BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam UU no 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen disebutkan juga bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Hal ini berarti bahwa guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang tugastugasnya harus dilaksanakan dengan prinsip-prinsip profesionalitas. Zahroh (2015:35), Profesional merupakan aspek utama yang harus melekat dan memang benar-benar ada serta tidak dibuat-buat. Guru adalah tenaga profesional yang harus mempunyai kompetensi dalam bidangnya dan merupakan faktor utama penentu keberhasilan pendidikan disekolah faktor lainnya yang mempengaruhi adalah kepemimpinan kepala sekolah. Mulyasa (2011:25) yang menyatakan bahwa kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan kependidikan lainya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan saran dan prasarana. Peran Kepala sekolah sangat penting sehingga kepala sekolah harus mempunyai kompetensi diberbagai aspek, agar dapat 1
meningkatkan penyelenggaraan dan kualitas pendidikan. Salah satu tugas kepala sekolah adalah melaksanakan kegiatan supervisi akademik. hal tersebut diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang standar Kepala sekolah. Kepala sekolah juga memahami bahwa kegiatan supervisi akademik yang dilaksanakan bukan hanya ditunjukan bagi penilaian kinerja guru dalam mengelola proses belajar mengajar, melainkan juga untuk membantu guru dalam meningkatkan kemampuan profesionalitas sesuai undang-undang guru dan dosen. Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini diantaranya Penelitian yang dilakukan Hasan (2011) dalam judul upaya meningkatkan kompetensi guru MIPA dalam menyusun RPP melalui supervisi akademik di SMP Negeri 15 Kota Gorontalo menunjukkan adanya peningkatan kompetensi guru dalam menyusun RPP yaitu pada siklus I nilai rata-rata kompetensi guru adalah 66,15% (kategori cukup) sedangkan pada siklus II nilai rata-rata adalah 91,99% (kategori sangat baik) sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan supervisi akademik dapat meningkatkan kompetensi guru MIPA di SMP Negeri 15 Kota Gorontalo dalam menyusun RPP. Sejalan dengan penelitian Hasan penelitian yang dilakukan Aswir (2013) 2
dengan judul meningkatkan kinerja guru di SDN 5 Puhun Pintu Kabun Kota Bukittinggi melalui supervisi akademik menunjukkan bahwa berdasarkan observasi awal pada SDN 05 Puhun Pintu Kabun Kec. Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi memperoleh nilai ratarata 56% setelah dilaksanakan siklus pertama diperoleh nilai rata-rata 73, sedangkan siklus kedua diperoleh nilai rata-rata 89%. Implikasi hasil Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) melalui supervisi akademik dapat meningkatkan kinerja majelis guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pada SDN 05 Puhun Pintu Kabun Kec. Madiangin Koto Selatan Kota Bukittinggi. Jadi penelitian Hasan dan Aswir memiliki persamaan yaitu menggunakan model penelitian tindakan sekolah dimana mereka melaksanakan penelitian dengan 2 siklus. Hasil penelitian Hasan digunakan untuk melihat seberapa besar peningkatan kompetensi guru dalam penyusunan RPP melalui pembinaan secara umum sesuai standar proses, sedangkan Aswir melihat seberapa besar peningkatan kinerja guru melalui pembinaan profesional secara umum pada siklus I dan pembinaan individual sesuai kinerja guru pada siklus 2. Penelitian yang dilakukan Dalawi, dkk (2013) dalam judul pelaksanaan supervisi akademik pengawas sekolah sebagai upaya peningkatan profesionalisme guru SMP N 1 Bengkayang menunjukkan bahwa 3
pelaksanaan supervisi akademik di SMP Negeri 1 Bengkayang dinilai dapat meningkatkan kinerja atau profesionalitas guru dalam melaksanakan pembelajaran. Pada penilaian ini aspek-aspek yang disupervisi dinilai telah mengarah pada materi/sasaran supervisi akademik yang disesuaikan dengan kebutuhan guru/sekolah begitu juga pada teknik supervisi akademik yang digunakan cukup bervariasi, hanya saja didalam pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas sekolah membutuhkan waktu yang lebih lama. Upaya yang dilakukan pengawas sekolah dinilai sudah cukup, namun tetap perlu ditingkatkan, kelemahan yang lain terletak pada frekuensi kunjungan pengawas sekolah yang dinilai belum optimal karena masih ada guru yang belum dikunjungi oleh pengawas sekolah. Kepala sekolah sebagai orang yang bertanggung jawab atas kemajuan sekolah harus mencari informasi penyebab kualitas mutu sekolah rendah. Sebagaimana hasil observasi awal peneliti melalui mengamati dan wawancara dengan beberapa guru di SD N 3 Sumberejo, kepala sekolah cukup intensif dalam memprogram kinerjanya pada tiap semester guna peningkatan profesionalitas guru dalam pengelolaan pembelajaran. Namun karena masih rendahnya pengawasan/kontrol yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap program tersebut berdampak rendahnya kualitas mutu sekolah. 4
Selain itu ada faktor lain yang menyebabkan rendahnya mutu sekolah yaitu profesionalitas guru yang rendah, karena guru yang profesional harus memiliki kompetensi dalam menyusun program dan pelaksanaan Pembelajaran. Salah satunya adalah dalam penyusunan Rencana Pelaksanan Pembelajaran RPP sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai standar yang diharapkan, namun pada kenyataannya sebagaian besar guru belum sesuai standar dengan standar penyusunan RPP karena perancangannya tidak sesuai kondisi sekolah dan karakteristik siswa disekolah tersebut. Dan dalam pelaksanaannya pun masih terjadi kejanggalan tidak sesuai dengan waktu pelaksanaannya juga kegiatan intinya yang tidak sesuai dengan RPP dalam menggali Eksplorasi, Elaborasi, dan konfirmasi. Tidak menggunakan alat peraga sering monoton dengan ceramah sehingga murid kurang aktif dalam belajar, semua itu terjadi karena profesionalitas guru masih rendah. Maka menjadi hal yang mutlak bagi kepala sekolah untuk memberikan supervisi pada guru guna memperbaiki profesionalitas guru. Salah satunya adalah dengan supervisi kunjungan kelas. Sebagaimana dikemukakan oleh Sagala (2010:187), tujuan yang diinginkan melalui teknik kunjungan kelas ini adalah membantu guru yang belum berpengalaman mengatasi kesulitan dalam mengajar, kemudian membantu guru yang telah berpengalaman untuk mengetahui kekeliruan 5
yang dibuatnya dalam mengajar. selain itu, lebih lanjut Purwanto (2007:43) mengemukakan beberapa fungsi supervisi pengajaran antaran lain : (1) membimbing guru agar dapat memahami lebih jelas masalah atau persoalan-persoalan kebutuhan belajar mengajar; (2) membantu guru dalam mengatasi kesukaran dalam mengajar (3) memberikan bimbingan yang bijaksana terhadap guru. Berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Peningkatkan profesionalitas guru Melalui Supervisi akademik kunjungan kelas di SDN 3 Sumberejo Kecamatan kaliwungu Kabupaten Kendal. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah Supervisi akademik kunjungan kelas dapat meningkatkan profesionalitas guru di kalangan guru sekolah dasar SDN 3 Sumberejo Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui peningkatkan profesionalitas guru melalui supervisi akademik kunjungan kelas di kalangan guru sekolah dasar SDN 3 Sumberejo Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal. 1.4 Manfaat Penelitian 6
Penelitian diharapkan bisa memberikan manfaat baik secara teoritis dan praktis bagi pemerhati pendidikan: 1.4.1.Manfaat Teoritis Manfaat secara teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan mengenai supervisi kepala sekolah mempengaruhi dan Untuk meningkatkan profesionalitas guru dalam pembelajaran (Muslim, 2010:179). sehingga dapat memberikan, kepercayaan kepada wali murid dan pemakai jasa pendidikan terhadap lembaga pendidikan. 1.4.2.Manfaat Praktis 1.4.2.1. Bagi guru SD 3 Sumberejo Melalui Supervisi akademik kunjungan kelas dapat menjadi motivasi pada guru SD 3 Sumberejo Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal dalam meningkatakan profesionalitas pengelolaan pembelajaran. 1.4.2.3. Bagi kepala sekolah SD 3 Sumberejo Dapat menjadi acuan kepala sekolah dalam meningkatkan kepemimpinan di bidang supervisi akademik kunjungan kelas secara terprogram dan upaya pembinaan profesionalitas guru. 1.4.2.2. Bagi Pengawas Sekolah SD 3 Sumberejo 7
Pendampingan pengawas kepada kepala sekolah dan guru semakin ringan dan semakin meningkat. 1.4.2.2. Bagi Dinas Pendidikan UPTD Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal Untuk memotivasi membimbing, membantu guru-guru dalam pembelajaran melalui supervisi kunjungan kelas dan dapat meningkatkan monitoring pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah secara terprogram, profesional, kontinyu demi meningkatkan profesionalitas guru sehingga hasil belajar siswa juga meningkat pada akhirnya kualitas pendidikan di dinas kabupaten juga meningkat. 8