BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Transkrip Wawancara Mbak Olin a. Bagaimana kebijakan atau prosedur untuk membuat sebuah program acara yang baru?

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai konsumsi sehari hari seperti makanan.

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. adalah belajar bagaimana proses editing pada sebuah program acara televisi (TV)

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk,

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB 1 PENDAHULUAN. ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri media di era globalisasi saat ini dirasakan semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. acara tersebut harus memiliki strategi penyajian yang kreatif dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang secara luas. Televisi mampu menekan pesan secara efektif

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi merupakan hal yang sangat penting dan vital bagi

BAB V STRATEGI KREATIF PROGRAM ACARA BBM

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia pertelevisian di Indonesia merupakan dunia baru bagi masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan siaran-siaran televisi maupun program-program acara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. industri televisi yang semakin hari semakin bervariasi dan memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang dapat digunakan sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan industri pertelevisian dewasa ini, membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah

Transkip Pertanyaan Wawancara Analis Program, di. Program Research & Development Department RCTI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media yang bersifat audio-visual, audio berarti

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media elektronik, merupakan sebuah media komunikasi yang dinilai paling berhasil dibandingkan dengan media massa lainnya dalam menyampaikan pesan kepada khalayak. Hal itu dikarenakan televisi dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan didengar (Effendy, 2003,p.60). Pesatnya pertumbuhan dan kecenderungan masa depan industri televisi di Indonesia, terutama dengan lahirnya banyak stasiun televisi lokal di daerah, menjanjikan banyak harapan. Harapan bukan hanya pada pertumbuhan usaha di bidang televisi itu sendiri, melainkan yang tidak kalah pentingnya adalah dampak positif dari hadirnya televisi lokal, seperti berkembangnya kehidupan sosial, budaya, politik, dan ekonomi daerah yang tentu akan bermuara pada terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat setempat, kemajuan daerah, kemajuan masyarakat daerah dan seterusnya. Stasiun penyiaran televisi lokal merupakan stasiun penyiaran dengan wilayah siaran terkecil yang mencakup satu wilayah kota atau kabupaten. Undang-undang penyiaran menyatakan, bahwa stasiun penyiaran lokal dapat didirikan di lokasi tertentu dalam wilayah negara Republik Indonesia dengan wilayah jangkauan siaran terbatas pada lokasi tersebut. Ini berarti syarat atau kriteria suatu stasiun dikategorikan sebagai penyiaran lokal adalah lokasi sudah ditentukan dan jangkauan siaran terbatas (Morissan, 2008,p.105). Seperti 1

namanya, televisi lokal disiapkan hanya untuk konsumsi lokal. Dalam siarannya, bahasa yang dipakai bisa bahasa daerah setempat untuk acara-acara tertentu (misalnya: wayang, ketoprak, ludruk, dan sejenisnya), namun bahasa pengantarnya tetap bahasa Indonesia. Acara siaran lokal bisa menjadi menarik jika dipilihkan jenis-jenis kegiatan yang popular di tengah masyarakat, seperti kesenian, kebudayaan, agrobisnis, pendidikan nonformal, serta kepentingankepentingan umum lainnya. Penonton lokal akan merasa senang jika disuguhi acara-acara yang sesuai dengan selera (lokal) mereka (Soenarto, 2007,p.21). Menjamurnya televisi lokal di beberapa daerah yang terdapat lebih dari satu televisi lokal, mau tidak mau memunculkan persaingan keras antar televisi lokal dan televisi nasional, maupun antar televisi lokal itu sendiri dalam memperebutkan minat pemirsa. Munculnya stasiun televisi swasta lokal, semakin mendorong persaingan media yang kompetitif. Jawa Pos Media Televisi (JTV) misalnya, sebagai salah satu media televisi lokal di Surabaya, tidak luput dari persaingan media massa tersebut. JTV merupakan televisi lokal pertama di Indonesia. Tayang perdana 8 November 2001 dengan durasi tayang 10 jam sehari. Sampai tahun ke-6, JTV mengudara selama 22 jam sehari dengan 95% produksi sendiri (in house). Jawa Timur yang berpenduduk 36,3 juta (sensus 2004), potensi ini memerlukan media untuk berekspresi dan mengapresiasi potensi lokalnya. Ciri khas JTV adalah mengangkat dinamika Jawa Timur dengan tiga bahasa utama lokalnya. Yakni, Suroboyoan, Bahasa Madura, dan Bahasa Kulonan (Mataraman) 1. JTV sebagai televisi regional Jawa Timur memfokuskan diri 1 Company Profile JTV 2

terhadap minat dan keinginan pemirsa di Jawa Timur. JTV sebagai televisi lokal Jawa Timur lebih menekankan kepada program dengan konten lokal. Penggunaan bahasa di beberapa program menggunakan bahasa khas Jawa Timur. JTV memanfaatkan keistimewaan sebagai stasiun televisi lokal dengan mengetahui kebutuhan maupun keinginan dari masyarakat Surabaya dan sekitarnya dengan menyajikan siaran yang disenangi oleh audience. Hal ini diperlukan strategi untuk menciptakan program acara yang kreatif dan untuk memenangkan persaingan dengan stasiun-stasiun televisi lain yang masing-masing memiliki kelebihan ataupun ciri khasnya. Dalam usaha melakukan pendekatan dengan pemirsa lokal, JTV yang bersiaran pada siang dan malam hari mencoba menggali potensi-potensi yang ada dengan menampilkan sejumlah program tayangan lokal daerah seperti pada program acara B-CAK (Berita Kocak), program yang menampilkan ciri khas kedaerahan dan menonjolkan ciri khas orang Surabaya dengan menampilkan suatu tayangan hiburan komedi, yang berbeda dibandingkan dengan program variety show lainnya. B-CAK merupakan sebuah program variety show yang menyajikan informasi berita, ramalan, dan komedi. Menurut peneliti, B-CAK menarik untuk diteliti karena sebagai program hiburan yang terdapat dalam sebuah televisi lokal, B-CAK mampu mempertahankan diri untuk terus menjadi program acara unggulan, dan terus menjaga ciri khas bahasa daerah yang ada yaitu bahasa Suroboyoan. Cara penyajian program B-CAK menarik dan berbeda dibandingkan dengan program serupa lainnya yaitu dengan format reportase berita 3

yang diparodikan ditambah dengan adanya segmen interaktif dengan audience dirumah melalui talk show ataupun melalui tebak-tebakan lucu. B-CAK sendiri merupakan sebuah program acara televisi yang ada di JTV, yang tayang setiap senin sampai jumat pukul 20.00-21.00 WIB. Durasi 60 menit dengan format live (langsung). B-CAK menyajikan empat segmen dalam setiap episodenya, dan di setiap segmen masing-masing memiliki satu buah Video Tape (VT), yaitu RANCU (laporan lucu) ; BLINGSATAN (B-cak keliling SAmbil liputan) ; SEMBAKO (SEMBArang tokoh) dan SEKOLAH (SEputar KOmedi dan istilah). Dari awal munculnya program acara B-CAK, B-CAK sudah mengalami beberapa perubahan studio. Awalnya dengan menggunakan konsep indoor dengan studio news seperti studio berita pada stasiun televisi lain, berubah lagi dengan konsep yang lebih ringan dan dikemas seperti talkshow dan ada audience yang siap untuk menyemarakkan acara B-CAK. Konsep indoor berubah menjadi konsep outdoor, tetapi masih dalam kemasan seperti talkshow, dan untuk proses pengambilan gambar dilakukan di depan gedung JTV. Walaupun B-CAK merupakan salah satu program acara yang dapat berumur panjang, pada tahun terakhir rating B-CAK mengalami penurunan. Program acara B-CAK hanya bisa bertahan kurang lebih empat sampai lima tahun. Menurut Panjaitan (2006,p.31) jika hasilnya dari rating turun, seperti manajemen, divisi program, divisi Research and Development (R & D), para produser, dan para penanggung jawab program acara akan bertemu untuk mengevaluasi angka-angka rating yang telah mereka terima. Dalam hal tersebut, biasanya ada sejumlah hal yang menjadi pokok bahasan, yakni content program 4

acara, waktu tayang, serta rating dan share dari stasiun-stasiun televisi kompetitor. Tiga agenda rapat tersebut menjadi pegangan umum untuk melakukan evaluasi mengenai topik acara, presenter, segmen acara, kualitas tayangan (sound and look), atau ketepatan antara waktu tayang dengan agenda masyarakat yang dibayangkan. Setelah melakukan diskusi, produser, eksekutif produser program acara B- CAK dan divisi produksi JTV mengeluarkan program acara B-CAK yang terbaru dengan nama BBM (B-CAK Bareng Mak Bongky) yang tayang setiap hari rabu sampai jumat pukul 20.00-21.00 WIB. Mak Bongky dulunya adalah salah satu program acara JTV, sekaligus menjadi icon dari JTV. Program acara Mak Bongky hanya dapat bertahan 3 tahun. Banyak masyarakat Surabaya yang masih rindu dengan program acara Mak Bongky. Program acara Mak Bongky adalah sebuah program acara variety show yang menyajikan ramalan tetapi dikemas dengan gaya komedi. Tim B-CAK akhirnya menggabungkan dua program acara yang berbeda (program acara B-CAK dan Mak Bongky), dan terbentuklah dengan nama BBM (B-CAK Bareng Mak Bongky), yang pada saat awal kemunculannya bersamaan dengan tren Blackberry Massenger (bbm). Walaupun BBM baru berjalan selama kurang lebih satu tahun, rating program acara BBM cukup tinggi, dan stabil berkisar antara 0,2 atau 0,3. Dengan adanya kemunculan program acara BBM (B-CAK Bareng Mak Bongky) menunjukkan bahwa strategi kreatif untuk membuat sebuah program acara yang berbeda dengan stasiun televisi lain sangat diperlukan ditengah-tengah persaingan media yang sangat kuat. Disini terlihat bahwa strategi kreatif program 5

acara sangat penting dalam suatu stasiun televisi lokal tersebut agar tetap eksis di industri pertelevisian. Strategi kreatif dilakukan untuk meningkatkan rating dari program acara tersebut. Walaupun rating-nya sudah tinggi, bukan berarti proses kreatif harus berhenti. Strategi kreatif akan tetap berjalan, agar audience tidak merasa bosan saat menonton acara tersebut. Rating merupakan alasan utama ditayangkannya sebuah program acara. Meski sebuah acara dikatakan jelek, tidak mendidik, namun bagaimanapun itu merupakan bentuk keinginan masyarakat sendiri. Menurut Viktor Menayang, seluruh praktisi televisi memang hanya mengejar rating. Sebenarnya disamping rating, ada dua tolak ukur lain dalam menilai kesuksesan suatu program acara atau stasiun televisi, yakni image stasiun televisi yang bersangkutan dan animo pemasang iklan. Akan tetapi, secara faktual, rating-lah yang menjadi kriteria umum dan utama bagi pihak televisi. Walaupun rating televisi bukan satu-satunya patokan yang dijadikan oleh pengelola stasiun televisi dalam mengambil keputusan, tetapi realitasnya tetap saja rating menjadi sesuatu yang dianggap sangat penting. Banyak stasiun televisi yang masih berpatokan dengan rating untuk menunjukkan keeksistensiannya. Sehingga program acara tersebut tetap eksis dan diminati oleh banyak masyarakat. Untuk menghadapi persaingan media televisi yang semakin sengit, akhirnya menuntut setiap produser program acara untuk lebih bisa menciptakan konsep program acara yang berbeda dan lebih kreatif dibandingkan dengan program acara televisi lain. Jika program acaranya berbeda dengan program acara televisi lain, maka akan menarik audience, sehingga akan mempengaruhi rating 6

dari program acara tersebut. Terkait dengan hal itu, maka tim BBM harus memiliki langkah-langkah strategi kreatif program acara, supaya audience tetap tertarik untuk menonton program acara BBM, dan secara tidak langsung akan mempengaruhi rating dari program acara BBM. 1.2 Rumusan Masalah. Bagaimana strategi kreatif program acara yang dijalankan oleh tim BBM? 1.3 Tujuan Penelitian. Mendeskripsikan strategi kreatif program acara BBM (B-CAK Bareng Mak Bongky) pada stasiun JTV. 1.4 Manfaat Penelitian. 1.4.1 Manfaat Praktis : penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk JTV agar selalu tampil baru dan mempertahankan ciri khas dari JTV itu sendiri, yaitu menampilkan berbagai program acara dengan bahasa lokal Suroboyoan. 1.4.2 Manfaat Teoritis : penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan kepustakaan bagi Jurusan Ilmu Komunikasi khususnya pada konsentrasi broadcast, serta sebagai masukan bagi teman-teman mahasiswa yang akan mengadakan penelitian terhadap permasalahan dimasa yang akan datang. 7

1.5 Batasan Penelitian. Penentuan batasan penelitian adalah hal yang penting sebelum melakukan penelitian untuk memudahkan peneliti saat pengumpulan data. Dalam penelitian ini, yang menjadi fokus penelitian adalah strategi kreatif program acara yang dilakukan oleh BBM (B-CAK Bareng Mak Bongky). Penelitian ini akan dilaksanakan di JTV kurang lebih selama satu bulan. 1.6 Konsep-Konsep Yang Digunakan. 1.6.1 Strategi kreatif. Strategi kreatif mempunyai beberapa arti tergantung siapa yang melihatnya. Bagi stasiun televisi, strategi kreatif merupakan orientasi pemasaran yang diberikan kepada orang-orang kreatif sebagai pedoman dalam membuat suatu program. Menurut Kasali (1992 : 81) strategi merupakan suatu proses penentuan rencana yang berfokus pada tujuan jangka panjang dan juga bagaimana menyusun suatu cara atau upaya agar tujuan tersebut dapat tercapai. Strategi kreatif memfokuskan pada apa yang akan disampaikan pada audience, yang merupakan pengembangan dari proposisi brief menjadi program. Strategi kreatif digunakan untuk memutuskan apa yang akan dikomunikasikan atau merupakan sinkronisasi dari kreatif program dengan keinginan masyarakat. 8

1.6.2 Program acara BBM (B-CAK Bareng Mak Bongky). BBM (B-CAK Bareng Mak Bongky) adalah salah satu program unggulan yang dimiliki oleh stasiun Jawa Pos Media Televisi (JTV). JTV adalah salah satu stasiun televisi lokal yang berada di Surabaya. BBM di JTV merupakan sebuah program acara variety show yang menyajikan berita ataupun reportase dengan gaya kocak, komedi, dan ramalan. BBM merupakan sebuah program acara baru, yang dulu lebih dikenal dengan nama program acara B-CAK (Berita Kocak). Dalam hal konsep, B-CAK dan BBM tidak ada perbedaan. Hanya saja BBM merupakan versi baru dari B-CAK. Di dalam program acara B-CAK ada beberapa segment seperti reportase yang dikemas dalam bentuk komedi. Segment ini masih diaplikasikan dalam program acara BBM, hanya saja ada beberapa tambahan segment. Yakni, segment dimana Mak Bongky akan meramal audience yang sudah menelfon di acara BBM, dan juga ada segment baru yang diberi nama Berita Chinsu (Berita Cina Suroboyo). Berita ini tetap dibawa dengan gaya parodi, hanya saja cara penyampaiannya menggunakan bahasa Cina Suroboyo. 9