96 Bab 5 Simpulan Seperti halnya mobil yang dirakit dari satu bagian ke satu bagian lainnya, membentuk sebuah mesin yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Banyak komponen kecil yang sepertinya tidak penting, tetapi setiap komponen membutuhkan perhatian sendiri supaya membentuk struktur secara keseluruhan yang sempurna. Toyota tumbuh menjadi korporasi global yang tahan dan kuat dan menyerupai koleksi unik dari berbagai bisnis kecil yang terlokalisasi. Secara strategis, pendekatan sumber daya manusia yang dimiliki Toyota menjadi senjata signifikan yang membantu kesuksesannya selama bertahun-tahun. Toyota menjaga pengalamannya melalui kemampuannya terus bertahan dan mencari anggota tim baru yang paling mampu mencerminkan berbagai prinsip filosofi operasi perusahaan serta dorongan hati untuk memberikan kontribusi pada sesame karyawan dan juga masyarakat. Dalam penelitian juga dapat kita lihat bagaimana jawaban para responden mencerminkan kinerja Toyota yang tidak diragukan lagi. Dari hasil penelitian yang dapat kita ambil bahwa mayoritas responden menyukai nilai jual balik Toyota yang masi tinggi. Mengingat Jakarta merupakan ibukota, penghasilan orang mungkin lebih besar dibandingkan penghasilan rata-rata masyarakat yang tinggal di kota lain. Oleh sebab itu kecenderungan orang mengganti mobil dalam kuartal 5 tahun lebih sering terjadi di Jakarta, sehingga tidak heran nilai jual balik mobil ternyata mempengaruhi penjualan mobil.
97 Alur perkembangan industry otomotif berkembang sangat pesat, dalam setahun banyak hal yang dapat berubah. Masing-masing brand terus berinovasi untuk merebut takhta sebagai market leader. Namun masih banyak perusahaan yang bingung akan ukuran atau barometer yang digunakan untuk mengetahui elemen konsumen dalam menentukan keputusan pembelian mereka. Dunia bisnis saat ini tidak hanya seputar pencarian keuntungan atau penjualan, melainkan harus memiliki visi jangka panjang. Untuk bertahan lama, maka perusahaan harus kokoh. Perusahaan dengan citra yang positif jelas akan bertahan lama karena mendapatkan kepercayaan dari public. Public relations biasa yang diberi tanggung jawab untuk menjaga kestabilan citra dalam perusahaan. Selain menjaga, PR yang handal mampu membuat konsumen berpikir apa yang perusahaan ingin konsumenya berpikir. Hal itu dapat dilakukan dengan strategi branding. Berdasarkan penelitian ini, Toyota berhasil memposisikan dirinya sebagai mobil yang irit bahan bakar, suku cadang yang murah serta mobil dengan nilai jual balik yang pantas di mata konsumen. Di Indonesia sendiri, Toyota memiliki reputasi yang bagus di pasar industry otomotif, hal ini bisa dilihat kejayaan Toyota sebagai market leader karena konsumen setia dengan produknya. Intinya adalah strategi branding dengan reputasi Toyota membuat satu ikatan yang mampu mempertahankan Customer Loyalty, dimana reputasi merupakan kenyataan yang membuktikan sedangkan dengan branding Toyota bisa mengarahkan dan memposisikan mereka di benak konsumen sesuai yang mereka harapkan. Customer loyalty tidak sepenuhnya didapatkan karena strategi branding, karena masih banyak factor lain yang mempengaruhi, hanya saja strategi branding
98 Toyota sangat efektif dalam menjaga konsistensi citra Toyota di mata konsumen Indonesia. Bagi pengamat industry, keberhasilan Toyota dalam menghasilkan reputasi baik sulit untuk dipahami. Toyota berhemat dalam sumber daya, tetapi mengeluarkan dana besar untuk manusia dan proyek. Perusahaan beraktifitas dengan efisien berkat sejumlah system seperti Toyota Production System. Perusahaan tersebut bersifat hierakis dan birokratis, tetapi mendorong adanya perbedaan pendapat. Apa yang membedakan Toyota dengan para kompetitornya adalah arti karyawan pabrik bagi Toyota. Mereka lebih dari sekedar sumber daya bagi proses perakitan mobil. Setiap orang saling berbagi pengetahuan melalui interaksi yang terjadi. System Toyota ini mewakili pendekatan yang lebih manusiawi bagi produksi industry karena perusahaan menempatkan manusia, dan bukan mesin, pada inti dari segalanya. Toyota melekatkan nilai social yang kuat untuk memenuhi kebutuhan setiap customer dan meningkatkan kepuasan atas produk. Perusahaan mengungkapkan ke public tujuan mustahilnya guna meningkatkan kesadaran social karyawannya. Hal ini tercermin pada pernyataan berikut di bagian penutup Toyota Value: kami selalu mengoptimalkan upaya meningkatkan kebahagiaan setiap customer, serta membangun masa depan yang lebih baik bagi orang-orang, masyarakat, dan planet yang kita tinggali. Inilah tugas kita. Inilah Toyota.( osono,shimizu,takeuchi, 2008) Strategi komunikasi Toyota dalam mempopulerkan teknologi hibrid seperti tidak mengherankan, untuk perusahaan sekelas Toyota memang harus melakukan hal ini. Pertama, bertujuan untuk memperlihatkan kepeloporan (leadership) Toyota di industri otomotif dengan menunjukkan teknologi hibrid, teknologi masa depan yang sudah ada di depan mata. Kedua, menancapkan citra positif Toyota sebagai perusahaan pertama yang menggunakan teknlogi hibrid. Pada saatnya nanti semua jenis dan merek kendaraan
99 menggunakan teknologi hibrid, tetapi karena Toyota yang pertama mengkomunikasikannya, maka Toyota yang akan memperoleh citra positif. Seperti di industri telekomunikasi, ketika semua belum menggunakan 3G, Nokia yang pertama mengkomunikasinya. Akibatnya, Nokia meraih citra yang positif, walaupun Sony Ericsson yang pertama kali menggunakannya. Ketiga, meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap Toyota. Langkah Toyota ini jelas bisa membuat pelanggan confident dan makin bangga dengan merek pilihannya. Bagi pelanggan, Toyota dianggap tahu ke mana arah bisnis otomotif akan bergerak. Strategi ini bisa meningkatkan tingkat kepercayaan konsumen terhadap Toyota sebagai merek terdepan. Keempat, iklan Toyota memberikan edukasi Toyota kepada konsumen. Toyota secara sengaja mengedukasi konsumennnya tentang teknologi produk yang suatu saat akan tiba. Dengan demikian, ketika produk itu benar-benar tiba, konsumen sudah tahu dan mengenalinya lebih dalam. Ada dua hal yang dilakukan Toyota lewat iklan-iklannya, yakni investasi dan edukasi. Toyota telah melakuan investasi (awareness) mengenai teknologi hibrid, serta edukasi tentang masa depan industrinya dan leadershipnya di bidang otomotif. Dalam teori komunikasi ada tahapan unaware; aware; comprehend; confident; action; keep action. Kalau Toyota sudah sampai tahap aware seharusnya terus berkomunikasi sehingga mencapai tahap keep action. Pasalnya kompetitor Toyota mulai mengembangkan teknologi yang sama yaitu mobil hibrid dari Honda. Jadi apabila Cuma branding tanpa ada produk yang dipasarkan, takutnya suatu hari program branding ini hilang dilupakan orang. Mengkomunikasikan produk hibrid tidaklah semudah produk otomotif lainnya. Produk jenis hibrid jenis pasarnya lebih spesifik dan spesial, yaitu orang yang sadar akan
100 lingkungan. Karena itu, tantangan Toyota adalah menemukan cara komunikasi yang tepat bagi produk ini. Bisnis diyakini tidak sekadar menjual produk. Aspek pelayanan (service) menjadi pendukung yang tak dapat dikesampingkan perannya dalam mengembangkan bisnis. Untuk meningkatkan pelayanan ini, memang tidak mudah karena melibatkan karyawan internal yang harus dibentuk karakternya dan melibatkan pelanggan yang perlu dilayani sebaik mungkin. Hal ini disadari TAM, TAM membangun pelayanan perusahaannya mulai dari staf frontliner hingga staf yang berada di balik layar. Semuanya harus memuaskan konsumen dan berkeyakinan dapat menguasai pasar mobil nanti. TAM mengaku memiliki standar pelayanan nasional yang diterapkan ke kantor cabang ataupun dealer-dealer yang berada di seluruh kawasan di Indonesia. Toyota punya standarisasi yang juga dilakukan continous improvement. Standar TAM bukan standar yang tetap karena terus mengikuti standar yang dimiliki konsumen. Toyota bisa dibilang selama ini besar justru karena sektor pelayanannya, bukan karena produknya. Pelayanan yang diberikan juga perlu disertai dengan fungsi monitoring terus-menerus. Setiap ada keluhan pelanggan, TAM pasti akan merespon. Dari sisi produk pun, Toyota selalu membuat produk yang didasarkan kebutuhan pada kebutuhan konsumen. TAM memiliki misi bahwa mobil yang mereka jual memiliki customer experience, yaitu customer selalu menjadi fondasi.
101 Ket : lapangan parkir gedung HRD Ket : kampanye customer service
102 Ket : ruang HRD lantai 2 Ket : ruang HRD lantai 2
Ket : tempat bertemu dengan Bu Dewi 103
104 Ket : tempat bertemu dengan Bu Dewi Ket : daftar nomor ext karyawan divisi HRD di lantai 2
Ket : daftar nomor ext karyawan divisi HRD di lantai 2 105
106 Ket : tangga menuju ruangan HRD Ket : petunjuk ke ruangan HRD
Ket : gedung HRD dari depan 107
108 Ket : gedung HRD Ket : kampanye untuk karyawan Toyota Ket : gedung HRD
Ket : gedung HRD 109
110 Ket : gedung HRD untuk bagian direktur HRD Ket : lapangan parkir gedung HRD
111 Ket : lapangan parkir gedung HRD Ket : lapangan parkir gedung HRD
112 Ket : front office gedung corporate TAM Ket : front lobby gedung corporate TAM
113 Ket : front office gedung corporate TAM Ket : gedung corporate TAM
Ket : front office gedung corporate TAM 114