ANALISIS PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KAMPUS ATAS SISTEM AKADEMIK BERBASIS WEB PADA STIE KESUMA NEGARA BLITAR.

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI ANAJEMEN BARANG DAERAH DENGAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)

Pengaruh Rasa Manfaat dan Kemudahan Terhadap Minat Berperilaku (I Putu Sugiartha Sanjaya)

Fitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

BAB III METODE PENELITIAN

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

yang memepengaruhi penerimaan sebuah sistem yang diaplikasikan. Seperti Sistem Informasi yang dapat diakses di luar kampus, peningkatan produktifitas

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Analisis Website STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang ( Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)

ANALISIS PENERIMAAN PELANGGAN TERHADAP SISTEM INFORMASI WEBSITE PLN DENGAN MODEL TAM

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH FAKTOR INDIVIDU TERHADAP KEYAKINAN MANFAAT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...xvi BAB I PENDAHULUAN...

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. individu dikarenakan faktor-faktor, seperti sikap individu, norma-norma

MODEL KONSEPTUAL INTENSI BERWIRAUSAHA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI (TI)

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

Bab III METODELOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB V PENUTUP. nilai yang dihasikan belum memenuhi kriteria Goodness of fit atau nilai

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berlokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem informasi merupakan kombinasi teknologi dan aktivitas orang yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 LANDASAN TEORI

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Rahmat Rizkiyanto

PENGUJIAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) ATAS KEINGINAN WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-SPT PPN 1107

ANALISIS PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI GOOGLE DRIVE SECARA BERKELANJUTAN PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIKA ATMA JAYA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP PENGGUNAAN YOUTUBE DENGAN PENDEKATAN TAM

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of

Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Pocari Sweat Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma. Destri Andini,

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INDONESIA HYDRO CONSULT

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM E-LEARNING MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL. Sri Lestari Universitas Widyatama Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

Analisis Perilaku Mahasiswa UMY dalam Penggunaan Website Sebagai Upaya untuk Meningkatkan Peringkat Webometrik

BAB I PENDAHULUAN. Riset dan perkembangan dalam teknologi komunikasi sudah tumbuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Survey dilakukan dengan menyebar kuesioner sebanyak 277 untuk bagian

IMPLEMENTASI TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL UNTUK MENGUKUR PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK KAMPUS (SISFOKAMPUS)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

pandangan terhadap pekerjaan antara laki-laki dan perempuan. 2. Program Studi

PENGGUNAAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL SEBAGAI DASAR USULAN PERBAIKAN FASILITAS PADA LAYANAN MOBILE INTERNET

Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi Menggunakan Technology Accaptance Model (TAM)

Yosart Adi Suyoso Endang Siti Astuti Saiful Rahman Yuniarto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. usahanya terutama dalam bidang bisnis. Sebagai alat bantu manusia, Dalam dunia pendidikan di masa kini, teknologi informasi (TI)

Fadlillah Mukti Ayudewi 1*, Handayaningsih 2** Ahmad Dahlan Yogyakarta, Jl. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, C 55164

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn EISSN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penjualan. Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada sebuah

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada pengguna software Sistem Informasi

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI, KEMAMPUAN DIRI DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI TERHADAP NIAT MENGGUNAKAN SOFTWARE MYOB PADA LEMBAGA KURSUS DI KOTA SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. variabel terikat dalam penelitian ini adalah penurunan minat pemilihan karir

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara langsung, kapan saja, dan dimana saja. bernama UWKS Academic Smart Mobile. Aplikasi tersebut bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perparkiran di Stikom Surabaya yang menggunakan teknologi RFID (Radio

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menguji pengaruh persepsi

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung.

Berikut sebuah penelitian:

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL

Transkripsi:

ANALISIS PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KAMPUS ATAS SISTEM AKADEMIK BERBASIS WEB PADA STIE KESUMA NEGARA BLITAR Iwan Setya Putra Dosen Program Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesuma Negara Blitar Abstrak: Banyak Perguruan Tinggi menerapkan sistem informasi akademik untuk berbagai alasan kemudahan dalam penggunaan baik bagi mahasiswa maupun bagi pengelola administrasi akademik kampus. Hal ini jelas bahwa setiap perguruan tinggi ingin menyediakan sistem informasi akademik yang lebih baik dan memberikan kemudahan bagi semua penggunanya. Penelitian ini dilakukan untuk memverifikasi proses bagaimana mahasiswa mengadopsi dan menggunakan sistem informasi akademik. Sampel diambil sebanyak 234 mahasiswa untuk mengambil bagian dalam penelitian ini. Model analisa jalur (Path Analysis) digunakan untuk menjelaskan proses adopsi dari apa yang dirasakan pengguna terhadap teknologi informasi yang dikembangkan berdasarkan teknologi penerimaan model (TAM). Hasil terbukti TAM menjadi alat teoritis yang baik untuk memahami penerimaan pengguna sistem informasi akademik dimana penerimaan pengguna teknologi informasi dalam hal kemudahan penggunaan (ease of use), kemanfaatan (usefulness) dan sikap pada saat penggunaan (attitude toward using) secara simultan berkaitan positif terhadap perilaku untuk intention to use) SIMAK di STIEKEN Blitar. Kata Kunci : Sistem Akademik, Perilaku Pengguna TI, Technology Acceptance Model PENDAHULUAN Saat ini sistem informasi merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan lagi bagi suatu entitas (entity) dalam menjalankan aktivitasnya. Pengelolaan organisasi di masa sekarang sangatlah membutuhkan penggunaan teknologi sistem informasi. Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dalam memberikan kemudahan manusia dalam mengelola kegiatan sehari-hari menjadi salah satu alasan suatu organisasi harus mengembangkan sistem informasinya, begitu pula bagi organisasi yang bergerak di bidang pendidikan seperti perguruan tinggi. STIE Kesuma Negara (STIEKEN) Blitar sejak tahun 2005 hingga saat ini terus mengembangkan sistem informasi manajemen yang handal yang dinamakan Sistem Informasi Manajemen Kampus (SIMKA). SIMKA ini pada awalnya hanya dibangun untuk memudahkan pengelolaan administrasi akademik untuk keperluan pelaporan Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED) ke Kopertis Wilayah VII Surabaya. Sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan kampus, maka SIMKA dikembangkan tidak hanya untuk kepentingan administrasi akademik saja, tetapi juga untuk kebutuhan administrasi keuangan, perpustakaan digital, penerimaan mahasiswa baru dan beberapa kebutuhan lain. Hingga saat inipun SIMKA terus dikembangkan agar memberikan kemudahan organisasi kampus dalam memberikan pelayanan kepada sivitas akademika termasuk juga untuk pengambilan keputusan. Pada saat dilakukan penelitian ini, ternyata masih banyak sivitas akademika utamanya mahasiswa yang tidak menggunakan SIMKA dalam pengelolaan kebutuhan akademiknya. Dari penjelasan Sub. Bagian Akademik STIEKEN Blitar, ternyata banyak mahasiswa yang melaporkan mengenai gagal login ke SIMKA untuk akses sistem akademik yang dinamakan Sistem Informasi Manajemen Akademik Kampus (SIMAK) karena beberapa hal seperti lupa password, tidak pernah login tapi password awal tidak bisa dipakai, dan yang paling buruk adalah 224

tidak tahu cara mengoperasionalkan SIMAK. Dari beberapa hal tersebut peneliti berpendapat terjadi kesenjangan pemahaman antara pihak kampus yang menyediakan SIMAK dengan para mahasiswa mengenai pentingnya mengelola SIMAK untuk kepentingan akademik mahasiswa itu sendiri. Padahal penerapan SIMAK tentunya menuntut adanya pemahaman yang utuh dan tepat mengenai konsep sistem yang berlaku di pihak pengguna sehingga pencapaian tujuan dari penggunaan SIMAK ini dapat terwujud. Permasalahan Penerapan SIMAK di STIEKEN Blitar bukan diterapkan dengan mulus dan tanpa hambatan, seperti yang sudah dijelaskan dalam latar belakang masalah diatas. Hambatan utama adalah dari pengguna yang selalu memiliki berbagai alasan untuk tidak menggunakan SIMAK sehingga tentunya akan menyulitkan administrator dan operator SIMAK untuk menyediakan data yang valid untuk kepentingan akademik mahasiswa. Meskipun sejak tahun 2010 diberlakukan kebijakan bahwa proses KRS mahasiswa sudah tidak menggunakan kertas (paperless) dan harus melalui SIMAK sehingga sejak saat itu kecenderungan mahasiswa menggunakan SIMAK menjadi naik, tetap saja masih ada mahasiswa yang memandang SIMAK tidak terlalu penting. Untuk itu diperlukan analisis secara terinci dan prosedural sebagai alat evaluasi atas SIMAK di STIEKEN Blitar mengapa pengguna masih ada yang memandang tidak perlu menggunakan SIMAK untuk kepentingan akademiknya. Penelitian ini fokus pada masalah kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan (behavioral intention to use) SIMAK di STIEKEN Blitar dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Rumusan Masalah Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan oleh penulis, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Apakah kemudahan penggunaan (ease of use) memiliki korelasi dengan perilaku untuk tetap menggunakan (behavioral intention to use) SIMAK di STIEKEN Blitar? 2. Apakah kemanfaatan (usefulness) memiliki korelasi dengan perilaku untuk tetap menggunakan (behavioral intention to use) SIMAK di STIEKEN Blitar? 3. Apakah sikap pada saat penggunaan (attitude toward using) memiliki korelasi dengan perilaku untuk tetap menggunakan (behavioral intention to use) SIMAK di STIEKEN Blitar? 4. Apakah perilaku untuk tetap menggunakan (behavioral intention to use) memiliki korelasi dengan keberhasilan penerapan SIMAK di STIEKEN Blitar? Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penerapan SIMAK dengan metode Technology Acceptance Model (TAM) di STIEKEN Blitar dengan bertumpu pada: 1. Kemudahan penggunaan (ease of use) memiliki korelasi dengan perilaku untuk tetap menggunakan (behavioral intention to use) SIMAK di 2. Kemanfaatan (usefulness) memiliki korelasi dengan perilaku untuk intention to use) SIMAK di STIEKEN Blitar. 3. Sikap pada saat penggunaan (attitude toward using) memiliki korelasi dengan perilaku untuk intention to use) SIMAK di STIEKEN Blitar. 4. Perilaku untuk tetap menggunakan (behavioral intention to use) memiliki korelasi dengan keberhasilan penerapan SIMAK di Kegunaan Penelitian 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi upaya perbaikan SIMAK di STIEKEN Blitar agar lebih user-friendly bagi pengguna sehingga mahasiswa sebagai salah satu pengguna bisa memandang SIMAK sebagai media administrasi akademik yang penting bagi perkembangan perkuliahan mereka di kampus. 2. Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi penerapan SIMAK di STIEKEN Blitar agar lebih efektif. 225

TELAAH LITERATUR Dalam beberapa tahun belakangan memang perkembangan teknologi sangat pesat perkembangannya. Manusia seakan dimudahkan dengan berbagai perkembangan teknologi ini sehingga berlomba-lomba untuk memberikan kemudahan penggunaan bagi penggunaan teknologi tersebut. Sejak tahun 1989 melalui Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis, kemudahan penggunaan teknologi yang ditawarkan kepada pengguna mulai banyak dianalisa untuk mengetahui seberapa jauh kemudahan teknologi bisa mempengaruhi pengguna untuk tetap menggunakan teknologi tersebut (Chau, 1996; Mathieson, 1991; Adams, Nelson & Todd, 1992; Segars & Grover, 1993; Igbaria, 1992, 1995; Igbaria, Zinatelli, Cragg & Cavaye, 1997; Jantan, Ramayah & Chin, 2001; Koay, 2002, Ramayah, Siron, Dahlan & Mohamad, 2002). Money (2004) dalam penelitian berjudul Application of the Technology Acceptance Model (TAM) to a Knowledge Management System menjelaskan bahwa penerimaan dan pemakaian pengguna akan teknologi informasi diimplementasikan untuk mendukung tujuan manajemen pengetahuan. Model penelitian ini menggunakan empat konstruk yaitu perceived ease of use, perceived usefulness, behavioral intention dan system usage. Model penelitian tersebut sama dengan TAM yang diusulkan oleh Davis, tetapi konstruk attitude dan variabel eksternal dihapuskan karena dianggap tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa TAM dapat menyediakan fondasi untuk manajemen pengetahuan, perceived ease of use dan perceived usefulness dikombinasikan untuk menjalankan 34 % variasi dalam penggunaan sistem. Hasil ini tidak konstan dengan penelitian sebelumnya yang mencapai 40%, selain itu disimpulkan pula adanya hubungan positif antara perceived ease of use dan, perceived usefulness. Tangke (2004) dalam penelitian berjudul Analisa Penerimaan Penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI menganalisis penerapan penerimaan penerapan TABK dengan menggunakan model yang menggambarkan tingkat penerimaan terhadap teknologi yaitu Technology Acceptance Model (TAM) yang telah dimodifikasi sesuai dengan TAM yang digunakan oleh Said Al- Gahtani dalam penelitiannya tentang Kemampuan TAM untuk digunakan di luar Amerika yaitu di Inggris (Said Al- Gahtani 2001). Responden penelitian ini adalah para auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI yang berkedudukan di kantor BPK pusat (Jakarta). Hasil penelitian memberikan kesimpulan sebagai berikut: (1) persepsi pengguna tentang kemudahan dalam menggunakan TABK memberikan pengaruh yang signifikan terhadap persepsi pengguna tentang kegunaan TABK dengan koefisien sebesar 0,66 dan tingkat signifikansi 5,33 (2) persepsi pengguna tentang kegunaan TABK tidak terbukti memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sikap pengguna tentang penggunaan TABK, (3) persepsi pengguna tentang kemudahan dalam menggunakan TABK terbukti memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sikap pengguna tentang penggunaan TABK dengan koefisien sebesar 0,66 dan tingkat signifikansi 5,65 (4) sikap pengguna tentang penggunaan TABK tidak terbukti memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan pengguna akan TABK, dan (5) persepsi pengguna tentang kegunaan TABK terbukti memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap penerimaan pengguna akan TABK dengan koefisien sebesar 0,3 dan tingkat signifikansi 1,97. Model TAM yang dikembangkan oleh Davis F.D memang merupakan salah satu model yang paling banyak digunakan dalam penelitian teknologi informasi. Menurut Widiastuti (2008) karena model ini lebih sederhana, dan mudah diterapkan. Model TAM sebenarnya diadopsi dari model Theory of Reasoned Action (TRA) (Fishbein & Ajzen, 1975), bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. Model TAM yang dikembangkan dari teori psikologis menjelaskan perilaku pengguna komputer, yaitu berlandaskan pada kepercayaan 226

(belief), sikap (attitude), intensitas (intention) dan hubungan perilaku pengguna (user behavior relationship). Tujuan model ini untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna teknologi informasi tehadap penerimaan penggunaan teknologi informasi itu sendiri. Model TAM secara lebih terperinci menjelaskan penerimaan teknologi informasi dengan dimensi-dimensi tertentu yang dapat mempengaruhi dengan mudah diterimanya teknologi informasi oleh pengguna akhir (user). Model ini menempatkan faktor sikap dari tiaptiap perilaku pengguna dengan empat variabel yaitu persepsi tentang kemudahan penggunaan (perceived ease of use), persepsi kemanfaatan (perceived usefulness), sikap terhadap penggunaan (attitude toward using), dan kecenderungan perilaku untuk intention to use). Secara empiris model ini telah terbukti memberikan gambaran pada aspek perilaku pengguna teknologi informasi seperti komputer, dimana banyak pengguna komputer dapat dengan mudah menerima teknologi informasi karena sesuai dengan yang diinginkannya. Kempat variabel model TAM dapat menjelaskan aspek keperilakuan pengguna (Davis, 2004). Dengan menggunakan variabel tersebut maka TAM diharapkan dapat menjelaskan penerimaan pemakai sistem informasi terhadap teknologi informasi itu sendiri. Perceived Usefulness External Variables Attitudes Towards Use Intention To Use Actual System Usage Perceived Ease of Use Gambar 1. Technology Acceptance Model Menurut Davis (2004) persepsi tentang kemudahan penggunaan didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang meyakini bahwa penggunaan teknologi informasi merupakan hal yang mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya. Konsep ini mencakup kejelasan tujuan penggunaan SI dan kemudahaan penggunaan sistem untuk tujuan sesuai dengan keinginan pemakai. Indikator kemudahan penggunaan teknologi informasi meliputi kemudahan mempelajari, mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan pengguna, menigkatkan keterampilan, kemudahan pengoperasian. Kemudahan penggunaan adalah konsep yang telah mendapatkan perhatian dalam kepuasan pengguna dalam penggunaan teknologi sistem informasi. Mempertimbangkan argumen yang jelas oleh usaha individu untuk menjadi sumber daya langka, sehingga seorang individu seharusnya rela untuk mengalokasikan lebih banyak kesempatan. Oleh karena itu, sebuah sistem yang memerlukan usaha kecil dikatakan lebih mudah digunakan daripada sistem yang memerlukan usaha lebih besar. Persepsi kemanfaatan menurut Davis (2004) didefinisikan sebagai tingkat keyakinan individu bahwa penggunaan teknologi informasi tertentu akan meningkatkan kinerjanya. Konsep ini menggambarkan manfaat sistem bagi pemakainya yang berkaitan dengan produktivitas, kinerja tugas, efektivitas, dan pentingnya suatu tugas. Menurut Wibowo (2007) dimensi kemanfaatan terdiri dari dimensi kegunaan yaitu menjadikan pekerjaan lebih mudah, bermanfaat, serta menambah produktivitas. 227

Sedangkan dimensi efektivitas yaitu mempertinggi efekivitas dan mengembangkan kinerja pekerjaan. Sikap terhadap penggunaan dalam TAM menurut Davis (2004) dikonsepkan sebagai sikap yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bagi seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Sikap merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorng terdiri dari atas unsur kognitif/cara pandang, afektif, dan komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku. Fishben dan Ajzen (1975) mendefinisikan sikap sebagai perasaan positif dan negatif seseorang terhadap penggunaan suatu sistem dan menyatakan bahwa sikap dapat dipengaruhi faktor-faktor psikologis dan situasi yang ditemui. Tingkat penggunaan sebuah teknologi pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginan untuk menambah fitur pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, dan memotivasi pengguna lain (Davis : 2004). Sikap perhatian untuk menggunakan adalah prediksi yang baik dalam keberhasilan pengimplementasian suatu teknologi sistem informasi. Menurut the theory planned behavior, tindakan individu pada perilaku tertentu ditentukan oleh minat individu tersebut untuk melakukan perilaku (Ajzen 1975). Menurut Wibowo (2007) tingkat penggunaan teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut misalnya keinginan menambah software pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain. Dengan demikian model TAM digunakan untuk menganalisa kecenderungan penggunaan teknologi informasi karena dapat menjelaskan bahwa persepsi pengguna akan menentukan sikapnya dalam penerimaan penggunaan teknologi informasi. Model ini secara lebih jelas menggambarkan bahwa penerimaan penggunaan teknologi informasi dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan (ease of use), kemanfaatan (usefulness), sikap terhadap penggunaan (attitude toward using), dan kecenderungan perilaku untuk intention to use). Keempatnya memiliki determinan yang tinggi dan validitas yang sudah teruji secara empiris. Hipotesis Penelitian Ha1 : Diduga kemudahan penggunaan (ease of use) memiliki korelasi positif terhadap perilaku untuk intention to use) SIMAK di Ha2 : Diduga kemanfaatan (usefulness) memiliki korelasi positif terhadap perilaku untuk intention to use) SIMAK di Ha3 : Diduga sikap pada saat penggunaan (attitude toward using) memiliki korelasi positif terhadap perilaku untuk tetap menggunakan (behavioral intention to use) SIMAK di Ha4 : Diduga perilaku untuk tetap menggunakan (behavioral intention to use) memiliki korelasi positif terhadap keberhasilan penerapan SIMAK di Ha5 : Diduga kemudahan penggunaan (ease of use), kemanfaatan (usefulness) dan sikap pada saat penggunaan (attitude toward using) secara simultan memiliki korelasi positif terhadap perilaku untuk tetap menggunakan (behavioral intention to use) SIMAK di METODE PENELITIAN Model Penelitian Untuk tujuan penelitian ini, digunakan model TAM (Davis, 1989) tanpa variabel eksternal. Model Penelitian adalah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2. 1. Kemudahan penggunaan (ease of use) (X1) sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami dan digunakan. Beberapa indikator kemudahan penggunaan teknologi informasi, meliputi: komputer sangat mudah dipelajari, komputer mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh pengguna, komputer sangat untuk 228

meningkatkan keterampilan pengguna, komputer sangat mudah dioperasikan. 2. Kemanfaatan (usefulness) (X2) didefinisikan sebagai suatu ukuran penggunaan teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya. Dimensi tentang kemanfaatan teknologi informasi meliputi: kegunaan, meliputi dimensi menjadikan pekerjaan lebih mudah, bermanfaat, dan menambah produktivitas; efektivitas, meliputi: dimensi mempertinggi efektivitas, mengembangkan kinerja pekerjaan. 3. Sikap pada saat penggunaan (attitude toward using) (X3) dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Peneliti lain menyatakan bahwa faktor sikap (attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur cara pandang (cognitive), afektif (affective), dan komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku (behavioral components). 4. Perilaku untuk tetap menggunakan (behavioral intention to use) (Y) sebagai Variabel Intervening/perantara yang merupakan kecenderungan untuk tetap melanjutkan penggunaan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi informasi dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginan menambah fitur pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain. 5. Keberhasilan Implementasi SIMAK di STIEKEN Blitar dimana pengguna dalam hal ini adalah mahasiswa memiliki kesadaran dalam menggunakan SIMAK untuk kebutuhan akademik, merupakan variabel Z. X1 X2 Y Z X3 Gambar 2. Model Penelitian Populasi Penelitian dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa pengguna SIMAK di STIEKEN Blitar tahun 2014 sebanyak 562 mahasiswa, sedangkan pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin sehingga ditemukan 234 mahasiswa sebagai sampel penelitian. Untuk keperluan penelitian ini, peneliti menggunakan teknik kuisioner kepada sampel yang terdiri dari 234 mahasiswa 229

Teknik Analisis Data Model dalam penelitian ini adalah model kausalitas (hubungan/pengaruh sebab akibat), maka setelah data dikumpulkan kemudian data hipotesis diuji dengan menggunakan metode path analysis (analisis jalur) yang dipakai untuk menguji serangkaian hubungan antara beberapa variabel yang terbentuk dari variabel faktor maupun variabel terobservasi. HASIL DAN ANALISIS PENGUJIAN Uji Validitas dan Reliabilitas Dari hasil statistik dapat dikatakan bahwa konstruk pertanyaan yang merupakan Keberhasilan Implementasi SIMAK di STIEKEN Blitar adalah reliabel yang ditunjukkan dengan nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,538 atau kurang dari 0,6. Adapun nilai r hitung untuk variabel X1, X2, X3, Y, dan Z secara berturut-turut adalah sebesar 0.730, 0.341, 0.405, 0.680, 0.772. Nilai r tabel telah diketahui sebesar 0.14, sehingga nilai semua nilai r hitung di atas nilai r tabel. Dengan demikian data untuk variabel X1, X2, X3, Y, dan Z adalah valid. Uji Normalitas Pengujian dimaksudkan untuk membuktikan model yang digunakan memiliki distribusi normal. Hasil grafik pada Gambar 3 menunjukkan bahwa titik-titik secara berturan mengikuti garis diagonal. Sehingga dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa data pada model berdistribusi normal. Gambar 3. Grafik Distribusi Normal Uji Non-Kolinearitas Ganda (Multicolinearity) Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari Value Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF > 10 maka terjadi multikolinearritas. Dan sebaliknya apabila VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Untuk variabel (X1, X2, X3 dan Y) tidak terjadi multikolineritas dengan ditunjukkan nilai VIF lebih kecil dari 10 sebagaimana pada Tabel 1. Tabel 1. Pengujian Multikolinearitas Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 (Constant) X1.466 2.148 X2.864 1.157 X3.883 1.132 Y.486 2.057 230

Heterokedastisitas Titik-titik yang menyebar tidak berpola di sekitar sumbu 0 vertikan dan 0 horisontal sebagaimana pada Gambar 4 menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas. Sehingga, model regresi layak untuk memprediksi Keberhasilan Implementasi SIMAK di STIEKEN Blitar (Z) berdasarkan variabel Kemudahan penggunaan (ease of use) (X1), Kemanfaatan (usefulness) (X2), Sikap pada saat penggunaan (attitude toward using) (X3) melalui Perilaku untuk tetap menggunakan (behavioral intention to use) (Y). Gambar 4. Pengujian Heterokedastisitas Uji Non Autokorelasi Untuk mengetahui adanya autokorelasi digunakan uji Durbin- Watson yang bisa dilihat dari hasil uji regresi berganda. Nilai DW adalah sebesar 1,786 dan dari Tabel Durbin- Watson dekatuhui nilai dl dan du untuk n = 130 dan k = 4 adalah 1.6508 dan 1.7774. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi serial diantara disturbance terms, sehingga variabel tersebut independen (tidak terjadi autokorelasi) yang ditunjukkan dengan nilai 1.7774 < 1.786 < 2.2226 sehingga du < DW < 4 du. Uji Hipotesis TAM atau Technology Acceptance Model memposisikan bahwa variabel persepsi pengguna terhadap kemudahan mempengaruhi persepsi pengguna terhadap kegunaan yang dapat dijelaskan secara logis bahwa hal yang dipersepsikan lebih mudah digunakan akan lebih memberi manfaat atau kegunaan. TAM juga menyatakan bahwa persepsi pengguna terhadap kemudahan secara langsung atau tidak langsung berpengaruh dengan sikap pengguna terhadap penggunaan melalui dampaknya pada persepsi pengguna terhadap kegunaan. Hipotesis yang akan diuji dengan menggunakan path analysis. Tujuannya adalah untuk mengetahui secara lebih jelas menggambarkan bahwa penerimaan penggunaan teknologi informasi dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan (ease of use), kemanfaatan (usefulness), sikap terhadap penggunaan (attitude toward using), dan kecenderungan perilaku untuk intention to use). Keempatnya memiliki determinan yang tinggi dan validitas yang sudah teruji secara empiris. Adapun hasil pengujian hipotesis tampak pada Tabel 2 dan Gambar 5. Tabel 2. Pengujian Hipotesis Estimate S.E. C.R. P Y <--- X1,492,092 5,363 *** Y <--- X2,017,116,146,884 Y <--- X3,088,048 1,835,067 Z <--- Y 1,607,285 5,645 *** 231

Hipotesis Pertama Pada pengujian ini besarnya CR adalah 5,363 yaitu lebih besar dari 1,96 (5,363 > 1,96), dengan nilai koefisien sebesar 0,492. Ini menunjukkan bahwa Ho ditolak/ha diterima. Artinya : penerimaan pengguna teknologi informasi dalam hal kemudahan penggunaan (ease of use) berkaitan posisitif terhadap perilaku untuk tetap menggunakan (behavioral intention to use) SIMAK di Hipotesis Kedua Pada pengujian ini besarnya CR adalah 0,146 yaitu lebih kecil dari 1,96 (0,146 < 1,96), dengan nilai koefisien sebesar 0,017. Ini menunjukkan bahwa Ho diterima /Ha ditolak. Artinya : penerimaan pengguna teknologi informasi dalam hal kemanfaatan (usefulness) kurang memberikan dampak terhadap perilaku untuk tetap menggunakan (behavioral intention to use) SIMAK di Hipotesis Ketiga Pada pengujian ini besarnya CR adalah 1,835 yaitu lebih kecil dari 1,96 (1,835 < 1,96), dengan nilai koefisien sebesar 0,088. Ini menunjukkan bahwa Ho diterima /Ha ditolak. Artinya : penerimaan pengguna teknologi informasi dalam hal sikap pada saat penggunaan (attitude toward using) kurang memberikan dampak terhadap perilaku untuk tetap menggunakan (behavioral intention to use) SIMAK di Hipotesis Keempat Pada pengujian ini besarnya CR adalah 5,645 yaitu lebih besar dari 1,96 (5,645 > 1,96), dengan nilai koefisien sebesar 1,607. Ini menunjukkan bahwa Ho ditolak/ha diterima. Artinya : penerimaan pengguna teknologi informasi dalam hal perilaku untuk tetap menggunakan (behavioral intention to use) berkaitan positif terhadap keberhasilan penerapan SIMAK di Gambar 5. Diagram Jalur Pengujian Hipotesis 232

Hipotesis Kelima Pada pengujian ini besarnya F hitung sebesar 44.386 Nilai ini lebih besar dari F tabel 2,51 (44.386 > 2,51), taraf signifikansi adalah sebesar 0.000 lebih kecil dari alpha (α=5%) 0,05. Ini menunjukkan bahwa Ho ditolak/ha diterima. Artinya : penerimaan pengguna teknologi informasi dalam hal kemudahan penggunaan (ease of use), kemanfaatan (usefulness) dan sikap pada saat penggunaan (attitude toward using) secara simultan berkaitan positif terhadap perilaku untuk tetap menggunakan (behavioral intention to use) SIMAK di Dengan menggunakan variabel persepsi tentang kemudahan penggunaan (perceived ease of use), persepsi kemanfaatan (perceived usefulness), sikap terhadap penggunaan (attitude toward using), dan kecenderungan perilaku untuk intention to use) tersebut, maka TAM diharapkan dapat menjelaskan penerimaan pemakai sistem informasi terhadap teknologi informasi itu sendiri. Dengan mengetahui sikap dan perilaku orang dalam menerima atau menolak penerapan teknologi informasi dapat diketahui tingkat keberhasilan penggunaan penggunaan SIMAK di KESIMPULAN Batasan Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain : 1. Model yang digunakan adalah model TAM Dasar bukan model TAM yang lebih luas. 2. Populasi dan Sampel yang diambil hanya menggunakan mahasiswa sebagai pengguna, padahal pengguna SIMAK di STIEKEN Blitar juga ada dosen, bagian tata usaha, bagian keuangan, dan bagian lain yang terkait termasuk unsur pimpinan. 3. Tidak digunakannya variabel eksternal seperti keterampilan komputer, organisasi dan tekanan sosial (Chang & Cheung, 2001) Kesimpulan 1. Penerimaan pengguna teknologi informasi dalam hal kemudahan penggunaan (ease of use) berkaitan posisitif terhadap perilaku untuk intention to use) SIMAK di STIEKEN Blitar. Dengan demikian mahasiswa sebagai pengguna merasa bahwa SIMAK di STIEKEN Blitar sudah dibuat dengan kaidah user-friendly karena mudah dalam mengoperasionalkan. 2. Penerimaan pengguna teknologi informasi dalam hal kemanfaatan (usefulness) kurang memberikan dampak terhadap perilaku untuk intention to use) SIMAK di STIEKEN Blitar. Disini mahasiswa sebagai pengguna merasa bahwa menggunakan SIMAK di STIEKEN Blitar belum sebagai kebutuhan untuk menunjang kegiatan administrasi akademik mereka. 3. Penerimaan pengguna teknologi informasi dalam hal sikap pada saat penggunaan (attitude toward using) kurang memberikan dampak terhadap perilaku untuk tetap menggunakan (behavioral intention to use) SIMAK di Hal ini sejalan dengan hasil pengujian pada Hipotesis Kedua dimana mahasisa merasa belum sebagai kebutuhan dalam menggunakan SIMAK di STIEKEN Blitar. 4. Penerimaan pengguna teknologi informasi dalam hal perilaku untuk intention to use) berkaitan positif terhadap keberhasilan penerapan SIMAK di Dalam hasil pengujian Hipotesis Keempat ini meskipun SIMAK belum dianggap sebagai kebutuhan untuk selalu menggunakan SIMAK tetapi mahasiswa memiliki perilaku akan tetap menggunakan disaat diperlukan. 5. Penerimaan pengguna teknologi informasi dalam hal kemudahan penggunaan (ease of use), kemanfaatan (usefulness) dan sikap pada saat penggunaan (attitude toward using) secara simultan berkaitan positif terhadap perilaku untuk tetap menggunakan (behavioral intention to use) SIMAK di Dari pengujian Hipotesis Kelima maka bisa disimpulkan SIMAK di STIEKEN Blitar akan tetap digunakan meskipun hanya pada saat-saat tertentu saja, misalnya input KRS 233

atau melihat nilai di KHS. 6. Kesimpulan akhir, perlu dilakukan penambahan fitur yang bisa menambah keinginan pengguna agar setiap kebutuhan administrasi akademiknya akan selalu menggunakan SIMAK tanpa harus meminta pertolongan pada staf pengelola administrasi akademik mahaisiswa. DAFTAR PUSTAKA Adams, D. A., Nelson, R. R., and Todd, P. A. 1992. Perceived Usefulness, Ease of Use, and Usage of Information Technology: A Replication, MIS Quarterly, 16(2) Chau, P. Y. K. 1996. An Empirical Assessment of a Modified Technology Acceptance Model, Journal of Management Information Systems, 12 (2), Chang, M. K., and Cheung, W. 2001. Determinants of the intention to use Internet/WWW at work: a confirmatory study, Information & Management, 39 Davis, F. D. 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease Of Use, and User Acceptance of Information Technology, MIS Quarterly, 13 Davis, F.D. 2004. User Acceptance of Information Technology: System Characteristics, User Perceptions and Behavioral Impacts. International Journal Mannagement Machine Studies Fishbein, M., and Ajzen, I. 1975. Belief, Attitude, Intention and Behavior: An Introduction to Theory and Rresearch, Reading, MA:Addison-Wesley Igbaria, M. 1992. User Acceptance of Microcomputer Technology: An Empirical Test, Omega, 21(1), Igbaria, M., Zinatelli, N., Cragg, P., & Cavaye, A. L. M. 1997. Personal Computing Acceptance Factors in Small Firms: A Structural Equation Modelling, MIS Quarterly, 21 (3) Igbaria, M. 2007 Accounting, Management and Information Technologies. Igbaria, M., Zinatelli, N., Cragg, P., dan Cavaye, L. M. 2007. Personal computing acceptance factors in small firms: A structural equation model. MIS Quarterly, 21(3), 279 302. Jantan, M., T. Ramayah, & Chin, W. W. 2001. Personal Computer Acceptance By Small and Medium Sized Companies Evidence From Malaysia, Jurnal Manajemen & Bisnes, 3 (1), Koay, P. L. 2002. Receptiveness of E- Banking by Malaysian Consumers, MBA thesis, School of Management, Universiti Sains Malaysia, Penang Mathieson, K.1991. Predicting User Intentions: Comparing the Technology Acceptance Model with the Theory of Planned Behavior, Information Systems Research, 2(3) Money, William. 2004. Aplication of the Technology Acceptance Model (TAM) to a Knowledge Management System. IEEE. Tangke, N. 2004. Analisa Penerimaan Penerapan Komputer Mikro (KOMPUTER MIKRO) dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Ramayah, T., Siron, R., Dahlan, N., and Mohamad, O. 2002. Technology Usage Among Ownners/Managers Of Sme s: The Role Of Demographic And Motivational Variables, The proceedings of The 6th Annual Asian-Pacific Forum for Small Business on Small and Medium Enterprises Linkages, Networking and Clustering, Kuala Lumpur, 234

Malaysia Segars, A. H., and Grover, V. 1993. Re-examining perceived ease of use and usefulness: A confirmatory factor analysis, MIS Quarterly, 17(1) Wibowo, Arif. 2007. Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi Mahasiswa dan Akademik Berbasis Web (SIMA Web) dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Skripsi Universitas Budi Luhur. Jakarta Widyastuti, Titis. 2008. Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Manfaat dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Pengaplikasian Layanan Mobile Banking. Skripsi Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta 235