METODE PENELITIAN. hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode korelasional dengan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatif dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kuesioner (Masri Singarimbun dan Sofian Effendi 1989:4).

III. METODE PENELITIAN. konstruksi. Analisis dan kontruksi dilakukan secara metodologis, sistematis dan

METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Metode ini digunakan untuk menjelaskan beberapa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini penyusun menggunakaan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif non eksperimental. Pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh kegiatan gotong royong terhadap kerukunan masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

III. METODE PENELITIAN. yang menggunakan data yang sama dimana peneliti menjelaskan hubungan

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. membuktikan teori, sehingga dapat menjadi bahan yang berharga bagi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

III. METODE PENELITIAN. kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain

3 METODE Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory reaserch.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis penelitian. Jenis penelitian yang digunakan termasuk dalam jenis eksplanatori.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif (ekplanasi),

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

METODE PENELITIAN. eksplanasi (explanatory research). Tujuan dari pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger. Data yang digunakann dalam penelitian ini adalah data primer,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. mengadakan pemeriksaan dan pengukuran-pengukuran terhadap gejala tertentu.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini beranjak untuk mengamati perilaku dari anak murid Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. dan Effendi (1995) penelitian eksplanatory yaitu tipe penelitian untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif (hubungan)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Di Lingkungan Komplek Putraco terdapat 1 TK dan 1 Pos Paud, yang. keduanya kurang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat

BAB III. METODOLOGI. hipotesis, maka kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: KETEKUNAN KEMAMPUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang menggali. dengan faktor efek (Notoatmodjo, 2011).

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan demikian penelitian ini di kategorikan sebagai explanatory research.

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk memberikan arah,tata cara dan teknik pengerjaan guna

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong ke dalam tipe penelitian eksplanatori dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory reserch), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sugiyono (2012:7) menjelaskan

III. METODE PENELITIAN. peneliti ingin melakukan pengamatan langsung mengenai perilaku tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di Kantor Badan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu, SMK Negeri 2 Subang JL. Wera Km.05 Dangdeur Subang

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanasi

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe survey sedangkan pendekatan

Transkripsi:

28 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, adapun jenis penelitian yang digunakan adalah metode eksplanatif dan inferensial. Digunakannya metode eksplanatif ditujukan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil penelitian yang sudah ada. Penggunaan metode eksplanatif bertujuan untuk menentukan sifat dari hubungan antara satu atau lebih gejala atau variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas, yakni fear of crime dan mekanisme coping yang dilakukan oleh masyarakat terhadap tindak kekerasan seksual terhadap anak di Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai yang menggunakan kuesioner untuk pengumpulan datanya. B. Definisi Konsep Untuk memudahkan dalam penafsiran berbagai teori yang ada dalam penelitian ini, maka ditentukan beberapa definisi konsep yang berhubungan dengan apa yang akan diteliti, antara lain:

29 1. Tinjauan Tentang Fear Of Crime Fear of crime atau rasa takut terhadap kejahatan merupakan suatu perasaan cemas yang timbul dari seseorang dikarenakan adanya ancaman yang sewaktu-waktu dapat dialami oleh seseorang tersebut yang akan membahayakan dirinya. Mengukur fear of crime dengan indikator seriusitas kejahatan, pengetahuan akan kejahatan (pengaruh pemberitaan media massa), dan pengalaman kejahatan (pengalaman langsung dan tidak langsung). 2. Tinjauan Tentang Mekanisme Coping Mekanisme coping merupakan strategi yang dipelajari individu untuk meminimalkan kecemasan dalam situasi yang tidak dapat mereka tanggulangi secara efektif. Mengukur mekanisme coping dengan indikator diantaranya perlindungan diri, penghindaran, dan pembatasan. 3. Tinjauan Tentang Kekerasan Seksual Terhadap Anak Kekerasan seksual adalah keterlibatan seorang anak dalam segala bentuk aktivitas seksual yang terjadi sebelum anak mencapai batasan umur tertentu yang ditetapkan oleh hukum negara yang bersangkutan. Dimana orang dewasa atau anak lain yang usianya lebih tua atau orang yang dianggap memiliki pengetahuan lebih dari anak memanfaatkannya untuk kesenangan seksual atau aktivitas seksual

30 C. Definisi Operasional Definisi operasional menurut Singarimbun dan Efendi (1987) adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Adapun Operasionalisasi konsep pada penelitian ini, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3 berikut. Tabel 3. Operasionalisasi Konsep Penelitian Variabel Indikator Kategori Respon (1) (2) (3) Penilaian responden tentang rasa takut Fear of crime menjadi korban kejahatan di Kecamatan Pringsewu: Pengetahuan kejahatan kekerasan seksual : a. Merasa takut jika anak berada di rumah sendirian b. Anak menjadi target kekerasan seksual Tingkat rasa takut c. Kekerasan seksual menimpa anak atau saudara terdekat Seriusitas kejahatan kekerasan seksual: a. peluang terjadinya kejahatan kekerasan seksual terhadap anak dilingkungan tempat tinggal b. jika dalam melakukan aksinya pelaku kekerasan seksual melukai korbannya c. ancaman kejahatan kekerasan seksual terhadap anak menimbulakan rasa takut yang besar Tingkat Kekhawatiran Tingkat Kesetujuan d. perlu upaya nyata untuk meminimalkan anak menjadi

Variabel Indikator Kategori Respon korban kekerasan seksual Pengalaman kejahatan : a. seberapa sering responden memikirkan cara untuk mengatasi kasus kekerasan seksual terhadap anak Tingkat Keseringan 31 Mekanisme Coping Penilaian responden tentang kesesuaian pada variabel mekanisme coping ketika takut menjadi korban kekerasan seksual: Perlindungan diri: a. dibutuhkan strategi nyata untuk menghindari terjadinya kasus kekerasan seksual terhadap anak b. membekali anak pengetahuan untuk tidak menerima ajakan dalam bentuk apapun oleh orang yang tidak dikenal Penghindaran dan pembatasan a. selalu bersikap waspada dalam menjaga anak a. membatasi aktivitas anak di luar rumah pada jam rawan b. mengenali siapa saja orang yang sering ditemui/bermain dengan sang anak c. pemerintah perlu mengupayakan untuk memberikan hukuman bagi pelaku kekerasan seksual terhadap anak. Tingkat kesetujuan Tingkat Kesetujuan Kategori respon yang akan dimintakan pada tiap responden merujuk pada skala likert dengan lima tingkatan, yakni untuk tingkat kesetujuan (meliputi, sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju). Tujuan digunakannya skala likert dikarenakan pembuatannya relatif mudah dan tingkat reliabilitasnya tinggi.

32 Adapun, untuk tingkat kekhawatiran (meliputi, sangat khawatir, khawatir, netral, tidak khawatir, sangat tidak khawatir) dan yang terakhir adalah tingkat keseringan (meliputi, sangat sering, sering, netral, tidak sering, sangat tidak sering). Harapannya dengan telah ditetapkannya kategori respon tersebut, mempermudah responden untuk menjawab pertanyaan yang akan diajukan pada kuesioner penelitian. D. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu. Pada lokasi ini terdapat cukup banyak kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak di bawah umur, tercatat 15 kasus rentang tahun 2012-2014 (Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres Tanggamus, 2014). Pada daerah ini masyarakatnya sudah cukup heterogen, di samping itu daerah ini memiliki status ekonomi keluarga yang cukup beragam, sehingga diharapkan dapat mewakili berbagai golongan untuk memberikan informasi yang akurat terkait dengan pertanyaan yang akan ditanyakan oleh peneliti pada saat turun lapangan, dan juga lokasi ini terjangkau oleh peneliti sehingga mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian. E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Target populasi pada penelitian ini adalah masyarakat kecamatan Pringsewu. Untuk mengetahui bagaimana respon masyarakat serta

33 seberapa besar tingkat pengawasan masyarakat terhadap anak-anak mereka. Berdasarkan definisi tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah jumlah rumah tangga yang bertempat tinggal di Kecamatan Pringsewu. Data yang diperoleh dari kantor Kecamatan Pringsewu menunjukkan, jumlah rumah tangga di Kecamatan Pringsewu sebanyak 21.357 KK. Populasi dalam penelitian ini difokuskan pada rumah tangga yang memiliki anak dikarenakan responden yang dimintakan informasi terkait penelitian ini adalah para orang tua yang memiliki anak. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki (Siswanto, 2012). Untuk menentukan sampel dari masyarakat Kecamatan Pringsewu tersebut maka digunakan perhitungan Slovin yaitu : Rumus : Keterangan: n: besaran sampel N: besaran populasi e: kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir. Nilai presisi pada penelitian ini adalah 10%. Berdasarkan rumusan slovin maka besar sampel dalam penelitian adalah : n = 21.357 1+21.357 0,1 2 = 21.357 1+21.357(0,01) = 21.357 1+213,57 = 99,53

Jadi, besaran sampel pada penelitian ini adalah 99,53 dibulatkan menjadi 99 orang. 34 F. Teknik Sampling Teknik sampling pada penelitian ini adalah teknik sampling nonrandom (Nonprobability sampling). Digunakannya teknik sampling nonrandom dikarenakan tidak diperolehnya kerangka sampling dari populasi yang menjadi kajian dalam penelitian ini. Sebagai konsekuensinya, generalisasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini bersifat terbatas dan hanya untuk sampel yang terlibat. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampling bertujuan (purposive sampling). Akbar (1995) mengungkapkan teknik purposive sampling digunakan untuk anggota sampel yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitian. Penelitian ini difokuskan pada KK yang memiliki anak. Oleh karenanya, teknik sampling yang dimungkinkan untuk digunakan hanya purposive sampling. Digunakannya purposive sampling karena tidak dimilikinya daftar KK yang memiliki anak.

35 G. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dikelompokkan ke dalam data primer dan data sekunder. 1. Data primer Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama, seperti dari individu atau perseorangan yang merupakan responden penelitian, dengan menggunakan data kuesioner terstruktur. Data primer diperoleh melalui: kuesioner yaitu sejumlah data pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder diperoleh melalui: kepustakaan yaitu mengumpulkan data dari buku, media online atau sumber tertulis lainnya sebagai acuan guna mendapatkan pengertian dari topik permasalahan dalam melakukan penelitian dan untuk mencari teoriteori mana yang relevan dengan kenyataan di lapangan. Selain itu, pada penelitian ini data juga diperoleh dari statistik kriminal resmi dari kepolisian Polres Tanggamus. Selanjutnya, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Angket/Kuesioner Pada penelitian kuantitatif, pembuatan kuesioner merupakan hal yang pokok untuk pengumpulan data. Tujuan pokok pembuatan kuesioner

36 adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survai dan memperoleh informasi dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin. 2. Wawancara Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan data melalui beberapa pertanyaan lisan dan pencatatan langsung tentang objek yang akan menjadi topik kajian penelitian ini. Penggunaan teknik observasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan fenomena yang tidak diperoleh melalui angket/kuesioner. 3. Studi Kepustakaan Kepustakaan yaitu mengumpulkan data dari buku, media online atau sumber tertulis lainnya sebagai acuan guna mendapatkan pengertian dari topik permasalahan dalam melakukan penelitian dan untuk mencari teoriteori mana yang relevan dengan kenyataan dilapangan. Pada penelitian ini tahap pengumpulan data angket/kuesioner dibagi menjadi dua tahapan. Pada tahap pertama, pengumpulan data yang dilakukan hanya untuk menguji instrumen (angket/kuesioner) penelitian. Uji instrumen pada penelitian ini dilakukan pada 30 responden yaitu pasangan suami isteri yang telah memiliki anak. Rentang waktu yang digunakan untuk menyelesaikan uji instrumen dilakukan dalam dua hari (mulai tanggal 14 sampai dengan 15 Januari 2015). Tempat yang menjadi lokasi pengumpulan data pada penelitian ini yaitu langsung mendatangi ke rumah responden dan tempat bermain anak-

37 anak dimana terdapat banyak orang tua yang membawa anak mereka untuk menikmati sarana bermain. Kesemua lokasi tersebut berada tepat di Kecamatan Pringsewu yang menjadi tempat penelitian. Alasan diambilnya lokasi tersebut adalah diharapkan akan lebih cepat mendapatkan responden yang dibutuhkan untuk mengisi angket/kuesioner yang telah disediakan. Tahap ke dua pengumpulan data pada penelitian ini langsung merujuk pada hasil uji instrumen (kuesioner) yang telah dilakukan sebelumnya. Pada tahap ini jumlah responden keseluruhan mencakup 99 responden. Pada tahap penyebaran kuesioner kali ini dilakukan pada tiga tempat lokasi yaitu rumah para responden, sekolah yang meliputi TK/SD/SMP/SMA, dan terakhir adalah pendopo Pringsewu yang menjadi pusat berkumpulnya orang tua yang membawa anak-anak mereka untuk menikmati berbagai macam wahana bermain yang disediakan. Rentang waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data sebanyak 99 responden cukup lama dikarenakan hanya dikerjakan sendiri dan sulitnya bertemu dengan responden pada waktu jam kerja, sehingga waktu yang digunakan mencapai lima hari (dimulai dari tanggal 16 sampai dengan 21 Januari 2015). H. Uji Instrumen 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu penelitian yakni, menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu

38 mengukur apa yang ingin diukur. Apabila semua komponen yang diukur valid, maka hasil pengukuran dengan masing-masing komponen akan berkorelasi satu sama lain. Cara yang digunakan untuk mengukur validitas kuesioner penelitian ini dengan menggunakan validitas konstruksi (Contruct Validity) yakni ditinjau dengan keserasiannya dengan teori yang dipakai sebagai fundament kerja pada penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini, uji instrumen dilakukan pada 30 responden yakni pasangan suami isteri yang telah memiliki anak. Merujuk pada hasil pengujian validitas yang dilakukan pada tiap variabel, terdapat beberapa pertanyaan yang tidak valid, yakni: p12, p24, p25, p27, dan p28, lihat lampiran. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indikator tingkat keandalan atau kepercayaan terhadap suatu hasil pengukuran (Morissan, 2012). Reliabilitas merupakan istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Suatu penelitian disebut reliable atau memiliki keandalan jika konsisten memberikan jawaban yang sama. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode cronbach alpha. Metode alpha merupakan suatu metode untuk mencari reliabilitas internal (internal consistency), dengan menganalis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran (Abdi, 2009). Suatu construk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,6.

39 Hasil uji reliabilitas yang dilakukan pada tiap variabel dalam uji instrumen penelitian ini menunjukkan bahwa nilai cronbach alpha pada dua variabel ini lebih dari 0,6. maka dari itu, dapat dikatakan bahwa alat ukur pada penelitian ini adalah reliabel atau andal, lihat lampiran. I. Teknik Pengolahan Data Kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data dilaksanakan biasanya dilakukan dengan melalui tahap editing (memeriksa), koding (proses pemberian identitas), dan tabulating (proses pembeberan). 1. Editing Proses ini dimulai dengan memberi identitas pada instrumen penelitian yang telah terjawab, memeriksa satu-persatu lembar instrument. Penyuntingan dilakukan dengan maksud untuk memeriksa semua jawaban responden yang telah kembali, dikarenakan terkadang sering kali terjadi kecacatan dalam kuesioner. 2. Koding Pengkodean merupakan suatu proses penyusunan secara sistematis data mentah yang ada dalam kuesioner ke dalam bentuk yang mudah dibaca oleh mesin pengolah data, proses ini dimulai dengan memberi identitas pada instrumen penelitian yang telah terjawab, memeriksa satu persatu lembar instrument (Prasetyo, 2008). Pengkodean ini dilakukan untuk menyederhanakan jawaban responden, juga untuk memudahkan mengolah data melalui software pengolah data statistik.

40 3. Tabulasi Tabulasi dilakukan dengan menyusun dan menghitung data hasil pengkodean, kemudian dibuat tabel agar lebih mudah terbaca. 4. Interpretasi Interpretasi yaitu tahap dari penelitian yang berupa data diinterpretasikan agar lebih mudah dipahami yang kemudian dilakukan penarikan kesimpulan. J. Teknik Analisis Data Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan diintepretasikan. Proses ini seringkali digunakan program olah statistik. Fungsi pokok analisis data yaitu menyederhanakan data penelitian yang amat besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipahami (Singarimbun & Effendi, 1987). Untuk menghitung frekuensi dan membuat persentasi maka digunakan rumus: P = F N 100% Keterangan : P = Persentase F = Frekuensi pada klasifikasi atau kategori variasi yang bersangkutan N = Jumlah frekuensi dari seluruh klarifikasi atau kategori variasi. Pada penelitian ini analisa data yang digunakan adalah analisa data kuantitatif yakni analisa eksplanatif. Untuk mengetahui pengaruh variabel

41 bebas terhadap variabel terikat digunakan statistik inferensial. Adapun penggunaan statistik inferensial bertujuan untuk menemukan dan menjawab permasalahan penelitian yang dikaji. Rumus yang digunakan untuk uji pengaruh dengan menggunakan perhitungan regresi. Selanjutnya, Untuk uji pengaruhnya perhitungan pada penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana. Hitungan regresi linier sederhana tersebut dilakukan dengan menggunakan program olah data statistik.