ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENGAWASAN ORANG TUA DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 MUARO JAMBI OLEH : FUJI WULANDARI NIM : ERA1D009156 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014 0
HUBUNGAN PENGAWASAN ORANG TUA DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 MUARO JAMBI Penulis NIM : Fuji Wulandari : ERA1D009156 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kedisiplinan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai prestasi belajar yang optimal, dan rendahnya kedisiplinan siswa di SMP Negeri 1 Muaro Jambi, serta kurangnya kepedulian orang tua terhadap kegiatan anak di sekolah dan di rumah. Sehingga menciptakan kesulitan bagi siswa untuk disiplin dalam kegiatan belajar. Penelitian ini bertujuan (1). Mengungkapkan tingkat pengawasan orag tua terhadap anak di SMP Negeri 1 Muaro Jambi. (2). Mengungkapkan tingkat disiplin belajar siswa di SMP Negeri 1 Muaro Jambi. (3). Mencari apakah terdapat hubungan antara pengawasan orang tua dengan disiplin belajar siswa di SMP Negeri 1 Muaro Jambi. Penelitian ini akan bermanfaat bagi Guru pembimbing, untuk dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih strategi dan tekhnik bimbingan untuk siswa, serta memberikan pemahaman kepada orang tua siswa akan pentingnya pengawasan yang diberikan untuk anak agar berhasil dalam proses belajar mengajar secara optimal. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pengawasan orang tua terhadap anak berada pada tingkatan tinggi (71,8%), tingkat disiplin belajar siswa berada pada tingkatan tinggi (75,6%), dan terdapat hubungan yang signifikan antara pengawasan orang tua dengan disiplin belajar siswa di SMP Negeri 1 Muaro Jambi (r =0,38) yang berarti bahwa korelasi rendah hubungan jelas tetapi kecil. Hasil penelitian ini memberi implikasi pada bimbingan konseling bahwa untuk membantu siswa menjadi disiplin diperlukan adanya pengawasan yang juga diberikan oleh orang tua. Sehingga, alangkah baiknya jika pihak sekolah berusaha untuk bisa bekerja sama dengan orang tua siswa untuk memberikan pengawasan kepada siswa, demi perkembangan siswa yang optimal di lingkungan sekolah, rumah dan masyarakat. Kata Kunci : Pengawasan orang tua, Disiplin Belajar 1
I. PENDAHULUAN Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (Undang- Undang No.20 RI No, 2003:30).Berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor-faktor pendukung. Faktor-faktor yang mempengaruhi ini bisa berasal dari guru, siswa, tata tertib atau peraturan yang berlaku di sekolah, materi pelajaran ataupun kondisi dan situasi saat proses pembelajaran tengah berlangsung. Karena proses belajar-mengajar tidak akan pernah lepas dari bantuan orang tua di rumah, jika orang tua merasa tidak peduli terhadap kegiatan belajar/sekolah anak, anak akan cenderung berbuat sesuka hatinya. Pengawasan dan perhatian yang diberikan orang tua juga sangat diperlukan untuk menanamkan disiplin belajar pada anak-anaknya, misalnya mengatur waktu bermain, mengatur dalam menonton televisi, membaca buku, majalah, koran perlu adanya pengawasan atau perhatian dari orang.dapat pula dalam bentuk perhatian berupa pemberian bimbingan dan nasihat, pengawasan terhadap belajar anak, pemberian motivasi dan penghargaan serta pemenuhan kebutuhan belajar anak. Pendidikan disiplin merupakan suatu proses bimbingan yang bertujuan untuk menanamkan pola perilaku tertentu, kebiasaan tertentu, atau membentuk manusia dengan ciri-ciri tertentu, terutama untuk meningkatkan kualitas mental dan moral. Namun fenomena yang ditemui peneliti di lapangan sangat berbeda, berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan beberapa siswa, diketahui bahwa terdapat orang tua tua tidak peduli dengan hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan anaknya, tidak mampu mencukupi kebutuhan anaknya, atau bersikap masa bodoh dengan apa yang dilakukan oleh anaknya. Ada pula orang tua yang selalu beralasan lelah seharian kerja, sibuk atau menyibukkan diri dengan berbagai acara dan berbagai alasan yang mengakibatkan tidak sempat memperhatikan belajar anaknya. Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru bimbingan konseling di sekolah tersebut, diketahui bahwa tingkat kedisiplinan siswa SMP Negeri 1 Muaro Jambi masih terbilang rendah, hampir setiap harinya ada siswa yang terlambat, saat ditanya alasan keterlambatan mereka menjawab bangun kesiangan, mengacu pada alasan tersebut maka secara singkat dapat dikatakan salah satu penyebab bangun kesingan siswa adalah ketidak pedulian orang tuan terhadap pendidikan anaknya. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji dan meneliti dengan mengangkat skripsi dengan judul Hubungan pengawasan orang tua dengan disiplin belajar siswa di SMP Negeri 1 Muaro Jambi A. Batasan Masalah Agar tidak terjadi salah penafsiran dan perbedaan pemahaman yang diteliti dalam penelitian, maka penelitian ini diarahkan pada siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 1 Muaro Jambi, dan masalah penelitian dibatasi pada hubungan antara pengawasan orang tua dengan disiplin belajar siswa di SMP Negeri 1 Muaro Jambi. Yang dimaksud dengan pengawasan orang tua dalam penelitian ini adalah bentuk perhatian orang tua kepada anak, berkaitan dengan kegiatan belajar anak, teman bergaul, dan hiburan bagi anak. Sedangkan disiplin belajar dalam penelitian ini meliputi kedisiplinan siswa dalam waktu belajar, tempat belajar, dan menaati peraturan yang berlaku. 2
B. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah terdapat hubungan antara pengawasan orang tua dengan disiplin belajar siswa di SMP Negeri 1 Muaro Jambi. Namun sebelum menentukan hubungan antar variabel, penulis akan menentukan tingkatan pengawasan yang dilakukan orang tua dan tingkatan disiplin belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Muaro Jambi terlebih dahulu. Karena untuk mengetahui hubungan dari 2 variabel, maka sebelumnya harus diketahui tingkatan masingmasing variabel yang diteliti. C. Tujuan Peneilitian Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini dilakukan dengan tujuan : 1. Mendeskripsikan tingkat pengawasan yang dilakukan orang tua siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Muaro Jambi. 2. Mendeskripsikan tingkat disiplin belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Muaro Jambi. 3. Mengungkapkan hubungan antara pengawasan orang tua dengan disiplin belajar siswa di SMP Negeri 1 Muaro Jambi. D. Anggapan Dasar Anggapan dasar yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah : 1. Orang tua atau keluarga memiliki andil untuk meningkatkan perhatian dan kasih sayang melalui bimbingan keluarga yang diberikan. 2. Siswa membutuhkan perhatian, dukungan, dan bimbingan orang tua untuk bisa menjadi individu yang disiplin dalam belajar. 3. Kedisiplinan siswa dalam belajar, akan bermanfaat untuk mengatasi kemungkinan rendahnya prestasi belajar. E. Hipotesis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengawasan orang tua dengan disiplin belajar siswa di SMP Negeri 1 Muaro Jambi. II. KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pengawasan Orang Tua Menurut Atmadi,(http://www.lumajang.go.id.) pengawasan orang tua adalah suatu usaha yang dilakukan orang tua untuk mengetahui kesulitan apa yang dialami anak, kemunduran atau kemajuan belajar anak, apa saja yang dibutuhkan anak sehubungan dengan aktifitas belajarnya, dan lain-lain. Dengan demikian orang tua dapat membenahi segala sesuatunya hingga akhirnya anak dapat meraih hasil belajar yang maksimal. Menurut Oemar Hamalik dengan mengutip pendapat Stikes & Dorcy dalam http://insanicita.blogspot.com/2012, mengungkapkan bahwa pengawasan orang tua adalah usaha untuk mengontrol atau mengawasi semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh anak baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Anonim dalam http://kuliahgratis.net pengertian pengawasan orang tua adalah usaha yang dilakukan oleh orang tua untuk memperhatikan, mengamati dengan baik segala aktivitas anaknya dalam fungsinya sebagai guru dalam rangka mengembangkan aspek jasmaniah dan rohaniah anaknya, sehingga anak memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan dirinya, keluarga dan lingkungannya dalam rangka membentuk kepribadian anak. 3
Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengawasan orang tua dalam penelitian ini adalah usaha yang dilakukan oleh orang tua untuk memperhatikan, mengamati dengan baik segala aktivitas anaknya dalam rangka mengembangkan aspek jasmaniah dan rohaniah anaknya, dalam rangka membentuk kepribadian anak. 1. Aspek-Aspek Pengawasan Orang Tua Untuk mengerucutkan tujuan pendidikan keluarga orang tua harus melakukan pengawasan dalam kaitannya dengan pergaulan dalam masyarakat. Menurut Drajat, dalam anonim http://kuliahgratis.net mengatakan bahwa ada beberapa hal yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh orang tua adalah sebagai berikut: a. Mengawasi anak dalam memilih teman bergaul Anak memerlukan teman bergaul dan bermain, ini adalah merupakan kebutuhan psikologis anak, dalam bermain dengan temannya, misalnya dalam mengembangkan rasa kemasyarakatan anak, berlatih menjadi pemimpin juga dalam bermain anak menemukan jati diri. Pendapat yang mengatakan salah satu faktor yang sering mengganggu perkembangan anak dan remaja ialah tidak memanfaatkan waktu luang secara tepat. Itulah sebabnya orang tua sebaiknya memanfaatkan waktu luang anak-anaknya dengan kegiatan yang bersifat rekreasi, santai, libur panjang ada baiknya diisi dengan mengikuti kegiatan yang bermanfaat, tetapi ada unsur rekreasinya (Tafsir, dalam Munawi). b. Mengawasi anak dalam memilih tontonan dan hiburan Kemajuan ilmu dan pengetahuan didukung oleh teknologi yang semakin canggih, konsekuensinya manusia dapat membuat apa saja termasuk berbagai macam bentuk hiburan dan tontonan yang menarik. Dalam kaitannya, dengan tontonan hendaknya orang tua selalu mengawasi anaknya agar mereka tidak menonton sadis dan fornografi yang dapat pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani. B. Pengertian Disiplin Belajar Arti disiplin bila dilihat dari segi bahasanya adalah latihan ingatan dan watak untuk menciptakan pengawasan (kontrol diri), atau kebiasaan mematuhi ketentuan dan perintah. Jadi arti disiplin secara lengkap adalah kesadaran untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturanperaturan yang berlaku dengan penuh tanggung jawab tanpa paksaan Menurut Kadir (1994:80) Disiplin adalah kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan atau pengendalian. Kedua disiplin yang bertujuan mengembangkan watak agar dapat mengendalikan diri, agar berprilaku tertib dan efisien. Sedangkan disiplin menurut Djamarah (2002:12) adalah Suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan pridadi dan kelompok. Kedisiplinan mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Berkualitas atau tidaknya belajar siswa sangat dipengaruhi oleh faktor yang paling pokok yaitu kedispilan, disamping faktor lingkungan, baik keluarga, sekolah, kedisiplinan serta bakat siswa itu sendiri. Menurut Arikunto (2004:114) Disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib, didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya. 4
Dari beberapa pendapat diatass dapat disimpulakn bahwa disiplin merupakan suatu peraturan atau tata tertib yang dibuat dengan penuh tanggung jawab dan dapat dipertanggung-jawabkan. Maka dari itu, peningkatan kedisiplinan belajar siswa sangat diperlukan bagi siswa. Berdasarkan pendapat-pendapat ahli yang disampaikan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa disiplin belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah serangkaian perilaku individu yang menunujukan kepatuhan, ketaatan akan peraturan yang berlaku di lingkungan tempatnya berada untuk bisa memfokuskan diri dalam belajar. Yang dapat dilihat dari indikator seperti disiplin dalam waktu belajar, disiplin tempat belajar dan disiplin dalam menaati peraturan yang berlaku. 1. Indikator Kedisiplinan Belajar Siswa Indikator-indikator disiplin belajar menurut Munawi (2007:22) adalah tingkah laku atau perbuatan ke arah tertib yaitu : a. Disiplin dalam hubungannya dengan waktu belajar. Seorang siswa harus mampu mengikuti proses belajar di sekolah secara tepat waktu dan harus mampu disiplin menggunakan jadwal belajar dirumah secara teratur. Seorang siswa juga harus bisa membagi waktu antara belajar dan membantu orang tua. Disiplin sehubungan dengan waktu akan tampak sebagai berikut : 1. Mengerahkan energi untuk belajar secara kontinue. 2. Melakukan belajar dengan kesungguhan dan tidak memberikan waktu luang. 3. Belajar sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah diatur. 4. Dapat menggunakan waktu dengan baik antara belajar dan waktu bersosialisasi. b. Disiplin yang ada hubungannya dengan tempat belajar. Seorang siswa wajib menjaga ruang kelas maupun lingkungan sekitar sekolah seperti menjaga kebersihan dinding, meja, kursi, kamar mandi, pagar sekolah, dan ruang lain milik sekolah, dan selalu membuang sampah di tempat sampah. Selain itu, siswa juga wajib menjaga tempat belajar di rumah, agar terciptanya suasana yang aman dan nyaman, seperti menjaga meja dan kursi dan juga lingkungan sekitar. Adapun ciri ciri anak yang disiplin sehubungan dengan tempat belajar yaitu : 1. Belajar pada tempat yang telah disediakan agar tidak mengganggu atau terganggu oleh orang lain. 2. Selalu disiplin dalam menjaga kebersihan lingkungan belajar. 3. Mengikuti kegiatan pembelajaran dikelas dengan gairah dan partisipasif. 4. Menyelesaikan tugas tugas yang diberikan guru dengan baik. III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti tergolong korelasional.. Sesuai dengan pendapat Gay dalam Sukardi (2008:166) bahwa Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data, guna menentukan apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. 5
Sedangkan menurut Sutja, dkk ( 2014 : 135 ) penelitian korelasional maksudnya adalah penelitian yang bertujuan untuk mengukur kedekatan atau keterkaitan dua variabel atau lebih. Dalam penelitian jenis ini, peneliti berusaha menghubungkan suatu variabel dengan variabel yang lain untuk memahami suatu fenomena dengan cara menentukan tingkat atau derajat hubungan di antara variabel-variabel tersebut. Tingkat hubungan tersebut ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi yang berfungsi sebagai alat untuk membandingkan variabilitas hasil pengukuran terhadap variabel-variabel tersebut. Sejalan dengan pendapat di atas, maka penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara pengawasan orang tua dengan disiplin belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Muaro Jambi. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek yang menjadi sasaran penelitian menetapkan populasi adalah bagian terpenting dari penelitian. Menurut Sutja, dkk (2014:87) populasi merupakan wilayah dari karakteristik yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di SMP Negeri 1 Muaro Jambi, yang masih terdaftar hingga tahun 2014 di kelas VII yang mana kesemuanya berjumlah 151 orang yang terbagi menjadi tujuh kelas. 2. Sampel Sampel adalah wakil representatif dari populasi, menurut Sutja dkk (2014:93) bila jumlah populasi besar peneliti dapat mengambil sampel. Agar pengambilan sampel sesuai dengan karakteristik populasi maka jumlah sampel dan cara pengambilanya adalah menggunakan tabel perkiraan sampel Sutja dkk (2014 : 93-94) karena jumlah populasi penelitian ini adalah 151 orang yang berada antara 121-280, maka sampel representaitifnya berada antara 54,9%-25%. Penarikan sampel dicari dengan menggunakan rumus intrapolasi representatif sebagai berikut : % terbesar % besar % kecil populasi besar populasi kecil (n populasi kecil} Dengan menggunakan rumus ini maka sampel representatif yang dibutuhkan adalah 49% x 151 adalah 73,9 = 74 orang sampel representatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simple random sampling, dimana sampel diambil secara acak sesuai ukuran sampel representatif dengan cara setiap orang berpeluang sama untuk menjadi sampel. C. Jenis Dan Sumber Data Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah jenis data primer, yaitu data yang diambil secara langsung dari sampel penelitian. Dengan demikian data tentang hubungan pengawasan orang tua dengan disiplin belajar siswa di SMP Negeri 1 Muaro Jambi diperoleh dari angket yang sebarkan kepada siswa kelas VII sebagai sampel penelitian. D. Alat Pengumpulan Data 1. Pengembangan kisi-kisi angket Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket yang diberikan item-item pernyataan. Penulisan item angket penelitian ditempuh dengan pengkajian teoritis, pembuatan definisi operasional, pengembangan kisi-kisi, dengan pertimbangan tim ahli uji coba (judgement angket). 6
2. Penetapan Option dan Skala Jawaban Skala option jawaban menggunakan model Dichotomis, yaitu dengan menyediakan 2 option jawaban (Ya Tidak). 3. Pembakuan Instrumen Berdasarkan pertimbangan (judgement) oleh tim ahli pertimbangan UPBK, maka didapatkan hasil dari 56 item pernyataan angket, 1 item ditolak, 7 item diterima dan 48 item diterima dengan perbaikan. Sehingga bentuk akhir dari pengembangan kisi-kisi angket tentang hubungan pengawasan orang tua dengan disiplin belajar siswa di SMP Negeri 1 Muaro Jambi berjumlah 55 item, yang terdiri dari 3 item negatif dan 52 item positif. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini dilampirkan hasil pengembangan instrumen angket yang telah dijudgement oleh tim ahli pertimbangan UPBK. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah peneliti mengolah data yang diperoleh dari responden penelitian dalam hal pengawasan orang tua dengan disiplin belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Muaro Jambi, maka diketahui bahwa tingkat pengawasan yang dilakukan orang tua dengan rata-rata 71,8%. Hasil ini mencakup pengawasan pada kegiatan belajar, teman bergaul, serta tontonan/hiburan anak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat pengawasan orang tua siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Muaro Jambi berada pada tingkatan tinggi. Hasil ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Anonim, (2011 : http://kuliahgratis.net) bahwa dalam dunia pendidikan, pengawasan terhadap berlangsungnya kegiatan belajar bukan hanya menjadi tanggung jawab guru semata, tetapi mencakup juga peribadi siswa, orang tua dan masyarakat. Pada variabel disiplin belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Muaro Jambi, hasil yang didapat tidak jauh berbeda. Berdasarkan hasil pengolahan data, terbukti bahwa tingkat disiplin belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Muaro Jambi dengan rata-rata 75,6%, yang meliputi deskriptor disiplin dalam waktu belajar, tempat belajar, dan disiplin terhadapa peraturan yang berlaku. Hal ini membuktikan bahwa tingkat disiplin belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Muaro Jambi berada pada tingkatan tinggi. Hasil penemuan ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Munawi (2007 :29) apabila siswa memiliki disiplin dalam waktu dan tempat belajar, maka siswa tersebut akan terdorong dan termotivasi dalam diri mereka untuk selalu balajar dan belajar. Berdasarkan kriteria penafsiran korelasi di atas, setelah didapatkan nilai korelasi antara variabel x dan variabel y, selanjutnya melakukan penafsiran dengan menggunakan tabel penafsiran korelasi di atas. diketahui bahwa nilai r hitung (korelasi) adalah sebesar 0,38, berada di antara 0,21-040 maka dinyatakan bahwa korelasi rendah. dan signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang jelas, namun kecil, antara pengawasan orang tua dengan disiplin belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Muaro Jambi. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan dan didapatkannya hasil temuan seperti di atas, membenarkan pendapat yang dikemukakan oleh Dwi Palupi, (2004: id.scribd.com ) bahwa disiplin sangat penting untuk menunjang prestasi belajar, karena disiplin berhubungan erat dengan masalah pengawasan diri dalam usaha menyeimbangkan antara kemauan diri sendiri dengan pengawasan dari orang lain. 7
Setelah didapatkan nilai korelasi, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan metode Simultan, didapatkan hasil bahwa nilai F hitung sebesar 5,97, yang kemudian dibandingkan dengan nilai F tabel. Ternyata nilai F hitung lebih besar daripada F tabel (5,97 > 3,97) dengan probabilitas 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Ho = r xy 0 diterima dan tolak lainnya. Artinya, hipotesis yang menyatakan Terdapat hubungan antara pengawasan orang tua dengan disiplin belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Muaro Jambi bisa diterima. Dengan demikian, kesimpulan yang dapat diambil adalah Terdapat hubungan antara pengawasan orang tua dengan disiplin belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Muaro Jambi terbukti secara nyata. V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil Penelitian Berdasarkan dari latar belakang penelitian ini dan teori-teori yang digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengawasan orang tua dengan disiplin belajar siswa di SMP Negeri 1 Muaro Jambi, dan melalui uji statistik yang dilakukan, pada dasarnya hasil penelitian sesuai dengan landasan teori yang digunakan pada penelitian ini. Dan dari hasil analisis data uji statistik yang dilakukan, maka kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut : 1. Pengawasan yang dilakukan oleh orang tua siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Muaro berada pada tingkatan tinggi dengan rata-rata tingkat pengawasan orang tua sebesar 71,8%. Hasil ini mencakup pengawasan pada kegiatan belajar, teman bergaul, serta tontonan/hiburan anak. 2. Berdasarkan hasil pengolahan data, terbukti bahwa tingkat disiplin belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Muaro Jambi dengan rata-rata 75,6%, membuktikan bahwa tingkat disiplin belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Muaro Jambi berada pada tingkatan tinggi, yang meliputi deskriptor disiplin dalam waktu belajar, tempat belajar, dan disiplin terhadap peraturan yang berlaku. 3. Membuktikan bahwa hubungan antara pengawasan orang tua dengan disiplin belajar siswa di SMP Negeri 1 Muaro Jambi berada pada korelasi rendah dan hubungan jelas tetapi kecil. B. Saran Dengan adanya hasil temuan seperti di atas, maka dapat saran yang dapat diberikan antara lain sebagai berikut : 1. Hasil temuan membuktikan bahwa kedisiplinan belajar siswa kelas VII berada pada tingkat tinggi, merupakan hal positif bagi siswa dan sekolah, hendaknya hasil ini dipertahankan demi perkembangan siswa yang optimal. 2. Menjadi masukan bagi guru sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan layanan perhatian yang cukup bagi siswa, khususnya dalam menciptkan kedisiplinan siswa di sekolah, serta dapat mengoptimalkan kerja sama dengan orang tua siswa. 3. Menjadi masukan bagi orang tua, hendaknya untuk mempertahankan pengawasan yang diberikan kepada anak. Dengan adanya pengawasan orang tua maka perkembangan dan kedisiplinan siswa akan terbentuk lebih optimal, karena proses pendidikan anak tidak terlepas dari peranan dan pengawasan orang tua. 8