BAB V STRATEGI KREATIF PROGRAM ACARA BBM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V STRATEGI KREATIF PROGRAM ACARA BBM"

Transkripsi

1 BAB V STRATEGI KREATIF PROGRAM ACARA BBM Strategi merupakan suatu proses penentuan rencana yang berfokus pada tujuan jangka panjang dan juga bagaimana menyusun suatu cara atau upaya agar tujuan tersebut dapat dicapai. Strategi kreatif memfokuskan pada apa yang akan disampaikan pada audience, yang merupakan pengembangan dari prosisi brief menjadi program. Strategi kreatif digunakan untuk memutuskan apa yang akan dikomunikasikan atau merupakan sikronisasi dari kreatif program dengan keinginan masyarakat (Kasali, 1992,p.81). Faktor yang memiliki pengaruh besar yang langsung dapat menyentuh audience adalah program. Setiap program pada stasiun televisi memiliki ciri tersendiri dalam memilih khalayaknya, hal ini termasuk dalam kegiatan pemogramannya. Akan tetapi, setiap program yang ditayangkan diperlukan adanya kerjasama dengan koordinasi tim yang terkait sehingga dapat tercipta program kreatif yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Selain itu, khalayak merupakan sasaran utama dari suatu stasiun televisi sehingga keberlangsungan suatu stasiun televisi dapat bertahan lama. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik harus bisa memenuhi kebutuhan audience akan hiburan dan informasi. Dengan semakin banyaknya 50

2 stasiun televisi lokal khususnya Surabaya 1, yang masing-masing menyajikan berbagai macam program acara, maka menyebabkan semakin sempit pula kesempatan untuk menarik audience yang lebih banyak dan lebih luas. Mengingat siaran televisi memiliki dampak yang sangat luas di masyarakat, maka peranan perencanaan (planning, programming) menjadi sangat penting. Setiap mata acara yang dipilih, diproduksi, dan disiarkan harus melalui perencanaan yang sempurna (Wahyudi 1994,p.1). Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dalam penelitian, selanjutnya penulis akan menganalisis hasil penelitian untuk mengetahui strategi kreatif program acara BBM dengan mendasarkan pada konsep-konsep tentang strategi program acara. Sebelumnya penulis akan membahas terlebih dahulu tentang perubahan program acara B-CAK menjadi BBM. 5.1 Dinamika Perubahan Program Acara B-CAK menjadi Program Acara BBM. Sebelum munculnya program acara BBM (B-CAK Bareng Mak Bongky), audience sudah terlebih dahulu mengenal program acara B-CAK (Berita Kocak) yang pertama kali mulai mengudara sekitar tahun 2007/2008. Tetapi program acara B-CAK sudah tidak ditayangkan lagi, karena selama 4-5 tahun yang lalu audience sudah mulai menunjukkan kebosanan dengan hasil rating B-CAK yang semakin lama semakin menurun. Sebelum akhirnya program acara B-CAK diganti dengan program acara BBM, dari tim B-CAK telah berusaha melakukan beberapa 1 diunduh pada tanggal 21 Februari

3 inovasi dalam hal studio, atau bahkan materi yang disampaikan. Dalam hal studio, B-CAK pernah menggunakan konsep studio indoor dengan studio news seperti studio berita pada stasiun televisi lain. Kemudian konsep itu berubah kembali menjadi konsep yang lebih ringan dan dikemas seperti talkshow, dengan tujuan untuk lebih mendekatkan diri dengan audience. Karena di setiap episodenya banyak audience yang datang dan penasaran dengan proses shooting, sehingga mereka akhirnya diajak nonton dan diajak kerjasama untuk ikut menyemarakkan acara B-CAK. Dari segi materi, B-CAK pada awal kemunculannya, cara untuk menyampaikan materi terkesan lebih formal, seperti menyampaikan berita. Sehingga antara nama program (B-CAK ; Berita Kocak) dan aplikasinya tidak ada kesesuaian. Akhirnya diubah lagi menjadi lebih lepas dan santai dalam menyampaikan materi, dan didukung juga dengan menampilkan beberapa Video Tape (VT) yang kocak. Seperti VT RANCU (Laporan Lucu), BLINGSATAN (B- CAK Keliling Sambil Liputan), SEMBAKO (Sembarang Tokoh), dan SEKOLAH (Seputar Komedi dan Istilah). Tetapi dengan konsep seperti ini tidak bisa membuat audience dapat terus menyukai program acara B-CAK. Menurut Mbak Olin produser BBM 2 Kurang lebih 5 tahun B-CAK bertahan. Pada tahun ke 4 sampai 5 B- CAK sudah mulai redup. Karena sebuah program acara dinikmati oleh masyarakat maksimal hanya bisa bertahan 2 tahun. Seperti program acara extravaganza, dia juga hanya bisa bertahan 2 tahun. Dan akhirnya sekarang muncul program acara baru yaitu comedy project. Sebenarnya konsep mereka kan sama. Hanya ditampilkan dalam bentuk baru. 2 Wawancara pada tanggal 3 Agustus 2012 dengan Mbak Olin produser BBM. 52

4 Setelah melakukan diskusi dengan Eksekutif Produser, dari tim B-CAK memutuskan untuk membuat program acara baru, dengan menggandeng program acara lama yaitu Mak Bongky. Program acara Mak Bongky adalah sebuah program acara ramalan nasib yang tetap dikemas dengan gaya kocak. Mak Bongky adalah seorang peramal palsu yang akan meramal setiap penelfon, dan selalu menggunakan mantra-mantra yang lucu pada saat akan meramal. Karena banyak permintaan dari masyarakat Surabaya yang ingin melihat kembali sosok Mak Bongky, kemudian dua program acara yang berbeda digabung menjadi satu program acara yang baru 3 B-CAK mulai redup pada tahun ke 4 sampai 5. Masyarakat Surabaya juga masih banyak yang suka dengan program acara Mak Bongky. Banyak yang minta Mak Bongky untuk ditayangkan kembali. Waktu itu Mak Bongky hanya bisa bertahan 3 tahun. Kita punya ide kenapa nggak kita satukan aja antara B-CAK dan Mak Bongky. Supaya fansnya B-CAK dan Mak Bongky bisa senang semua dan jadi satu. Karena alasan itulah akhirnya antara tim B-CAK dan eksekutif produser memutuskan untuk menggabungkan dua program acara yang berbeda (B-CAK dan Mak Bongky), yang sekarang lebih dikenal dengan nama BBM (B-CAK Bareng Mak Bongky). Menurut Pak Eko kepala produksi dari BBM 4 Kita berusaha untuk tidak menghilangkan B-CAK. Kita tidak bisa membiarkan program acara berjalan begitu saja. Harus ada kreatifitas atau sesuatu yang baru yang harus terus dibentuk. Masyarakat juga sudah mengenal dengan Mak Bongky. Mak Bongky seperti jadi iconnya JTV. Lalu kenapa tidak digabungkan saja dengan Mak Bongky. Ditambah dengan tren bbm (Blackberry Massanger). Akhirnya muncul nama BBM yang artinya B-CAK Bareng Mak Bongky. 3 Wawancara pada tanggal 8 Agustus 2012 dengan Mbak Olin produser BBM. 4 Wawancara pada tanggal 29 Agustus 2012 dengan Pak Eko kepala produksi. 53

5 Secara konsep tidak ada perbedaan antara program acara B-CAK dan BBM. Menurut Pak Eko kepala produksi BBM 5 Tidak ada perbedaan. Hanya saja BBM versi baru dari B-CAK. B- CAK kan artinya Berita Kocak. Yang artinya berita yang diplesetkan. Di dalam B-CAK juga ada beberapa segment salah satunya seperti reportase yang dikemas dalam bentuk komedi. Program acara pasti untuk meningkatkan rating. Kalau selama beberapa bulan rating-nya tetap, berarti harus diganti dengan yang baru. Karena alasan itulah, dari tim B-CAK akhirnya tetap mempertahankan konsep B-CAK yang lama, tetapi dikemas dalam sebuah program acara yang baru, yang sekarang lebih dikenal dengan nama BBM. Dalam kajian ini, penulis mengambil kaedah strategi program menurut Morissan (2008) yang didalamnya terdapat 4 langkah, yaitu : 1. Perencanaan program. 2. Produksi dan pembelian program. 3. Eksekusi Program. 4. Pengawasan dan evaluasi program. 5.2 Perencanaan Program Sebagaimana dikemukakan Pringle Star dan rekannya dalam Morissan (2008 : 274) bahwa : program planning involves the development of short, medium, and long range plans to permit the station to attain its programming and financial objectives. Ini berarti bahwa perencanaan program mencakup pekerjaan mempersiapkan rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang yang memungkinkan stasiun penyiaran untuk mendapatkan tujuan keuangannya. Pada 5 Wawancara pada tanggal 29 Agustus 2012 dengan Pak Eko kepala produksi. 54

6 stasiun televisi, perencanaan program diarahkan pada produksi program yaitu program apa yang akan diproduksi, pemilihan program yang akan dibeli (akuisisi), dan penjadwalan program untuk menarik sebanyak mungkin audience yang tersedia pada waktu tertentu 6. Perencanaan program biasanya menjadi tanggung jawab manajemen puncak pada stasiun penyiaran, utamanya manajer program dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan manajer pemasaran dan juga manajer umum. Hal ini disebabkan program merupakan unsur yang sangat penting untuk menarik perhatian audience. Dalam merencanakan dan memilih program, maka bagian program biasanya akan berkonsultasi lebih dahulu dengan bagian pemasaran (Morissan, 2008,p.275). Setiap stasiun televisi baik nasional maupun lokal pasti mempunyai kebijakan masing-masing. Seperti pada stasiun Jawa Pos Media Televisi (JTV), dalam hal perencanaan atau pembuatan program baru, setiap 6 bulan sekali JTV selalu melakukan penjadwalan program acara baru. Menurut Mbak Olin produser BBM 7 Sebelum membuat program acara baru, mulai dari eksekutif produser akan memberi tugas kepada seluruh produser program acara, lalu akan diadakan meeting dan masing-masing produser akan presentasi mengenai konsep atau rencana pembuatan program acara baru. Yang hadir nggak hanya eksekutif produser saja, tetapi juga termasuk Badan Operasional Departemen (BOD) yang terdiri dari direktur marketing, keuangan, direktur utama dan dari divisi program. Setelah presentasi akan diseleksi konsep program acara baru mana yang akan dipilih. Sebuah program acara dikatakan layak untuk diproduksi, jika program 6 Stasiun penyiaran radio dan televisi komersial di Indonesia menayangkan ribuan jam program setiap tahunnya. Program-program itu sebagian diproduksi sendiri dan sebagian lagi diperoleh dari sumber-sumber lain. Pada umumnya program yang dibuat memiliki dua elemen di dalamnya yaitu hiburan dan informasi. 7 Wawancara pada tanggal 3 Agustus 2012 dengan Mbak Olin produser BBM. 55

7 tersebut punya titik waow, apa yang menjadi pembeda dengan program acara sebelumnya, program tersebut juga harus bisa dijual ke pengiklan. Program acara baru harus lebih hebat dibandingkan dengan sebelumnya. Yang menentukan layak atau tidak dari BOD. Setelah itu bisa langsung eksekusi (produksi). Untuk penentuan jadwal tayang ditentukan dari divisi program, sedangkan untuk jadwal produksinya ditentukan oleh produser. Sebagaimana diungkapkan Fachruddin (2012 : 2) bahwa seluruh jenis program televisi yang disajikan kepada pemirsa harus diawali dengan ide atau konsep. Memang sepertinya mudah, tetapi mengolah sebuah ide atau konsep menjadi suatu program yang menarik bukan pekerjaan mudah. Sebagai seorang produser televisi, kita tidak hanya bisa menunggu ide itu, namun harus mencari ide yang unik dan baru sesuai dengan keinginan pemirsa televisi (target audiensi). Seperti yang dikemukan oleh Sony Set (2008 : 10) bahwa banyak penulis yang merasa buntu dalam berpikir kreatif dengan alasan kehabisan ide. Mereka mencoba mencari sesuatu yang baru, mencari ide tontonan yang menyegarkan. Tetapi banyak pula yang mengambil jalan pintas : menjiplak tontonan yang sudah ada. Sama halnya dengan apa yang dikatakan oleh Mbak Olin produser BBM 8 Yang menjadi kendala adalah ide. Ide itu kan semuanya berdasarkan referensi. Misalnya kita lihat di televisi lain. Misalnya aku pingin bikin seperti di trans tv. Bagaimana caranya kita membuat ide yang berbeda agar tidak dikira sama dengan program atau stasiun televisi lain. Untuk mempermudah mendapatkan ide baru, sebelum melakukan pembuatan program baru harus berdasarkan hasil riset. Dalam menjalankan tugasnya bagian pogram harus mampu melakukan penelitian (riset) terhadap selera audience sebelum membeli suatu pogram. Suatu program yang sukses secara umum harganya pasti mahal, namun tak ada jaminan program itu juga akan 8 Wawancara pada tanggal 9 Agustus 2012 dengan Mbak Olin produser BBM 56

8 sukses di tempat lain. Satu acara yang sukses di satu negara, satu kota atau daerah tertentu tidak berarti akan sukses di negara, kota, atau daerah lain 9. (Morissan, 2008,p.276). Walaupun BBM bukan termasuk program acara yang dibeli (akuisisi), tetapi untuk setiap program acara baru harus tetap berdasarkan rating atau based on riset (berdasarkan hasil riset) yang dilakukan oleh tim riset. Menurut Mbak Olin produser BBM 10 Kita biasanya melakukan riset sebelum diadakannya meeting untuk membuat program baru. Melalui riset kita bisa tahu keinginan pasar. Oh ternyata masyarakat saat ini lagi suka dengan program komedi, atau drama. Kita patokan risetnya bisa dilihat dari rating atau dari tim risetnya kita. Dengan melalui sebuah riset, program acara yang akan dibuat tidak akan terbuang percuma, dan bisa mengikuti selera masyarakat. Secara tidak langsung, rating dari program acara tersebut bisa meningkat. 1. Kekuatan dan Kelemahan Stasiun Televisi Saingan. Ketika bagian program merencanakan untuk menayangkan suatu program baru misalnya pada pukul WIB setiap hari Selasa, maka pengelola program harus melihat apa yang ditayangkan televisi saingan pada jam itu. Apakah televisi saingan juga menayangkan program yang sejenis atau sama sekali berbeda. Jika terdapat program sejenis yang disiarkan berbarengan, maka pengelola program harus mempertimbangkan 9 Namun demikian, terdapat pendangan bahwa cita rasa atau selera itu bersifat umum yang melampaui batas-batas budaya. Berdasarkan penelitian tayangan acara telenovela asal Amerika Latin (khususnya Brasil) disukai di negara-negara seperti : Indonesia, Rusia, Kroasia Uzbekistan, dan beberapa negara lainnya. Film-film bertema detektif lebih disukai di Jerman dan Jepang. Filmfilm Hollywood yang laris umumnya disukai oleh hampir seluruh negara di dunia. 10 Wawancara pada tanggal 3 Agustus 2012 dengan Mbak Olin produser BBM. 57

9 apakah program baru itu dapat cukup kuat menarik audience dari stasiun saingan untuk pindah ke stasiun sendiri (Morissan, 2008,p.277). Program acara BBM termasuk program acara baru dan berbeda dibandingkan dengan program acara yang lain. Karena di stasiun televisi lain terutama lokal, tidak ada program acara yang konsepnya menyerupai program acara BBM. Berita yang disampaikan juga dengan bahasa Suroboyoan, dan dengan guyonan khas orang Surabaya. Sehingga program acara BBM memiliki kekuatan tersendiri dibandingkan dengan program acara lain, dan BBM lebih mudah diterima oleh masyarakat Surabaya. Seperti yang dikatakan oleh Pak Timmy kepala program JTV 11 Program apa yang cocok di jam tersebut dan program alternatif yang bisa berperang melawan televisi lain. 11 Wawancara via pada tanggal 22 Februari 2013 dengan Pak Timmy kepala program JTV. 58

10 Tabel 5.1 Stasiun Televisi Lokal Surabaya No. Stasiun Televisi Hari Jam Program Acara 1. B-Channel Rabu Popcorn (Musik) 2. Arek TV Rabu Lobby 3. JTV Rabu BBM 4. MH TV Rabu Biography 5. TV 9 Rabu Klinik Islami 6. TVRI Surabaya Rabu Peristiwa Budaya (Kesenian) 7. TV E (Edukasi) Rabu Siaran Pendidikan Interaktif SMA : Mobilitas dan Konflik Sosial. Sumber : dari berbagai sumber ( ; ; ; ; ; diunduh pada tanggal 20 Februari 2013). Karena semua stasiun televisi lokal Surabaya tidak ada yang menayangkan program acara variety show, sehingga program acara BBM cocok untuk diletakkan pada hari Rabu jam Ketersediaan Audience. Pengelola program televisi harus mengetahui siapa audience yang menonton televisi pada waktu-waktu tertentu. Pada dasarnya setiap jam memiliki komposisi audience yang berbeda. Mengetahui siapa audience televisi pada waktu tertentu sangat penting dalam menentukan program yang akan ditayangkan (Morissan, 2008,p.277). Setiap segment memiliki ciri-ciri atau sifat audience yang berbeda. Secara umum, programmer membagi siaran menjadi beberapa bagian. 59

11 Tabel 5.2 Pembagian Waktu Siaran dan Ketersediaan Audience Bagian Hari Pagi Hari ( ) Jelang Siang ( ) Siang Hari ( ) Sore Hari (Early Fringe) ( ) Awal Malam (Early Evening) ( ) Jelang Waktu Utama (Prime Access) ( ) Waktu Utama (Prime Time) ( ) Jelang Tengah Malam (Late Fringe) ( ) Akhir Malam (Late Night) ( ) Sumber : Morissan, 2008,p.296 Audience Tersedia Anak-anak, ibu rumah tangga, pensiunan, pelajar, dan karyawan yang akan berangkat ke kantor. Anak-anak prasekolah, ibu rumah tangga, pensiunan, dan karyawan yang bertugas secara bergiliran (shift). Karyawan yang makan siang di rumah, pelajar yang pulang dari sekolah. Karyawan yang pulang dari tempat kerja, anak-anak, dan remaja. Hampir sebagian besar audience sudah berada di rumah. Seluruh audience tersedia menonton TV pada waktu ini. Seluruh audience tersedia pada waktu ini utamanya antara pukul Namun, setelah itu audience mulai berkurang utamanya audience anak-anak, para pensiunan, dan mereka yang harus tidur lebih cepat agar dapat bangun pagi-pagi. Umumnya orang dewasa. Orang dewasa, termasuk karyawan yang bertugas secara giliran (shift).. 60

12 Prime Time merupakan waktu siaran televisi yang paling banyak menarik penonton. Selain itu, penonton yang berada pada segmen ini sangat beragam (tua, muda, anak-anak, dan sebagainya). Stasiun televisi biasanya akan menempatkan program acara yang paling bagus pada segmen ini karena jumlah audience-nya yang besar. (Morissan, 2008,p.344). Sebelum menentukan jadwal penayangan program acara BBM, divisi program harus tahu segmentasi dari program acara tersebut. Segmentasi dari program acara BBM adalah untuk umum dan untuk keluarga. Sama halnya dengan apa yang disampaikan oleh Pak Timmy kepala program JTV 12 Penentuan jadwal berdasarkan riset, siapa lawan, siapa penonton dan apakah alternatif tayangan yang bisa mengimbangi tayangan di hari dan jam itu. Atas dasar segmentasi tersebut, BBM ditayangkan pada hari rabu sampai jumat pada pukul WIB, dengan format live. Karena pada jam tersebut (prime time), adalah jam dimana semua anggota keluarga istirahat dari rutinitas pekerjaannya. Untuk menemani istirahatnya, maka secara sengaja program acara BBM ditayangkan pada jam tersebut. 12 Wawancara via pada tanggal 22 Februari 2013 dengan Pak Timmy kepa program JTV. 61

13 3. Nama Program. Memilih satu nama bagi suatu program merupakan kegiatan yang penting ditinjau dari perspektif promosi karena nama program berfungsi menyampaikan atribut dan makna. Dalam memilih suatu nama program, pengelola program harus memilih nama yang dapat menginformasikan konsep program dan dapat membantu menempatkan atau memosisikan program di memori otak audience. Suatu nama program harus dapat menyampaikan manfaat yang diperoleh audience jika mereka menonton/mendengarkan program bersangkutan dan pada saat yang sama juga menciptakan image bagi program itu (Morissan, 2008,p.283). Pada awalnya sebenarnya hendak memakai nama BERCAK, tetapi karena dianggap nama BERCAK kesannya kurang jenaka, maka ditetapkan nama B-CAK (Berita Kocak) sebagai nama program. Dengan pertimbangan kata B-CAK sudah populer dimasyarakat sebagai angkutan roda 3, jadi akan lebih mudah diingat di masyarakat 13. Karena nama B-CAK dan Mak Bongky sudah dikenal oleh masyarakat Surabaya, maka diaplikasikan kembali di program acara B-CAK yang terbaru yaitu BBM. Yang kebetulan pada awal kemunculan program BBM bersamaan dengan berkembangnya tren Blackberry Massanger (bbm). Sampai sekarang nama program BBM yang lebih dikenal oleh masyarakat

14 4. Kemasan Program. Bagi pengelola program penyiaran, kemasan dapat diartikan segala sesuatu yang perlu dilakukan untuk menarik audience melalui penampilan (appearance) suatu program yang mencakup antara lain misalnya : pembawa acara (presenter), busana yang dikenakan, penampilan latar belakang (background), bumper 14 program yang menarik. Kemasan program menjadi penarik bagi konsumen untuk memberikan perhatian pada suatu program sehingga mampu memberikan kesan pertama yang baik. Aspek teknis suatu kemasan program, misalnya warna yang digunakan atau gaya penyajian memberikan kontribusi terhadap daya tarik yang mempengaruhi audience untuk mengonsumsi suatu program selain aspek fungsionalnya (Morissan, 2008,p.284). Untuk kemasan dari sebuah program acara BBM tidak berbeda jauh dengan kemasan dari program acara sebelumnya, yaitu B-CAK. Hanya saja dalam program acara BBM ada sedikit penambahan VT dan segmen acara Chinsu (Chino Suroboyo). Untuk membuat sebuah program acara yang dapat menarik audience, produser dari BBM harus memikirkan sesuatu yang akhirnya dapat menjadi icon untuk program acara tersebut. Dengan menampilkan host lelaki yang selalu menggunakan wig kribo di setiap penampilannya, dengan di dampingi Nona Anna, dan Mak Bongky. Tidak ada alasan 14 Bumper terdiri dari dua macam, yaitu bamper in dan bumper out. Bumper in adalah tampilan sponsor dalam bentuk gambar bergerak, animasi, grafik, tulisan, dan suara, dipasang pada awal segment commercial pada suatu program. Sedangkan bumper out dipasang pada akhir segment commercial pada suatu program (Suwardi, 2006,p.231). 63

15 mengapa host BBM selalu menggunakan wig. Menurut Mbak Olin produser BBM 15 Kita hanya bermain karakter. Karena lewat karakter kita jadi bisa lebih mudah dikenal masyarakat. Itu lho host-nya BBM yang pake wig kribo, yang ada nona anna-nya. Sehingga lebih mudah untuk diingat. Program acara BBM juga didukung dengan bumper program yang menarik, unik, dan mudah diingat oleh audience. Permainan warna juga ikut berpengaruh dalam hal sebuah kemasan program acara. Warna juga memiliki arti. Warna merah memiliki makna berani, tegas, seperti yang diusung oleh TV ONE. Sedangkan warna biru memiliki arti yang tenang, dan menyejukkan seperti yang diterapkan oleh SCTV atau RCTI. Hal seperti itu juga diterapkan pada program acara BBM. Menurut Pak Eko kepala produksi BBM 16 Misalnya pada program acara BBM. Warna yang kita gunakan adalah warna yang soft, dan tidak terlalu mencolok. Karena segmentasi kita menengah, dan umum untuk semua keluarga. Warna yang digunakan juga harus bisa dinikmati oleh semua kalangan. Dari semua unsur kemasan tersebut, diharapkan melalui permainan warna, penampilan host, dan bumper yang menarik, dapat memberikan kesan yang baik, dan sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh BBM. 15 Wawancara pada tanggal 8 Agustus 2012 dengan Mbak Olin produser BBM. 16 Wawancara pada tanggal 29 Agustus 2012 dengan Pak Eko kepala produksi BBM. 64

16 5. Tujuan Program. Mengelola program tidak berbeda dengan memasarkan suatu produk kepada konsumen, keberhasilannya diukur dengan pencapaian atas tujuan atau target yang telah ditetapkan sebelumnya yang mencakup target audience dan target pendapatan. Pada umumnya, tujuan program adalah untuk menarik dan mendapatkan sebanyak mungkin audience. Namun jumlah audience yang banyak bukanlah satu-satunya tujuan penayangan suatu program. Tujuan utama televisi komersial pada umumnya adalah untuk mendapatkan audience sebanyak-banyaknya guna menarik pemasang iklan (Morissan, 2008,p.290). BBM merupakan jenis program acara variety show yang didalamnya menggabungkan dua unsur yaitu berita dan komedi. Setiap program acara pasti memiliki tujuan untuk menarik audience sebanyak mungkin. Sedangkan menurut Mbak Olin produser BBM tujuan dari program acara BBM adalah 17 Ingin menyampaikan informasi dalam bentuk komedi untuk masyarakat luas, dengan cara melalui berita. Dengan cara penyampaiannya yang tidak formal, akhirnya berita tersebut bisa dipahami oleh masyarakat. Karena pada umumnya, berita yang disampaikan selalu dalam konsep formal. Sehingga banyak masyarakat yang kurang bisa memahami makna dari berita tersebut. Selain tujuan dari sebuah program acara, BBM sudah mampu menarik sebanyak mungkin audience, dan beberapa pengiklan. Beberapa produk yang sering beriklan di program acara BBM 17 Wawancara pada tanggal 3 Agustus 2012 dengan Pak Eko kepala produksi BBM. 65

17 adalah Obat Diare Entrostop, Cuka Apel Tahesta, dan Wesel Pos Indonesia. 5.3 Produksi dan Pembelian Program. Produksi program hiburan dapat diproduksi sendiri oleh stasiun televisi atau diproduksi pihak lain, misalnya rumah produksi atau production house (PH). Secara umum produksi program hiburan untuk televisi terbagi atas dua jenis berdasarkan penempatan waktu siarannya : 1) program waktu untuk siaran utama (prime time series) ; dan 2) program untuk waktu siaran lainnya (day time series). Dengan demikian, dalam merencanakan produksi, pengelola stasiun televisi sejak awal sudah mengetahui peruntukan suatu program. Program-program yang memiliki kualitas bagus dan dapat diterima sebagian besar audience akan diprioritaskan untuk waktu siaran prime time. Sedangkan program lainnya akan masuk dalam kelompok day time (Morissan, 2008,p.309). Kapan suatu program sebaiknya diproduksi sendiri oleh stasiun penyiaran dan kapan sebaiknya suatu program diproduksi pihak lain, biasanya ditentukan oleh kondisi stasiun bersangkutan. Pada dasarnya, stasiun televisi menginginkan program itu diproduksi sendiri dengan satu alasan, yaitu lebih bisa menghemat pengeluaran. Jika stasiun penyiaran bisa mengoptimalkan penggunaan peralatan dan tenaga manusia yang tersedia, mengapa harus membayar pada pihak lain. Stasiun penyiaran biasanya sudah memiliki reporter dan juru kamera sebagai karyawan yang menerima gaji setiap bulannya (Morissan, 2008,p.307). Hal seperti itu juga diterapkan di stasiun JTV. Hampir seluruh program acara di JTV 66

18 adalah hasil dari produksi sendiri (in house). Karena akan lebih murah diproduksi sendiri daripada harus membeli program (akuisisi). Karena menurut Pak Eko kepala produksi BBM 18 Kita 100% in-house. Tidak 100% lah. Kurang lebih 99%. Program acara yang kita beli hanya seperti drama korea atau program acara the funniest animal. Selama 23 jam program acara kita hampir produksi terus. Kadang-kadang kita suka keteteran. Tapi mau bagaimana lagi. Daripada kita beli program acara mengeluarkan uang 750 ribu, padahal kalau kita produksi sendiri cuma habis 300 ribu. Suatu program hiburan dihasilkan melalui proses produksi yang memerlukan banyak peralatan, dana, dan tenaga dari berbagai profesi kreatif. Proses produksi itu sendiri terdiri atas tiga bagian utama, yaitu : 1) tahap praproduksi atau perencanaan; 2) tahap produksi; 3) tahap pascaproduksi. 1. Tahap Praproduksi Tahap praproduksi atau perencanaan adalah semua kegiatan mulai dari pembahasan ide (gagasan) awal sampai pelaksanaan pengambilan gambar (shooting). Dalam perencanaan ini terjadi proses interaksi antara kreativitas manusia dengan peralatan pendukung yang tersedia. Baik buruknya proses produksi akan sangat ditentukan oleh perencanaan di atas kertas. Perencanaan di atas kertas merupakan imajinasi yang dituangkan di atas kertas yang nantinya akan diproduksi di lapangan. Apa yang direncanakan di atas kertas itulah yang akan dibuatkan audiovisual-nya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Hal-hal yang termasuk dalam kegiatan praproduksi antara lain penuangan ide (gagasan) ke dalam 18 Wawancara pada tanggal 29 Agustus 2012 dengan Pak Eko kepala produksi BBM. 67

19 outline 19, penulisan skrip/skenario, storyboard, program meeting, peninjauan lokasi pengambilan gambar, production meeting, technical meeting, pembuatan dekor, dan perencanaan lain yang mendukung proses produksi dan pascaproduksi. Namun demikian harus diingat, apa yang direncanakan di atas kertas dalam pelaksanaannya di lapangan sering menyimpang karena berbagai alasan, misalnya, pengambilan gambar tertunda karena hujan atau alasan teknis lainnya (Morissan, 2008,p.310). Sebelum akhirnya BBM siap untuk proses produksi, setiap hari Senin selalu diadakan meeting terlebih dahulu untuk menentukan tema selama 3 episode (satu minggu). Seperti yang dikatakan oleh Mbak Olin produser BBM 20 Setiap hari Senin kita selalu mengadakan meeting dulu untuk menentukan tema apa yang akan kita pakai. Yang menentukan tema terlebih dahulu adalah produser dan asissten produser. Setelah itu akan disampaikan di dalam meeting bareng dengan crew yang lain. Mereka setuju nggak kalau untuk selama satu minggu (3 episode) kita pakai tema ini. Setiap episode punya tema yang berbeda. Jadi kita menyiapkan 3 tema sekaligus. Setelah kita sepakat menggunakan tema tersebut, langsung diaplikasikan ke backdrop 21, lighting, berita yang akan disampaikan, dan materi untuk VT. Semuanya sudah harus sesuai dengan yang telah disepakati di dalam meeting. Bagi seorang produser, materi produksi dapat berupa apa saja. Kejadian pengalaman, hasil karya, benda, binatang, dan manusia merupakan bahan yang dapat diolah menjadi produksi yang bermutu 19 Outline sudah harus dapat menggambarkan apa yang menjadi tujuan dari rencana pembuatan program tersebut dan tanggapan apa yang diharapkan dari khalayak; apakah akan membuat mereka sedih, tertawa, histeris, dan lain-lain. 20 Wawancara pada tanggal 2 Januari 2013 dengan Mbak Olin produser BBM. 21 Penempatan logo atau gambar produk dan jasa perusahaan pada latar belakang suatu program, untuk mempromosikan produk atau jasa perusahaan (Suwardi, 2006,p. 232). 68

20 (Wibowo, 2007,p.24). Dalam menentukan tema untuk sebuah program acara BBM, bisanya berdasarkan apa yang sedang terjadi dimasyarakat. Menurut Mbak Olin produser BBM 22 Untuk tema biasanya kita melihat kondisi atau berita yang lagi heboh dimasyarakat itu apa. Misalkan sekarang bulan Agustus. Kita ambil tema tentang agustusan, tentang bulan ramadhan, atau tentang mudik lebaran. Kadang bisa juga disesuaikan dengan kondisi yang lagi update. Semua keputusan di dalam meeting kemudian akan dibentuk ke dalam sebuah rundown 23 acara. Bentuk rundown setiap program sangat bervariasi sesuai dengan kompleksitas produksi program televisi, jumlah crew produksi dan pengisi acara serta format program tersebut. Tujuan terpenting dari tersedianya rundown program adalah terciptanya teamwork yang solid demi kelancaran produksi televisi. Sebelum melakukan proses shooting setiap crew diwajibkan memahami bagaimana konsep yang akan digunakan, dan job disk-nya masing-masing. Sehingga kesalahankesalahan kecil saat shooting bisa berkurang. Contoh rundown program acara BBM episode Jumat, 04 Januari Wawancara pada tanggal 2 Januari 2013 dengan Mbak Olin produser BBM. 23 Rundown adalah susunan berita yang dibuat oleh produser, yang menjadi pegangan untuk editor gambar, pengarah acara, dan kamerawan di studio. 69

21 Tabel 5.3 Rundown Program Acara BBM SEG VIDEO AUDIO REMARKS Bumper in Opening Program Cak Amin Cak On Loc + Backsound Sarip Cak Amin Cak Sarip baca berita On Loc + sound effect Materi : +backsound 1. Walikota Risma hujan-hujan pantau I rumah pompa. 2. Tertipu Rp 30 juta gara-gara emas dari alam ghaib. II III VT Next On behind the scene Cak Amin Cak Sarip komentar tentang VT & mengingatkan pemirsa untuk interaktif Teaser Chino Suroboyo Backsound Bumper out Commercial break + AUDIO OFF AIR Bumper in Bumper transisi berita Chinsu Backsound Chinsu Koko Erick menyapa pemirsa Cak Amin Cak Sarip mengantar fox pop pertanyaan 1 VT FOX POP 1 Koko Erick menjawab fox pop pertanyaan 1 Cak Amin Cak Sarip chit chat dengan Chinsu dan mengingatkan pemirsa untuk interaktif. Teaser Nona Anna Bumper out Bumper in Nona Anna baca materi Cak Amin Cak Sarip in frame, chit chat dengan Nona Anna On Loc + sound effect ketawa + backsound Chinsu Backsound Commercial break + AUDIO OFF AIR On Loc + sound effect ketawa + backsound Teaser Mak Bongky mengingatkan Backsound pemirsa telefon interaktif dan salam Bumper out Commercial break + AUDIO OFF AIR Bumper in Opening segmen ALL ARTIST On Loc + sound effect ketawa + backsound ALL ARTIST CHIT CHAT (telefon On Loc + sound effect Fb : B-Cak Bareng MakBongky. Twitter Fb : B-Cak Bareng MakBongky. Twitter Fb : B-Cak Bareng MakBongky. Twitter Cak Amin Cak Sarip chit chat dengan Nona Anna 70

22 IV interaktif / pengunjung yang hadir) ketawa + backsound Closing segmen teaser untuk kirim Backsound salam via twitter / fb V Bumper out Bumper in Opening segmen ALL ARTIST in frame Commercial break + AUDIO OFF AIR On Loc + sound effect ketawa + backsound Nona Anna baca salam twitter & fb On Loc + sound effect ketawa + backsound Closing program ALL ARTIST Backsound Bumper out Stasiun ID Sumber : Mbak Olin, Produser BBM Fb : B-Cak Bareng MakBongky. Twitter Fb : B-Cak Bareng MakBongky. Twitter Program acara BBM tayang pada jam WIB. Proses shooting bisa dilakukan dimana saja. Misalnya seperti di lobby JTV, atau di depan gedung JTV. Seperti yang dikatakan oleh Mbak Olin produser BBM 24 Apa yang kita lakukan sudah termasuk dalam strategi kreatif. Misalnya dalam menentukan lokasi shooting. Hari ini konsepnya outdoor. Kapan hari bisa pindah indoor. Karena dengan cara seperti ini, bisa menghindari rasa bosan audience terhadap kemasan dari program acara BBM. Diawali dengan bumper in yang menarik, kemudian kamera langsung mengambil gambar pada host BBM yaitu Cak Amin dan Cak Sarip. Tidak semua episode BBM harus diawali dengan mengambil gambar close up Cak Amin dan Cak Sarip. Kamera bisa mengambil gambar dari angel manapun. Misalnya dari atas ke bawah (dari atap lobby JTV langsung turun ke sofa), atau langsung mengambil gambar sofa, kemudian dua host BBM masuk dari 24 Wawancara pada tanggal 9 Agustus 2012 dengan Mbak Olin produser BBM. 71

23 sebelah kiri dan kanan. Setelah dua host menyapa audience dengan logat bahasa Surabaya yang kocak, Cak Amin dan Cak Sarip membacakan berita (materi) yang sudah disiapkan oleh crew BBM. Kemudian Cak Amin dan Cak Sarip mulai mengawali sebuah obrolan singkat, yang sesuai dengan VT yang akan ditayangkan. Gambar 4. Cak Amin dan Cak Sarip Menyampaikan Materi Pada segmen kedua, diawali dengan bumper dari segmen program Berita Chinsu, Koko Erick mulai menyapa audience dengan logat Chino Suroboyoan. Koko Erick akan menyampaikan materi yang sudah disiapkan dan disesuaikan dengan tema. Cak Amin dan Cak Sarip memulai obrolan singkat yang sesuai dengan materi dari VT Vox Pop. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Wibowo (2007 : 71), Vox-pop kependekan dari vox populi dalam istilah Indonesia sebagai suara masyarakat. Artinya suatu program yang mengetengahkan pendapat umum tentang suatu masalah. Tujuan dari program ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu vox- 72

24 pop sebagai program dan vox-pop dalam rangka penelitian. Vox-pop sebagai program mengetengahkan serangkaian pendapat umum mengenai suatu masalah yang sedang dibahas dalam program kepada penonton dengan maksud agar penonton juga dapat mengetahui bermacam-macam pendapat dari berbagai orang atau grup sehingga dapat dikonfrontir dengan pendapatnya sendiri. Dengan mengetahui berbagai pendapat itu, penonton diajak untuk berpikir dan mempertimbangkan, atau memilih pendapat mana yang sesuai dengan pendapatnya. Dari pendapat-pendapat itu produser dapat menarik kesimpulan mengenai tanggapan yang sebenarnya dari masyarakat terhadap problem yang dibahas. Meskipun vox pop dapat merupakan program yang berdiri sendiri, tetapi biasanya program ini menjadi bagian dari program lain, yaitu program feature atau majalah udara (magazine). Sebagai bagian dari program lain, tema dari vox pop harus menyesuaikan dengan program utama. Apabila dibuat dengan baik, meskipun vox pop hanya merupakan bagian dari program, tetapi isinya sangat menarik dan memberi aksentuasi yang kuat pada tema (Wibowo, 2007,p.72). VT vox pop yang ada di program acara BBM tidak berbeda jauh dengan VT vox pop pada umumnya. Yang membedakan hanyalah cara pengemasan saja. Vox pop BBM dikemas dengan cara yang kocak sesuai dengan konsep program acara BBM. Masyarakat yang akan bertanya harus menggunakan bahasa Surabaya, dan yang menjadi bahan pertanyaan harus sesuai dengan tema. Misalnya yang menjadi tema pada episode 04 Januari adalah tentang 73

25 banjir. Bahan pertanyaan untuk vox pop tetap seputar banjir, tetapi cara penyampaiannya harus dibawa dengan gaya kocak. Mulai dari cara menyampaikan pertanyaan sampai dengan Koko Erick menjawab pertanyaan semuanya dibawakan dengan gaya lucu. Jawaban yang akan diberikan oleh Koko Erick bukan sebuah solusi, tetapi hanyalah sebuah guyonan. Setelah itu Cak Amin dan Cak Sarip berdialog dengan Koko Erick, untuk mengingatkan audience untuk interaktif melalui Facebook, Twitter, dan telefon interaktif. Pada segment ini Nona Anna mulai muncul, dan sedikit berbincang dengan Cak Amin, Cak Sarip, dan Koko Erick. Gambar 5. Koko Erick Menyampaikan Materi Pada segmen ketiga, Nona Anna membacakan materi, dikomentari oleh Cak Amin dan Cak Sarip, dan tidak lupa untuk mengingatkan kembali kepada audience untuk tetap kirim-kirim salam melalui facebook atau 74

26 twitter BBM. Untuk mendukung suasana yang kocak, di setiap penampilan atau segmen acara selalu menggunakan sound effect ketawa. Sehingga akan memunculkan konsep yang kocak sesuai dengan program acara BBM. Keempat host BBM (Cak Amin, Cak Sarip, Koko Erick dan Nona Anna) saling mengobrol, dan mengingatkan audience untuk kirim-kirim salam, dan telefon interaktif karena pada segmen keempat Mak Bongky akan muncul dan mulai meramal pertanyaan dari audience. Di segmen keempat, biasanya Mak Bongky sudah muncul untuk memulai meramal pertanyaan dari penelfon. Karena pada hari jumat Mak Bongky sedang sakit sehingga tidak dapat ikut meramaikan program acara BBM. Untuk menggantikan segmen dari Mak Bongky, keempat host langsung membuka obrolan dengan para penelfon, atau pengunjung yang hadir langsung ke JTV, dan mereka kembali mengingatkan kepada audience untuk tetap kirim salam melalui facebook, dan twitter. Di segmen terakhir, Nona Anna langsung membacakan salam yang sudah dikirim melalui facebook dan twitter. Semua host BBM langsung menutup acara. 2. Tahap Produksi Tahap produksi adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar (shooting) baik di studio maupun di luar studio. Proses ini disebut juga dengan taping. Perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah kegiatan pengambilan gambar selesai dilakukan. Jika terdapat kesalahan maka pengambilan gambar dapat diulang kembali (Morissan, 2008,p.310). Dalam tahap proses produksi, semua yang telah dibahas dan ditentukan 75

27 dalam meeting sebelumnya akan mulai diaplikasikan. Mulai dari penentuan backdrop, kostum, pengambilan gambar, dan make-up. BBM adalah program acara yang ditayangkan secara live. Sehingga tim BBM tidak melakukan proses taping. Berdasarkan pengamatan penulis, satu jam sebelum shooting dilaksanakan, tim dan produser BBM sudah ada di lokasi shooting, dan semua persiapan seperti kamera, lighting, sofa, dan TV Flat, sudah stand by. 30 menit sebelum shooting, backdrop sudah mulai dipasang. Menurut Mbak Olin produser dari BBM, salah satu hal yang harus disiapkan sebelum memulai proses shooting adalah 25 Yang perlu disiapkan pastinya materi, talent, dan kita perlu briefing dulu. Kita briefing segmen by segmen. Gambar 6. Tim BBM 25 Wawancara pada tanggal 2 Januari 2013 dengan Mbak Olin produser BBM. 76

28 Sebelum melakukan proses produksi, produser BBM pasti akan melakukan briefing kepada setiap host dan tim BBM, memastikan materi, dan talent dalam keadaan siap. Briefing biasanya dilakukan segmen by segmen. Jika di lakukan segmen by segmen, kesalahan-kesalahan kecil seperti host yang lupa dengan materi apa yang akan dibacakan selanjutnya, salah dalam menyampaikan materi, atau lupa tidak menyebutkan nama sponsor bisa terminimalisir. Di dalam proses produksi, semua orang yang terlibat tidak dituntut untuk selalu mengikuti rundown acara. Misalnya dalam proses pengambilan gambar, cameramen bisa melakukan handheald (memegang kamera langsung menggunakan tangan), walaupun di rundown acara tidak ada. Selain itu, tim BBM yang tidak terlibat secara langsung dalam proses shooting, juga bisa ikut menyemarakkan acara dengan cara tepuk tangan, maupun teriak-teriak di lokasi shooting. Audience yang ada dirumah juga bisa ikut berinteraksi langsung dengan cara telefon dan akan diramalkan langsung oleh Mak Bongky. Rundown dapat sewaktu-waktu berubah saat pelaksanaan, terutama untuk program yang ditayangkan langsung (live). Jika terjadi perubahan karena ada sesuatu di lapangan yang sangat menarik dan perlu dilakukan keputusan dalam waktu singkat agar program semakin bagus, bukan karena konsep yang tidak matang (Fachruddin 2012,p.23). Sama halnya dengan apa yang disampaikan oleh Mbak Olin produser BBM Wawancara pada tanggal 2 Januari 2013 dengan Mbak Olin produser BBM. 77

29 Ada 5 segmen. Iya, mulai dari segmen pertama sampai terakhir kita alurnya tetap sama. Biasanya kita beri juga beberapa variatif biar nggak bosan. Misalnya, pada segmen pertama Nona Anna sudah muncul, padahal harusnya muncul pada segmen ketiga. Di program acara BBM juga menyediakan sebuah segmen khusus, untuk membacakan salam dari audience yang dikirim langsung melalui facebook dan twitter BBM. Pada segmen terakhir, Nona Anna akan membacakan salam yang sudah dikirim melalui Facebook dan Twitter. Gambar 7. Nona Anna Menyampaikan Materi 3. Tahap Pascaproduksi Tahap pascaproduksi adalah semua kegiatan setelah pengambilan gambar sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali. Kegiatan yang termasuk pascaproduksi antara lain penyuntingan (editing), memberi ilustrasi, musik, efek, dan lain-lain (Morissan, 2008,p.310). Karena BBM adalah program acara yang ditayangkan secara live, sehingga tidak ada proses pascaproduksi. Biasanya yang dilakukan setelah proses shooting, setiap seminggu sekali 78

30 adalah waktu untuk evaluasi mengenai apa yang menjadi kendala dalam proses shooting tersebut, misalnya mengenai teknik dan content Eksekusi Program Kita selalu ada evaluasi. Nggak terlalu sering sich. Biasanya seminggu sekali sama semua crew. Yang jadi bahan evaluasi biasanya tentang tehnik, content, dan talent. Misalnya dalam hal tehnik, tentang cara pengambilan gambar, lighting-nya, apakah backdrop-nya harus diganti atau tidak. Eksekusi program mencakup kegiatan menayangkan program sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan. Manajer program melakukan koordinasi dengan bagian traffic dalam menentukan jadwal penayangan dan berkonsultasi dengan manajer promosi dalam mempersiapkan promo bagi program bersangkutan. (Morissan, 2008,p.342). Hal seperti itu juga dilakukan oleh kepala program JTV. Sebelum menentukan jadwal tayang harus ada koordinasi terlebih dahulu dengan beberapa pihak 28 koordinasi lebih pada semua pihak: - produksi, antara lain: ep (eksekutif produser) dan prod (produser), sebagai penyedia program. - marketing: agar bisa menjual program tersebut tentunya. - traffic lebih pada plot iklan aja, jadi pada dasarnya mereka mengikuti plot/jadwal yang tersedia. 1. Pembagian Waktu Siaran Pembagian waktu program adalah menentukan jadwal penayangan suatu acara ditentukan atas dasar perilaku audience, yaitu rotasi kegiatan mereka dalam satu hari dan juga kebiasaan untuk menonton televisi pada jam tertentu. Pada prinsipnya siaran televisi harus dapat menemani 27 Wawancara pada tanggal 2 Januari 2013 dengan Mbak Olin produser BBM. 28 Wawancara via pada tanggal 22 Februari 2013 dengan Pak Timmy kepa program JTV. 79

31 aktivitas apa pun (Morissan, 2008,p.343). Alasan utama kenapa BBM ditayangkan pada jam prime time adalah karena pada jam tersebut jumlah penononton terbanyak 29. Ditambah dengan segmentasi dari BBM adalah untuk keluarga. Akan lebih tepat jika BBM ditayangkan pada jam Karena itu jam prime, dan dirasa bisa bersaing dengan program-program televisi lainnya. Sebagai alternatif terbaik dari JTV. 2. Strategi Penyiaran Bagian program suatu media penyiaran harus menyadari suatu prinsip dasar dalam mengelola program siarannya bahwa setiap menit dalam setiap hari waktu siaran memiliki perhitungannya sendiri. Pengelola program idealnya akan berupaya audience dapat terus menerus menonton acara yang disiarkan oleh media penyiaran bersangkutan. Salah satu strategi agar audience tidak pindah saluran adalah dengan menampilkan cuplikan atau bagian dari suatu acara yang bersifat paling dramatis, mengandung ketegangan, menggoda, dan memancing rasa penasaran yang hanya bisa terjawab atau terpecahkan jika tetap mengikuti saluran itu (Morissan, 2008,p.345). Langkah strategi penyiaran mungkin akan lebih mudah diplikasikan jika program acara tersebut taping. Tetapi hal tersebut berusaha dilakukan oleh tim BBM dengan cara menggunakan teaser. Teaser diletakkan dalam rundown sebelum jeda iklan. Tujuan dari teaser atau promo topik pilihan sebelum memasuki segmen adalah untuk memancing perhatian audience (Agustin, 2012,p.114). 29 Wawancara via pada tanggal 22 Februari 2013 dengan Pak Timmy kepa program JTV. 30 Wawancara via pada tanggal 22 Februari 2013 dengan Pak Timmy kepa program JTV. 80

32 5.5 Pengawasan dan Evaluasi Program Melalui perencanaan, stasiun penyiaran menetapkan rencana dan tujuan yang ingin dicapai. Proses pengawasan dan evaluasi menentukan seberapa jauh suatu rencana dan tujuan sudah dapat dicapai atau diwujudkan oleh stasiun penyiaran, departemen, dan karyawan. Pengawasan harus dilakukan berdasarkan hasil kerja atau kinerja yang dapat diukur agar fungsi pengawasan dapat berjalan secara efektif. Misalnya, jumlah dan komposisi audience yang menonton atau mendengarkan program stasiun penyiaran bersangkutan dapat diukur dan diketahui melalui laporan riset rating. Jika jumlah audience yang tertarik dan mengikuti program stasiun penyiaran lebih rendah dari yang ditargetkan, maka proses pengawasan mencakup kegiatan pengenalan terhadap masalah dan memberikan pengarahan untuk dilakukan diskusi agar mendapatkan solusi. Hasil diskusi dapat berupa perubahan rencana misalnya revisi yang lebih rendah dari ekspektasi sebelumnya atau tindakan lain yang akan dilakukan untuk dapat mencapai target semula (Morissan, 2008,p.355). Sama halnya dengan program acara yang lain, BBM juga memiliki beberapa tujuan yang ingin mereka capai. Yaitu rating dan sponsor. Hampir satu tahun BBM bertahan, rating BBM cukup stabil yaitu sekitar 0,2 atau 0,3. Beberapa sponsor sudah banyak yang menjadi langganan untuk program acara BBM, seperti Entrostop, Tahesta, dan Wesel Pos. Sebelum munculnya BBM, ada program acara yang sudah lebih dahulu dikenal oleh masyarakat, yaitu program acara B-CAK. Seperti yang dikatakan oleh Mbak Olin produser BBM Wawancara pada tanggal 3 Agustus 2012 dengan Mbak Olin produser BBM. 81

33 Kurang lebih 5 tahun B-CAK bertahan. Pada tahun ke 4 sampai 5 B- CAK sudah mulai redup. Karena sebuah program acara dinikmati oleh masyarakat maksimal hanya bisa bertahan 2 tahun. Seperti program acara extravaganza, dia juga hanya bisa bertahan 2 tahun. Dan akhirnya sekarang muncul program acara baru yaitu comedy project. Sebenarnya konsep mereka kan sama. Hanya ditampilkan dalam bentuk baru. Atas dasar itulah, akhirnya dari produser, tim B-CAK, dan atas persetujuan dari kepala produksi, akhirnya mereka memutuskan untuk merubah konsep B-CAK menjadi sebuah konsep yang baru yang sekarang dikenal dengan nama BBM. Setiap minggu, BBM juga tetap melakukan evaluasi mengenai rating, teknik, dan content. Walaupun program acara BBM termasuk dari 10 program acara unggulan di JTV (peringkat pertama program acara pojok kampung, sedangkan BBM berada di peringkat 8 atau 9), ternyata tidak menjamin bahwa program acara BBM dapat berjalan dengan lancar. Tetapi, ada satu tujuan yang belum bisa mereka capai saat ini, yaitu melekatkan program acara BBM di benak audience 32 Kalau sekarang kita rencanya program acara BBM akan dihilangkan. Dilihat dari hasil rating, BBM masih cukup stabil. Tetapi BBM kalah pamor dengan B-CAK. Sulit bagi kami untuk kembali melekatkan BBM di benak masyarakat. Karena dari host-nya sudah ganti semua. Masyarakat lebih mengenal B-CAK daripada BBM. Hampir sebagian audience masih lekat dengan nama B-CAK daripada BBM. Sehingga sulit bagi tim BBM untuk kembali melekatkan konsep BBM, dan menghilangkan konsep B-CAK. 32 Wawancara pada tanggal 2 Januari 2013 dengan Mbak Olin produser BBM. 82

34 5.6 Refleksi Hasil Penelitian. Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa pada 3 tahap atau proses mulai dari praproduksi, produksi, dan pascaproduksi sangat menentukan kesuksesan dari sebuah program acara. Seperti yang dikemukakan oleh penelitian sebelumnya yaitu Christy Natalina Eleonora bahwa tahapan praproduksi, produksi, dan pascaproduksi terus dijalankan secara berkesinambungan.tetapi hal ini berbeda dengan yang dikemukakan oleh Morissan, bahwa langkah pertama yang harus dilakukan adalah perencanaan program yang meliputi kekuatan dan kelemahan stasiun televisi saingan, ketersediaan audience, nama program, kemasan program, dan tujuan program. Sedangkan 3 proses praproduksi, produksi, dan pascaproduksi dilakukan setelah melakukan perencanaan program. Bagi tim BBM sendiri, mereka tidak memiliki tahapan atau langkah-langkah strategi kreatif yang harus mereka lakukan. Tim BBM hanya mengenal dan melewati 3 tahapan atau proses besar yang mereka lakukan. Yaitu praproduksi, produksi, dan pascaproduksi. 83

Lampiran 1. Transkrip Wawancara Mbak Olin a. Bagaimana kebijakan atau prosedur untuk membuat sebuah program acara yang baru?

Lampiran 1. Transkrip Wawancara Mbak Olin a. Bagaimana kebijakan atau prosedur untuk membuat sebuah program acara yang baru? Lampiran 1. Transkrip Wawancara Mbak Olin 3 Agustus 2012 Nama : Mbak Olin Kedudukan : Produser BBM a. Bagaimana kebijakan atau prosedur untuk membuat sebuah program acara yang baru? Sebelum membuat program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media elektronik, merupakan sebuah media komunikasi yang dinilai paling berhasil dibandingkan dengan media massa lainnya dalam menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS Teori adalah generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik (Sugiyono, 2005,p.41). karena itu dalam bab ini penulis akan menjelaskan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat kebersamaan antara dua orang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya stasiun televisi yang mengudara di indonesia. kini stasiun

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

Desain Program Informasi Pendidikan TV Edukasi Tahun 2014

Desain Program Informasi Pendidikan TV Edukasi Tahun 2014 Desain Program Informasi Pendidikan TV Edukasi Tahun 2014 A. Latar Belakang Mengingat kondisi geografi, ekonomi, sosial dan budaya Indonesia, maka salah satu media yang sangat tepat untuk menyediakan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tingkat kesukaan atau afektif merupakan salah satu komponen proses komunikasi massa yaitu efek. Efek adalah hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung percepatan penyampaian pesan kepada khalayak. Dapat dikatakan pesan yang dikirim melalui transmisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siaran televisi saat ini telah menjadi suatu kekuatan yang sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat, media massa menjadi sangat penting. Berbagai fungsi dan berbagai macam jenis-jenis

Lebih terperinci

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya. ABSTRAK Televisi memiliki potensi yang besar sebagai sarana untuk menyampaikan isu-isu sejarah yang cenderung membosankan melalui penyajian tayangan news feature, yang bertujuan menyampaikan informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari menjadi kebutuhan untuk bersosialisasi dengan individu atau masyarakat. Komunikasi menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN

BAB V PENUTUP KESIMPULAN BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Kebijakan programming televisi merupakan pijakan televisi dalam menampilkan program acaranya. Karena programming sangat berperan penting bagi keberhasilan sebuah stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media penerima suara dan gambar bergerak yang dapat menjangkau khalayak dalam jumlah besar dan dalam waktu yang bersamaan. Penggunaan elemen

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dalam penelitian ini, peneliti memaparkan konsep manajemen produksi program acara televisi Bincang-Bincang Sore mengenai proses produksi televisi swasta lokal yang berjaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa meraih rating share yang mencapai atau melebihi target.

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa meraih rating share yang mencapai atau melebihi target. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hiburan menjadi sesuatu hal yang penting di era globalisasi seperti sekarang ini. Media komunikasi berperan besar dalam menyajikan hiburan yang tidak hanya menarik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangatlah pesat, salah satu buktinya adalah banyak stasiun televisi yang bermunculan. Stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi semakin pesat. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu memperkecil jarak antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan siaran-siaran televisi maupun program-program acara yang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan siaran-siaran televisi maupun program-program acara yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia penyiaran khususnya penyiaran televisi di Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang cukup pesat, seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi serta kesiapan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini sebuah informasi sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat luas. Semakin pesatnya pertumbuhan media massa membuat minat masyarakat menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Deddy Mulyana dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang berarti sama, lalu menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi sebagai media komunikasi massa adalah mengutamakan suatu proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat lainnya saat yang

Lebih terperinci

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN 6.1 Kesadartahuan (Awareness) Responden pada Iklan Marjan 6.1.1 Acara Televisi yang Sering Menayangkan Iklan Marjan Iklan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam program acara. Hal tersebut menjadikan banyaknya bermunculan televisi

BAB I PENDAHULUAN. dalam program acara. Hal tersebut menjadikan banyaknya bermunculan televisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang memilih menghabiskan waktu istirahatnya di depan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Deskripsi Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) Selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Media, penulis didampingi oleh Ine Yudhawati selaku PA (production assistant)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insert merupakan program infotainment satu satunya yang ada di stasiun televisi Trans TV. Program infotainment yang pernah ditayangkan sampai tiga kali sehari ini,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi merupakan hal yang sangat penting dan vital bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi merupakan hal yang sangat penting dan vital bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu komunikasi merupakan hal yang sangat penting dan vital bagi manusia, baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Tanpa adanya komunikasi bisa dikatakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya wawasan manusia yang didukung oleh perkembangan jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran. Sejumlah besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan televisi swasta muncul sejak adanya RCTI pada tahun 1989 sebagai stasiun televisi swasta pertama yang memberikan program hiburan untuk masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Radio, sebagai sebuah media komunikasi, telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Seperti halnya media komunikasi massa pada umumnya, radio

Lebih terperinci

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Pasca Produksi (penyuntingan program) 1. Menemukan Ide/gagasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini radio merupakan salah satu media massa yang dibutuhkan masyarakat, Selain menyajikan informasi, sekarang ini banyak dari radio yang membuat program hiburan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media yang dapat memberikan kepada khalayak penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang didapat ketika melihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Televisi menampilkan gambar yang menarik dan menghibur, gambar televisi terkadang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat belakangan ini. Berbagai media penyiaran saat ini dimungkinkan untuk dibuka. Industri penyiaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang secara luas. Televisi mampu menekan pesan secara efektif

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang secara luas. Televisi mampu menekan pesan secara efektif 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan salah satu media massa yang memiliki pengaruh paling kuat dalam pembentukan sikap dan kepribadian

Lebih terperinci

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Obyek penelitian ini terdiri dari 15 program berita sore

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan terjadi begitu cepat dalam berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program talk show merupakan suatu format acara yang dikemas dengan adanya suatu perbincangan maupun diskusi dengan mengundang narasumber maupun bintang tamu. Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini sangat dirasakan semakin cepat dan menjadi bagian terpenting dari suatu masyarakat, Komunikasi pun dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB IV A. HASIL KERJA PRAKTIK 1. Peranan Praktikan Dalam proses kerja praktik yang berlangsung, posisi yang dipercayakan terhadap praktikan meliputi beberapa bagian divisi pekerjaan yang meliputi divisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

PERAN PRODUCTION ASSISTANT PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV

PERAN PRODUCTION ASSISTANT PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA PERAN PRODUCTION ASSISTANT PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV Disusun oleh : Virgo Manggala D1409048 TUGAS AKHIR Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sekarang ini televisi merupakan salah satu media massa yang paling sering digunakan oleh manusia. Hampir semua orang membutuhkan media massa untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dalam penelitian ini peneliti tertarik meneliti Pengetahuan Penonton di Surabaya mengenai program acara My Trip My Adventure (MTMA) di Trans TV. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu jenis media komunikasi massa elektronik yang canggih. Salah satu keunggulan televisi adalah penyajian gambar dan suara secara bersamaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di masa yang modern seperti saat ini, arus informasi berjalan sangatlah cepat. Percepatan arus informasi tersebut tidak lepas dari peranan media yang memberikan

Lebih terperinci

STRATEGI KREATIF PROGRAM ACARA BBM DI JTV SURABAYA

STRATEGI KREATIF PROGRAM ACARA BBM DI JTV SURABAYA STRATEGI KREATIF PROGRAM ACARA BBM DI JTV SURABAYA Oleh : DEWI PUSPITA SARI 362007035 SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Sebagai Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri televisi yang terus berkembang dari tahun ke tahun kian menarik untuk diamati. Setiap daerah terdapat banyak televisi swasta yang melakukan siaran secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sudah menjadi alat komunikasi yang efektif didalam masyarakat Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya membuat televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi seperti yang dikatakan oleh Onong Uchyana Effendy adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. acara televisi itu merupakan hasil dari bentuk komunikasi massa.

BAB I PENDAHULUAN. acara televisi itu merupakan hasil dari bentuk komunikasi massa. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membicarakan soal program acara televisi khususnya program hiburan sama halnya dengan membicarakan zaman ini yang semakin berkembang dan semakin berkembang.

Lebih terperinci

BAB II PROFILE PERUSAHAAN

BAB II PROFILE PERUSAHAAN BAB II PROFILE PERUSAHAAN 2.1 Sejarah BCTV (Bussiness Channel Television) adalah salah satu televisi lokal di Surabaya, Indonesia. Memulai siarannya pada tanggal 7 Juli 2009 mulai pukul 08.00 24.00 WIB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang dapat digunakan sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang dapat digunakan sebagai sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media komunikasi dewasa ini telah memungkinkan orang di seluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini dimungkinkan karena adanya berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan salah satu media massa yang paling kuat pengaruhnya dalam pembentukan sikap dan kepribadian seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri Penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat belakangan ini. Regulasi bidang penyiaran yang membawa berbagai perubahan memberikan tantangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Visi dan Misi A. Visi 1. Dalam jangka panjang, TRANS7 menjadi stasiun televisi terbaik di Indonesia dan di ASEAN.

BAB I PENDAHULUAN Visi dan Misi A. Visi 1. Dalam jangka panjang, TRANS7 menjadi stasiun televisi terbaik di Indonesia dan di ASEAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1. Profil Singkat TRANS7 TRANS7 yang pada awalnya bernama TV7 berdiri dengan izin dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB II PROFILE PERUSAHAAN. Timur. Atau J berarti Jawa Pos. Karena nama perusahaan ini adalah PT. Jawa

BAB II PROFILE PERUSAHAAN. Timur. Atau J berarti Jawa Pos. Karena nama perusahaan ini adalah PT. Jawa BAB II PROFILE PERUSAHAAN 2.1 Sejarah JTV! Begitu saja disebut. Terserah mau apa diartikan apa. J bisa diartikan dari Jawa Timur. Karena televisi ini didedikasikan dari dan untuk Jawa Timur. Atau J berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai salah satu media elektronik. Dalam komunikasi massa dianggap telah berhasil dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan siaran informatif, hiburan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pertelevisian semakin meningkat setiap tahunnya. Dengan makin bermunculannya stasiun-stasiun televisi baru, baik lokal maupun nasional, bahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor yang menentukan kemajuan dari suatu negara adalah melalui perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi menjadi salah satu syarat untuk suatu negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Acara televisi saat ini didominasi oleh program acara hiburan yang hanya mengejar rating dan share yang berorientasi kepada keuntungan saja. Begitu banyaknya

Lebih terperinci

bentuk berita dikerjakan sesuai dengan permintaan yang ada di dalam rundown. Misalnya segmen satu tentang isu konflik partai golkar, maka produser

bentuk berita dikerjakan sesuai dengan permintaan yang ada di dalam rundown. Misalnya segmen satu tentang isu konflik partai golkar, maka produser BAB 5 PENUTUP 5.1. Simpulan Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui Proses Produksi dan Analisis SWOT program Prime Time di Berita Satu News Channel. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Dalam Cangara (2012:158) disebutkan penemuan televisi sebagai kombinasi antara radio dan film merupakan penemuan yang luar biasa dalam abad ke-20. Hal ini ditandai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya teknologi media massa pada zaman modern ini semakin memudahkan masyarakat untuk mendapat informasi. Membuat masyarakat untuk dituntut serba cepat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion.

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern seperti ini industri hiburan kreatif sudah semakin banyak jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. Semua hal tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yang akhirnya semakin meningkat kebutuhan-kebutuhan hidup. meningkat seiring perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yang akhirnya semakin meningkat kebutuhan-kebutuhan hidup. meningkat seiring perkembangan zaman. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. lakukan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam proses pra produksi program variety show The New Eat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. lakukan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam proses pra produksi program variety show The New Eat 1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari wawancara dan observasi yang peneliti lakukan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam proses pra produksi program

Lebih terperinci

STRATEGI PRODUKSI PROGRAM KOMEDI K-POP DI GLOBAL TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM

STRATEGI PRODUKSI PROGRAM KOMEDI K-POP DI GLOBAL TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM STRATEGI PRODUKSI PROGRAM KOMEDI K-POP DI GLOBAL TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM Raja Paruhum Sihombing Komunikasi Pemasaran, Jakarta, Indonesia,13120 ABSTRAK Tujuan Penelitian. Ialah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTIK

BAB IV HASIL KERJA PRAKTIK BAB IV HASIL KERJA PRAKTIK 4.1 Peranan Praktikan Dalam proses kerja praktik yang berlangsung, posisi yang dipercayakan terhadap praktikan meliputi beberapa bagian divisi pekerjaan yang meliputi divisi

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah BAB IV PENUTUP Sebuah stasiun televisi membutuhkan karya karya kreatif setiap hari untuk mengisi slot jam tayangnya. Karya karya program televisi yang dibuat harusnya sebuah program yang berbeda, unik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan informasi. Untuk mengetahui dengan jelas segala hal yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan informasi. Untuk mengetahui dengan jelas segala hal yang terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kebutuhan yang cukup penting dan esensial bagi manusia adalah kebutuhan akan informasi. Untuk mengetahui dengan jelas segala hal yang terjadi di dunia atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makhluk sosial memang merupakan istilah yang sangat tepat untuk manusia, yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk, mempromosikan, mempublikasi kepada masyarakat luas. Pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan serta pertumbuhan ilmu-ilmu pengetahuan menggambarkan perkembangan manusia dalam berkomunikasi dan kesadaran dalam bermasyarakat. Komunikasi masa

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPTIF PROSES DAN HASIL PRODUKSI. Profil Tayangan Feature Dibalik Wanita adalah sebagai berikut:

BAB IV DESKRIPTIF PROSES DAN HASIL PRODUKSI. Profil Tayangan Feature Dibalik Wanita adalah sebagai berikut: BAB IV DESKRIPTIF PROSES DAN HASIL PRODUKSI 4.1 Profil Tayangan Profil Tayangan Feature Dibalik Wanita adalah sebagai berikut: Judul Tayangan : Dibalik Wanita Jenis Tayangan : Feature Durasi : 15 menit

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Di sebuah stasiun televisi, Department Production and Facilities adalah pusat segala produksi acara televisi di dalam lingkungan internal televisi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah televisi yang menyiarkan acaraacara yang menjunjung tinggi konten acara yang bermanfaat bagi masyarakat dan negaranya. Televisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stasiun televisi menayangkan berbagai jenis program acara setiap harinya dalam jumlah yang banyak dan beragam. Ada program berita yang terbagi menjadi hardnews dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Era sekarang sering disebut sebagai era informasi, dimana manusiasangat memprioritaskan informasi. Manusia selalu merasa haus akan informasi. Informasi sudah menjadi

Lebih terperinci