Bab 5 PENUTUP. 1. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kebencian Hd. a. Ayah Hd melakukan poligami. contoh yang baik bagi anaknya.

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 4 ANALISIS DATA. untuk menunjukkan data-data yang sifatnya deskriptif yang berkenaan dengan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS TERAPI BEHAVIOR DENGAN TEKNIK MODELLING. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pada dasarnya komunikasi

BAB IV ANALISIS DATA. ketika melakukan observasi dan wawancara. dengan demikian dapat diketahui. untuk Menangani Anak Middle Child Syndrome. Tabel 4.

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis tentang Gejala Gejala Depresi Yang Di Tampakkan Seorang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Teknik Modelling

BAB IV BKI DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF ANAK YANG TIDAK MENERIMA AYAH TIRINYA

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis tentang bentuk-bentuk Disharmoni Keluarga yang terjadi di. Desa Mojorejo Pungging Mojokerto

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI PERILAKU FIKSASI

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI KECEMASAN SEORANG AYAH

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Tentang Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF PADA SEORANG IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB IV ANALISA DATA. 1. Analisis Tentang Faktor yang Mempengaruhi Seorang Siswa Pelaku. Bullying di Sekolah Al-Asyhar Sungonlegowo Bungah Gresik

BAB IV ANALISIS DATA. data-data yang sudah diperoleh dan dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Analisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KOMUNIKASI ADAPTASI KELUARGA DALAM REMARRIAGE SUMMARY SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1.

BAB III SINTESIS MAKNA TEKSTURAL DAN STRUKTURAL. selanjutnya dalam studi fenomenologi adalah penggabungan secara intuitif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan tempat utama dimana seorang anak tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. penuh kedamaian, kesejukan, dan ketenangan lahir batin dalam lingkungan

BAB II IBU DAN ANAK. Pengertian keluarga berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah

TRILOGI NOVEL MARITO

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data mengenai Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan. di Desa Pangkahkulon Ujungpangkah Gresik

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 40 tahun dimana terjadi perubahan fisik dan psikologis pada diri individu, selain itu

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Awalnya aku biasa saja tak begitu menghiraukannya, karena aku menganggap, dia sedang melampiaskan

BAB IV ANALISIS TERAPI RASIONAL EMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONFRONTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KORBAN BULLYING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PSIKOLOGIS SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI DESA TEMBONG

BAB IV ANALISIS DATA

KOMITMEN PERNIKAHAN PADA PASANGAN SUAMI ISTRI YANG SUAMINYA MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DALAM MENGATASI KESENJANGAN KOMUNIKASI SEORANG ADIK TERHADAP

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis dengan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didalam Menangani

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB V PENUTUP. Dalam pembahasan tentang pelaksanaan Bimbingan dan Konseling. Siswa Pelaku Bullying di Sekolah Al-Asyhar Sungonlegowo Bungah Gresik.

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bersama, terdapat kerja sama ekonomi, dan terjadi proses reproduksi (Lestari,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Undang-Undang No.1 Tahun

PROSES DAN TEKNIK-TEKNIK KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. pembeda. Berguna untuk mengatur, mengurus dan memakmurkan bumi. sebagai pribadi yang lebih dewasa dan lebih baik lagi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan tempat utama dimana seorang anak tumbuh dan

BAB III PENYAJIAN DATA. A. Efektivitas Bimbingan Konseling Islam di (BP -4) Kementrian Agama

MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI. : Menjalin rapport dengan anak serta membuat peraturan-peraturan dengan

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan hal yang menjadi bagian terpenting dalam kehidupan

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

BAB III PENYAJIAN DATA. prakteknya. Membangun hubungan ini juga sangat penting bagi klien untuk

SOLUTION FOCUSED BRIEF GROUP THERAPY (SFBGT)

KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK

Allah Menguji Kasih Abraham

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah mengentaskan anak (the launching of a child) menuju kehidupan

BAB V PRINSIP-PRINSIP MEMBANGUN KELUARGA BAHAGIA. tersebut jelas untuk semua orang, namun jalan menuju bahagia tidaklah mudah, ada banyak ujian

BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN

A. KONSEP DASAR DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL

BAB IV ANALISIS DATA. Pada bab ke empat ini peneliti akan menguraikan analisis dari data

Manusia dan Cinta Kasih

BAB V PENUTUP. terjadi tiga macam kekerasan, meliputi kekerasan psikis, fisik, dan. penelantaran rumah tangga namun kekerasan psikis lebih dominan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya, setiap manusia diciptakan sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

BAB IV. Dari hasil data yang diperoleh dilapangan, melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi yang telah dipaparkan dibab sebelumnya, maka peneliti

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah data diperoleh dari lapangan yang berupa wawancara dan

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF DALAM MENANGANI SIKAP EGOIS PADA SEORANG REMAJA

Kecakapan Antar Personal

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM PEMBENTUKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMA N 1 KAJEN

BAB IV ANALISIS DATA. diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut : A. Analisis Bimbingan dan Konseling Islam dengan pendekatan

NO. Hal yang diungkap Daftar Pertanyaan

BAB III TEMUAN PENELITIAN. kedukaan X mahasiswi Fakultas Teologi UKSW pasca kematian kedua orang tua.

Adakah ada yang Akan Mendoakan Kita?

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Allah Menguji Kasih Abraham

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Allah Menguji Kasih Abraham

PUTUSAN. Nomor 0674/Pdt.G/2012/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluarga merupakan sekumpulan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Keluarga menjadi tempat pertama seseorang memulai

BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia, sekaligus dasar

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor yang menyebabkan perilaku maladaptif di TPA Baitul Hamid

Cinta Kedua. Majalah Parents Desember Sepenggal kisah tentang kekuatiran untuk jatuh cinta lagi.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi

BAB IV ANALISIS DATA KONSELING BEHAVIOR DALAM MENANGANI SELECTIVE MUTISM SISWA SD RADEN PATAH SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

5. KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN

BAB IV ANALISIS DATA

Bagan Pengambilan Keputusan Pada Anak Bungsu Remaja Akhir

PENDAHULUAN. seperti ayah, ibu, dan anak. Keluarga juga merupakan lingkungan yang

TABEL IV Hasil Observasi Awal Perilaku Datang Terlambat Sekolah Sebelum Treatment. Sebelum Treatment Nama Tanggal Waktu Datang

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Ku anfusakum wa ahlikum naaro... Penggalan al-qur an surat at-

BAB IV ANALISIS DATA. bimbingan dan konseling Islam yang terjadi di lapangan dengan teori yang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Tentang Proses Konseling Keluarga Dalam Mengatasi Perilaku

BAB V PEMBAHASAN. mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat

Transkripsi:

78 Bab 5 PENUTUP A. Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kebencian Hd terhadap ayahnya adalah: a. Ayah Hd melakukan poligami. b. Ayahnya kurang perhatian dikala istrinya (ibu Hd ) sedang sakit dan lebih membutuhkannya. Kewajiban seorang suami terhadap istri adalah faktor utama dalam rumah tangga. Kewajiban-kewajiban lahir batin yang didapat istri/ibu Hd dari sang Ayah kurang menjadi contoh yang baik bagi anaknya. c. Ayahnya kurang memperhatikan Hd dan kakaknya. Kewajiban yang kedua terdapat pada pola asuh seorang ayah terhadap anak. Anak adalah titipan Tuhan bagi orang tua, asuhan yang baik akan berdampak baik pula terhadap kebiasaan, tingkah laku, ucapan seorang anak. Kewajiban ini juga yang Hd rasa kurang atau belum terpenuhi dalam dirinya. Sehingga kebencian yang muncul dari diri Hd mulai tampak dihadapan sang ayah. 2. Proses Bimbingan Konseling dengan Teknik Behavior dalam Menangani Kebencian Anak kepada Orangtuanya. Secara umum, proses konseling terdiri dari 3 tahap yaitu tahap awal, tahap pertengahan dan tahap akhir.

79 a. Tahap Awal Pada tahap ini, konselor mencoba membangun hubungan dengan Hd. Awalnya konselor menanyakan penyebab kebencian Hd pada ayahnya tetapi Hd masih menutup diri. Selanjutnya konselor mencoba membangun trust kepada Hd dengan mendekatinya melalui hobby Hd yaitu memasak. Setelah cukup akrab dengan Hd, konselor menanyakan bagaimana sosok ayah yang baik menurut Hd dan bagaimana perasaan Hd terhadap ayahnya. Namun Hd belum bisa terbuka sepenuhnya kepada konselor. Berdasarkan pengakuan Hd, Hd membenci ayahnya karena semenjak ayah Hd menikah lagi, Hd kurang mendapatkan kasih sayang. Bahkan bukan hanya terhadap Hd tetapi juga ibu beserta saudara Hd pun kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang. Ketika ibu Hd sakit hingga meninggal pun, ayah Hd masih kurang perhatian. Hal ini menyebabkan Hd semakin benci terhadap ayahnya. Hd juga mengatakan bahwa sebenarnya dia rindu dengan ayahnya tetapi karena sikap ayahnya yang kurang perhatian dan pengertian, menjadikan rasa rindu berubah menjadi benci Adapun gejala yang nampak dalam diri Hd adalah : 1) Tidak mau menyapa ayahnya 2) Ketika ayah Hd datang, Hd membanting pintu

80 3) Membesarkan suara TV jika ayah Hd berada di rumah atau Hd pergi bersama teman-temannya. Berdasarkan cerita dari Hd dan gejala yang nampak, konselor menetapkan permasalahan yaitu anak yang membenci ayahnya. Selanjutnya konselor merancang bantuan yang akan diberikan. Konselor memilih terapi behaviour untuk membantu Hd merubah perilakunya serta perasaan benci terhadap ayahnya. b. Tahap Pertengahan atau Tahap Terapi Konselor menjelajahi dan mengeksplorasi masalah Hd secara lebih mendalam agar Hd mempunyai perspektif baru terhadap masalah yang dialami. Konselor mengatakan kepada Hd bahwa bagaiamana pun sikap ayah terhadapnya, beliau tetap ayah kandungnya karena status orang tua tidak akan pernah berubah. Tidak ada yang namanya mantan ayah. Konselor menjaga agar hubungan konseling selalu terpelihara dengan menyelingi candaan dan betul-betul memperhatikan saat Hd berbicara sehingga Hd merasa senang terlibat dalam pembicaraan atau wawancara konseling. Selanjutnya konselor mulai melakukan proses terapi dengan sharing experience. Konselor menceritakan pengalaman pribadi konselor agar dapat diambil pelajaran oleh Hd atau agar Hd bisa melakukan modelling dimana konselor sebagai modelnya. Konselor bercerita bahwa dulu konselor juga pernah membenci ibu sendiri

81 tetapi sikap membenci itu hanya akan membawa dampak buruk bagi diri sendiri. Selain itu, konselor meminta Hd untuk membuatkan ayahnya kopi jika ayahnya sedang berada di rumah. Hal ini dimaksudkan untuk menimbulkan rasa perhatian ayah kepada Hd dan saudaranya. Konselor bersyukur karena Hd mau menerima dan melakukan permintaan konselor. Namun setelah Hd melakukan hal tesebut, belum terjadi perubahan pada ayah Hd. Selanjutnya, konselor meminta Hd untuk menanyakan kabar ayahnya. Hd pun mengikuti saran dari konselor. Hd mulai menanyakan kabar ayahnya secara langsung. Perilaku ini mendapatkan respon positif dari ayah Hd. Konselor menyarankan Hd untuk membiasakan menanyakan kabar ayahnya. Ayah Hd pun mulai perhatian lagi dengan Hd dengan menanyakan Hd sudah makan atau belum, bagaimana saudara Hd, ayah Hd juga menanyakan bagaimana pekerjaan Hd, dan hal lain yang menunjukkan sikap perhatian ayah Hd terhadap Hd dan saudarnya. c. Tahap Akhir Konselor mengakhiri sesi konseling dengan menanyakan kabar Hd serta tugas yang diberikan konselor kepada Hd.

82 3. Hasil Bimbingan Konseling dengan Teknik Behavior dalam Menangani Kebencian Anak kepada Orangtuanya. Setelah melakukan proses konseling, perubahan yang terjadi adalah komunikasi antara Hd dan ayahnya sudah mulai terjalin kembali. Hd sudah mulai menyapa ayahnya dengan menanyakan kabar. Demikian pula dengan ayah Hd yang sudah mulai memberikan perhatian kepada Hd serta saudaranya dengan menanyakan Hd dan saudaranya sudah makan atau belum. Ayah Hd juga bertanya tentang pekerjaan Hd, dan hal-hal lain layaknya ayah dan anak pada umumnya. B. Saran Untuk Hd hendaknya selalu berusaha untuk menjalani dengan tulus serta penuh ikhlas dan jangan enggan menjalin komunikasi yang baik dengan ayahnya. Hal yang sekiranya kurang baik jangan sampai dilakukan, lebih bisa memilih apa yang seharusnya tidak dilakukan. Dan jangan pernah mengulang kejadian yang dipandang sebelah mata oleh ayah seperti membanting pintu. Disarankan pula untuk lebih bisa mengendalikan dirinya agar hal-hal yang buruk yang dilakukan sebelum adanya proses konseling berlangsung tidak terulang kembali. Dan diusahakan agar jangan mudah terombangambing dengan suasana hati yang mudah berubah-ubah suatu saat. Diharapkan kepada para pembaca, untuk mengembangkan proses pelaksanaan konseling dengan terapi yang sesuai dalam menangani kebencian seorang anak terhadap ayahnya ataupun masalah yang lain. Penulis juga berharap agar tulisan ini dapat digunakan sebagai kajian atau rujukan untuk

83 mengkaji lebih dalam mengenai teknik behaviour dalam tahap modelling terhadap anak yang membenci ayahnya. Kemudian penulis juga merasa bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis berharap kepada peneliti selanjutnya agar lebih baik untuk menyempurnakan penelitian ini. Dan untuk pembaca pada umumnya jangan pernah membiarkan sebuah masalah menjadi sebuah beban yang merugikan pada diri sendiri ataupun orang lain, dan jangan pernah menjadikan masalah orang lain sebagai sebuah beban untuk kita. Sebab apabila kita meringkankan beban orang lain maka Allah senantiasa meringankan beban kita.