasi. Edisi Ketujuh Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. [6]. Yamit, Zulian. 2003. Manajemen Kuantitatif Untuk Bisnis (Operation Research). BPFE Yogyakarta. Yogyakarta. [7]. Rangkuti, Freddy, 2007, Manajemen Persediaan, Rajawali Pers, Jakarta. [8]. Wardhani, Parwita Setya, 2015, Perencanaan dan pengendalian persediaan dengan metode EOQ Media Mahardhika Vol. 13 No. 3 Mei 2015 hal. 310 328, STIE Mahardhika Surabaya. [9]. Rudy Wahyudi, 2015, Analisis pengendalian persediaan barang berdasarkan metode EOQ di toko era baru samarinda, ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Hal: 162-173 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id. [10]. Artwodini, Feby M, dkk, 2015, Analisis Peramalan Penjualan Semen Non-Curah (Zak) PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Pada Area Jawa Timur, Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015),31 Maret 2015, Yogyakarta. 74