LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah Dusun Bunder (Padukuhan III), secara geografis merupakan bagian

I. PENDAHULUAN. Buah naga merupakan buah yang berkhasiat bagi kesehatan. Beberapa khasiat

BAB I PENDAHULUAN. Purworejo di Barat, serta Kabupaten Magelang di Utara. Kulon Progo terdiri

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI

USULAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

BAB I PENDAHULUAN. kedua sumber utama tidak dapat memenuhi kebutuhan. Ketersediaan pangan

ARTIKEL. IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh tentang kondisi geografis Dusun Sentolo Lor, kondisi alam dan

KEADAAN UMUM DAERAH. Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang

LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

MEMANFAATKAN PEKARANGAN PEROLEH RUPIAH

I. PENDAHULUAN. berkembang menjadi usaha yang bersifat komersial. Pada awalnya di Negara

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, Indonesia merupakan bagian dari negara

IbM KELOMPOK PKK DUSUN SUKAREJO DAN DUSUN KARANGHARJO DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN INTRODUKSI PADI METODE SRI DI POT BERBASIS MOL PUEYEM

IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI DALAM PENGOLAHAN PRODUK BERBAHAN BAKU SUSU SAPI DI KELURAHAN CEPOKO KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap

IV. KEADAAN UMUM DAERAH. RW, 305 RT dengan luas wilayah ha, jumlah penduduk jiwa.

padi-padian, umbi-umbian, sayuran, buah-buahan, dan pangan dari hewani yaitu

PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT MELALUI USAHA KOMPOS BOKASHI, BUDIDAYA SAYUR DAN JAMUR MERANG ABSTRAK

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT USAHA PRODUK MAKANAN BERBAHAN BEKATUL

VII. Pola Hubungan dalam Lembaga APKI di Kecamatan Kahayan Kuala Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR. RKPD: DINAS PERTANIAN DAN PANGAN hal 1 dari 10

PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

Agus Nugroho Setiawan Septi Nur Wijayanti

M-KRPL MENGHIAS RUMAH DENGAN SAYURAN DAN UMBI- UMBIAN, SEHAT DAN MENGUNTUNGKAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pulau Jawa, dan sebaliknya. Provinsi Lampung memiliki 12 kabupaten dan 2

USULAN PROGRAM HIBAH IPTEK PENGABDIAN MASYARAKAT (Ib-M)

IbM Kelompok Tani Buah Naga

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

IPTEKS BAGI WILAYAH (IbW) KOTA SUNGAI PENUH. Trias Novita, Hanibal dan M. Sugihartono Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

POLA TANAM MASYARAKAT PETANI PARANGTRITIS MENYIASATI KEBUTUHAN SINAR MATAHARI DAN MUSIM KEMARAU

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

KKN-Tematik IPB 2016 Desa Kaliombo

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

IV. KEDAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110 o sampai dengan

Sutrisno Hadi Purnomo*, Zaini Rohmad**

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun

I. PENDAHULUAN. Pertanian di Indonesia memiliki 2 jenis lahan yaitu lahan kering dan lahan

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM UNTUK PEMBUATAN PAKAN BEBEK

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kranggan, Desa Banaran, Desa Nomporejo, Desa Karangsewu, Desa Pandowan

APLIKASI TANAH PASIR GUNA PERBAIKAN MEDIA TANAM TANAH GAMBUT DALAM BUDIDAYA BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

INTENSIFIKASI LAHAN PEKARANGAN DAN PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN. Chandra Kurnia Setiawan, SP. MSc Suryanto, Ph.D

RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 KETERANGAN

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar

PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN PRODUKTIFITAS TERNAK SAPI POTONG DI KELURAHAN MERDEKA KECAMATAN KUPANG TIMUR KABUPATEN KUPANG

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK TANI PRODUKSI PESTISIDA NABATI KARANGMELOK, KECAMATAN TAMANAN, BONDOWOSO

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kuliah Kerja Kesehatan Masyarakat atau K3M Fakultas. Kedokteran Universitas Gadjah Mada merupakan kegiatan yang

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENINGKATAN PANGAN DAN GIZI KELUARGA MELALUI RUMAH HIJAU DI KECAMATAN SUNGAI GELAM KABUPATEN MUARO JAMBI.

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produksi Tanaman Sayuran di Indonesia Tahun Produksi (Ton)

TEKNOLOGI PRODUKSI BAWANG MERAH OFF-SEASON MENGANTISIPASI PENGATURAN IMPOR PRODUK B. MERAH. S u w a n d i

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

I. PENDAHULUAN. dibutuhkan secara berkesinambungan, karena merupakan bahan pangan yang

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita

LAPORAN AKHIR HIBAH KKN-TEMATIK PEMBERDAYAAN AGRIBISNIS BAWANG MERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan telah menggunakan tanaman obat-obatan. Bangsa Yunani kuno

Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan ISSN: Vol. 2 No. 1 Tahun 2017


BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Bawang Merah di Indonesia Tahun

KID Jenggik Utara: Memenuhi Kebutuhan Air Masyarakat Tani di Desa

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BAB V PENUTUP. laksanakapn terhitung mulai tanggal 2 Agustus 2016 sampai dengan 31. Agustus 2016 maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA. Halaman 358

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi wilayah Kecamatan Galur, salah satunya yakni Desa Kranggan.

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB II PROFIL WILAYAH. 13 Pedukuhan, adapun nama-nama pedukuhan yaitu sebagai. Tabel 2.1 Nama Pedukuhan. Pedukuhan IX. Pedukuhan II Bunder 2

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 29, Nomor 3 Juli - September 2014

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN LUWU TIMUR

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. keadaan penduduk dan keadaan pertanian yang ada di Desa Ambarketawang.

BAB I PENDAHULUAN. Kranggan, Galur, Kulon Progo. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata telah

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGAH JULI 2009 SEBESAR PERSEN

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Proses experiential learning yang dilakukan oleh anggota KWT dalam

IbM di KELURAHAN SISIR KOTA BATU (BUDIDAYA SAYURAN/TOGA ORGANIK)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lahan menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang kehidupan. manusia. Fungsi lahan sebagai tempat manusia beraktivitas untuk

Perkembangan Ekonomi Makro

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa sektor pertanian menempati posisi yang penting dalam

Transkripsi:

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) INTENSIFIKASI TOGA UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KWT PENDOPO DAN SEKAR WANGI DI DESA KRANGGAN, KECAMATAN GALUR, KABUPATEN KULON PROGO Oleh: Dr. Innaka Ageng Rineksane, SP, MP NIK. 19721012200004133050 Dina Wahyu Trisnawati, SP, M.Agr, Ph.D NIK. 19831201201604133061 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017 i

ABSTRAK TOGA atau Tanaman Obat Keluarga merupakan kegiatan menanami pekarangan dengan tanaman yang berkhasiat obat. Tanaman obat yang dimaksud termasuk rempahrempah, tanaman sayur dan tanaman buah. Istilah toga bermakna penataan pekarangan, yaitu pengelolaan pekarangan melalui penanaman tanaman berkhasiat obat sehingga dapat memenuhi kebutuhan obat tradisional bagi keluarga maupun masyarakat. Kegiatan pengelolaan pekarangan melalui penanaman tanaman obat selain menyediakan tanaman bermanfaat bagi keluarga juga memberikan nilai tambah pekarangan atau lingkungan rumah sehingga dapat membantu peningkatan kesejahteraan keluarga. Masyarakat yang dapat menerapkan toga tersebut diantaranya adalah kelompok wanita tani. Kelompok wanita tani (KWT) Pendopo dan Sekarwangi yang ada di desa Kranggan, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo merupakan kelompok wanita tani yang telah memanfaatkan lahan pekarangan atau lingkungan rumah sebagai wadah penyedia kebutuhan gizi keluarga melalui penanaman tanaman sayuran. Namun demikian, upaya tersebut belum optimal karena kurangnya pengetahuan anggota akan teknologi penanaman berbagai tanaman. Oleh karena itu penerapan Ipteks bagi Masyarakat melalui Intensifikasi TOGA untuk Peningkatan Kesejahteraan KWT Pendopo dan Sekarwangi di Desa Kranggan akan dilakukan. Kegiatan yang akan dilakukan meliputi peningkatan pengetahuan anggota KWT tentang toga dan pengelolaannya, budidaya tanaman berkhasiat obat dan pemanfaatannya, demonstrasi dan praktek pengelolaan toga, serta pendampingan pemeliharaan toga. Kata Kunci : Toga, Intensifikasi, Kesejahteraan, KWT, Kranggan ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi Desa Kranggan terletak di Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo. Luas desa Kranggan mencapai 238,75 ha yang didominasi tanah sawah (108,73 ha), selain itu untuk tanah kering (59,25 ha), bangunan (21,01 ha) dan lainnya (49,76 ha). Tanah sawah di desa Kranggan telah menggunakan sistem pengairan irigasi teknis. Desa Kranggan terbagi menjadi 9 dusun, 18 Rukun Warga (RW) dan 37 Rukun Tetangga (RT). Desa Kranggan berpenduduk 2732 jiwa. Petani menanam komoditas padi, kedelai, bawang merah, cabe, semangka dan melon di lahan sawah. Produksi padi di desa Kranggan mencapai 13311,72 ton pada tahun 2012 dengan rata-rata produksi 64, 62 Kw/Ha. Sementara tanah pekarangan ditanami kelapa, jambu air, rambutan, manga dan jeruk besar (Sumber : Kulonprogo dalam angka, 2010). Rineksane (2016) menyatakan bahwa Kelompok wanita tani (KWT) Pendopo dan Sekarwangi yang ada di desa Kranggan, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo merupakan kelompok wanita tani yang telah memanfaatkan lahan pekarangan atau lingkungan rumah sebagai wadah penyedia kebutuhan gizi keluarga melalui penanaman tanaman sayuran. Namun demikian, upaya tersebut belum optimal karena kurangnya pengetahuan anggota akan teknologi penanaman berbagai tanaman. Oleh karena itu penerapan Ipteks bagi Masyarakat melalui Intensifikasi TOGA untuk Peningkatan Kesejahteraan KWT Pendopo dan Sekarwangi di Desa Kranggan akan dilakukan. 1

Kondisi umum KWT Pendopo dan Sekarwangi tersebut disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Kondisi umum KWT Sekarwangi dan KWT Pendopo Desa Kranggan No Uraian KWT Sekarwangi KWT Pendopo 1 Alamat Sekretariat Dukuh 9 Kranggan Kulon, Dukuh 9 Kranggan Kulon, Desa Kranggan, Galur, Desa Kranggan, Galur, Kulonprogo Kulonproga 2 Berdiri 2010 2014 3 Jumlah Anggota 30 orang 25 orang 4 Kegiatan Penyuluhan Penyuluhan Pelatihan Pelatihan Pengajian Pengajian 5 Status pekerjaan anggota Bhakti sosial Ibu rumah tangga Petani Buruh Tani Bhakti sosial Ibu rumah tangga Petani Buruh Tani TOGA atau Tanaman Obat Keluarga merupakan kegiatan menanami pekarangan dengan tanaman yang berkhasiat obat. Tanaman obat yang dimaksud termasuk rempahrempah, tanaman sayur dan tanaman buah. Istilah toga bermakna penataan pekarangan, yaitu pengelolaan pekarangan melalui penanaman tanaman berkhasiat obat sehingga dapat memenuhi kebutuhan obat tradisional bagi keluarga maupun masyarakat. Kegiatan pengelolaan pekarangan melalui penanaman tanaman obat selain menyediakan tanaman bermanfaat bagi keluarga juga memberikan nilai tambah pekarangan atau lingkungan rumah sehingga dapat membantu peningkatan kesejahteraan keluarga. Masyarakat yang dapat menerapkan toga tersebut diantaranya adalah kelompok wanita tani. Upaya penyuluhan, pelatihan dan pendampingan intensifikasi TOGA kepada anggota KWT Pendopo dan Sekarwangi di Desa Kranggan di Kecamatan Galur, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan anggota tentang budidaya dan pemeliharaan tanaman berkhasiat obat. Intensifikasi TOGA oleh anggota KWT Pendopo dan Sekarwangi diharapkan dapat 2

menjadi sumber gizi dan obat bagi keluarga serta meningkatkan kesejahteraan warga Kranggan pada umumnya. 1.2 Permasalahan Mitra Berdasarkan pemetaan secara partisipatif dengan masyarakat, beberapa permasalahan yang dihadapi oleh KWT di Kranggan dalam intensifikasi TOGA disajikan pada tabel 2. Tabel 2. Permasalahan di KWT Sekarwangi dan Pendopo Desa Kranggan No KWT Sekarwangi KWT Pendopo 1 Pemahaman dan ketrampilan yang rendah untuk berinovasi dalam budidaya tanaman berkhasiat obat Pemahaman dan ketrampilan yang rendah untuk berinovasi dalam budidaya tanaman berkhasiat obat 2 Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat dan cara budidaya yang rendah 3 Pengetahuan tentang pemeliharaan tanaman berkhasiat obat masih kurang 4 Kelompok Wanita Tani (KWT) telah memiliki program pemanfaatan lahan pekarangan tetapi belum dilaksanakan secara optimal Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat dan cara budidaya yang rendah Pengetahuan tentang pemeliharaan tanaman berkhasiat obat masih kurang Kelompok Wanita Tani (KWT) telah memiliki program pemanfaatan lahan pekarangan tetapi belum dilaksanakan secara optimal Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh kedua Kelompok Wanita Tani tersebut, memerlukan penanganan yang tepat agar memberikan manfaat bagi KWT, keluarga dan masyarakat sekitar. 3

BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN 2.1. Solusi Berdasarkan pada analisis kebutuhan kelompok dan kompetensi Tim Pengusul, maka dilakukan diskusi bersama antara pengurus KWT dan Tim Pengusul. Hasil kesepakatan bersama antara pengurus KWT dan Tim Pengusul, beberapa prioritas permasalahan yang akan diselesaikan dan solusi yang akan dilakukan ditampilkan pada tabel 3. Tabel 4. Prioritas Permasalahan dan Alternatif Solusi di KWT Sekarwangi dan Pendopo Desa Kranggan No Permasalahan Alternatif Solusi 1 Pemahaman dan ketrampilan yang rendah untuk berinovasi dalam budidaya tanaman berkhasiat obat 2 Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat dan cara budidaya yang rendah 3 Pengetahuan tentang pemeliharaan tanaman berkhasiat obat masih kurang 4 Kelompok Wanita Tani (KWT) telah memiliki program pemanfaatan lahan pekarangan tetapi belum dilaksanakan secara optimal Penyuluhan dan demonstrasi plot budidaya tanaman berkhasiat obat Penyuluhan dan praktek pengenalan jenis dan manfaat tanaman berkhasiat obat Penyuluhan, praktek dan pendampingan pemeliharaan tanaman berkhasiat obat Praktek penanaman tanaman berkhasiat obat dalam wadah Peningkatan kesejahteraan kelompok wanita tani melalui intensifikasi TOGA bertujuan meningkatkan pemahaman dan ketrampilan kelompok wanita tani untuk berinovasi dalam budidaya tanaman berkhasiat obat, meningkatkan pengetahuan cara budiaya dan pemeliharaan tanaman berkhasiat obat, meningkatkan penataan pekarangan serta upaya pemanfaatan hasil pekarangan. Metode yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut melalui penyuluhan, pelatihan, demonstrasi plot dan pendampingan tentang budidaya, pemeliharaan tanaman berkhasiat obat serta penataan 4

pekarangan. Penerapan ipteks untuk intensifikasi TOGA dalam bentuk penyuluhan, fasilitasi peralatan, pelatihan sampai pemasaran juga akan dilakukan agar berhasil guna dan dapat meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok wanita tani. Hasil yang diperoleh berupa paket teknologi intensifikasi TOGA akan dipublikasikan di jurnal pengabdian masyarakat UMY. Untuk mencapai tujuan sesuai solusi yang ditawarkan, maka penyuluhan, fasilitasi peralatan, pelatihan sampai pemasaran dalam rangka intensifikasi TOGA akan diberikan kepada anggota kelompok wanita tani. Dengan demikian, anggota kelompok wanita tani akan mendapatkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan dalam budidaya dan pengelolaan tanaman berkhasiat obat dan hasil yang diperoleh diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota kelompok wanita tani, keluarga dan masyarakat. 5

BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat akan dilaksanakan bulan November 2016 sampai Januari 2017 bertempat di Pendopo Desa Sehat Mandiri Sejahtera, Kranggan, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo. 3.2. Khalayak Sasaran Khalayak sasaran kegiatan ini adalah : 1. Kelompok Wanita Tani Pendopo dan Kelompok Wanita Sekar Wangi Desa Kranggan, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo 2. Masyarakat Desa Kranggan, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo 3.3. Metode yang Digunakan Metode yang diterapkan, meliputi: 1. Penyuluhan Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan semua anggota kelompok wanita tani untuk mengikuti penyuluhan pengenalan jenis dan manfaat tanaman berkhasiat obat, cara budidaya tanaman berkhasiat obat, pemeliharaan tanaman berkhasiat obat serta pemanfaatnan tanaman berkhasiat obat. 2. Transfer Teknologi Untuk memfasilitasi pelatihan dan praktek budidaya dan pemeliharaan tanaman berkhasiat obat, dilakukan transfer teknologi dengan demonstrasi plot. 6

3. Praktek penataan pekarangan dengan sistem blok Sebelum dilakukan praktek budidaya, anggota kelompok wanita tani melakukan praktek penataan pekarangan dengan sistem blok dan berdasarkan kegunaan tanaman yang akan dibudidayakan, yaitu tanaman berkhasiat obat.. 7

BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh mitra, kepakaran yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan antara lain teknologi pertanian, penataan kawasan dan sosial humaniora. Oleh karena itu personalia Tim Pengusul terdiri Dr. Innaka Ageng Rineksane, SP, MP. (Hortikultura, Bioteknologi Pertanian) dan Dina Wahyu Trisnawati, SP, M.Agr, Ph.D (Proteksi dan Agroekosistem Tanaman). Kelayakan Tim Pelaksana untuk melaksanakan kegiatan ini ditunjukkan oleh kompetensi, dan pengalaman pelaksana program, serta aktivitas kemasyarakatan seperti yang tercantum pada Tabel 5. Tabel 5. Kelayakan Tim Pengusul No. Uraian Ketua Anggota 1 Personalia Dr. Innaka Ageng Rineksane, SP, MP Dina Wahyu Trisnawati, SP, M.Agr, Ph.D 2 Kepakaran Hortikultura dan Bioteknologi Pertanian Proteksi dan Produksi Tanaman 3 Mata kuliah Teknologi Bahan Tanam Problematika Rekayasa Budidaya Tanaman Teknik Isolasi dan Perbanyakan Agensia Hayati Teknik Formulasi dan Produksi Biofarming 4 Pengalaman pengabdian Pendampingan Reboisasi Kawasan terdampak Erupsi Merapi (2011) IbM Pendidikan Lingkungan pada PAUD (2013) Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Pekarangan di Desa Kranggan, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo. Ekosistem dalam Perspektif Al Qur an Problematika Agroekosistem Agroekologi Proteksi Tanaman Perlindungan Tanaman Penyuluhan dan Prakterk Penanaman TOGA di Pekarangan bagi anggota KWT Pendopo dan Sekar Wangi, di Desa Kranggan, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo 8

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pengabdian baru dilaksanakan dalam bentuk penyiapan lahan, penyiapan bahanbahan untuk penyuluhan dan penanaman TOGA. Kegiatan penyuluhan dan penanaman TOGA direncanakan dimulai bulan September 2017. DAFTAR PUSTAKA Pasetriyani, E.T. 2016. Pengembangan Budidaya dan Pemanfaatan Tanaman Obat pada Taman Tanaman Obat Keluarga (TOGA). www.unbar.ac.id Kecamatan Galur Dalam Angka. 2015. Kabupaten Kulon Progo. www.galur.kulonprogo.go.id. 9

10

11